DISUSUN OLEH :
21711088
Dosen Pengampuh :
2023/2024
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................3
2.6 Hipotesis....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini membuat perubahan besar terhadap dunia.
Munculnya berbagai macam teknologi memudahkan masyarakat dalam mengakses apapun
melalui teknologi digital. Adanya internet dan smartphone dalam kehidupan sehari-hari tidak
lantas membuat Gen Z sama sepenuhnya dalam berbelanja. Namun keberadaan smartphone
benar-benar dimanfaatkan oleh Gen Z untuk mendapatkan barang maupun jasa yang diinginkan.
Berbeda dengan generasi sebelumnya dimana proses pembelian masih dilakukan secara offline.
Sekalipun mencarinya melalu internet, pencariaan tersebut hanya sekedar untuk mendapatkan
informasi.
Perilaku pembelian online saat ini terdiri dari tiga hal. Pertama, visitting (search) yaitu
mengakses situs e-commerce untuk mengidentifikasi kebutuhan yang ingin dibeli atau sekedar
melihat lihat produk atau promo yang ditawarkan. Kedua, purchasing yaitu proses pembelian,
dimana ada dua alasan yang melatar belakangi proses ini; pertama karena kebutuhan, dan yang
kedua karena tertarik akan promo yang ditawarkan. Ketiga, multi-channel shopping yaitu
penyedian berbagai macam jalur pembelian.Kemudahan dalam menggunakan teknologi, selain
dapat berbelanja dari mana saja, juga bisa membandingkan harga suatu produk diantara toko-
toko yang menawarkanya, untuk mendapatkan harga yang paling murah.
Penelitian ini didorong oleh fenomena perubahan perilaku belanja yang signifikan di
kalangan Gen Z, yang cenderung sangat terlibat dalam penggunaan media sosial. Dalam era ini,
media sosial tidak hanya menjadi platform komunikasi, tetapi juga wadah untuk eksplorasi
produk dan merek. Gen Z cenderung menjadikan media sosial sebagai sumber inspirasi, ulasan
produk, dan ajang untuk berinteraksi dengan merek. Berkembangnya teknologi juga berdampak
pada berubahnya panutan gata Gen Z. Jika dahulu selebritas sebagai panutan gaya masyarakat,
kini mulai bergeser pada tokoh sosial media, seperti selebgram, youtuber, dan vlogger. Pengaruh
tokoh media sosial terhadap pembelian suatu barang sangat besar bagi Gen Z. Sebelum
melakukan pembelian, Gen Z akan melakukan pencarian informasi tentang produk terlebih
dahulu melalui internet maupun media sosial, dengan mengacu pada conten creator yang mereka
percaya. Review mengenai produk di media sosial menjadi sumber informasi bagi Gen Z untuk
membeli suatu barang. Istilah word of mouth akan bergeser pada word of internet.
Pencarian informasi produk sebelum pembelian berkaitan dengan informasi tentang harga,
kualitas, promosi barang, dan customer review. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan kritis
mengenai sejauh mana penggunaan media sosial memengaruhi keputusan belanja online Gen Z.
Apakah interaksi intensif dengan konten promosi di media sosial memicu peningkatan impulsif
belanja? Bagaimana faktor-faktor seperti popularitas influencer, ulasan pengguna, dan iklan di
media sosial berkontribusi terhadap pembentukan preferensi belanja online Gen Z? Oleh karena
itu, penelitian ini akan merinci dan menganalisis dampak-dampak tersebut guna memberikan
wawasan mendalam terkait cara media sosial membentuk perilaku belanja online Gen Z, dengan
harapan dapat memberikan kontribusi positif bagi pemahaman strategis di dunia perdagangan
elektronik.
Berdarsarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Belanja Online Generasi Z Di
Kost Putri Griya Hijau”
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan
diteliti yaitu:
1. Bagaimana tingkat eksplorasi dan interaksi Gen Z dengan media sosial dapat
memengaruhi pola perilaku belanja online mereka di lingkungan Kost Putri Griya Hijau?
2. Apakah konten promosi, ulasan produk, dan peran influencer di media sosial memiliki
dampak signifikan terhadap prefensi belanja online Gen Z yang tinggal di Kost Putri
Griya Hijau?
1. Mengukur dan menganalisis pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku belanja
online Gen Z di Kost Putri Griya Hijau.
2. Melakukan analisis untuk melihat faktor-faktor penentu yang memengaruhi perilaku
belanja online Gen z di Kost Putri Griya Hijau.
3. Berkontribusi pada pengetahuan akademis dengan menyediakan pemahaman yang lebih
dalam tentang perilaku belanja online Gen Z dalam konteks penggunaan media sosial.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana penggunaan media
sosial memengaruhi perilaku belanja online Gen Z di lingkungan Kost Putri Griya Hijau.
