Anda di halaman 1dari 23

MENSHOLATKAN JENAZAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama


Dosen Pengampu: H. Mahdi, M.Ag

Disusun Oleh:
Kelompok 4 (TK 1A-D3 Keperawatan)
Nama Anggota:
1. Abdurrohman Azzami (P20620223002)
2. Ananda Serly Trikusumah (P20620223010)
3. Andinisha Idhar Yamanda (P20620223012)
4. Euis Rahmawati (P20620223022)
5. Hendri Wijaya (P20620223025)
6. Irma Mustika (P20620223028)
7. Nabila Azhari (P20620223032)
8. Risti Afrianti (P20620223040)
9. Shifa Alya Saputri (P20620223043)
10. Sindi Rachmawati Kobliya (P20620223045)
11. Yovita Khairunisa (P20620223048)
12. Zhafira Sri Febrianti Purwoto (P20620223050)

PRODI D3 KEPERAWATAN 1-A


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JL. PEMUDA NO. 38 CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah menganugerahkan
nikmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah dengan judul menshalatkan jenazah ini dengan baik demi
memenuhi tugas mata kuliah Agama. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pengertian sholat
jenazah, hukum sholat jenazah, syarat sholat jenazah, rukun sholat jenazah, tata cara
sholat jenazah laki laki, perempuan dan jenazah dengan kondisi khusus.

Makalah ini disusun berdasarkan kerja keras kami yang ditempuh oleh bimbingan
yang diberikan Bapak H. Mahdi, M.Ag.Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa hasil makalah shalat
jenazah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan, hargai dan akan diterima
dengan kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada kami, sehingga kelak kami mampu
menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Cirebon, 20 Oktober 2023

Kelompok 4

PAGE \* MERGEFORMAT 20
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................1

1. 1 Latar Belakang .................................................................................................................1


1. 2 Rumusan Masalah ............................................................................................................1
1. 3 Tujuan ..............................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................................2

2. 1 Pengertian Sholat Jenazah ................................................................................................2


2. 2 Syarat Sah Sholat Jenazah ................................................................................................2
2. 3 Rukun Sholat Jenazah.......................................................................................................3
2. 4 Waktu dan Tempat Sholat Jenazah ..................................................................................4
2. 5 Tata Cara Sholat Jenazah .................................................................................................5
2. 5. 1 Jenazah Laki-laki .............................................................................................................5
2. 5. 2 Jenazah Perempuan ..........................................................................................................9
2. 6 Jenazah dengan Kondisi Khusus ...................................................................................................13

BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................17

3. 1 Kesimpulan ......................................................................................................................17
3. 2 Saran .................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................20

PAGE \* MERGEFORMAT 20
BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Salah satu kajian fiqih yang paling sering dipraktekkan di tengah-tengah
masyarakat adalah kajian masalah sholat jenazah, kita memandang dari aspek teori sholat
jenazah merupakan salah satu masalah ibadah yang amat mudah jika dibayangkan bahkan
kita menyepelekan masalah tersebut. Namun jika kita melihat dari aspek praktek masih
banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan dimasyarakat dalam masalah pengurusan
jenazah. Untuk itu dalam makalah ini mengangkat sebuah tema yang berkaitan dengan
menyolatkan jenazah dengan tujuan sebagai pandangan bagaimana
seharusnya menyolatkan jenazah dengan baik dan benar. Kemudian dalam makalah ini
juga membahas bagaimana pengertian sholat jenazah itu sendiri, syarat dan rukunnya
termasuk kaifiat dalam sholat jenazah.

1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut
:

1. Apa yang dimaksud sholat jenazah?


2. Apa saja syarat sah sholat jenazah?
3. Apa saja rukun sholat jenazah?
4. Bagaimana tata carasholat jenazah?

1. 3 Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan sholat jenazah.
2. Menjelaskan apa saja yang menjadi syarat sah sholat jenazah.
3. Mengetahui rukun sholat jenazah.
4. Menjelaskan tata cara dan doa sholat jenazah.

PAGE \* MERGEFORMAT 20
BAB 2

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Sholat Jenazah


Jenazah berasal dari bahasa Arab, yaitu jenazah yang berarti “sebutan untuk
mayat atau mayyit (seseorang yang sudah meninggal)”. Pengurusan jenazah adalah
perilaku mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan, dan
memakamkan.

Sholat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah sholat yang dilakukan umat
Muslim jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia. Menyolatkan jenazah berarti
melakukan sholat untuk jenazah dengan cara melakukan empat takbir. Sholat jenazah
dapat dilakukan secara berjamaah dan dapat dilakukan secara munfarid. Namun,
melaksanakan sholat jenazah dengan berjamaah sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw.

