Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK

TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MIE GACOAN

Proposal
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas yang diampu oleh bapak
dosen JUNAIDI EFENDI,SE,MM

Nama Kelompok
Ilham Andika 2020210175
Muhammad usman ali 2020210174
Ali mahmudi 2020210176
Bima fikri Aditya 2020210028

Fakultas Ekonomi
Manajemen Ekonomi
Universitas Madura
2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan penuh semangat, kami mengucapkan terima


kasih kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyusun proposal ini. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada keluarga, teman, dan semua pihak
yang telah memberikan dukungan dan inspirasi dalam perjalanan kami
untuk mengembangkan usaha kuliner ini.

Proposal ini kami susun dalam rangka memperkenalkan rencana bisnis


kami di bidang kuliner. Kami memiliki tekad dan dedikasi yang tinggi
untuk memberikan pengalaman kuliner yang unik dan memuaskan
kepada pelanggan kami. Usaha ini kami namai "Rasa Kreatif Catering,"
sebuah usaha yang berfokus pada menyajikan hidangan kuliner
berkualitas tinggi dengan sentuhan kreativitas dan inovasi yang
membuat setiap hidangan istimewa.

Kami mengakui bahwa pasar kuliner saat ini sangat kompetitif, namun
kami percaya bahwa dengan kualitas bahan baku yang terbaik, keahlian
kuliner yang kami miliki, serta pelayanan yang ramah dan profesional,
kami dapat memenangkan hati para pelanggan. Kami juga berkomitmen
untuk menggunakan bahan-bahan lokal dan segar guna mendukung
pertumbuhan ekonomi lokal.

Proposal ini mencakup rincian tentang konsep bisnis kami, menu yang
kami tawarkan, strategi pemasaran, analisis pasar, serta proyeksi
keuangan untuk lima tahun ke depan. Kami berharap agar proposal ini
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang visi dan misi kami
dalam mengembangkan bisnis kuliner ini.

Akhir kata, kami berharap agar proposal ini dapat diterima dengan baik
dan mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang berkepentingan.
Kami sangat bersemangat untuk memulai perjalanan ini dan
memberikan kontribusi positif bagi industri kuliner lokal. Terima kasih
atas perhatian dan dukungannya.

Hormat kami,

[penulis]]
2
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan ..........................................................................................................1
Latar Belakang ..................................................................................................................1
logo usaha .........................................................................................................................2
bidang usaha .....................................................................................................................4
harga dan omset bisnis ......................................................................................................5
menu yang ada di mie gacoan ...........................................................................................5
bab 2 aspek pasar dan pemasaran .....................................................................................7
potensi pasar usaha ...........................................................................................................7
1.permintaan .....................................................................................................................7
2.perkembangan permintaan sat ini ..................................................................................7
3.prospek permintaan akan dating ....................................................................................7
4.penawaran ......................................................................................................................7
5.segmentasi pasar ............................................................................................................7
6.targeting .........................................................................................................................8
Strategi pemasaran usaha ..................................................................................................8
1.peluang pasar .................................................................................................................8
2.pasar sasaran .................................................................................................................9
3.struktur pasar .................................................................................................................9
4.persaingan dan strategi bersaing ..................................................................................10
bab 4 keuangan ...............................................................................................................11
rencana pengguna data ....................................................................................................11
biayabahan baku .............................................................................................................11
biaya umum usaha ..........................................................................................................13
biaya promosi penjualan ................................................................................................15
strategi dalam menangani konsumen ..............................................................................15
bab 5 ...............................................................................................................................16
aspek teknik dan teknologi .............................................................................................16
bab 6 penutupan .............................................................................................................17
kesimpulan ......................................................................................................................17
DAFTAR PUASTAKA ..................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini
berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah
banyak pelaku usaha yang meraup untung dari usaha kuliner ini. Namun tidak
sedikit pula pelaku usaha kuliner yang gulung tikar alias bangkrut, karena strategi
pemasaran yang digunakan kurang tepat dan kualitas pelayanan yang kurang
optimal. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam memenangkan
persaingan ditentukan oleh penerapan srategi pemasaran yang tepat serta
hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.
Semakin ketatnya persaingan bisnis dan usaha, sehingga membuat segala
macam pelayanan yang sangat menarik ditawarkan demi memanjakan konsumen
mulai dari harga,kualitas bahan makanan, variasi menu,pelayanan baik, sampai
tempat yang bersih menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan. Hubungan
baik akan tercipta bila sebuah bisnis kuliner mampu memberikan kepuasan
terhadap kebutuhan, keinginan, dan selera konsumen. Selain itu kepuasan
pelanggan juga merupakan sumber informasi yang efektif bagi manajemen dalam
melakukan perbaikan terhadap layanannya. Salah satu cara yang dilakukan oleh
sebuah bisnis kuliner untuk memberikan kepuasan bagi pelanggannya adalah
dengan produk yang higienes dan berkualitas serta kualitas pelayanan yang baik.
meskipun merek (brand) kuliner terkenal dan mampu membuka cabang-cabang
baru di berbagai kota, namun semakin ketatnya persaingan bisnis kuliner
berdampak pada semakin meningkatnya tuntutan konsumen dalam hal pelayanan.
Hal ini pelu diantisipasi dengan strategi yang tepat, diantaranya dengan
meningkatkan kualitas pelayanan.
Berhasil atau tidaknya suatu usaha dalam menjual barang atau jasa
tergantung dari usaha yang sungguh-sungguh dalam pemasaran. Dalam fungsi
pemasaran, pelayanan yang berkualitas memegang peranan yang sangat penting.
Kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen dapat tercapai
dengan

