Analisa Kinerja Mekanisme Single Acting Dan Double Acting Kompresor Torak Model Superior SW64 Skripsi Saad Ridwanullah Nim

ANALISA KINERJA MEKANISME
SINGLE ACTING DAN DOUBLE ACTING

KOMPRESOR TORAK
MODEL SUPERIOR SW64
SKRIPSI
SAAD RIDWANULLAH
NIM: 41306120013
JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2009
Universitas MercuBuana
HALAMAN JUDUL
KOMPRESOR TORAK
MODEL SUPERIOR SW64
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
SAAD RIDWANULLAH
NIM: 41306120013
JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2009
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Saad Ridwanullah M

NIM : 41306120013
Tanda Tangan :
Tanggal : 1 Januari 2009
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul:

KOMPRESOR TORAK
MODEL SUPERIOR SW64
Yang diajukan oleh:
Saad Ridwanullah Mappillawa

NIM: 41306120013
Jurusan Teknik Mesin
Telah disetujui untuk dipertahankan dalam sidang ujian tugas akhir

Pada Tanggal: 19 / 01/2009
Pembimbing,
(Dr. Mardani Alisera, M. Eng)
Koordinator Tugas akhir,
(Dr. Abdul Hamid, M. Eng)
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh
Nama : Saad Ridwanullah Mappillawa

NIM : 41306120013
Program Studi : Teknik Mesin
Judul Skripsi : ANALISA KINERJA MEKANISME SINGLE ACTING
DAN DOUBLE ACTING KOMPRESOR TORAK
MODEL SUPERIOR SW64
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Universitas Mercu Buana.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Dr. Mardani Alisera, M. Eng ( ...............…........ )
Penguji : Ir. Rully Nutranta M. Eng ( .......................…. )
Penguji : Ir. Ariosuko, ST ( .............….......... )
Penguji : Nanang Ruhyat ST. MT (............................)
Penguji : Ir. Yuriadi Kusuma, M. Eng (.............................)
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 19 January 2009
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ ANALISA KINERJA MEKANISME SINGLE
ACTING DAN DOUBLE ACTING KOMPRESOR TORAK MODEL
SUPERIOR SW64“.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas
Teknik Industri Universitas Mercubuana. Saya menyadari bahwa tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai
pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Mardani Alisera, M. Eng, selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
2. Dr. Abdul Hamid, M.Eng, selaku dosen dan koordinator tugas akhir
yang membantu penyusunan skripsi ini;
3. Orang tua dan istri tercinta yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
3. Para sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Jakarta, 1 Januari 2009

Penulis
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGASAKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Mercubuana, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:
NIM : 41306120013
Fakultas : Teknik Industri
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Mercubuana Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISA KINERJA MEKANISME SINGLE ACTING DAN
DOUBLE ACTING KOMPRESOR TORAK MODEL SUPERIOR SW64
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 1 Januari 2009

Yang menyatakan
(Saad Ridwanullah M.)
vii
ABSTRAK

Judul Skripsi : ANALISA KINERJA MEKANISME SINGLE ACTING
DAN DOUBLE ACTING KOMPRESOR TORAK
MODEL SUPERIOR SW64
Kompresor jenis torak atau reciprocating adalah salah satu jenis kompresor
positive displacement yang sering digunakan di dunia industri. Salah satunya
adalah di lapangan kakap field offshore yang di operasikan oleh Starenergy
Kakap(ltd). Salah satu penggunaan kompresor torak itu adalah untuk
menginjeksikan gas ke dalam sumur minyak gas lift. Dikarenakan kebutuhan
volume gas yang harus diinjeksikan ke sumur minyak gas lift semakin lama
semakin meningkat, maka dilakukan modifikasi unit kompresor torak tersebut
agar beroperasi dari yang sebelumnya single acting menjadi double acting.
Kompresor torak multistage ini beroperasi dengan 3 stage. Kondisi awal pada
stage pertama beroperasi dengan single acting, sedangkan stage kedua dan ketiga
sudah beroperasi dengan double acting. Proses modifikasi dilakukan dengan cara
penambahan compressor valve di sisi crank end stage pertama.
Dengan mendapatkan data tekanan dan temperatur dari masing-masing

mekanisme single dan double acting, dilakukan analisa perhitungan dan akhirnya
dapat disimpulkan bahwa pengoperasian kompresor superior SW-64 lebih banyak
menguntungkan dalam kondisi double acting.
Kata kunci:
Kompresor torak, reciprocating, single acting, double acting, multistage
viii
ABSTRACT
Name : Saad Ridwanullah Mappillawa

Study program : Mechanical engineering
Paper title : MECHANISM PERFORMANCE ANALYSIS SINGLE
ACTING AND DOUBLE ACTING OF SUPERIOR SW-64
RECIPROCATING COMPRESSOR.
Reciprocating compressor is one of positive displacement compressor type that

often been utilized at industrial area. One of it is at the Kakap field (Offshore)
that has been operated by Starenergy Kakap(ltd). The purpose of that
reciprocating compressor is gas lift injection compressor. Because of gas volume
requirement that has to be injected into gas lift well progressively increase by the
time, therefore compressor modification should be taken in order to run the unit
as double acting instead of single acting mechanism.
This reciprocating compressor is multistage with 3 stages. In initial condition, the

unit was running: First stage with single acting mechanism, meanwhile second
and third stage with double acting mechanism. The Modification was done by
adding compressor valve on crank end side of first stage.
Performance evaluation between both of single acting and double acting was
carried out by comparing pressure and temperature data and then it can be
concluded that compressor superior SW-64 in double acting mechanism is giving
more advantage.
Key word:
Reciprocating compressor, single acting, double acting, multistage
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ..............................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ v
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................. vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................vii
ABSTRAK.......................................................................................................viii
ABSTRACT........................................................................................................ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................xviii
DAFTAR SIMBOL.........................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH......................................................1
1.2. TUJUAN PENULISAN........................................................................2
1.3. PERUMUSAN MASALAH .................................................................2
1.4. BATASAN MASALAH.......................................................................3
1.5. MANFAAT PENELITIAN ..................................................................3
1.6. METODE PENULISAN ......................................................................3
1.7. SISTIMATIKA PENULISAN ..............................................................4
BAB 2 LANDASAN TEORI..............................................................................6
2.1. HUKUM TERMODINAMIKA I..........................................................6
2.2. SIFAT UMUM GAS BUMI .................................................................8
2.2.1 BERAT MOLUKEL.....................................................................8
2.2.2 RASIO SPECIFIK HEAT.............................................................8
2.2.3 TEKANAN DAN TEMPERATUR TEREDUKSI ........................9
x
2.2.4 SPESIFIK GRAVITY...................................................................9

2.2.5 FAKTOR KOMPRESIBILITAS................................................. 10
2.2.6 ALIRAN STANDAR.................................................................. 10
2.2.7 KECEPATAN SUARA .............................................................. 11
2.3. KOMPRESOR ................................................................................... 11
2.3.1 KLASIFIKASI KOMPRESOR ................................................... 12
2.3.2 KOMPRESOR TORAK ............................................................. 13
2.3.3 PROSES KOMPRESI................................................................. 13
2.3.4 KOMPRESI ISOTERMAL......................................................... 16
2.3.5 KOMPRESI ADIABATIK REVERSIBLE ................................. 17
2.3.6 KOMPRESI POLITROPIK ........................................................ 17
2.3.7 KOMPRESOR SINGLE ACTING.............................................. 18
2.3.8 KOMPRESOR DOUBLE ACTING............................................ 19
2.3.9 KOMPRESOR BERTINGKAT (multistage)............................... 20
2.3.10 RASIO KOMPRESI ................................................................... 24
2.3.11 PERPINDAHAN TORAK.......................................................... 24
2.3.12 VOLUME SISA ......................................................................... 25
2.3.13 FAKTOR KERUGIAN (losses factor)........................................ 26
2.3.14 COMPRESSION DAN TENSION ROD LOAD......................... 27
2.3.15 KECEPATAN PISTON.............................................................. 28
2.3.16 KOMPONEN KOMPRESOR TORAK....................................... 28
2.3.16.1 SILINDER .......................................................................... 28
2.3.16.2 TORAK .............................................................................. 28
2.3.16.3 VALVE .............................................................................. 29
2.3.16.4 DISTANCE PIECE............................................................. 29
2.3.16.5 CRANKSHAFT.................................................................. 29
2.3.16.6 FRAME .............................................................................. 30
2.3.17 EFISIENSI VOLUMETRIK ....................................................... 30
2.3.18 EFISENSI MEKANIK................................................................ 30
2.3.19 EFISIENSI KOMPRESI ............................................................. 31
2.3.20 TEMPERATUR OUTLET ADIABATIK ................................... 31
xi
2.3.21 DAYA KOMPRESOR................................................................ 31

2.3.21.1 DAYA KOMPRESOR SINGLE STAGE............................ 31
2.3.21.2 DAYA KOMPRESOR MULTI STAGE ............................. 32
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA..................................... 34
3.1. METODOLOGI PENELITIAN............ Error! Bookmark not defined.
3.2. KOMPOSISI GAS HIDROKARBON ................................................ 37
3.3. SKEMA ALIRAN KOMPRESOR ..................................................... 37
3.4. PARAMETER SINGLE ACTING DAN DOUBLE ACTING ............ 39
3.4.1 PARAMETER SINGLE ACTING.............................................. 39
3.4.2 PARAMETER DOUBLE ACTING............................................ 39
BAB 4 ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN .......................................... 44
4.1. PERHITUNGAN GAS HIDROKARBON ......................................... 44
4.1.1 BERAT MOLUKEL................................................................... 44
4.1.2 SPECIFIC GRAVITY ................................................................ 45
4.1.3 RASIO SPECIFIC HEAT ........................................................... 46
4.1.4 TEKANAN DAN TEMPERATUR TEREDUKSI ...................... 47
4.1.5 FAKTOR KOMPRESIBILITAS................................................. 49
4.1.6 KECEPATAN SUARA .............................................................. 49
4.2. PERHITUNGAN UNJUK KERJA KOMPRESOR............................. 50
4.2.1 EKSPONEN POLITROPIK........................................................ 51
4.2.2 TEMPERATUR ADIABATIK ................................................... 52
4.2.3 RASIO KOMPRESI ................................................................... 53
4.2.4 PERPINDAHAN TORAK.......................................................... 56
4.2.5 VOLUME SISA ......................................................................... 58
4.2.6. EFISIENSI VOLUMETRIK........................................................... 59
4.2.7. KECEPATAN PISTON.................................................................. 60
4.2.8. ROD LOAD RATING.................................................................... 60
4.2.9. KAPASITAS KOMPRESOR AKTUAL......................................... 64
4.2.10. VALVE VELOCITY...................................................................... 71
4.2.11. DIAGRAM P-V ............................................................................. 71
4.2.12. DAYA KOMPRESOR ................................................................... 97
xii
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 99

5.1 KESIMPULAN .................................................................................. 99
5.2 SARAN............................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 101
LAMPIRAN ................................................................................................... 102
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Hukum termodinamika 1 .................................................................6

Gambar 2.2. Skematik kompresor ...................................................................... 12
Gambar 2.3. Klasifikasi Kompresor torak .......................................................... 14
Gambar 2.4. Proses kompresi ideal .................................................................... 15
Gambar 2.5. Diagram P-V double acting............................................................ 19
Gambar 2.6. Silinder double acting .................................................................... 20
Gambar 2.7. Diagram P-V kompresor dua tingkat .............................................. 22
Gambar 2.8. Efek kompresor bertingkat terhadap temperature keluar................. 23
Gambar 2.9 Posisi piston dari setiap sudut crank ................................................ 25
Gambar 2.10. Volume sisa, perpindahan torak dan kapasitas actual.................... 26
Gambar 2.11. Rod load tension dan compression ............................................... 27
Gambar 3.1a Diagram alir metodologi peneltian …………………………….....34
Gambar 3.1 Komponen-komponen kompresor Torak SW-64 ............................. 35
Gambar 3.2 Skema kompresor torak .................................................................. 36
Gambar 3.3 Skema aliran gas kompresor SW-64................................................ 38
Gambar 4.1 Rod load rating throw 1 dan 3 ......................................................... 63
Gambar 4.2 Flow rate single acting pada rpm konstan....................................... 67
Gambar 4.3 Flow rate single acting pada 3rd disch pressure konstan .................. 68
Gambar 4.4 Flow rate Double acting pada 3 rd stage pressure konstan ................. 69
Gambar 4.5 Flow rate Double acting pada rpm konstan...................................... 70
Gambar 4.6 TDC dan BDC dalam diagram PV .................................................. 72
Gambar 4.7 Diagram P-V single acting throw 1 ................................................. 77
Gambar 4.8 Diagram P-V single acting throw 1 aktual....................................... 80
Gambar 4.9 Diagram P-V single acting throw 2 ideal......................................... 86
Gambar 4.10 Diagram P-V single acting throw 2 aktual..................................... 87
Gambar 4.11 Diagram P-V single acting throw 4 ideal....................................... 88
Gambar 4.12 Diagram P-V single acting throw 4 aktual..................................... 89
Gambar 4.13 Diagram P-V double acting throw 1 and 3 ideal…………………..90
xiv
Gambar 4.14 Diagram P-V double acting throw 1 and 3 aktual .......................... 91
Gambar 4.15 Diagram P-V double acting throw 2 ideal...................................... 92
Gambar 4.16 Diagram P-V double acting throw 2 aktual.................................... 93
Gambar 4.17 Diagram P-V double acting throw 4 ideal...................................... 94
Gambar 4.18 Diagram P-V double acting throw 4 aktual.................................... 95
Gambar 4.19 Diagram P-V Single acting head end............................................. 96
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi kompresor ........................................................................ 35

Tabel 3.2 Komposisi gas hidrokarbon ................................................................ 37
Tabel 3.3 Kompresor double acting dengan variasi discharge pressure............... 43
Tabel 3.4 Kompresor double acting dengan variasi kecepatan ............................ 44
Tabel 3.5 Kompresor single acting dengan variasi kecepatan ............................ 45
Tabel 3.6 Kompresor single acting dengan variasi discharge pressure ............... 46
Tabel 4.1 Perhitungan berat molekul gas............................................................ 45
Tabel 4.2 Perhitungan rasio spesifik heat gas ..................................................... 46
Tabel 4.3 Perhitungan tekanan dan temperature kritis......................................... 47
Tabel 4.4 Perhitungan tekanan dan temperatur tereduksi .................................... 48
Tabel 4.5 Perhitungan faktor kompresibilitas setiap stage................................... 49
Tabel 4.6 Perhitungan velocity of sound ............................................................. 50
Tabel 4.7 Perhitungan eksponen politropik......................................................... 52
Tabel 4.8 Data temperature dan tekanan kondisi single dan double acting .......... 52
Tabel 4.9 Perhitungan Temperature adiabatik dan aktual.................................... 53
Tabel 4.10 Rasio kompresi kondisi single acting ................................................ 54
Tabel 4.11 Rasio kompresi kondisi double acting............................................... 55
Tabel 4.12 Perhitungan piston displacement....................................................... 57
Tabel 4.13 Perhitungan volume sisa (clearance) ................................................. 58
Tabel 4.14 Perhitungan efisiensi volumetrik....................................................... 59
Tabel 4.15 Rod load rating ................................................................................. 60
Tabel 4.16 Rod load rating vs crank angle.......................................................... 61
Tabel 4.17 Perbandingan kapasitas aktual dan teoritis ........................................ 64
Tabel 4.18 Perhitungan ACFM kondisi single acting.......................................... 65
Tabel 4.19 Perhitungan ACFM kondisi double acting ........................................ 66
xvi
Tabel 4.20 Perhitungan valve velocity kondisi single dan double acting............. 71
Tabel 4.21 Perhitungan crank slider pada berbagai sudut crank-ideal ................ 75
Tabel 4.22 Perhitungan crank slider pada berbagai sudut crank-aktual .............. 78
Tabel 4.23 Data-data perhitungan slider-crank mechanism................................ 81
Tabel 4.24 Daya kompresor single acting dan double acting .............................. 98
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 (Physical constants of hydrocarbon)....................................101

LAMPIRAN 2 (Compressibility chart) …………………………………...104
LAMPIRAN 3 (Isentropic Discharge temperature)………………….…….105
LAMPIRAN 4 (Valve loss factor) …………………………………...……106
LAMPIRAN 5 (Valve efficiency)………………………………………….107
LAMPIRAN 6 (Loss correction factor) …………………………………....108
LAMPIRAN 7 (Hydrocarbon analysis of gas sample) …………………….109
LAMPIRAN 8 (Properties of Hydrocarbon)………………………………..110
LAMPIRAN 9 (Engine compressor data)…………………………………..112
xviii
DAFTAR SIMBOL
θ Crank angle, degree

%Cl Persentase volume sisa
a Valve area per cylinder,in2
ACFM Actual cubic feet per minute
ACFM Actual cubic feet per minute
AHE Head end area, in2
Apipe Compressor line area, ft2
AR Rod area, in2
cp Specific heat at pressure constant, Btu/0F-lb
cv Specific heat at volume constant, Btu/0F-lb
D Diameter silinder, in
d Diameter rod, in
db Diameter pulsation bottle, in
g Konstanta gravitasi = 32.2 ft/s2
G Mass flow rate
k Specific heat ratio(cp/cv)
L Loss correction, %
l Connecting rod length, inch
Lb Panjang pulsation bottle, in
Mcp Molar Specifik heat @ P konstan, Btu/lb-0F
Mcv Molar Specifik heat @ V konstan, Btu/lb-0F
Mw Berat Molukel
xix
N Kecepatan kompresor, rpm

P Tekanan, psia
P% Level pulsation, %
Pc Tekanan kritis, psia
Pcm Tekanan kritis (campuran), psia
Pd Tekanan keluar, psia
PD Perpindahan torak, cfm
Pline Tekanan rata-rata aliran, psia
Prm Tekanan tereduksi (campuran)
Ps Tekanan masuk, psia
PS Kecepatan piston, inch per minute
q Evacuated heat, btu
Q Kapasitas aliran, mmscfd
R Konstanta gas (1545/Mw),
ft-lb/mol-0R
r Crank length, inch
RL Rod load rating,lbs
rs Rasio kompresi /stage
rt Rasio kompresi total
s Jumlah stage
S Panjang langkah, in
SCFM Standard Cubic feet per minute
SG Specific gravity
T Temperatur absolute, oR
T1 Temperatur inlet, oR
T2 Temperatur outlet, oR
Tc Temperatur kritis, oR
Tcm Temperatur kritis (campuran), oR
Trm Temperatur tereduksi, (campuran)
Ud Internal energy (output), btu
Us Internal energy (input), btu
V Volume
v Velocity of fluid, ft/s
xx
W Mechanical energy (input), btu

VEs Efisiensi volumetrik suction , %
VEd Efisiensi volumetrik discharge , %
vs Kecepatan suara gas,ft/s
VV Valve velocity, cfm
x Fraksi mol
Z Faktor kompresibilitas
ε valve Efisiensi valve
xxi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Kompresor merupakan alat yang digunakan untuk mengubah gas atau
udara bertekanan rendah menjadi bertekanan tinggi. Secara garis besar
kompresor dibagi menjadi dua, yaitu jenis nonpositive displacement dan
positive displacement. Adapun beberapa tipe kompresor yang sering ditemui
adalah jenis reciprocating, rotary, screw dan kompresor centrifugal.
Kompresor sangat banyak dan umum digunakan di industri-industri
sekarang. Perusahaan minyak dan gas bumi menggunakan kompresor gas
untuk menginjeksikan gas ke dalam sumur minyak atau yang sering dikenal
sebagai sumur gas lift injection. Salah satunya adalah PT. Starenergy (Kakap)
Ltd yang selama 2 tahun telah mengoperasikan kompresor gas model
Superior SW64 jenis torak multistage dengan mekanisme single acting di
stage pertama dan double acting untuk stage kedua dan ketiga di lokasi KH
platform.
Namun dikarenakan kebutuhan volume gas dan tekanan yang
diinjeksikan ke dalam sumur semakin meningkat, maka diadakan perencanaan
untuk melakukan modifikasi kompresor gas tersebut agar beroperasi dengan
mekanisme double acting. Hal ini diharapkan agar volume gas yang
dikompresi dapat meningkat.
Tugas akhir ini dikerjakan untuk menentukan perbandingan kinerja
antara kompresor torak yang beroperasi dengan mekanisme single acting dan
double acting. Diharapkan agar efisiensi serta reliability dan availability unit
tersebut dapat dicapai secara optimal.
1
1.2. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mengadakan penelitian dan

pengamatan implementasi mekanisme double acting pada kompresor gas
Superior SW64 di PT Starenergy (Kakap) Ltd. Dari hasil pengamatan dan
analisa perhitungan akan didapatkan perbandingan kinerja antara mekanisme
single acting dan double acting. Sehingga dapat ditentukan kondisi
operasional mekanisme double acting yang paling optimum.
1.3. PERUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan tugas akhir ini, permasalahan yang diajukan oleh

penulis adalah:
• Penerapan mekanisme single acting pada kompresor gas Superior SW-
64 di PT Starenergy (Kakap) Ltd di lokasi KH platform sudah tidak
efektif lagi. Hal ini dikarenakan kebutuhan volume gas yang di
injeksikan ke dalam sumur minyak semakin meningkat.
• Modifikasi mekanisme single acting menjadi double acting merupakan
kebijakan pihak manajemen agar kebutuhan operasional tetap
terpenuhi.
• Bagaimana pengoperasian kompresor gas Superior SW64 dengan
mekanisme double acting agar kondisi optimum dapat dicapai
dipandang dari sisi unjuk kerja unit tersebut?
• Bagaimana perbandingan kinerja antara mekanisme single acting dan
double acting di kompresor gas Superior SW64?
2
1.4. BATASAN MASALAH
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis memberikan batasan pada

pembahasan masalah, yaitu:
• Pembahasan analisa unjuk kerja sistim single acting dan double acting
kompresor gas Superior SW64 hanya mengenai: daya kompresor,
diagram P-V, pressure ratio, efisiensi volumetric, efisiensi mekanis
yang dilakukan pada beberapa variasi kecepatan dan tekanan.
• Tidak membahas sistim penggerak mula yang digunakan
• Tidak membahas efek getaran setelah dimodifikasi menjadi double
acting
1.5. MANFAAT PENELITIAN
Dengan dilakukan penelitian dan pengamatan antara sistim single

acting dan double acting kompresor gas Superior SW64, diharapkan PT.
Starenergy (Kakap) Ltd dapat mengoperasikan unit tersebut pada kondisi
optimum sehingga efisiensi, reliability dan availability unit tersebut dapat
tercapai. Dengan demikian hasil produksi minyak yang merupakan sumber
pendapatan negara dapat meningkat pula.
1.6. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:
• Metode studi pustaka
Metode ini mencari landasan teori yang berhubungan dengan
kompresor serta termodinamika sebagai sumber bahan penulisan tugas
akhir, berdasarkan data-data atau informasi dari buku-buku yang
3
berhubungan dengan pokok bahasan, baik literature, majalah, jurnal

ilmiah maupun bahan-bahan kuliah dari staff pengajar selama penulis
kuliah
• Metode eksperimen
Dengan metode ini penulis melakukan penelitian dan pengamatan
implementasi sistim double acting pada kompresor gas Superior SW64
PT Starenergy (Kakap) Ltd di lokasi KH platform, kemudian menarik
kesimpulan mengenai kondisi operasional yang paling optimum untuk
diterapkan
1.7. SISTIMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah dalam penulisan, laporan tugas akhir ini dibagi

menjadi beberapa bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah
penulisan, tujuan penulisan, perumusan dan batasan
masalah, mamfaat penelitian, metode penulisan dan
sistimatika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas dasar-dasar teori yang menunjang
dalam penulisan tugas akhir ini. Umumnya mengenai
konsep-konsep dasar sistim kerja kompresor single acting
dan double acting serta rumus perhitungan
termodinamikanya.
4
BAB III PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini membahas proses pengumpulan data-data
kompresor Superior SW-64 pada kondisi single acting dan
double acting serta langkah-langkah optimalisasi terhadap
data yang diperoleh
BAB IV DATA DAN ANALISA

