Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

DIGITAL AND SOCIAL MEDIA MARKETING

Dosen Pengampu :
Putu Ayu Cahya Mentari S.E., M.M.

Mata Kuliah :
Digital and Social Media Marketing

Oleh :
I Gusti Ayu Sri Ananda Krishna (121113993)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL ( UNDIKNAS )
2024
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kehad irat Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat-Nya, Saya
d apat menyelesaiakan tugas makalah yang berjud ul “Model Perilaku Konsumen Online dan
Komunitas Dgital” d engan tepat waktu, t id ak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
d osen pengempu kami. Karena sud ah membimbing kami d alam menyelesaikan tugas ini.
Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas matakuliah Digital and Social Media
Marketing. Putu Ayu Cahya Mentari S.E., M.M.
Saya berharap semoga makalah ini d apat menambah wawasan bagi pembaca. Saya
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan d alam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan yang kita miliki .Untuk itu kamimengharapkan kritik d an
saran yang membangun d aripembaca d emikesempurnaan saran yang membangun d ari
pembaca d emi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar,14 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................2
2.1 Teori Model Perilaku Konsumen Online.....................................................................2

2.2 Teori Komunitas Digital..............................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................4


BAB IV PENUTUP...................................................................................................7
Kesimpulan..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku Konsumen adalah tindakan – tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan
dalam mendapatkan, menggunakan barang – barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi oleh lingkungan. (Mangkunegara, 2002). Model perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk
menggambarkan aktivitas – aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula
diartikan sebagai kerangka kerja atau sesuatu yang dalam mengambil keputusan pembeli
(Mangkunegara, 2002).
Komunitas digital marketing adalah sekelompok orang yang memiliki minat
terhadap pemasaran digital dan saling terhubung untuk belajar, berbagi pengetahuan,
dan berdiskusi. Komunitas ini bisa ditemukan secara online maupun offline. Komunitas
digital marketing bisa menjadi sumber daya yang berharga bagi para profesional digital
marketing. Di sini, mereka dapat belajar dari para ahli, berbagi pengalaman, dan
membangun jaringan dengan orang lain di industri ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud model perilaku konsumen online?
2. Apa yang dimaksud komunitas digital ?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami model perilaku konsumen online
2. Untuk memahami komunitas digital

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Model Perilaku Konsumen Online

Perilaku konsumen adalah studi tentang pilihan konsumen selama


mencari, mengevaluasi, membeli, dan menggunakan produk dan layanan yang
mereka yakini akan memuaskan kebutuhan - kebutuhan mereka (Schiffman &
Wisenblit, 2019). Kotler dan Keller (2012) menyebutkan definisi perilaku
konsumen sebagai sebuah studi yang menjelaskan tentang bagaimana individu,
kelompok maupun organisasi dalam memilih, membeli, menggunakan dan
menghabiskan barang atau jasa, ide, pengalaman guna memuaskan keinginan
dan kebutuhan mereka (konsumen). Schiffman & Kanuk (2008) dalam buku
Perilaku Konsumen menjelaskan studi perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu
pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para
konsumen tidak selalu bertindak atau memberi reaksi seperti yang dikemukakan
oleh teori-teori pemasaran. Studi perilaku konsumen terpusat pada bagaimana
cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya yang
mereka miliki guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan
konsumsi. Hal itu mencakup apa yang mereka beli?, mengapa mereka membeli?,
kapan mereka membeli?, dimana mereka membeli?, seberapa sering mereka
membeli?, serta seberapa sering mereka menggunakannya?. Disamping itu studi
perilaku konsumen juga mempelajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca-
pembelian produk yang mereka beli, serta cara konsumen membuang produk
yang pernah baru. Perilaku konsumen merupakan sebuah tindakan aktual yang
melibatkan konsumen langsung dalam hal mendapatkan informasi, pengambilan
keputusan terhadap pembelian produk hingga penggunaan barang/jasa yang
dibeli. Pada bagian ini perilaku konsumen merupakan suatu proses dari
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik seseorang guna untuk mengevaluasi,
mencari informasi dan menggunakan barang/jasa yang diinginkan oleh
konsumen tersebut. Dalam melakukan keputusan pembelian konsumen tentunya
akan disuguhkan dengan adanya pilihan terhadap produk yang diinginkan
berat bagi konsumen dalam menentukan pilihan. Pengalaman dari seorang
2
konsumen, tentunya

