SKRIPSI
Disusun Oleh:
SKRIPSI
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmaanirrohiim
Alhamdullilahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan revisi
penulisan Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat untuk seluruh civitas
akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya program studi Teknik
Pertambangan Fakultas Sains dan Teknologi.
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini banyak pihak yang telah
membantu, memberikan dukungan dan mempermudah pengerjaan dan
penyelesaian laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
iv
Bapak Devi Kurniadi (Ventilation Engineer) yang telah banyak
memberikan masukan, dan diskusi pada penulis dalam melakukan Tugas
Akhir ini.
Bapak Annas ( Hidrology engineer ) yang telah memberikan arahan dan
masukan masukan mengenai penulisan dalam melakukan Tugas akhir ini
Kakak Abu Bakar A Samiun (Ventilation Engineer) yang selalu memberi
arahan, masukan dan menemani selama saya pengambilan data
dilapangan
Kakak Jorge (Drill Blast Engineer) yang selalu memberi arahan, masukan
dan menemani selama saya pengambilan data dilapangan
Seluruh Karyawan PT. Nusa Halmahera Minerals, atas keramahannya,
bantuan, kerjasama dan dukungannya selama Tugas Akhir ini
berlangsung.
Penulis
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
Sebagai Civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Adji Dwi Saputra
NIM 11160980000049
Program Studi : TeknikPertambangan
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul :
ANALISIS KINERJA KIPAS UTAMA DI TOGURACI
PADA PT. NUSA HALMAHERA MINERALS, MALUKU UTARA
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Tangerang
Selatan, Pada tanggal : 24
April 2019 Yang menyatakan,
vii
ABSTRAK
Kata kunci: collar, efisiensi, evase, inlet volume, pressure, resistensi, spot,
traverse.
viii
ABSTRACT
Key words : collar, efisiensi, evase, inlet volume, pressure, resistensi, spot,
traverse.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI..................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
4.1.1 Penelitian............................................................................................70
4.2 Pembahasan...............................................................................................87
5.1 Kesimpulan..............................................................................................97
5.2 Saran.........................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................99
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR
xiv
Gambar 3.3 Litologi Daerah Penelitian.................................................................50
Gambar 3.8 Titik Pengambilan Data Collar (Kiri T01 dan Kanan T03)...............59
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran C Velocity............................................................................................104
Lampiran F Psikrometri.......................................................................................112
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Tambang bawah tanah memiliki sistem kebutuhan yang tidak dimiliki oleh
penambangan ditempat terbuka yaitu sistem ventilasi. Sistem ini merupakan
bagian vital dari penambangan bawah tanah yang mencakup kebutuhan udara,
kualitas udara suhu dan kelembapan. Area tambang bawah tanah Toguraci yang
sering disingkat TOG merupakan tambang bawah tanah PT. Nusa Halmahera
Minerals yang cukup unik, hal ini dikarenakan tambang TOG memiliki suhu air
tanah yang relatif tinggi hasil kontak aktivitas tektonik yang ada pada daerah
tersebut dengan air meteorik dari permukaan. Sehingga menghasilkan suhu
rata-rata 28 ͦ𝐶 − 40 ͦ𝐶dan kelembapan diatas 85% pada front kerja dimana kondisi
ini sangat tidak aman dan tidak boleh ada kegiatan apapun.Maka dari itu
deperlukan penanganan khusus untuk sistem ventilasi di TOG.
1
2
Artinya : “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,”
(Q.S. Al-Muddassir:38)
Kedua ayat diatas dijelaskan bahwa angin diciptakan dengan tujuan untuk
mempermudah hidup makhluk hidup dalam pemanfaatanya, dan untuk
pertambangan sebagai mana yang disebutkan diatas bahwa aliran angin/udara bisa
dikendalikan. Seperti halnya dalam sistem jaringan ventilasi yang dapat diatur
aliran udaranya sesuai dengan kebutuhan. Dan pada ayat diatas dijelaskan juga
bahwa setiap perbuatan yang dilakukan harus bertanggung jawab atas
perbuatanya, dalam pertambangan ayat ini berkaitan dengan tanggung jawab
perusahaan terhadap keselamatan para pekerjanya mengenai kebutuhan udara
yang disediakan didalam tambang bawah tanah. Maka dari itu kinerja dari sitem
ventilasi yang sebagai alat pengatur udara harus dijaga kondisi dan diusahakan
selalu dalam kondisi optimal dan tercukupi udaranya untuk para pekerja.
Agar pembahasan terhadap masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian,
maka masalah pokok yang akan dibahas hanya berfokus pada kuantitas dan
kinerja kipas utama T01 dan T03 TOG pada PT. Nusa Halmahera Minerals.
4
TINJAUAN PUSTAKA
a. Menghilangkan debu yang ada didalam ventilasi tambang bawah tanah hingga
udara menjadi normal sesuai dengan kebutuhan.
b. Mengatur suhu (panas atau lembab) udara ventilasi tambang bawah tanah
sehingga pekerja nyaman untuk melakukan aktivitas.
5
6
d. Menyingkirkan dan melarutkan udara kotor yang ada didalam tambang bawah
tanah menjadi udara bersih/segar sesuai dengan yang dibutuhkan.
a. Jalur – jalur ventilasi yang memberikan tahanan yang lebih kecil akan lebih
banyak dialiri udara dibandingkan jalur – jalur yang memberikan tahanan yang
lebih besar.
Sistem ventilasi tambang dibagi menjadi dua yaitu sistem ventilasi alam
dan sistem ventilasi bantu. Sistem ventilasi alam merupakan udara dari atmosfer
yang dapat mengalir secara sendirinya pada front tambang, pengaliran udara yang
terjadi pada sistem ventilasi alam ini disebabkan dari tekanan udara yang berada
di luar lebih besar dibandingkan udara yang berada di dalam tambang.
Sedangkan untuk
7
sistem ventilasi bantu merupakan udara dari luar dapat mengalir ke dalam front
tambang dengan bantuan alat seperti fan atau mesin ventilasi, pada sistem
ventilasi bantu atau buatan ini memiliki 3 metode yaitu metode forcing, metode
exhausting dan metode overlap. (McPherson J. Malcolm, 1997)
Sistem ventilasi yang digunakan pada metode tambang bawah tanah dibagi
menjadi dua macam yaitu ventilasi alami dan ventilasi buatan.
a. Ventilasi alami merupakan suatu sistem yang berasal dari udara yang
berasal dari atmosfer yang dapat mengalir secara sendirinya ke dalam front
tambang, yang disebabkan karena adanya tekanan udara yang berada di
luar lebih besar dibandingkan udara yang tersedia di dalam tambang.
Ventilasi Alami terbagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Ventilasi Alami Permanen dimana ventilasi ini dapat terbuka secara
permanen sebagai fungsi untuk menjamin pertukaran udara minimal.
2. Ventilasi Alami Temporer dimana ventilasi ini dapat dibuka dan
ditutup untuk difungsikan apabila memerlukan kondisi penghawaan
yang lebih baik.
b. Ventilasi buatan merupakan suatu sistem yang berasal dari luar yang dapat
mengalir ke dalam front tambang dengan bantuan alat baik itu fan atau
mesin ventilasi lainnya. Ventilasi buatan ini dibuat dengan dua sistem
yaitu dengan sistem tekan yang dipasang dengan menggunakan fan pada
down cast shaft dan sistem hisap yang dipasang dengan menggunakan fan
pada up cast shaft. Ventilasi Buatan terbagi menjadi 3 macam yaitu :
sistem hembus ini yaitu seluruh front kerja akan teraliri dengan udara kotor seperti
ditunjukkan dengan tanda panah bewarna merah (panah biru menunjukkan aliran
udara bersih). Disebut udara kotor karena semua gas dan emisi lain disepanjang
bukaan telah terlarut dalam aliran udara ini.
Gambar 2.1
Forcing System
Gambar 2.2
Exhausting System
Sistem ini merupakan gabungan yaitu dapat menghembus udara positif dan
dapat juga menghisap udara kotor secara bersamaan (McPherson J. Malcolm,
1997). Sistem ini umumnya diterapkan pada lubang bukaan panjang dengan
ukuran lebih dari 500 m. Overlap System ini menbutuhkan 2 fan (kipas). Dua
kipas ini akan memberikan tenaga lebih untuk memasok udara di bukaan – bukaan
panjang tersebut.