Sholat jenazah hukumnya fardu kifayah, baik untuk jenazah laki-laki maupun
perempuan. Fardu kifayah artinya apabila sebagian kaum muslimin telah melaksanakan
pengurusan jenazah orang muslim yang meninggal dunia, maka tidak ada lagi kewajiban
kaum muslim yang lainnya untuk melaksanakan pengurusan jenazah tersebut. Namun,
Muslim tetap dianjurkan untuk tetap melaksanakan sholat jenazah jika mengetahui
saudara atau tetangganya meninggal dunia. Sebab, sudah menjadi hak tiap Muslim untuk
menjenguk orang sakit, bertakziah ketika ada yang meninggal, menyolati jenazah dan
ikut mengantar jenazah ke permakaman.(Nashiruddin,2015)

2. 2 Syarat Sah Sholat Jenazah


Berikut syarat sholat jenazah:

1. Dilakukan oleh seorang muslim dan jenazah juga beragama islam.


2. Harus menutup aurat.
3. Suci dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya.
4. Menghadap kiblat.

PAGE \* MERGEFORMAT 20
5. Sholat jenazah dapat dilakukan setelah jenazah sudah selesai dimandikan dan
dikafani, sehingga ia dalam keadaan bersih dan suci..
6. Letak mayit sebelah kiblat orang menyalatinya, kecuali jika sholat dilakukan di
atas kubur atau sholat ghaib.

2. 3 Rukun Sholat Jenazah


Menurut Lestari,S (2023), Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya
Tausyih ala Ibni Qasim, sholat jenazah punya beberapa rukun yang perlu diketahui.
Rukun sholat jenazah antara jenazah laki-laki dan perempuan pun berbeda, termasuk
dilakukan secara berjamaah maupun sendirian. Berikut gambaran akan rukun-rukunnya:

1. Niat

Niat ini dilafalkan dalam hati dan harus bersamaan dengan pelaksanaan
takbiratul ihram, seperti halnya yang berlaku dalam melaksanakan niat pada
sholat fardhu.

2. Berdiri

Sholat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri, sebab sholat jenazah
tergolong sholat fardhu, sedangkan setiap sholat fardhu wajib dilaksanakan
dengan cara berdiri. Tapi jika seseorang memang tidak mampu berdiri karena
sedang sakit maka bisa dilakukan dengan cara dudu seperti halnya ketentuan yang
terdapat dalam sholat lima waktu.

3. Takbir empat kali

Jumlah takbir dalam sholat jenazah harus empat kali, ini termasuk
takbiratul ihram. Jika tidak cukup empat kali maka shalat dianggap tidak sah.
Seperti pada shalat fardu lima kali, disunnahkan mengangkat kedua tangan sejajar
dengan dua pundak saat berseru takbir. Dalam melakukan takbir akan diselingi
dengan beberapa bacaan doa. Setelah takbir pertama kita dianjurkan untuk
membaca Surat Al-Fatihah, takbir kedua membaca shalawat, takbir ketiga dan
keempat membaca doa.

PAGE \* MERGEFORMAT 20
4. Membaca Surat al-Fatihah

Membaca Surat al-Fatihah dilakukan setelah takbir pertama (takbiratul


ihram). Sebaiknya membaca Surat al-Fatihah dengan cara suara dilirihkan.
Setelah itu membaca ta’awwudz menurut qaul ashah (pendapat terkuat). Dalam
sholat jenazah tidak disunahkan membaca Do'a Iftitah karena dianggap terlalu
panjang.

5. Membaca Shalawat

Bacaan shalawat ini dibaca setelah takbir kedua.

6. Mendoakan Jenazah

Mendoakan jenazah ini dilakukan setelah takbir ketiga. Minimal bacaan


doa yang bisa dibaca untuk jenazah laki-laki adalah:

7. Membaca Salam

Membaca salam ini dilakukan setelah membaca doa yang dilafalkan


setelah takbir keempat. Bacaan salam pada sholat jenazah ini persis seperti bacaan
salam yang dibaca pada sholat fardhu lima waktu. Selain itu, menghadapkan
wajah ke arah kanan pada saat bacaan salam pertama dan menghadapkan wajah
ke kiri pada saat salam kedua merupakan sunnah yang berlaku dalam pelaksanaan
sholat jenazah.

2. 4 Waktu dan Tempat Sholat Jenazah

a. Waktu sholat jenazah

Dalam Shalat jenazah tidak ditentukan waktunya secara khusus, ia dapat


dilakukan kapan saja, siang maupun malam hari, kecuali 3 waktu tertentu seperti saat
matahari terbit hingga agak meninggi, ketika matahari tepat berada di tengah langit
atau tepat tengah hari hingga ia telah condong ke barat, dan ketika disaat matahari
hampir terbenam, hingga terbenam sama sekali.(Nashiruddin.2015)

PAGE \* MERGEFORMAT 20
b. Tempat sholat jenazah

Sholat jenazah bisa dijalankan di mana saja, ditempat yang laya untuk
melaksanakan shlat. Seperti di masjid, musholah dan rumah(Nashiruddin.2015)

2. 5 Tata Cara Sholat Jenazah


Adapun tata cara untuk sholat jenazahuntuk laki-laki dan perempuan menurut Khalilurohman
(2008) yaitu:

2. 5. 1 Jenazah Laki-laki
Untuk jenazah laki-laki posisi imam berada sejajar dengan kepala.Selain itu,
disunnahkan juga bagi para makmum yang ikut menshalati untuk berbaris tiga shaff
meskipun jumlah jama’ah shalatnya sedikit. Tetapi semakin banyak jama’ah yang
menshalati maka itu akan semakin baik bagi mayit.

