Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH KUALITAS PRODUK HARGA DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN SEKAR SARI DI SAMPIT

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Jasa)

KETUA : ANDI RAHMAN NPM : 2061201003156

ANGGOTA KELOMPOK :

1. ASRI KARISMA LESTARI NPM : 2061201003161


2. FAHMI SAFRI PRADHANA NPM : 2061201003175
3. M REZA RAHMAN NPM : 2061201003197
4. SAFIRILLA ZASFA MUTIA NPM : 2061201003248

DOSEN PEMBIMBING :

YULI SINTHA ASI, M.Pd

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SAMPIT

Alamat : Jl. Wolter Condrat Kelurahan Baamang Hilir Kecamatan Baamang

Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah

Telp/Fax. (0531) 22721 Email : sampitstie@gmail.com

14
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN.................................................................................................i

SAMPUL DALAM...............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................3
C. Tujuan Penelitian..................................................................3
D. Manfaat Penelitian................................................................3

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Marketing Mix......................................................................4
a. Produk............................................................................5
b. Harga..............................................................................6
c. Tempat............................................................................6
B. Keputusan Pembelian...........................................................7
C. Penelitian Terdahulu.............................................................8
D. Kerangka Konseptual...........................................................11
E. Hipotesis...............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

15
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah makan adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang

menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan

itu serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Walaupun umumnya

rumah makan menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga rumah makan yang menyediakan

layanan take-out dining dan delivery service untuk melayani konsumennya. Suatu kesuksesan

usaha dibidang pelayanan makanan dan minuman tidak hanya ditentukan oleh jumlah

pengunjungnya, tetapi ditentukan oleh kemampuan meningkatkan pertumbuhan pelanggannya.

Bisnis kuliner menjadi ladang bisnis yang menarik minat banyak orang. Hal ini

disebabkan peluang bisnis pada sektor makanan lumayan menarik. Selagi manusia masih

membutuhkan makanan maka peluang bisnis di sektor makanan sangat terbuka. Belum lagi

aktivitas manusia yang tidak puas dengan memasak sendiri tetapi ingin membeli makanan

yang sudah jadi.

Begitupun pertumbuhan dan perkembangan Kota Sampit yang pesat memberikan

berbagai macam pengaruh dan akibat bagi masyarakat sehingga melahirkan peluang

peningkatan pendapatan serta pekerjaan bagi warganya. Peningkatan pendapatan warga Kota

Sampit juga dibarengi tren lifestyle masyarakat yang cenderung konsumtif. hal ini ditandai

dengan tumbuh pesatnya berbagai macam bidang usaha jasa dan perdagangan salah satunya

adalah di bidang usaha jasa kuliner. Budaya kuliner di Kota Sampit kini mulai menunjukkan

kemajuan. Berbagai macam jenis usaha jasa kuliner seperti warung kaki lima, rumah makan,

kedai, dengan berbagai varian menu kian berkembang.

16
Kotawaringin Timur dikenal sebagai salah satu kawasan yang tidak hanya

menawarkan tempat wisata tetapi juga memiliki berbagai kuliner lezat. Wisata kuliner dinilai

sangat bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Kotawaringin

Timur. Hal itupun menjadi perhatian pemerintah untuk terus mengembangkannya.

Rumah makan sekar sari adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang kuliner

yang berdiri pada tahun 2017. Rumah makan sekar sari buka setiap hari pada pukul 10.00

hingga pukul 22.00. Usaha ini terletak di jalan pangeran antasari no.29 Sampit. Usaha ini

didirikan oleh Bapak Soetiono selaku owner dan di jalankan bersama istrinya. Rumah makan

sekar sari menyediakan jasa pengantaran makanan (delivery order), catering dan juga makan

ditempat.

Rumah makan sekar sari menyediakan menu bervariasi dari makanan lokal hingga

makanan chines seperti Nasi goreng, Mie goreng, Cap cay, Puyung hai dengan harga relatif

bervariasi dari kisaran harga Rp 18.000 – Rp 40.000. Pada jam istirahat makan siang, rumah

makan ini lebih ramai pelanggan yang dipenuhi oleh para pekerja. Rumah makan sekar sari

bisa menampung para pelanggan sekitar 30 orang, biasanya rumah makan sekar sari mayoritas

diminati orang chines karna menu yang di sediakan lebih dominan masakan chines.