1
adanya kegiatan pemasaran. Untuk itu kemampuan merumuskan dan menyusun
program-program pemasaran yang tepat merupakan salah satu masalah utama
dalam menciptakan proses pertukaran antara produsen dan konsumen. Salah satu
cara untuk menuju keberhasilan kegiatan pemasaran adalah dengan memahami
perilaku konsumen dan meningkatkan kualitas pelayanan agar konsumen merasa
puas setelah bertransaksi.
Menurut Kotler (2000: 50), “salah satu tindakan untuk memuaskan
konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan
sebaik-baiknya”. Kenyataan ini bisa dilihat, bahwa ada beberapa hal yang dapat
memberikan kepuasan pelanggan yaitu nilai total pelanggan yang terdiri dari nilai
produk, nilai pelayanan, nilai personal, nilai image (citra), dan biaya total
pelanggan yang terdiri dari biaya moneter, biaya waktu, biaya tenaga dan biaya
pikiran. Pemasaran jasa yang bergerak di bidang retaik memang sangat bertumpu
pada jasa pelayanan terutama peran dari para staf dan karyawan. Pelayanan buruk
staf dan karyawan akan langsung merusak bisnis jasa ini, kondisi seperti ini akan
dapat menyebabkan konsumen enggan berhubungan kembali di masa mendatang,
bahkan tidak menutup kemungkinan konsumen akan pindah ke toko lain yang
memberikan pelayanan yang lebih baik. Oleh sebab itu, usaha untuk menjaga
kepuasan konsumen sangat perlu dilakukan.
Perusahaan yang gagal memuaskan pelayanannya akan menghadapi masalah yang
kompleks. Umumnya pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan
pengalaman buruknya kepada orang lain dan bisa dibayangkan betapa besarnya
kerugian dari kegagalan memuaskan pelanggan. Oleh karena itu, setiap
perusahaan jasa wajib merencanakan, mengorganisasikan, mengimplementasikan,
dan mengendalikan sistem kualitas sedemikian rupa, sehingga pelayanan dapat
memuaskan para pelanggannya. Penilaian akan kualitas layanan dikembangkan
oleh Barry, A. Parasuraman dan Zeithaml yang dikenal dengan service quality
(Servqual), yang berdasarkan pada lima dimensi kualitas yaitu tangibles
(bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap),
assurance (jaminan) dan empathy (empati) (Kotler, 2000:53).
Konsumen yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan,
kemungkinan akan menjadi pelanggan setia, bahkan dapat dijadikan media

