Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SHALAT ‘ID

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Ibadah

Dosen Pengampu :

Muhamad Arifin, M.H.I.

Disusun oleh :
Kelompok 5

1. Muhammad Nasihin 1860103222248


2. Dina Novitasari 1860103222194
3. Regyta Amelya Putri 1860103222120

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG APRIL 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Shalat
‘Id” dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Selain untuk memenuhi
tugas mata kuliah Fiqih Ibadah, kami harap makalah ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Kami
sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu penyusunan makalah ini,
tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali

Rahmatullah Tulungagung.

2. Nur Effendi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum

3. Ahmad Gelora Mahardika, M.H., selaku Kepala Program Studi Hukum Tata Negara

4. Muhamad Arifin, M.H.I. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Fiqih Ibadah.
5. Serta pihak-pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini disusun masih jauh dari kata sempurna. Atas kekurangan dan kesalahan
baik yang disengaja maupun tidak sengaja kami sebagai penyusun memohon maaf. Oleh
karena itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca agar dapat meperbaiki makalah-
makalah selanjutnya.

Tulungagung, 02 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Pengertian Sholat Idul Fitri dan Idul Adha........................................................5
B. Tata Cara Sholat Idul Fitri dan Idul Adha.........................................................6
C. Landasan Hukum Sholat Idul Fitri dan Idul Adha............................................6
D. Hal Yang Disunahkan Pada Waktu Hari Raya Idul Fitri
dan Idul Adha....................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Shalat idain merupakan shalat dua hari raya umat islam yaitu shalat idul fitri dan idul
adha. Adapun waktu pelaksanaan shalat ini adalah satu tahun satu kali pada bulan syawal
dan dzulhijjah. Shalat idain merupakan amalan yang disunnahkan, baik laki laki, wanita,
anak anak, orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) maupun tidak (muqim), baik itu
dikerjakan dengan berjamaah maupun sendirian di rumah, masjid atau tempat shalat lainnya.
Hari raya idul fitri seringkali di sebut hari kemenangan setelah ujian khusus selama
sebulan penuh wajah-wajah cerah nan berseri memenuhi menghadapkan wajah dengan
penuh ketundukan. Sedangkan hari raya idul adha adalah hari raya kurban dimana hari
raya ini adalah untuk mengasah kepedulian kita terhadap sesama yaitu dengan berbagi
hewan kurban.

B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang di awal tadi kiranya dapat disusun beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan sholat idul fitri dan sholat idul adha?
2. Bagaimana tata cara sholat idul fitri dan sholat idul adha?
3. Apa landasan hukum sholat idul fitri dan sholat idul adha?
4. Apa saja hal-hal yang disunnahkan pada waktu hari raya idul fitri dan idul adha?
5. Apa saja keutamaan dari sholat idul fitri dan idul adha?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian sholat idul fitri dan sholat idul adha.
2. Untuk mengetahui tata cara sholat idul fitri dan sholat idul adha.
3. Untuk mengetahui landasan hukum sholat idul fitri dan sholat idul adha.
4. Untuk mengetahui saja hal-hal yang disunnahkan pada waktu hari raya idul fitri dan
idul adha.
5. Untuk mengetahui keutamaan dari sholat idul fitri dan idul adha.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha


Shalat idain adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan oleh umat Islam ketika
tengah merayakan hari raya Islam. Perayaan umat Islam ada dua jenis, yaitu hari raya idul Adha
dan hari raya Idul Fitri yang dilakukan pada 1 syawal atau setelah selesai melaksanakan ibadah
puasa di bulan Ramadhan. Sementara itu, Idul Adha dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah atau
ketika seluruh umat Islam sedang melaksanakan ibadah Haji.
Shalat id dilaksanakan untuk menyambut hari raya umat Islam, menurut buku Fiqih
dijelaskan bahwa kata id artinya adalah kembali sedangkan kata Fitri artinya adalah suci serta
bersih. Sehingga kata Idul Fitri artinya adalah kembali menjadi suci.
Shalat sunnah idain dilaksanakan secara berjamaah, sehingga ketika melaksanakan
shalat id, seluruh umat Islam akan berkumpul untuk mengumandangkan takbir kemudian
melaksanakan shalat Id bersama. Bahkan perempuan yang sedang dalam masa menstruasi juga
disunahkan untuk tetap berangkat ke lokasi shalat dan ikut mengumandangkan takbir.
Karena shalat id dilaksanakan untuk menyambut hari raya umat Islam, maka shalat ini
hanya dilakukan satu tahun dua kali. Tidak hanya shalat saja, umat Islam juga menjalin tali
persaudaraan ketika berkumpul untuk melaksanakan shalat idain, sehingga ketentraman serta
kerukunan sesama umat Islam dapat terjaga dengan baik.
Ketika umat Islam beramai-ramai merayakan hari raya Islam, baik itu ketika Idul Fitri
maupun Idul Adha, maka mereka akan berkumpul dan bertemu satu sama lain, sehingga akan
tercipta tali silaturahmi. Hal ini dapat terjadi, dikarenakan shalat Idain biasanya dilakukan di
tempat yang cukup luas untuk menampung jamaah yang besar seperti di lapangan bahkan jalan
raya.
Shalat idain dilaksanakan secara berjamaah dan sebelum mulai shalat, umat Islam akan
mengumandangkan takbir lebih dulu. Tidak hanya bagi laki-laki saja akan tetapi perempuan
juga dianjurkan untuk ikut mengumandangkan takbir. Umat Islam juga dianjurkan untuk
mengumandangkan takbir sejak berangkat.1

1
Khansa, “Shalat Idain : Pengertian, Jenis, hingga Tata Cara Melakukannya”, diakses dari
https://www.gramedia.com/literasi/shalat-idain-adalah/, pada tanggal 2 April 2023.

5
B. Tata Cara Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha
Shalat idain dilaksanakan dengan dua rakaat dan disunnahkan tanpa menggunakan adzan
maupun iqamah serta shalat sunnah qabliyah maupun shalat ba’diyah sesudahnya. Shalat Id
dilakukan secara berjamaah dan lebih baik dilaksanakan di masjid yang besar atau lapangan.
Berikut tata cara melaksanakan shalat idain.
 Membaca niat shalat idain.
 Membaca takbiratul ihram.
 Membaca doa iftitah seperti bacaan iftitah ketika membaca tasbih.
 Membaca surat Al Fatihah kemudian dilanjutkan dengan membaca surat pendek.
 Melakukan rukuk, i’tidal, sujud dan duduk di antara dua sujud sama seperti ketika
melaksanakan shalat wajib seperti biasa.
 Melakukan takbir pada rakaat kedua sebanyak lima kali dan disunahkan membaca tasbih.
 Membaca surat Al Fatihah dengan dilanjutkan dengan surat pendek.
 Melakukan rukuk, i’tidal, sujud dan duduk di antara dua sujud sama seperti ketika
melaksanakan shalat wajib seperti biasa.
 Mengakhiri dengan tahiyat akhir kemudian salam, seperti pada shalat wajib.
 Setelah menyelesaikan shalat idain, khotib akan melakukan khutbah sebanyak dua kali.
Pada khutbah yang pertama, khatib akan membaca 9 kali takbir, kemudian pada khutbah
yang kedua, khatib akan membaca 7 kali takbir.
Meskipun hukumnya tidak wajib, akan tetapi shalat idain tetap dianjurkan untuk dilaksanakan.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim tentu harus mengetahui tata cara shalat idain yang baik
dan benar.2

C. Landasan hukum sholat idul fitri dan sholat idul adha


Hukum kedua sholat 2 hari raya ini (sholat ied) adalah Sunnat Muakkad, yaitu sunat
yang sangat dianjurkan. Hari Raya Idul Fithri disyariatkan pertama kali pada tahun awal
Hijriyah. Seperti dilaporkan oleh Anas: Adalah mereka (penduduk Madinah) memiliki dua
hari raya, hari dimana mereka bermain dan bergembira, sampai Rasulullah SAW hijrah ke
Madinah. Rasulullah SAW bertanya: Apakah tujuan dan arti dua hari ini? Mereka
menjawab: pada zaman jahiliyah dulu kami bermain pada dua hari raya ini. Rasulullah SAW
berkata Sesungguhnya Allah SWT telah mengganti dua hari itu dengan hari Raya yang lebih
baik, yakni hari raya ""Idul Fithri" dan hari Adhha (HR. Nasal raya "Idul Ibnu
Hibban).Hukum

6
2
Ibid.

