Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pre Trip Diklat HRD JSIT

Nama Supriadi Jombang


Pilihan Tugas No 1

A.  ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep pengembangan sumber daya manusia
yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan kinerja tenaga pengajar di Sekolah
Dasar Muhammadiyah 1 Jember dan Al Baitul Amien 1 Jember.  Metode penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi multi kasus.  Studi multi kasus
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua lokasi penelitian.   Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipan, dokumentasi,
dan wawancara.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsep
program pengembangan SDM yang dilakukan oleh sekolah tersebut untuk meningkatkan
kualitas kinerja guru yaitu :  (1)  peningkatan kemampuan, keterampilan, sikap, dan
tanggung jawab pendidik (guru) agar lebih efektif dan efisien, (2) mengoptimalkan
pengembangan SDM semaksimal mungkin dengan mendelegasikan kepada tenaga
pendidik (guru), dan (3) mengupayakan peningkatan mutu pendidikan dengan
merekomendasikan tenaga pendidik (guru) untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi.  Tidak ada penelitian studi multi kasus dalam dalam meningkatkan kinerja siswa.

B.  KATA PENGANTAR
Karakteristik pendidikan bersifat universal atau menyeluruh baik dalam ruang sikap
maupun Pendidikan (David, 2014).  Pendidikan berkelanjutan tidak pernah berhenti dan
menyerah dari waktu ke waktu, sehingga integrasi pengajaran dan keterampilan terus
dikembangkan (Tam et al.,2018).   Pendidikan memiliki eksistensinya dalam membangun
peradaban suatu negara.  Ini merupakan indikasi yang baik  bahwa negara-negara maju
memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap SDM yang produktif (Nadarajahet al.,
2021 ; Figueiro & Raufflet, 2015).  Pendidikan merupakan salah satu prasyarat penting
bagi kelangsungan pendidikan agar terus berkembang mengikuti perkembangan zaman,
sehingga menghasilkan pemikiran manusia yang bebas (Prahani et al., 2020) dalam
menyelaraskan zaman.  Perkembangan tersebut baik akademik maupun non akademik
(Bair & Bair, 2011; Austin & Sorcinelli, 2013), baik dalam sumber daya alam maupun
pengelolaan infrastruktur pendukungnya (Nadarajah et al., 2012; Berryman & Sauve,
2016; Barth et al., 2007).
Pendidikan membutuhkan SDM yang unggul (Saw & Watana, 2020).  SDM yang
memiliki kinerja yang baik dan aktif akan mempengaruhi suatu Lembaga atau organisasi
(Vosloban, 2012).  Organisasi dan Lembaga Pendidikan membutuhkan SDM yang dapat
terus berkembang mengikuti perubahan zaman.  Kolaborasi antar karyawan dalam hal ini
sangat diperlukan (Amundsen & Wilson, 2012).  Seluruh elemen anggota di instansi
tersebut perlu meningkatkan kinerja atau fasilitas secara terus menerus.  Sekolah unggulan
sejati umumnya dibangun secara bersama-sama oleh seluruh elemen warga sekolah, tidak
semata-mata oleh otoritas Pendidikan (Stes et al., 2010).
Saat ini untuk mewujudkan sekolah yang baik atau unggul harus dirancang dan
direncanakan dengan kurikulum yang unggul (Setiawan, 2020) dan juga dilayani oleh
tenaga pendidik (guru) yang berkomitmen dan berkualitas (Wijaya et al., 2016;
Mangkunegara, 2011; Tenggala, 2013).  Sekolah unggul yang sesungguhnya dapat dicapai
apabila seluruh sumber daya sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal (Talan & Tyagi,
2020);Bearman et al.,2012;Zuhro, 2015).  Artinya seluruh elemen sekolah baik kepala
sekolah, tenaga administrasi, pengembang kurikulum sekolah, guru, dan pengasuh sekolah
harus terlibat secara langsung dan menyeluruh (Irmayani et al., 2018) karena sumber daya
tersebut akan menciptakan sekolah yang unggul dan baik suasana sekolah, mampu
menjadikan Lembaga/sekolah yang memadai atau unggul (omebe, 2014 ; Septi, 2017).
Berdasarkan hasil pra lapangan dan informasi yang diperoleh di SD Muhammadiyah
1 Jember dan SD Al Baitul Amien 1 Jember diperoleh informasi dan beberapa fenomena
pengembangan SDM di kedua sekolah tersebut.  Informasi yang diperoleh dari fenomena
tersebut adalah terdapat beberapa perbedaan atas keterbatasan yang muncul di SD
Muhammadiyah 1 Jember dan SD Al Baitul Amien 1 Jember mengenai prestasi belajar
siswa yang terbilang baikm berdasarkan data sedangkan aktivitas, kreatifitas, dan inovasi
pendidik (guru) dalam meningkatkan pengetahuan mereka masih kurang.   Dalam hal ini, 
kedua sekolah tersebut memiliki permasalahan yang sama mengenai SDM pada jenjang
pendidikan sekolah dasar.
Salah satu masalah sumber pengajaran di sekolah tersebut dapat disebabkan oleh
proses kepemimpinan yang kurang memadai dalam pembelajaran dan manajemen
sekolah.  Desentralisasi dan otonomi pendidikan berhasil,  kepemimpinan kepala sekolah
harus diberdayakan secara maksimal dan berkelanjutan (Omebe, 2014;Kumaedi et al.,
2010).  Pemberdayaan kepemimpinan kepala sekolah yang dimaksud adalah
meningkatkan kemampuan fungsional agar guru sebagai pendidik berperan sesuai tugas
pokok dan fungsi serta kewenangan dan tujuan tugasnya (Wijaya dan Nyoto,
2016;Krismiyati, 2017; Suharto, 2017).
Aktivitas, kreativitas, dan inovasi siswa (guru) yang kurang berkembang dapat dilihat
melalui pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang masih sering menggunakan
pembelajaran konvensional, dan beberapa kegiatan sekolah tidak berjalan atau belum
dilaksanakan seperti workshop, seminar, atau pelatihan, atau kegiatan lain yang
seharusnya dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuan siswa.  Berdasarkan kondisi
permasalahan tersebut tidak sesuai dengan teori pembukaan pendidikan.   Lembaga
pendidikan yang berkompeten harus berorientasi pada pembentukan manusia atau
mahasiswa yang berkompeten (Tim Dosen UPI, 2012).  Dalam memecahkan masalah
tersebut, sangat diperlukan penelitian untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat
tentang pengembangan SDM, khususnya pada peningkatan kinerja pendidik sebagai guru
di kedua sekolah untuk meningkatakan dan meningkatkan kinerja secara optimal di SD
Muhammadiyah 1 Jember dan SD Al Baitul Amien 1 Jember.

