Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 11, No. 1, April 2017 doi: 10.9744/pemasaran.11.1.

1-10
ISSN 1907-235X

ANALISIS KEPERCAYAAN, MOTIVASI DAN KEPUASAN ORANG TUA


SISWA SMA KRISTEN PETRA 1 SURABAYA

Hatane Semuel1*, Vony Wijaya2


1)
Faskultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya
Email: samy@petra.ac.id
2)
SMA Kristen Petra I Surabaya
Email: vonywijaya1804@gmail.com
*Korespondensi

Abstrak: Penelitian terhadap 91 orang tua siswa SMA Kristen Petra I Surabaya, 29 orang pria (32%), dan 62 orang wanita
(68%), dengan status pekerjaan 22 orang (2,2%) pegawai negeri sipil, 20 orang (22%) pegawai swasta, 28 orang (30,8%)
wiraswasta, 37 orang (40,7%) ibu rumah tangga, dan 4 orang (4,4%) memiliki pekerjaan lainnya. Penelitian menguji
pengaruh kepercayaan dan motivasi terhadap kepuasan orang tua siswa SMA Kristen Petra I Surabaya. Kepercayaan diukur
dengan indikator: ability, benevolence, dan integrity; motivasi diukur dengan indikator: dorongan untuk melanjutkan
pendidikan, kebutuhan untuk memiliki keahlian khusus, dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, sedangkan
kepuasan diukur dengan indikator: leadership. parental involvement, faith development, curriculum and instruction,
communication, support service, facilities, serta environment. Kepercayaan sebagai variabel eksogenus, motivasi sebagai
variabel mediasi, dan kepuasan sebagai variabel endogenus. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kepercayaan
berpengaruh positif terhadap motivasi dan juga berpengaruh positif terhadap kepuasan orang tua; (2) motivasi berpengaruh
positif terhadap kepuasan orang tua. Motivasi terbukti dapat menjadi mediasi antara kepercayaan terhadap kepuasan orang
tua, sehingga secara total pengaruh kepercayaan terhadap kepuasan semakin kuat.

Kata kunci: Kepercayaan; motivasi; kepuasan; SMA Petra I.

Abstract: This study was done on 91 parents of high school students Kristen Petra I Surabaya, consisting of 29
men (32%), and 62 women, (68%), while the employment status there are 22 people (2.2%) civil servants,
private employees 20 people (22%), 28 (30.8%) were self-employed, housewives 37 people (40.7%), and 4
(4.4%) had other jobs. The study wanted to determine the effect of Confidence and Motivation on High School
Students Parents were Kristen Petra I Surabaya. Trust is measured by indicators: ability, benevolence and
integrity; motivation measured by indicators: the encouragement to continue their education, the need to have
special skills, and the desire to improve the lives; while satisfaction is measured by indicators: leadership.
parental involvement, faith development, curriculum and instruction, communication, support services, facilities
and environment. Placing trust relationship between variables as exogenous variables and motivation as
mediating variables, and satisfaction as an endogenous variable. The results showed that: (1) trust has positive
effect on the motivation and the parent's satisfaction; (2) motivation has positive effect on the parent's
satisfaction. Motivation is proven to be mediating between the trust to the parent's satisfaction, so that the total
effect of the stronger trust to satisfaction.

Keywords: Trust; motivation; satisfaction; SMA Petra I

PENDAHULUAN Keterlibatan orang tua membiayai kegiatan


pendidikan anak, berimbas pada semakin besarnya
Menyusun strategi bersaing agar dapat tetap tuntutan agar institusi pendidikan dapat memberikan
unggul di dalam persaingan, merupakan hal penting layanan secara efektif dan efisien (Stodnick & Rogers
yang dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas 2008). Salah satu langkah antisipatif yang digunakan
mutu layanan (Poole, M.S., Andrew H. Van de untuk meningkatnya kesadaran orang tua terhadap
Ven., Kevin Doodle, and Michael E. Holmes, pentingnya kualitas layanan pendidikan ialah dengan
2000). Bisnis pendidikan, seperti sekolah atau mengupayakan adanya peningkatan ketrampilan dan
universitas, dapat bertahan, ketika mampu membuat kecakapan staf yang terlibat dalam layanan, (Stodnick
para konsumen, seperti orang tua dan siswa; menge- & Rogers, 2008). Selain itu dengan melakukan
nal, menyukai dan memandang positif nama sekolah evaluasi pelayanan pendidikan yang telah ditawarkan
atau universitas, selalu dikaitkan dengan jumlah sebelumnya (Rahma & Hartoyo, 2010). Evaluasi
konsumen atau siswa yang lebih besar, (Dodds, pelayanan pendidikan dilakukan dengan cara
Wiliam B., Monroe, Kent B., Grewal, Dhruv, 1991). mengetahui tingkat kepuasan orangtua dengan mem-