7
shalat idul fithri adalah sunnah muakadah, yaitu sunnah yang sangat dipelihara dan
dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Dalil yang menunjukkan atas
disyariatkannya shalat Idul Fithri, salah satunya: Al-Qur'an surat al Kautsar ayat 2. (maka
dirikanlah solat karena rabb mu: dan berkorbanlah".3

D. Hal-hal yang disunnahkan pada waktu hari raya idul fitri dan idul adha
Hal-hal sunnah yang dilakukan pada saat hari raya adalah:
1. Mandi, Berhias diri, berpakaian yang sebaik-baiknya dan memakai wangi- wangian.
Seorang muslim disunahkan untuk berdandan saat akan menunaikan hari raya dengan
memakai pakaian yang bagus sebagaimana tertera dalam hadist Jabir RA,bahwa Nabi
SAW memiliki pakaian yang selalu dipakainya pada shalat dua hari raya dan shalat
Jum'at (HR.Ibnu Khuzaimah didalam kitab sahihnya ). Dalam hadist lain juga
disebutkan bahwa Nabi SAW biasa mengenakan pakaian yang paling bagus saat
menunaikan shalat dua hari raya. Sedangkan untuk muslimah,Imam Syafi'i berkata: saya
lebih menyukai apabila kaum wanita yang hendak menghadiri shalat hari raya atau
shalat-shalat yang lain dalam keadaan bersih dan tidak memakai wangi-wangian, mereka
juga tidak memakai pakaian yang sangat bercorak, serta tidak juga memakai perhiasan.
Namun hendaknya mereka mengenakan pakaian yang sederhana .
2. Disunahkan berangkat pagi-pagi saat hendak menunaikan shalat hari raya supaya berada
pada posisi yang dekat dengan imam dan memperoleh keutamaan menantikan shalat
yang menyebabkannya berhak memperoleh pahala berlimpah.
3. Makan sebelum berangkat sholat pada hari raya idul fitri. sedangkan pada hari raya idul
adha disunatkan tidak makan apa-apa sebelum berangkat sholat. Imam Syafi'i berkata:
Diriwayatkan dari Safwan bin Salim, "Bahwa Nabi SAW makan sebelum keluar ke
tempat shalat pada hari raya Idul Fitri, dan memerintahkan manusia akan hal itu." 2
4. Jalan yang dilewati pada saat berangkat dan pulang sholat hendaknya berlainan.
Disunahkan untuk berangkat ke tempat pelaksanaan shalat 'Ted melalui suatu jalan dan
kembali pulang menempuh jalan yang lain. Hal ini sesuai dengan hadits yang
diriwayatkan dari Jabir ra, dimana ia bercerita: "Apabila berangkat shalat 'ied, Nabi
menempuh jalan yang berbeda dengan jalan 1yang beliau tempuh pada saat pulang. (HR
Imam Al-Bukhari). Ibnul Qyyim al-Juziyah (dalam Al Izzah)menerangkan pengertian

3
Shalih Bin Fauzan bin Abdullah Ali Fauzan, Ringkasan Fikih Syaikh Fauzan khusus fiqih ibadah,
(Jakarta: Pustaka Azzam) Hlm. 254-255
8
"menempuh jalan lain" yaitu: beliau pergi melalui sebuah jalan dan pulang melalui jalan
lain. Diantara hikmahnya adalah untuk menampakkan syiar islam.
5. Memperbanyak Melantunkan Takbir (Takbiran) Idul Fitri : Melantunkan takbir dimulai
sejak terbenamnya matahari pada akhir ramadhan sampai dilaksanakannya sholat ied.
Idul Adha Melantunkan Takbir dimulai sejak shubuh hari arafah tanggal 9 dzulhijjah
sampai waktu ashar hari tasyriq yang berakhir pada tanggal 13 dzulhijjah, dan
disunatkan bertakbir pada setiap selesai habis shalat fardhu (Takbir yang disunahkan
pada setiap selesai shalat disebut takbir muqayyad. Sedangkan Takbir yang disunahkan
tidak pada setiap shalat disebut takbir mursal).4