1. Niat
Untuk jenazah laki-laki sebelum memulai sholat dapat membaca niat:

‫ُاَص ِّلى َع َلى َهَذ ااْلَم ِّيِت َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض ِك َفاَيِة ِاَم اًم اَم ْأُم ْو ًم اِ ِهلل َتَعاَلى‬

Usholli ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin


imaman/ma’muman lillahita’ala

Artinya:” Saya niat sholat atas mayit laki-laki ini fardu kifaya karna Allah
SWT”

PAGE \* MERGEFORMAT 20
2. Takbir Pertama
‫ُهَّلل أْك َبُر‬

Setelah membaca niat selanjutnya melakukan takbir, pada takbir pertama


imam dan makmum membaca Surat Al-fatihah dengan taawudz dan tidak
dijaharkan atau suaranya tidak dilantangkan cukup dalam hati saja.

3. Takbir Kedua
‫ُهَّلل أْك َبُر‬

Setelah takbir imam dan makmum membaca shalawat nabi:

. ‫َالَّلُهَّم َص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آِل ُم َح َّم ٍد َك مَا َص َّلْيَت َعلَى ِإْبَر اِهْيَم َو َعلَى آِل ِإْبَر اِهْيَم َالَّلُهَّم بَاِر ْك َعلَى‬
‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آِل ُم َح َّم ٍد َك مَابَاَر ْك َت َعلَى ِإْبَر اِهْيَم َو َعلَى آِل ِإْبَر اِهْيَم ِإنَّـَك َح ِم ْيٌد َمِج ْيٌد‬

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ


shallaita ‘alâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli Ibrâhim, wa bârik ‘alâ Muhammad, wa
‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli Ibrâhîm fil
‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya: “Ya Allah tambahkanlah shalawat serta sanjungan kepada Nabi


Muhammad serta kepada keluargaNabi Muhammad, sebagaimana Engkau
telah memberi shalawat kepada Ibrahim serta kepada keluarga
Ibrahim.Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha Mulia. Ya Allah,
berilah berkah kepada Muhammad serta kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan juga
kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha
Mulia.”

Atau cukup membaca:

‫َالَّلُهَّم َص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آِل ُم َح َّم ٍد‬

Allahumma sholli ‘alaa Muhammadwa ‘alâ âli Muhammad.

PAGE \* MERGEFORMAT 20
Artinya: “Ya Allah tambahkanlah shalawat serta sanjungan kepada Nabi
Muhammad serta kepada keluargaNabi Muhammad

4. Takbir Ketiga
‫ُهَّلل أْك َبُر‬

Pada takbir kali ini membca doa meminta ampunan untuk jenazah:

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلُه َو اْر َح ْم ُه َو َعاِفِه َو اْعُف َع ْنُه َو َأْك ِرْم ُنُز َلُه َو َو ِّسْع ُم ْد َخ َلُه َو اْغ ِس ْلُه ِباْلَم اِء َو الَّثْلِج‬
‫َو اْلَبَرِد َو َنِّقِه ِم َن اْلَخ َطاَيا َك َم ا َنَّقْيَت الَّثْو َب اَألْبَيَض ِم َن الَّد َنِس َو َأْبِد ْلُه َداًر ا َخ ْيًر ا ِم ْن َداِر ِه َو َأْه ًال‬
‫َخ ْيًر ا ِم ْن َأْه ِلِه َو َز ْو ًج ا َخ ْيًر ا ِم ْن َز ْو ِج ِه َو َأْد ِخ ْلُه اْلَج َّنَة َو َأِع ْذ ُه ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر َأْو ِم ْن َع َذ اِب الَّناِر‬

Allahummagfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu’anhu wakrim nuzulahu


wa wasi’ madkholahu wagsilhu bilma’i watsalji wal bardi wa naqqihi
walkhotoya kama naqqoitats tsaubal abyadhu binaddanasi wa abdilhu
daaron khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa zaujan
khoyron min zaujihi ‘adzabilqobri wa min ‘adzabi nnar.

Artinya:“Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan


dan juga maafkanlah dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah
tempat kuburnya. Mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun.
Bersihkanlah dia dari seluruh kesalahan sebagaimana Engkau
membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang
lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan
lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”

Atau membaca:

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلُه َو اْر َح ْم ُه َو َعاِفِه َو اْعُف َع ْنُه‬

Allahummagfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu’anhu

Artinya:”Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan


dan juga maafkanlah dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah
tempat kuburnya.

5. Takbir Keempat

PAGE \* MERGEFORMAT 20
‫ُهَّلل أْك َبُر‬

Pada takbir terakhir ini imam dan makmum doa untuk jenazah. Adapun
jenazah laki-laki doanya:

‫الَّلُهَّم َال َتْح ِرْم َنا َأْج َرُه َو َال َتْفِتَّنا َبْعَدُه َو اْغ ِفْر َلَنا َو َلُه‬

Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa


walahu.

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri
fitnah(cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah
dia”.