1
2 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 1, April 2016: 1-10

bandingkan kualitas fasilitas yang disediakan sekolah Intangibility merupakan karakteristik fundamental
dengan yang diharapkan orang tua, (Rahma & Har- dari fitur yang membedakan pelayanan dengan
toyo 2010). produk fisik.Jasa adalah suatu perbuatan, tindakan,
Kepuasan merupakan bentuk perasaan yang pengalaman, proses, kinerja, atau usaha. Perishability,
timbul setelah membandingkan ekspektasi dengan artinya tidak tahan lama, yang mengacu pada
kinerja sebuah barang atau jasa, (Kotler & Keller, ketidakbisaannya untuk disimpan dan dialihkan.
2009). Terdapat beberapa faktor layanan institusi Simultaneity atau insparability yaitu kebersamaan
pendidikan yang dapat mempengaruhi kepuasan yang melibatkan partisipasi pengguna. Jasa umumnya
orang tua, diantaranya adanya keterlibatan orang tua dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan
dalam mendukung kegiatan belajar mengajar, kuri- dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
kulum dan pendidikan agama yang diajarkan di Produksi dan konsumsi pelayanan adalah concurrent,
sekolah, fasilitas pendidikan yang diperoleh peserta yaitu terjadi pada saat dua pihak, pengguna maupun
didik, lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar penyedia layanan berinteraksi. Heterogeneity, yang
sekolah, (Eastmo, 2008). Faktor lain yang dapat artinya berbeda atau variasi sesuai pengalaman.
mempengaruhi kepuasan orang terhadap institusi Pada pemasaran jasa, kualitas layanan meme-
pendidikan, adalah motivasi yang kemudian secara gang peranan penting, pelanggan akan memiliki
tidak langsung mampu meningkatkan kepercayaan, harapan atas suatu pelayanan dibandingkan dengan
(White, 2015). Kepercayaan juga memiliki peran pelayanan yang duterima untuk menentukan ter-
unggul dalam pembentukan loyalitas orang tua ter- penuhi atau tidaknya harapan atas pelayanan tersebut
hadap pusat penitipan anak, (Akbar & Parvez 2009). (Baker & Saren, 2011).
Hal ini menjelaskan bahwa semakin orang tua
percaya terhadap sebuah sekolah maka tingkat Parent’s Satisfaction
kepuasannya mengalami peningkatan. Selain itu
desain kurikulum, prestasi siswa yang pernah dan Secara umum, kepuasan merupakan perasaan
yang masih menempuh pendidikan di sekolah, serta senang atau kecewa individu yang timbul karena
guru yang berkualitas, menjadi prioritas utama, membandingkan kinerja yang dipersepsikan melalui
(Kleitz, B., Weiher, G., Tedin, K., & Matland, R. produk atau jasa terhadap ekspektasi. Jika kinerja
2000). gagal memenuhi ekspektasi, maka pelanggan akan
Institusi Pendidikan Kristen Petra Surabaya tidak puas. Jika kinerja sesuai ekspektasi, maka
adalah salah satu isntitusi yang menyelenggarakan pelanggan akan puas, dan jika kinerja melebihi
pendidikan dari tingkat sekolah bermain anak balita ekspektasi, maka pelanggan akan sangat puas atau
sampai dengan sekolah menengah tingkat atas dengan senang (Kotler & Keller, 2009).
konsep manajemen modern. Persaingan antar institusi Kepuasan konsumen yang tercipta, menunjukan
pada level pendidikan sekolah menengah tingkat atas adanya pengaruh antara keterlibatan konsumen
di kota Surabaya sangat ketat, sehingga strategi dengan penyedia layanan (Khan 2012). Selain itu,
bersaing harus dilakukan dengan serius dengan tidak kepuasan konsumen mengarah pada sudut pandang
meninggalkan visi dan misi pendidikan institusi. pengalaman konsumen. Konsumen melakukan pe-
Evaluasi terhadap kinerja layanan harus terus
nilaian, berdasarkan pengalamannya menggunakan
dilakukan, sehingga SMA Petra I sebagai salah satu
produk atau jasa, (Irawan 2009). Terdapat sejumlah
SMA unggulan di Surabaya dipilih sebagai objek
metode yang dapat digunakan untuk mengukur ke-
penelitian ini.
puasan pelanggan. Survei berkala dapat melacak
KAJIAN PUSTAKA kepuasan pelanggan secara langsung, serta perusaha-
an dapat mengamati tingkat kehilangan pelanggan
Pemasaran Jasa dan menghubungi pelanggan yang berhenti membeli
atau beralih ke pemasok lain (Kotler & Keller, 2009).
Pemasaran jasa bersifat intangible dan immate- Kepuasan orang tua terhadap sebuah sekolah
rial karena produknya tidak kasat mata dan tidak merupakan salah satu bentuk komunikasi yang di-
dapat diraba.Produksi jasa dilakukan pada saat kon- lakukan sekolah terkait kinerjanya.dari sekolah.
sumen berhadapan dengan dan interaksi antara kon- Kepuasan dapat tercipta melalui beberapa proses,
sumen dengan produsen, (Rangkuti 2011).Karak- salah satunya melalui the expectacy disconfirmation
teristik pelayanan meliputi intangibility, perishability, model, yakni kepuasan yang terbentuk akibat dari
simultaneity, dan heterogenety. (Huo & Hong, 2013). membandingkan harapan mengenai fungsi produk
Semuel: Pengaruh Kepercayaan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Orang Tua Siswa Sma 3