Gambar 2.3
Overlap System
1
Udara segar normal yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri dari ;
Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Argon dan Gas-gas lain seperti terlihat pada
table berikut:
Tabel 2.1
Disamping itu selalu dianggap bahwa udara segar akan selalu mengandung
karbondioksida (CO2) sebesar 0,03%. Demikian pula perlu diingat bahwa udara
dalam ventilasi tambang selalu mengandung uap air dan tidak pernah ada udara
yang benar-benar kering. Oleh karena itu akan selalu ada istilah kelembaban udara
(Sumber: Hartman, 1982).
a. Karbondioksida (CO2)
Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak mendukung nyala api
dan bukan merupakan gas racun. Gas ini lebih berat dari pada udara, karenanya
selalu terdapat pada bagian bawah dari suatu jalan udara. Dalam udara normal
kandungan CO2 adalah 0,03 %. Dalam tambang bawah tanah sering terkumpul
pada bagian bekas-bekas penambangan terutama yang tidak terkena aliran
ventilasi, juga pada dasar sumur-sumur tua. Sumber dari CO2 berasal dari hasil
pembakaran, hasil peledakan atau dari lapisan batuan dan dari hasil pernafasan
manusia. Pada kandungan CO2 = 0,5 % laju pernafasan manusia mulai
meningkat, pada kandungan CO2 = 3 % laju pernafasan menjadi dua kali lipat
dari keadaan normal, dan pada kandungan CO2 = 5 % laju pernafasan meningkat
tiga kali lipat dan pada CO2 = 10 % manusia hanya dapat bertahan beberapa
menit. Kombinasi CO2 dan udara biasa disebut dengan ‘blacdamp’.
b. Methan (CH4)
Gas methan ini merupakan gas yang selalu berada dalam tambang
batubara dan sering merupakan sumber dari suatu peledakan tambang. Campuran
gas methan dengan udara disebut ‘Firedamp’. Apabila kandungan methan dalam
udara tambang bawah tanah mencapai 1 % maka seluruh hubungan mesin listrik
harus dimatikan. Gas ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari pada udara
dan karenanya selalu berada pada bagian atas dari jalan udara.
Methan merupakan gas yang tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak mempunyai rasa. Pada saat proses pembatubaraan terjadi maka gas
methan terbentuk bersama-sama dengan gas karbondioksida. Gas methan ini akan
tetap berada dalam lapisan batubara selama tidak ada perubahan tekanan padanya.
Terbebasnya gas methan dari suatu lapisan batubara dapat dinyatakan dalam suatu
volume per satuan luas lapisan batubara, tetapi dapat juga dinyatakan dalam
satuan volume per satuan waktu. Terhadap kandungan gas methan yang masih
terperangkap dalam suatu lapisan batubara dapat dilakukan penyedotan dari gas
1
methan tersebut dengan pompa untuk dimanfaatkan. Proyek ini dikenal dengan
nama ‘seam methane drainage’.
Gas karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak ada rasa, dapat terbakar dan sangat beracun. Gas ini banyak dihasilkan
pada saat terjadi kebakaran pada tambang bawah tanah dan menyebabkan tingkat
kematian yang tinggi. Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap
haemoglobin darah, sehingga sedikit saja kandungan gas CO dalam udara akan
segera bersenyawa dengan butir-butir haemoglobin (COHb) yang akan meracuni
tubuh lewat darah. Afinitas CO terhadap haemoglobin menurut penelitian (Forbes
and Grove, 1954) mempunyai kekuatan 300 kali lebih besar dari pada oksigen
dengan haemoglobin. Gas CO dihasilkan dari hasil pembakaran, operasi motor
bakar, proses peledakan dan oksidasi lapisan batubara.
Gambar 2.4
Gas ini sering disebut juga ‘stinkdamp’ (gas busuk) karena baunya seperti
bau telur busuk. Gas ini tidak berwarna, merupkan gas racun dan dapat meledak,
merupakan hasil dekomposisi dari senyawa belerang. Gas ini mempunyai berat
jenis yang sedikit lebih berat dari udara. Merupakan gas yang sangat beracun
dengan ambang batas (TLV-TWA) sebesar 10 ppm pada waktu selama 8 jam
terdedah (exposed) dan untuk waktu singkat (TLV-STEL) adalah 15 ppm.
Walaupun gas H2S mempunyai bau yang sangat jelas, namun kepekaan terhadap
bau ini akan dapat rusak akibat reaksi gas H2S terhadap syaraf penciuman. Pada
kandungan H2S = 0,01 % untuk selama waktu 15 menit, maka kepekaan manusia
akan bau ini sudah akan hilang.
Sulfur dioksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak bisa
terbakar. Merupakan gas racun yag terjadi apabila ada senyawa belerang yang
terbakar. Lebih berat dari pada udara, dan akan sangat membantu pada mata,
hidung dan tenggorokan. Harga ambang batas ditetapkan pada keadaan gas = 2
ppm (TLV- TWA) atau pada waktu terdedah yang singkat (TLV-STEL) = 5 ppm.
1
Gas nitrogen oksida sebenarnya merupakan gas yang ‘inert’, namun pada
keadaan tekanan tertentu dapat teroksidasi dan dapat menghasilkan gas yang
sangat beracun. Terbentuknya dalam tambang bawah tanah sebagai hasil
peledakan dan gas buang dari motor bakar. NO2 merupakan gas yang lebih sering
terdapat dalam tambang dan merupakan gas racun. Harga ambang batas
ditetapkan 5 ppm, baik untuk waktu terdedah singkat maupun untuk waktu 8 jam
kerja. Oksida notrogen yang merupakan gas racun ini akan bersenyawa dengan
kandungan air dalam udara membentuk asam nitrat, yang dapat merusak paru-
paru apabila terhirup oleh manusia.
Gas yang dapat dikelompokkan dalam gas pengotor lain adalah gas
Hidrogen yang dapat berasal dari proses pengisian aki (battery) dan gas-gas yang
biasa terdapat pada tambang bahan galian radioaktif seperti gas radon.
1
Gambar 2.5
Posisi Gas Dalam Terowongan
1
Tabel 2.2
a. Autokompresi
Proses dari autokompresi hampir sama dengan proses yang dialami oleh
udara pada sistem kompressor. Autokompresi terjadi disaat udara memasuki
tambang melalui shaft sehingga udara akan mengalami kompresi dan pemanasan
saat mengalir ke bawah. Jika tidak ada transfer panas dan kelembaban udara yang
ada di shaft, maka proses autokompresi akan berlangsung secara adiabatik. Ketika
udara atau fluida mengalir turun, maka energi potensialnya akan diubah menjadi
entalpi yang akan meningkatkan tekanan, energi dalam hingga temperaturnya.
b. Batuan
Semua air bawah tanah, terutama yang berasal dari rekahan yang panas
dan batuan reservoir panas, adalah sumber panas yang cukup besar di tambang.
Karena
1
air dan panas berasal dari batuan sekitar ataupun sumber geothermal, temperatur
air akan sama dengan batuan bahkan dapat lebih tinggi. Panas yang berasal dari
air umumnya berpindah ke udara tambang melalui evaporasi yang meningkatkan
panas laten dari udara tersebut. Proses evaporasi yang terjadi di tambang dapat
diminimalisasi dengan cara melakukan grouting pada batuan, isolasi sumber air
masuk dan juga membuat saluran air ditches ataupun pipa untuk meyalurkan air
yang sudah masuk keluar tambang. Selain itu, panas laten yang cukup besar juga
dapat berasal dari evaporasi service water (air pengeboran) yang disebut dengan
mine water, yang dipanaskan oleh batuan sekitar.
d. Peralatan Listrik
e. Peralatan Mesin
Biasanya suatu mesin diesel memproduksi panas tiga kali lebih besar dari
besar daya masukan listrik mesinnya. Hal ini dapat didemonstrasikan dengan
menganggap bahwa laju dari konsumsi bahan bakar per kW adalah 0,3 liter.
f. Metabolisme Manusia
Panas dari tubuh manusia dibuang secara kontinu dengan proses transfer
panas. Hasilnya adalah penambahan kalor laten dan kalor sensible temperature).
Pada udara tambang namun pada jumlah yang kecil. Panas yang dihasilkan oleh
pekerja disebabkan tubuh mengeluarkan panas untuk menyeimbangkan kondisi
tubuh terhadap lingkungan. Panas yang dihasilkan bergantung untuk tipe
pekerjaan yang sedang dilakukan, yaitu 100 W untuk pekerjaan ringan, 400 W
untuk pekerjaan sedang dan 600 W untuk pekerjaan berat.
1
g. Oksidasi
Efek dari oksidasi di tambang batubara dan sulfur biasanya menjadi hal
yang perlu diperhatikan. Oksidasi yang terjadi pada tambang tersebut akan
mempunyai heat load yang cukup besar tergantung dari besar penurunan volume
oksigen yang ada.
h. Peledakan
Panas yang dihasilkan dari peledakan sangat bergantung dari tipe bahan
peledak yang digunakan dan densitas bahan peledak untuk sekali peledakan.