METODE PENELITIAN
Latar Belakang Umum
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian evaluasi.  Ketika
peneliti telah memperoleh informasi dari peneliti (mahasiswa), maka dilakukan analisis
evaluasi terhadap informasi atau data yang diperoleh.  Rancangan penelitian menggunakan
beragam pembelajaran kasus deskriptif yaitu proses pembuatan perbandingan antara dua
atau lebih lokasi penelitian.  Lokasi penelitian yang digunakan ada dua yaitu tingkat
pendidikan sekolah dasar.  Lokasi penelitian berada pada lokasi yang berbeda sehingga
memiliki kriteria yang berbeda, namun tidak menutup kemungkinan adanya kesamaan
menu pada kedua sekolah tersebut.

Contoh/Partisipan
Contoh dalam penelitian ini adalah pengurus Yayasan sebagai pengambil kebijakan di SD
Muhammadiyah 1 Jember dan SD Baitul Amien 1 Jember sebagai stakeholder, serta
pengelola SDM di SD Muhammadiyah 1 Jember dan SD Al Baitul Amien 1 jember. 
Sampel penelitian ini meliputi : Kepala sekolah, perwakilan kurikulum, wakil kepala
sekolah, guru dan siswa dari ke dua sekolah.

Alat dan Prosedur


Peneliti melakukan pengumpulan data dengan mendatangi subyek atau informan dan
melakukan wawancara untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap. 
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Teknik observasi partisifatif,
wawancara terstruktur dan mendalam, serta dokumentasi.  Penelitian dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dilakukan dengan empat kriteria keabsahan data : 1)
Kredibilitas, 2) Transferabilitas, 3) Ketergantungan, dan 4) Konfirmasi.  Dalam
kredibilitas, peneliti melakukan observasi berkepanjangan untuk mendapatkan informasi
yang relevan dan memeriksa kebenaran informasi mengenai pengelolaan sumber daya
siswa di SD Muhammadiyah 1 Jember dan SD Al Amien 1.  Proses transferabilitas adalah
proses dimana peneliti menentukan standar daklam mencari topik yang sama dan serasi
sehinggal hasil informasi mengenai perkembangan manusia siswa di kedua sekolah
tersebut dideskripsikan secara detail dan selaras.  Proses dependability adalah proses audit
penelitian fundamental, dimana dalam proses ini peneliti melakukan diskusi dengan para
ahli di bidangnya.  Terakhir, proses confirmability dimana hasil penelitian ini telah
disepakati bersama oleh para ahli. 

Analisis Data
Proses analisis data dilakukan dalam beberapa langkah, yaitu
1. Pemadatan data (proses pemilihan, penyederhanaan, dan transformasi data yang
mendekati data keseluruhan, baik wawancara, dokumen, maupun observasi mengenai
pengembangan sumber daya siswa)
2. Penyajian data (Kumpulan informasi yang diperoleh peneliti memungkinkan
kesimpulan)
3. Menarik kesimpulan dan verivikasi.

Anda mungkin juga menyukai