berat bagi konsumen dalam menentukan pilihan. Pengalaman dari seorang


2
konsumen. sangatlah berperan penting dalam menentukan keputusannya. Dan
juga perilaku konsumen setiap individu berbeda-beda, tentunya pihak
pemasar/perusahaan harus mempunyai konsep strategi tersendiri agar dapat
terpenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli kembali produk yang dibeli sebelumnya. Terjadi perubahan perilaku
konsumen dalam beberapa waktu belakangan ini. Dikarenakan adanya
peningkatan jumlah konsumen yang berbelanja secara online yang didukung
oleh kecanggihan teknologi maupun internet saat ini. Dengan begitu konsumen
yang ingin berbelanja secara online konsumen hanya tinggal membuka
handphone lalu masuk pada aplikasi E-Commerce yang ada di Indonesia salah
satunya Shopee. Shopee sendiri juga sudah memberikan kemudahan akses bagi
penggunanya serta dilengkapi dengan fitur-fitur menarik. Setelah meningkatnya
trend berbelanja online sedikit banyak merubah perilaku konsumen, yang
dulunya jika ingin membeli barang harus pergi langsung ke tokonya saat ini
konsumen hanya tinggal menggunakan aplikasi-aplikasi ECommerce yang ada.
Begitupun dengan transaksi belanja yang dulunya dilakukan secara konvensional
sekarang transaksi dapat dilakukan dengan cara serba digital. Contohnnya pada
Shopee, pembayaran dapat dilakukan dengan Transfer Bank, COD, ShopeePay
ataupun ShopeePay Later.

2.2 Teori Komunitas Digital


Komunitas digital adalah kelompok individu yang terhubung secara online
melalui platform digital seperti media sosial, forum diskusi, atau aplikasi pesan.
Landasan teori untuk memahami komunitas digital meliputi beberapa konsep
utama:
1. Teori Komunikasi Mediasi
Teori ini menyoroti bagaimana teknologi mediasi, seperti internet dan media sosial,
memengaruhi interaksi manusia. Komunitas digital terbentuk dan berkembang
karena adanya teknologi mediasi ini yang memungkinkan komunikasi dan interaksi
antarindividu secara online.
2. Teori Jaringan Sosial

3
Teori ini mempelajari struktur dan pola hubungan antarindividu dalam suatu
jaringan. Dalam konteks komunitas digital, teori ini membantu memahami
bagaimana anggota

4
komunitas terhubung satu sama lain, bagaimana informasi dan sumber daya beredar,
serta bagaimana struktur jaringan tersebut memengaruhi dinamika dan
keberlangsungan komunitas.
3. Teori Komunitas Online
Teori ini secara khusus mengkaji karakteristik, proses pembentukan, dan interaksi
dalam komunitas online. Faktor-faktor seperti identitas digital, norma-norma
komunitas, dan keberadaan moderator atau pemimpin komunitas sering kali menjadi
fokus dalam teori ini.
Memahami landasan teori tersebut dapat membantu kita mengkaji berbagai aspek
komunitas digital, mulai dari pembentukan, struktur, interaksi antaranggota, hingga
dampaknya terhadap individu dan masyarakat secara lebih mendalam.