Sedangkan di luar jam tersebut pelanggan yang datang lebih sedikit di bandingkan jam

istirahat makan siang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada rumah makan

sekar sari?

2. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada rumah makan sekar sari?

3. Bagaimana pengaruh tempat terhadap keputusan pembelian pada rumah makan sekar sari?

17
C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada rumah makan

sekar sari.

2. Mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada rumah makan sekar sari.

3. Mengetahui pengaruh tempat terhadap keputusan pembelian pada rumah makan sekar sari.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Sebagai masukan untuk Rumah Makan Sekar Sari dalam mengetahui pengaruh kualitas

produk, harga dan tempat terhadap keputusan pembelian.

2. Sebagai sarana bagi para peneliti untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama

proses penelitian berlangsung sehingga peneliti mendapatkan pengetahuan secara langsung

dan lebih nyata tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh objek penelitian.

3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian lanjutan yang ingin melakukan penelitian di Rumah

Makan Sekar Sari.

18
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MARKETING MIX

Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan

inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan

sistem distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan dalam definisi tersebut adalah

termasuk keputusan- keputusan dalam empat variabel, yaitu: produk, harga, distribusi, dan

promosi. Kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar perusahaan dapat

melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin (Swastha dan Irawan, 1997: 78-79).

Untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang

kuat dan menguntungkan, diperlukan strategi pemasaran yang handal. Marketing mix

merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Kotler (2004) mendefinisikan

marketing mix sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat di kendalikan, yang

dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar

sasaran.

Menurut Kolter (2000 : 18) pengertian bauran pemasaran adalah seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran didalam pasar

sasaran. Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan

perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dari sikmen pasar tertentu yang dituju perusahaan.

Dari pengertian diatas, bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah kelompok kiat

19
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar

sasaran dan merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu perusahaan.

2.1.1 PRODUK

Product (produk) : Produk menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 62) ialah

“kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.

Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu

yang bias ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan

kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula didefenisikan

sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada pasar agar menarik

perhatian, akusisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan

atau kebutuhan. Selanjutnya, produk dalam arti luas meliputi objek-objek fisik, jasa, cara,

orang, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini (Kotler dan Amstrong, 2008:

266).

Menurut Kolter (2002; 448) produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan

ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian, atau komsumsi yang dapat memenuhi

kegiatan atau kebutuhan, ia meliputi benda fisik, jasa orang, tempat, organisasi dan

gagasan. Dari definisi diatas, maka dapatlah kita melihat bahwa produk merupakan suatu

yang dipandang sebagai cara untuk memuaskan konsumen sebagai pembeli dan

merupakan dasar dari suatu kegiatan dalam suatu perusahaan.

20
2.1.2 HARGA

“Harga yaitu sejumlah uang yang ditagihkan, atas suatu produk atau jasa

atau jumlah dan nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat

dan memiliki atau menggunakan suatu produk dan jasa (Kotler dan Amstrong,

2008: 345).” jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh

produk tadi. Dari model itu suatu perusahaan dapat memperoleh petunjuk untuk

menemukan harga memaksimalkan laba pada jangka pendek, jika ada tersedia

perkiraan mengenai permintaan pasaran dan jumlah biaya.

Definisi harga menurut Gitosudarmo (2000: 228) harga adalah sejumlah uang

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa-jasa tertentu atau

kombinasi dari keduanya. Sebelum memasarkan produknya di pasar, perusahaan perlu

menetapkan harga prouk tersebut. Harga adalah merupakan salah satu unsur pemasaran

yang penting dalam dunia perdagangan dewasa ini khususnya dalam dunia persaingan

bagi setiap perusahaan.

Harga menurut Assauri (2004: 223) harga merupakan satu- satunya unsur-unsur

marketing mix yang menghasilkan pendapatan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya

unsur biaya saja. Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat diketahui bahwa yang

dibayar oleh pembeli ini sudah termasuk hendak yang dicapainya.