yang seharusnya dengan kinerja produk yang (Hasibuan, 2000). Motivasi sebagai proses yang
ditunjukkan, (Rahma & Hartoyo, 2010). Selain itu, menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang
proses pembentukan juga dapat melalui equition individu untuk mencapai tujuannya, pada umumnya
theory, yaitu menganalisis kepuasan dengan mem- berkaitan dengan usaha untuk mencapai apapun, serta
bandingkan input dengan outcomes yang diterima dinyatakan dalam tiga elemen utama yaitu:.intensitas,
oleh pelanggan, (Rahma & Hartoyo 2010). Input arah, dan ketekunan, (Robbins SP, 2008). Intensitas
yang dikeluarkan oleh pelanggan meliputi pencarian berhubungan dengan seberapa giat seseorang ber-
informasi, uang, waktu dan usaha yang diberikan, usaha, elemen ini merupakan elemen yang paling
sedangkan outcomes yang diterima oleh pelanggan mendapatkan perhatian disetiap pembahasan menge-
berupa manfaat dan kerugian setelah proses dari input nai motivasi. Namun, intensitas yang tinggi sepertinya
yang telah diberikan oleh pelanggan (Rahma & tidak akan memberikan hasil prestasi kerja yang
Hartoyo, 2010). memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan
Kepuasan orang tua memiliki hubungan yang
arah yang akan menguntungkan organisasi. Moti-
kuat dengan efektivitas sekolah dan prestasi siswa
vasi merupakan suatu proses psikologis yang men-
(Eastmo, 2008). Pengukuran kepuasan orang tua ter-
hadap sebuah sekolah dapat melalui indikator berikut, cerminkan interaksi antar sikap, kebutuhan, persepsi,
yakni: Leadership, Parental involvement ,Faith dev- dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang
elopment, Curriculum and instruction, Communi- (Saputra & Hatane 2013).
cation, Support service, Facilities, dan Environment.
Pengaruh Kepercayaan terhadap Motivasi
Kepercayaan
Kepercayaan adalah kesediaan satu pihak untuk
Keyakinan sama dengan kepercayaan adalah memercayai pihak lain dan akan melakukan tindakan
kesediaan satu pihak untuk memercayai pihak lain, tertentu yang penting, (Mayer et al. 1995). Keyakinan
dan akan melakukan tindakan tertentu, (Mayer, R.C., konsumen merupakan hal yang ingin diperoleh
Davis, J.H. & Schooma, F.D. 1995). Keyakinan me- berbagai perusahaan, yaitu hal positif dari sebuah
rupakan konstruk multidimensional yang kompleks merek produk atau jasa, (Mayer et al. 1995). Keper-
serta dapat dipengaruhi dengan cara yang berbeda cayaan seseorang akan mendorong motivasi untuk
termasuk dalam suatu harapan bahwa pihak lain akan melakukan pembelian dan menggunakan produk atau
melakukan tindakan tertentu, Colquit, J.A., Scott, jasa tersebut, bahkan dapat melakukan pembelian
B.A. & LePine, J.A., 2007). ulang terhadap produk atau jasa tersebut (Omar, N.A.,
Perilaku koneksitas yang terjadi antara Muhamad Azrin Nazri, Nor Khaqlifah Abu, Zoharah
perusahaan dan konsumen sering ditentukan oleh Omar, 2009)
kepercayaan dan komitmen, (Morgan & Hunt 1994).
Kepercayaan didefinisikan sebagai keinginan untuk Kepercayaan dan Parent’s Satisfaction
bergantung pada pertukaran mitra, (Moorman, C.,
Zaltman, G. & Deshpande, R., 1992). Keyakinan Perilaku keterhubungan yang terjadi antara
seorang konsumen merupakan hal yang ingin diper- perusahaan dan konsumen banyak ditentukan oleh
oleh berbagai perusahaan, namun, keyakinan konsu- kepercayaan dan komitmen (Morgan & Hunt 1994).
men bukan hal yang mudah untuk diperoleh serta me- Kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam
nanamkan pemikiran positif pada kognitif konsumen,
melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu
(Harun, 2013). Konstruk multidimensional keper-
kepercayaan akan memenuhi segala kewajibannya
cayaan yang kompleks kemudian dapat dipengaruhi
secara baik sesuai dengan apa yang diharapkan
dengan cara berbeda dari rangsangan berbeda me-
(Juanita & Lestari 2015). Kepercayaan adalah ke-
miliki dimensi Ability, Benevolence, Integrity, dan
sediaan atau kerelaan yang merupakan hasil dari
Trustor, (Mayer, et al. 1995).
sebuah keyakinan bahwa pihak yang terlibat dalam
Motivasi pertukaran akan memberikan kualitas yang konsisten,
kejujuran, bertanggung jawab, ringan tangan dan
Motivasi adalah suatu keahlian, dalam meng- berhati baik, dan dapat dicirikan oleh terpenuhinya
arahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja kepuasan (Supriyadi & Marlien, 2011). Kepercayaan
secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai seorang pelanggan terhadap sebuah institusi akan
dan tujuan organisasi tercapai secara bersama memiliki dampak positif terhadap kepuasan (Akbar &
4 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 1, April 2016: 1-10

Parvez 2009). Semakin orang tua percaya terhadap


sebuah sekolah maka tingkat kepuasan akan menga- Kepercayaan
H2
lami peningkatan. Kondisi kepercayaan dari orang tua
Parent’s
dapat terbentuk salah satunya berdasarkan pengalam- H1 satisfaction
an yang telah dirasakan (Akbar & Parvez 2009; Omar
et al. 2009). Kurangnya kepercayaan bisa menimbul- H3
kan ketidakpuasan dan menyebabkan kerusakan Motivasi
hubungan dengan pelanggan, (Graft, Raol, Roberts,
Deborah, Guiot, Denis, 2011).
Gambar 1. Kerangka Hipotesis
Pengaruh Motivasi terhadap Parent’s Satisfaction
Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1: Kepercayaan Orang Tua akan sebuah sekolah
Motivasi merupakan proses yang menjelaskan
memiliki pengaruh yang positif terhadap moti-
intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk vasi Orang Tua untuk mendaftarkan anaknya ke
mencapai tujuannya (Robbins SP 2008). Motivasi sekolah.
yang ada pada individu akan mewujudkan suatu H2: Kepercayaan Orang Tua akan sebuah sekolah
perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai ke- memiliki pengaruh yang positif terhadap Parent’s
puasan. Jadi dengan kata lain setiap perilaku/kegiatan satisfaction.
konsumen diarahkan untuk memenuhi tujuan tertentu H3: Motivasi Orang Tua untuk mendaftarkan anak-
yang berkaitan dengan kebutuhan dalam memperoleh nya ke sekolah memiliki pengaruh yang positif
kepuasan. Ketika sebuah sekolah membangun terhadap Parent’s satisfaction.
metode pembelajaran yang efektif untuk mendorong
motivasi belajar dari peserta didik, maka dengan METODE PENELITIAN
sendirinya dapat meningkatkan motivasi orang tua
untuk mendorong anaknya belajar (Rehman & Haider Populasi dalam penelitian ini adalah orangtua
2013). Hal ini menunjukan bahwa ketika orang tua peserta didik di SMA Kristen Petra 1 Surabaya
dengan sampel untuk kelas X dan XI, perincian
memiliki motivasi yang tinggi maka tingkat kepuasan
jumlah keseluruhan sebagai berikut:
terhadap pelayanan pendidikan yang disediakan seko-
- Siswa kelas X SMA Kristen Petra 1 Surabaya:
lah akan mengalami peningkatan (Rehman & Haider 440 orang
2013). - Siswa kelas XI SMA Kristen Petra 1 Surabaya:
480 orang
Hipotesis Penelitian
Teknik pengambilan sampel penelitian ini ada-
Pendidikan bagi anak merupakan kewajiban lah nonprobability sampling, yaitu teknik sampling
orangtua yang harus ditunaikan agar anak dapat dimana anggota populasi tidak memiliki peluang
meraih masa depan yang lebih berkualitas. Pemilihan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Jackson
lembaga pendidikan menjadi krusial, ketika orangtua 2012). Jumlah sampel menggunakan rumus Slovin
harus mengambil keputusan untuk mendaftarkan (Umar 2002), sebagai berikut:
anaknya ke sekolah tertentu. Proses pemilihan seko-
lah ini merupakan tahapan yang melibatkan elemen-
elemen psikologis dan fisik yang harus dilalui oleh Dimana:
n : ukuran sampel
orangtua.
N : jumlah populasi yang diketahui
Beberapa hal yang dipertimbangkan sebelum
d : batas toleransi terhadap kesalahan pengambilan
mendaftarkan anaknya ke sekolah, di antaranya ada- sampel karena ketidaktelitian, yaitu 10%.
lah sikap orangtua terhadap sekolah yang dipilih dan
norma subyektif, dimana sikap orangtua dipengaruhi Sehingga, dari rumus tersebut diperoleh per-
oleh persepsi (evaluasi), keyakinan, dan motivasi samaan sebagai berikut:
orangtua (Ajzen 2002). Berdasarkan hubungan antar
variabel dan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan
pada bagian sebelumnya, maka hipotesis dan ke-
rangka konseptual penelitian ini ialah sebagai berikut:
Semuel: Pengaruh Kepercayaan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Orang Tua Siswa Sma 5

