Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Ibadah & Qiroah
2021
KATA PENGANTAR
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik
Ibadah dan Qiroah. Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca
untuk menambah wawasan, informasi, ataupun referansi. Dengan begitu,
pembuatan makalah diharapkan pembaca memiliki pemahaman yang kritis,
inovatif dan komprehensif dalam memahami tentang Puasa dan Tarawih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................ 4
1.4 Pengertian Puasa ............................................................................................... 4
1.5 Syarat Puasa ...................................................................................................... 5
1.6 Rukun Puasa...................................................................................................... 5
1.7 Macam-Macam Puasa ...................................................................................... 6
1.8 Hal-Hal yang Membatalkan Puasa ................................................................. 8
1.9 Hikmah Puasa ................................................................................................... 9
1.10 Tujuan Puasa................................................................................................... 10
1.11 Arti Shalat Tarawih ........................................................................................ 10
1.12 Makna Qiyamul lail ........................................................................................ 11
1.13 Perdebataan Jumlah Shalat Tarawih ........................................................... 12
1.14 Manfaat / Hikmah Shalat Tarawih ............................................................... 14
BAB III............................................................................................................................. 15
1.15 Kesimpulan ...................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nabi ketika sholat berjamaah di masjid. Sementara sholat tahajud
dilakukan pada akhir malam setelah bangun dari tidur, melakukannya
lebih sering dia sendirian di rumahnya, bahkan jika ada riwayat dia
juga pernah melakukan berjamaah di masjid. Waktu yang paling
penting untuk berdoa atau tahajud malam ini adalah sepertiga terakhir
malam atau subuh.
2
8. Menjelaskan tujuan dari puasa
9. Menjelaskan Apa Menjelaskan
10. Menjelaskan perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat sholat
tarawih
11. Menjelaskan hikmah dari salat tarawih
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menurut al-Qusyairi
Puasa terbagi menjadi dua macam: puasa lahir (menahan dari hal-
hal yang membatalkan puasa disertai niat) dan puasa batin (menjaga
hati dari bahaya, menjaga ruh dari rasa miskin dan menjaga dari
melirik selain Allah Swt).
1
Mahmud Muhsin Dan Abdul Aziz, Puasa Tekstual Dan Konstektual Dalam Islam,Al-Hikmah:
Jurnal Studi Agama -Agama, Vol. 4. No. 1 (Surabaya, 2018), hlm. 4.
2
Lelya Hilda, Puasa dalam Islam dan Kesehatan, Jurnal Hikmah, Vol VIII, (Sumatra Utara, 2014)
4
melihat dari rahasia sesuatu (puasa), menurut orang yang mempunyai
ilmu kepastian sekedar kemampuan.
3. Menurut Wahbah zuhaili
Sedangkan arti shaum menurut istilah syariat adalah menahan diri
pada siang hari dari hal-hal yang membatalkan puasa, disertai niat
oleh pelakunya, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
4. Menurut Quraisy Syihab
Puasa jika ditinjau dari segi hukum adalah seseorang berkewajiban
mengendalikan dirinya berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan
makan, minum, dan hubungan seksual tersebut dalam waktu tertentu.
Dalam berpuasa juga sekaligus berusaha mengembangkan potensi
agar mampu membentuk dirinya sesuai apa yang diajarkan oleh Tuhan
dengan meneladani sifat-sifatNya (M. Quraisy Syihab, 1994, 308).3
3
Muhammad Rifa’I, Makna puasa dalam Tafsir al-Jailani, Diyana al-Afkar Vol.5 No. 01, (Cirebon,
2017). Hlm. 4-5.
5
2. Menahan diri
Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya
fajar sampai terbernamnya matahari, yang kedua inilah yang disebut
dengan imsak. Imsak dimaknai sebagai menahan diri dari makan, minum,
hubungan seksual suami istri, dan semua hal yang membatalkan puasa
sejak fajar hingga matahari terbenam.
Waktu imsak biasanya dimulai sejak waktu subuh hingga matahari
terbenam pada sore harinya. Namun, ada beberapa wilayah yang
mengalami ketidakseimbangan perputaran jadwal siang dan malam.
Bacaan tersebut merupakan lafaz niat puasa ramadhan yang biasa dibaca
saat malam hari sebelum melaksanakan puasa pada esok harinya.