2.1.3 TEMPAT

Menurut Suryana (2013: 209), tempat yang menarik bagi konsumen adalah

tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Kegiatan-kegiatan tersebut

21
dapat dilakukan dengan periklanan dan promosi. Oleh karena itu, promosi merupakan

cara mengomunikasikan barang-barang dan jasa yang akan ditawarkan supaya konsumen

mengenal dan membeli. Sesuai dengan fungsi promosi, yaitu menginformasikan (to

inform), membujuk (to presuade), mengingatkan (to remind) dan memengaruhi (to

inffluence), maka melalui promosi barang dan jasa yang dihasilkan akan mudah dikenal

oleh konsumen.

Menurut Fajar Laksana (2008:123) saluran distribusi adalah serangkaian

organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk

dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen. Pengertian ini menunjukkan bahwa

perusahaan dapat menggunakan lembaga atau perantara untuk dapat menyalurkan

produknya kepada konsumen akhir.

Kotler (2009) mendefinisikan place adalah berbagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen

sasaran. Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan

dalam saluran distribusi, serta mengembangkan sistem distribusi yang secara fisik

menangani dan mengangkut produk melalui saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar

produknya dapat mencapai pasar yang dituju tepat pada waktunya.

2.2 KEPUTUSAN PEMBELIAN

Schiffman dan Kanuk (2004), mendefinisikan keputusan pembelian sebagai pemilihan

dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian. Dengan kata lain, konsumen yang

hendak melakukan pilihan harus menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang ada.

22
Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tampa adanya pilihan

tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan.

Menurut Swastha dan Irawan (2008), keputusan pembelian adalah pemahaman

konsumen tentang keinginan dan kebutuhan akan suatu produk dengan menilai dari sumber-

sumber yang ada dengan menetapkan tujuan pembelian serta mengidentifikasi alternatif

sehingga pengambilan keputusan untuk membeli yang disertai dengan perilaku setelah

melakukan pembelian.

Irawan dan Farid (2000) mengemukakan keputusan pembelian adalah tahap penilaiaan

keputusan yang menyebabkan pembeli membentuk pilihan di antara beberapa merek yang

tergabung dalam perangkat pilihan dan membentuk maksud untuk membeli. Perilaku konsumen

akan menentukan pengambilan keputusan dalam pembelian merek. Proses tersebut merupakan

sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas enam tahap yaitu: Menganalisah

keinginan dan kebutuhan, memilih beberapa sumber yanng ada, menetapkan tujuan pembelian,

mengidentifikasikan alternatif pembelian, mengambil keputusan untuk membeli dan perilaku

sesudah pembelian.

2.3 PENELITIAN TERDAHULU

Tabel 2.1

Penelitian terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Yang Hasil Penelitian


Terdahulu Diuji
1 Novelia Al-Raafi Pengaruh Dependen: Novelia Al-Raafi Rizki
Rizki Adinda Bauran Keputusan Adinda Sutrsino , Joko
23
Sutrsino , Joko Pemasaran Pembelian Widodo , Mukhamad Zulianto
Widodo , Terhadap Independen : menunjukkan bahwa
Mukhamad Zulianto Keputusan - Produk Berdasarkan penelitian yang
Pembelian (Product) telah dilakukan dapat
2018 (Jurnal)
Produk Rm - Harga (Price) diketahui bahwa bauran
Program Studi
Ayam Bakar - Tempat (Place) pemasaran (Marketing Mix)
Pendidikan
Wong Solo berpengaruh positif terhadap
Ekonomi, Fakultas - Promosi
Jember keputusan pembelian secara
Keguruan dan Ilmu (Promotion)
signifikan sebesar 70,1% dan
Pendidikan,
29,9% dipengaruhi variabel
Universitas Jember
bebas lain yang tidak diteliti
seperti desain, periode
pembayaran, penjualan
pribadi, logistic dan lain
sebagainya. Bauran pemasaran
(Marketing Mix) yang terdiri
dari produk (Product), harga
(Price), tempat (Place) dan
promosi (Promotion)
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian di RM
Ayam Bakar Wong Solo
Jember.