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen software SmartPLS (Partial Least Square). Dimana
PLS Path Modeling terdapat 2 model yaitu outer
Instrumen penelitian adalah kuesioner disusun model dan inner model:
dalam pernyataan tertutup, dengan menggunakan
skala Likert. Rentang skala yang umum digunakan Evaluasi Outer Model
adalah rentang skala 5, yang terdiri atas skor 1, 2, 3, 4,
dan 5, dimana skor 3 merupakan skor dengan posisi Convergent Validity
netral. Sementara 1, 2, 4, dan 5 merupakan skor
ekstrem. Pemilihan Likert dengan rentang skala 5 ini Convergent validity dari measurement model
didasarkan pada asumsi untuk menghindari respon dengan indikator refleksif dapat dilihat dari korelasi
bias dari masing-masing skor yang diberikan oleh antara score item/indikator dengan skor konstraknya.
responden, jika jarak skala terlalu dekat. Indikator individu dianggap reliable jika memiliki
nilai kolerasi diatas 0.70. Namun demikian pada riset
Uji Validitas tahap pengembangan skala, loading 0.50 sampai 0.60
masih dapat diterima (Ghozali, 2006, p.40).Adapun
Pengujian validitas dalam penelitian ini meng- hasil korelasi antara indikator dengan kontruknya
gunakan validitas isi, yaitu dengan mengukur sejauh seperti terlihat pada ouput Loading Factor seperti
mana isi instrumen pengukur mampu menwakili pada Tabel 1.
semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka
konsep. Validitas dilakukan dengan melihat korelasi Tabel 1. Factor Loading
pearson product moment (r) yang mengukur keeratan Variabel Indikator Loading
korelasi antara skor pertanyaan dengan jumlah skor Factor
dari variabel yang diamati. Sebuah item kuesioner Parent’s Saya puas dengan kinerja 0,659
dinyatakan valid jika nilai r memiliki tingkat signi- satisfactionpemimpin sekolah ini.
Saya puas dengan kegiatan 0,904
fikansi kurang dari 5% (Ghozali 2006). SPSS me- parenting di sekolah ini.
nyediakan vasilitas melalui koefisien Corrected Item- Saya puas dengan prestasi 0,875
Total Correlation, apabila nilai dari Corrected Item- sekolah ini.
Total Correlation lebih dari 0,3, maka indikator atau Saya puas dengan jenis ekstra 0,879
istrumen pengukuran variabel valid. kurikuler yang diberikan di
sekolah ini.
Kepuasan saya terhadap sekolah 0,881
Uji Reliabilitas ini sesuai dengan pengalaman
saya saat menyekolahkan anak
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu saya sebelumnya di sini.
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Saya puas dengan lokasi sekolah 0,890
Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban ini dari jarak rumah saya.
seorang sampel terhadap pernyataan bersifat konsis- Saya puas dengan sistem 0,890
keamanan sekolah ini.
ten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas Saya puas dengan keadaan 0,897
akan dilakukan dengan menggunakan uji statistik lingkungan sekitar sekolah ini.
cronbach’s alpha () dengan ketentuan bahwa Saya puas dengan keadaan 0,844
variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai gedung sekolah ini.
cronbach’s alpha () adalah di atas 0,6 (Ghozali Saya puas dengan adanya ciri 0,852
2006). khas keagamaan di sekolah ini.
Kepercayaan Saya percaya sekolah ini 0,846
memiliki metode pembelajaran
Uji Hipotesis yang baik.
Saya percaya sekolah ini mampu 0,857
Analisis model penelitian menggunakan SEM mendidik anak saya dengan baik.
(Structural Equation Model) dan diselesaikan dengan Saya percaya sekolah ini telah 0,844
Smart PLS, sehingga pengujian hipotesis disesuaikan didukung oleh sumber daya
dengan software ini. Pengujian hipotesis dalam manusia yang kompeten.
penelitian ini dilakukan dengan melihat dari koefisien Motivasi Saya ingin anak saya 0,858
mendapatkan pendidikan yang
jalur yang ada dengan membandingkan antara nilai terbaik di sekolah ini.
probabilitas 0,05. Saya ingin anak saya mampu 0,883
mengembangkan keahliannya di
ANALISIS DAN PEMBAHASAN sekolah ini.
Saya ingin anak saya memiliki 0,786
Analisis data data dalam penelitian mengguna- masa depan yang lebih baik
kan Structural Equation Modelling (SEM) dengan dengan bersekolah di sini.
6 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 1, April 2016: 1-10