6
melakukan kifarat puasa 60 hari beturut-turut; kelima, jika seseorang
melakukan sumpah palsu atau demi Allah seperti dengan ucapan, wallahi
atau billahi atau demi Allah, dan ternyata ia tidak menepati sumpahnya,
maka ia wajib melakukan puasa kifarat sumpah sebanyak tiga hari.
Selanjutnya, ada juga puasa yang bersifat sunat, misalnya puasa
pada hari Senin dan Kamis. Puasa sunat inilah yang sering dilakukan oleh
Rasulullah saw, puasa tanggal 9 Dzulhijah atau puasa Arafah, dan pusa
pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Qomariyah.
Selain puasa wajib ada sunat, ada juga puasa haram, atau tidak
boleh dilakukan, yaitu; puasa pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha,
puasa pada hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, 13 bulan Dzulhijah.
puasa haram adalah puasa sunnat yang dilakukan oleh seorang istri
tanpa seizin suaminya ketika sang suami sedang ada di rumah. Tentang hal
ini Nabi saw. Bersabda “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa Suaminya
ada, kecuali atas seizinnya.”
Puasa juga haram dilakukan oleh Wanita yang sedang haid atau
nifas. Ia wajib berbuka. Dan ia wajib mengganti puasanya di hari yang
lain. Kemudian, secara khusus Rasulullah saw, mengatur bahwa sebaiknya
seorang muslim tidak melakukan puasa pada hari Jumat. Para ulama
Muslim tidak melakukan puasa pada hari Jumat. Para ulama menilai
bahwa puasa sunat pada hari Jumat merupakan puasa makruk, puasa yang
kurang baik dilakukan.puasa yang kurang baik dilakukan. Termasuk puasa
yang kurang sah adalah puasa orang yang sedang menempuh perjalanan
jauh, atau orang yang sakit payah. Dalam ajaran Islam, pada bulan
Ramadhan dibolehkan berbuka puasa.
Semua puasa, baik wajib maupun sunnat, memerlukan keikhlasan,
yaitu semat-mata mengharapkan ridha Allah menurut sebuah hadits, di
antara doa dan harapan yang paling banyak didengar Allah adalah yang
dinyatakan oleh orang-orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa.
7
Dan Rasulullah selalu memelihara puasa-puasa sunat seperti yang telah
diungkapkan di atas. 4
4
Dr. Miftah Faridl, Islam Dalam Berbagai Aspeknya, (Bandung: Penerbit Pustak, 2003), hlm 148-
150
8
Muntah disengaja seperti memasukan jari kedalam kerongkongan agar
muntah, tapi tidak termasuk muntah karena sakit atau mabuk
perjalanan
5. Haid Dan Nifas
Bagi wanita yang sedang haid atau nifas (melahirkan) tidak
diperbolehkan puasa sampai sampai bersih dari haidnya
6. Memasukkan Jarum suntik
Masukan suatu hal dalam tubuh melalui jarum suntik yang bertujuan
untuk mengenyangkan, bisa membatalkan puasa, namun ada beda
pendapat tentang hal ini.
7. Gila (hilang akal)
Orang yang mengalami kegilaan tidak diwajibkan berpuasa, jika
sedang berpuasa lalu tiba-tiba mengalami gila puasanya batal.
8. Memasukan Benda melalui Kubul dan Dhubur
Sengaja memasukan benda padat atau cair melalui kedua lubang
(dubur atau qubul) dapat membatalkan puasa, sebaiknya hindari buang
angin didalam air yang bisa menyebabkan air masuk.5
5
Mahmud Muhsin Dan Abdul Aziz, Puasa Tekstual Dan Konstektual Dalam Islam,Al-Hikmah:
Jurnal Studi Agama -Agama, Vol. 4. No. 1 (Surabaya, 2018), hlm. 9-12.