2 Jeifi D. Analisis Dependen: Jeifi D. Tambayong,


Tambayong, Pengaruh Keputusan Silvya L. Mandey, Imelda
Silvya L. Marketing Pembelian W.J. Ogi
Mandey, Imelda Mix (4P) Independen : menunjukkan bahwa
W.J. Ogi Terhadap - Produk Berdasarkan penelitian yang
2021 (Jurnal) Keputusan (Product) telah dilakukan dapat
Fakultas Ekonomi Pembelian - Harga (Price) diketahui bahwa
dan Bisnis Jurusan Di Rumah - secara parsial Product
24
Manajemen Makan - Tempat (Place) berpengaruh positif tetapi
Universitas Sam Ayam - Promosi tidak signifikan dengan nilai
Ratulangi Manado Penyet Sugi (Promotion) 0,294 terhadap keputusan
Rasa Khas pembelian pada Rumah
Cirebon Makan Ayam Penyet Sugi
Manado Rasa Khas Cirebon Manado.
- secara parsial Price
berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan dengan nilai
0,199 terhadap keputusan
pembelian pada Rumah
Makan Ayam Penyet Sugi
Rasa Khas Cirebon Manado.
- secara parsial Place
berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan dengan nilai
0,000 terhadap keputusan
pembelian pada Rumah
Makan Ayam Penyet Sugi
Rasa Khas Cirebon Manado.
- secara parsial Promotion
berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan dengan nilai
0,682 terhadap keputusan
pembelian pada Rumah
Makan Ayam Penyet Sugi
Rasa Khas Cirebon Manado.

3. Gregorius Analisis Dependen: Gregorius Widiyanto


Widiyanto Pengaruh Keputusan Sugandha
Sugandha Marketing Pembelian menunjukkan bahwa
2019 (Jurnal) Mix Independen : Berdasarkan penelitian yang
25
Universitas Buddhi Terhadap - Produk telah dilakukan dapat
Dharma, Banten, Keputusan (Product) diketahui bahwa
Indonesia Pembelian - Harga (Price) - variabel produk berpengaruh
Produk - Tempat (Place) secara signifikan dan positif
Makanan - Promosi sebesar 0,531 terhadap
Cepat Saji (Promotion) tingkat pengambilan
keputusan pembelian pada
produk makanan cepat saji
McDonald's
- variabel harga berpengaruh
positif dan signifikan sebesar
0,548 terhadap tingkat
pengambilan keputusan
pembelian pada produk
makanan cepat saji
McDonald's
- variabel tempat berpengaruh
positif dan signifikan sebesar
0,613 terhadap tingkat
pengambilan keputusan
pembelian pada produk
makanan cepat saji
McDonald's
- variabel promosi
berpengaruh positif dan
signifikan sebesar 0,329
terhadap tingkat
pengambilan keputusan
pembelian pada produk
makanan cepat saji

26
McDonald's

4 Miftahul khairat Pengaruh Dependen: Miftahul khairat


2020 (Jurnal) Bauran Keputusan menunjukkan bahwa
Fakultas Ekonomi, Pemasaran Pembelian Berdasarkan penelitian yang
Universitas Negeri Terhadap Independen : telah dilakukan dapat
Makassar Keputusan - Produk diketahui bahwa
Pembelian (Product) bagian dari variabel
Konsumen - Harga (Price) independen Bauran Pemasaran
Pada Rest - Tempat (Place) (Produk, Harga, Distribusi dan
Area - Promosi Promosi) mempunyai
Sasayya (Promotion) pengaruh yang positif dan
Kabupaten signifikan terhadap variabel
Bantaeng dependen yaitu Keputusan
Pembelian Konsumen Pada
Rest Area Sasayya (Studi
Kasus Kab. Bantaeng).
Besarnya pengaruh sebesar
58,5% sedangkan sisanya
sebesar 41,5% dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian ini.

5 Marina Intan Pengaruh Dependen: Marina Intan Pertiwi, Edy


Pertiwi, Edy Bauran Keputusan Yulianto, Sunarti
Yulianto, Sunarti Pemasaran Pembelian menunjukkan bahwa
2016 (Jurnal) Terhadap Independen : Berdasarkan penelitian yang
Fakultas Ilmu Keputusan - Produk telah dilakukan dapat
Administrasi Pembelian (Product) diketahui bahwa Berdasarkan
Universitas (Survei Pada - Harga (Price) hasil penelitian yang
Brawijaya Malang Konsumen - Tempat (Place) dilakukan dapat diketahui