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa variabel Berdasarkan Tabel 2diketahui bahwa setiap blok
kepercayaan diukur dengan 3 dimensi pengukuran indikator memiliki loading lebih tinggi untuk setiap
semuanya dinyatakan valid.Sama halnya variabel variabel laten yang diukur dibanding dengan indikator
motivasi diukur dengan 3 dimensi pengukuran untuk laten variabel lainnya. Artinya, indikator-
semuanya dinyatakan valid.Serta variabel Parent’s indikator yang digunakan dalam penelitian ini telah
satisfaction diukur dengan 10 dimensi pengukuran memiliki discriminant validity yang baik dalam
menyusun variabelnya masing-masing karena setiap
semuanya dinyatakan valid. Rata-rata dari masing-
indikatornya memiliki nilai diatas 0.5.hasil ini
masing dimensi pengukuran memiliki nilai loading diperkuat dengan hasil analisis Average Variance
factor> 0,70. Namun, terdapat satu dimensi peng- Extracted (AVE) berikut.
ukuran yang memiliki nilai loading factor< 0,70.
Apabila mengacu pernyatan Ghozali, (2006, p.40), Average Variance Extracted (AVE)
loading 0.50 sampai 0.60 masih dapat diterima.
Pada Gambar 2 merupakan outer model dalam Tabel 3. AVE, Akar AVE, Korelasi AntarVariabel
penelitian ini. Akar Keper- Moti- Parent’s
Variabel AVE
AVE cayaan vasi satisfaction
Kepercayaan 0,720 0,848 0,849
Motivasi 0,711 0,843 0,697 0,843
Parent’s
0,739 0,860 0,788 0,720 0,860
satisfaction

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa nilai AVE


semua variabel > 0,5. Diketahui juga bahwa semua
nilai korelasi sebagian besar lebih kecil dari nilai akar
AVE. Artinya, hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa
setiap variabel telah memiliki discriminant validity
yang baik.

Gambar 2. Outer Model (PLS Alogaritm) Composite Reliability

Discriminant Validity Composite reliability digunakan untuk meng-


ukur konstruk atau internal consistency dan nilainya
Discriminant validity ditunjukkan Tabel 2. harus di atas 0,70 (Ghozali, 2008, p.25). Berikut
tampilan Tabel 4. Tentang Composite Reliability.
Tabel 2. Cross Loading
Tabel 4. Composite Reliability
Variabel Variabel Composite Reliability
Indikator Parent’s Parent’s satisfaction 0,966
Kepercayaan Motivasi
satisfaction Kepercayaan 0,885
X1.1 0,846 0,516 0,697 Motivasi 0,881
X1.2 0,857 0,701 0,661
X1.3 0,844 0,546 0,650 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa nilai
X2.1 0,661 0,858 0,672 composite reliability semua variabel penelitian > 0,7.
X2.2 0,640 0,883 0,660 Hasil ini menunjukkan bahwa masing-masing varia-
X2.3 0,413 0,786 0,443 bel telah memenuhi composite reliability sehingga
Y1 0,658 0,594 0,659 dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel
Y2 0,726 0,623 0,904 memiliki level internalconsistency reliability yang
Y3 0,583 0,613 0,875 tinggi. Artinya, secara komposit seluruh variabel me-
Y4 0,675 0,555 0,879 miliki konsistensi internal yang memadai dalam
Y5 0,723 0,579 0,881 mengukur variabel laten/konstruk yang diukur se-
Y6 0,735 0,630 0,890 hingga dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
Y7 0,677 0,582 0,890
Y8 0,677 0,725 0,897 Evaluasi Inner Model
Y9 0,643 0,637 0,844 Pada evaluasi inner model dalam penelitian ini
Y10 0,647 0,626 0,852 akan dijelaskan mengenai hasil path coefficient, uji
Sumber: Hasil Regresi SmartPLS goodness-of-fit, dan uji hipotesis:
Semuel: Pengaruh Kepercayaan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Orang Tua Siswa Sma 7