Bab ini membahas unjuk kerja kompresor gas tersebut pada
kondisi single acting dan double acting serta mencari
kondisi optimum yang tepat untuk diterapkan
BAB V PENUTUP
Merupakan penutup dari penulisan tugas akhir ini yang
berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.
5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. HUKUM TERMODINAMIKA I

Hukum Thermodinamika I (Hukum kekekalan energi) menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
Perubahan energi dari bentuk yang satu akan selalu mungkin terjadi.
Pada kompresi di dalam kompresor telah terjadi perubahan dari
energi mekanik dalam bentuk kerja dari penggerak mula yang
dikonversikan menjadi energi berupa fluid power.
Internal energy, U
SYSTEM
Work,W
Gambar 2.1. Hukum termodinamika 1

(D. Young and Freedman,:528 )
Dengan demikian persamaan energi pada proses kompresi di dalam

kompresor dapat ditunjukkan seperti dibawah ini:
Q = (Ud – Us) + W [2.1]
Secara teoritis dalam hukum termodinamika proses kompresi dapat

berlangsung pada tiga keadaan yang berbeda, yaitu isothermal, adiabatic
6
reversible dan politropik. Namun sebelumnya harus dipahami dahulu

pengertian antara kondisi gas ideal dan gas nyata (Bloch, Heinz P. 2006: 9)
Gas ideal
Hukum Boyle: Pada temperature yang konstan, volume gas akan berkurang
jika tekanan dinaikkan
[2.2]
Hukum Charles: Pada tekanan yang sama, volume gas akan naik jika
temperatur dinaikkan
[2.3]
Hukum Amonton : Pada volume yang sama, tekanan gas akan naik jika
temperatur di naikkan.
[2.4]
Dapat disimpulkan bahwa:
Volume total dari molukel-molukel gas dapat diabaikan terhadap volume
tempatnya
Tidak ada gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara molukel gas atau
molukel gas dengan dinding tempatnya
Bila terjadi tumbukan antara molukel gas tidak terjadi perubahan energi
dalam atau tidak terjadi efek thermal
Memenuhi persamaan keadaan: PV = nRT [2.5]
Gas nyata
Digunakan faktor koreksi yang dikenal sebagai faktor
deviasi/kompresibilitas gas atau Z.
V Aktual
Secara praktis dapat dinyatakan sebagai Z = [2.6]
Videal
Sehingga akan berlaku juga PV = ZnRT [2.7]
7
2.2. SIFAT UMUM GAS BUMI

Di antara sifat gas bumi yang perlu diketahui dalam hubungannya
dengan proses di lapangan antara lain (Heinz, bloch P, 2006: 16)
• Berat molukel
• Rasio spesifik heat
• Compressibility
• Critical pressure
• Critical temperature
• Specific gravity
• Kecepatan suara gas
2.2.1 BERAT MOLUKEL

Berat molukel dari campuran gas sangat diperlukan. Hal ini
didapatkan dengan cara menjumlahkan perkalian antara berat molukel
setiap komponen gas dengan fraksi molnya, seperti persamaan berikut:
Mw = x1. mw1 + x2. mw2 + …….+ xx. mwx [2.8]
2.2.2 RASIO SPECIFIK HEAT

Nilai spesific heat ratio atau k adalah perbandingan antara specific
heat pada volume konstan dan spesific heat pada tekanan konstan
(persamaan 2.26). Namun dapat dihitung dari nilai molar specific heat.
M cp = M cv + 1.99 [2.9]
M cv = M cp − 1.99 [2.10]
Sehingga nilai k didapatkan:

M cp M cp
k= = [2.11]
M cv M cp −1.99
8
Dalam aplikasi kerja kompresor, digunakan Mcp pada temperature

0
150 F yang dipertimbangkan sebagai temperatur rata-rata.
(Bloch, Heinz p. 2006:17)
2.2.3 TEKANAN DAN TEMPERATUR TEREDUKSI

Tekanan dan temperatur tereduksi didapatkan dari nilai kritisnya.
Temperatur kritis adalah temperatur dimana gas tidak akan mencair
meskipun tekanan dinaikkan. Tekanan kritis adalah tekanan yang
dibutuhkan pada temperatur kritis yang menyebabkan gas berubah bentuk.
Tcm = x1.Tc1 + x2 .Tc 2 + .. + x x .Tcx [2.12]
Pcm = x1. Pc1 + x2 .Pc 2 + .. + x x .Pcx [2.13]
T
Trm = [2.14]
Tcm
P
Prm = [2.15]
Pcm
2.2.4 SPESIFIK GRAVITY

Spesifik gravity gas merupakan perbandingan antara densitas gas
dengan densitas udara kering pada temperatur dan tekanan yang sama.
Seperti rumus di bawah ini, spesifik gravity dapat dihitung dari
perbandingan berat molekul gas dengan berat molukel udara.
9
PV = nRT
m
PV = .RT
Mw
m
P.Mw = RT
V
P.Mw
ρ=
RT
P.Mwgas
ρ gas =
RT
P.Mwudara
ρ udara =
RT
Mwgas Mwgas [2.16]
SG gas = =
Mwudara 28.96
2.2.5 FAKTOR KOMPRESIBILITAS

Faktor Z ini merupakan sifat gas yang menyatakan deviasi volume
gas nyata terhadap gas ideal, dengan faktor Z tersebut untuk semua gas
berlaku hukum persamaan 2.7.
Untuk menentukan harga Z secara sederhana digunakan korelasi
Standing and Katz, dimana korelasi ini menyatakan bahwa pada kondisi
tekanan dan temperatur tereduksi (Pr, Tr) yang sama semua gas
mempunyai harga faktor Z yang sama.
Selain itu harga Z bisa dicari secara langsung melalui
compressibility chart seperti pada lampiran.
2.2.6 ALIRAN STANDAR

Satu hal yang penting dalam perhitungan kompresor bahwa aliran
gas berdasarkan nilai volumetrik kondisi tekanan, temperatur, kelembaban
relatif (jika ada moisture) dan komposisi gas pada sisi masuk (inlet).
Satuan aliran adalah inlet/actual cubic feet per minute (icfm/acfm).
Para ahli menggunakan nilai aliran (flow) dalam satuan standard
cubic feet per minute (scfm), yaitu aliran yang telah distandarkan pada
kondisi 14.7 psia dan 60 0F (Standar API).
10
[2.17]
2.2.7 KECEPATAN SUARA

Kecepatan suara atau acoustic velocity adalah kecepatan suara gas
pada kondisi mengalir. Acoustic velocity dapat dihitung dari persamaan:
v s = kZRgT [2.18]
Untuk compressor line, vs direkomendasikan beroperasi dalam

kondisi v < 0.6vs untuk menghindari terjadinya efek shock waves.
ACFM
v dapat dihitung dengan persamaan: G = ρ .v. A pipe atau v = ft / s
Apipe x60
Mach number dapat dihitung sebagai berikut:

V
Ma = [2.19]
vs
Ma < 1/ k Aliran subsonic
Ma = 1/ k Aliran sonic
Ma > 1/ k Aliran supersonic
2.3. KOMPRESOR
Kompresor merupakan suatu alat yang digunakan untuk menaikkan
tekanan gas dengan cara mengurangi volume. Kompresor tidak jauh
berbeda dengan pompa yang berfungsi untuk menaikkan tekanan likuid
dan memindahkan melalui pipa. Dikarenakan gas bersifat compressible
(termampatkan), maka kompresor akan mengurangi volume gas tersebut.
Berbeda dengan likuid yang bersifat incompressible, sehingga likuid
tersebut akan dipindahkan oleh pompa. Kompresor membutuhkan
penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa internal combustion
engine atau electric motor. (Bloch, Heinz P. 1996: 1)
Energi yang diterima oleh kompresor dari penggerak mula,
sebagian akan diserap dalam bentuk kerja untuk melawan gesekan (dengan
11
adanya panas), sebagian hilang diserap oleh coolant serta hilang akibat
radiasi dan sisanya digunakan untuk mengubah gas bertekanan rendah
menjadi bertekanan tinggi.
Heat to radiation
and coolant
rejected
Heat
Work
PRIME MOVER COMPRESSOR
High gas
pressure
pressure
Low gas
source
Heat
Gambar 2.2. Skematik kompresor

(Ballaney PL, Applied thermodynamic)
2.3.1 KLASIFIKASI KOMPRESOR

Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung
pada volume dan tekanannya. Sebutan kompresor (pemampat) dipakai
untuk jenis yang bertekanan tinggi, blower (peniup) untuk yang bertekanan
agak rendah, sedangkan fan (kipas) untuk yang bertekanan sangat rendah.
Dari segi pemampatan, kompresor dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
positive displacement dan non-positive displacement (turbo/dynamic).
Kedua jenis ini memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk pemakaian
high flowrate, maka kompresor centrifugal yang digunakan. Namun untuk
high compressor ratio, kompresor torak yang digunakan.
(Sularso, 2001: 172)
12
2.3.2 KOMPRESOR TORAK

Jenis kompresor ini menggunakan pergerakan piston untuk
meningkatkan tekanan gas. Kompresor torak sangat cocok untuk high
compression ratio.
Kompresor jenis perpindahan dapat dibagi atas jenis putar (rotary)
dan jenis bolak-balik (reciprocating). Adapun klasifikasi kompresor
berdasarkan konstruksinya:
• Berdasarkan jumlah tingkat kompresinya: satu tingkat, dua tingkat, dan
banyak tingkat.
• Berdasarkan langkah kerja pada kompresor torak: kerja tunggal (single
acting), kerja ganda (double acting)
• Berdasarkan susunan silinder (untuk kompresor torak): mendatar, tegak,
bentuk L, bentuk V, bentuk W, bentung bintang, lawan berimbang
(balance opposed)
• Berdasarkan cara pendinginan: pendinginan air, pendinginan udara.
• Berdasarkan transmisi gerak: langsung, sabuk V, roda gigi.
• Berdasarkan penempatannya: permanen (stationary), dapat dipindah
(portable)
• Berdasarkan cara pelumasan: Pelumasan minyak, tanpa minyak.
2.3.3 PROSES KOMPRESI

Gas yang masuk ke dalam silinder dengan bertekanan PS akan
dikompresi oleh kompresor sehingga menghasilkan gas bertekanan PD.
PD
Dalam istilah kompresor, dikenal dengan rasio kompresi.
PS
Pada kompresor torak, proses kompresi ideal seperti yang
ditunjukkan gambar 2.4
13
Gambar 2.3. Klasifikasi Kompresor torak

(Brown, Royce N. 1997: 3)
14
Gambar 2.4. Proses kompresi ideal

15
Pada titik (1), Piston berada pada posisi BDC (Bottom dead center) yang
memberikan volume maksimum dari silinder tersebut. Gas tersebut
bertekanan sebesar PS, ketika piston bergerak untuk memampatkan volume
gas, massa gas yang terjebak dalam silinder akan dikompresi dan
temperature maupun tekanannya akan meningkat.
Pada titik (2), Tekanan sudah meningkat sebesar PD. Dalam kondisi ideal,
discharge valve akan membuka dan tidak ada pressure loss ketika
melewati valve tersebut. Ketika piston terus bergerak untuk memampatkan,
gas dalam silinder akan dikeluarkan melalui discharge valve. Tekanan
dalam silinder dalam kondisi konstan.
Pada titik (3), Piston telah mencapai TDC (Top dead center), Volume
silinder dalam kondisi minimum. Discharge valve akan menutup. Pada
waktu piston bergerak kembali sehingga volume silinder kembali naik, gas
yang terjebak dalam clearance volume berekspansi mengakibatkan tekanan
dan temperatur turun.
Pada titik (4), Tekanan telah turun hingga sama dengan tekanan masuk.
Suction valve akan membuka. Gas akan terhisap kedalam silinder pada
titik 4. Ketika volume silinder pada posisi maksimum yaitu titik 1, maka
suction valve akan menutup dan begitu seterusnya mengulangi sirkulasi
berikutnya.
2.3.4 KOMPRESI ISOTERMAL

Kompresi isothermal adalah proses kompresi yang berlangsung
pada suhu konstan. Berlaku hubungan persamaan:
Untuk gas ideal:
P1.V1 = P2.V2 = P.V = m.R.T [2.20]
V1
Wiso = P1.V1 ln , [2.21]
V2
Untuk gas nyata:
P1.V1 = P2.V2 = P.V = Z .m. R.T [2.22]
16
WIso = Z .m.R.T . ln r [2.23]
V1 P
= 2 =r
V2 P1
[2.24]
2.3.5 KOMPRESI ADIABATIK REVERSIBLE

Kompresi adiabatic reversible (isentropic) adalah proses kompresi
yang berlangsung tanpa adanya penambahan dan pembuangan panas atau
berlangsung pada entropy konstan.
Berlaku persamaan sebagai berikut:
k
k
P2 V T k −1
= 1 = 2
P1 V2 T1
[2.25]
cp
k=
cv [2.26]
Untuk gas ideal:
k −1
k P k
Wadi = P1 .V1 2 − 1, lbft
k −1 P1
[2.27]
Untuk gas nyata:

k −1
Z .m.R.T1. (r ) k − 1
k
Wadi = [2.28]
k −1
2.3.6 KOMPRESI POLITROPIK

Proses kompresi politropik adalah kompresi yang berlangsung
pada keadaan semua besaran atau parameter berubah, proses ini mendekati
keadaan sesungguhnya. Berlaku persamaan:
n
k
P2 V T n −1
= 1 = 2 =r [2.29]
P1 V2 T1
17
Untuk gas ideal

n −1
n P2 n
Wpol = .P1.V1. −1 [2.30]
n −1 P1
Untuk gas nyata

n −1
n P2 n
Wpol = .Z .m.R.T1. −1 [2.31]
n −1 P1
Harga n dapat dicari sebagai berikut:

T2
ln
n −1 T1
= [2.32]
n P
ln 2
P1
Dari ketiga proses tersebut bila diplotkan pada diagram P-V dan
T-S, tampak bahwa proses kompresi isothermal membutuhkan kerja yang
lebih kecil dibanding proses kompresi politropik dan adiabatik.
2.3.7 KOMPRESOR SINGLE ACTING

Kompresor yang bekerja untuk suction dan discharge pada satu sisi
ujung silinder dengan dua kali gerakan torak menghasilkan satu kali
discharge. Diagram P-V ideal seperti pada gambar 2.4.
18
2.3.8 KOMPRESOR DOUBLE ACTING

Kompresor yang bekerja untuk suction dan discharge terjadi pada
kedua sisi ujung silinder (head end dan crank end) dengan dua gerakan
torak menghasilkan dua kali discharge.
Gambar 2.5. Diagram P-V double acting

(Bloch, Heinz P. 2006: 33)
19
Kompresor double acting membutuhkan valve suction dan

discharge di kedua sisi silinder.
Gambar 2.6. Silinder double acting

2.3.9 KOMPRESOR BERTINGKAT (multistage)

Kompresor torak bertingkat membutuhkan intercooler antara stage.
Hal ini sesuai dengan proses kompresi yang berlangsung secara isotermal.
Proses yang berlangsung dalam kondisi temperatur konstan dapat
menghemat daya yang dibutuhkan dibanding proses yang lain. Gas yang
sudah dikompresi pada stage pertama akan didinginkan oleh intercooler
sebelum memasuki stage kedua dan begitu selanjutnya untuk stage ketiga
dan keempat.
20
Pada diagram P-V gambar 2.7, kerja yang dibutuhkan jika

kompresor hanya satu tingkat adalah 012760. Tapi jika kompresor dua
tingkat, maka kerja tingkat pertama adalah 01230 dan tingkat kedua adalah
34563 sehingga total kerja untuk kompresor dua tingkat adalah 0124560.
Mamfaat kompresor dibuat bertingkat (multi stage) sebagai
berikut:
• Daya kompresor lebih kecil

• Ukuran silinder lebih kecil
• Mengurangi rasio kompresi setiap silinder dibanding secara
keseluruhan, pada umumnya rasio kompresi dibatasi hingga 4,5.
• Membatasi temperatur outlet, pada umumnya dibatasi hingga 3000F
agar reliability komponen minyak pelumas maupun valve tetap
terjaga.
• Efisiensi volumetris makin tinggi
21
Gambar 2.7. Diagram P-V kompresor dua tingkat

22
Gambar 2.8. Efek kompresor bertingkat terhadap temperature keluar

23
Secara teori, tekanan interstage dapat dihitung berdasarkan rumus

sebagai berikut:
TwoStage
P2 = P1.P3
P1 : First.stage.in − psia
P2 : Intercooler − psia
P3 : Second .stage.disch arg e − psia
Threestage [2.33]
P2 = 3 P1 .P4
2
P3 = 3 P1 .P4
2
P1 : First.stage.in − psia
P2 : first .Intercooler − psia
P3 : sec ond .Intercooler − psia
P4 : third .stage.disch arg e − psia
2.3.10 RASIO KOMPRESI

Perbandingan antara tekanan absolute keluar dan tekanan masuk
absolute disebut rasio kompresi.
pD
rs = [2.34]
PS
Dalam kompresor bertingkat, rasio setiap tingkat dapat dihitung
secara teori berdasarkan rumus di bawah ini:
rs = s rt
2.3.11 PERPINDAHAN TORAK

Perpindahan torak menyatakan kemampuan teoritis torak
menghasilkan volume gas tiap menit. Perpindahan torak untuk kompresor
single acting adalah sebagai berikut:
24
AHE .S .rpm
PD = [2.35]
1728
Sedangkan untuk kompresor double acting tanpa tail rod adalah:
S .rpm A
PD = .2. AHE − R [2.36]
1728 2
Namun dalam kompresor yang sesungguhnya volume gas yang
dikeluarkan adalah lebih kecil daripada perpindahan torak. Hal ini
disebabkan karena adanya volume sisa atau clearance antara piston dan
kepala silinder. Pada gambar 2.4 terlihat bahwa gas yang dihisap adalah
dari titik 4 ke 1 saja.
Pstd . .10 6.Q.Ts .Z s
PDact = [2.37]
Tstd .1440.VE.Ps .Z std
Posisi piston dalam silinder juga dapat dihitung jika diketahui
panjang conndecting rod, jari-jari crankshaft serta sudut crank.
2
r
x = r. cos θ + l 1 − sin θ [2.38]
l
Gambar 2.9 Posisi piston dari setiap sudut crank
2.3.12 VOLUME SISA

Volume sisa adalah volume yang tertinggal di dalam silinder ketika
proses kompresi. Perbandingan antara volume sisa dan perpindahan torak
disebut percent clearance (%Cl)
Volume.sisa (in 3 )
%Cl = x100% [2.39]
PD(in 3 )
25
Gambar 2.10. Volume sisa, perpindahan torak dan kapasitas actual

(Bloch, Heinz P, 2006: 25)
2.3.13 FAKTOR KERUGIAN (losses factor)

Ada beberapa loss factor yang dapat mengurangi kapasitas
kompresor torak, yaitu akibat adanya valve, kebocoran ring piston,
kebocoran packing, heat transfer dan efek pulsation.
Untuk asumsi perhitungan, kerugian aliran tersebut adalah sekitar
5%. Oleh karena itu kapasitas aliran akibat adanya faktor rugi adalah:
1440.Tstd .Ps .Z std

Q= xPDxVE
10 6.Pstd .Ts .Z s [2.40]
26
2.3.14 COMPRESSION DAN TENSION ROD LOAD

Rod load mencerminkan seberapa besar tegangan dapat diterima
oleh batang torak, silinder kompresor, valve, crosshead, crosshead pin,
frame dan lain-lain. Satuan unit untuk rod load adalah pound.
Rod load compression adalah ketika discharge pressure lebih besar
dari suction pressure pada kondisi head end yang mengakibatkan penekana
terhadap batang torak.
Rod load tension ketika torak akan kembali ke crank end untuk
mengkompresi gas sehingga mengakibatkan tegangan tarik pada batang
torak.
RL = (P2 xAHE ) − (P1 xACE ) dan RL = (P1 xAHE ) − (P2 xACE ) [2.41]
Gambar 2.11. Rod load tension dan compression

27
2.3.15 KECEPATAN PISTON

Kecepatan piston berhubungan dengan reliabilitas unit tersebut.
Semakin rendah kecepatan piston, maka semakin tinggi pula reliabilitas
unit tersebut. Dalam hubungan dengan persamaan kapasitas perpindahan
torak, jika kecepatan piston akan dikurangi maka diameter silinder harus
diperbesar dan begitu sebaliknya.
Kecepatan piston rata-rata dapat dihitung dari rumus di bawah ini:
PS = 2 xS t xN [2.42]
2.3.16 KOMPONEN KOMPRESOR TORAK

Seperti gambar 2.1 kompresor torak tersusun dari beberapa
komponen utama yang membedakan dengan kompresor jenis lain,
diantaranya adalah sebagai berikut:
2.3.16.1 SILINDER
Silinder kompresor dipasang pada frame kompresor dengan
dihubungkan terlebih dahulu melalui distance piece. Di dalam silinder
kompresor terdapat liner yang bisa diganti. Setiap silinder dilengkapi
pendinginan menggunakan air (water jacket). Silinder memiliki tambahan
ruang untuk variable pocket clearance.
2.3.16.2 TORAK
Piston memiliki fungsi untuk memindahkan energi dari crankshaft
ke gas di dalam silinder. Setiap piston dilengkapi oleh piston ring, wear
band dan batang torak. Rod load harus dijaga sesuai dengan design
28
dikarenakan overloading dapat menyebabkan runout dan akhirnya terjadi

kerusakan pada packing.
2.3.16.3 VALVE
Valve kompresor terpasang di sisi inlet dan outlet silinder. Valve
ini berfungsi seperti halnya check valve. Beberapa jenis valve kompresor
yang sering digunakan:
Rectangular element
Concentric ring
Ported plate
Poppet
Keuntungan dari jenis poppet adalah efisiensi aliran tinggi karena high lift.
Namun kerugiannya adalah valve tersebut kurang memiliki toleransi
terhadap distribusi aliran yang tidak merata.
Valve kompresor sangat sensitif terhadap cairan dan solid di aliran gas.
Berdasarkan API-618 edisi 4, kecepatan valve dapat dihitung:
PDx288
VV = [2.43]
a
Untuk gas dengan berat molukel 20, kecepatan valve dipilih 3580fpm
sedangkan untuk gas berat molukel 7 kecepatan valve dipilih 7000 fpm.
2.3.16.4 DISTANCE PIECE