6. Setelah takbir keempat tersebut shalat jenazah ditutup dengan salam ke


kanan dan ke kiri.
‫الَّس َالُم َع َلْي ُك ْمَوَرْح َم ُةالَّلِه َوَبَر َكاُت‬

7. Do’a sesudah sholat jenazah

‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّرِحْيِم‬


‫ّٰل‬ ‫ّٰل‬
‫ِاْع ِتْق ِر َقاَبَناَو ِر َقاَب ٰه َذ ااْلَم ِّيِت‬.‫ َال ُهَّم ِبَح ِّق اْلَفِتَح ِة‬. ‫َال ُهَّم َص ِّلى َع ٰل ى َسِّيِد َناُم َح َّمٍدَو َع ٰل ى ٰا ِل َسِّيِد َناُم َح َّم ٍد‬
‫ّٰل‬
‫× َال ُهَّم َاْنِزِل الَّرْح َم َة َو اْلَم ْغ ِفَر َةَع ٰل ى ٰه َذ اْلَم ِّيِت (ٰه ِذِه اْلَم ِّيَتِت) َو اْج َعْل‬٣ ‫(ٰه ِذِه اْلَم ِّيَتِت) ِم َن الَّناِر‬
‫َو َص َّلى ُهّٰللا َع ٰل ى َخ ْيِر َخ ْلِقٖه‬. ‫َو َالَتْج َعْلُه َلٗه (َلَها) ُح ْفَر ًةِم َن الِّنْيَر اِن‬.‫َقْبَرٗه (َها)َرْو َض ًةِم َن اْلَج َّنِة‬
‫َسِّيِد َناُم َح َّمٍدَو ٰا ِلٖه َو َصْح ِبٖه َاْج َم ِع ْيَن َو اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلَعاَلِم ْيَن‬
Bismillahirrahmanirrahim, allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin
wa'alaa aali sayyidinaa Muhammadin
Allaahumma bihaqqil fatihati i'tiq riqaa banaa wariqaaba haadzal mayyiti
(haadzihil mayyitati) waj'al qabrahuu (haa) roudhotan minal jannati.
Walaa taj'alhu lahuu (lahaa) hufratan minanniiraani. Washollallaahu 'alaa
khoiri kholqihi sayyidinaa Muhammadin wa aalihii washohbihii ajma'iina
walhamdulillaahi rabbil 'aalamiina

Artinya: ” Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi


Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, dengan
PAGE \* MERGEFORMAT 20
berkahnya surat Al Fatihah, bebaskanlah dosa kami dan dosa mayat ini
dari siksaan api neraka, Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah
ampunan kepada mayat ini. Dan jadikan lah tempat kuburnya taman
nyaman dari surga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu lubang
jurang neraka. Semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulia
makhluk-Nya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya
serta sahabat-sahabatnya sekalian. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh
alam”.

2. 5. 2 Jenazah Perempuan
Tata cara sholat jenazah untuk perempuan, posisi imam berada searah tali pusar.
Sedangkan makmum berada di belakang imam dengan urutan makmum laki-laki
dewasa, kemudian perempuan dewasa. Sedangkan jumlah shaf-nya diusahakan
ganjil.

1.

Niat
Untuk jenazah perempuan sebelum memulai shalat dapat membaca niat:

‫َص ِّلى َع َلى َهِذِه اْلَم ِّيَتِة َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض ِكَفاَيِة ِاَم اًم اَم ْأَم ْأُم ْو ًم اِ ِهلل َتَعاَلى‬
Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin
imaman/ma’muman lillahi ta’ala
Artinya:“Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah,
sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

2. Takbir pertama

PAGE \* MERGEFORMAT 20
‫ُهَّلل أْك َبُر‬
Membaca surat Al-Fatihah dengan taawudz setelah takbir pertama.

3. Takbir kedua
‫ُهَّلل أْك َبُر‬
Membaca sholawat nabi setelah takbir kedua
. ‫َالَّلُهَّم َص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آِل ُم َح َّم ٍد َك مَا َص َّلْيَت َعلَى ِإْبَر اِهْيَم َو َعلَى آِل ِإْبَر اِهْيَم َالَّلُهَّم بَاِر ْك َعلَى‬
‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آِل ُم َح َّم ٍد َك مَا بَاَر ْك َت َعلَى ِإْبَر اِهْيَم َو َعلَى آِل ِإْبَر اِهْيَم ِإنَّـَك َح ِم ْيٌد َمِج ْيد‬

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shallaita


‘alâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli Ibrâhim, wa bârik ‘alâ Muhammad, wa ‘alâ âli
Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli Ibrâhîm fil ‘âlamîna
innaka hamîdun majîd.

Artinya: “Ya Allah tambahkanlah shalawat serta sanjungan kepada Nabi


Muhammad serta kepada keluargaNabi Muhammad, sebagaimana Engkau
telah memberi shalawat kepada Ibrahim serta kepada keluarga
Ibrahim.Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha Mulia. Ya Allah,
berilah berkah kepada Muhammad serta kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan juga
kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha
Mulia.”