Umumnya panas yang dilepaskan untuk peledakan di tambang bawah tanah
berkisar di 3700 kj/kg ANFO yang digunakan atau sekitar 5800 kJ/kg nitro-
glyserine. Saat peledakan, 50 % - 90% energi yang dilepaskan terjadi dalam
bentuk panas. Akan tetapi, menghitung jumlah kalor yang dilepaskan ke udara
tambang pada kenyataan cukup sulit dilakukan karena kebanyakan dari kalor
tersebut langsung diserap oleh batuan sekitar.
i. Pergerakan Batuan
j. Pipa
Pipa yang membawa air bisanya lebih panas daripada mine air dan
kemudian akan memberikan panas ke udara. Air atau drainage water biasanya
satu- satunya air yang cukup hangat yang ada di pipa tambang bawah tanah.
Kuantifikasi
2
transfer panas dari pipa cukup sulit dilakukan, dan kenaikan maupun penurunan
panasyang terjadi bisanya diabaikan.
Gambar 2.6
Hubungan Suhu Dengan Efisiensi Kerja
Gambar 2.7
Nilai Suhu Efektif
2
Kuantitas udara adalah jumlah udara yang melalui ruang dan luas tertentu
yang diukur setiap satuan waktu (D.J. Brake, 2013). Sedangkan kuantitas udara
tambang yang dimaksud adalah jumlah udara masuk kedalam tambang dalam
waktu tertentu. Kuantitas udara yang melalui jalur udara tidak ditentukan secara
langsung, melainkan berdasarkan pengukuran kecepatan aliran udara dan luas
penampang jalur udara tambang. Tujuan dari perhitungan udara tambang adalah
untuk mengetahui besarnya kebutuhan udara dan pembagiannya kesetiap jalur
yang dibutuhkan didalam tambang. Setelah diketahui kecepatan aliran udara dan
luas penampang jalur udara pada titik pengukuran, maka kuantitas udara dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
𝑄= 𝑉 𝑥 𝐴…………………………..…………………………………….……(2.1)
V = √
2𝑉𝑝 …………………………………………………………………....(2.2)
𝜌
Dimana V adalah velocity (m/s), Vp nilai velocity pressure terukur (Pa), dan
nilai density (kg/m3).
2
a. Collar Measurment
Tekanan yang mengalir pada aliran udara melalui pitot tube akan diukur
oleh suatu manometer yang disambungkan dengan slang plastik atau karet pada
ujung pitot tube lainnya. Tekanan yang diukur yakni total pressure, static
pressure dan velocity pressure.
c. Total Pressure, merupakan jumlah dari velocity pressure dan static pressure.
2
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Pitot Tube
b. Evase measurement
Gambar 2.10
Gambar 2.11
c. Traverse measurement
Gambar 2.12
Pengukuran tersebur dilakukan minimal 2 kali dari arah kiri kekanan dan
kanan kekiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pengukuran tersebut
menggunakan alat sebagai berikut:
2
Gambar 2.13
Hot Wire Anemometer Digital
d. Spot Measurment
……………………………………………………………….(2.4)
Keterangan :
Merupakan tekanan parsial uap air yang ditimbulkan oleh mulekul uap air
didalam udara lembab pada suhu constant. Apabila udara mencapai kondisi jenuh,
maka tekanan uap air tersebut disebut Saturated vapour pressure (esd). Pendugaan
tekanan parsial uap air dapat didekati dengan persamaan:
Keterangan :
Pa V = 1 x Ra .T Joules (J)....................................................................(2.8)
Keterangan: Ra : Konstan gas untuk udara kering (287,04 J / kg K)
o V disubtitusikan
Keterangan :
Merupakan volume yang ditempati oleh unit massa material, yang dapat
diartikan volume ruang yang diisi oleh 1 kg udara kering dan dinyatakan dalam
m3/kg udara kering. Adapun persamaannya sebagai berikut: (0,28055 merupakan
konstanta gas untuk udara (kJ/kg K) ).
Keterangan :
e. Density (𝜌)
Keterangan :
𝜌 : Density (kg/ m³ ),
f. Enthalpy (H)
Entalpi adalah panas total udara segar yang merupakan penjumlahan panas
udara kering dan uap air per satuan berat udara kering Btu/lb (kJ/Kg). Nilai
Enthalpy dapat dihitung dengan persamaan: (1,005 adalah nilai konstanta tekanan
udara ( kJ/kg. K), 1,8 adalah nilai konstanta tekanan udara dalam kondisi basah
(kJ/kg. K) dan 2501 adalah nilai entalpi uap air persatuan massa uap air (kJ/kg))
Keterangan
g. Sigma Heat
Sigma Heat merupakan energi panas total udara segar yang merupakan
penjumlahan panas udara kering dan uap air per satuan berat udara kering Btu/lb
(kJ/Kg) yang mengabaikan menghitung kandungan air dan uap airnya.
Keterangan
𝑆 : Sigma Heat
𝐻 : Entalphy
twb : Wet bulb temperature
𝑋 : Moisture Content
Keterangan:
(Sumber: Hartman,
1982)
Grafik 2.15
Psikrometri
3
Gambar 2.16
Reaksi Fisiologi
a. Resistensi
Saluran panjang yang sempit dengan banyak bengkokan dan tikungan akan
memerlukan lebih banyak energi untuk menarik udara untuk dilalui. Sebagai
akibatnya, untuk kecepatan fan yang sama, fan akan mampu menarik lebih sedikit
melalui sistim ini daripada yang melalui sistim pendek tanpa ada belokan.
Persamaan yang digunakan yakni:
.................................................................................................................
R = 𝑃𝑠 (2.17)
𝑄2
Keterangan :
R : Resistensi (Ns²/m⁸ )
b. Air Motor
Air Motor atau daya penggerak atau kekuatan udara fan dalam menghisap
udara dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: (D. J. Brake, 2013)
Keterangan :
c. Efficiency
d. Kurva Performance
Gambar 2.17
Kurva Performance
3
Garis kelanjutan dari system resistance kearah atas melewati fan curve
disebut garis performance. Semakin kekanan arahnya, semakin baik
performancenya dan sebaliknya semakin buruk. Jika pertemuan fan curve dan
system resistance pada garis datar atau lengkungan atas dari fan curva, maka
disebut performance stall artinya Tekanan yang diberikan maksimum, tetapi
volume alirannya tidak meningkat. Performance stall harus dihindari. Dan jika
pertemuannya pada sebelah kiri puncak fan curve, maka disebut out of stall.
Kondisi ini berbahaya karena mampu membuat blade terlepas karena tidak
sanggup menahan tekanan yang terlalu tinggi.
Dalam membuat kurva performance atau yang dikenal juga dengan istilah
system resistance curve data yang dibutuhkan yaitu:
o Inlet Volume
o Collar Pressure
o Nilai Resistensi
o Pressure
o Kurva Pabrik
Setelah mengetahui nilai inlet volume, collar pressure, nilai resistensi maka
selanjutnya menghitung nilai pressure. Untuk menghitung nilai pressure maka
rumus yang digunakan yaitu:
P = R x Q2.........................................................................................................(2.20)
Keterangan:
R : resistansi (Ns2/m8 )
Sedangkan untuk nilai pressure dan tekanan statik atau collar pada kurva
pabrik telah ada ketetapannya, sehingga yang perlu dilakukan hanyalah membuat
kurva yang kemudian digabungkan dengan system resistance curve aktual.
Judul dari penelitian yang dilakukan ini adalah Kajian Sistem Jaringan
Ventilasi Tambang Emas Blok Cikoneng PT Cibaliung Sumberdaya, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten, Universitas Islam Bandung. Hasil dari penelitian ini
mengevaluasi sistem jaringan ventilasi dari portal hingga ke area front kerja. Dan
Hasil yang didapatkan bahwa kinerja dari kipas utama tidak sesuai dengan
kebutuhan udara yang ada disana dimana kebutuhan udara yang seharusnya
dialirkan dari kipas utama sebesar 189,74 m³/s disini kipas hanya mampu
menghisap 110,78 m³/s. Sehingga menyebabkan pada front kerja Blok Cikoneng
tidak terpenuhi yaitu 8,11 m³/s yang seharusnya 18,59 m³/s. Maka perlu adanya
booster fan tambahan dan pemindahan booster fan yang tidak terlalu terpakai
sebagai solusinya.