Distance piece adalah yang menghubungkan antara silinder dan
frame. Selain itu berfungsi untuk mencegah sistim lubrikasi di crankcase
masuk ke dalam silinder atau mencegah gas masuk ke dalam crankcase.
Oleh karena itu distance piece dilengkapi sistim vent dan drain.
2.3.16.5 CRANKSHAFT
Crankshaft adalah tempat connecting rod . Pada kompresor dengan
jumlah lebih dari satu, maka sudut antara crank dibuat sama untuk
mendapatkan optimum balance
29
2.3.16.6 FRAME
Frame adalah tempat crankshaft serta komponen-komponen lain
dari kompresor. Frame kompresor memiliki batasan terhadap beban akibat
proses kompresi. Jika beban akibat proses kompresi berlebihan,
penambahan silinder diperlukan untuk menguranginya.
2.3.17 EFISIENSI VOLUMETRIK

Efisiensi volumetrik adalah perbandingan antara kapasitas aktual
kompresor dengan kapasitas berdasarkan perpindahan torak.
Q
VE = [2.44]
PD
Adanya efek akibat clearance, kebocoran dan lain-lain,
perhitungan kapasitas aliran aktual adalah sebagai berikut:
1
Z P k V 2 − V1
VE S = 100 − L − %CL. 1 . 2 − 1 . atau VE S = [2.45]
Z 2 P1 V2 − V0
Sedangkan efesiensi volumetrik dalam posisi discharge adalah

VE S
VE D = Nilai L dapat diambil dari lampiran
ZS
.(RC ) k
1
Dari persamaan tersebut maka efisiensi
ZD
volumetrik akan:
V − V4
VE D = 3 • Turun jika clearance naik
V2 − V4
• Turun jika rasio kompresi naik
• Naik jika spesifik heat ratio naik
2.3.18 EFISENSI MEKANIK

Efisiensi mekanik kompresor adalah perbandingan antara indicated
horse power dalam silinder kompresor dengan brake horse power yang
ditransmisikan ke shaft oleh prime mover.
IP
ηm = [2.46]
BHP
Untuk kompresor, efesiensi mekanik bervariasi antara 80 – 95 %
30
2.3.19 EFISIENSI KOMPRESI

Efisiensi kompresi adalah perbandingan antara horsepower secara
teori dengan indicated horsepower aktual yang dibutuhkan untuk
mengkompresi gas. Efisiensi kompresi dipengaruhi oleh valve loss dan
pressure drop. Efisiensi kompresi dapat diestimasikan berdasarkan
lampiran.
Efisiensi total adalah perkalian antara efisiensi mekanik dan
efisiensi kompresi.
2.3.20 TEMPERATUR OUTLET ADIABATIK

Cooling jacket, lubrikasi, packing dan bahan ring piston rata-rata
hanya diperbolehkan hingga temperatur 300 0F. Oleh karena itu temperatur
outlet dari proses kompresi setiap silinder sangat penting dalam
perhitungan kompresor.
k −1
P k
T2 = T1 . 2 [2.47]
P1
Hasil plot dari persamaan 2.46 dapat dilihat di lampiran
2.3.21 DAYA KOMPRESOR

Daya kompresor adalah daya poros yang digunakan untuk
mendapatkan gas dalam silinder. Daya aktual adalah setelah efisiensi
mekanik dan kompresi dimasukkan dalam perhitungan.
2.3.21.1 DAYA KOMPRESOR SINGLE STAGE

Untuk kompresor satu tingkat (Single stage) dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
31
Kompresi isothermal
a. Gas horse power (GHP)
P2
P1Q1a ln
GHP = P 1 , HP [2.48]
33000
b. Compressor horse power (CHP)
GHP
CHP = , HP [2.49]
ηm
Kompresi adiabatik reversible
k −1
k P2 k
P1Q1a −1
k −1 P1
GHP = , HP [2.50]
33000
GHP
CHP = , HP
ηm
Kompresi politropik
n −1
n P2 n
P1Q1a −1
n −1 P1
GHP = , HP [2.51]
33000

GHP
CHP = , HP
ηm
2.3.21.2 DAYA KOMPRESOR MULTI STAGE

Berdasarkan proses pendinginan yang terjadi pada intercooler
dapat berlangsung secara sempurna dan tidak sempurna.
Jika pendinginan berlangsung secara sempurna maka T2 = T1
32
a. Kompresi adiabatik reversibel

k −1
2k P k
.P1 .Q1 3 −1
k −1 P1
CHP = , HP [2.52]
33.000.η m
b. Kompresi politropik
n −1
2n P n
.P1 .Q1 3 −1
n −1 P1
CHP = , HP [2.53]
33.000.η m
* Angka 2 menyatakan jumlah tingkat

Jika pendinginan pada intercooler berlangsung tidak sempurna
a. Kompresi adiabatik reversibel
CHP = CHP1st + CHP2nd
k −1 k −1
k P k k P k
.P1 .Q1 2 −1 + .P2 .Q2 3 −1
k −1 P1 k −1 P1
CHP = [2.54]
33.000.η m
b. Kompresi politropik
CHP = CHP1st + CHP2nd
mm
n −1 n −1
n P n n P n
.P1 .Q1 2 −1 + .P2 .Q2 3 −1
n −1 P1 n −1 P1
CHP =
33.000.η m
Angka 2 menyatakan jumlah tingkat
Dengan memasukkan efisiensi valve, persamaan di atas dapat dituliskan
sebagai berikut:
n −1
ACFMx144 xP1 P n 1
HPact = . 2 −1 . . [2.55]
n −1 P1 ε Valve .η mek
33000 x
n
33
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA
3.1. METODOLOGI PENELITIAN
START
P E N G U M P U LA N
D A TA
S P E S IFIK A S I PARAM ETER A N A LIS A

KOM PRESOR GAS
RECORD
S IN G LE D O U B LE
A C TIN G A C T IN G
E K S P E R IM E N
Increase Increase Increase In cre ase
rpm 3 rd disch rp m 3 rd disch
A N A LIS A
D A TA
K E S IM P U LA N
Gambar 3.1a. Diagram alir metodologi penelitian
34
Gambar 3.1 Komponen-komponen kompresor Torak SW-64

(Sumber: Engine- compressor manual book, Superior 8SGT and SW-64 )
Tabel 3.1 Spesifikasi kompresor

Stage 1st stage 3rd stage 1st stage 2nd stage
Throw number 1 2 3 4
Model 5078DS 5044DS 5078DS 5060DS
Bore, inch 18 7 18 11.5
Stroke, inch 6 6 6 6
Serial 322811 322814 322811 322812
Rod load rating, lbs 42500 42500 42500 42500
Rated disch pressure, psig 235 1500 235 600
M.A.W.P, psig 259 1650 259 660
H.T.P, psig 389 2475 389 990
Clearance, %
HE (Head end) 21 24.6 21 27.4
CE (Crank end) 20.6 24.3 20.6 26.8
Kompresor torak tersebut adalah multistage, yaitu 3 stage, dengan

menggunakan pendingan intercooler dan aftercooler dari radiator. Silinder
35
kompresor yang digunakan berjumlah 4 buah. Silinder 1 dan 3 adalah stage

pertama, silinder 4 adalah stage kedua dan silinder 2 adalah stage ketiga.
2nd STAGE
THROW 4
THROW 3
FRAME
SW64
1st STAGE
THROW 2
THROW 1
3rd STAGE
Gambar 3.2 Skema kompresor torak

(Sumber: Engine- compressor manual book, Superior 8SGT and SW-64 )
Dari spesifikasi tertulis bahwa setiap silinder kompresor tersebut

sudah dilengkapi dengan fasilitas double acting. Namun pada awalnya,
kompresor tersebut dioperasikan dengan status silinder 1 dan 3 (stage
pertama) single acting sedangkan silinder 2 (stage ketiga) dan silinder 4
(stage kedua) dioperasikan double acting.
Pengoperasian silinder 1 dan 3 (stage pertama) single acting
dengan cara melepas suction valve di sisi masing-masing crank end.
Namun dengan meningkatnya kebutuhan gas di lapangan, suction
valve yang dilepas tersebut dioperasikan kembali, sehingga semua silinder
kompresor bekerja dengan double acting.
Untuk memudahkan penulisan, kondisi 1st stage single acting, 2nd
dan 3rd stage double acting dituliskan sebagai single acting. Sedangkan
kondisi semua stage dalam double acting dituliskan sebagai double acting.
36
3.2. KOMPOSISI GAS HIDROKARBON

Analisa data diupayakan mendekati dengan kondisi yang
sebenarnya. Oleh karena itu dilakukan pengambilan sampel gas yang akan
dikompresi seperti dibawah ini:
Tabel 3.2 Komposisi gas hidrokarbon

Mol
Komponen
percent
Carbon dioxide CO2 3.5044
Nitrogen N2 0.5508
Methane CH4 71.0421
Ethane C2H6 13.6106
Propane C3H8 6.1229
Iso-Butane i-C4H10 2.4395
n-butane n-C4H10 1.7825
Iso-pentane i-C5H12 0.3421
n-pentane n-C5H12 0.192
Hexane C6H14 0.2332
Heptanes C7H16 0.1312
Octanes C8H18 0.0433
Nonanes C9H20 0.0042
Decanes C10H22 0.0012
100
(Sumber: Hydrocarbon analysis of gas sample, Lemigas, Jakarta)
3.3. SKEMA ALIRAN KOMPRESOR

Di bawah ini merupakan skema proses aliran gas kompresor torak
37
Gambar 3.3 Skema aliran gas kompresor SW-64
38
3.4. PARAMETER SINGLE ACTING DAN DOUBLE ACTING

Data-data di halaman berikut adalah data operasional kompresor
yang beroperasi dengan kondisi single acting dan double acting. Selain itu
dilakukan pengujian:
• Kecepatan (rpm) dinaikkan dan discharge pressure konstan.
• Discharge pressure dinaikkan dan Kecepatan (rpm) konstan.
3.4.1 PARAMETER SINGLE ACTING

Data single acting didapatkan ketika kompresor torak SW64
beroperasi dalam kondisi throw #1 dan #3 (stage pertama) adalah single
acting sedangkan throw #2 dan #4 adalah double acting.
3.4.2 PARAMETER DOUBLE ACTING

Data double acting didapatkan ketika semua silinder kompresor
torak SW64 (1 – 4) beroperasi dalam kondisi double acting.
39
Tabel 3.3 Kompresor double acting dengan variasi discharge pressure
DOUBLE ACTING - INCREASE DISCHARGE PRESSURE AT RPM CONSTANT
ENGINE DATA AVERAGE
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Engine Oil Pressure (psi) 36 37 37 36 37 37 36 37 37 36.7
Fuel Gas Pressure (psi) 36 36 36 36 35 37 35 35 36 35.8
Fuel Gas Manif old Temp(F) 109 110 110 110 107 110 110 108 110 109.3
Fuel Gas Manif old pressure (psi) 29 28 28 27 28 27 28 35 28 28.7
Air Manif old Pressure (psi) 11.4 11.5 11 11 11 10.5 11 10 11.5 11.0
Engine Speed (RPM) 895 895 895 895 895 895 895 895 895 895.0
Cylinder #1 Exhaust Temperature ( oC ) 490 493 498 483 499 482 495 490 502 492.4
Pre Turbine #A1 Temp© 535 534 553 522 526 518 519 500 542 527.7
Pre Turbine # A2 Temp© 465 475 494 463 465 464 467 476 481 472.2
Oil (out) Temp-Engine oil cooler(F) 126 136 140 141 136 137 130 137 136 135.4
Oil (in) Temp-Engine oil Cooler (F) 180 174 176 172 173 175 172 170 176 174.2
Water (out) Temp-Engine oil cooler (F) 143 138 139 138 135 135 132 132 140 136.9
Water (in) Temp-Engine oil Cooler (F) 140 137 138 135 133 131 130 130 137 134.6
Water (out) Temp-Engine JW Cooler (F) 188 187 188 185 176 183 172 172 186 181.9
Water (in) Temp-Engine JW Cooler (F) 195 191 193 188 182 188 179 178 190 187.1
COM PRESSOR DATA
Compressor Oil Pressure (psi) 35 36 35 37 38 36 38 38 38 36.8
Oil (out) Temp-Compr Oil Cooler(F) 183 180 180 179 172 178 170 170 178 176.7
Oil (in) Temp-Compr Oil Cooler(F) 184 182 182 181 172 181 173 170 179 178.2
Water (out) Temp-Compr Oil Cooler(F) 191 185 190 186 177 184 169 175 189 182.9
Water (in) Temp-Compr Oil Cooler(F) 190 188 190 186 178 183 167 174 188 182.7
1st Stage Suction Pressure (psi) 54 54 54 54 52 52 50 50 53 52.6
1st Stage Discharge Pressure (psi) 190 190 188 190 180 180 182 175 185 184.4
2nd Stage Discharge Pressure (psi) 370 370 375 380 390 385 390 390 395 382.8
3rd Stage Discharge Pressure (psi) 1060 1070 1080 1090 1100 1120 1130 1140 1150 1104.4
1st Suct (1600) Temp (oF) 94 95 93 94 93 95 93 93 90 93.3
1st Disch (1700) Temp (oF) 251 251 246 245 256 245 249 250 243 248.4
2nd Suct (1800) Temp (oF) 136 132 134 130 126 129 125 125 136 130.3
2nd Disch (1900) Temp (oF) 240 237 236 233 232 229 230 230 237 233.8
3rd Suct (2000) Temp (oF) 127 123 124 123 119 122 119 117 128 122.4
3rd Disch (2100) Temp (oF) 260 260 255 260 257 261 255 258 257 258.1
Injection Flow Rate 5.157 4.98 5.0 4.85 4.708 4.61 4.521 4.435 4.486 4.748
Fuel Gas F-201, mscf d 0.146 0.148 0.150 0.149 0.146 0.137 0.148 0.144 0.145 0.146
Permeate gas F-301, mscf d 1.067 1.083 1.064 1.133 1.145 1.205 1.135 1.210 0.967 1.112
1st and 2nd stage capacity 6.37 6.213 6.197 6.135 5.999 5.95 5.804 5.789 5.598 6.006
3rd stage capacity 5.157 4.982 4.983 4.853 4.708 4.608 4.521 4.435 4.486 4.748
43
Tabel 3.4 Kompresor double acting dengan variasi kecepatan
DOUBLE ACTING - Increase rpm gradually at discharge pressure constant
ENGINE DATA AVERAGE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Engine Oil Pressure (psi) 37 37 36 36 36 36 37 37 37 37 36.6
Fuel Gas Pressure (psi) 36 35 35 36 36 36 36 34.5 38 36 35.9
Fuel Gas Manifold Temp(F) 110 110 110 109 111 110 108 117 116 107 110.8
Fuel Gas Manifold pressure (psi) 28 28 28 23 23 23 25 31.5 27 25 26.2
Air Manifold Pressure (psi) 11.5 11 11 9 8 9 10 12.8 10.5 9 10.2
Engine Speed (RPM) 845 852 857 870 880 890 900 910 912 923 883.9
Cylinder #1 Exhaust Temperature ( oC ) 502 502 495 482 494 483 485 481 495 487 490.6
Oil (out) Temp-Engine oil cooler(F) 136 138 130 133 135 136 132 144 141 135 136.0
Oil (in) Temp-Engine oil Cooler (F) 176 174 172 169 165 170 172 172 173 170 171.3
Water (out) Temp-Engine oil cooler (F) 140 132 132 129 132 136 137 133 135 133 133.9
Water (in) Temp-Engine oil Cooler (F) 137 130 130 130 131 132 135 131 134 131 132.1
Water (out) Temp-Engine JW Cooler (F) 186 173 172 170 177 178 180 176 179 176 176.7
Water (in) Temp-Engine JW Cooler (F) 190 181 179 178 180 183 187 183 182 182 182.5
COMPRESSOR DATA
Compressor Oil Pressure (psi) 38 37 38 38 37 37 37 38 39 38 37.7
Oil (out) Temp-Compr Oil Cooler(F) 178 169 170 165 177 174 179 175 176 172 173.5
Oil (in) Temp-Compr Oil Cooler(F) 179 170 173 171 178 178 181 176 178 173 175.7
Water (out) Temp-Compr Oil Cooler(F) 189 174 169 174 179 181 182 178 179 176 178.1
Water (in) Temp-Compr Oil Cooler(F) 188 173 167 173 179 179 181 178 181 175 177.4
1st Stage Suction Pressure (psi) 53 52 50 50 48 49 50 53 48 50 50.3
1st Stage Discharge Pressure (psi) 185 180 182 176 175 172 180 195 172 180 179.7
2nd Stage Discharge Pressure (psi) 395 390 390 370 370 365 380 470 365 380 387.5
3rd Stage Discharge Pressure (psi) 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080.0
1st Suct (1600) Temp (oF) 90 95 93 91 93 91 94 97 94 81 91.9
1st Disch (1700) Temp (oF) 243 252 249 244 247 245 251 261 250 248 249.0
2nd Suct (1800) Temp (oF) 136 126 125 120 126 125 131 124 125 128 126.6
2nd Disch (1900) Temp (oF) 237 230 230 218 227 224 233 243 225 232 229.9
3rd Suct (2000) Temp (oF) 128 122 119 116 121 129 126 120 119 120 122.0
3rd Disch (2100) Temp (oF) 257 254 255 252 257 256 262 282 254 258 258.7
Injection Flow Rate 4.486 4.389 4.521 4.483 4.613 4.612 4.639 4.793 4.799 4.893 4.623
Fuel Gas F-201, mscfd 0.145 0.145 0.148 0.139 0.140 0.140 0.140 0.147 0.146 0.155 0.145
Permeate gas F-301, mscfd 0.967 1.154 1.135 1.204 1.224 1.256 1.253 1.157 1.170 1.221 1.174
1st and 2nd stage capacity 5.598 5.688 5.804 5.826 5.977 6.008 6.032 6.097 6.115 6.269 5.941
3rd stage capacity 4.486 4.389 4.521 4.483 4.613 4.612 4.639 4.793 4.799 4.893 4.623
44
Tabel 3.5 Kompresor single acting dengan variasi kecepatan
SINGLE ACTING - Increase rpm gradually at discharge pressure constant
ENGINE DATA AVERAGE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Engine Oil Pressure (psi) 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40.0
Fuel Gas Pressure (psi) 41 41 41 41 41 41 41 41 42 41 41.1
Fuel Gas Manifold Temp(F) 94 90 98 99 100 93 95 92 90 90 94.1
Fuel Gas Manifold pressure (psi) 26 26 26 25 26.5 27 26 26.5 26 26 26.1
Air Manifold Pressure (psi) 10 10 10 10 10.4 11 10 11 10.5 10.5 10.3
Engine Speed (RPM) 970 971 973 974 976 977 978 979 980 982 976.0
Cylinder #5 Exhaust Temperature ( oC ) 630 699 802 601 430/914 525/940 527/1020 515/750 825 515/832 711.4
Pre Turbine #A1 Temp© 1010 1001 998 1000 982 1040 1005 997 1003 994 1003.0
Pre Turbine # A2 Temp© 1018 1033 1006 1002 1015 1029 1110 1120 1013 1115 1046.1
Oil (out) Temp-Engine oil cooler(F) 136 135 133 137 136 133 131 133 129 136 133.9
Oil (in) Temp-Engine oil Cooler (F) 174 176 174 178 176 175 175 168 175 174 174.5
Water (out) Temp-Engine oil cooler (F) 132 131 132 135 132 131 130 129 136 126 131.4
Water (in) Temp-Engine oil Cooler (F) 135 130 127 132 131 131 128 126 134 123 129.7
Water (out) Temp-Engine JW Cooler (F) 170 164 164 170 167 165 162 162 172 159 165.5
Water (in) Temp-Engine JW Cooler (F) 193 191 190 192 195 162 190 188 194 185 188.0
COMPRESSOR DATA
Compressor Oil Pressure (psi) 46 48 47 46 46 45 45 46 45 47 46.1
Oil (out) Temp-Compr Oil Cooler(F) 192 188 187 189 192 190 186 180 191 182 187.7
Oil (in) Temp-Compr Oil Cooler(F) 193 189 188 190 189 197 190 188 195 189 190.8
Water (out) Temp-Compr Oil Cooler(F) 193 188 187 188 191 190 185 182 192 182 187.8
Water (in) Temp-Compr Oil Cooler(F) 194 186 189 191 189 189 186 179 194 181 187.8
1st Stage Suction Pressure (psi) 54 54 54 54 54 54 53 53 53 54 53.7
1st Stage Discharge Pressure (psi) 135 134 132 135 133 137 133 135 136 135 134.5
2nd Stage Discharge Pressure (psi) 350 350 348 350 350 350 340 340 350 340 346.8
3rd Stage Discharge Pressure (psi) 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140.0
1st Suct (1600) Temp (oF) 100 100 107 99 111 103 105 104 97 103 102.9
1st Disch (1700) Temp (oF) 250 246 249 242 272 234 240 237 236 238 244.4
2nd Suct (1800) Temp (oF) 120 118 118 120 120 118 121 118 119 115 118.7
2nd Disch (1900) Temp (oF) 240 240 248 242 248 232 231 228 232 230 237.1
3rd Suct (2000) Temp (oF) 118 119 118 118 117 119 120 118 124 117 118.8
3rd Disch (2100) Temp (oF) 300 298 302 298 312 395 298 299 299 291 309.2
Injection Flow Rate 2.941 2.967 2.913 3.043 2.988 3.05 3.077 3.113 3.151 3.232 3.048
Fuel Gas F-201, mmscfd 0.128 0.128 0.131 0.126 0.13 0.137 0.132 0.132 0.133 0.132 0.131
Permeate gas F-301, mmscfd 1.465 1.44 1.532 1.424 1.521 1.637 1.659 1.664 1.669 1.703 1.571
st nd
1 and 2 stage capacity, mmscfd 4.534 4.535 4.576 4.593 4.639 4.824 4.868 4.909 4.953 5.067 4.750
rd
3 stage capacity, mmscfd 2.941 2.967 2.913 3.043 2.988 3.05 3.077 3.113 3.151 3.232 3.048
45
Tabel 3.6 Kompresor single acting dengan variasi discharge pressure
SINGLE ACTING - INCREASE DISCHARGE PRESSURE AT RPM CONSTANT
ENGINE DATA AVERAGE
1 2 3 4 5 6 7 8
Engine Oil Pressure (psi) 40 40 40 40 40 40 40 40 40.0
Fuel Gas Pressure (psi) 42 41 41 41 41 41 39 41 40.9
Fuel Gas Manifold Temp(F) 90 96 91 93 96 98 95 91 93.8
Fuel Gas Manifold pressure (psi) 26 26.5 25 25.5 26 27 26.5 27 26.2
Air Manifold Pressure (psi) 10 11 10 10.5 10.5 10.6 10.5 10.7 10.5
Engine Speed (RPM) 970 970 970 970 970 970 970 970 970.0
Cylinder #1 Exhaust Temperature ( oC ) 600 542 545 566 532 540 548 563 554.5
Pre Turbine #A1 Temp© 988 1000 995 993 1000 1000 1002 1003 997.6
Pre Turbine # A2 Temp© 1004 1127 1136 971 1175 1056 1082 1030 1072.6
Oil (out) Temp-Engine oil cooler(F) 136 140 130 131 133 129 136 128 132.9
Oil (in) Temp-Engine oil Cooler (F) 172 170 172 173 175 167 182 169 172.5
Water (out) Temp-Engine oil cooler (F) 134 133 134 132 145 127 140 123 133.5
Water (in) Temp-Engine oil Cooler (F) 130 132 129 140 136 125 138 127 132.1
Water (out) Temp-Engine JW Cooler (F) 170 178 162 170 171 160 176 160 168.4
Water (in) Temp-Engine JW Cooler (F) 198 196 194 190 196 186 202 187 193.6
COMPRESSOR DATA
Compressor Oil Pressure (psi) 45 45 45 45 45 46 44 46 45.1
Oil (out) Temp-Compr Oil Cooler(F) 190 189 186 189 189 181 192 182 187.3
Oil (in) Temp-Compr Oil Cooler(F) 194 192 192 193 194 187 200 189 192.6
Water (out) Temp-Compr Oil Cooler(F) 192 194 186 193 190 181 196 183 189.4
Water (in) Temp-Compr Oil Cooler(F) 194 195 184 194 189 181 196 182 189.4
1st Stage Suction Pressure (psi) 54 53 53 53 53 54 53 54 53.4
1st Stage Discharge Pressure (psi) 136 132 135 135 135 135 132 135 134.4
2nd Stage Discharge Pressure (psi) 350 350 350 355 345 350 345 349 349.3
3rd Stage Discharge Pressure (psi) 1100 1120 1130 1140 1150 1160 1170 1180 1143.8
1st Suct (1600) Temp (oF) 99 104 100 99 108 102 102 104 102.3
1st Disch (1700) Temp (oF) 241 251 248 246 244 242 242 242 244.5
2nd Suct (1800) Temp (oF) 122 118 118 123 123 115 128 116 120.4
2nd Disch (1900) Temp (oF) 238 247 236 245 236 232 237 230 237.6
3rd Suct (2000) Temp (oF) 120 116 119 123 124 116 122 117 119.6
3rd Disch (2100) Temp (oF) 295 301 300 300 298 293 301 293 297.6
Injection Flow Rate 3.194 3.266 3.277 3.152 3.007 3.016 3.091 3.039 3.130
Fuel Gas F-201, mmscfd 0.125 0.133 0.133 0.13 0.132 0.135 0.14 0.136 0.133
Permeate gas F-301, mmscfd 1.563 1.445 1.432 1.514 1.656 1.626 1.534 1.583 1.544
1st and 2nd stage capacity, mmscfd 4.882 4.844 4.842 4.796 4.795 4.777 4.765 4.758 4.807
3rd stage capacity, mmscfd 3.194 3.266 3.277 3.152 3.007 3.016 3.091 3.039 3.130
46
BAB 4 ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
4.1. PERHITUNGAN GAS HIDROKARBON
Dari tabel 3.1 komposisi gas hidrokarbon dilakukan perhitungan