Atau membaca:
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آِل ُم َح َّم ٍد‬
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad
Artinya: “Ya Allah tambahkanlah shalawat serta sanjungan kepada Nabi
Muhammad serta kepada keluargaNabi Muhammad”

4. Takbir ketiga
‫ُهَّلل أْك َبُر‬

PAGE \* MERGEFORMAT 20
Mendoakan mayit setelah takbir ketiga
‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلهَا واْر َح مهَا وَعاِفهَا َو اْعُف َع ْنهَا وَأْك ِرْم ُنُز َلهَا َو َو ِّسْع َم ْد َخ َلهَا َو اْغ ِس ْلهَا ِباْلَم اِء َو الَّثْلِج َو‬
‫ َالَّلُهَّم َأْبِد ْلهَا َداًر ا َخ ْيًر ا ِم ْن َداِر هَا َو‬.‫اْلَبَرِد وَنِّقهَا ِم َن الَخ َطاَيا َك َم ا ُيَنَّقي الَثْو ُب اَألْبَيُض ِم َن الَّد َنِس‬
‫َج اًر ا َخ ْيًر ا ِم ْن َج اِر َها َو َز ْو ًج ا َخ ْيرًا ِم ْن َز ْو ِج هَا وَأْه اًل َخ ْيرًا ِم ْن أهِلهَا َو َأْد ِخ ْلَها اْلَج َّنَة َو َأِع ْذ َها ِم ْن‬
‫َع َذ اِب الَقْبِر وِم ْن َع َذ اِب الَّناِر‬

Allahumaghfirlaha warkhamha wa'aafihaa wa'fu'anhaawa akrim nuzulaha


wawasi' madkholaha wa aghsilha bilmaai watstalji wal barodi
wanaqqihaa minal khothooya kamaa yunaqqotstaubul abyadhu
minaddanasi. Allahumma abdilhaa khiron min daariha wa jaaran khoiron
min jaarihaa wazauwjan khoiron min zaujiha wa ahlan khoiron min
ahlihaa wa adkhilhaal jannata wa'aidzhaa min 'adzaabil qabri wa min
'adzzbinnaari.

Artinya:“Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan


dan juga maafkanlah dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah
tempat kuburnya. Mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun.
Bersihkanlah dia dari seluruh kesalahan sebagaimana Engkau
membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang
lebih baik dari rumahnya, juga suami yang lebih baik dari suaminya. Dan
lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”

Atau membaca:
‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلهَا واْر َح مهَا وَعاِفهَا َو اْعُف َع ْنهَا‬

Allahumaghfirlaha warkhamha wa'aafihaa wa'fu'anhaa


Artinya:”Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan dan
juga maafkanlah dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah tempat
kuburnya

5. Takbir keempat
‫ُهَّلل أْك َبُر‬

PAGE \* MERGEFORMAT 20
Membaca doa untuk mayit
‫الَّلُه َّم َالَتْح ِرْمَن اَأْج َرَه اَوَالَتْف ِتَّن اَبْعَد َه اَو اْغ ِف ْر َلَن اَو َلَه ا‬
Allaahumma laa tahrimnaa ajrahaa wa la taftinna ba’dahaa waghfir lanaa
wa lahaa
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri
fitnah(cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah
dia”
6. Mengucapkan salam pertama setelah takbir keempat.
‫الَّسَالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهَّللا َو َبَر َك اُت‬
7. Do’a sesudah sholat jenazah

‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّرِحْيِم‬


‫ّٰل‬ ‫ّٰل‬
‫ِاْع ِتْق ِر َقاَبَناَو ِر َقاَب ٰه َذ ااْلَم ِّيِت‬.‫ َال ُهَّم ِبَح ِّق اْلَفِتَح ِة‬. ‫َال ُهَّم َص ِّلى َع ٰل ى َسِّيِد َناُم َح َّمٍدَو َع ٰل ى ٰا ِل َسِّيِد َناُم َح َّم ٍد‬
‫ّٰل‬
‫× َال ُهَّم َاْنِزِل الَّرْح َم َة َو اْلَم ْغ ِفَر َةَع ٰل ى ٰه َذ اْلَم ِّيِت (ٰه ِذِه اْلَم ِّيَتِت) َو اْج َعْل‬٣ ‫(ٰه ِذِه اْلَم ِّيَتِت) ِم َن الَّناِر‬
‫َو َص َّلى ُهّٰللا َع ٰل ى َخ ْيِر َخ ْلِقٖه‬. ‫َو َالَتْج َعْلُه َلٗه (َلَها) ُح ْفَر ًةِم َن الِّنْيَر اِن‬.‫َقْبَرٗه (َها)َرْو َض ًةِم َن اْلَج َّنِة‬
‫َسِّيِد َناُم َح َّمٍدَو ٰا ِلٖه َو َصْح ِبٖه َاْج َم ِع ْيَن َو اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلَعاَلِم ْيَن‬
Bismillahirrahmanirrahim, allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin
wa'alaa aali sayyidinaa Muhammadin
Allaahumma bihaqqil fatihati i'tiq riqaa banaa wariqaaba haadzal mayyiti
(haadzihil mayyitati) waj'al qabrahuu (haa) roudhotan minal jannati.
Walaa taj'alhu lahuu (lahaa) hufratan minanniiraani. Washollallaahu 'alaa
khoiri kholqihi sayyidinaa Muhammadin wa aalihii washohbihii ajma'iina
walhamdulillaahi rabbil 'aalamiina

Artinya: “Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi


Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, dengan
berkahnya surat Al Fatihah, bebaskanlah dosa kami dan dosa mayat ini
dari siksaan api neraka, Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah
ampunan kepada mayat ini. Dan jadikan lah tempat kuburnya taman
nyaman dari surga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu lubang
jurang neraka. Semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulia

PAGE \* MERGEFORMAT 20
makhluk-Nya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya
serta sahabat-sahabatnya sekalian. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh
alam”.