Judul dari penelitian ini Studi Distribusi Aliran Udara Ventilasi Lokal
Pada Metode Penambangan Cut And Fill PT Cibaliung Sumberdaya Dengan
Percobaan Skala Laboratorium, Institut Teknologi Bandung. Hasil dari penelitian
ini menganalisis kebutuhan udara untuk para pekerja dan peralatan yang
digunakan berdasarkan Kepmen 555 ESDM 555.K.26.M.PE Tahun 1995
mengenai kualitas dan kuantitas udara dan diuji coba dengan software kazemaru.
Hasil penelitian ini didapatkan pada area kerja temperatur kering mencapai 29,3º
dan kelembapan relatif 94,1% sedangkan berdasarkan Kepmen 555 ESDM
555.K.26.M.PE Tahun 1995 temperatur yang harus dipertahankan 18º - 24º dan
kelembapan relative harus dibawah 85%. Dan untuk pembacaan aliran udara
melalui aplikasi kazemaru terjadi kebocoran pada saluran udara sebesar 16,3 m³/s
sehingga pasokan udara pada lombong tidak optimal. Total debit udara dari hasil
simulasi perangkat lunak kazemaru adalah 22,6 m³/s sedangkan total debit udara
dari hasil pengukuran adalah 6,3 m³/s. Dengan kurangnya total debit udara yang
dihasilkan kipas sehingga menyebabkan kebutuhan udara pada heading cross cut 4
sebesar 1,6 m³/s sedangakan udara yang dibutuhkan untuk area ini 7,1 m³/s. Maka
perlu adanya perbaikan vent bag yang bocor (pengontrolan sistem ventilasi rutin).
Judul dari penelitian ini Evaluasi Performa Kipas Utama Terhadap Front
Kerja Cikoneng PT. Aneka Tambang TBK. UBPE Pongkor Bogor, Jawa Barat,
Universitas Papua. Hasil dari penelitian ini perusahaan tidak dapat memenuhi
kebutuhan udara sebesar 315 m³/s dikarenakan kipas utama yang digunakan
sedang dalam perbaikan total sehingga hanya 1 kipas saja yang bekerja pada saat
penelitian dimana kipas utama 01 menghasilkan 170,75 m³/s dan kipas utama 02
menghasilkan 173,27 m³/s. Dan diakhir penelitian diukur kembali jika kedua kipas
bekerja bersamaan dan didapat volume sebesar 350,26 m³/s. Dan jumlah ini cukup
untuk memenuhi kebutuhan udara pada saat itu. Maka pada saat perbaikan total
pada salah satu kipas kegiatan pada area front kerja hanya dibatasi pada 1 front
kerja dan dilakukan pemasangan regulator dan ventdoor untuk memfokuskan
aliran udara pada area front kerja agar kebutuhan udara terpenuhi.
4
Gambar 2.18
Kerangka Berfikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
45
4
3.1.2.1 Topografi
Secara umum lokasi penelitian yang berada di Pulau Halmahera
Utara ini memiliki kondisi daerah berupa pegunungan, namun berdasarkan
4
3.1.2.2 Morfologi
Berdasarkan data departement geologi eksplorasi, wilayah PT.
NHM dikategorikan berbentuk bukit bergelombang sedang hingga
bergelombang rendah, dengan elevasi 0-200 m yang memiliki bentuk
lembah “V”, dengan pola aliran sungai “dendritic” (bercabang) dan pola
aliran parallel.
3.1.2.3 Litologi
Litologi daerah penambangan secara garis besar terdiri dari recent
cover, quaternary cover, kayasa formation, gosowong Formation yang
dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2.
4
Urat Midas
Urat Damar
Urat Kayu Manis
Urat Yahut (TY)
Urat Yahut (TH)
Urat Wulan
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang digunakan sebagai
pelengkap, yang meliputi denah kipas utama, spesifikasi kipas utama,
curah hujan, serta topografi dari lingkungan pertambangan.
3. Pengolahan Data
4. Analisa Data
Studi Literatur
Observasi Lapangan
Pengambilan Data
Data Primer :
Data Sekunder :
1. Wet bulb dan Dry Bulb 1. Studi literatur
2. Barometric pressure 2. Collar pressure T01
3. Velocity 3. Scada
4. Total Pressure, static 4. Kurva
& velocity pressure 5. Spesifikasi Primary Fan dan
Pengolahan Data
1. Menghitung nilai indrift barometric, vapour pressure,
moisture content, app specvolume, density of air,
enthalpy, sigma heat and relative humudity
2. Menghitung Air Power, Fan efficiency dan Resistance
3. Menghitung debit dengan metode collar, evase, traverse dan
spot
Analisis Data
1. Melakukan perbandingan debit udara yang dihasilkan dari
metode collar, evase, traverse dan spot
2. Membuat kurva performance primary fan
3. Menganalisis kinerja hasil dari perhitungan dan aktual
Hasil
Gambar 3.4
Pitot Tube
Anemometer Digital
Manometer Digital
Kestrel
b. Bahan
tekanan kecepatan
Tekanan statik
5
Tekanan total
Data – data yang diperoleh untuk menunjang penelitian ini adalah data
sekunder berupa data hasil yang diambil dari beberapa satuan kerja serta
beberapa referensi dari arsip PT. Nusa Halmahera Minerals, jurnal, makalah
serta website resmi yang berkaitan dengan penelitian ini. Beberapa data yang
di pergunakan adalah:
Denah kipas utama
Spesifikasi kipas utama
Denah jaringan ventilasi
Temperatur di area tambang
Luas area pengukuran
30 kali sesuai literatur data akan akurat apabila pengambilan data dilakukan
minimal 30 kali.
Gambar 3.5
Manometer Digital
Gambar 3.6
Pitot Tube
5
Gambar 3.7
Gambar 3.8
Gambar 3.9
Gambar 3.10
Pengambilan Data
Evase
Gambar 3.11
Gambar 3.12
Hot Wire Anemometer Digital
6
Gambar 3.13
Sketsa Pengambilan Data Spot dan Traverse
Gambar 3.15
Udara
2𝑉𝑝
𝑉=√
𝜌
Keterangan :
𝑉𝑝 : Velocity pressure (Pa)
𝜌 : Density of air (kg/m3)
𝑉 : Velocity (m/s)
Keterangan :
A : Luas penampang (m²)
P : Tinggi terowongan (m)
L : Lebar terowongan (m)
𝜋 : 3,14
𝑟 : Jari-jari kipas (m)
6
Tp
P' = P - ( )
1000
Keterangan :
P’ : Pressure in drift (fan) (kPa),
Tp : Total pressure (Pa)
P : Barometric Pressure (kPa)
6
Keterangan :
𝑒𝑠𝑑 : Saturated vapour pressure (kg/kg)
twb : Wet bulb temperature (ºC)
tdb : Dry bulb temperature (ºC)
𝑒 : Vapour pressure (kg/kg)
A : Nilai dari konstanta Psikrometri ( 0,000644 °C-1 )
P’ : Pressure in drift (fan) (kPa).
𝑡𝑑𝑏 + 273,15
𝑉𝑚 = 0,287055 ( )
𝑃 − 𝑃𝑤
Keterangan :
1
𝜌=
𝑉𝑚
6
Keterangan :
𝜌 : Density (kg/ m³ )
𝑉𝑚 : App Specific volume (m³/kg)
Keterangan:
𝑟ℎ : Relative Humidity (%)
𝑒 : Vapour Pressure (kPa)
𝑒𝑠𝑑 : Saturated Vapour Pressure (kPa)
5. Perhitungan Resistensi
Setelah dilakukan pengukuran debit udara maka dilakukan
perhitungan resistensi dengan tujuan untuk mengetahui besar hambatan
yang terjadi pada kipas utama. Untuk mengetahui hambatan tersebut
perhitungan nilai resistensi menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑃
𝑅= 2
Q
Keterangan :
R : Resistensi (Ns²/m⁸)
Q : Volume udara atau kuantitas udara (m³/s)
P : Tekanan statik (Pa)
𝑇𝑃 x 𝑄
𝐴𝑖𝑟 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 =
1000
Keterangan :
7. Perhitungan Efisiensi
Perhitungan efisiensi merupakan perbandingan dari hasil air
power dengan input power kipas utama. Dari perhitungan diatas
didapatkan variable untuk menghitung efisiensi kipas. Selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk menentukan efisiensi kipas berdasarkan
data – data tersebut menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
Air Power : Daya penggerak ( kW)
Input Power : Daya yang dapat ditampung mesin (kW)
4.1.1 Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada lokasi tambang Toguraci lebih tepatnya pada
area Primary Fan dimana Fan ini merupakan alat untuk menghisap keluar udara
kotor dari dalam area tambang. Adanya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah Primary Fan T01 dan T03 sudah bekerja sesuai dengan kebutuhan udara
yang ada. Untuk memastikanya, dilakukan beberapa pengukuran seperti
pengukuran Kecepatan Udara, Tekanan Barometrik, Kelembapan Relatif, Total
Pressure, Static Pressure, Velocity Pressure dan Temperatur. Pengukuran
dilakukan dibeberapa lokasi yaitu : Primary fan T01, Primary Fan T02, Vent
Station 04, Vent Station 05 dan Vent Station 07 (VD01).
