Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN 1

(Bauran Pemasaran Pada Roti Goreng Coklat Mini )

OLEH :

SITI HARDIANTI
(180110088)

UNIVERSITAS HAMZANWADI FISE PRODI EKONOMI

TAHUN AJARAN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat saya susun hingga selesai. Tidak lupa pula saya juga mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengtahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk dan
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman kami, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik
dari segi isi maupun cara penulisan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Selong, 1 April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan ..................................................................................................... 5

BAB II MASALAH PRODUK

A. Pengertian ............................................................................................... 6
B. Jenis Roti ................................................................................................. 6

BAB III TEORI MARKETING MIX

A. Pengertian Marketing Mix .................................................................... 8


B. Unsur-Unsur Marketing Mix ................................................................ 9

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pembahasan Produk .............................................................................. 14

BAB V SIMPULAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakekatnya kebutuhan akan pangan merupakan kebutuhan pokok
bagi setiap orang. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat pada
masa sekarang, maka permintaan makanan sehat terus meningkat. Pada
umumnya masyarakat menginginkan makanan yang sehat ,murah, dan cara
mendapatkannya mudah. Hal ini bisa menjadi peluang bagi para pengusaha
makanan, khususnya makanan ringan ataupun kue-kue untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi masyarakat sebagai camilan atau pengganti nasi. Maka
bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimal.
Makanan ringan yaitu jenis makanan yang sering dikonsumsi masyarakat
sebagai camilan, begitupun kue juga sering dikonsumsi masyarakat untuk
berbagai macam acara maupun dijadikan suguhan. Ada dua jenis kue, yaitu kue
basah dan kue kering. Kedua jenis kue tersebut juga telah menjadi produk
andalan suatu kegiatan usaha yaitu Roti Goreng Cokelat Mini
“Roti Goreng Cokelat Mini” merupakan salah satu usaha
pembuatan makanan ringan dan kue yang memproduksi aneka macam
makanan. “Roti Goreng Cokelat Mini” memproduksi makanan ringan berjumlah
banyak pada saat bulan Ramadhan menjelang Lebaran dan pada saat ada
pemesanan untuk acara tertentu. Karena “Roti Goreng Cokelat Mini”
memberikan kulitas yang baik pada produknya, maka jarang ada keluhan dari
pelanggan. Masyarakat yang menjadi konsumenya juga berasal dari semua
lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Dengan citra
produk yang sudah banyak dikenal masyarakat lokal tepatnya di Kecamatan
Selonh. “Roti Goreng Cokelat Mini” telah memiliki banyak pelanggan tetap,
antara lain sesama pedagang kue, toko kelontong, instansi dan perumahan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bauran pemasaran (marketing mix) pada roti goreng cokelat
mini?

4
C. Tujuan
1. Mengetahui bauran pemasaran (marketing mix) pada roti goreng cokelat
mini.

5
BAB II

MASALAH PRODUK

A. Pengertian
Roti merupakan makanan pengganti nasi yang paling banyak dikonsumsi
karena roti sangat praktis untuk hidangan sarapan atau bekal, ditambah lagi saat
ini roti memiliki variasi yang lebih beragam. Makanan empuk ini memang
nikmat, mudah didapat, serta mempunyai segudang gizi bermanfaat. Peranan roti
kelak, bisa tidak lagi sebatas menu untuk sarapan, tetapi juga untuk makan siang
dan makan malam.
Oleh karena itu, kandungan gizi roti perlu diperhatikan agar dapat
memberikan sumbangan gizi yang berarti. Seiring dengan berjalannya waktu,
roti akhirnya tidak lagi dikaitkan dengan sarapan pagi, tetapi sudah meluas
sebagai menu makanan alternatif di segala kondisi dan waktu makan. Roti tidak
lagi dinikmati di pagi hari, tetapi juga di siang hari, malam hari, atau sebagai
snack di antara dua waktu makan
B. Jenis Roti
Secara umum roti dibedakan atas roti tawar dan roti manis. Roti tawar
dapat dibedakan lagi atas roti putih (white bread) dan roti gandum (whole wheat
bread). Sedangkan roti manis sendiri dibedakan atas dasar bahan pengisinya,
seperti roti isi pisang, nenas, kelapa, daging sapi, daging ayam, sosis, coklat,
keju, dan lain-lain. Dibandingkan dengan 100 gram nasi putih atau mi basah,
maka 100 gram roti memberikan energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor
dan besi yang lebih banyak apabila roti disajikan bersama susu dan telur goreng
atau dadar. Menu ini akan meningkatkan perolehan zat gizi, khususnya protein
yang sangat diperlukan oleh tubuh (Airlangga, 2009).
Di dalam kelompok bakery , roti merupakan produk yang paling pertama
dikenal dan paling populer hingga saat ini. Komposisi roti tawar umumnya
terdiri dari: 57% tepung terigu; 36% air; 1,6% gula; 1,6% shortening (mentega
atau margarin); 1% tepung susu; 1% garam dapur; 0,8% ragi roti (yeast); 0,8%
malt dan 0,2% garam mineral. Gula, walaupun dalam jumlah sedikit perlu
ditambahkan ke dalam adonan roti. Hal ini karena gula berperan sebagai bagi