Uji Path Coefficient kepercayaan dalam menjelaskan perubahan yang


terjadi pada variabel parent’s satisfaction sebesar
Evaluasi path coefficient digunakan untuk me- 31,0%. Selanjutnya untuk nilai R-Square motivasi
nunjukkan seberapa kuat efek atau pengaruh variabel terhadap parent’s satisfaction adalah sebesar 0,109.
independen kepada variabel dependen. Hasil path Artinya, kontribusi yang diberikan variabel motivasi
coefficient lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dalam menjelaskan perubahan yang terjadi pada
berikut: variabel parent’s satisfaction sebesar 10,9%.
Penilaian goodness of fit diketahui dari nilai Q-
Tabel 5. Nilai Path Coefficient Square. Nilai Q-Square memiliki arti yang sama
Variabel Path Signifikan dengan koefisien determinasi (R-Square) pada anali-
Coefficient sis regresi, dimana semakin tinggi Q-Square, maka
Kepercayaan (X1) → motivasi (X2) 0,697 0,000 model dapat dikatakan semakin fit dengan data.
Kepercayaan (X1) → parent’s 0,557 0,000 Adapun hasil perhitungan nilai nilai Q-Square adalah
satisfaction (Y) sebagai berikut:
Motivasi (X2) → parent’s satisfac- 0,331 0,000
tion (Y) Q-Square = 1 – [(1-0,486) x (1-0,310) x (1-0,109)]
= 1 – (0,514 x 0,690 x 0,891)
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa: (1) = 1 – 0,316
Kepercayaan (X1) berpengaruh positif terhadap = 0,68
motivasi (X2) dengan nilai path coefficient sebesar
0,697. (2) Kepercayaan (X1) berpengaruh positif Hasil nilai Q-Square sebesar 0,68, menunjukan
terhadap parent’s satisfaction (Y) dengan nilai path bahwa kemampuan memprediksi kepuasan orang tua
coefficient sebesar 0,557. (3) Motivasi (X2) siswa SMA Petra Kristen I Surabaya melalui
berpengaruh positif terhadap parent’s satisfaction (Y) kepercayaan dan motivasi menyekolahkan anaknya di
dengan nilai path coefficient sebesar 0,331. Dengan sekolah ini adalah sebesar 68%. Berdasarkan hasil
demikian, semakin tinggi kepercayaan dan motivasi tersebut, maka model pada penelitian ini dapat
maka akan semakin meningkatkan kepuasan dari dinyatakan telah memiliki goodness of fit yang baik
orang tua. karena mampu menghasilkan kemampuan prediksi
dari dalam model lebih dari 50%.
Uji Goodnes-Of-Fit
Uji Hipotesis
Berdasarkan ouput PLS, pengujian Goodnes-Of-
Fit dilihat dari perubahan nilai R-Square. Perubahan Tabel 7. t Hitung dan P-Value
tersebut dapat digunakan untuk menilai pengaruh
Hipotesis Pengaruh t-Hitung P-Value
variabel laten independen tertentu terhadap variabel
H1 Kepercayaan => Motivasi 13,624 0,000
laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang H2 Kepercayaan =>parent’s 6,345 0,000
substantive. satisfaction
H3 Motivasi =>parent’s 3,767 0,000
Tabel 6. Nilai R-Square satisfaction
Path Nilai R-
Variabel Berdasarkan Tabel 7, maka diperoleh penjelasan
Coefficient Square (R2)
Kepercayaan (X1) → motivasi (X2) 0,697 0,486 sebagai berikut:
Kepercayaan (X1) → parent’s satis- 0,557 0,310 1. Kepercayaan memiliki pengaruh positif signifikan
faction (Y) terhadap motivasi karena nilai t-hitung yang
Motivasi (X2) → parent’s satisfac- 0,331 0,109 diperoleh sebesar 13,624 dengan p-value sebesar
tion (Y) 0,000 < 0,05, sehingga Hipotesis H1 dinyatakan
diterima.
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai 2. Kepercayaan memiliki pengaruh positif signifikan
R-Square untuk kepercayaan terhadap motivasi ada- terhadap parent’s satisfaction karena nilai t-hitung
lah sebesar 0,486. Artinya, kontribusi yang diberikan yang diperoleh sebesar 6,345 dengan p-value
oleh variabel kepercayaan terhadap variabel moti- sebesar 0,000 < 0,05, sehingga Hipotesis H2
vasisebesar 48,6%. Nilai R-Square kepercayaan ter- dinyatakan diterima.
hadap parent’s satisfaction adalah sebesar 0,310. 3. Motivasi memiliki pengaruh terhadap parent’s
Artinya, kontribusi yang diberikan oleh variabel satisfaction karena nilai t-hitung yang diperoleh
8 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 1, April 2016: 1-10