Data ini diambil dengan tujuan untuk mengetahui luas lubang bukaan yang
dimana data ini dapat berguna untuk perhitungan selanjutnya seperti untuk
mengetahui debit dan head loss. Data ini didapat dari data primer.
70
7
a) Pengukuran Collar
Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan tekanan dari
aliran udara yang dihasilkan oleh Primary Fan. Pengukuran ini dilakukan
pada badan Primary Fan Dan data yang didapat berupa Velocity Pressure,
Static Pressure dan Total Pressure. Dimana kecepatan aliran udara didapat
dari hasil Velocity Pressure yang sudah diolah dengan rumus sebagai
berikut :
1
𝑃𝑣 = 𝜌 𝑣2
2
2 𝑃𝑣
𝑣=√
𝜌
Pengukuran Kecepatan aliran udara pada T01 pada 12 September 2018 :
2 × 206.6
𝑣=√
1.055
𝑣 = 19.76 𝑚/𝑠
Velocity (m/s)
Pengukuran Primary Fan
Collar T01 T03
AVG 21,22 6,65
(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)
b) Pengukuran Evase
Data ini didapat dengan memanfaatkan pengukuran di surface
saluran keluar dari Primary Fan T01 dan data yang didapat berupa
Average Velocity, Minimum Velocity dan Maximum Velocity. Dari
pengambilan data ini didapatkan data kecepatan aliran udara yang
dilakukan sebanyak 30 kali pengambilan data dan mempunyai nilai
kecepatan rata-rata seperti tabel dibawah ini, dan untuk tabel kecepatan
aliran udara perhitungan collar dapat secara lengkap terdapat pada
lampiran C bagian Evase.
Velocity (m/s)
Pengukuran Primary Fan T01
Evase Left Right
AVG 22,57 23,97
(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)
c) Pengukuran Traverse
Pengambilan data ini dilakukan di lubang bukaan dibawah lokasi
T01dan T03 berada pada Vent Station 04, Vent Station 05 dan Vent
Station
07. Data yang didapat berupa Average Velocity, Minimum Velocity dan
Maximum Velocity. Dari pengambilan data ini didapatkan data kecepatan
aliran udara yang dilakukan sebanyak 15 kali pengambilan data dan
mempunyai nilai kecepatan rata-rata seperti tabel dibawah ini, dan untuk
tabel kecepatan aliran udara perhitungan collar dapat secara lengkap
terdapat pada lampiran C bagian Traverse.
7
VS05
Velocity (m/s)
VD02
Min Max Avg
Traverse 4,8 7,3 5,53
VS07
Velocity (m/s)
VD03
Min Max Avg
Traverse 7,5 9,47 8,27
(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)
d) Pengukuran Spot
Pengambilan data ini dilakukan di lubang bukaan dibawah lokasi
T01dan T03 berada pada Vent Station 04, Vent Station 05 dan Vent
Station
07. Data yang didapat berupa Average Velocity, Minimum Velocity dan
Maximum Velocity. Dari pengambilan data ini didapatkan data kecepatan
aliran udara yang dilakukan sebanyak 15 kali pengambilan data dan
mempunyai nilai kecepatan rata-rata seperti tabel dibawah ini, dan untuk
tabel kecepatan aliran udara perhitungan collar dapat secara lengkap
terdapat pada lampiran C bagian Spot.
7
VS05
Velocity (m/s)
VD02
Min Max Avg
Spot 5,42 6,4 5,75
VS07
Velocity (m/s)
VD03
Min Max Avg
Spot 7,23 7,9 7,55
(Sumber : Data primer perhitungan data lapangan)
Debit Udara merupakan volume udara yang masuk maupun keluar dari
terowongan tambang dalam satuan waktu. Dengan hasil dari kecepatan aliran
udara pada tabel 4.2 sampai tabel 4.5 debit udara yang dihasilkan oleh Primary
Fan dapat dihitung sebagai berikut :
𝑄 =𝐴×𝑣
Pengukuran debit udara pada T01 pada 12 September 2018 :
𝑄 = 15.9 × 206.6
𝑄 = 314.30 𝑚3/𝑠
VS05
Barometric Relative
Velocity (m/s) Tdb Twb Area Debit
VD02 Pressure Humidity
Min Max Avg kPa % °C °C m² m³/s
Spot 5,42 6,4 5,75 98,4 96,3 31,7 31,2 40 230
Traverse 4,8 7,3 5,53 98,4 100 31,3 31,3 40 221,2
VS07
Barometric Relative
Velocity (m/s) Tdb Twb Area Debit
VD03 Pressure Humidity
Min Max Avg kPa % °C °C m² m³/s
Spot 7,23 7,9 7,55 98,5 68,1 34,2 28,9 25 188,75
Traverse 7,5 9,47 8,27 98,5 71,6 33,6 29 25 206,75
°C
In drift barometric
pressure Total Pressure =
1585.8 Pa
𝑇𝑃
𝑃𝐼 = 𝑃 − ( )
1000
1585.8
𝑃𝐼 = 98.6 − ( )
1000
𝑃𝐼 = 97.01 kPa
Vapour Pressure
17.27 × 𝑡𝑊𝑏
𝑒 = (0.6105 × 𝐸𝑥𝑝 ( ))
𝑡𝑊𝑏 + 273.15
Moisture Content
0.622 × 𝑒
𝑋=
𝑃′ − 𝑒
7
0.622 × 3.48
𝑋=
97.01 − 3.48
𝑋 = 0.023 𝑘𝑔/𝑘𝑔
Density
1
𝜌=
𝑉𝑚
1
𝜌=
0.95
𝜌 = 1.055 𝑘𝑔/𝑚³
Entalpi
𝐻 = (1.005 × 𝑡𝐷𝑏) + 𝑋 × ((1.8 × 𝑡𝐷𝑏) + 2501)
𝐻 = (1.005 × 35.7) + 0.023 × ((1.8 × 35.7) + 2501)
𝐻 = 95.2 𝑘𝐽/𝑘𝑔
Sigma Heat
𝑆 = 𝐻 − (𝑋 × 4.18 × 𝑡𝑊𝑏)
𝑆 = 95.2 − (0.023 × 4.18 × 31.9)
𝑆 = 92.1 𝑘𝐽/𝑘𝑔
Relative Humidity
𝑒
𝑟ℎ = × 100%
�
𝑠𝑑
3.48
𝑟ℎ = × 100%
4.49
7
𝑟ℎ = 77.4%
Dibawah ini merupakan tabel hasil dari perhitungan psikomteri udara sebagai
berikut :
Psikrometri
Tekanan Massa Total Panas
Tekanan Tekanan Densitas Total
Barometrik Temperatur Temperatur Kandungan Udara Tanpa Kelembapan
Barometrik Uap Air ( Udara Panas
Dalam Basah (Twb) Kering (Tdb) Air (X) Aktual Kandungan Relatif (Rh)
(P) e) (ρ) (H)
Kipas (P') (Vm) Air (S)
kPa kPa ºC ºC Pa kg/kg m³/kg kg/m³ kJ/kg kJ/kg %
98,57 97,11 31,38 34,99 3,40 0,02 0,94 1,06 93,04 90,07 78,40
320 314 307 300 294 286 279 270 262 253 245 235 226 212 199 189 179 165 152 140 129
33 321 315 308 302 295 288 280 272 263 255 246 237 227 214 200 190 180 167 153 142 130 33
322 316 310 303 296 289 281 273 265 256 247 238 229 215 202 192 182 168 155 143
32 323 317 311 304 297 290 282 274 266 257 248 239 230 217 203 193 183 170 156 32
324 318 312 305 298 291 284 276 268 259 250 240 231 219 208 195 184 173