E. Keutamaan dari sholat idul fitri dan idul adha


1. Melalui Abu Hurairah RA: "Hiassilah hari rayamu dengan mengucapkan takbir". Nabi
Muhammad SAW bersabda: barang siapa yang mengucapkan Subhanaallah wal
hamdulillah... pada hari raya sebanyak 300 kali dan dihadiahkan untuk orang muslim
yang sudah mati, maka 1000 macam nur akan masuk ke setiap kuburannya, dan kelak
Allah akan menjadikan kuburannya dengan 1000 nur pula.
2. Allah SWT akan mengampuni dosa umat Muhammad pada hari raya ini dan allah
menciptakan syurga bagi mereka.
3. Apabila datang bulan dzulhijjah dan keesokannya dia berpuasa pada tanggal 8
dzhulhijjah maka allah akan memberi pahala seperti pada sabarnya Nabi Ayyub as.
Ketika menghadapi cobaan dan barang siapa yang berpuasa di tanggal 9 dhulhijjah maka
allah akan memberi pahala seperti pahalanya Nabi Isa as.5

4
Imam Syafi’i, Ringkasan Kitab Al Umm. (Jakarta: Pustaka Azzam) cet.2, jilid 1, HIm. 327
5
Ibnu abdillah ahyar, Tuntunan Ibadah Sholat Lengkap. (Surabaya: Kashiko.2006)
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Beberapa pelajaran mengenai pengertian,tata cam, hukum,hal-hal yang di


sunnahkan,dan tata cara melaksanakan solat hari raya idul fitri dan idul adha telah
teruraikan dalam karya ini walau mungkin tak sempurna dan masih banyak
kesalahan di dalamnya. Hari raya idul fitri dan idul adha memang banyak makna
bagi tiap-tiap orang tapi kita seharusnya memaknai sesuai dengan apa yang telah
di ajarkan rasulullah SAW yakni idul fitri ialah kembali berbuka (makan minum)
setelah berpuasa atau kembali kepada fithrah setelah melalui masa training dan
pembersihan (tathhir) selama bulan Ramadhan idul fitri. Dan idul adha ialah hari
besar nya umat islam dan menunaikan haji dan berkurban hewan ternak.
Kemudian hukum dari solat Id adalah sunnah muakadah, yaitu sunnah yang
sangat dipelihara dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya.
Kemudian sunnah yang telah dianjurkan oleh rasulullah pada waktu hari raya di
antaranya: Mandi, memakai wangi-wangian, menggosok gigi,memakai sebaik-
baik pakaian. Bersegera menuju tempat shalat 'Idul fithri, dengan tenang, dan
penuh ketulusan. Dan lebih afdlol kalau berjalan, serta tak lupa untuk makan
sebelum berangkat solat idul fitri dan makan setelah shalat idul adha.

SARAN
Dari kesimpulan tadi kami memberikan saran jika untuk mengerjakan
sebuah amal ibadah bekal ilmu syar'i memang mutlak diperlukan. Bila tidak
ibadah hanya dikerjakan berdasar apa yg dia lihat dari para orang tua. Tidak ayal
bentuk amalan pun menjadi demikian jauh dari yang dimaukan syariat.Demikian
pula dengan Idul Fitri dan idul Adha Bila kita paham bagaimana bimbingan
Rasulullah SAW tentu berbagai masalah yang selama ini kita saksikan bisa
diminimalkan. Kemudian dari beberapa uraian diatas tentunya banyak sekali
kesalahan dan kekurangan. Semua itu dikarenakan keterbatasan penulis. Untuk
itu. demi kemajuan bersama kami mengharap kritik dan sarannya yang bersifat
membangun untuk lebih sempurnanya dalam pembuatan makalah selanjutnya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Ahyar Abdillah, Ibnu 2006. Tuntunan Ibadah Shalat Lengkap Surabaya: Kashiko
Azzam.
Fauzan,bin Shali.2006. Ringkasan Fikih Syaikh Fauzan Khusus Fiqih Ibadah.
Jakarta: Pustaka
Khansa, “Shalat Idain : Pengertian, Jenis, hingga Tata Cara
Melakukannya”, diakses dari https://www.gramedia.com/literasi/shalat-idain-
adalah/, pada tanggal 2 April 2023.
Syafi'i,Imam.2005. Ringkasan Kitab Al Umm. Jakarta: Pustaka Azzam.

Anda mungkin juga menyukai