2. 6 Jenazah dengan Kondisi Khusus

a. Jenazah yang Tidak Utuh


Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, apabila jenazah yang
ditemukan dalam keadaan tidak utuh atau hanya beberapa potongan tubuhnya saja
dan jenazah tersebut belum disholatkan, maka potongan tubuh tersebut
dimandikan apabila memungkinkan, dikafani, dan disholatkan dengan maksud
mensholatkan jenazah seutuhnya, kemudian dimakamkan. Namun jika jenazah
sudah disholatkan sebelumnya, kemudian potongan tubuh tersebut baru
ditemukan, maka tidak perlu disholatkan lagi, cukup dibersihkan dan
dimakamkan. Adapun cara mensholatkannya sama dengan sholat jenazah sesuai
demgan jenazah pada umumnya.

b. Jenazah yang Tidak Ditemukan


Apabila jenazah tidak memungkinkan untuk ditemukan karena tenggelam atau
musibah lainnya, maka jenazah tersebut tetap disholatkan walaupun tidak
dimandikan dan dikafani. Dalam melaksanakan sholatnya, di mana pun perkiraan
posisi jenazah, orang yang menyalatkan tetap menghadap kiblat (Imam Nawawi,
al-Majmu’ ala Syarhil Muhadzab, 5: 254)
Sholat untuk jenazah dengan kondisi ini, bisa dilakukandengan melaksanakan Sholat
Ghaib. Tata cara untuk melakukan Sholat Ghaib hampir sama dengan sholat
jenazah, hanya berbeda pada niat sholatnya. Niat shalat Ghaib sebagai berikut;
1. Membaca niat
 Bila jenazahnya laki-laki maka lafal niatnya adalah:

‫َم ْأُم وًم ا ِهّٰلِل َتَعاَلى‬/‫ُأَص ِّلي َع َلى َم ِّيِت (ُفاَل ِن ) اْلَغاِئِب َأْر َبَع َتْك ِبيَر اٍت َفْر َض اْلِك َفاَيِة ِإَم اًم ا‬

PAGE \* MERGEFORMAT 20
Ushallî ‘alâ mayyiti (fulân) al-ghâ-ibi arba’a takbîrâtin fardhal kifaya
imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.
 Bila jenazahnya perempuan, maka lafal niatnya adalah:
‫َم ْأُم وًم ا ِهّٰلِل َتَعاَلى‬/‫ُأَص ِّلي َع َلى َم ِّيَتِة (ُفاَل َنٍة) اْلَغاِئَبِة َأْر َبَع َتْك ِبيَر اٍت َفْر َض اْلِك َفاَيِة ِإَم اًم ا‬
Ushalli ‘ala mayyitati ‘fulanah’ al-ghaibati arba’a takbiratin fardhal
kifayâti imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

 Bila jenazahnya banyak, maka lafal niatnya adalah:


‫َم ْأُم وًم ا‬/‫ُأَص ِّلي َع َلى َج ِم يِع َم ْو َتى َقْر َيِة َك َذ ا اْلَغاِئِبيَن اْلُم ْسِلِم يَن َأْر َبَع َتْك ِبيَر اٍت َفْر َض اْلِك َفاَيِة ِإَم اَم ا‬
‫ِهّٰلِل َتَعاَلى‬
Ushallî ‘alâ jamî’i mautâ qaryati kadzâl ghaibînal muslimîna arba’a
takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.

 Bila jenazah tidak diketahui identitasnya , maka lafal niatnya adalah:


‫ُأَص ِّلي َعلٰى َم ْن َص َّلى َع َلْيِه اِإْل َم اُم َأْر َبَع َتْك ِبْيَر اٍت َفْر َض ِك َفاَيٍة َم ْأُم ْو ًم ا ِهلل َتَعالٰى‬
Usholli ala man sholla alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati
imâman/ma’mûman lillahi ta'ala

2. Takbir yang pertama ‫ٱلَّٰل ُه َأْك َبُر‬, kemudian dilanjutkan dengan membaca
surah Al-Fatihah dengan mendahulukan Ta’awwudz.

3. Takbir yang kedua ‫ٱلَّٰل ُه َأْك َبُر‬, kemudian membaca shalawat nabi. Shalawat
nabi yang umum dibaca ketika shalat jenazah adalah sebagai berikut:
‫َالَّلُه َّم َصِّلَعلَىُم َحَّمٍدَوَعلَىآِلُم َحَّمٍد َكمَاَصَّلْي َت َعلَىِإْبَر اِه ْي َمَوَعلَىآِإِل ْبَراِه ْي َم َالَّلُه َّم‬
‫بَاِرْكَعلَىُم َحَّمٍدَوَعلَىآِلُم َحَّمٍد َكمَابَاَر ْك َت َعلَىِإْبَراِه ْي َمَوَعلَىآِإِل ْبَراِه ْي َم ِإنَّـَكَحِم ْي ٌدَم‬
‫ِجْي ٌد‬
Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita
‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali
muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka
hamiidummajiid.