2
promosi gratis. Demikian pula sebaliknya pelanggan yang tidak puas bisa dengan
mudah pindah tempat. Demikian pula sebaliknya pelanggan yang tidak puas bisa
dengan mudah pindah ke perusahaan lain atau menggunakan jasa lain. Menurut
Tjiptono (2001: 24) pada dasarnya tujuan dari bisnis adalah untuk menciptakan
para pelanggan yang merasa puas. Kepuasan merupakan suatu tingkatan perasaan
pelanggan yang diperoleh pelanggan setelah menikmati sesuatu sehingga dengan
terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya
dapat terciptanya hubungan antara perusahaan dengan pelangganya menjadi
harmonis.
Maka pelaku bisnis mencari ide untuk membuka suatu bisnis atau usaha
yang banyak diminati oleh semua kalangan agar suatu usaha dapat berjalan
dengan suatu bisnis dapat berjalan dengan sukses.
Salah satu usaha yang dapat diminati oleh semua kalangan adalah mendirikan
usaha warung makan, warung makan disebut sebagai usaha yang diminati oleh
semua kalangan,karena baik pekerja,ibu rumah tangga,mahasiswa,maupun pelajar
dapat merasakan usaha warung makan tersebut. Para pekerja dapat meluangkan
waktunya ke warung makan pada saat makan siang atau bertemu relasi klien. Dan
apabila seorang ibu rumah tangga yang menjadi wanita karir dan tidak sempat
untuk memasak untuk suami dan anak-anaknya dapat membelinya diwarung
makan tersebut.
Salah satu usaha yang kami teliti adalah Mie Gacoan yang sekarang sudah banyak
tersebar di Jawa Timur, Indonesia. Warung makan ini menyajikan mie
pedas dengan level-level dengan cita rasa yang khas dan jaminan rasa dan
kualitas yang pasti memuaskan hasrat lingkaran dengan didukung pengalaman
selama bertahun- tahun dan cabang yang sudah tersebar di berbagai kota kota
besar di Jawa Timur yang bisa memberikan pelayanan terbaik untuk kebutuhan
kuliner di masyarakat. Warung makan ini terletak berada ditengah-tengah
perumahan padat penduduk dan disana juga terdapat salah satu pusat
perbelanjaan yang cukup ramai.
Dengan kemungkinan banyaknya bermunculan usaha sejenis akan menyebabkan
banyak pula alternatif bagi konsumen sehingga diperlukan strategi agar dapat
bertahan dalam kondisi tersebut.

3
1.2.1 Logo Usaha

Makna Logo:

“Bentuk dasar lingkaran diambil dari filosofi kemajuan yang terus dicapai dari
usaha mie gacoan. Ditambah dengan karakter bentuk yang lebih dinamis yang di
dalamnya memberikan kesan bahwa ada percakapan yang akrab menjurus ke
topik pembicaraan mie.”

1.2.3 Bidang Usaha

Bidang usaha yang dijalankan oleh Mie Gacoan berbentuk produksi/manufaktur


dan jasa. Dari sisi produksi/manufaktur, Mie Gacoan mengolah bahan mentah
menjadi produk siap konsumsi yang berupa makanan dan minuman. Dari sisi

4
jasa/pelayanan, Mie Gacoan memberikan pelayan terbaik dengan mengutamakan
kenyaman pelanggan, baik itu dari sisi makanan/minuman ataupun desain restoran
yang menyejukkan mata. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Mie Gacoan
menerapkan dua bidang usaha.

1.2.4 Harga dan Omset Bisnis

Adanya menu yang bervariasi juga didukung dengan harga yang terjangkau.
Dalam bisnisnya mie gacoan tak hanya mengambil keuntungan yang besar
sehingga bisa menarik banyak konsumen dari berbagai kalangan. Untuk harganya
pun bisa dikatakan lebih terjangkau sehingga anak muda pun bisa menikmatinya,
seperti contoh pada menu yang ditawarkan mulai dari Rp10.000 anda sudah bisa
menikmati makan mie di restoran tersebut. Omset yang diterima setiap hari
berkisar Rp 99 juta dengan estimasi perhitungan 150 kursi, 30 putaran menu dan
harga mie gacoan Rp 22 ribu.