31 325 319 313 306 299 292 285 277 269 260 251 242 232 222 212 197 185 31
326 320 314 307 301 293 286 278 270 261 253 243 234 224 214 198
30 327 321 315 309 302 295 287 279 271 263 254 245 235 225 215 30
328 322 316 310 303 296 289 281 273 264 255 246 237 227
29 329 323 317 311 304 297 290 282 274 265 256 247 238 29
330 324 318 312 305 298 291 283 275 266 258 249
28 331 325 319 313 306 299 292 284 276 268 259 28
332 326 320 314 308 301 294 286 278 269
27 332 327 321 315 309 302 295 287 279 27
333 328 322 316 310 303 296 288
26 334 329 323 317 311 304 297 26
335 330 324 320 312 305
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
7
8
Gambar 4.1
Keterangan Tabel
TWL
Data performa kipas utama merupakan data yang digunakan sebagai acuan
apakah kinerja kipas utama masih dalam standar atau sudah dibawah standar
untuk memenuhi kebutuhan menghisap udara keluar dari dalam tambang, standar
performa kipas utama berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30
MEM 2018 pada lampiran II “kinerja kipas utama mencakup kebutuhan udara
maksimal di seluruh tambang bawah tanah dan ditambah 15% dari total kebutuhan
udara tersebut. Berikut perhitungan untuk mendapatkan nilai dari performa dari
kipas utama :
8
VP = 206.6 Pa
D = 4.5 m
Ρ = 1.055 kg/m³
𝑣 = 19.76 𝑚/𝑠
Debit
𝑄 = 15.9 × 19.76
𝑄 = 314.30 𝑚3/𝑠
Mass Flow
𝑀𝑎𝑠𝑠 𝐹𝑙𝑜𝑤 = 𝑄 × 𝜌
𝑀𝑎𝑠𝑠 𝐹𝑙𝑜𝑤 = 314.30 × 1.055
𝑀𝑎𝑠𝑠 𝐹𝑙𝑜𝑤 = 331.66 𝑘𝑔/𝑠
8
4) Efficiency
𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 = 39
8
Curva
Inlet Volume Collar pressure Resistance Pressure Blade Volume Curva Shaft Power
Keterangan
m³/s Pa Ns²/m⁸ kPa ( )ͦ m³/s kW
Average 297,59 1484,70 0,02 1,48 56 345,9 353,3
Gambar 4.2
CABOLTER XB001 1 147 110 7,35 7,35 0,07 7,42 7,42 1 7,35 0,07 7,42 Tramming/Drilling
DD010 147 110 7,35 0,07 7,42
JUMBO DD012 3 147 110 22,05 7,35 0,07 7,42 7,42 3 22,05 0,07 22,12 Tramming/Drilling
DD014 147 110 7,35 0,07 7,42
XT046 121 90 12,10 6,05 0,07 6,12
SPRAYMEC 2 6,12 1 6,05 0,07 6,12 Shotcreting
XT047 121 90 12,10 6,05 0,07 6,12
DT017 /
0,00 0,00 0,03 0,03 0,03
HEWS
DT027 429 335 21,45 0,03 21,48
TRUCK DT028 5 429 335 21,45 0,03 21,48 3 64,35 0,07 64,42 Hauling/Loading
DT029 429 335 107,25 21,45 0,03 21,48 21,48
DT030 429 335 21,45 0,03 21,48
GRADER GR005 1 140 7,00 7,00 0,03 7,03 7,03 1 7,00 0,03 7,03 Mine Servicing
TR063 228 170 11,40 0,03 11,43
AGI TR064
2
228 170
22,80
11,40 0,03 11,43
11,43 1 11,40 0,03 11,43 Shotcreting
IT003 289 216 57,80 14,45 0,17 14,62
IT012 289 216 57,80 14,45 0,17 14,62
IT IT013 4 289 216 57,80 14,45 0,17 14,62 14,62 2 28,90 0,17 29,07 Mine Servicing
IT017 289 216 57,80 14,45 0,17 14,62
VC038 147 110 14,70 7,35 0,10 7,45
CHARMEC VC048
2
147 110 14,70 7,35 0,10 7,45
7,45 1 7,35 0,10 7,45 Charging
MULTIMEC VC058 1 147 110 7,35 7,35 0,07 7,42 7,42 1 7,35 0,07 7,42 Mine Servicing
TRX AT-
1 227 170 11,35 11,35 0,07 11,42 11,42 1 11,35 0,07 11,42 Mine Servicing/ Special Project
CRANE-FRANNA 15
LV LV 10 107 71,69 7,17 1,02 8,19 8,19 10 71,69 1,02 72,71 Mine Servicing
BLY BOBCAT
RIG 1 55 3,69 3,69 0,14 3,82 3,82 3 11,06 0,14 11,19 Drilling
DIAMOND DRILL
(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)
8
440 on 5 Aug 2017
Actual airflow volume based on airflow volume reading
Variance 140,49
8
Kebutuhan udara di tambang bawah tanah toguraci dapat dilihat pada tabel
diatas terdapat 31 alat dan 54 orang perkerja rata-rata dalam kegiatan seharinya
dan jika ditotal udara yang dibutuhkan dari para pekerja dan alat sebesar 299,52
m³/s.
8
4.2 Pembahasan
Dimana dari tabel 4.13 dapat kita lihat nilai P mewakili tekanan
barometrik atau tekanan udara yang dihasilkan oleh primary fan T01 dan nilai itu
sesuai dengan standar dari spesifikasi yang ada dengan range 96-99 jika kurang
atau lebih dari ini maka volume udara yang dihasilkan tidak seperti dalam target
dan primary fan dalam kondisi tidak baik harus segera diperbaiki. e merupakan
nilai dari vapour pressure dimana nilai ini merupakan tekanan yang dihasilkan
oleh uap air seperti yang kita tahu bahwa setiap aliran udara ditambang bawah
tanah pasti mengandung uap air hanya intensitasnya saja yang berbeda. Nilai X
mewakili berat dari kandungan air didalam aliran udara diprimary fan, Vm
merupakan nilai spesifik volume udara aktual dari densitas udara yang dihasilkan
oleh primary fan. Kelembapan relatif merupakan nilai dari perbandingan Twb dan
Tdb dimana nilai kelembapan relatif ini tidak boleh tinggi maupun terlalu rendah.
Jika terlalu tinggi menandakan bahwa kandungan air didalam aliran udara
tambang bawah tanah terlalu banyak, jika dalam keadaan kelembapan relatif
tinggi dan para pekerja tetap melakukan perkerjaannya dengan durasi 2 keatas
maka efek yang ditimbulkan akan pengap, kerja jantung menjadi cepat, gelisah
lalu pingsan terlalu banyak menghirup kandungan udara yang mengandung air
sedangakan jika kelembapan relatif terlalu kecil menandakan bahwa udara yang
terkandung didalam tambang terlalu kering sehingga dapat dipastikan kondisi
disana panas, dalam kondisi kelembapan relatif yang kecil juga tidak bagus karena
akan membuat dehidrasi yang berlebihan maka dari itu kelembapan relative yang
dianjurkan sekitar 65%-85%.