lanjut untuk mendapatkan sifat-sifat gas tersebut seperti:
Berat molukel
Volume and mole percent
Specific gravity
Partial pressure
Ratio of specific heat (k)
Pseudo-reduced pressure
Pseudo-reduced temperature
Compressibility
Gas konstant
Specific heat
4.1.1 BERAT MOLUKEL

Berat molukel atau Molecular weight dari campuran didapat
dengan mengalikan molecular weight setiap komponen dengan fraksi
molnya.
44
Tabel 4.1 Perhitungan berat molekul gas

Specific Molucular
Mol Proportional
Component percent
Volume weight
mol weight
(Cuft/mol) (lb/mol)
Carbon dioxide CO2 3.5044 379 44.01 1.542
Nitrogen N2 0.5508 379 28.0134 0.154
Methane CH4 71.0421 379 16.043 11.397
Ethane C2H6 13.6106 379 30.07 4.093
Propane C3H8 6.1229 379 44.097 2.700
Iso-Butane i-C4H10 2.4395 379 58.123 1.418
n-butane n-C4H10 1.7825 379 58.123 1.036
Iso-pentane i-C5H12 0.3421 379 72.15 0.247
n-pentane n-C5H12 0.192 379 72.15 0.139
Hexane C6H14 0.2332 379 86.177 0.201
Heptanes C7H16 0.1312 379 100.204 0.131
Octanes C8H18 0.0433 379 114.231 0.049
Nonanes C9H20 0.0042 379 128.258 0.005
Decanes C10H22 0.0012 379 142.285 0.002
100 23.115
(Sumber: Mol percent dari Hydrocarbon analysis of gas sample, Lemigas,
Jakarta)
Dari perhitungan didapatkan berat molukel campuran gas tersebut
adalah 23.115.
4.1.2 SPECIFIC GRAVITY

Specific gravity gas adalah perbandingan antara densitas gas
dengan densitas udara kering. Berdasarkan persamaan 2.16, maka SG
dapat dihitung dari berat molukelnya.
MW gas 23.115
SG gas = =
MWudara 28.96
= 0.798
Jadi spesifik gravity campuran gas tersebut adalah 0.798 ~ 0.8
45
4.1.3 RASIO SPECIFIC HEAT

Rasio spesifik heat didapatkan dari perbandingan molal heatnya.
Sebagai nilai rata-rata proses kompresor diambil nilai MCp pada
temperature 150 0F .
Tabel 4.2 Perhitungan rasio spesifik heat gas
MCp
k=
MCp − 1.986
11.23193
k=
11.23193 − 1.986
k = 1.215
Maka rasio spesifik heat campuran gas tersebut adalah 1.215
46
4.1.4 TEKANAN DAN TEMPERATUR TEREDUKSI

Tekanan dan temperatur tereduksi didapat dari nilai kritisnya,
seperti disajikan dalam perhitungan berikut:
Tabel 4.3 Perhitungan tekanan dan temperature kritis
Dari hasil perhitungan didapat temperatur kritis campuran gas adalah:

-40.07 0F dan tekanan kritis campuran adalah 674.57 psia.
Selanjutnya dilakukan perhitungan tekanan dan temperatur tereduksi
dengan kondisi single acting dan doube acting untuk setiap stage.
Dari data single acting-rpm konstant didapat data seperti di bawah ini:
1st stage inlet = 53.4 psig dan 562.3 0R
Dan pada kondisi single acting-3rd stage pressure konstan adalah:
47
Sehingga rata-ratanya adalah

Maka pressure dan temperature tereduksinya adalah sebagai berikut:

T 562.5
Trm = = = 1.340
Tcm (−40.07 + 460)
P 53.5 + 14.7
Prm = = = 0.1012
Pcm 674.57
Untuk perhitungan Tekanan dan temperatur tereduksi setiap stage

disajikan dalam perhitungan tabel berikut:
Tabel 4.4 Perhitungan tekanan dan temperatur tereduksi
48
4.1.5 FAKTOR KOMPRESIBILITAS

Faktor kompresibilitas, Z, untuk setiap stage dapat ditentukan dari
compressibility chart pada lampiran dengan SG = 0.8, yang menunjukkan
hubungan antara tekanan dan temperatur tereduksi. Hasilnya seperti
dibawah ini.
Tabel 4.5 Perhitungan faktor kompresibilitas setiap stage

DATA SINGLE ACTING DOUBLE ACTING
Reduced Reduced Compresibility Reduced Reduced Compresibility

pressure temp factor Z pressure temp factor Z
PARAMETER
st
1 Stage Suction 0.1012 1.340 0.98 0.0980 1.316 0.99
st
1 Stage Discharge 0.2211 1.678 0.982 0.2917 1.688 0.9
2nd Stage suction 0.2191 1.380 0.962 0.2890 1.401 0.97
2nd Stage Discharge 0.5383 1.661 0.965 0.5927 1.648 0.97
3rd Stage Suction 0.5331 1.379 0.92 0.5870 1.386 0.92
3rd Stage Discharge 1.7145 1.818 0.94 1.6409 1.711 0.92
4.1.6 KECEPATAN SUARA

Kecepatan suara gas yang dikompresikan diharapkan memenuhi
persamaan v < 0.6 vs agar compressor line tetap dalam kondisi aman.
Pada kondisi single acting- 1st stage discharge line diketahui data sebagai
berikut:
1545 1545
R= = = 66.83ft - lb/lb - °R
MW 23.115
k = 1.215; g = 32.2 ft/s2; Z = 0.982; R = 66.83 ft.lb/lb. 0R ; T = 704.5 0R
Maka, vs = kgZRT
ft ft.lb
v s = 1.215 x32.2 2
x0.982 x66.83 0 x704.5 0 R
s lb R
v s = 1344.9 ft / s
49
Sedangkan kecepatan gas di dalam pipa dapat dihitung, dengan

mengetahui data-data sebagai berikut:
Diameter compresor line = 3 inch, sehingga Apipe = 0.049 ft2
ACFM = 440 acfm (hasil perhitungan sub bab 4.2.9)
ACFM 440
Maka v= = = 149.7 ft / s
Apipe x60 0.049 x60
Ternyata kondisi ini memenuhi persamaan v < 0.6vs dan dinyatakan

aman. Untuk perhitungan stage yang lain dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.6 Perhitungan velocity of sound

Single Acting
2
ACFM A pipe,ft v, ft/s vs,ft/s v < 0.6 vs Mach number
st
1 stage discharge 440 0.049 149.7 1344.9 Safe 0.111 Subsonic
2nd stage discharge 180 0.049 61.2 1208.9 Safe 0.051 Subsonic
3rd stage discharge 40 0.049 13.6 1387.9 Safe 0.010 Subsonic
Double acting
2
ACFM A pipe,ft v, ft/s vs,ft/s v < 0.6 vs Mach number
st
1 stage discharge 440 0.049 149.7 1291.4 Safe 0.116 Subsonic
2nd stage discharge 180 0.049 61.2 1324.6 Safe 0.046 Subsonic
3rd stage discharge 40 0.049 13.6 1314.6 Safe 0.010 Subsonic
4.2. PERHITUNGAN UNJUK KERJA KOMPRESOR
Perhitungan unjuk kerja kompresor dibedakan dalam dua kondisi

yaitu kondisi single acting dan double acting. Adapun pengertian single
acting dan double acting seperti dijelaskan sebelumnya untuk
memudahkan dalam penulisan.
Single acting
Tingkat pertama (Throw 1 dan 3) : single acting
Tingkat kedua (Throw 4) : double acting
Tingkat ketiga (Throw 2) : double acting
50
Double Acting
Tingkat pertama (Throw 1 dan 3) : double acting
Tingkat kedua (Throw 4) : double acting
Tingkat ketiga (Throw 2) : double acting
4.2.1 EKSPONEN POLITROPIK

Kompresi politropik adalah proses kompresi pada kondisi
sebenarnya, harga untuk eksponen politropik dapat dicari sebagai berikut:
T2
ln
n −1 T1
= ..................Turunan dari persamaan 2.47
n P
ln 2
P1
Dikarenakan kompresor yang dijadikan objek penelitian memiliki
3 tingkat/stage, maka setiap tingkat akan memiliki nilai eksponen
politropik yang berbeda juga. Hasil perhitungan dapat dilihat seperti di
bawah ini:
Sebagai contoh pada kondisi single acting 1st stage, didapatkan
data sebagai berikut:
Tekanan masuk = 53.5 psig = 68.2 psia
Tekanan keluar = 134.4 psig = 149.1 psia
Temperatur masuk = 562.6 oR
Temperature keluar = 704.5 oR
Maka:
704.5
ln
n −1 562.6
=
n 68.2
ln
149.1
n −1
= 0.288
n
n − 1 = 0.288n
n − 0.288n = 1
0.712n = 1
n = 1.404
51
Untuk perhitungan stage yang lain dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.7 Perhitungan eksponen politropik
Eksponen politropik
n
SINGLE ACTING DOUBLE ACTING

st
1 Stage 1.404 1.296
nd
2 stage 1.259 1.291
rd
3 stage 1.310 1.257
Dari tabel perhitungan di atas dididapatkan nilai eksponen
politropik,n, yang tidak begitu jauh dari nilai rasio spesifik heat, k.
4.2.2 TEMPERATUR ADIABATIK

Secara teori temperature outlet dari masing-masing stage dapat
dihitung menggunakan persamaan dibawah ini:
k −1
P k
T2 = T1 . 2
P1
Tabel 4.8 Data temperature dan tekanan kondisi single dan double acting
DATA SINGLE ACTING DOUBLE ACTING
rd rd
3 stage 3 stage
Rpm disch Rata- Rpm disch Rata-
konstan press rata konstan press rata
konstant constant
PARAMETER
st
1 Stage Suction 53.4 53.7 53.5 52.6 50.3 51.4
PRESSURE,
st
1 Stage Discharge 134.4 134.5 134.4 184.4 179.7 182.1
nd
PsiG
2 Stage suction 133.0 133.2 133.1 182.6 177.9 180.3

rd
3 Stage Suction 346.5 343.3 344.9 379.0 383.6 381.3
st
1 Stage Suction 562.3 562.9 562.6 553.3 551.9 552.6
TEMPERATUR
1st Stage Discharge 704.5 704.4 704.5 708.4 709.0 708.7

R
nd
2 Stage suction 580.4 578.7 579.5 590.3 586.6 588.5
E,
rd
3 Stage Suction 579.6 578.8 579.2 582.4 582.0 582.2
52
Pada kondisi single acting:

Temperatur adiabatik 1st stage adalah sebagai berikut:
k −1
P k
T2 = T1. 2
P1
1.215 −1
134.4 + 14.7 1.215
T2 = 562.6
53.5 + 14.7
T2 = 646.10 R
T2 = 1860 F
Tabel 4.9 Perhitungan Temperature adiabatik dan aktual
SINGLE ACTING DOUBLE ACTING
Temperature Temperature
Temperature Temperature
outlet outlet
outlet actual outlet actual
adiabatik adiabatik
0
F
st
1 Stage 244.5 186.1 248.7 210.2
2nd stage 237.4 219.5 231.8 208.2
3rd stage 303.4 252.2 258.4 238.4
Pada perhitungan di atas, perbedaan yang cukup besar terjadi

antara temperature outlet actual dan temperature outlet adiabatik di stage
pertama kondisi single acting.
4.2.3 RASIO KOMPRESI

Tekanan di setiap interstage dapat dihitung secara teoritis, sehingga
dapat dibandingkan dengan kondisi aktual.
Tekanan interstage dalam kondisi Single acting secara teoritis adalah:
P2 = 3 P1 .P4
2
P2 = 3 68.1 .1158
2
P2 = 175 psia = 160 psig
53
P3 = 3 P4 .P1
2
P3 = 3 1158 2 .68.1
P3 = 450 psia = 435 psig
Sedangkan tekanan interstage dalam kondisi double acting secara
teoritis adalah:
P2 = 3 P1 .P4
2
P2 = 3 67.7 2 .1118.7
P2 = 172 psia = 157 psig
P3 = 3 P4 .P1
2
P3 = 3 1118.7 2 .67.7
P3 = 439 psia = 424 psig
Namun, rasio kompresi aktual masing-masing stage seperti di tabel

bawah ini:
Tabel 4.10 Rasio kompresi kondisi single acting

SINGLE ACTING - INCREASE DISCHARGE PRESSURE AT
COMPRESSOR DATA RPM CONSTANT AVERAGE
1 2 3 4 5 6 7 8
1st Stage Suction Pressure (psig) 54 53 53 53 53 54 53 54 53.4
1st Stage Discharge Pressure (psig) 136 132 135 135 135 135 132 135 134.4
Rasio kompresi 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2
2nd Stage Suction Pressure (psig) 135 131 134 134 134 134 131 134 133.0
2nd Stage Discharge Pressure (psig) 350 350 350 355 345 350 345 349 349.3
Rasio kompresi 2.4 2.5 2.5 2.5 2.4 2.5 2.5 2.5 2.5
3rd Stage Suction Pressure (psig) 347 347 347 351 342 347 342 346 345.8
3rd Stage Discharge Pressure (psig) 1100 1120 1130 1140 1150 1160 1170 1180 1143.8
Rasio kompresi 3.1 3.1 3.2 3.2 3.3 3.3 3.3 3.3 3.2
1st and 2 nd stage capacity, mmscfd 4.882 4.844 4.842 4.796 4.795 4.777 4.765 4.758 4.807
54
Tabel 4.10 Rasio kompresi kondisi single acting (Lanjutan)

SINGLE ACTING - Increase rpm gradually at discharge pressure
COMPRESSOR DATA constant AVERAGE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1st Stage Suction Pressure (psig) 54 54 54 54 54 54 53 53 53 54 53.7
1st Stage Discharge Pressure (psig) 135 134 132 135 133 137 133 135 136 135 134.5
Rasio kompresi 2.2 2.2 2.1 2.2 2.1 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2
2nd Stage Suction Pressure (psig) 134 133 131 134 132 136 132 134 135 134 133.2
2nd Stage Discharge Pressure (psig) 350 350 348 350 350 350 340 340 350 340 346.8
Rasio kompresi 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4 2.4
3rd Stage Suction Pressure (psig) 347 347 345 347 347 347 337 337 347 337 343.3
3rd Stage Discharge Pressure (psig) 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140 1140.0
Rasio kompresi 3.2 3.2 3.2 3.2 3.2 3.2 3.3 3.3 3.2 3.3 3.2
1st and 2nd stage capacity, mmscfd 4.534 4.535 4.576 4.593 4.639 4.824 4.868 4.909 4.953 5.067 4.750
3rd stage capacity, mmscfd 2.941 2.967 2.913 3.043 2.988 3.05 3.077 3.113 3.151 3.232 3.048
Sedangkan dibawah ini adalah perhitungan rasio kompresi pada

kondisi double acting
Tabel 4.11 Rasio kompresi kondisi double acting
DOUBLE ACTING - Increase discharge gradually at rpm constant

COMPRESSOR DATA Average
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1st Stage Suction Pressure (psig) 54 54 54 54 52 52 50 50 53 53
1st Stage Discharge Pressure (psig) 190 190 188 190 180 180 182 175 185 184
Rasio kompresi 3.0 3.0 3.0 3.0 2.9 2.9 3.0 2.9 2.9 3
2nd Stage Suction Pressure (psig) 188 188 186 188 178 178 180 173 183 183
2nd Stage Discharge Pressure (psig) 370 370 375 380 390 385 390 390 395 383
Rasio kompresi 1.9 1.9 1.9 1.9 2.1 2.1 2.1 2.2 2.1 2
3rd Stage Suction Pressure (psig) 366 366 371 376 386 381 386 386 391 379
3rd Stage Discharge Pressure (psig) 1060 1070 1080 1090 1100 1120 1130 1140 1150 1104
Rasio kompresi 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.9 2.9 2.9 2.9 3
1st and 2nd stage capacity, mmscfd 5.157 4.982 4.983 4.853 4.708 4.608 4.521 4.435 4.486 4.748
3rd stage capacity, mmscfd 5.157 4.982 4.983 4.853 4.708 4.608 4.521 4.435 4.486 4.748
55
Tabel 4.11 Rasio kompresi kondisi double acting (Lanjutan)

DOUBLE ACTING - Increase rpm gradually at discharge pressure constant
COMPRESSOR DATA AVERAGE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1st Stage Suction Pressure (psig) 53 52 50 50 48 49 50 53 48 50 50.3 49.8
1st Stage Discharge Pressure (psig) 185 180 182 176 175 172 180 195 172 180 179.7 178.7
Rasio kompresi 2.9 2.9 3.0 2.9 3.0 2.9 3.0 3.1 3.0 3.0 3.0 3.0
2nd Stage Suction Pressure (psig) 183 178 180 174 173 170 178 193 170 178 178 176.9
2nd Stage Discharge Pressure (psig) 395 390 390 370 370 365 380 470 365 380 387.5 385.9
Rasio kompresi 2.1 2.1 2.1 2.0 2.0 2.1 2.0 2.3 2.1 2.0 2.1 2.1
3rd Stage Suction Pressure (psig) 391 386 386 366 366 361 376 465 361 376 384 382.1
3rd Stage Discharge Pressure (psig) 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080 1080.0 1080.0
Rasio kompresi 2.7 2.7 2.7 2.9 2.9 2.9 2.8 2.3 2.9 2.8 2.7 2.8
1st and 2nd stage capacity, mmscfd 5.598 5.688 5.804 5.826 5.977 6.008 6.032 6.097 6.115 6.269 5.941 5.976
rd 4.486 4.389 4.521 4.483 4.613 4.612 4.639 4.793 4.799 4.893
3 stage capacity, mmscfd 4.623 4.636
Dari perhitungan yang ditunjukkan table di atas, terjadi

kenaikan yang cukup signifikan rasio kompresi stage pertama ketika telah
dirubah menjadi double acting yaitu dari 2 menjadi 3.
4.2.4 PERPINDAHAN TORAK

Perpindahan torak adalah perhitungan secara geometri kapasitas
kompresor untuk memindahkan sejumlah volume gas.
Berdasarkan data table 3.1 dilakukan perhitungan piston
displacement sebagai berikut:
Tingkat pertama – single acting
AHE .S .rpm
PD =
1728
Tingkat pertama, kedua dan ketiga – double acting

S .rpm A
PD = .2. AHE − R
1728 2
56
Hasil perhitungan piston displacement adalah seperti di bawah ini:
Tabel 4.12 Perhitungan piston displacement
Single acting
1st stage 3rd stage 1st stage 2nd stage
Model 5078DS 5044DS 5078DS 5060DS
Acting SA DA SA DA
Bore, inch 18 7 18 11.5
Rod, in 2.5 2.5 2.5 2.5
2
AHE ,in 254.6 38.5 254.6 103.9
AR, in2 0.0 4.9 0.0 4.9
PD @ 970 rpm 857.4 242.8 857.4 683.4
PD @ 971 rpm 858.3 243.1 858.3 684.1
PD @ 973 rpm 860.1 243.6 860.1 685.5
Cubic feet per minute
PD @ 974 rpm 860.9 243.8 860.9 686.2

