PROPOSAL
ANDRE SATRIA
1802120330
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2021
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah
ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu
harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan dan keinginan
kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin
pelanggan dalam pernyataan misinya, iklan, maupun public relations release. Kunci
kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas
tertentu. Nilai tersebut akan memberikan dampak bagi pelanggan untuk melakukan
perbandingan terhadap kompetitor dari produk atau jasa yang pernah dirasakannya
1
2
yang berkualitas baik, maka diharapkan mampu memenuhi harapan pelanggan dan
bagi pelangga.
Pelanggan diibaratkan seorang raja yang harus dilayani, namun hal ini bukan
situation” yaitu dimana kedua belah pihak merasa senang atau tidak ada yang
dirugikan.
Menurut Heri Kuswara (2009) Ramah adalah sikap santun terhadap semua
orang agar orang lain merasakan kenyamanan dan perasaan senang saat bersama
kita. Bersikap ramah dan baik ternyata belum cukup bagi karyawan dalam
menjalankan tugasnya
dan masalah yang disampaikan pelanggan. Adanya komunikasi yang baik antara
karyawan dan pelanggan akan memberikan manfaat bagi pihak perusahaan dan
pihak pelanggan. Sehingga para pelanggan merasa puas karena keinginan dan
menaikan citra positif dan mendorong pelanggan untuk tetap setia menggunakan
jasa yang ditawarkan. Hal ini bisa dijadikan strategi perusahaan untuk menghadapi
pesaing, karena semakin banyaknya para pesaing yang berdiri sekarang ini. Oleh
karena itu, keramahan karayawan yang baik,harga yang bersaing, kualitas produk
yang baik serta lokasi toko yang strategis merupakan faktor kunci yang harus benar-
benar diperhatikan oleh perusahaan Misalnya Toko kue Nafisah, toko ini memiliki
karyawan-karyawan yang ahli dibidangnya dan dilengkapi juga dengan aneka kue
kurang bersaing atau terlalu mahal, pelayanan dari pegawai yang kurang
memuaskan, dan lokasi toko yang kurang strategis. Pihak pemilik toko juga harus
keramahan costumer service terhadap minat beli konsumen di toko kue Nafisah
Banda Aceh?
4
Aceh?
Banda Aceh?
1. Secara Teoritis
Sebagai masukan bagi pihak toko kue mengenai keramahan costumer service
2. Secara Praktis
terhadap minat beli konsumen di toko kue Nafisah Lampineng Banda Aceh.
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Menurut Heri Kuswara (2009) Ramah adalah sikap santun terhadap semua
orang agar orang lain merasakan kenyamanan dan perasaan senang saat bersama
kita. Bersikap ramah dan baik ternyata belum cukup bagi karyawan dalam
menjalankan tugasnya. Sikap dan perilaku dalam dunia bisnis juga menjadi
salah satu faktor untuk mengembangkan dan memajukan usaha. Adapun sikap
dan perilaku yang harus dilakukan, baik itu oleh pengusaha maupun oleh
Sifat ini harus dimiliki oleh seorang pengusaha dan juga para
karyawannya dalam melayani pelanggan. Selain itu, mereka juga dituntut untuk
cekatan dalam bekerja, pantang menyerah, selalu ingin tahu, tidak mudah putus
akan tersanjung dan merasa dihargai dengan senyum yang ditunjukan karyawan.
6
7
Pada saat berbicara dengan para pelanggan, ada baiknya dengan suara
yang lemah lembut yang didukung oleh sikap ramah. Sikap seperti itu, dapat
perusahaan.
Sikap seperti itu akan memecahkan kekakuan yang ada. Dengan sikap
pandai bergaul, pengusaha atau karyawan akan cepat akrab dengan para
melakukannya dengan serius dan dengan sepenuh hati. Mereka juga harus
Dengan sikap seperti itu, diharapkan setiap pihak dapat termotivasi dalam
pemilik dan karyawan juga diharapkan memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang
menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi
suatu kegiatan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen
benaknya itu. Dengan demikian, minat beli akan timbul saat dalam proses
pengambilan keputusan.
membeli mempertimbangkan barang dan jasa apa yang akan dibeli, dimana,
9
kapan, bagaimana, berapa jumlah dan mengapa membeli produk tersebut. Lucas
dan Britt (2003) dan Natalia (2008) mengatakan bahwa aspek-aspek yang
a. Perhatian, adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap suatu produk
b. Ketertarikan, setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa tertarik pada
konsumen.
produk tersebut.
e. Keputusan
Disimpulkan bahwa aspek - aspek dalam minat beli adalah sebagai berikut :
perasaan senang.
diri individu terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk
Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip dalam Durianto dan
dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak
unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa
10
ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk mengetahui minat beli konsumen
terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan
variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.
motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa
tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku
menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan
dalam sikap mengkonsumsi. Doods, Monroe dan Grewal, (1991) dalam Bernard
untuk melakukan pembelian. Minat beli berbeda dengan niat beli, niat beli
adalah suatu tindak lanjut dari minat beli konsumen dimana keyakinan untuk
memutuskan akan membeli sudah dalam persentase yang besar. Jadi dapat
dikatakan bahwa niat beli adalah tingkatan akhir dalam minat beli berupa
benar dilaksanakan. Mowen (1990) dalam Oliver (1997) efek hierarki minat beli
informasi), sementara itu sikap mengacu pada perasaan atau respon efektifnya.