9
1.11 Tujuan Puasa
Tujuan puasa berdasarkan surat qur’an Al -baqarah ayat 183 yang
berbunyi
ب عَ ل َ ى ال َّ ِذ ي َن ِم ْن ق َ ب ْ لِ ك ُ ْم
َ ِ الص ي َ ا مُ كَ َم ا ك ُ ت
ِ َ ِ ي َ ا أ َي ُّ هَ ا ال َّ ِذ ي َن آ َم ن ُ وا ك ُ ت
ُب ع َ ل َ ي ْ ك ُ م
ل َ ع َ ل َّ ك ُ ْم ت َت َّق ُ و َن
10
سلَّ َم يَ ِز ْيدُ فِ ْي َ ُصلَّى هللا
َ علَ ْي ِه َو ُ ع ْن َها َما َكانَ َر
َ ِس ْو ُل هللا َ ُي هللا ِ شةَ َر
َ ض َ ع ْن
َ ِعائ َ
Artinya : ”Dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW. tidak pernah menambah di
dalam ramadhan dan di luar Ramadhan dari 11 rakaat ”(HR. Bukhari)
"Salat yang paling afdhal setelah salat wajib adalah salat malam,"
(HR. Muslim).
11
memberikannya kepadanya. Dan waktu itu ada pada setiap
malam.” (HR. Muslim, no. 757)
َ س ِل ُم ِم ْن ُك ِل َر ْك َعتَي ِْن
غي ِْر ِ ص ََل ِة ْال ِعش
َ َُاء ي َ َي ِع ْش ُر ْونَ َر ْك َعةً بَ ْعد َ َوالت َّ َرا ِو ْي ُح ِب َر َم
َ ضانَ َو ِه
ش ْفعِ َو ْال ِوتْ ِر َّ ال
12
ِِ ْال ِوتْر غي ِْر ٍ َم ْذ َهبُنَا أَنَّ َها ِع ْش ُر ْونَ َر ْك َعةً ِب َع ْش ِر ت َ ْس ِل ْي َما
َ ت
سلَّ َم ث ُ َّم
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َ ُع ٍة فَعَلَه َ ع ْش َرة َ َر ْكعَةً بِ ْال ِوتْ ِر فِي َج َماَ سنَّة إحْ دَى ُ َضان َ ام َر َم َ َأ َ َّن قِي
ضى الدَّ ِلي ِل َما قُ ْلنَاَ َ َو ُم ْقت، َسنَّةَ ِع ْش ُرون ُّ ظا ِه ُر َك ََل ِم ْال َمشَا ِيخِ أ َ َّن الَ َو...ت ََر َكهُ ِلعُ ْذ ٍر
13
sunnahnya 02rakaat. Sedangkan, menurut dalil adalah apa yang kami katakan ( 8
rakaat tanpa witir).
1. Diampuni Dosanya
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barangsiapa melakukan qiyam
Ramadhan (sholat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-
dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
"Sesungguhnya siapa saja yang shalat bersama imam hingga imam itu
selesai, maka ia dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk
(semalam penuh)." (HR. Tirmidzi)
14
BAB III
PENUTUP
1.16 Kesimpulan
Puasa secara Bahasa berarti menahan diri dari sesuatu, baik dalam bentuk
perkataan maupun perbuatan Pengertian lain menjelaskan bahwa puasa adalah
menahan diri dari segala yang membatalkan, satu hari lamanya dari terbit fajar
sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat. Sedangkan secara
istilah puasa adalah menahan diri dari makanan dan minuman, dan hal-hal
membatalkan puasa dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Salat Tarawih adalah salah satu praktik dalam menghidupkan setiap malam
bulan Ramadhan atau disebut Qiyamu Ramadhan. Ada banyak keutamaan dari
menunaikan ibadah ini karena termasuk amalan sunnah, makan dilaksanakan
berdasarkan kaidah salat sunnah. Tak ada kewajiban untuk melakukan salat
Tarawih secara berjamaah.
15
DAFTAR PUSTAKA
Mahmud Muhsin Dan Abdul Aziz, Puasa Tekstual Dan Konstektual Dalam
Islam,Al-Hikmah: Jurnal Studi Agama -Agama, Vol. 4. No. 1 (Surabaya,
2018).
Lelya Hilda, Puasa dalam Islam dan Kesehatan, Jurnal Hikmah, Vol VIII,
(Sumatra Utara, 2014).
Muhammad Rifa’I, Makna puasa dalam Tafsir al-Jailani, Diyana al-Afkar Vol.5
No. 01, (Cirebon, 2017).
Dr. Miftah Faridl, Islam Dalam Berbagai Aspeknya, (Bandung: Penerbit Pustak,
2003).
16