PAGE \* MERGEFORMAT 20
‫‪4.‬‬ ‫‪Takbir yang ketiga‬‬
‫َّٰل‬
‫ٱل ُه َأْك َبُر‬
‫‪kemudian membaca doa untuk jenazah‬‬
‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلُه َو اْر َح ْم ُه َو َعاِفِه َو اْعُف َع ْنُه َو َأْك ِرْم ُنُز َلُه َو َو ِّسْع ُم ْد َخ َلُه َو اْغ ِس ْلُه ِباْلَم اِء َو الَّثْلِج َو اْلَبَرِد‬
‫َو َنِّقِه ِم َن اْلَخ َطاَيا َك َم ا َنَّقْيَت الَّثْو َب اَألْبَيَض ِم َن الَّد َنِس َو َأْبِد ْلُه َداًر ا َخ ْيًر ا ِم ْن َداِر ِه َو َأْه ًال َخ ْيًر ا ِم ْن‬
‫َأْه ِلِه َو َز ْو ًج ا َخ ْيًر ا ِم ْن َز ْو ِج ِه َو َأْد ِخ ْلُه اْلَج َّنَة َو َأِع ْذ ُه ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر َأْو ِم ْن َع َذ اِب الَّناِر‬
‫‪Allahummagfir lahu warhamhu wa 'afihi wa 'fu'anhu wakrim nuzulahu wa‬‬
‫‪wasi' madkholahu wagsilhu bilma'i watsalju wal bardi wa naqqihi‬‬
‫‪minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi‬‬
‫‪wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa‬‬
‫‪zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa 'adzabi nnar.‬‬

‫‪5.‬‬ ‫‪Takbir yang keempat‬‬


‫َّٰل‬
‫‪,‬ل ُه َأْك َبُر‬
‫‪kemudian membaca doa‬‬
‫)‪ (laki-laki‬الَّلُهَّم َال َتْح ِرْم َنا َأْج َرُه َو َال َتْفِتَّنا َبْعَدُه َو اْغ ِفْر َلَنا َو َلُه‬
‫‪Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa‬‬
‫‪walahu‬‬

‫)‪ (perempuan‬الَّلُهَّم َال َتْح ِرْم َنا َأْج َر َها َو َال َتْفِتَّنا َبْع َدَها َو اْغ ِفْر َلَنا َو َلَها‬
‫‪Allohumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa‬‬
‫‪walahaa‬‬

‫‪6.‬‬ ‫الَّس َالُم َع َلْي ُك ْمَوَرْح َم ُةالَّلِه َوَبَر َكات ‪Salam ke kanan dan kiri‬‬
‫‪7.‬‬ ‫‪Do’a sesudah sholat jenazah‬‬
‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّرِحْيِم‬
‫ّٰل‬ ‫ّٰل‬
‫َال ُهَّم َص ِّلى َع ٰل ى َسِّيِد َناُم َح َّمٍدَو َع ٰل ى ٰا ِل َسِّيِد َناُم َح َّم ٍد ‪َ .‬ال ُهَّم ِبَح ِّق اْلَفِتَح ِة‪ِ.‬اْع ِتْق ِر َقاَبَناَو ِر َقاَب ٰه َذ ااْلَم ِّيِت (ٰه ِذِه‬
‫ّٰل‬
‫اْلَم ِّيَتِت) ِم َن الَّناِر ‪َ ×٣‬ال ُهَّم َاْنِزِل الَّرْح َم َة َو اْلَم ْغ ِفَر َةَع ٰل ى ٰه َذ اْلَم ِّيِت (ٰه ِذِه اْلَم ِّيَتِت) َو اْج َعْل‬
‫َقْبَرٗه (َها)َرْو َض ًةِم َن اْلَج َّنِة‪َ.‬و َالَتْج َعْلُه َلٗه (َلَها) ُح ْفَر ًةِم َن الِّنْيَر اِن ‪َ.‬و َص َّلى ُهّٰللا َع ٰل ى َخ ْيِر َخ ْلِقٖه‬
‫َسِّيِد َناُم َح َّمٍدَو ٰا ِلٖه َو َصْح ِبٖه َاْج َم ِع ْيَن َو اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلَعاَلِم ْيَن‬

‫‪PAGE \* MERGEFORMAT 20‬‬


Bismillahirrahmanirrahim, allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin
wa'alaa aali sayyidinaa Muhammadin
Allaahumma bihaqqil fatihati i'tiq riqaa banaa wariqaaba haadzal mayyiti
(haadzihil mayyitati) waj'al qabrahuu (haa) roudhotan minal jannati. Walaa
taj'alhu lahuu (lahaa) hufratan minanniiraani. Washollallaahu 'alaa khoiri
kholqihi sayyidinaa Muhammadin wa aalihii washohbihii ajma'iina
walhamdulillaahi rabbil 'aalamiina

Artinya: “Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi


Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, dengan
berkahnya surat Al Fatihah, bebaskanlah dosa kami dan dosa mayat ini
dari siksaan api neraka, Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah
ampunan kepada mayat ini. Dan jadikan lah tempat kuburnya taman
nyaman dari surga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu lubang
jurang neraka. Semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulia
makhluk-Nya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya
serta sahabat-sahabatnya sekalian. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh
alam”.