Tabel 4.13 Hasil Psikrometri di Primary Fan
Psikrometri
Tekanan Tekanan Massa Total Panas
Temperatur Temperatur Tekanan Uap Kandungan Densitas Total Kelembapan
Barometri Barometrik Udara Tanpa
Basah (Twb) Kering (Tdb) Air ( e ) Air (X) Udara (ρ) Panas (H) Relatif (Rh)
k Dalam Kipas Aktual Kandungan Air
(P)
kPa kPa ºC ºC Pa kg/kg m³/kg kg/m³ kJ/kg kJ/kg %
98,6 97,01 31,9 35,7 3,48 0,02 0,95 1,06 95,21 92,12 77,39
98,65 97,17 31,2 35 3,35 0,02 0,94 1,06 92,08 89,19 77,12
98,37 96,95 31,2 35,2 3,34 0,02 0,95 1,06 92,22 89,33 76,09
98,69 97,16 32,5 35,2 3,66 0,02 0,95 1,06 97,83 94,52 83,51
98,3 97,16 32,2 36,1 3,53 0,02 0,95 1,05 96,72 93,55 77,00
98,82 97,43 31,2 33,9 3,42 0,02 0,94 1,07 91,97 89,03 83,14
98,5 97,02 32,7 36 3,66 0,02 0,95 1,05 98,79 95,46 80,30
98,76 97,39 31,4 34,4 3,43 0,02 0,94 1,06 92,84 89,86 81,51
98,33 96,94 32,5 35,2 3,66 0,02 0,95 1,05 97,98 94,67 83,51
98,76 97,43 32,4 34,5 3,68 0,02 0,94 1,06 97,23 93,93 86,89
98,31 96,92 31,7 35,4 3,45 0,02 0,95 1,06 94,40 91,36 77,85
98,65 97,33 31,7 34,8 3,48 0,02 0,94 1,06 94,16 91,10 81,05
98,32 97,01 31,1 35,3 3,31 0,02 0,94 1,06 91,74 88,89 75,01
98,88 97,62 32,1 34,2 3,62 0,02 0,94 1,07 95,77 92,56 86,81
98,47 97,03 31,2 34,8 3,48 0,02 0,94 1,06 94,16 91,10 81,05
98,98 97,52 32,2 35,3 3,58 0,02 0,94 1,06 96,22 93,04 81,20
98,57 97,11 30,9 35,3 3,26 0,02 0,94 1,06 90,82 88,03 73,90
98,78 97,31 31,3 35,2 3,36 0,02 0,94 1,06 92,41 89,50 76,63
98,43 96,91 31,8 35,4 3,47 0,02 0,95 1,06 94,85 91,78 78,41
98,65 97,33 28,3 35 2,67 0,02 0,94 1,07 80,22 78,14 61,50
98,35 96,79 31,2 35,7 3,31 0,02 0,95 1,05 92,29 89,42 73,54
98,74 97,08 30,9 34,6 3,30 0,02 0,94 1,06 90,87 88,05 77,55
98,37 96,86 31 34,4 3,34 0,02 0,94 1,06 91,46 88,58 79,21
98,75 97,23 30,5 33,7 3,26 0,02 0,94 1,07 89,13 86,38 80,12
98,34 96,83 30,6 34,3 3,25 0,02 0,94 1,06 89,77 87,01 77,45
98,83 97,16 31,3 34,8 3,38 0,02 0,94 1,06 92,53 89,60 78,76
98,73 97,17 30,8 34,3 3,29 0,02 0,94 1,06 90,41 87,60 78,58
98,26 96,66 30,9 34,8 3,29 0,02 0,95 1,06 91,14 88,31 76,51
98,7 97,08 31,4 35,8 3,35 0,02 0,95 1,06 92,96 90,04 74,11
8
98,24 96,61 31,3 35,3 3,36 0,02 0,95 1,05 92,86 89,94 76,15
98,57 97,11 31,38 34,99 3,40 0,02 0,94 1,06 93,04 90,07 78,40
(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)
8
VS05
Barometric Relative
Tdb Twb
VD02 Pressure Humidity
kPa % °C °C
Spot 98,4 96,3 31,7 31,2
Traverse 98,4 100 31,3 31,3
VS07
Barometric Relative
Tdb Twb
VD03 Pressure Humidity
kPa % °C °C
Spot 98,5 68,1 34,2 28,9
Traverse 98,5 71,6 33,6 29
(Sumber : Data Primer perhitungan data lapangan)
9
Hasil perhitungan debit udara pada tabel diatas di setiap lokasi tambang
diperoleh debit udara dari beberapa pengukuran yaitu : pengukuran collar,
pengukuran evase, pengukuran traverse, dan pengukuran spot yang diringkas
dalam tabel dibwah ini
9
Tabel diatas dapat dilihat nilai debit udara yang keluar mempunyai nilai
yang bervariasi tergantung pengukuran yang digunakan. Perbedaan debit diatas
disebabkan faktor –faktor yang mempengaruhi kinerja Primary Fan T01 dan T03.
Berdasarkan data skunder yang berupa jumlah total udara masuk yang
berasal dari TOG portal 1, TOG portal 2 dan T2 Chiller sebesar 421 m³/s dan
udara yang dihisap jika menggunakan hasil perhitungan pengukuran collar sebesar
443.20
9
m³/s terdapat anomali dimana udara yang keluar lebih besar daripada udara yang
masuk. Hal ini disebabkan karena adanya kebocoran pada ventdoor 01 yang
dimana seharusnya pada jalur tersebut mengantarkan udara segar tetapi akibat
kebocoran ventdoor maka udara tersebut sebagian terhisap ke jalur exhaust
sehingga terjadi penambahan volume udara yang berasal dari portal satu masuk
melalui ventdoor sehingga udara bersih bercampur dengan udara kotor. Untuk
kebutuhan udara para pekerja, alat dan ruangan didapatkan sebesar 299,52 m³/s
mengacu kepada Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018 bahwa
kinerja kipas utama harus dapat mengalirkan udara sebesar maksimal dari
kebutuhan udara ditambah 15% dari total maksimal kebutuhan udara tersebut.
Dan kipas utama PT Nusa Halmahera Minerals menghasilkan daya hisap udara
443,20 m³/s dan menurut peraturan kepmen total debit udara yang harus dihisap
sebesar 344.37 m³/s. Dari hasil ini dapat disimpulkan kinerja kipas dari sudah
sesuai standar kepmen yang diacunya bahkan lebih besar dari standarnya.
Hasil tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa kinerja dari Primary Fan T01
pada inlet volume yang dihasilkan yaitu 338 m³/s dengan nilai resistence 0.02
Ns²/m⁸ jika dibandingkan dengan spesifikasi pabrik perbedaan debit udara yang
terjadi hanya sekitar 0.005% dan nilai ini masih bisa digunakan karena toleransi
perusahaan ± 5% dari hasil penelitian terhadap literatur.
Hasil dari analisa diatas dapat dilihat nilai Collar Pressure, Velocity
Pressure dan Total Pressure semuanya berbeda dari spesifikasi dan mengalami
9
penurunan tekanan. Dapat disimpulkan bahwa hal ini terjadi karena menurunya
kinerja dari primary fan tersebut yang berkaitan dengan umur kipas utama dan
perawatan pada kipas utama. Dan kurangnya nilai inlet volume tersebut juga
dikarenakan menurunya kinerja dari Primary Fan T01.
Hasil perhitungan efisiensi dari Primary Fan dengan nilai 46% yang jauh
dibawah standard sedangkan volume yang dihasilkan tidak beda jauh dengan
standardnya. Hasil ini didapat dari perhitungan antara perbandingan air power dan
motor fan power. Dapat dilihat dari efisiensi pabrik tidak sampai 100% pada saat
running dikarenakan pemberian daya kepada motor fan dari daya listrik diubah
menjadi energi kinetik untuk menggerakan blade tidak semua daya listrik yang
dialiri ke motor fan terpakai semua. Dari 1120 kW daya yang dialiri ke motor fan
dengan nilai 87% dari spesifikasi maka daya yang dapat berubah untuk
menggerakan fan hanya 513.2 kW. Jadi pada dasarnya nilai itu sangat kecil apa
bila dibandingkan dengan standar spesifikasi Primary Fan, sedangkan jika kita
bandingkan dari data scada monitoring total air power Primary Fan yang di pakai
sebesar 675 kW. Dan jika dibandingkan dengan data aktual dan data scada
monitoring efisiensi yang didapat 76% dan ini memenuhi target dimana target yg
diambil perusahaan minimal 60%.
5.1 Simpulan
1. Dilihat dari hasil pembacaan kurva yang didapat bahwa kinerja dari
primary fan T01 normal karena duty point berada pada kanan bawah dari
grafik tidak ada indikasi stall yang berarti duty point berada dikiri atas
dimana kondisi nilai tekanan yang ditimbulkan terlalu tinggi
2. Berdasarakan hasil analisis faktor – faktor yang mempengaruhi performa
primary fan ialah sebagai berikut :
Tekanan : Resistance (shock loss dan friction loss)
Suhu : Kenaikan dan penurunan suhu
Design saluran kipas : Luas penampang saluran udara
Kipas : Blade dan mesin
3. Hasil perhitungan volume primary fan dengan menggunakan 4 metode
tersebut yang paling akurat menggunakan metode collar. Karena pada
dasarnya penggunaan alat pitot tube berfokus untuk mencari kecepatan
aliran udara berdasarkan tekanan kecepatan. Dan pada perhitungan volume
menggunakan metode ini kecepatan udara yang diambil dari nilai tekanan
kecepatan tidak terpengaruh oleh nilai resistence dikarenakan pada metode
ini semua nilai resistance sudah berada tekanan statis dan seperti teori
collar pengukuran diarea ini paling stabil kecepatan udaranya.
97
98
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ada beberapa saran yang bisa diterapkan untukmenjaga
kinerja dari primary fan yaitu :
1. Diperlukan perubahan design panjang evase pada primary fan T01 dimana
jika sesuai teori diaharuskan panjang dari evase harus 3 kali dari diameter
Hartman, Howard L & Mutmansky. 1982. Mine Ventilation and Air Conditioning.
Wiley Interscience. United Kingdom.
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor
1827K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan Yang Baik.
Nurul Janah, Stevano Munir, dan Sriyanti. 2014. Kajian Sistem Jaringan Ventilasi
Tambang Emas Blok Cikoneng PT Cibaliung Sumberdaya, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten. Tugas Akhir. Bandung : Universitas Islam
Bandung.
99
100
Pulu, Patrisia. 2017. Evaluasi Performa Kipas Utama Terhadap Front Kerja
Cikoneng PT. Aneka Tambang TBK. UBPE Pongkor Bogor, Jawa Barat.
Tugas Akhir. Papua : Universitas Papua.