pada adalah sebesar 3,767 dengan p-value sebesar pihak yang memercayainya (Omar et al. 2009;
0,000 < 0,05, sehingga Hipotesis H3 dinyatakan Moslehpour & Huyen 2014; Mayer, et al., 1995).
diterima. Ketika orang tua siswa memiliki kepercayaan
terhadap kompetensi yang dimiliki SMA Kristen
Pembahasan Petra 1 Surabaya maka akan memberikan stimulus
yang mampu memotivasi orang tua untuk menye-
Hasil penelitian yang dilakukan kepada orang kolahkan anaknya di SMA Kristen Petra 1 Surabaya.
tua siswa di SMA Kristen Petra 1 mengenai parent’s Kepercayaan memiliki pengaruh positif signifi-
satisfaction memperoleh nilai top two boxes (53,9- kan terhadap parent’s satisfaction, sehingga Hipotesis
75,9%). Alasan paling kuat bagi orang tua merasa H2 dinyatakan diterima.Hal ini membuktikan bahwa
puas dengan SMA Kristen Petra 1 Surabaya ialah apabila orang tua telah memiliki kepercayaan ter-
sekolah memiliki tenaga pengajar yang handal hadap sebuah sekolah, orang tua dapat merasa tidak
dengan persentase TTB sebesar 75,9%, kemudian puas untuk menitipkan anaknya pada sekolah ter-
metode pembelajaran yang telah diterapkan di sebut. Perilaku keterhubungan yang terjadi antara
sekolah dengan persentase TTB sebesar 58,3%, sebuah instansi, yang dalam penelitian ini merupakan
kemudian faktor keamanan yang dimiliki SMA instansi pendidikan, denga konsumen banyak ditentu-
Kristen Petra 1 Surabaya juga merupakan salah satu kan oleh kepercayaan dan komitmen (Morgan &
perihal yang menjadi alasan orang tua merasa puas Hunt 1994). Hal ini dapat dikarenakan kepercayaan
dengan SMA Kristen Petra 1 Surabaya dengan yang dibangun orang tua siswa terhadap sekolah
persentase TTB sebesar 59,4%. bertolak belakang dengan yang diterima dan tidak
Hasil penelitian yang dilakukan kepada orang sesuai ekspektasinya sehingga orang tua siswa
tua siswa di SMA Kristen Petra 1 mengenai keper- menjadi tidak puas. Hasil penelitian ini didukung oleh
cayaan memperoleh nilai top two boxes (63,8 - penelitian yang telah dilakukan oleh Akbar dan
71,5%). Hasil ini menunjukkan bahwa orang tua Parvez (2009), Juanita & Lestari (2015), dan (Eastmo
memiliki kepercayaan terhadap sekolah yang ber- 2008) membuktikan bahwa kepercayaan memiliki
kualitas dikarenakan sekolah memiliki metode pem- pengaruh positif signifikan terhadap parent’s satisfac-
belajaran yang mampu menarik minat belajar, tenaga tion. Artinya, semakin tinggi kepercayaan yang
didik yang berkompeten, serta mampu mendidik anak dimiliki orang tua maka akan meningkatkan kepuasan
dengan baik. Indikator dari variabel kepercayaan orang tua.
orang tua yang memiliki nilai TTB paling tinggi Motivasi memiliki pengaruh positif signifikan
adalah orang tua mempercayakan anaknya ke sekolah terhadap parent’s satisfaction, sehingga Hipotesis H3
yang memiliki tenaga didik yang berkompeten dinyatakan diterima. Hal ini membuktikan bahwa
dengan nilai TTB sebesar 71,5%. orang tua memiliki motivasi yang besar untuk
Hasil penelitian yang dilakukan kepada orang mendaftarkan anaknya ke sekolah, maka orang tua
tua siswa di SMA Kristen Petra 1 mengenai motivasi akan memiliki rasa kepuasan yang lebih besar
memperoleh nilai top two boxes (67,1 - 75,9%). Hasil terhadap sekolah tersebut. Motivasi yang ada pada
ini menunjukkan bahwa orangtua memiliki motivasi orang tua akan mewujudkan suatu perilaku orang tua
dalam mendaftarkan anaknya ke sekolah yang untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah (Robbins SP
berkualitas agar anak memperoleh pendidikan yang 2008). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
terbaik, selain itu motivasi lainnya ialah agar anak yang telah dilakukan oleh (Rehman & Haider 2013)
dapat mengembangkan keahliannya, motivasi yang membuktikan bahwa motivasi memiliki pengaruh
berikutnya ialah agar anak memiliki masa depan yang positif signifikan terhadap parent’s satisfaction. Arti-
lebih baik dari orang tua. Indikator dari variabel nya, semakin tinggi motivasi yang dimiliki orang tua
motivasi yang memiliki nilai TTB paling tinggi maka akan meningkatkan kepuasan orang tua.
adalah orang tua memiliki keinginan agar anak dapat Selain pengaruh langsung, hsil pengaruh tidak
mengembangkan potensi atau keahlian yang dimiliki langsung kepercayaan terhadap parent’s satisfaction
dengan nilai TTB sebesar 75,9%. melalui motivasi ditemukan memiliki nilai koefisien
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil yang lebih kecil daripada pengaruh langsungnya.Hasil
kepercayaan memiliki pengaruh positif signifikan ini menjelaskan bahwa motivasi yang dimiliki orang
terhadap motivasi, sehingga Hipotesis H1 dinyatakan tua cenderung melemahkan kepercayaan terhadap
diterima. Hal ini membuktikan bahwa kepercayaan parent’s satisfaction. Hal ini dapat terjadi karena
mampu meningkatkan motivasi individu, motivasi seringkali orang tua membandingkan keunggulan
yang dimaksud dapat berupa motivasi untuk melaku- yang dimiliki oleh suatu sekolah dengan sekolah lain
kan melakukan tindakan tertentu yang penting bagi (Krisno & Samuel 2013).
Semuel: Pengaruh Kepercayaan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Orang Tua Siswa Sma 9

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Akbar, M.M. & Parvez, N. (2009). Impact of service
quality, trust, and customer satisfaction on custo-
Kesimpulan mers loyalty. ABAC Journal, 29(1), pp.24–38.
Available at: http://www.journal.au.edu/abac_
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pene- journal/2009/jan09/article02_JanApr2009.pdf.
litian, maka simpulan yang didapatkan dari penelitian Aryani, D. & Rosinta, F. (2010). Pengaruh Kualitas
ini adalah sebagai berikut:
Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam
1. Kepercayaan berpengaruh positif signifikan ter-
Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu
hadap motivasi orang tua untuk mendaftarkan
anaknya ke SMA Kristen Petra 1 Surabaya. Administrasi dan Organisasi, 17(2), pp.114–126.
2. Kepercayaan berpengaruh positif signifikan ter- Baker, Michael, J., Saren, Michael. (2011). Market-
hadap kepuasan orang tua pada layanan pen- ing: Theory A Student Text. London: SAGE
didikan di SMA Kristen Petra 1 Surabaya. Publication.
3. Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap Colquitt, J.A., Scott, B.A. & LePine, J.A. (2007).
kepuasan orang tua pada layanan pendidikan di Trust, trustworthiness, and trust propensity: A
SMA Kristen Petra 1 Surabaya. meta-analytic test of their unique relationships
with risk taking and job performance. Journal of
Rekomendasi Applied Psychology, 92(4), pp.909–927.
Doods, W.B., Monroe, K.B. & Grewal, D. (1991).
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian Effect of Price, Brand and Store Information on
yang telah dilakukan di atas, maka saran yang dapat Buyers Product Evaluation.Journal of Marketing
diajukan peneliti adalah sebagai berikut: Research, Vol. XXVII(June), pp.1–194
1. Bagi SMA Kristen Petra 1 Surabaya hendaknya: Eastmo, D.K. (2008). parents perceptions of educa-
(1) dapat melakukan inovasi terkait metode pem- tional services provided by the rapid city catholic
belajaran yang diterapkan pada siswa; (2) dapat school system. Dissertation.
meningkatkan frekuensi mengikuti kompetisi baik Ghozali, I. (2006). Statistik Nonparametrik, Sema-
yang bersifat akademik maupun non- akademik
rang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
dengan tujuan mendapatkan prestasi sehingga
Graf, Raoul, Roberts, Deborah., Guiot, Denis. (2011).
dapat meningkatkan dorongan kepada orang tua
siswa ketika menyekolahkan anaknya di SMA Trust or Satisfaction in a Relational Approach:
Kristen Petra 1 bertujuan mendapatkan pendidik- The Case of Financial Institutions and High-
kan terbaik; (3) dapat meningkatkan keragaman Tech Firms. Innovative Marketing, Vol. 7, Issue
jenis ekstrakurikuler yang ada di sekolah, se- 4, 2011.
hingga siswa dapat menyalurkan minat dan Harun, H.I. (2013). Hubungan Antara Kualitas Pela-
bakatnya pada kegiatan ekstrakurikuler. yanan Dengan Kepuasan Konsumen Pada
2. Bagi Orang Tua, diharapkan (1) mampu memper- Mahasiswa Pengguna Game Pointblank.
timbangkan segala aspek mengenai sekolah tem- EMPATHY Jurnal Fakultas Psikologi, 1(0274),
pat anak mengenyam pendidikan ke jenjang yang pp.1689–1699.
lebih tinggi, baik dari aspek lingkungan, akademis Hasibuan. (2000). Organisasi dan Motivasi. Jakarta:
dan infrastruktur (2) mencari info selengkapnya Bumi Aksara.
sebelum memutuskan untuk memilih sekolah Huo, Jiazhen & Zhisheng Hong. (2013). Service
yang cocok bagi putra putri mereka. Science in China. Heidelberg: Springer-Verlag
3. Bagi Penelitian Selanjutnya, diharapkan bisa Berlin Heidelberg.
menggunakan variabel lain diluar variabel yang Irawan, H. (2009). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan,
telah digunakan dalam penelitian ini, seperti Jakarta: PT ELex Media Komputindo.
kualitas layanan, biaya pendidikan, dan promosi, Jackson, S. (2012). Research Methods and Statistics:
agar hasil yang didapat lebih beragam dan ber- A Critical Thinking Approach. Belmont.
kontribusi bagi pengelola SMA Kristen Petra 1 Juanita, H.A. & Lestari, U.P. (2015). Tingkat Keper-
Surabaya untuk merumuskan strategi dalam men- cayaan Konsumen dan Pemanfaatan E– Market-
datangkan siswa. ing Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Produk E – Ticket Pesawat Di Octopus Travel
DAFTAR PUSTAKA
Surabaya. Ebis, 7.
Ajzen, I. (2002). Perceived Behavioral Control, Self- Khan, I. (2012). Impact of Customers Satisfaction
Efficacy, Locus of Control, and the Theory of And Customers Retention on Customer Loyalty.
Planned Behavior1. Journal of Applied Social International Journal of Scientific & Technology
Psychology, 80(6), pp.2918–2940. Research, 1(2), pp.106–110.
10 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 1, April 2016: 1-10