6
pertumbuhan ragi roti (Saccharomyces cereviseae) untuk dapat menghasilkan
gas karbondioksida (CO 2) dalam jumlah yang cukup untuk mengembangkan
adonan secara optimal (Airlangga, 2009).
Dalam hal ini kita menggunakan roti putih. Roti putih dibuat dari tepung
terigu kuat, yaitu tepung yang mampu menyerap air dalam jumlah besar, dapat
mencapai konsistensi adonan yang tepat, serta memiliki elastisitas yang baik
untuk menghasilkan roti dengan remah yang halus, tekstur yang lembut, volume
yang besar, dan mengandung 12-13% protein. Roti putih merupakan sumber
protein, vitamin dan mineral dengan tekstur yang lembut, apalagi jika ditambah
dengan cokelat yang memilki cita rasa yang khas. Oleh karena itu, kami yakin
roti goreng cokelat mini akan dapat menarik minat konsumen. Untuk mencapai
target penjualan, perusahaan harus menentukan strategi pemasarannya agar
proses memasarkan produknya berjalan dengan lancar. Salah satu strategi
pemasaran adalah bauran pemasaran (marketing mix). Jadi sangat perlu untuk
diketahui bagaimana bauran pemasaran pada roti goreng cokelat mini.

7
BAB III

TEORI MARKETING MIX

A. Pengertian Marketing Mix


Indriyo Gitosudarmo menuliskan definisi Marketing Mix
menggunakan definisi Kotler dan Armstrong yaitu, Marketing Mix is the
set of marketing tools that the firmuses to pursue its marketing objectives
in the target market artinya bauran pemasaran adalah sejumlah alat-
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan obyek
pemasaran atau target pasar yang dituju. Untuk menunjang keperluan
tersebut, pengusaha dapat melakukan kebijakan-
kebijakan yang terdiri atas: produk, price, place, dan promotion.
Philip Kotler mendefinisikan bauran pemasaran sebagai
serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh
perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikendalikan
perusahaan, dari pasar sasarannya, bauran pemasaran terdiri atas segala hal
yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya, yang dikenal dengan “empat P”, yaitu product, price, lokasi,
dan promosi”.
Keempat variabel strategi tersebut sangat mempengaruhi
pemasaran, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi
acuan atau bauran. Untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang
pemasaran, pedoman yang mampu diandalkan pemimpin perusahaan itu
penting. Oleh karena itu, strategi pemasaran (Marketing Mix) yang
menggunakan unsur variabel keempat tersebut sangat diperlukan dalam
kegiatan pemasaran.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa,
Marketing Mix merupakan variabel yang digunakan pedoman
perusahaan untuk menggerakkan perusahaan mencapai tujuan
memuaskan konsumen. Pada pemasaran jasa, pendekatan strategis
diarahkan pada kemampuan pemasar menemukan cara untuk “mewujudkan”
yang tidak berwujud, meningkatkan produktivitas penyedia yang tidak
terpisahkan dari produk itu, membuat standar kualitas sehubungan dengan