27
Baker’s - Promosi bahwa terdapat tiga variabel
King Donuts (Promotion) bebas yaitu Produk (X1),
& Coffee Di Promosi (X3), dan Tempat
Mx Mall (X4) yang secara parsial
Malang) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Keputusan
Pembelian (Y), sedangkani
Harga (X2) tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pembelian (Y).
- variabel produk berpengaruh
secara signifikan dan positif
sebesar 0,006 terhadap
tingkat pengambilan
keputusan pembelian pada
Baker’s King Donuts &
Coffee di MX Mall Malang
- variabel harga berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan
sebesar 0,435 terhadap
tingkat pengambilan
keputusan pembelian pada
Baker’s King Donuts &
Coffee di MX Mall Malang
- variabel tempat berpengaruh
positif dan signifikan sebesar
0,018 terhadap tingkat
pengambilan keputusan
pembelian pada Baker’s
King Donuts & Coffee di

28
MX Mall Malang
- variabel promosi
berpengaruh positif dan
signifikan sebesar 0,000
terhadap tingkat
pengambilan keputusan
pembelian pada Baker’s
King Donuts & Coffee di
MX Mall Malang

2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah keterkaitan antara teori–teori atau konsep yang

mendukung dalam penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam menyusun

sistematis penelitian. Kerangka konseptual menjadi pedoman peneliti untuk menjelaskan

secara sistematis teori yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan teori-teori yang

29
ditemukan sebelumnya ,maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka konseptual dalam

penelitian yang dapat ditunjukan sebagai berikut :

RUMAH MAKAN SEKAR SARI

MARKETING MIX

PRODUK TEMPAT
HARGA

KEPUTUSAN PEMBELIAN

30
2.5 HIPOTESIS

1. Diduga bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pada Rumah Makan Sekar Sari

2. Diduga bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Rumah Makan Sekar Sari

3. Diduga bahwa tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Rumah Makan Sekar Sari

DAFTAR PUSTAKA

Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, S. M. (2016). STRATEGI BAURAN PEMASARAN

(MARKETING MIX) 7P (PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION, PEOPLE,

PROCESS, PHYSICAL EVIDENCE) di CHERRYKA BAKERY. 390–392.

Irsad, Z., Marketing, A., Product, M., & Place, P. (2010). “ Analisis Marketing Mix (

Product , Price , Promotion dan Place ) yang Mempengaruhi Kepuasan

Pelanggan Pengguna Operator ESIA " ( Studi Kasus Pada Masyarakat Ciputat

Timur ) 1431 H / 2010 M.

Khairat, M. (2020). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Pada Rest Area Sasayya Kabupaten Bantaeng.

http://eprints.unm.ac.id/18660/

KUMOWAL, B. F. O. (1983). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan

Konsumen. 6(1), 267–292.

31
Kusumaningrum, E. W. (2008). Analisis faktor marketing mix terhadap keputusan

pembelian konsumen buah jeruk pada pasar swalayan di surakarta. 1–82.

Ningsih, F. F., Suharto, A., & Wibowo, Y. G. (2021). Pengaruh Marketing Mix

Terhadap Keputusan Pembelian Snack Pada UD Vira Jember. Jurnal Penelitian

Ilmu Sosial Dan Eksakta, 1(1), 7–16. https://doi.org/10.47134/trilogi.v1i1.3

No Title. (2017).

Pertiwi, M. I., Yulianto, E., & Sunarti. (2016). ( Survei pada Konsumen Baker ’ s

King Donuts & Coffee di MX Mall Malang ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),

37(1), 179–186.

Rachmawati, R. (2011). Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap

Peningkatan Penjualan. Jurnal Kompetensi Teknik, 2(2), 143–150.

Utami, H. N., & Firdaus, I. F. A. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Perilaku Online Shopping: Perspektif Pemasaran Agribisnis. Jurnal Ecodemica:

Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 2(1), 136–146.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica/article/view/3407/pdf

(Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, 2016; Irsad et al., 2010; Khairat, 2020;

KUMOWAL, 1983; Kusumaningrum, 2008; Ningsih et al., 2021; No Title, 2017;

Pertiwi et al., 2016; Rachmawati, 2011; Utami & Firdaus, 2018

32
33

Anda mungkin juga menyukai