(Loudon dan Dela Bitta, 1993). Beberapa faktor yang membentuk minat beli
1) Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang
disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif
2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat
tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam
konsumen membeli suatu merek dan jasa atau seberapa besar kemungkinan
konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Bila manfaat yang
pembelian.
rangsangan tersebut sangat komplek dan salah satunya adalah motivasi untuk
bahwa salah satu indikator bahwa suatu produk perusahaan sukses atau tidaknya
di pasar adalah seberapa jauh tumbuhnya minat beli konsumen terhadap produk
tersebut. Sementara itu Mital (dalam Sutantio 2004, p.253) mengatakan bahwa
salah satu indikasi sukses tidaknya suatu produk adalah besarnya minat membeli
Menurut Ajay dan Goodstein yang dikutip oleh Yoestini dan Eva (2007;
p.270) jika kita ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah
tidak hanya sekedar informasi tentang orang itu tentu lebih bagaimana proses
informasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang
yang tak harus dipenuhi atau kebutuhan yang muncul pada saat itu dan
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu
proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi konsumen
untuk mendapatkan informasi secara lebih lengkap tentang produk tertentu lewat
seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu
Tidak ada pembelian yang terjadi jika konsumen tidak pernah menyadari
ketika konsumen meilhat adanya perbedaan yang signifikan antara apa yang dia
inginkan. Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu
kebutuhan fisik, yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber
14
terbaik yang memuaskan dari perspektif dia sendiri. Tahapan terakhir ada tahap
produk.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
prefrensinya.
tersebut.
Menurut Ajay dan Goodstein yang dikutip Yoestini dan Eva (2007:270)
jika ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari
15
apa yang dipikirkannya, dengan demikian yang akan didapatkan tidak hanya
sekedar informasi tentang orang itu tentu lebih bagaimana proses infromasi itu
dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan “The
Menurut Kotler dan Keller (2012 : 503), dimensi minat beli adalah melalui
yang mungkin dilalui oleh konsumen terhadap suatu rangsangan tertentu yang
1. Perhatian (Attention)
2. Minat (Interest)
3. Kehendak (Desire)
tahapan ini masyarakat maju satu tingkat dari sekadar tertarik akan produk.
16
Tahap ini ditandai dengan hasrat yang kuat dari masyarakat untuk membeli
4. Tindakan (Action)
perusahaan. Pada tahap ini, masyarakat yang sudah melihat atau mendengar
Berdasarkan penemuan dari beberapa ahli antara lain Tse dan Wilton
Dari persamaan diatas, dapat diketahui bahwa ada dua variabel utama
pelanggan akan merasa puas, tetapi apabila sebaliknya maka pelanggan akan
merasa tidak puas. Tse dan Wilton juga menemukan bahwa ada pengaruh
17
layanan (X1), kualitas produk (X2) dan harga (X3) terhadap kepuasan
ini, sampel yang diambil adalah 100 orang, dengan teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah analisis regresi lincar berganda. Dari data yang telah
memenuhi uji validitas, uji reabilitas dan uji asumsi klasik diolah sehingga
independen yang diteliti yaitu kualitas layanan dan kualitas produk terbukti
18
square sebesar 0,420 menunjukkan bahwa 42% variasi kepuasan pelanggan bisa
regresi. Sedangkan sisanya sebesar 58% dijelaskan oleh variabel lain diluar
Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah 100 orang, dengan
analisis regresi linier berganda. Dari data yang telah memenuhi uji validitas, uji
reabilitas dan uji asumsi klasik diolah sehingga mengahsilkan persamaan regresi
sebagai berikut:
analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
karyawan yang ada maupun dengan sumber daya manusia dan diharapkan akan
kualitas pelayanan jasa dapat menjadi salah satu faktor menciptakan konsumen
yang loyal.
Tabel 2.4.
Penelitian Sebelumnya
No Judul, Nama Metode
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Peneliti, dan Tahun Penelitian
1. Analisis Pengaruh Metode yang -Melalui uji t, Sama – sama Perbedaan
Kualitas Pelayanan digunakan kualitas pelayanan meneliti waktu dan
Kualitas Produk adalah analitik dan kualitas produk tentang tempat
dan Harga dan teknik mempengaruhi penyususnan penelitian.