8
adanya variabilitas, dan mempengaruhi gerakan permintaan dan
pemasok kapasitas, mengingat jasa tidak tahan lama.
Secara umum strategi pemasaran jasa pendidikan diterapkan dalam
konteks lembaga pendidikan secara keseluruhan, tidak hanya
membutuhkan pemasaran eksternal, tapi juga pemasaran internal untuk
memotivasi dosen/guru atau karyawan administrasi dan pemasaran
interaktif untuk menciptakan keahlian penyedia jasa.
Pemasaran dalam bidang pendidikan menghasilkan kepuasan
peserta didik serta kesejahteraan stakeholder lembaga pendidikan dalam jangka
panjang sebagai kunci memperoleh profit.
B. Unsur-Unsur Marketing Mix
Adapun pemaparan empat unsur Strategy Marketing Mix adalah
sebagai berikut :
1. Produk
Pemilihan yang saksama akan produk merupakan bagian yang
penting. Pembeli baru mau membeli suatu produk kalau memang
merasa tepat untuk membeli produk yang bersangkutan. Artinya
produklah yang menyesuaikan diri terhadap pembeli, bukan pembeli
yang menyesuaikan diri terhadap produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen kepada pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa produk yang ditawarkan
produsen kepada pasar yaitu untuk diperhatikan, diminta, dicari,
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, tempat, organisasi
dan ide. Jadi, produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible
yang dapat memuaskan pelanggan.
Pengembangan produk meliputi penetapan manfaat yang
dikomunikasikan dan disampaikan melalui kualitas, design, ciri,
merk, dan kemasan. Keputusan tentang sifat-sifat produk ini sangat
mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk.

9
Adapun produk diklasifikasikan menjadi 2 yaitu produk
konsumen dan produk perusahaan atau industry.
a. Produk Konsumen
Produk konsumen ialah produk yang dibuat untuk
keperluan rumah tangga konsumen. Klasifikasi produk konsumen
yaitu suatu produk yang tersedia di berbagai took dan dapat
diperoleh dengan mudah dengan harga terjangkau, seperti rokok,
susu, pasta gigi, bahan makanan/minuman dan sebagainya
dengan berbagai merk. Produk tersebut dikategorikan sebagai
convenience products.
Produk ini pada umumnya dikemas sederhana dan dapat
dibeli secara eceran dengan harga relative murah. Produk
convenience selalu tersedia ketika permintaan meningkat
sehingga jangkauan distribusinya harus luas. Tetapi karena took
eceran pada umumnya hanya menjual dalam volume kecil,
perusahaan tidak menjualnya secara langsung ke took pengecer.
Perusahaan lebih memilih menjual produknya kepada grosir,
yang kemudian meneruskannya ke toko-toko pengecer.
Sebelum memutuskan alternative dalam membeli suatu
produk konsumen terlebih dahulu membandingkan kualitas,
harga, dan bentuk di beberapa toko. Pencarian ini berlangsung
selama konsumen menyadari bahwa perbandingan beberapa
produk memerlukan waktu dan upaya. Produk yang
pembeliannya memerlukan berbagai pertimbangan seperti ini
disebut shopping product. Misalnya, kulkas, mobil, mebel,
perlengkapan rumah tangga, dan sebagainya.
Disamping dua kategori produk tersebut diatas, barang
seperti perlengkapan fotografi, sound system stereo, home
theater, pakaian dengan merek terkenal, dan sebagainya yang
dibutuhkan oleh kelompok konsumen tertentu dikategorikan
sebagai specialty products. Untuk membeli produk kategori ini
diperlukan pertimbangan dan upaya tertentu.

10
b. Produk Perusahaan/Industri
Produk perusahaan ialah barang yang dimaksudkan
terutama untuk membuat produk lain atau untuk penyediaan jasa
dalam perusahaan. Klasifikasi produk industri yaitu meliputi ;
bahan mentah, bahan manufaktur dan bagiannya, instalasi,
perlengkapan operasi, alat bantu.
Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari
segi merk (brand). Merk tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk
menciptakan pandangan tertentu dari para pembeli baik melalui
periklanan maupun melalui kegiatan promosi yang lain.
Produk menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya
juga digolongkan menjadi dua yaitu produk tahan lama dan
produk tidak tahan lama.
Produk tahan lama ( durable goods) merupakan barang –
barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali; jadi dapat
dipakaiuntuk jangka waktu yang relative lama.
Produk tidak tahan lama (nondurable goods) merupakan
barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali
atau beberapa kali saja. Artinya sekali barang itu dipakai akan
habis, rusak atau tidak dapat dipakai lagi.
2. Price (Harga)
Harga bagi sebagian besar masyarakat masih menduduki tempat
teratas, sebelum ia membeli barang atau jasa. Bagi penjual yang
penting bagaimana menetapkan harga yang pantas, terjangkau oleh
masyarakat dan tidak merugikan perusahaan.
Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan. Harga juga merupakan elemen bauran pemasaran yang
paling fleksibel, karena harga dapat diubah dengan cepat, beda
halnya dengan feature produk atau distribusi. Penetapan harga yang
berlaku berbeda-beda tergantung pada besar kecilnya perusahaan.
Pada perusahaan kecil harga ditetapkan oleh manajemen puncak
bukan oleh bagian pemasaran atau penjualan. Sedangkan pada