PD @ 976 rpm 862.7 244.3 862.7 687.6
PD @ 977 rpm 863.6 244.6 863.6 688.3
PD @ 978 rpm 864.5 244.8 864.5 689.1
PD @ 979 rpm 865.4 245.1 865.4 689.8
PD @ 980 rpm 866.3 245.3 866.3 690.5
PD @ 982 rpm 868.0 245.8 868.0 691.9
Double acting
1st stage 3rd stage 1st stage 2nd stage
Throw numbe r 1 2 3 4
Model 5078DS 5044DS 5078DS 5060DS
Acting DA DA DA DA
Bore, inch 18 7 18 11.5
Stroke , inch 6 6 6 6
Rod, in 2.5 2.5 2.5 2.5
AHE , in 2 254.6 38.5 254.6 103.9
AR, in 2 4.9 4.9 4.9 4.9
PD @ 845 rpm 1479.4 211.5 1479.4 595.3
Cubic feet per minute
PD @ 852 rpm 1491.7 213.3 1491.7 600.3

PD @ 857 rpm 1500.4 214.5 1500.4 603.8
PD @ 870 rpm 1523.2 217.8 1523.2 613.0
PD @ 880 rpm 1540.7 220.3 1540.7 620.0
PD @ 890 rpm 1558.2 222.8 1558.2 627.1
PD @ 900 rpm 1575.7 225.3 1575.7 634.1
PD @ 910 rpm 1593.2 227.8 1593.2 641.1
PD @ 912 rpm 1596.7 228.3 1596.7 642.6
PD @ 923 rpm 1616.0 231.0 1616.0 650.3
SA= Single acting; DA = Double acting
57
4.2.5 VOLUME SISA

Dikarenakan % clearance dari setiap silinder telah diketahui, maka
volume sisa dari setiap silinder dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Volume.sisa (in 3 ) = PD(in 3 ) x%CL
Tabel 4.13 Perhitungan volume sisa (clearance)
SINGLE ACTING
Bore, inch 18 7 18 11.5
Clearance, %
HE (Head end) 21 24.6 21 27.4
CE (Crank end) 24.3 26.8
Piston displacement, in3
HE 1526.8 230.9 1526.8 623.2
CE 201.4 593.7
TOTAL 1526.8 432.3 1526.8 1216.9
Volume sisa, in3
HE 320.6 56.8 320.6 170.7
CE 48.9 159.1
Double Acting
Bore, inch 18 7 18 11.5
Clearance, %
HE (Head end) 21 24.6 21 27.4
CE (Crank end) 20.6 24.3 20.6 26.8
Piston displacement, in3
HE 1526.8 230.9 1526.8 623.2
CE 1497 201.4 1497 593.7
TOTAL 3023.8 432.3 3023.8 1216.9
Volume sisa, in3
HE 320.6 56.8 320.6 170.7
CE 308.4 48.9 308.4 159.1
58
4.2.6. EFISIENSI VOLUMETRIK

Efisiensi volumetrik setiap silinder dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
1
Z P k
VE = 100 − L − CL. 1 . 2 −1
Z 2 P1
Tabel 4.14 Perhitungan efisiensi volumetrik

Single Acting
Clearance, %
HE (Head end) 21 24.6 21 27.4
CE (Crank end) 24.3 26.8
Compressibility
Z suction 0.98 0.92 0.98 0.962
Z discharge 0.982 0.94 0.982 0.965
Suction pressure,psig 53.4 133 53.4 345.8

Discharge pressure, psig 134.4 349 134.4 1143.8
Rasio Kompresi 2.2 3.2 2.2 2.5
Loss Correction (Lampiran)
L% 5.2 5.9 5.2 6.8
Efisiensi volumetrik
HE 75.8 56.2 75.8 62.7
CE 56.7 63.4
Double acting
Clearance, %
HE (Head end) 21 24.6 21 27.4
CE (Crank end) 20.6 24.3 20.6 26.8
Compressibility
Zsuction 0.99 0.92 0.99 0.97
Zdischarge 0.9 0.92 0.9 0.97
Suction pressure,psig 49.8 176.9 49.8 382.1

Discharge pressure, psig 178.7 385.9 178.7 1080
Rasio Kompresi 3 2.8 3 2.1
Loss Correction (Lampiran)
L% 6 6.8 6 6.2
Efisiensi volumetrik
HE 58.1 60.6 58.1 70.9
CE 58.8 61.0 58.8 71.4
59
4.2.7. KECEPATAN PISTON

Kecepatan pergerakan piston tergantung dari kecepatan putar (rpm)
dan dapat dihitung sebagai berikut:
PS = 2 xS t xN
PS = 2 x6inx900rpm
PS = 2 x0.5 ftx900rpm
PS = 900 fpm
Dengan demikian kecepatan piston akan sama dengan kecepatan
putar kompresor tersebut.
4.2.8. ROD LOAD RATING

Design dari beban compression dan tension tidak boleh melebihi
spesifikasi yang telah ditentukan oleh manufaktur. Oleh karena itu perlu
dilakukan perhitungan rod load rating untuk kedua kondisi single acting
dan double acting.
Tabel 4.15 Rod load rating

Double acting
(PdxAHE)-(PsxACE) (PsxAHE)-(PdxACE)
Ps Pd AHE ACE rod in compression rod in tension
2
psia in lb lb
Throw 1 66.1 196.8 254.4 249.5 33574.0 -32285.8
Throw 2 396 1106.9 38.5 33.5 29349.7 -21835.2
Throw 3 66.1 196.8 254.4 249.5 33574.0 -32285.8
Throw 4 195 399.8 103.8 98.9 22213.7 -19299.2
Single acting
(PdxAHE)-(PsxACE) (PsxAHE)-(PdxACE)
Ps Pd AHE ACE rod in compression rod in tension
2
psia in lb lb
Throw 1 68.2 149.1 254.4 249.5 20915.1 -19850.4
Throw 2 359.6 1156.6 38.5 33.5 32482.5 -24901.5
Throw 3 68.2 149.1 254.4 249.5 20915.1 -19850.4
Throw 4 147.8 363.1 103.8 98.9 23072.4 -20569.0
60
Di bawah ini adalah hasil perhitungan rod load rating untuk setiap
sudut crank compressor.
Tabel 4.16 Rod load rating vs crank angle

Single Acting - Throw 1/ throw 3 Double Acting - Throw 1/ throw 3
Pressure (psig) Rod load (lb) Pressure (psig) Rod load (lb)
Angle Angle
HE CE HE CE Total HE CE HE CE Total
0 135 53 37956 16891 21065 0 180 50 49455 16218 33238

5 132 53 37209 16891 20318 5 176 50 48533 16263 32271
10 123 53 35135 16891 18244 10 166 51 45964 16399 29566
15 112 53 32154 16891 15263 15 151 52 42249 16630 25619
20 98 53 28759 16891 11868 20 135 53 37981 16962 21019
25 85 53 25360 16891 8469 25 118 55 33664 17404 16260
30 73 53 22222 16891 5331 30 102 57 29631 17969 11662
35 62 53 19470 16891 2579 35 88 60 26051 18672 7379
40 53 53 17134 16891 243 40 76 64 22975 19533 3442
45 53 53 17147 16891 255 45 65 68 20385 20579 -194
50 53 53 17147 16891 255 50 57 73 18230 21839 -3609
55 53 53 17325 16891 433 55 50 79 16536 23352 -6816
60 53 53 17325 16891 433 60 50 86 16536 25162 -8626
65 53 53 17325 16891 433 65 50 95 16536 27318 -10782
70 53 53 17325 16891 433 70 50 105 16536 29874 -13338
75 53 53 17325 16891 433 75 50 117 16536 32885 -16349
80 53 53 17325 16891 433 80 50 131 16536 36399 -19863
85 53 53 17325 16891 433 85 50 147 16536 40451 -23915
90 53 53 17325 16891 433 90 50 166 16536 45052 -28516
95 53 53 17325 16891 433 95 50 180 16536 48503 -31967
100 53 53 17325 16891 433 100 50 180 16536 48503 -31967
105 53 53 17325 16891 433 105 50 180 16536 48503 -31967
110 53 53 17325 16891 433 110 50 180 16536 48503 -31967
115 53 53 17325 16891 433 115 50 180 16536 48503 -31967
120 53 53 17325 16891 433 120 50 180 16536 48503 -31967
125 53 53 17325 16891 433 125 50 180 16536 48503 -31967
130 53 53 17325 16891 433 130 50 180 16536 48503 -31967
135 53 53 17325 16891 433 135 50 180 16536 48503 -31967
140 53 53 17325 16891 433 140 50 180 16536 48503 -31967
145 53 53 17325 16891 433 145 50 180 16536 48503 -31967
150 53 53 17325 16891 433 150 50 180 16536 48503 -31967
155 53 53 17325 16891 433 155 50 180 16536 48503 -31967
160 53 53 17325 16891 433 160 50 180 16536 48503 -31967
165 53 53 17325 16891 433 165 50 180 16536 48503 -31967
170 53 53 17325 16891 433 170 50 180 16536 48503 -31967
175 53 53 17325 16891 433 175 50 180 16536 48503 -31967
180 53 53 17325 16891 433 180 50 180 16536 48637 -32101
185 53 53 17332 16891 441 185 50 180 16543 48503 -31960
190 54 53 17355 16891 464 190 50 178 16562 48100 -31538
195 54 53 17394 16891 502 195 51 175 16596 47434 -30838
61
Tabel 4.16 Rod load rating vs crank angle (Lanjutan)
Single Acting - Throw 1/ throw 3 Double Acting - Throw 1/ throw 3

Pressure (psig) Rod load (lb) Pressure (psig) Rod load (lb)
Angle Angle
HE CE HE CE Total HE CE HE CE Total
200 54 53 17449 16891 558 200 51 172 16644 46510 -29866
205 54 53 17524 16891 633 205 51 167 16709 45339 -28630
210 55 53 17619 16891 728 210 51 161 16792 43932 -27141
215 55 53 17738 16891 847 215 52 155 16895 42307 -25411
220 56 53 17886 16891 995 220 52 148 17023 40482 -23459
225 56 53 18067 16891 1175 225 53 140 17180 38483 -21303
230 57 53 18287 16891 1396 230 54 131 17371 36338 -18968
235 58 53 18557 16891 1666 235 54 122 17604 34082 -16478
240 60 53 18886 16891 1995 240 56 113 17888 31752 -13864
245 61 53 19290 16891 2398 245 57 103 18235 29391 -11155
250 63 53 19785 16891 2894 250 59 94 18661 27044 -8383
255 65 53 20395 16891 3504 255 61 85 19184 24759 -5574
260 68 53 21149 16891 4257 260 63 76 19828 22578 -2750
265 72 53 22079 16891 5188 265 66 68 20620 20542 78
270 77 53 23230 16891 6338 270 70 60 21595 18680 2915
275 82 53 24650 16891 7759 275 75 53 22793 17011 5782
280 89 53 26402 16891 9511 280 81 50 24262 16218 8045
285 98 53 28559 16891 11668 285 88 50 26059 16218 9842
290 108 53 31214 16891 14323 290 96 50 28255 16218 12037
295 121 53 34479 16891 17588 295 107 50 30932 16218 14714
300 135 53 37956 16891 21065 300 120 50 34194 16218 17976
305 135 53 37956 16891 21065 305 135 50 38163 16218 21946
310 135 53 37956 16891 21065 310 160 50 44444 16218 28226
315 135 53 37956 16891 21065 315 180 50 49455 16218 33238
320 135 53 37956 16891 21065 320 180 50 49455 16218 33238
325 135 53 37956 16891 21065 325 180 50 49455 16218 33238
330 135 53 37956 16891 21065 330 180 50 49455 16218 33238
335 135 53 37956 16891 21065 335 180 50 49455 16218 33238
340 135 53 37956 16891 21065 340 180 50 49455 16218 33238
345 135 53 37956 16891 21065 345 180 50 49455 16218 33238
350 135 53 37956 16891 21065 350 180 50 49455 16218 33238
355 135 53 37956 16891 21065 355 180 50 49455 16218 33238
62
ROD LOAD
THROW 1 or 3 (1st stage)
50000
seperti di bawah ini:
40000
30000
63
20000
10000
0
0 50 100 150 200 250 300 350
-10000
R o d lo a d to ta l (lb )
Gambar 4.1 Rod load rating throw 1 dan 3

-20000
-30000
Jika data-data di atas di plotkan, maka akan didapat diagram
-40000
-50000
Crank angle (Degree)
Single acting Throw 1/3 Double acting Throw 1/3 Compression limit Tension Limit
Dengan demikian beban compresion dan tension rod masih dalam

kondisi aman karena di bawah spesifikasi manufaktur yaitu 42500 lbs
4.2.9. KAPASITAS KOMPRESOR AKTUAL

Data kapasitas kompresor standard didapatkan dari pembacaan
meter gas yang dipasang pada sisi keluar 2nd stage discharge dan 3rdstage
discharge. Kemudian dilakukan perhitungan berdasarkan data-data dalam
kondisi single acting dan double acting untuk mendapatkan kapasitas
aktual atau ACFM dengan persamaan di bawah ini:
Adapun hasil perhitungan dari persamaan di atas dapat dilihat

dalam tabel di halaman berikut.
Jika flow rate aktual (ACFM) dibandingkan dengan kapasitas
piston displacement, dapat disimpulkan bahwa kompresor tersebut baik
dalam kondisi single acting maupun double acting hanya mampu
memindahkan gas rata-rata sebesar 22% saja dari kapasitas piston
displacementnya.
Tabel 4.17 Perbandingan kapasitas aktual dan teoritis

SINGLE ACTING Increase rpm (Average)
ACFM Piston Displacement % Capacity
1st stage discharge 440 1725 25.5
2nd stage discharge 180 688 26.1
3rd stage discharge 40 244 16.3
DOUBLE ACTING Increase rpm (Average)

ACFM Piston Displacement % Capacity
1st stage discharge 425 3095 13.7
2nd stage discharge 200 623 32.1
3rd stage discharge 60 221 26.9
64
Tabel 4.18 Perhitungan ACFM kondisi single acting
SINGLE ACTING- increase rpm at discharge pressure constant Average
FLOW RATE MMSCFD
1st and 2nd stage capacity, mmscfd 4.534 4.535 4.576 4.593 4.639 4.824 4.868 4.909 4.953 5.067 4.7498
3rd stage capacity, mmscfd 2.941 2.967 2.913 3.043 2.988 3.05 3.077 3.113 3.151 3.232 3.0475
FLOW RATE SCFM
1st and 2nd stage capacity, scfm 3149 3149 3178 3190 3222 3350 3381 3409 3440 3519 3298
3rd stage capacity, scfm 2042 2060 2023 2113 2075 2118 2137 2162 2188 2244 2116
ACFM
1st stage discharge 422 423 434 423 451 433 453 449 449 464 440
2nd stage discharge 171 171 175 174 177 180 186 187 184 194 180
3rd stage capacity 38 38 38 39 39 44 40 40 41 41 40
SINGLE ACTING- increase discharge pressure at rpm constant Average
FLOW RATE MMSCFD
1st and 2nd stage capacity, mmscfd 4.882 4.844 4.842 4.796 4.795 4.777 4.765 4.758 4.807
FLOW RATE SCFM
1st and 2nd stage capacity, scfm 3390 3364 3363 3331 3330 3317 3309 3304 3338
3rd stage capacity, scfm 2218 2268 2276 2189 2088 2094 2147 2110 2174
ACFM
1st stage discharge 446 461 450 444 443 440 448 438 446
2nd stage discharge 183 184 181 180 182 178 181 177 181
3rd stage capacity 42 43 43 41 38 38 39 38 40
65
Tabel 4.19 Perhitungan ACFM kondisi double acting
DOUBLE ACTING-increase discharge pressure at rpm konstan Average
FLOW RATE MMSCFD
1st and 2nd stage capacity 6.37 6.213 6.197 6.135 5.999 5.95 5.804 5.789 5.598 6.006
3rd stage capacity 5.157 4.982 4.983 4.853 4.708 4.608 4.521 4.435 4.486 4.748
FLOW RATE SCFM
1st and 2nd stage capacity, scfm 4424 4315 4303 4260 4166 4132 4031 4020 3888 4171
3rd stage capacity, scfm 3581 3460 3460 3370 3269 3200 3140 3080 3115 3297
ACFM
1st stage discharge 434 424 424 415 433 423 411 425 387 419
2nd stage discharge 228 221 217 211 201 201 194 194 187 206
3rd stage capacity 68 65 64 62 59 57 55 54 54 60
DOUBLE ACTING- increase rpm at discharge pressure constant Average
FLOW RATE MMSCFD
1st and 2nd stage capacity 5.598 5.688 5.804 5.826 5.977 6.008 6.032 6.097 6.115 6.269 5.9414
3rd stage capacity 4.486 4.389 4.521 4.483 4.613 4.612 4.639 4.793 4.799 4.893 4.6228
FLOW RATE SCFM
1st and 2nd stage capacity, scfm 3888 3950 4031 4046 4151 4172 4189 4234 4247 4353 4126
3rd stage capacity, scfm 3115 3048 3140 3113 3203 3203 3222 3328 3333 3398 3210
ACFM
1st stage discharge 387 408 411 422 437 445 432 412 457 448 425
2nd stage discharge 187 190 194 202 210 212 208 174 217 216 200
3rd stage capacity 58 56 58 57 59 59 60 64 61 63 60
66
Single acting- Increase 3rd disch pressure at rpm konstant
1400 4.9
4.88
1200 1180
1150 1160 1170
1130 1140 4.86
1100 1120
1000 4.84
4.82
800
mmscfd
4.8
Psig
4.78
600
4.76
400 4.74
4.72
200
4.7
0 4.68
Data
Data
1st Stage Suction Pressure (psi) 1st Stage Discharge Pressure (psi) 2nd Stage Discharge Pressure (psi)
3rd Stage Discharge Pressure (psi) 1st and 2nd stage capacity, mmscfd
Gambar 4.2 Flow rate single acting pada rpm konstan
67
SINGLE ACTING-Increase rpm at 3rd disch pressure constant
1200 5.2
5.1
1000 982
970 971 973 974 976 977 978 979 980
5
4.9
800
4.8
Mmscfd
Psig
600 4.7
4.6
400
4.5
4.4
200
4.3
0 4.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data
3rd Stage Discharge Pressure (psi) Rpm 1st and 2nd stage capacity, mmscfd
Gambar 4.3 Flow rate single acting pada 3rd disch pressure konstan
68
DOUBLE ACTING-Increase rpm at 3rd disch pressure constant
1200 6.4
1000 6.2
910 912 923
890 900
870 880
845 852 857
800 6
Mmscfd
psig
600 5.8
400 5.6
200 5.4
0 5.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data
Engine Speed (RPM) 1st Stage Suction Pressure (psi) 1st Stage Discharge Pressure (psi)
2nd Stage Discharge Pressure (psi) 3rd Stage Discharge Pressure (psi) 1st and 2nd stage capacity
Gambar 4.4 Flow rate Double acting pada 3rd stage pressure konstan
69
DOUBLE ACTING-Increase 3rd disch pressure at rpm constant
1400 6.6
1200 6.4
1130 1140 1150
1100 1120
1070 1080 1090
1060
1000 6.2
800 6
Mmscfd
Psig
600 5.8
400 5.6
200 5.4
0 5.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Data
3rd Stage Discharge Pressure (psi) 1st and 2nd stage capacity
Gambar 4.5 Flow rate Double acting pada rpm konstan
70
4.2.10. VALVE VELOCITY

Dengan menggunakan data-data yang sudah ada dan menggunakan
PDx 288
persamaan berikut: VV = maka didapatkan kecepatan valve
a
untuk setiap throw seperti di bawah ini:
Tabel 4.20 Perhitungan valve velocity kondisi single dan double acting
SINGLE ACTING
Total
Valve
Suction Discharge * Inlet * Port valve PD,
Cylinder velocity,
valve valve port/valve area, in2 area, in
2
cfm
fpm
(a)
Throw 1 2 2 12 1 48 862.5 5175
Throw 2 2 2 7 1 28 244 2510
Throw 3 2 2 12 1 48 862.5 5175
Throw 4 4 4 7 1 56 688 3538
DOUBLE ACTING
Total
Valve
Suction Discharge * Inlet * Port valve PD,
Cylinder velocity,
valve valve port/valve area, in2 area, in
2
cfm
fpm
(a)
Throw 1 4 4 12 1 96 1547.5 4643
Throw 2 2 2 7 1 28 221 2273
Throw 3 4 4 12 1 96 1547.5 4643
Throw 4 4 4 7 1 56 623 3204
* Didapatkan dari pengukuran langsung
4.2.11. DIAGRAM P-V

Diagram P-V menunjukkan tekanan dalam silinder pada posisi
piston di setiap sudut crank. Pada kondisi ideal, diagram tidak
menunjukkan adanya kebocoran valve, ring piston maupun efek rugi yang
lain.
Dari data diketahui bahwa panjang connecting rod = 4 inch
sedangkan jari-jari crank = 3 inch. Berdasarkan persamaan slider-
mechanism dapat dilakukan perhitungan piston displacement pada setiap
sudut crank.
71
Selanjutnya dengan menggunakan persamaan PVn = konstan, maka

proses kompresi politropik atau proses ekspansi dapat diplotkan dalam
diagram P-V.
Sebagai contoh di bawah ini dilakukan perhitungan untuk throw 1-
st
1 stage dalam kondisi single acting (Increase discharge pressure at rpm
constant - Data tabel 3.5). Head end aktif sedangkan Crank end disable.
Diketahui : VEs = 75.8%
Maka
VE S
VE D =
ZS
.(RC ) k
1
ZD
75.8%
VE D = 1
0.98 134.5 + 14.7 1.215
.
0.982 53.7 + 14.7
VE D = 39.5%
Gambar 4.6 TDC dan BDC dalam diagram PV
72
V0 dan V4 adalah piston displacement pada posisi TDC (Top Dead

centre) sedangkan V2 adalah pada posisi BDC (Bottom dead centre).
Clearance dari silinder ini adalah 21%, AHE = 254.6 in2, Stroke = 6 in,
maka:
V0 = V4 = [(21% x(254.6 x6 )) + (254.6 x0)]

V0 = V4 = 320.6cu.in
Sedangkan
V2 = [(21% x(254.6 x6)) + (254.6 x6)]
V2 = 1848.3cu.in
Lalu V1 dan V3 dapat dicari sebagai berikut:

V2 − V1
VE S =
V 2 − V0
1848.3 − V1
75.8% =
1848.3 − 320.6
V1 = 690.3cu.in
Dan
V3 − V4
VE D =
V2 − V 4
V3 − 320.6
39.5% =
1848.3 − 320.6
V3 = 924.5cu.in
73
V1 V2 = Suction (Isobar)
V2 V3 = Compression (Politropik)
V3 V4 = Discharge (Isobar)
V4 V1 = Ekspansion (Politropik)
Perhitungan posisi stroke piston di setiap sudut crank dapat

digunakan persamaan sebagai berikut
Untuk sudut 00 (TDC):

2
r
x = r. cos θ + l 1 − sin θ
l
2
3
x = 3. cos 0 + 4 1 − sin 0
4
x = 7 inch
Untuk sudut 1800 (BDC)

2
r
x = r. cos θ + l 1 − sin θ
l
2
3
x = 3. cos 180 + 4 1 − sin 180
4
x = 1 inch
Maka langkah piston adalah 7 inch – 1 inch = 6 inch.
Dengan luas piston diketahui yaitu sebesar 254.5 in2 serta volume
sisa (clearance) sebesar 320.6 in2 , maka volume setiap sudut crank
diperlihatkan dalam tabel di halaman berikut.
74
Tabel 4.21 Perhitungan crank slider pada berbagai sudut crank-ideal
PISTON DISP +
Stroke CLEARANCE
r l angle x actual (x - 1) in3 HE press
n
inch V PV = konstan
2
Piston area, in
254.5 249.6
in Degree in HE CE HE CE psig
3 4 0 7.0 6.0 0.0 V4 320.6 134.5
3 4 5 7.0 6.0 0.0 325.7 131.6
3 4 10 6.9 5.9 0.1 340.9 123.4
3 4 15 6.8 5.8 0.2 366.0 111.7
3 4 20 6.7 5.7 0.3 400.7 98.3
3 4 25 6.5 5.5 0.5 444.6 85.0
3 4 30 6.3 5.3 0.7 497.2 72.7
3 4 35 6.1 5.1 0.9 557.7 61.8
3 4 40 5.8 4.8 1.2 625.3 52.7
3 4 45 5.5 4.5 1.5 V1 699.2 52.7
3 4 50 5.2 4.2 1.8 778.1 52.7
3 4 55 4.9 3.9 2.1 860.9 53.4
3 4 60 4.5 3.5 2.5 946.3 53.4
3 4 65 4.2 3.2 2.8 1032.7 53.4
3 4 70 3.9 2.9 3.1 1118.7 53.4
3 4 75 3.5 2.5 3.5 1202.7 53.4
3 4 80 3.2 2.2 3.8 1283.2 53.4
3 4 85 2.9 1.9 4.1 1358.8 53.4
3 4 90 2.6 1.6 4.4 1428.7 53.4
3 4 95 2.4 1.4 4.6 1491.9 53.4
3 4 100 2.2 1.2 4.8 1548.3 53.4
3 4 105 2.0 1.0 5.0 1597.8 53.4
3 4 110 1.8 0.8 5.2 1640.9 53.4
3 4 115 1.7 0.7 5.3 1678.0 53.4
3 4 120 1.5 0.5 5.5 1709.7 53.4
3 4 125 1.4 0.4 5.6 1736.7 53.4
3 4 130 1.3 0.3 5.7 1759.5 53.4
3 4 135 1.3 0.3 5.7 1778.8 53.4
3 4 140 1.2 0.2 5.8 1794.9 53.4
3 4 145 1.2 0.2 5.8 1808.4 53.4
3 4 150 1.1 0.1 5.9 1819.4 53.4
3 4 155 1.1 0.1 5.9 1828.4 53.4
3 4 160 1.0 0.0 6.0 1835.5 53.4
3 4 165 1.0 0.0 6.0 1840.8 53.4
3 4 170 1.0 0.0 6.0 1844.5 53.4
3 4 175 1.0 0.0 6.0 1846.7 53.4
75
3 4 180 1.0 0.0 6.0 V2 1847.4 53.4

3 4 185 1.0 0.0 6.0 1846.7 53.4
3 4 190 1.0 0.0 6.0 1844.5 53.5
3 4 195 1.0 0.0 6.0 1840.8 53.7
3 4 200 1.0 0.0 6.0 1835.5 53.9
3 4 205 1.1 0.1 5.9 1828.4 54.2
3 4 210 1.1 0.1 5.9 1819.4 54.6
3 4 215 1.2 0.2 5.8 1808.4 55.0
3 4 220 1.2 0.2 5.8 1794.9 55.6
3 4 225 1.3 0.3 5.7 1778.8 56.3
3 4 230 1.3 0.3 5.7 1759.5 57.2
3 4 235 1.4 0.4 5.6 1736.7 58.2
3 4 240 1.5 0.5 5.5 1709.7 59.5
3 4 245 1.7 0.7 5.3 1678.0 61.1
3 4 250 1.8 0.8 5.2 1640.9 63.1
3 4 255 2.0 1.0 5.0 1597.8 65.5
3 4 260 2.2 1.2 4.8 1548.3 68.4
3 4 265 2.4 1.4 4.6 1491.9 72.1
3 4 270 2.6 1.6 4.4 1428.7 76.6
3 4 275 2.9 1.9 4.1 1358.8 82.2
3 4 280 3.2 2.2 3.8 1283.2 89.1
3 4 285 3.5 2.5 3.5 1202.7 97.6
3 4 290 3.9 2.9 3.1 1118.7 108.0
3 4 295 4.2 3.2 2.8 1032.7 120.8
3 4 300 4.5 3.5 2.5 V3 946.3 134.5
3 4 305 4.9 3.9 2.1 860.9 134.5
3 4 310 5.2 4.2 1.8 778.1 134.5
3 4 315 5.5 4.5 1.5 699.2 134.5
3 4 320 5.8 4.8 1.2 625.3 134.5
3 4 325 6.1 5.1 0.9 557.7 134.5
3 4 330 6.3 5.3 0.7 497.2 134.5
3 4 335 6.5 5.5 0.5 444.6 134.5
3 4 340 6.7 5.7 0.3 400.7 134.5
3 4 345 6.8 5.8 0.2 366.0 134.5
3 4 350 6.9 5.9 0.1 340.9 134.5
3 4 355 7.0 6.0 0.0 325.7 134.5
76
Hasil plot data Pressure vs volume dari hasil perhitungan di atas

adalah sebagai berikut:
2000
1800
1600
1400
1200
PV DIAGRAM
Single Acting-Throw 1
Volume in3
1000
800
600
400
200
0
160
140
120
100
80
60
40
20
P r e s s u re , p s ig
Gambar 4.7 Diagram P-V single acting throw 1
Namun kondisi di atas adalah kondisi ideal dengan clearance

sebesar 21%, jika berdasarkan perhitungan kapasitas aktual pada sub bab
4.2.9 maka VED hanyalah sebesar 25.5%. Dengan menggunakan
persamaan sebelumnya di dapatkan besar VES adalah 44.5%.
77
Tabel 4.22 Perhitungan crank slider pada berbagai sudut crank-aktual
PISTON DISP +
Stroke CLEARANCE
3 HE press
r l angle x actual (x - 1) in n
inch V PV = konstan
2
Piston area, in
254.5 249.6
in Degree in HE CE HE CE psig
3 4 0 7.0 6.0 0.0 V4 320.6 138.5
3 4 5 7.0 6.0 0.0 325.7 135.5
3 4 10 6.9 5.9 0.1 340.9 127.1
3 4 15 6.8 5.8 0.2 366.0 115.0
3 4 20 6.7 5.7 0.3 400.7 101.3
3 4 25 6.5 5.5 0.5 444.6 87.5
3 4 30 6.3 5.3 0.7 497.2 74.8
3 4 35 6.1 5.1 0.9 557.7 63.7
3 4 40 5.8 4.8 1.2 625.3 54.2
3 4 45 5.5 4.5 1.5 699.2 46.4
3 4 50 5.2 4.2 1.8 778.1 39.9
3 4 55 4.9 3.9 2.1 860.9 34.6
3 4 60 4.5 3.5 2.5 946.3 39.9
3 4 65 4.2 3.2 2.8 1032.7 46.4
3 4 70 3.9 2.9 3.1 V1 1118.7 46.4
3 4 75 3.5 2.5 3.5 1202.7 48.0
3 4 80 3.2 2.2 3.8 1283.2 53.4
3 4 85 2.9 1.9 4.1 1358.8 53.4
3 4 90 2.6 1.6 4.4 1428.7 53.4
3 4 95 2.4 1.4 4.6 1491.9 53.4
3 4 100 2.2 1.2 4.8 1548.3 53.4
3 4 105 2.0 1.0 5.0 1597.8 53.4
3 4 110 1.8 0.8 5.2 1640.9 53.4
3 4 115 1.7 0.7 5.3 1678.0 53.4
3 4 120 1.5 0.5 5.5 1709.7 53.4
3 4 125 1.4 0.4 5.6 1736.7 53.4
3 4 130 1.3 0.3 5.7 1759.5 53.4
3 4 135 1.3 0.3 5.7 1778.8 53.4
3 4 140 1.2 0.2 5.8 1794.9 53.4
3 4 145 1.2 0.2 5.8 1808.4 53.4
3 4 150 1.1 0.1 5.9 1819.4 53.4
3 4 155 1.1 0.1 5.9 1828.4 53.4
3 4 160 1.0 0.0 6.0 1835.5 53.4
3 4 165 1.0 0.0 6.0 1840.8 53.4
3 4 170 1.0 0.0 6.0 1844.5 53.4
3 4 175 1.0 0.0 6.0 1846.7 53.4
3 4 180 1.0 0.0 6.0 V2 1847.4 53.4
3 4 185 1.0 0.0 6.0 1846.7 53.4
78
3 4 190 1.0 0.0 6.0 1844.5 53.5

3 4 195 1.0 0.0 6.0 1840.8 53.7
3 4 200 1.0 0.0 6.0 1835.5 53.9
3 4 205 1.1 0.1 5.9 1828.4 54.2
3 4 210 1.1 0.1 5.9 1819.4 54.6
3 4 215 1.2 0.2 5.8 1808.4 55.0
3 4 220 1.2 0.2 5.8 1794.9 55.6
3 4 225 1.3 0.3 5.7 1778.8 56.3
3 4 230 1.3 0.3 5.7 1759.5 57.2
3 4 235 1.4 0.4 5.6 1736.7 58.2
3 4 240 1.5 0.5 5.5 1709.7 59.5
3 4 245 1.7 0.7 5.3 1678.0 61.1
3 4 250 1.8 0.8 5.2 1640.9 63.1
3 4 255 2.0 1.0 5.0 1597.8 65.5
3 4 260 2.2 1.2 4.8 1548.3 68.4
3 4 265 2.4 1.4 4.6 1491.9 72.1
3 4 270 2.6 1.6 4.4 1428.7 76.6
3 4 275 2.9 1.9 4.1 1358.8 82.2
3 4 280 3.2 2.2 3.8 1283.2 89.1
3 4 285 3.5 2.5 3.5 1202.7 97.6
3 4 290 3.9 2.9 3.1 1118.7 108.0
3 4 295 4.2 3.2 2.8 1032.7 120.8
3 4 300 4.5 3.5 2.5 946.3 136.6
3 4 305 4.9 3.9 2.1 860.9 150.0
3 4 310 5.2 4.2 1.8 778.1 150.0
3 4 315 5.5 4.5 1.5 V3 699.2 138.5
3 4 320 5.8 4.8 1.2 625.3 138.5
3 4 325 6.1 5.1 0.9 557.7 138.5
3 4 330 6.3 5.3 0.7 497.2 138.5
3 4 335 6.5 5.5 0.5 444.6 138.5
3 4 340 6.7 5.7 0.3 400.7 138.5
3 4 345 6.8 5.8 0.2 366.0 138.5
3 4 350 6.9 5.9 0.1 340.9 138.5
3 4 355 7.0 6.0 0.0 325.7 138.5
79
Jika data-data pressure dan tekanan di atas diplotkan dalam

diagram P-V, hasilnya adalah seperti di bawah ini
2000
1800
1600
1400
Single Acting-Throw 1 and throw 3
Actual
1200
PV DIAGRAM
Piston Displacement, in3

1000
800
Ideal
600
400
200
0
160
140
120
100
80
60
40
20
P ressu re, p sig
Gambar 4.8 Diagram P-V single acting throw 1 aktual
80
Dengan menggunakan perhitungan yang sama maka diagram P-V

untuk silinder yang lain juga dapat diplotkan. Berikut adalah data yang
diperlukan dalam perhitungan
Tabel 4.23 Data-data perhitungan slider-crank mechanism

SINGLE ACTING
THEORY ACTUAL THEORY ACTUAL THEORY ACTUAL THEORY ACTUAL
Throw 1 Throw 2 Throw 3 Throw 4
Zs 0.980 0.92 0.980 0.962
Zd 0.982 0.94 0.982 0.965
VE HE
VEs 75.8 44.5 56.2 39.7 75.8 44.5 62.7 52.9
VEd 43.4 25.5 23.5 16.3 43.4 25.5 30.9 26.1
VE CE
VEs - - 63.4 39.7 - - 56.7 52.9
VEd - - 31.3 16.3 - - 23.7 26.1
Dia cyl 18 7 18 11.5
Stroke 6 6 6 6
Rod 2.5 2.5 2.5 2.5
Psuction 53.4 343.3 53.4 133
Pdischarge 134.5 1140 134.5 348
HE CL 21% 25% 21% 27%
CE CL - 24.3 - 26.8
DOUBLE ACTING
THEORY ACTUAL THEORY ACTUAL THEORY ACTUAL THEORY ACTUAL
Throw 1 Throw 2 Throw 3 Throw 4
Zs 0.990 0.92 0.990 0.97
Zd 0.900 0.92 0.900 0.97
VE HE
VEs 58.1 35.1 60.6 60.1 75.8 44.5 70.9 56.8
VEd 22.7 13.7 27.1 26.9 43.4 25.5 40.1 32.1
VE CE
VEs 58.8 35.1 61.0 60.1 - - 71.4 56.8
VEd 23.0 13.7 27.3 26.9 - - 40.4 32.1
Dia cyl 18 7 18 11.5
Stroke 6 6 6 6
Rod 2.5 2.5 2.5 2.5
Psuction 50.3 383.6 50.3 177.9
Pdischarge 179.7 1080 179.7 387.5
HE CL 21% 25% 21% 27%
CE CL 20.6 24.3 20.6 26.8
81
GAS LIFT COMPRESSOR CAS-100X - SINGLE ACTING
CONFIGURATION
Increase
: rpm at discharge pressure constant
CONDITION Theory:
3
PRESSURE (PSIG) VERSUS VOLUME (IN )
Angle
THEORY CONDITION ACTUAL CONDITION