Hasilnya dapat memberikan informasi berharga bagi bisnis e-commerce dan pemasar untuk
memahami preferensi dan kebiasaan belanja online generasi Z serta merancang strategi
pemasaran yang lebih efektif. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada
pemahaman lebih lanjut tentang dinamika interaksi antara media sosial dan perilaku konsumen
khususnya dalam konteks belanja online di kalangan generasi Z
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Media sosial adalah platform dimana informasi dan ide dapat dibuat dan dibagikan
menggunakan jaringan online dan virtual, orang berkomunikasi secara instan menggunakan
aplikasi media sosial yang tersedia di ponsel pintar mereka (Thackeray et al, 2012). Media sosial
telah menjadi media yang disukai diseluruh dunia dan mempengaruhi perilaku konsumen. Media
sosial memberikan informasi otentik dari seluruh dunia kapan saja dan memungkinkan
pelanggan untuk melakukan perbandingan dan interaksi (komunikasi dua arah yang lebih efektif)
(Prased et al, 2016). Keuntungan dari pemasaran media sosial meliputi: jangkauan yang luas,
biaya yang rendah, kecepatan, interaktivitas, dan melibatkan konsumen (Reene, 2010). Media
sosial menyingkirkan batasan tempat, waktu dan lokasi fisik dan memungkinkan pemasar untuk
langsung menjangkau sejumlah besar konsumen (Borges, 2009).
Media sosial telah menjadi lahan untuk meningkatkan performa dan profit di waktu yang
bersamaan serta memperluas ekspansi bisnis, hal ini dikarenakan semakin banyaknya pengguna
internet. Media sosial telah mengubah cara konsumen melakukan kegiatan interaksi dengan apa
saja yang mereka lihat di platform tersebut dan bagaimana sebuah bisnis memasarkan produk
atau jasa yang ditawarkan
Keputusan pembelian adalah proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik yang
dilakukan individu ketika mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau membuang barang dan
jasa ( Khuong & Duyen, 2016). Konsumen selalu menghadapi pilihan untuk membatalkan proses
atau menunda keputusan membeli. Hal ini dikarenakan banyak faktor, termasuk motivasi dan
keadaan yang berubah, informasi baru yang diterima ataupun kurangnya produk yang tersedia.
Dalam proses keputusan pembelian konsumen harus mempertimbangkan beberap hal ( Blackwell
et al., 2012). Pertimbangan ini mencakup apakah akan membeli, kapan akan membeli, tipe dan
produk yang akan dibeli, dimana akan membeli, dan bagaimana cara membayar.
Pengaruh terbesar dari media sosial terjadi pada tahap pencarian informasi dan tahap
keputusan pembelian. Peneliti lain oleh Madni (2014) menunjukkan bahwa 53%
konsumen akan mencari informasi dan ulasan pada media sosial terlebih dahulu sebelum
melakukan pembelian. Ulasan dan informasi dari forum, akun media sosial, konten
promosi dan peran influencer akan mempengaruhi terjadinya keputusan pembelian
konsumen.
Motivasi konsumen
Keputusan pembelian
Media Sosial
2.6 Hipotesis
Menurut Sugiono (2011) dalam Trustorini Handayani dan Yusuf Tanjung (2017:38-39)
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dengan
demikian maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah asumsi atau jawaban
sementara mengenai suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya melalui
pengujian data empiris.
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang terdapat dalam penelitian ini.
Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Penggunaan intensif media sosial oleh Generasi Z di Kosan Putri Griya Hijau
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap frekuensi belanja online mereka
H2 : Faktor-faktor eksternal seperti iklan online, promosi, peran influencer dan ulasan
pengguna di media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan belanja
online Generasi Z di Kosan Putri Griya Hijau."
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik
penelitian explanatory. Desain penelitiannya adalah dengan data primer yang berasal dari angket
tertutup. Metode pengumpulan data angket adalah dengan teknik purposive sampling.
a. Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin di teliti oleh peneliti. Seperti
menurut Sugiyono (2011 : 80) “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristrik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Pendapat diatas
menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan populasi. Populasi yang akan
digunakan sebagai penelitian adalah Gen Z yang tinggal di Kost Putri Griya Hijau dan
memiliki akses ke media sosial.
b. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara mendalam. Syarat utama
sampel adalah harus mewakili populasi. Oleh karena itu semua ciri-ciri populasi harus
diwakili dalam sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Jadi sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek atau subyek penelitian
yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Pemilihan dan
pengambilan sampel merupakan hak yang sangat penting dalam penelitian. Ketetapan
jenis dan jumlah anggota yang diambil akan sangat mempengaruhi keterwakilan
( representativeness ) sampel terhadap populasi . keterwakilan populasi akan sangat
menentukan kebenaran kesimpulan dari hasil penelitian. Sampel dalam penelitian ini.
Adapun pengambilan sampel pada penelitian ini hanya berjumlah 33 responden yang bisa
ditemui.
Brogran, C. d. (2010). Social Media 101 : tactics and tips to develop your business online. jakarta: jhon
willey & sons.
Sugiyono, s. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
van, d. (2013). The Culture Of Connectivity: A Critical History Of Social Media. Yogyakarta: UK. Oxniversity
Press.