Menu mie gacoan yang paling laris, enak dan andalan mereka adalah mie setan.
Mie setan adalah mi pedas yang ditambah dengan toping ayam cincang dan
pangsit goreng diatasnya. Uniknya, menu-menu di mie gacoan mengusung tema
horor yang justru menjadi daya tarik orang dan penasaran untuk mencobanya. Apa
saja menu mie gacoan dengan harga terbarunya, simak informasinya dibawah ini

1.2.5 Menu yang ada di Mie Gacoan

Menu Mie di Mie Gacoan

1. Mie angel seharga Rp 10.000


2. Mie setan mulai dari Rp 9.500 – Rp 10.500 (level kepedasan dari level 1 –
4)
3. Mie Setan mulai dari Rp 9.500 – Rp10.500 level kepedasan dari level 6 –
8)
4. Mie Iblis mulai dari Rp 9.500 – 11.000 (level kepedasan dari 0-8)

Menu Dimsum di Mie Gacoan

1. Udang Rambutan: Rp 9.100

5
2. Siomay: Rp 9.100
3. Pangsit Goreng: Rp 10.000
4. Udang Keju: Rp 9.100
5. Ceker: Rp 9.100
6. Lumpia Udang: Rp 9.100

Menu Minuman di Mie Gacoan

1. Es Sundel Bolong: Rp5.900


2. Es Tea: Rp4.100
3. Es Tuyul: Rp5.900
4. Es Genderuwo: Rp9.100
5. Es Pocong: Rp9.100
6. Milo: Rp8.200
7. Orange: Rp5.000
8. Lemon Tea: Rp5.900
9. Vanilla Latte: Rp8.200
10. Mineral: Rp4.100
11. Teh Tarik: Rp6.400

6
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 potensi Pasar


Usaha
2.1.1 Permintaan

Mie Gacoan dengan tingkatan yang beragam sedang di gemari akhir-akhir


ini karena sesuai dengan kegemaran masyarakat Indonesia akan makanan
pedas dari berbagai kalangan terutama untuk pelajar, mahasiswa dan
pekerja sebagai pilihan makan siang mereka karena dianggap praktis.

2.1.1 Perkembangan permintaan saat ini

Permintaan akan mi bercita rasa pedas saat ini sudah menjadi sebuah tren
bagi anak muda yang suka untuk berwisata kuliner dengan cita rasa pedas.

2.1.2 Prospek permintaan akan datang

Permintaan akan mi bercita rasa pedas dimasa mendatang akan tetap sama
karena mi merupakan salah satu makanan pengganti nasi yang cukup
mengenyangkan dan banyaknya remaja yang suka dengan rasa pedas yang
menantang.

2.2.2 Penawaran

Saat ini telah banyak kedai yang menawarkan mi bercita rasa pedas
dengan harga yang kompetitif maka sebagai salah satu pelopor mi pedas
tetap perlu adanya inovasi dan penguatan akan suatu pembeda dari yang
lain.

Adanya pertumbuhan penduduk dan trend akan makanan pedas menjadi


salah satu nilai prospek dimasa yang akan datang.

2.2.3 Segmentasi pasar


1. Geografis: area perkotaan
2. Demografis: semua golongan bisa menikmatinya dengan
menyesuaikan tingkat kepedasan

7
3. Psikografis: semua konsumen yang gemar makanan pedas dan
praktis

2.2.4 Targeting
Target utama mie gacoan karna bersifat praktis yakni para
pelajar, mahasiswa dan pekerja yang tidak memiliki banyak
waktu istirahat makan dan memiliki kegemaran akan makanan pedas

2.2 Strategi Pemasaran Usaha


2.2.1 Peluang Pasar
1. Mie Gacoan memiliki channel penjualan yang terdiri dari jaringan
restoran dan layanan pesan antar. Jaringan restoran Mie Gacoan
tersebar di berbagai kota di Indonesia, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat, dan Kepulauan Bali, sehingga konsumen dapat dengan
mudah menemukan restoran Mie Gacoan di dekat mereka. Restoran Mie
Gacoan menyediakan tempat yang luas untuk bersantap dengan harga
yang terjangkau, sehingga dapat menarik konsumen dari berbagai
kalangan, terutama kalangan muda.
2. Selain itu, rasa penasaran tinggi yang dimiliki oleh masyarakat membuat
Mie Gacoan menjadi terkenal hingga ke daerah-daerah di sekitar kota.
Juga masyarakat yang suka mengonsumsi makanan terutama mie
membuat peluang Mie Gacoan semakin besar.
3. Selain penjualan langsung di restoran, Mie Gacoan juga menawarkan
layanan pesan antar online yang memungkinkan pelanggan memesan
hidangan mereka melalui aplikasi pesan antar atau situs web. Dalam
layanan ini, Mie Gacoan memperoleh pendapatan dari harga makanan
dan minuman yang dipesan, ditambah biaya layanan pesan antar.
Layanan pesan antar ini memudahkan pelanggan untuk menikmati
hidangan mie pedas khas Mie Gacoan di mana saja dan kapan saja tanpa
harus datang ke lokasi restoran mereka.