Throw 1 Throw 2 Throw 3 Throw 4 Throw 1 Throw 2 Throw 3 Throw 4
0 Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press
HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE
0 320.6 134.5 57.7 250.4 1140.0 343.3 320.6 134.5 168.3 752.9 346.8 133.2 320.6 138.5 48.5 250.4 1151.4 346.7 320.6 138.5 168.3 752.9 350.3 134.5
5 325.7 131.6 58.5 249.7 1120.4 344.5 325.7 131.6 170.3 750.9 341.5 133.6 325.7 135.5 49.3 249.7 1127.9 348.0 325.7 135.5 170.3 750.9 344.9 135.0
10 340.9 123.4 60.8 247.7 1065.3 348.2 340.9 123.4 176.5 745.0 326.5 135.0 340.9 127.1 51.6 247.7 1062.6 351.6 340.9 127.1 176.5 745.0 329.7 136.3
15 366.0 111.7 64.6 244.4 984.0 354.4 366.0 111.7 186.8 735.2 304.1 137.2 366.0 115.0 55.4 244.4 968.1 357.9 366.0 115.0 186.8 735.2 307.1 138.6
20 400.7 D 98.3 D 69.8 239.8 888.2 363.3 400.7 D 98.3 D 201.0 721.7 277.3 140.5 400.7 D 101.3 D 60.6 239.8 859.7 366.9 400.7 D 101.3 201.0 721.7 280.1 141.9
25 444.6 I 85.0 I 76.5 234.0 788.6 375.1 444.6 I 85.0 I 218.9 704.7 249.0 144.8 444.6 I 87.5 I 67.2 234.0 750.2 378.8 444.6 I 87.5 218.9 704.7 251.5 146.2
30 497.2 S 72.7 S 84.4 227.1 692.8 390.1 497.2 S 72.7 S 240.3 684.2 221.4 150.2 497.2 S 74.8 S 75.2 227.1 648.1 394.0 497.2 S 74.8 240.3 684.2 223.6 151.7
35 557.7 A 61.8 A 93.6 219.1 605.4 408.9 557.7 A 61.8 A 265.0 660.7 195.7 157.0 557.7 A 63.7 A 84.3 219.1 557.6 413.0 557.7 A 63.7 265.0 660.7 197.7 158.6
40 625.3 B 52.7 B 103.8 210.2 528.5 431.8 625.3 B 52.7 B 292.6 634.4 172.8 165.2 625.3 B 54.2 B 94.6 210.2 479.9 436.1 625.3 B 54.2 292.6 634.4 174.5 166.9
45 699.2 L 52.7 L 115.0 200.5 462.3 459.4 699.2 L 52.7 L 322.8 605.7 152.7 175.2 699.2 L 46.4 L 105.7 200.5 414.7 464.0 699.2 L 46.4 322.8 605.7 154.3 176.9
50 778.1 E 52.7 E 126.9 190.0 406.2 492.7 778.1 E 52.7 E 355.0 575.0 135.5 187.0 778.1 E 39.9 E 117.7 190.0 360.4 497.6 778.1 E 39.9 355.0 575.0 136.8 188.9
55 860.9 53.4 139.4 179.1 359.1 532.5 860.9 53.4 388.8 542.8 120.8 201.1 860.9 34.6 130.2 179.1 315.7 537.8 860.9 34.6 388.8 542.8 122.0 203.1
60 946.3 53.4 152.3 167.9 343.3 579.7 946.3 53.4 423.6 509.6 133.2 217.7 946.3 39.9 143.1 167.9 278.9 585.5 946.3 39.9 423.6 509.6 109.5 219.9
65 1032.7 53.4 165.4 156.5 343.3 635.7 1032.7 53.4 458.9 476.0 133.2 237.3 1032.7 46.4 156.2 156.5 248.8 642.1 1032.7 46.4 458.9 476.0 134.5 239.6
70 1118.7 53.4 178.4 145.1 343.3 701.6 1118.7 53.4 494.0 442.5 133.2 260.1 1118.7 46.4 169.2 145.1 224.0 708.6 1118.7 46.4 494.0 442.5 134.5 262.7
75 1202.7 53.4 191.1 134.0 343.3 778.5 1202.7 53.4 528.3 409.9 133.2 286.4 1202.7 48.0 181.9 134.0 346.7 786.3 1202.7 48.0 528.3 409.9 134.5 289.3
80 1283.2 53.4 203.3 123.4 343.3 867.5 1283.2 53.4 561.2 378.6 133.2 316.5 1283.2 53.4 194.1 123.4 346.7 876.1 1283.2 53.4 561.2 378.6 134.5 319.7
85 1358.8 53.4 214.7 113.4 343.3 968.8 1358.8 53.4 592.0 349.1 133.2 346.8 1358.8 53.4 205.5 113.4 346.7 978.5 1358.8 53.4 592.0 349.1 134.5 354.0
90 1428.7 53.4 225.3 104.2 343.3 1082.5 1428.7 53.4 620.5 322.0 133.2 346.8 1428.7 53.4 216.1 104.2 346.7 1093.3 1428.7 53.4 620.5 322.0 134.5 392.0
95 1491.9 53.4 234.9 95.9 343.3 1207.6 1491.9 53.4 646.4 297.4 133.2 346.8 1491.9 53.4 225.6 95.9 346.7 1219.7 1491.9 53.4 646.4 297.4 134.5 350.3
100 1548.3 53.4 243.4 88.4 343.3 1140.0 1548.3 53.4 669.4 275.5 133.2 346.8 1548.3 53.4 234.2 88.4 346.7 1355.8 1548.3 53.4 669.4 275.5 134.5 350.3
105 1597.8 53.4 250.9 81.9 343.3 1140.0 1597.8 53.4 689.6 256.2 133.2 346.8 1597.8 53.4 241.6 81.9 346.7 1151.4 1597.8 53.4 689.6 256.2 134.5 350.3
110 1640.9 53.4 257.4 76.2 343.3 1140.0 1640.9 53.4 707.2 239.5 133.2 346.8 1640.9 53.4 248.2 76.2 346.7 1151.4 1640.9 53.4 707.2 239.5 134.5 350.3
115 1678.0 53.4 263.0 71.3 343.3 1140.0 1678.0 53.4 722.3 225.0 133.2 346.8 1678.0 53.4 253.8 71.3 346.7 1151.4 1678.0 53.4 722.3 225.0 134.5 350.3
120 1709.7 53.4 267.8 67.1 343.3 1140.0 1709.7 53.4 735.2 212.7 133.2 346.8 1709.7 53.4 258.6 67.1 346.7 1151.4 1709.7 53.4 735.2 212.7 134.5 350.3
125 1736.7 53.4 271.9 63.6 343.3 1140.0 1736.7 53.4 746.3 202.2 133.2 346.8 1736.7 53.4 262.6 63.6 346.7 1151.4 1736.7 53.4 746.3 202.2 134.5 350.3
130 1759.5 53.4 275.3 60.6 343.3 1140.0 1759.5 53.4 755.6 193.3 133.2 346.8 1759.5 53.4 266.1 60.6 346.7 1151.4 1759.5 53.4 755.6 193.3 134.5 350.3
135 1778.8 53.4 278.2 58.0 343.3 1140.0 1778.8 53.4 763.5 185.8 133.2 346.8 1778.8 53.4 269.0 58.0 346.7 1151.4 1778.8 53.4 763.5 185.8 134.5 350.3
140 1794.9 53.4 280.7 55.9 343.3 1140.0 1794.9 53.4 770.0 179.5 133.2 346.8 1794.9 53.4 271.5 55.9 346.7 1151.4 1794.9 53.4 770.0 179.5 134.5 350.3
145 1808.4 53.4 282.7 54.1 343.3 1140.0 1808.4 53.4 775.5 174.3 133.2 346.8 1808.4 53.4 273.5 54.1 346.7 1151.4 1808.4 53.4 775.5 174.3 134.5 350.3
150 1819.4 53.4 284.4 52.6 343.3 1140.0 1819.4 53.4 780.1 170.0 133.2 346.8 1819.4 53.4 275.2 52.6 346.7 1151.4 1819.4 53.4 780.1 170.0 134.5 350.3
155 1828.4 53.4 285.8 51.5 343.3 1140.0 1828.4 53.4 783.7 166.5 133.2 346.8 1828.4 53.4 276.5 51.5 346.7 1151.4 1828.4 53.4 783.7 166.5 134.5 350.3
160 1835.5 53.4 286.8 50.5 343.3 1140.0 1835.5 53.4 786.6 163.8 133.2 346.8 1835.5 53.4 277.6 50.5 346.7 1151.4 1835.5 53.4 786.6 163.8 134.5 350.3
165 1840.8 53.4 287.6 49.8 343.3 1140.0 1840.8 53.4 788.8 161.7 133.2 346.8 1840.8 53.4 278.4 49.8 346.7 1151.4 1840.8 53.4 788.8 161.7 134.5 350.3
170 1844.5 53.4 288.2 49.3 343.3 1140.0 1844.5 53.4 790.3 160.3 133.2 346.8 1844.5 53.4 279.0 49.3 346.7 1151.4 1844.5 53.4 790.3 160.3 134.5 350.3
175 1846.7 53.4 288.5 49.0 343.3 1140.0 1846.7 53.4 791.2 159.4 133.2 346.8 1846.7 53.4 279.3 49.0 346.7 1151.4 1846.7 53.4 791.2 159.4 134.5 350.3
180 1847.4 53.4 288.6 49.0 343.3 1140.0 1847.4 53.4 791.5 159.1 133.2 346.8 1847.4 53.4 279.4 49.0 346.7 1151.4 1847.4 53.4 791.5 159.1 134.5 350.3
185 1846.7 53.4 288.5 49.0 343.5 1140.0 1846.7 53.4 791.2 159.4 133.3 346.8 1846.7 53.4 279.3 49.0 346.9 1151.4 1846.7 53.4 791.2 159.4 134.6 350.3
190 1844.5 53.5 288.2 49.3 344.0 1131.2 1844.5 53.5 790.3 160.3 133.5 344.5 1844.5 53.5 279.0 49.3 347.4 1142.5 1844.5 53.5 790.3 160.3 134.8 347.9
195 1840.8 53.7 287.6 49.8 344.9 1116.6 1840.8 53.7 788.8 161.7 133.8 340.6 1840.8 53.7 278.4 49.8 348.3 1127.8 1840.8 53.7 788.8 161.7 135.1 344.0
200 1835.5 53.9 286.8 50.5 346.1 1096.3 1835.5 53.9 786.6 163.8 134.2 335.2 1835.5 53.9 277.6 50.5 349.7 1107.3 1835.5 53.9 786.6 163.8 135.6 338.6
78
Lanjutan,...
205 1828.4 54.2 285.8 51.5 347.8 1070.4 1828.4 54.2 783.7 166.5 134.9 328.2 1828.4 54.2 276.5 51.5 351.4 1081.1 1828.4 54.2 783.7 166.5 136.2 331.5
210 1819.4 54.6 284.4 52.6 350.0 1039.0 1819.4 54.6 780.1 170.0 135.7 319.8 1819.4 54.6 275.2 52.6 353.7 1049.4 1819.4 54.6 780.1 170.0 137.0 323.0
215 1808.4 55.0 282.7 54.1 352.7 1002.5 1808.4 55.0 775.5 174.3 136.7 309.9 1808.4 55.0 273.5 54.1 356.5 1012.5 1808.4 55.0 775.5 174.3 138.0 313.0
220 1794.9 55.6 280.7 55.9 356.1 961.0 1794.9 55.6 770.0 179.5 137.9 298.6 1794.9 55.6 271.5 55.9 360.0 970.6 1794.9 55.6 770.0 179.5 139.2 301.6
225 1778.8 56.3 278.2 58.0 360.2 915.0 1778.8 56.3 763.5 185.8 139.4 285.9 1778.8 56.3 269.0 58.0 364.3 924.1 1778.8 56.3 763.5 185.8 140.7 288.8
230 1759.5 57.2 275.3 60.6 365.2 865.0 1759.5 57.2 755.6 193.3 141.2 272.0 1759.5 57.2 266.1 60.6 369.6 873.6 1759.5 57.2 755.6 193.3 142.6 274.8
235 1736.7 58.2 271.9 63.6 371.3 811.6 1736.7 58.2 746.3 202.2 143.4 257.1 1736.7 58.2 262.6 63.6 376.0 819.8 1736.7 58.2 746.3 202.2 144.8 259.7
240 1709.7 59.5 267.8 67.1 378.7 755.7 1709.7 59.5 735.2 212.7 146.2 241.2 1709.7 59.5 258.6 67.1 383.7 763.3 1709.7 59.5 735.2 212.7 147.6 243.6
245 1678.0 61.1 263.0 71.3 387.8 698.2 1678.0 61.1 722.3 225.0 149.5 224.7 1678.0 61.1 253.8 71.3 393.3 705.2 1678.0 61.1 722.3 225.0 150.9 226.9
250 1640.9 63.1 257.4 76.2 398.9 640.1 1640.9 63.1 707.2 239.5 153.5 207.8 1640.9 63.1 248.2 76.2 405.0 646.5 1640.9 63.1 707.2 239.5 155.0 209.9
255 1597.8 65.5 250.9 81.9 412.5 582.5 1597.8 65.5 689.6 256.2 158.4 190.8 1597.8 65.5 241.6 81.9 419.3 588.4 1597.8 65.5 689.6 256.2 160.0 192.8
260 1548.3 68.4 243.4 88.4 429.2 526.8 1548.3 68.4 669.4 275.5 164.5 174.2 1548.3 68.4 234.2 88.4 437.0 532.0 1548.3 68.4 669.4 275.5 166.1 175.9
265 1491.9 72.1 234.9 95.9 449.7 473.9 1491.9 72.1 646.4 297.4 171.9 158.2 1491.9 72.1 225.6 95.9 458.7 478.6 1491.9 72.1 646.4 297.4 173.6 159.8
270 1428.7 76.6 225.3 104.2 474.9 424.8 1428.7 76.6 620.5 322.0 180.9 143.1 1428.7 76.6 216.1 104.2 485.5 429.0 1428.7 76.6 620.5 322.0 182.7 144.6
275 1358.8 82.2 214.7 113.4 505.7 380.2 1358.8 82.2 592.0 349.1 192.0 129.2 1358.8 82.2 205.5 113.4 518.5 384.0 1358.8 82.2 592.0 349.1 193.9 130.5
280 1283.2 89.1 203.3 123.4 543.4 340.4 1283.2 89.1 561.2 378.6 205.4 133.2 1283.2 89.1 194.1 123.4 558.9 343.8 1283.2 89.1 561.2 378.6 207.4 117.9
285 1202.7 97.6 191.1 134.0 589.1 305.5 1202.7 97.6 528.3 409.9 221.6 133.2 1202.7 97.6 181.9 134.0 608.4 308.6 1202.7 97.6 528.3 409.9 223.7 106.7
290 1118.7 108.0 178.4 145.1 644.7 343.3 1118.7 108.0 494.0 442.5 241.1 133.2 1118.7 108.0 169.2 145.1 668.9 278.1 1118.7 108.0 494.0 442.5 243.5 134.5
295 1032.7 120.8 165.4 156.5 711.8 343.3 1032.7 120.8 458.9 476.0 264.6 133.2 1032.7 120.8 156.2 156.5 742.8 252.0 1032.7 120.8 458.9 476.0 267.1 134.5
300 946.3 134.5 152.3 167.9 792.9 343.3 946.3 134.5 423.6 509.6 292.6 133.2 946.3 136.6 143.1 167.9 832.9 229.8 946.3 136.6 423.6 509.6 295.4 134.5
305 860.9 134.5 139.4 179.1 890.4 343.3 860.9 134.5 388.8 542.8 326.0 133.2 860.9 150.0 130.2 179.1 942.7 211.0 860.9 150.0 388.8 542.8 329.1 134.5
310 778.1 134.5 126.9 190.0 1007.3 343.3 778.1 134.5 355.0 575.0 346.8 133.2 778.1 150.0 117.7 190.0 1076.2 195.3 778.1 150.0 355.0 575.0 369.1 134.5
315 699.2 134.5 115.0 200.5 1146.4 343.3 699.2 134.5 322.8 605.7 346.8 133.2 699.2 138.5 105.7 200.5 1238.1 182.1 699.2 138.5 322.8 605.7 346.8 134.5
320 625.3 134.5 103.8 210.2 1140.0 343.3 625.3 134.5 292.6 634.4 346.8 133.2 625.3 138.5 94.6 210.2 1433.1 346.7 625.3 138.5 292.6 634.4 346.8 134.5
325 557.7 134.5 93.6 219.1 1140.0 343.3 557.7 134.5 265.0 660.7 346.8 133.2 557.7 138.5 84.3 219.1 1151.4 346.7 557.7 138.5 265.0 660.7 346.8 134.5
330 497.2 134.5 84.4 227.1 1140.0 343.3 497.2 134.5 240.3 684.2 346.8 133.2 497.2 138.5 75.2 227.1 1151.4 346.7 497.2 138.5 240.3 684.2 346.8 134.5
335 444.6 134.5 76.5 234.0 1140.0 343.3 444.6 134.5 218.9 704.7 346.8 133.2 444.6 138.5 67.2 234.0 1151.4 346.7 444.6 138.5 218.9 704.7 346.8 134.5
340 400.7 134.5 69.8 239.8 1140.0 343.3 400.7 134.5 201.0 721.7 346.8 133.2 400.7 138.5 60.6 239.8 1151.4 346.7 400.7 138.5 201.0 721.7 346.8 134.5
345 366.0 134.5 64.6 244.4 1140.0 343.3 366.0 134.5 186.8 735.2 346.8 133.2 366.0 138.5 55.4 244.4 1151.4 346.7 366.0 138.5 186.8 735.2 346.8 134.5
350 340.9 134.5 60.8 247.7 1140.0 343.3 340.9 134.5 176.5 745.0 346.8 133.2 340.9 138.5 51.6 247.7 1151.4 346.7 340.9 138.5 176.5 745.0 346.8 134.5
355 325.7 134.5 58.5 249.7 1140.0 343.3 325.7 134.5 170.3 750.9 346.8 133.2 325.7 138.5 49.3 249.7 1151.4 346.7 325.7 138.5 170.3 750.9 346.8 134.5
79
GAS LIFT COMPRESSOR CAS-100X - DOUBLE ACTING
CONFIGURATION : Increase rpm at discharge pressure constant
3
PRESSURE (PSIG) VERSUS VOLUME (IN )
Angle
THEORY CONDITION ACTUAL CONDITION

Throw 1 Throw 2 Throw 3 Throw 4 Throw 1 Throw 2 Throw 3 Throw 4
Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press Volume Press
0
HE CE psig CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE HE CE
0 320.6 1805.8 179.7 50.3 57.7 250.4 1080.0 383.6 320.6 1805.8 179.7 50.3 168.3 752.9 387.5 177.9 320.6 1805.8 181.5 50.8 57.7 250.4 1090.8 387.4 320.6 1805.8 181.5 50.8 168.3 752.9 391.4 179.7
5 325.7 1800.8 176.1 50.5 58.5 249.7 1062.2 384.9 325.7 1800.8 176.1 50.5 170.3 750.9 381.4 178.5 325.7 1800.8 177.8 51.0 58.5 249.7 1072.8 388.7 325.7 1800.8 177.8 51.0 170.3 750.9 385.2 180.3
10 340.9 1785.9 166.0 51.0 60.8 247.7 1012.0 388.8 340.9 1785.9 166.0 51.0 176.5 745.0 364.2 180.3 340.9 1785.9 167.6 51.5 60.8 247.7 1022.1 392.7 340.9 1785.9 167.6 51.5 176.5 745.0 367.9 182.1
15 366.0 1761.3 151.4 52.0 64.6 244.4 937.8 395.4 366.0 1761.3 151.4 52.0 186.8 735.2 338.6 183.4 366.0 1761.3 152.9 52.5 64.6 244.4 947.2 399.4 366.0 1761.3 152.9 52.5 186.8 735.2 342.0 185.3
20 400.7 1727.3 134.6 53.3 69.8 239.8 850.0 405.0 400.7 1727.3 134.6 53.3 201.0 721.7 308.1 187.9 400.7 1727.3 135.9 53.8 69.8 239.8 858.5 409.0 400.7 1727.3 135.9 53.8 201.0 721.7 311.2 189.8
25 444.6 1684.2 117.6 55.1 76.5 234.0 758.3 417.6 444.6 1684.2 117.6 55.1 218.9 704.7 275.9 193.8 444.6 1684.2 118.8 55.6 76.5 234.0 765.9 421.8 444.6 1684.2 118.8 55.6 218.9 704.7 278.7 195.7
30 497.2 1632.7 101.8 57.3 84.4 227.1 669.7 433.7 497.2 1632.7 101.8 57.3 240.3 684.2 244.6 201.3 497.2 1632.7 102.8 57.9 84.4 227.1 676.4 438.0 497.2 1632.7 102.8 57.9 240.3 684.2 247.0 203.3
35 557.7 1573.3 87.7 60.1 93.6 219.1 588.4 453.6 557.7 1573.3 87.7 60.1 265.0 660.7 215.6 210.6 557.7 1573.3 88.6 60.7 93.6 219.1 594.3 458.2 557.7 1573.3 88.6 60.7 265.0 660.7 217.7 212.7
40 625.3 1507.0 75.6 63.6 103.8 210.2 516.5 478.0 625.3 1507.0 75.6 63.6 292.6 634.4 189.7 221.9 625.3 1507.0 76.4 64.2 103.8 210.2 521.7 482.8 625.3 1507.0 76.4 64.2 292.6 634.4 191.6 224.1
45 699.2 1434.6 65.4 67.8 115.0 200.5 454.3 507.4 699.2 1434.6 65.4 67.8 322.8 605.7 167.1 235.6 699.2 1434.6 66.1 68.5 115.0 200.5 458.8 512.4 699.2 1434.6 66.1 68.5 322.8 605.7 168.8 237.9
50 778.1 1357.2 57.0 72.8 126.9 190.0 401.2 542.6 778.1 1357.2 57.0 72.8 355.0 575.0 177.9 252.0 778.1 1357.2 57.5 73.6 126.9 190.0 405.2 548.0 778.1 1357.2 57.5 73.6 355.0 575.0 149.3 254.5
55 860.9 1276.0 50.3 78.9 139.4 179.1 356.4 584.5 860.9 1276.0 50.3 78.9 388.8 542.8 177.9 271.4 860.9 1276.0 50.5 79.7 139.4 179.1 360.0 590.3 860.9 1276.0 50.5 79.7 388.8 542.8 132.7 274.1
60 946.3 1192.2 50.3 86.1 152.3 167.9 383.6 634.2 946.3 1192.2 50.3 86.1 423.6 509.6 177.9 294.5 946.3 1192.2 44.6 87.0 152.3 167.9 387.4 640.5 946.3 1192.2 44.6 87.0 423.6 509.6 118.8 297.4
65 1032.7 1107.5 50.3 94.8 165.4 156.5 383.6 692.8 1032.7 1107.5 50.3 94.8 458.9 476.0 177.9 321.6 1032.7 1107.5 39.9 95.7 165.4 156.5 387.4 699.8 1032.7 1107.5 39.9 95.7 458.9 476.0 179.7 324.8
70 1118.7 1023.1 50.3 105.0 178.4 145.1 383.6 761.6 1118.7 1023.1 50.3 105.0 494.0 442.5 177.9 353.3 1118.7 1023.1 35.9 106.1 178.4 145.1 387.4 769.2 1118.7 1023.1 35.9 106.1 494.0 442.5 179.7 356.8
75 1202.7 940.8 50.3 117.1 191.1 134.0 383.6 841.6 1202.7 940.8 50.3 117.1 528.3 409.9 177.9 390.0 1202.7 940.8 32.7 118.3 191.1 134.0 387.4 850.0 1202.7 940.8 32.7 118.3 528.3 409.9 179.7 393.9
80 1283.2 861.9 50.3 131.2 203.3 123.4 383.6 933.6 1283.2 861.9 50.3 131.2 561.2 378.6 177.9 387.5 1283.2 861.9 50.3 132.5 203.3 123.4 387.4 942.9 1283.2 861.9 50.3 132.5 561.2 378.6 179.7 436.5
85 1358.8 787.6 50.3 147.4 214.7 113.4 383.6 1038.1 1358.8 787.6 50.3 147.4 592.0 349.1 177.9 387.5 1358.8 787.6 50.3 148.9 214.7 113.4 387.4 1048.4 1358.8 787.6 50.3 148.9 592.0 349.1 179.7 391.4
90 1428.7 719.2 50.3 165.9 225.3 104.2 383.6 1080.0 1428.7 719.2 50.3 165.9 620.5 322.0 177.9 387.5 1428.7 719.2 50.3 167.5 225.3 104.2 387.4 1090.8 1428.7 719.2 50.3 167.5 620.5 322.0 179.7 391.4
95 1491.9 657.1 50.3 179.7 234.9 95.9 383.6 1080.0 1491.9 657.1 50.3 179.7 646.4 297.4 177.9 387.5 1491.9 657.1 50.3 188.3 234.9 95.9 387.4 1090.8 1491.9 657.1 50.3 188.3 646.4 297.4 179.7 391.4
100 1548.3 601.8 50.3 179.7 243.4 88.4 383.6 1080.0 1548.3 601.8 50.3 179.7 669.4 275.5 177.9 387.5 1548.3 601.8 50.3 211.0 243.4 88.4 387.4 1090.8 1548.3 601.8 50.3 211.0 669.4 275.5 179.7 391.4
105 1597.8 553.2 50.3 179.7 250.9 81.9 383.6 1080.0 1597.8 553.2 50.3 179.7 689.6 256.2 177.9 387.5 1597.8 553.2 50.3 181.5 250.9 81.9 387.4 1090.8 1597.8 553.2 50.3 181.5 689.6 256.2 179.7 391.4
110 1640.9 511.0 50.3 179.7 257.4 76.2 383.6 1080.0 1640.9 511.0 50.3 179.7 707.2 239.5 177.9 387.5 1640.9 511.0 50.3 181.5 257.4 76.2 387.4 1090.8 1640.9 511.0 50.3 181.5 707.2 239.5 179.7 391.4
115 1678.0 474.7 50.3 179.7 263.0 71.3 383.6 1080.0 1678.0 474.7 50.3 179.7 722.3 225.0 177.9 387.5 1678.0 474.7 50.3 181.5 263.0 71.3 387.4 1090.8 1678.0 474.7 50.3 181.5 722.3 225.0 179.7 391.4
120 1709.7 443.6 50.3 179.7 267.8 67.1 383.6 1080.0 1709.7 443.6 50.3 179.7 735.2 212.7 177.9 387.5 1709.7 443.6 50.3 181.5 267.8 67.1 387.4 1090.8 1709.7 443.6 50.3 181.5 735.2 212.7 179.7 391.4
125 1736.7 417.1 50.3 179.7 271.9 63.6 383.6 1080.0 1736.7 417.1 50.3 179.7 746.3 202.2 177.9 387.5 1736.7 417.1 50.3 181.5 271.9 63.6 387.4 1090.8 1736.7 417.1 50.3 181.5 746.3 202.2 179.7 391.4
130 1759.5 394.7 50.3 179.7 275.3 60.6 383.6 1080.0 1759.5 394.7 50.3 179.7 755.6 193.3 177.9 387.5 1759.5 394.7 50.3 181.5 275.3 60.6 387.4 1090.8 1759.5 394.7 50.3 181.5 755.6 193.3 179.7 391.4
135 1778.8 375.8 50.3 179.7 278.2 58.0 383.6 1080.0 1778.8 375.8 50.3 179.7 763.5 185.8 177.9 387.5 1778.8 375.8 50.3 181.5 278.2 58.0 387.4 1090.8 1778.8 375.8 50.3 181.5 763.5 185.8 179.7 391.4
140 1794.9 360.0 50.3 179.7 280.7 55.9 383.6 1080.0 1794.9 360.0 50.3 179.7 770.0 179.5 177.9 387.5 1794.9 360.0 50.3 181.5 280.7 55.9 387.4 1090.8 1794.9 360.0 50.3 181.5 770.0 179.5 179.7 391.4
145 1808.4 346.8 50.3 179.7 282.7 54.1 383.6 1080.0 1808.4 346.8 50.3 179.7 775.5 174.3 177.9 387.5 1808.4 346.8 50.3 181.5 282.7 54.1 387.4 1090.8 1808.4 346.8 50.3 181.5 775.5 174.3 179.7 391.4
150 1819.4 335.9 50.3 179.7 284.4 52.6 383.6 1080.0 1819.4 335.9 50.3 179.7 780.1 170.0 177.9 387.5 1819.4 335.9 50.3 181.5 284.4 52.6 387.4 1090.8 1819.4 335.9 50.3 181.5 780.1 170.0 179.7 391.4
155 1828.4 327.1 50.3 179.7 285.8 51.5 383.6 1080.0 1828.4 327.1 50.3 179.7 783.7 166.5 177.9 387.5 1828.4 327.1 50.3 181.5 285.8 51.5 387.4 1090.8 1828.4 327.1 50.3 181.5 783.7 166.5 179.7 391.4
160 1835.5 320.2 50.3 179.7 286.8 50.5 383.6 1080.0 1835.5 320.2 50.3 179.7 786.6 163.8 177.9 387.5 1835.5 320.2 50.3 181.5 286.8 50.5 387.4 1090.8 1835.5 320.2 50.3 181.5 786.6 163.8 179.7 391.4
165 1840.8 315.0 50.3 179.7 287.6 49.8 383.6 1080.0 1840.8 315.0 50.3 179.7 788.8 161.7 177.9 387.5 1840.8 315.0 50.3 181.5 287.6 49.8 387.4 1090.8 1840.8 315.0 50.3 181.5 788.8 161.7 179.7 391.4
170 1844.5 311.3 50.3 179.7 288.2 49.3 383.6 1080.0 1844.5 311.3 50.3 179.7 790.3 160.3 177.9 387.5 1844.5 311.3 50.3 181.5 288.2 49.3 387.4 1090.8 1844.5 311.3 50.3 181.5 790.3 160.3 179.7 391.4
175 1846.7 309.2 50.3 179.7 288.5 49.0 383.6 1080.0 1846.7 309.2 50.3 179.7 791.2 159.4 177.9 387.5 1846.7 309.2 50.3 181.5 288.5 49.0 387.4 1090.8 1846.7 309.2 50.3 181.5 791.2 159.4 179.7 391.4
180 1847.4 308.5 50.3 180.2 288.6 49.0 383.6 1080.0 1847.4 308.5 50.3 180.2 791.5 159.1 177.9 387.5 1847.4 308.5 50.3 181.5 288.6 49.0 387.4 1090.8 1847.4 308.5 50.3 181.5 791.5 159.1 179.7 391.4
185 1846.7 309.2 50.3 179.7 288.5 49.0 383.8 1080.0 1846.7 309.2 50.3 179.7 791.2 159.4 178.0 387.5 1846.7 309.2 50.3 181.5 288.5 49.0 387.6 1090.8 1846.7 309.2 50.3 181.5 791.2 159.4 179.8 391.4
190 1844.5 311.3 50.4 178.1 288.2 49.3 384.3 1072.0 1844.5 311.3 50.4 178.1 790.3 160.3 178.2 384.8 1844.5 311.3 50.4 179.9 288.2 49.3 388.1 1082.7 1844.5 311.3 50.4 179.9 790.3 160.3 180.1 388.7
195 1840.8 315.0 50.5 175.4 287.6 49.8 385.3 1058.8 1840.8 315.0 50.5 175.4 788.8 161.7 178.7 380.4 1840.8 315.0 50.5 177.2 287.6 49.8 389.1 1069.3 1840.8 315.0 50.5 177.2 788.8 161.7 180.5 384.2
200 1835.5 320.2 50.7 171.7 286.8 50.5 386.6 1040.3 1835.5 320.2 50.7 171.7 786.6 163.8 179.3 374.2 1835.5 320.2 50.7 173.4 286.8 50.5 390.5 1050.7 1835.5 320.2 50.7 173.4 786.6 163.8 181.1 378.0
80
Lanjutan,.......
205 1828.4 327.1 51.0 167.0 285.8 51.5 388.5 1016.7 1828.4 327.1 51.0 167.0 783.7 166.5 180.2 366.2 1828.4 327.1 51.0 168.7 285.8 51.5 392.3 1026.8 1828.4 327.1 51.0 168.7 783.7 166.5 182.0 369.9
210 1819.4 335.9 51.3 161.4 284.4 52.6 390.8 988.1 1819.4 335.9 51.3 161.4 780.1 170.0 181.3 356.6 1819.4 335.9 51.3 163.0 284.4 52.6 394.7 997.9 1819.4 335.9 51.3 163.0 780.1 170.0 183.1 360.2
215 1808.4 346.8 51.7 154.9 282.7 54.1 393.7 954.7 1808.4 346.8 51.7 154.9 775.5 174.3 182.6 345.3 1808.4 346.8 51.7 156.4 282.7 54.1 397.6 964.2 1808.4 346.8 51.7 156.4 775.5 174.3 184.5 348.7
220 1794.9 360.0 52.2 147.6 280.7 55.9 397.3 916.7 1794.9 360.0 52.2 147.6 770.0 179.5 184.3 332.3 1794.9 360.0 52.2 149.0 280.7 55.9 401.2 925.9 1794.9 360.0 52.2 149.0 770.0 179.5 186.2 335.7
225 1778.8 375.8 52.8 139.5 278.2 58.0 401.7 874.6 1778.8 375.8 52.8 139.5 763.5 185.8 186.4 317.9 1778.8 375.8 52.8 140.9 278.2 58.0 405.7 883.3 1778.8 375.8 52.8 140.9 763.5 185.8 188.3 321.1
230 1759.5 394.7 53.6 130.9 275.3 60.6 407.0 828.7 1759.5 394.7 53.6 130.9 755.6 193.3 188.9 302.1 1759.5 394.7 53.6 132.3 275.3 60.6 411.1 837.0 1759.5 394.7 53.6 132.3 755.6 193.3 190.8 305.1
235 1736.7 417.1 54.5 121.9 271.9 63.6 413.5 779.6 1736.7 417.1 54.5 121.9 746.3 202.2 191.9 285.1 1736.7 417.1 54.5 123.1 271.9 63.6 417.6 787.4 1736.7 417.1 54.5 123.1 746.3 202.2 193.9 287.9
240 1709.7 443.6 55.6 112.6 267.8 67.1 421.5 728.0 1709.7 443.6 55.6 112.6 735.2 212.7 195.7 267.0 1709.7 443.6 55.6 113.7 267.8 67.1 425.7 735.2 1709.7 443.6 55.6 113.7 735.2 212.7 197.6 269.7
245 1678.0 474.7 57.0 103.1 263.0 71.3 431.2 674.7 1678.0 474.7 57.0 103.1 722.3 225.0 200.2 248.3 1678.0 474.7 57.0 104.1 263.0 71.3 435.4 681.4 1678.0 474.7 57.0 104.1 722.3 225.0 202.2 250.8
250 1640.9 511.0 58.7 93.7 257.4 76.2 443.0 620.7 1640.9 511.0 58.7 93.7 707.2 239.5 205.7 229.2 1640.9 511.0 58.7 94.6 257.4 76.2 447.4 626.9 1640.9 511.0 58.7 94.6 707.2 239.5 207.8 231.5
255 1597.8 553.2 60.7 84.5 250.9 81.9 457.5 567.1 1597.8 553.2 60.7 84.5 689.6 256.2 212.5 210.0 1597.8 553.2 60.7 85.4 250.9 81.9 462.0 572.7 1597.8 553.2 60.7 85.4 689.6 256.2 214.7 212.1
260 1548.3 601.8 63.2 75.8 243.4 88.4 475.3 514.9 1548.3 601.8 63.2 75.8 669.4 275.5 220.9 191.2 1548.3 601.8 63.2 76.6 243.4 88.4 480.0 520.0 1548.3 601.8 63.2 76.6 669.4 275.5 223.1 193.2
265 1491.9 657.1 66.4 67.6 234.9 95.9 497.1 465.2 1491.9 657.1 66.4 67.6 646.4 297.4 231.1 173.2 1491.9 657.1 66.4 68.3 234.9 95.9 502.0 469.8 1491.9 657.1 66.4 68.3 646.4 297.4 233.4 175.0
270 1428.7 719.2 70.2 60.2 225.3 104.2 523.7 418.8 1428.7 719.2 70.2 60.2 620.5 322.0 243.6 177.9 1428.7 719.2 70.2 60.8 225.3 104.2 528.9 423.0 1428.7 719.2 70.2 60.8 620.5 322.0 246.0 157.9
275 1358.8 787.6 74.9 53.5 214.7 113.4 556.3 376.5 1358.8 787.6 74.9 53.5 592.0 349.1 258.8 177.9 1358.8 787.6 74.9 54.0 214.7 113.4 561.8 380.3 1358.8 787.6 74.9 54.0 592.0 349.1 261.4 142.3
280 1283.2 861.9 80.7 50.3 203.3 123.4 596.0 383.6 1283.2 861.9 80.7 50.3 561.2 378.6 277.3 177.9 1283.2 861.9 80.7 48.1 203.3 123.4 601.9 387.4 1283.2 861.9 80.7 48.1 561.2 378.6 280.1 128.1
285 1202.7 940.8 87.7 50.3 191.1 134.0 644.1 383.6 1202.7 940.8 87.7 50.3 528.3 409.9 299.8 177.9 1202.7 940.8 87.7 42.9 191.1 134.0 650.4 387.4 1202.7 940.8 87.7 42.9 528.3 409.9 302.8 179.7
290 1118.7 1023.1 96.4 50.3 178.4 145.1 702.2 383.6 1118.7 1023.1 96.4 50.3 494.0 442.5 326.9 177.9 1118.7 1023.1 96.4 38.5 178.4 145.1 709.2 387.4 1118.7 1023.1 96.4 38.5 494.0 442.5 330.2 179.7
295 1032.7 1107.5 106.9 50.3 165.4 156.5 772.3 383.6 1032.7 1107.5 106.9 50.3 458.9 476.0 359.5 177.9 1032.7 1107.5 106.9 34.7 165.4 156.5 779.9 387.4 1032.7 1107.5 106.9 34.7 458.9 476.0 363.2 179.7
300 946.3 1192.2 119.7 50.3 152.3 167.9 856.5 383.6 946.3 1192.2 119.7 50.3 423.6 509.6 387.5 177.9 946.3 1192.2 119.7 31.6 152.3 167.9 865.0 387.4 946.3 1192.2 119.7 31.6 423.6 509.6 402.7 179.7
305 860.9 1276.0 135.3 50.3 139.4 179.1 957.3 383.6 860.9 1276.0 135.3 50.3 388.8 542.8 387.5 177.9 860.9 1276.0 135.3 50.8 139.4 179.1 966.8 387.4 860.9 1276.0 135.3 50.8 388.8 542.8 391.4 179.7
310 778.1 1357.2 160.0 50.3 126.9 190.0 1077.5 383.6 778.1 1357.2 160.0 50.3 355.0 575.0 387.5 177.9 778.1 1357.2 154.3 50.8 126.9 190.0 1088.2 387.4 778.1 1357.2 154.3 50.8 355.0 575.0 391.4 179.7
315 699.2 1434.6 179.7 50.3 115.0 200.5 1080.0 383.6 699.2 1434.6 179.7 50.3 322.8 605.7 387.5 177.9 699.2 1434.6 177.2 50.8 115.0 200.5 1090.8 387.4 699.2 1434.6 177.2 50.8 322.8 605.7 391.4 179.7
320 625.3 1507.0 179.7 50.3 103.8 210.2 1080.0 383.6 625.3 1507.0 179.7 50.3 292.6 634.4 387.5 177.9 625.3 1507.0 204.8 50.8 103.8 210.2 1090.8 387.4 625.3 1507.0 204.8 50.8 292.6 634.4 391.4 179.7
325 557.7 1573.3 179.7 50.3 93.6 219.1 1080.0 383.6 557.7 1573.3 179.7 50.3 265.0 660.7 387.5 177.9 557.7 1573.3 181.5 50.8 93.6 219.1 1090.8 387.4 557.7 1573.3 181.5 50.8 265.0 660.7 391.4 179.7
330 497.2 1632.7 179.7 50.3 84.4 227.1 1080.0 383.6 497.2 1632.7 179.7 50.3 240.3 684.2 387.5 177.9 497.2 1632.7 181.5 50.8 84.4 227.1 1090.8 387.4 497.2 1632.7 181.5 50.8 240.3 684.2 391.4 179.7
335 444.6 1684.2 179.7 50.3 76.5 234.0 1080.0 383.6 444.6 1684.2 179.7 50.3 218.9 704.7 387.5 177.9 444.6 1684.2 181.5 50.8 76.5 234.0 1090.8 387.4 444.6 1684.2 181.5 50.8 218.9 704.7 391.4 179.7
340 400.7 1727.3 179.7 50.3 69.8 239.8 1080.0 383.6 400.7 1727.3 179.7 50.3 201.0 721.7 387.5 177.9 400.7 1727.3 181.5 50.8 69.8 239.8 1090.8 387.4 400.7 1727.3 181.5 50.8 201.0 721.7 391.4 179.7
345 366.0 1761.3 179.7 50.3 64.6 244.4 1080.0 383.6 366.0 1761.3 179.7 50.3 186.8 735.2 387.5 177.9 366.0 1761.3 181.5 50.8 64.6 244.4 1090.8 387.4 366.0 1761.3 181.5 50.8 186.8 735.2 391.4 179.7
350 340.9 1785.9 179.7 50.3 60.8 247.7 1080.0 383.6 340.9 1785.9 179.7 50.3 176.5 745.0 387.5 177.9 340.9 1785.9 181.5 50.8 60.8 247.7 1090.8 387.4 340.9 1785.9 181.5 50.8 176.5 745.0 391.4 179.7
355 325.7 1800.8 179.7 50.3 58.5 249.7 1080.0 383.6 325.7 1800.8 179.7 50.3 170.3 750.9 387.5 177.9 325.7 1800.8 181.5 50.8 58.5 249.7 1090.8 387.4 325.7 1800.8 181.5 50.8 170.3 750.9 391.4 179.7
81
PV DIAGRAM
1400
Single Acting - Throw 2 ( Stage 3)
1200
1000
800
86
600
P r e s s u r e , p s ig s
400
200
Gambar 4.9 Diagram P-V single acting throw 2 ideal