5
BAB III
PEMBAHASAN

Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu


konsumen individu dan konsumen organisasi. Barang dan jasa yang dibeli oleh
konsumen individu dapat digunakan untuk diri sendiri, anggota keluarga atau
diberikan pada orang lain sebagai hadiah. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli
kemudian digunakan langsung oleh individu maka individu tersebut dinamakan
pemakai akhir atau konsumen akhir. Konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis,
yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah dan lembaga lainnya yang membeli
produk, peralatan dan jasa untuk menjalankan organisasinya. Terdapat beberapa
definisi perilaku konsumen. Definisi perilaku konsumen dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen online adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan
dalam mendapatkan barang secara online, menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Perilaku konsumen dipengaruhi
oleh pengaruh eksternal dan internal (Schiffman & Kanuk, 2000:443- 445). Pengaruh
eksternal terdiri dari usaha pemasaran yaitu produk, promosi, harga dan distribusi
serta lingkungan sosial budaya yang terdiri dari keluarga, sumber informasi, sumber
non komersial yang lain, kelas sosial, subbudaya dan budaya. Pengaruh internal yaitu
psikologi konsumen yang terdiri dari motivasi, persepsi, belajar, kepribadian dan
sikap. definisi di atas model perilaku konsumen dapat diartikan sebagai suatu skema
atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivitasaktivitas
konsumen. Fungsi model perilaku konsumen adalah sebagai berikut (Mangkunegoro,
2002:21):
1. Deskripsi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan pendalaman mengenai langkah-
langkah yang diambil konsumen dalam memutuskan membeli.
2. Prediksi, yaitu meramalkan kejadian-kejadian dari aktivitas-aktivitas konsumen pada
waktu yang akan datang.
3. Penjelasan, yaitu mempelajari sebab akibat dari beberapa aktivitas pembelian.
4. Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktivitas-aktivitas konsumen
pada masa yang akan datang.

6
Komunitas digital marketing adalah sekelompok orang yang memiliki minat
terhadap pemasaran digital dan saling terhubung untuk belajar, berbagi pengetahuan,
dan berdiskusi. Komunitas ini bisa ditemukan secara online maupun offline.
Berikut adalah beberapa jenis komunitas digital marketing:
Komunitas online:
 Grup Facebook: Ada banyak grup Facebook yang didedikasikan untuk digital
marketing. Contohnya, Digital Marketing Indonesia dan Komunitas Digital
Marketing Indonesia.
 Forum online: Forum online seperti Kaskus dan Quora juga memiliki subforum
yang membahas tentang digital marketing.
 Platform media sosial: Platform media sosial seperti Twitter dan LinkedIn juga
memiliki komunitas digital marketing yang aktif.
Komunitas offline:
 Acara dan workshop: Ada banyak acara dan workshop digital marketing yang
diadakan di berbagai kota di Indonesia. Contohnya, Digination dan Social Media
Week.
 Meetup: Meetup adalah platform online yang memungkinkan orang-orang
dengan minat yang sama untuk bertemu secara offline. Ada banyak meetup yang
membahas tentang digital marketing.
 Co-working space: Co-working space adalah tempat kerja bersama yang sering
kali memiliki komunitas digital marketing yang aktif.

7
BAB IV
KESIMPULAN

Perkembangan sistem pembayaran semakin banyak bermunculan oleh pelaku e-


commerce yang juga mengedukasi para konsumen dan penjual akan mendukung
perkembangan e-commerce, namun beberapa hal seperti layanan dari e-commerce itu
sendiri, antara lain yang berhubungan dengan keamanan belanja dari konsumen juga
harus ditingkatkan dan terus dipelihara, karena perilaku pembelian konsumen tentu
akan dipengaruhi atas hal ini. Penggunaan e-commerce di Indonesia belum terjadi
pemerataan, masih banyak masyarakat dalam hal ini belum banyak yang memahami
konsep dari e- commerce, masih belum adanya kepercayaan publik terhadap situs-situs
e-commerce di Indonesia. Sebaiknya situs yang berstatus new brand dapat memiliki
badan hukum yang jelas jadi dapat mengurangi kecurigaan kepada konsumen dalam
transaksi online.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/242326-perilaku-konsumen-
online-pengaruh-nilai-6c3d7c40.pdf
Engel, JF., Blackwell, RD., & Miniard, PW., 1993. Consumer Behavior.
Seventh Edition. USA: The Dryden Press.
https://media.neliti.com/media/publications/242326-perilaku-konsumen-
online-pengaruh-nilai-6c3d7c40.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/242326-perilaku-konsumen-
online-pengaruh-nilai-6c3d7c40.pdf
https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/view/788

Anda mungkin juga menyukai