8
2.2.2 Pasar Sasaran (Market Targeting)
Sasaran pasar penjualan Mie Gacoan dikategorikan sebagai berikut:
1. Usia : Anak 5-14 Tahun (10%), Remaja 15-18 Tahun
(25%), Dewasa 18+ (65%)
2. Status sosial ekonomi : Bawah hingga atas
3. Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Food Hunter,
Pekerja, Keluarga Gender : Wanita (60%), Pria (40%)

2.2.3 Struktur Pasar


Struktur pasar yang dijalankan oleh Mie Gacoan adalah pasar
monopoli. Maksudnya adalah usaha yang menyajikan olahan Mie
Gacoan yang khas dan satu-satunya di Jombang. Sehingga hal ini
membuat Mie Gacoan memiliki struktur pasar monopoli. Namun
seiringnya waktu berjalan, struktur ini dapat berubah dikarenakan
adanya usaha-usaha baru atau serupa yang muncul.

2. Harga (Price)

9
a. Untuk makanan Mie Gacoan menetapkan harga antara Rp. 10.000,00
hingga Rp. 13.000,00 tergantung tingkat kepedasan, karena setiap
tingkatan akan dikenakan biaya tamba.
b. Untuk minuman Mie Gacoan menetapkan harga antara Rp. 5.000,00
hingga Rp. 9.00,00 tergantung dengan jenis minuman yang dipesan.
3. Promosi (Promotion)

Kegiatan promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk


Mie Gacoan ini melalui berbagai promosi yaitu:

a. Online: melalui media masa seperti Youtube, Website,


Instagram, Fecebook, Twitter, dan iklan radio.
b. Offline: melalui penyebaran brosur kepada para pengunjung dan
menyebarkan pamflat.
c. Promosi acara: melalui penawaran – penawaran diskon khusus.
4. Tempat (Place)
a. Lokasi yang berada ditengah kota sehingga muda dijangkau
b. Transportasi karena berada ditengah kota sehingga tidak ada
kendaraan umum yang melintasi kedai tetapi dapat menggunakan
kendaraan pribadi
c. Fasilitas terdapat photo boot

3.3.1 Persaingan dan Strategi Bersaing


Persaingan merupakan keadaan para pengusaha bersaing untuk
merebutkan keuntungan, konsumen, hinggan jumlah penjualan.
Persaingan merupakan hal yang harus diperkirakan oleh para
wirausahawan baru karena persaingan tidak dapat dihindari melainkan
harus dijalani dan perlu diminimalisir.
Seperti yang diperkirakan, Mie Gacoan menargetkan banyak
pelanggan dari berbagai kalangan. Tentunya Mie Andalas harus
mengahadapi rintangan untuk mendapatakan target tersebut. Walaupun
bidang usaha yang Mie Gacoan jalani adalah makanan dengan ciri khas
Mie pedas, Mie Gacoan perlu mengantisipasi hal-hal sebagai berikut:
a. Strenghts (kekuatan)

10
1. Harga yang terjangkau
2. Dapat dipesan melalui aplikasi Grabfood
3. Lokasi Strategis
4. Menyediakan berbagai varian level kepedasan Mie
5. Memiliki area parkir
b. Weaknesses (kelemahan)
1. Mudahnya Product untuk ditiru
2. Wifi yang kurang kencang
3. Product tidak tahan lama
4. Hanya tersedia 1 kasir saja untuk melayani konsumen
5. Pelayanan lama
c. Opportunesess (peluang)
1. Membuka cabang baru
2. Mengadakan promo baik secara online maupun offline
3. Menambah varian Mie menjadi lebih banyak
4. Menguasai pasar
5. Membuka lapangan pekerjaan
d. Threats (ancaman)
1. Munculnya pesaing baru
2. Harga bahan baku yang mengalami kenaikkan
3. Masyarakat bosan dengan product jenis Mie
4. Adanya usaha serupa (pesaing) yang menjual produk serupa
dengan harga yang lebih murah, produk yang sama, dan
kualitas yang lebih baik
5. Peraturan Pemerintah dalam bidang Ekonomi