Kleitz, B., Weiher, G., Tedin, K., & Matland, R. Rahma, A. & Hartoyo.(2010). Pengaruh karakteristik
(2000). Choice, charter schools, and household orangtua dan sekolah terhadap tingkat kepuasan
preferences. Social science quarterly, (846-854). pelayanan pendidikan dasar, 3(2), pp.164–172.
Kotler, P. & Keller, K.L. (2009).Manajemen Pema- Rangkuti, Freddy. (2011). Measuring Customer Satis-
saranKetiga., Jakarta: Erlangga. faction: Teknik Mengukur dan Strategi Mening-
Mayer, R.C., Davis, J.H. & Schoorman, F.D. (1995). katkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Gra-
media Pustaka Utama.
An Integrative Model of Organizational Trust.
Rehman, A. & Haider, K. (2013). The Impact of
Source: The Academy of Management Review, Motivation on Learning of Secondary School
20(3), pp.709–734. Students in karachi: An Analytical Study. Edu-
Moorman, C., Zaltman, G. & Deshpande, R. (1992). cational Research International, 2(2), pp.139–147.
Relationships Between Providers and Users of Robbins S.P., dan J. (2008). Perilaku organisasi,
Market Research: The Dynamics of Trust Jakarta: Salemba Empat.
Within and Between Organizations. Journal of Saputra, R. & Hatane, S. (2013). Analisa Pengaruh
Marketing Research (JMR), 29(3), pp.314–328. Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen Terhadap
Morgan, R.M. & Hunt, S.D. (1994). The commit- Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Xenia di
ment-trust theory of relationship marketing. the Sidoarjo. Manajemen Pemasaran, 1(1), pp.1–12.
journal of marketing, pp.20–38. Stodnick, M. & Rogers, P. (2008).Using SERV-
Moslehpour, M. & Huyen, N.T. Le. (2014). The QUAL to Measure the Quality of the Classroom
Influence of Perceived Brand Quality and Experience.Decision Sciences Journal of Inno-
Perceived Brand Prestige on Purchase Likeli- vative Education, 6(1), pp.115–133.
hood of iPhone and HTC Mobile Phone in Sudaryana, A. (2014). Memahami Motivasi Dalam
Taiwan. Research in Business and Management, Proses Keputusan Pembelian Konsumen, pp.
456–463.
1(1), p.62.
Supriyadi, Marlien. (2011). Analisis Kepercayaan,
Omar, N.A. Muhamad Azrin Nazri, Nor Khalidah Citra Merek dan Kualitas Layanan Terhadap
Abu, Zoharah Omar, (2009). Parents’ Per- Loyalitas Pelanggan di Mediasi Kepuasan Pe-
ceived Service Quality, Satisfaction and Trust of langgan. Prosiding Seminar Nasional Multi Disi-
a Childcare Centre: Implication on Loyalty, 5(5), plin Ilmu &Call For Papers Unisbank, 2011.
pp.299–314. Umar, H. (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT.
Poole, M.S, Andrew H. Van de Ven, Kevin Gramedia.
Dooley, and Michael E. Holmes, (2000). White, Christopher. (2015). The Impact of Motivation
Organizational change and innovation pro- on Customer Satisfaction Formation: A self
cesses: Theory and methods for research, New determination perspective. European Journal of
York: Oxford University Press. Marketing, Vol. 49, Issue11.

Anda mungkin juga menyukai