Terhadap pengambilan kepuasan anggaran.
pelanggan secara Metode
Kepuasan sampel parsial, namun penelitian
Pelanggan (Studi menggunakan harga tidak Deskriptif.
Kasus Pada metode berpengaruh.
Warung conviniencel -Melalui uji F
MakanTaman sampling. diketahui variabel
Singosari Kemudian kualitas layanan,
Semarang) teknik analisis kualitas produk dan
(Rayi data yang harga berpengaruh
Endah, 2008) digunakan secara simultan
adalah analisis terhadap kepuasan
regresi lincar pelanggan.
berganda.
2. Analisis Pengaruh Metode yang -Melalui uji t, Meneliti Perbedaan
Brand Image, digunakan yaitu ketiga variabel penyusunan waktu dan
Kualitas Pelayanan analitik dan independen anggaran tempat
dan Fasilitas SPBU data diperoleh mempengaruhi dengan metode penelitian.
“Pasti Pas” melalui studi variabel dependen deskriptif
lapangan. secara parsial. sesuai dengan
Terhadap -Melalui uji F dapat Permendagri.
Kepuasan diketahui ketiga Menggunakan
Konsumen variabel siklus
Pengguna independen anggaran
Kendaraan mempengaruhi APBD.
20
Menurut Yin (2015:18) penelitian studi kasus merupakan inkuiri emperis yang
batas fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber
secara langsung mendatangi lokasi objek penelitian yaitu toko kue Nafisah
konsumen.
1. Tujuan Penelitian
sekaligus dapat berupa data dari satu atau beberapa subyek penelitian yang
22
23
Penelitian ini akan dilakukan di toko kue Nafisah Lampineng Banda Aceh.
1) Jenis Data
data tersebut.
kualitatif.
2) Sumber Data
sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari berikut ini.
5. Unit Analisis
kesimpulan.
3.2.1 Populasi
(2015:235). Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 6 konsumen yang membeli
kue di toko Nafisah Lampineng Banda Aceh yang dilayani oleh costumer
service.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel pada penelitian ini berupa 6 konsumen yang membeli kue di toko
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan. Tehnik ini
digunakan dengan keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Dalam
tanya jawab dengan pihak konsumen yang membeli kue di toko Nafisah
pendokumentasian foto.
sistematis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara. Adapun data yang
toko kue Nafisah Lampineng Banda Aceh, kemudian dianalisis dapat ditarik
suatu kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. dan Fishbein. M., 2001, Understanding Attitudes and Predicting Social
Behavior, Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall,.
Ajzen, I., & Fishbein, M. 2005. The influence of attitudes on behavior.
Alma,Buchari. 1992. ManajemenPemasaran dan Pemasaran Jasa: Jilid 4. Bandung :
Alfabeta
Anderson, James C. dan Narus, James A 1990, A Model of Distributor Firm and
Manufacturer Firm Working Partnerships, Journal of Marketing, Vol. 54,
Januari: 42-58
Anoraga, P., 2000, Manajemen Bisnis , Jakarta: PT. Rineka Cipta
Bachmann dan Zaheer, 2006, The Handbook of Trust Research, Jakarta
Boyd, Walker dan Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan.
Strategis dengan Orientasi Global, Edisi Kedua.
Darsono, I.I. 2008. Hubungan perceived service quality dan loyalitas: Peran trust dan
satisfaction sebagai mediator. The 2nd National Confrence UKWMS.
Surabaya.
Doney, P. M.,&Cannon, J. P. 2003. An examination of the nature of trust in buyer–
seller relationships. Journal of Marketing, 61(2),35–51.
Dutka, Alan, 1994. AMA Hand Book for Customer Satisfaction, NTC Bussiness Book,
Lincolnwood, Illinois.
Fandy Tjiptono, 2004, Pemasaran Jasa, Bayu Media Malang.
Ferdinand A, (2002). Structural Equation Modelling Dalam Peneltian Manajemen.
Edisi 2, Seri Pustaka Kunci 03
Ferdinand, 2006. Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Hansemark, Ove C dan Marie Albinsson. 2004, Customer Satisfaction and Retention :
theexperience of individual employees, Managing Service Quality Journal
J. Supranto. 2003.Metode Penelitian Hukum dan Statistik, Jakarta: Rineka Cipta.
Maxwell. (2012) The Impact of Brands on Consumer Purchase Intentions. Asian
Journal of Business Management
Rusdin. 2007. Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Penerbit.Alfabeta. Bandung
27
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Yunus, 2011, Membangun Kepercayaan, 12, 10, 2010, http://www.gsn-
soeki.com/wouw