PAGE \* MERGEFORMAT 20
BAB 3

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Sholat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah sholat yang dilakukan umat
muslim jika ada muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan sholat
jenazah ini adalah fardhu kifayah. Fardu kifayah artinya apabila sebagian kaum muslimin
telah melaksanakan pengurusan jenazah orang muslim yang meninggal dunia, maka tidak
ada lagi kewajiban kaum muslim yang lainnya untuk melaksanakan pengurusan jenazah
tersebut. Namun, Muslim tetap dianjurkan untuk tetap melaksanakan sholat jenazah jika
mengetahui saudara atau tetangganya meninggal dunia. Sebab, sudah menjadi hak tiap
Muslim untuk menjenguk orang sakit, bertakziah ketika ada yang meninggal, menyolati
jenazah dan ikut mengantar jenazah ke permakaman.Tata cara dan doa sholat jenazah
untuk laki-laki dan perempuan:

1. Untuk laki-laki: Jika menyalatkan jenazah laki-laki maka iman berdiri sejajar
dengan kepala kepala jenazah
 Niat
Usholli ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin
imaman/ma’muman lillahi ta’ala
 Takbir Pertama
Setelah membaca niat selanjutnya melakukan takbir, pada takbir pertama
imam dan makmum membaca Surat Alfatihah tidak dijaharkan atau
suaranya tidak dilantangkan cukup dalam hati saja.
 Takbir Kedua
Setelah takbir imam dan makmum membaca shalawat nabi atau cukup
membaca: Allahumma sholli ‘alaa Muhammad.
 Takbir Ketiga
Pada takbir kali ini membaca doa meminta ampunan untuk jenazah:
Allahummagfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu’anhu wakrim nuzulahu
wa wasi’ madkholahu wagsilhu bilma’i watsalju wal bardi wa naqqihi

PAGE \* MERGEFORMAT 20
minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi
wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa
zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa ‘adzabi nnar.
 Takbir Keempat
Pada takbir terakhir ini imam dan makmum doa untuk jenazah. Adapun
jenazah laki-laki doanya: Allahumma tarimna Ajrohu walataftinna
bakdahu.
 Setelah takbir keempat tersebut shalat jenazah ditutup dengan salam ke
kanan dan ke kiri.

2. Untuk perempuan: Jika jenazahnya perempuan, maka berdiri sejajar dengan


perut jenazah
 Niat
Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin
imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
 Takbir Kedua
Setelah takbir imam dan makmum membaca shalawat nabi atau cukup
membaca: Allahumma sholli ‘alaa Muhammad.
 Takbir Ketiga
Pada takbir kali ini membaca doa meminta ampunan untuk jenazah:
Allahummagfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu’anhu wakrim nuzulahu
wa wasi’ madkholahu wagsilhu bilma’i watsalju wal bardi wa naqqihi
minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi
wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa
zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa ‘adzabi nnar.
 Takbir Keempat
Pada takbir terakhir ini imam dan makmum doa untuk jenazah. Adapun
jenazah perempuan doanya: Allahumma la tahrimna uhroha waltaftina
bakdahu.

PAGE \* MERGEFORMAT 20
 Setelah takbir keempat tersebut shalat jenazah ditutup dengan salam ke
kanan dan ke kiri.

Sholat jenazah mempunyai beberapa syarat yang bila salah satu di antaranya tidak dipenuhi,
maka sholatnya tidak sah menurut syara’. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.
Sholat jenazah termasuk dalam ibadah sholat, maka syarat-syaratnya pun sama dengan
yang telah diwajibkan pada sholat-sholat fardu lainnya. Syarat-syaratnya adalah:
 Harus menutup aurat, suci dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian
dan tempatnya serta menghadap kiblat.
 Sholat jenazah dapat dilakukan setelah jenazah sudah selesai dimandikan
dan dikafani
 Letak mayit sebelah kiblat orang menyalatinya, kecuali jika sholat
dilakukan di atas kubur atau sholat ghaib.

Rukun sholat jenazah yaitu: Niat, Berdiri bagi yang mampu, Membaca takbir empat kali,
membaca surat al Fatihah, membaca salawat atas nabi Muhammad SAW, Mendoakan
jenazah, membaca membaca doa setelah takbir ke empat, mengucapkan salam.

3. 2 Saran
Kita semua harus selalu ingat akan kematian dan mempersiapkan diri untuk
menyambut kematian itu. Dengan adanya pembahasan ini dapat dijadikan pembelajaran
untuk mendidik dan memberitahukan semua umat Muslim bagaimana cara menyalati
jenazah dengan baik.
Manfaat terbaik yang dapat diambil dari prosesi mengurus jenazah adalah
menunjukkan bahwa manusia merupakan makhluk Allah yang sangat mulia, sehingga
sampai meninggal dunia pun harus diurus secara baik. Dan juga kepada seluruh umat
Muslim dalam memperlakukan jenazah hendaknya benar-benar memperhatikan aturan-
aturan Islam yang berlaku agar ia diterima di sisi Allah Swt.

PAGE \* MERGEFORMAT 20
DAFTAR PUSTAKA

Khalilurohman (2008) “Buku Pintar Sholat”. PT. Wahyu Media,2008. Hal 149-150 (Diakses
Pada 20 Oktober 2023)
Lestari,S (2023) “Belajar ABATA Cara Praktis Belajar Membaca Al-Qur’an”. CV.Adanu
Abimata. Hal 68. (Diakses Pada 20 Oktober 2023)
Nashiruddin (2015) “Tata Cara Mengurus Jenazah”. Qisthi Press,2015. Hal 97. (Diakses Pada 20
Oktober 2023)

PAGE \* MERGEFORMAT 20

Anda mungkin juga menyukai