11
BAB IV ASPEK
KEUANGAN

4.1 Rencana Penggunaan Dana


Pada usaha Mie Gacoan ini terdapat penggunaan dana untuk membeli
bahan baku, mesin dan peralatan, bangunan, kendaraan, surat izin usaha,
dll. Berikut rincian biaya-biaya yang dibutuhkan:

4.1.1 Biaya Bahan Baku


Bahan baku yang dibutuhkan untuk Mie Gacoan terdiri dari bahan
baku utama dan bahan baku pelengkap. Total biaya bahan baku
yang dibutuhkan untuk tahun pertama senilai Rp. 152.242.000.

No B ahan-B ahan Ke butuhan Pe r Tahun Satuan Harga Satuan Jumlah


1 Tepung Terigu 2000 Kg Rp 10.000 Rp 20.000.000
2 Telur 350 Kg Rp 25.000 Rp 8.750.000
3 Wortel 155 Kg Rp 10.000 Rp 1.550.000
4 Bayam 155 Kg Rp 8.000 Rp 1.240.000
5 Buah Naga 155 Kg Rp 15.000 Rp 2.325.000
6 Ayam 1100 Kg Rp 32.000 Rp 35.200.000
7 Jamur 700 Kg Rp 17.000 Rp 11.900.000
8 Bawang Putih 160 Kg Rp 24.000 Rp 3.840.000
9 Bawang Merah 170 Kg Rp 20.000 Rp 3.400.000
10 Jahe 4 Kg Rp 21.000 Rp 84.000
11 Daun Bawang 160 Kg Rp 16.000 Rp 2.560.000
12 Garam 40 Kg Rp 14.000 Rp 560.000
13 Lada 10 Kg Rp 60.000 Rp 600.000
14 Penyedap 40 Kg Rp 20.000 Rp 800.000
15 Gula 34 Kg Rp 12.000 Rp 408.000
16 Minyak Wijen 350 Botol Rp 10.000 Rp 3.500.000
17 Minyak Goreng 90 Liter Rp 19.500 Rp 1.755.000
18 Kecap Asin 150 Botol Rp 6.000 Rp 900.000
19 Saus Tiram 900 Botol Rp 8.000 Rp 7.200.000
20 Cabai Rawit 350 Kg Rp 18.000 Rp 6.300.000
21 Cabai Merah 60 Kg Rp 20.000 Rp 1.200.000
22 Cuka 600 Botol Rp 25.000 Rp 15.000.000
23 Kulit Pangsit 700 Kg Rp 12.000 Rp 8.400.000
Total Rp 137.472.000
B ahan Pe le ngkap
1 Styrofoam 8000 pcs Rp 500 Rp 4.000.000
2 Sumpit Kayu 670 Lusin Rp 15.000 Rp 10.050.000
3 Plastik Kemasan 80 Pack Rp 9.000 Rp 720.000
Total Rp 14.770.000
Jumlah Total Rp 152.242.000

12
4.1.3 Biaya Umum Usaha
Biaya umum usaha terdiri dari listrk, air, iuran sampah yang harus
dibayar setiap bulannya. Total biaya umum usaha yang
diperlukan untuk usaha Mie Gacoan pada tahun pertama senilai
Rp. 5.760.000

13
No Ke te Harga Pe r-bulan Harga Pe r-tahun
1 Listtrik rangan Rp 260.000 Rp 3.120.000
2 Air Rp 160.000 Rp 1.920.000
3 Iuran Sampah Rp 60.000 Rp 720.000
Jumlah Rp 5.760.000

Jenis promosi yang digunakan yaitu potongan senilai Rp. 2.000


setiap tanggal 12 November yang di mana bertepatan dengan hari
kesehatan nasional. Mie Gacoan ini termasuk makanan yang
sehat karena mie yang disajikan terbuat dari buah dan sayur.
Total biaya
promosi dan penjualan untuk tahun pertama senilai Rp.
8.000.000.