11
perusahaan besar penetapan harga ditangani oleh manajer divisi dan
liniproduk.
Dalam istilah harga, dapat diuaraikan beberapa konsep yang saling
berhubungan yaitu harga,nilai, dan manfaat.
Harga adalah nilai yang dinyatak dalam bentuk uang. Nilai adalah
tolok ukur kuantitatif manfaat suatu produk dalam pertukaran
dengan produk lain. Manfaat adalah sifat produk atau barang yang
memberikan kepuasan pada suatu keinginan.
Harga suatu produk merupakan factor penentu permintaan pasar
pada suatu barang atau produk. Harga berpengaruh terhadap posisi
kompetitif perusahaan dan pasarnya.karena itu harga menentukan
pendapatan perusahaan dan laba bersih. Penetapan harga dipengaruhi
oleh berbagai factor, baik factor internal maupun factor eksternal.
3. Place (Tempat)
Elemen lain dalam marketing mix adalah place atau disebut juga
saluran distribusi. Sebagian besar produsen tidak langsung menjual
produknya ke konsumen. Mereka menggunakan perantara.
Distribusi merupakan bagian dari proses pertukaran dalam
pemasaran dan melibatkan perpindahan secara fisik atas barang dan
jasa dari produsen ke konsumen serta melibatkan perantara yang
memiliki peran penting dalam rantai saluran. Melalui kegiatan
distribusi, akan terjalin ikatan antara suplier, perantara, dan
pelanggan.
Fungsi distribusi dalam bauran pemasaran adalah membawa
produk ke pasar sasaran. Membawa produk ke pasar memerlukan
serangkaian aktivitas, yang terpenting dari aktivitas tersebut adalah
penjualan dari produsen ke konsumen akhir. Fungsi lainnya adalah
mempromosikan produk,menyimpannya, dan menanggung resiko
selama proses distribusi.
4. Promotion (promosi)
Suatu barang baru tidak selalu langsung dikenal oleh konsumen.
Mungkin juga barang sudah lama tetapi sudah mulai dilupakan orang.

12
Oleh sebab itu perlu dilakukan promosi karena promosi itu
kegiatannya memperkenalkan dan mengingatkan kembali akan suatu
produk, penjualnya maupun pembuatnya.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam pemasaran harus ditunjang
dengan berhasilnya memilih produk yang tepat, harga yang pantas,
saluran distribusi yang baik dan promosi yang efaktif. Keempat P
tersebut harus berfungsi secara terpadu.
Promosi merupakan upaya untuk memberi informasi produk atau
jasa kepada masyarakat agar dikenal dan ujung-ujungnya dibeli dan
membantu pemasar menemukan pelanggannya. Dalam mengevalusai
program ini, metode yang paling umum dilakukan adalah
membandingkan penjualan sebelum, selama, dan sesudah promosi.
Oleh karena itu perusahaan harus berusaha mempengaruhi para
konsumen, untuk dapat menciptakan permintaan atas produk atau
jasa yang dihasilkan. Promosi melibatkan komunikasi informasi
untuk membantu orang menemukan produk, dan membantu pemasar
menemukan pelanggannya.

13
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Pembahasan Produk

Sebagaimana yang dikatakan oleh William J. Stanton dalam Danfar


(2009) bahwa pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa
baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Dari definisi
tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok
kegiatan pemasaran yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana
satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang
baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan
kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik
mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen sesuai dengan konsep pemasaran.

Kotler dalam Danfar (2000) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran


adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai
sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran.

Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Tjiptono (2004) merumuskan


bauran pemasaran menjadi 4 P yakni product, price, promotion dan place.

1. Product (Produk).

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk


dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product
variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services,
warranties, and returns (Anonim, 2009). Produk merupakan bentuk
penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui
pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa
apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan
kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan
tertentu.

14
Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk yang ditawarkan adalah roti goreng cokelat mini.

Kami memilih produk ini karena roti merupakan salah satu makanan
pengganti nasi yang paling diminati oleh masyarakat, selain itu roti memiliki
banyak zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Dibandingkan dengan 100 gram
nasi putih atau mi basah, maka 100 gram roti memberikan energi,
karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak apabila roti
disajikan bersama susu dan telur goreng atau dadar. Roti yang kita gunakan
adalah roti tawar putih yang merupakan sumber protein, vitamin dan mineral
dengan tekstur yang lembut.

Beberapa alasan kami memilih menggunakan roti putih karena, pertama


secara psikologis roti putih dianggap lebih bersih, murni, bebas cemaran dan
lebih aman sehingga konsumen akan lebih tertarik pada roti putih. Kedua roti
putih memiliki tekstur yang lebih lembut. Ketiga harga roti putih lebih
murah, sehingga ini akan menekan biaya produksi. Roti tawar putih tersebut
akan kami padukan dengan cokelat yang memilki cita rasa yang khas. Jadi
selain mengandung banyak zat-zat yang diperlukan oleh tubuh, produk kami
juga memiliki cita rasa yang lezat dan yummi.

2. Price (Harga)

Harga yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli


produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount,
allowance, payment period, credit terms, and retail price. Bauran harga
berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga,
struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara
berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang
harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk
dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.

15
Harga yang ditawarkan roti goreng cokelat mini yaitu Rp 1.500 per
bungkus. Harga ini sudah dinilai cukup terjangkau dengan kondisi
perekonomian mahasiswa Universitas Jember dan siswa, yang mana
mayoritas merupakan anak kos.

3. Promotion (Promosi)

Promosi yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan


dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi
antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, dan
direct marketing. Menurut Kotler dalam Anonim (2009) variabel promosi
atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran:

a. Advertising
yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi
ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan
mendapat bayaran.
b. Sales promotion
yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity
yaitu berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau
produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling
yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing

yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung


untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu,
yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan
alat penghubung nonpersonal lain.

16
Kegiatan promosi sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan
suatu kegiatan wirausaha. Promosi roti goreng cokelat mini yang akan
kita gunakan adalah personal selling dan direct marketing. Promosi ini
sendiri akan saya upayakan dengan menggunakan selebaran-selebaran
yang akan disebar di daerah kampus, dan wilayah pancor lainnya yang
masih terjangkau. Selain itu, saya juga akan menyebarkan informasi
melalui jejaring sosial, yaitu melalui facebook dan twitter serta kami
akan membagikan tester pada tempat tertentu khususnya pada Jurusan
Pendidikan Ekonomi Universitas Hamzanwadi.

4. Place (Tempat)

Tempat atau saluran distribusi yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk


membuat produk yang dihasilkan atau dijual terjangkau dan tersedia bagi
pasar sasaran. Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan
akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia
dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen
dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

Roti goreng cokelat mini akan dipasarkan dipinggir jalan raya pancor
dekat perempatan dan di kantin dekat abror , mengingat kedua tempat itu
merupakan jalan yang paling sering dilakui untuk kegiatan mahasiswa.

17
BAB V
SIMPULAN
A. Kesimpulan
Produk yang akan saya pasarkan adalah roti goreng cokelat mini. Dengan
harga pada produk yang saya tawarkan adalah Rp 1500. Promosi yang dilakukan
adalah personal selling dan direct marketing. Tempat dipasarkannya roti goreng
cokelat mini dipinggir jalan raya pancor dekat perempatan dan di kantin dekat
abror.

18
DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada 1 April 2019 http://makalahwindy.blogspot.com/2014/04/analisis-


pemasaran-produk.html

Diakses pada 1 April 2019 http://mbem25.blogspot.com/2012/12/konsep-bauran-


pemasaran-.html

19

Anda mungkin juga menyukai