0
0 50 100 150 200 250 300 350
3
Piston displacement, in
HE CE
Diagram P-V
1600 Single Acting- Throw 2 (Stage 3)
1400
1200
1000
87
800
P re s s
600
400
200

0
0 50 100 150 200 250 300 350

3
Piston Displacement, in
HE CE HE actual CE actual
PV Diagram
Single Acting- Throw 4 (2nd stage)
400
350
300
88
250
200
Pressure
150
100
50
Gambar 4.11 Diagram P-V single acting throw 4 ideal

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

PD
HE CE
PV Diagram
Single Acting-Throw 4 (2nd stage)
450
400
350
89
300
250
200
Pressure, psig
150
100

50
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
3
HE CE HE Act CE Act
PV Diagram
Double acting - Throw 1 and throw 3
200
180
160
140
120
90
100
psig
Pressure
80
60
40
20
Gambar 4.13 Diagram P-V double acting throw 1 and 3 ideal

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Piston displacement
in3
HE CE
PV Diagram
Double acting - Throw 1 and throw 3
250
200
150
91
psig
Pressure
100
50
Gambar 4.14 Diagram P-V double acting throw 1 and 3 aktual

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Piston displacement
in3
HE CE HE-act CE-act
PV Diagram
Double acting throw 2
1200.0
1000.0
800.0
92
600.0
Pressu re p sig
400.0
Gambar 4.15 Diagram P-V double acting throw 2 ideal

200.0
0.0
0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0
Piston displacement
cubic in
HE CE
PV Diagram
Double acting - throw 2
1200.0
1000.0
800.0
93
600.0
Pressure psig
400.0
200.0
0.0
0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0
Gambar 4.16 Diagram P-V double acting throw 2 aktual

Piston displacement
cubic in
HE CE HE act CE-act
PV Diagram
Double acting - Throw 4 (2nd stage)
450
400
350
94
300
250
200
P re s s u re , p s ig
150
100
50
Gambar 4.17 Diagram P-V double acting throw 4 ideal

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
3
HE CE
PV Diagram
nd
Double acting Throw 4 - 2 stage
500
450
400
350
95
300
250
psig
Pressure,
200
150
100
50
Gambar 4.18 Diagram P-V double acting throw 4 aktual

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Piston displacement
cubic inch
HE CE HE-Act CE act
PV DIAGRAM
Single Acting - On Head End
1400
1200
1000
96
800
600
P re s s u re , p s ig
400
Gambar 4.19 Diagram P-V Single acting head end

200
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Volume in3
1st stage 2nd stage 3rd stage

4.2.12. DAYA KOMPRESOR

Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kompressor tergantung
dari flow rate gas yang dikompresi, pressure ratio, eksponen politropik
serta efisiensi mekanik dan valve.
Perhitungan daya untuk kompresor dalam kondisi stage pertama

single acting adalah sebagai berikut:
• Throw 1
Diketahui : ACFM = 220 cfm
Tekanan masuk = 68.4 psia
Eksponen politropik = 1.404
Tekanan keluar = 149.2 psia
Efisiensi mekanis = 80%
Efisiensi valve = 90% (Dari lampiran)
Maka Power yang diperlukan untuk throw 1 adalah:

n −1
ACFMx144 xP1 P n 1
HPact = . 2 −1 . .
n −1 P1 ε Valve .η mek
33000 x
n
1.404 −1
220 x144 x68.4 149.2 1.404 1
HPact = . −1 .
1.404 − 1 68.4 0.90 x.0.80
33000 x
1.404
HPact = 70.3HP
97
Untuk perhitungan selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.24 Daya kompresor single acting dan double acting
SINGLE ACTING
Rasio Eksponen Efisiensi Efisiensi
CYLINDER ACFM Pinlet, psig
Kompresi politropik mekanis valve HP
Throw 1 220 53.5 2.2 1.404 80% 92% 78.7323
Throw 2 40 344.9 3.2 1.31 80% 95% 110.584
Throw 3 220 53.5 2.2 1.404 80% 92% 78.7323
Throw 4 180 133.1 2.5 1.259 80% 95% 154.025
TOTAL HP 422.073
DOUBLE ACTING
Rasio Eksponen Efisiensi Efisiensi
CYLINDER ACFM Pinlet, psig
Kompresi politropik mekanis valve HP
Throw 1 212.5 51.4 3 1.296 80% 92% 103.992
Throw 2 60 381.3 2.8 1.257 80% 96% 154.712
Throw 3 212.5 51.4 3 1.296 80% 92% 103.992
Throw 4 200 180.3 2.1 1.291 80% 94% 182.761
TOTAL HP 545.457
98
BAB 5 PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Gas lift compressor superior SW-64 yang dijadikan penelitian ini adalah
jenis reciprocating yang memiliki 4 silinder (Throw) dan beroperasi dengan 3
stage. Adapun throw 1 dan 3 adalah stage pertama, throw 4 adalah stage kedua
dan throw 2 adalah stage ketiga. Setiap silinder sudah dilengkapi dengan fasilitas
double acting.
Pada awalnya unit tersebut beroperasi dengan kondisi sebagai berikut:
Stage pertama (Throw 1 dan 3) adalah single acting sedangkan stage kedua dan
ketiga double acting.
Dikarenakan kebutuhan gas yang harus diinjeksikan semakin banyak maka
dilakukan perubahan sehingga semua silinder unit tersebut dioperasikan dengan
mekanisme double acting.
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan pembahasan dan perhitungan antara mekanisme
single acting dan double acting seperti yang tertera dalam bab sebelumnya,
dapat ditarik kesimpulan:
1. Kecepatan suara gas yang berpotensi menyebabkan terjadi efek
pulsation masih dalam batas aman.
2. Nilai spesifik heat ratio yang mendekati dengan nilai eksponen
politropik terjadi pada kondisi double acting yaitu sebesar 1.2
sedangkan perbedaan terbesar terjadi pada kondisi single acting-1st
stage. Hal ini mengakibatkan perbedaan yang besar antara temperatur
adiabatik dan temperatur aktual pada kondisi single acting 1st stage.
3. Setelah 1st stage dimodifikasi dari single acting menjadi double acting,
maka:
- Kompresi rasio naik dari 2 menjadi 3 yang mengakibatkan
efisiensi volumetrik menurun.
99
- Terjadi kenaikan rod load rating hingga 33574 lb dari

20915 lb, namun masih dalam batas aman manufaktur yaitu
42500 lb.
- Valve velocity dari kompresor tersebut justru berkurang
yaitu dari 5175 fpm menjadi 4643 fpm ketika dioperasikan
dalam kondisi double acting. Hal ini akan mempengaruhi
reliabilitas valve tersebut menjadi lebih lama.
-
4. Dari diagram P-V, terlihat adanya fluid losses yang dapat diperkirakan
akibat valve slippage , kebocoran ring piston dan gas yang berekspansi
lagi dengan adanya clearance. Valve slippage lebih banyak terjadi pada
sisi suction valve dibanding discharge valve.
5. Berdasarkan diagram P-V, kompresor yang beroperasi multistage ini
memiliki beberapa keuntungan diantaranya:
- Daya yang digunakan lebih kecil
- Membatasi discharge temperature dari setiap stage
- Membatasi pressure differential
6. Kapasitas kompresor akan naik jika rpm dinaikkan dan sebaliknya akan
menurun jika discharge pressure dinaikkan
5.2 SARAN
1. Secara garis besar pengoperasian kompresor superior SW-64 dengan
mekanisme double acting lebih banyak menguntungkan dibandingkan
dengan single acting baik dari sisi reliabilitas maupun dari sisi
ekonomis.
2. Untuk penelitian selanjutnya, alangkah baiknya menggunakan
compressor simulation software agar hasil perhitungan yang didapatkan
menjadi lebih akurat.
100
DAFTAR PUSTAKA
Production operation training. 2001. Air and gas compressor. Cepu:

Pusdiklat Migas
Bloch, Heinz P. 2006. A practical guide to compressor technology – 2nd ed.

New Jersey: John Willey and Sons inc.
Brown, Royce N. 1997. Compressor: selection and sizing. Houston:

Butterworth-Heinemann.
Brown, Royce N. 1996. Reciprocating compressor. Houston: Butterworth-

Heinemann.
Sularso & Tahara, Haruo. 1996. Pompa & kompresor. Jakarta: Pradnya
Paramitha.
Phillippi, Greg. BasicThermodynamic of reciprocating compressor. Ariel

corporation.
Ludwig, Ernest. 1995. Applied process design for chemical and

petrochemical plants. Houston: Gulf publishing company.
Ballaney, P.L. 1980. Applied Thermodynamics. India: Khanna publisher.
101

Analisa Kinerja Mekanisme Single Acting Dan Double Acting Kompresor Torak Model Superior SW64 Skripsi Saad Ridwanullah Nim

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Analisa Kinerja Mekanisme Single Acting Dan Double Acting Kompresor Torak Model Superior SW64 Skripsi Saad Ridwanullah Nim

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ANALISA KINERJA MEKANISME

SINGLE ACTING DAN DOUBLE ACTING

JURUSAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

Nama : Saad Ridwanullah M

ANALISA KINERJA MEKANISME

Yang diajukan oleh:

Saad Ridwanullah Mappillawa

Telah disetujui untuk dipertahankan dalam sidang ujian tugas akhir

(Dr. Mardani Alisera, M. Eng)

Koordinator Tugas akhir,

(Dr. Abdul Hamid, M. Eng)

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : Saad Ridwanullah Mappillawa

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

Penguji : Ir. Rully Nutranta M. Eng ( .......................…. )

Penguji : Ir. Ariosuko, ST ( .............….......... )

Penguji : Nanang Ruhyat ST. MT (............................)

Penguji : Ir. Yuriadi Kusuma, M. Eng (.............................)

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Dr. Mardani Alisera, M. Eng, selaku dosen pembimbing yang telah

Jakarta, 1 Januari 2009

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai sivitas akademik Universitas Mercubuana, saya yang bertanda tangan di

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Pada tanggal : 1 Januari 2009

(Saad Ridwanullah M.)

Nama : Saad Ridwanullah Mappillawa

Dengan mendapatkan data tekanan dan temperatur dari masing-masing

Name : Saad Ridwanullah Mappillawa

Reciprocating compressor is one of positive displacement compressor type that

This reciprocating compressor is multistage with 3 stages. In initial condition, the

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................ii

2.2.4 SPESIFIK GRAVITY...................................................................9

2.3.21 DAYA KOMPRESOR................................................................ 31

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 99

Gambar 2.1. Hukum termodinamika 1 .................................................................6

Tabel 3.1 Spesifikasi kompresor ........................................................................ 35

LAMPIRAN 1 (Physical constants of hydrocarbon)....................................101

θ Crank angle, degree

N Kecepatan kompresor, rpm

W Mechanical energy (input), btu

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

1.2. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mengadakan penelitian dan

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan tugas akhir ini, permasalahan yang diajukan oleh

1.4. BATASAN MASALAH

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis memberikan batasan pada

1.5. MANFAAT PENELITIAN

Dengan dilakukan penelitian dan pengamatan antara sistim single

1.6. METODE PENULISAN

Metode yang digunakan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

berhubungan dengan pokok bahasan, baik literature, majalah, jurnal

1.7. SISTIMATIKA PENULISAN

Untuk mempermudah dalam penulisan, laporan tugas akhir ini dibagi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. HUKUM TERMODINAMIKA I