Je nis Promosi Biaya/Tahun


Potongan Rp 2.000 Setiap tanggal 10 November Rp 8.000.000

14
4.2 Strategi dalam Menangani Konsumen
Untuk mengatasi panjang dan lamanya antrian gacoan mengatasinya
dengan membedakan tempat untuk pemesanan secara online dan pemesanan
secara offline/langsung. Selain membedakan tempat, mereka menambah
tempat baik itu untuk pembayaran dan pemesanan yang dilakukan secara
offline/online untuk mempercepat proses pembelian, sehingga bagi yang
memesan online tidak perlu harus menunggu antrian offline begitupun
sebaliknya dan hal ini dinilai lebih efisien dan cepat dalam pelayanan.
Selain itu, Gacoan juga mengubah nama tiap menunya diantaranya : mie
angel → mie suit, mie setan → mie hompimpa, mie iblis → mie gacoan, es
tuyul → es teklek , es pocong → es petak umpet, es sundel bolong → es
sluku bathok. Perubahan nama menunya tersebut, membantu Gacoan
mendapatkan sertifikasi halal MUI dan hal ini juga dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen untuk merasa lebih nyaman dalam mengkonsumsi
Gacoan karena telah terbukti kehalalannya.

15
BAB VII
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Pemilihan lokasi usaha/bisnis warung makan “Mie Gacoan” cukup


strategis dikarenakan di daerah tersebut dekat dengan keramaian, dimana di
daerah itu dekat dengan perguruan tinggi dan sekolah, dan alun-alun jombang
selain itu lokasi ini merupakan lokasi yang biasanya ramai dikunjungi para
pemuda-pemudi untuk sekedar bersantai, makan, berbelanja, atau nogkrong
bersama teman-teman.
Adapun pertimbangan untuk memilih lokasi di daerah Kota Jombang
karena:
a. Ketersediaan bahan baku yang cukup potensial
b. Letak pasar yang dituju dekat karena terletak dipusat kota sehingga
banyak pelajar, mahasiswa dan wisatawan asing yang suka jalan-
jalan dan mencari jajanan
c. Tenaga listrik dan air baik
d. Ketersediaan tenaga kerja yang cukup ahli
e. Fasilitas transportasi baik dan lancar

Kemudian dalam aspek teknologi, warung makan “Mie Gacoan”


menggunakan Teknologi yang cukup sederhana yaitu hanya berupa peralatan
memasak biasa.dan teknologi pendukung lain seperti media sosial untuk
pemasaran, dimana media sosial dimanfaatkan dengan baik sebagai wadah
mempromosikan Mie Gacoan.

16
BAB VIII
PENUTUP

8.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada hasil penyusunan proposal diatas adalah usaha mie
gacoan mendapatkan hati para konsumen di berbagai kota khususnya di Jawa
Timur. bisa di buktikan dengan keuntungan setiap tahun selalu meningkat dan
usaha mie gacoan mampu bersaing dengan usaha lainya bahkan bisa dibilang
menang dalam persaingan di bidang kuliner.
Usaha mie gacoan juga bisa dibilang memiliki beberapa aspek yang
sangat mendukung usaha mie gacian tersebut bisa sukses. Salah satunya yaitu
aspek pemasaran dimana strategi yang diterapakan cukup sukses dalam
menarik pelanggan. Mulai dari pelayanannya, cara mengatasi antrian
konsumen, mengatasi konflik dengan hukum dan sebagainya. Mie gacoan juga
menyediakan beraneka macam menu mie dan minuman.
Konsep manajemen yang diterapkan juga lebih konsisten sehingga
konsumen lebih mudah loyal dengan mie gacoan jika dibandingkan mie
lainnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alfiah Farhah Fauziah , Kania Shapira Komaladewi.2023. Analisis Mengenai Proses


Perolehan Izin Pendirian Perusahaan Industri Serta Dampak Yang Ditimbulkan Di
Kawasan Lingkungan Industri

Lerick Bagus Pradani,Lisdayati Sitanggang.2022. Evaluasi Semester


Akhir, Analisis Studi Kelayakan Bisnis Mie Gacoan

https://www.lancar.id/blog/tips-bisnis/strategi-bisnis-mie-gacoan-yang-sedang-
viral/#:~:text=Facebook,11%25

18

Anda mungkin juga menyukai