Lampiran A
Sistem Jaringan Ventilasi
TOGURACI VENTILATION SCHEMATIC
Updated on Oct 2018
T02
PORTAL (chiller)
02 T01
T03 (exhaust)
(exhaust)
89m³/s
190m³/s
101m³/s 323m³/s
PORTAL TI-DC04
01 236m³/s
81m³/s
254m³/s
142m³/s
405m³/s
10m³/s 142m³/s
74m³/s
VD03 RD02
182m³/s
1161Pa 94m³/s
VD03
RD03
AIR VOLUME BALANCE : 27m³/s 81m³/s
169m³/
Intake Fresh Air m3/s 71m³/s
167m³/s
Tog Portal 1 142
50m³/s 34m³/s
T2 Shaft (Ch ller) 190 VD05 13m³/s
i
RD01 3m³/s VD03
Tog Portal 2 89
RD04 26m³/s
Total 421
Exhaust Air m3/s 196m³/s
T1 Shaft (VD01) 323 160m³/s
91m³/s 70m³/s
151m³/s 14m³/s
VD05
RD03
LEGEND :
TD4988B
DBR FRESH AIRFLOW
VENT WALL RETURN AIRFLOW DC09
SP01
14m³/s
WALL + MANDOOR VENT STATION
BRATTICE VENT DOOR
REFUGE CHAMBER
102
Lampiran B
Total Pressure, Static Pressure dan Velocity Pressure
T01 T03
No Tanggal Total Pressure Static Pressure
Static Pressure (Pa) Total Pressure (Pa) Velocity Pressure (Pa) Velocity Pressure (Pa)
( Pa) (Pa)
1 12/09/2018 1585,8 1739,3 206,6 13,7 9,6 23,2
2 13/09/2018 1483,4 1530,3 217,1 17,1 12,5 25,4
3 13/09/2018 1424,4 1662,3 228,7 19,1 8,6 25,3
4 14/09/2018 1531,4 1720,6 216,2 17,8 13,0 25,4
5 14/09/2018 1569,9 1786,9 223,7 15,8 8,7 23,4
6 15/09/2018 1386,8 1649 252,3 17,7 10,0 26,1
7 15/09/2018 1483,3 1793,3 253,7 16,6 7,4 21,2
8 18/09/2018 1371,7 1604,4 233,4 19,0 12,8 29,0
9 18/09/2018 1386,3 1623,8 237,7 19,1 12,0 29,8
10 19/09/2018 1332,7 1566,3 230,1 17,0 12,7 26,8
11 19/09/2018 1386,3 1588,0 210,5 17,9 12,9 29,8
12 20/09/2018 1315,2 1540,6 225,2 19,4 12,9 30,9
13 20/09/2018 1313,1 1552,0 231,0 19,4 11,8 30,0
14 21/09/2018 1258,0 1516,3 246,2 18,3 13,3 29,2
15 21/09/2018 1440,7 1668,0 220,0 19,0 12,7 29,3
16 22/09/2018 1458,6 1681,4 220,9 18,0 11,9 28,0
17 22/09/2018 1462,3 1667,3 215,0 18,2 12,5 28,1
18 24/09/2018 1473,4 1684,1 216,4 17,0 12,6 27,3
19 24/09/2018 1517,9 1745,1 224,5 17,5 12,3 27,3
103
T01 T03
No Tanggal Total Pressure Static Pressure
Static Pressure (Pa) Total Pressure (Pa) Velocity Pressure (Pa) Velocity Pressure (Pa)
( Pa) (Pa)
20 25/09/2018 1516,8 1748,8 230,2 18,7 11,0 28,3
21 25/09/2018 1558,2 1809,9 263,6 17,9 10,8 27,2
22 26/09/2018 1660,1 1914,8 261,2 16,6 11,2 25,6
23 26/09/2018 1513,0 1781,7 288,3 19,4 11,4 28,4
24 27/09/2018 1520,8 1791,4 269,1 19,2 11,3 28,8
25 27/09/2018 1509,4 1776,2 273,2 18,8 11,5 29,0
26 28/09/2018 1670,1 1918,8 257,5 19,1 12,2 28,5
27 29/09/2018 1564,0 1821,6 264,1 17,8 11,6 28,1
28 29/09/2018 1603,7 1861,4 258,4 18,4 11,3 27,6
29 30/09/2018 1615,1 1871,4 262,3 18,9 10,8 28,3
30 30/09/2018 1628,5 1873,3 253,3 18,1 11,0 26,9
Average 1484,70 1716,28 239,68 18,01 11,48 27,41
10
Lampiran C
Velocity
Collar
Evase
Traverse
Traverse (m/s)
No Tanggal
VS04 VS05 VS07
1 02/10/2018 12,71 5,73 8,55
2 04/10/2018 12,88 5,83 8,59
3 05/10/2018 12,85 5,88 8,65
4 06/10/2018 12,9 5,97 8,79
5 08/10/2018 12,32 5,32 8,01
6 09/10/2018 11,95 4,95 7,71
7 11/10/2018 12,55 5,6 8,34
8 13/10/2018 12,45 5,52 8,22
9 15/10/2018 12,67 5,62 8,41
10 17/10/2018 12,34 5,48 8,18
11 18/10/2018 12,67 5,67 8,45
12 19/10/2018 12,47 5,5 8,12
13 20/10/2018 12,22 5,02 7,81
14 21/10/2018 12,47 5,57 8,27
15 22/10/2018 12,35 5,29 7,95
Average 12,52 5,53 8,27
Spot
Spot (m/s)
No Tanggal
VS04 VS05 VS07
1 02/10/2018 12,82 6,1 7,95
2 04/10/2018 12,9 6,23 8,06
3 05/10/2018 12,89 6,21 8,07
4 06/10/2018 12,93 6,5 8,21
5 08/10/2018 12,15 5,32 7,19
6 09/10/2018 11,98 5,01 6,92
7 11/10/2018 12,46 5,77 7,57
8 13/10/2018 12,36 5,75 7,44
9 15/10/2018 12,27 5,81 7,67
10 17/10/2018 12,22 5,42 7,27
11 18/10/2018 12,74 6,09 7,82
12 19/10/2018 12,31 5,56 7,36
13 20/10/2018 12,02 5,43 7,01
14 21/10/2018 12,41 5,68 7,47
15 22/10/2018 12,14 5,37 7,24
Average 12,44 5,75 7,55
10
Lampiran D
Luas Area Pengukuran
1. TOGURACI VENT STATION IN UNDERGROUND
NO
Lokasi Area (m²)
STATION
VS01 VD01 RD01 (single door) 30,2
VS02 Portal 2 32,2
VS03 DEC.01 bypass 32,5
VS04 VD01 RD01 34,0
VS05 VD02 RD01 40,0
VS06 DEC.04 intersec DEC.01 37,2
VS07 VD03 RD01 25,0
VS08 inside VD04 FD03 37,4
VS09 downstream TY 5065A DEC.07 39,3
VS10 DEC.02 intersec DEC.01 30,7
VS11 Upstream EXPO02 34,5
VS12 Downstream EXPO02 38,4
VS13 EXPO02 LA 34,4
VS14 DEC.08 LA 38,2
VS15 DEC.01 intersec to DEC.08 33,3
VS16 TY 5015A LA 35,7
VS17 TD 5060A LA 30,3
VS18 Upstream Magazine 37,6
VS19 Downstream Magazine 38,1
VS20 DEC.07 intesection from DEC.01 33,4
VS21 DEC.07 SP01 35,5
VS22 INT DEC.07-DEC.09 35,2
VS23 INT DEC.07 before TY 5035C 32,0
VS24 Downstream VD03 RD04 30,5
VS25 TD 4998A upstream VD04 FD07 30,7
VS26 TD 4998A downstream VD04 FD07 26,6
VS27 TD 4988B VD04 FD06 37,0
VS28 upstream VD05 RD03 37,1
VS29 downstream VD05 RD03 32,8
VS30 Portal 1 35,6
VS31 VD01 (Downstream american door) 34,1
VS32 VD03 RD01 (before frame) 38,1
VS33 Chiller 45,0
VS34 VD04 FD05 (TD 5025A) 37,7
VS35 DEC.01-DEC.02 33,8
VS36 DEC.08 LA before door 35,0
VS37 TD5060-VD03RD03 29,3
10
Lampiran E
Debit Udara Primary Fan T01 dan T03
1. Debit Udara Di Permukaan
Lampiran F
PSIKROMETRI
Psikrometri
P P' Twb Tdb e X Vm ρ H S Rh
No Date Time ( WIT)
kPa kPa ºC ºC Pa kg/kg m³/kg kg/m³ kJ/kg kJ/kg %
1 12/09/2018 08.30 - 10.00 98,6 97,01 31,9 35,7 3,48 0,023 0,95 1,06 95,21 92,12 77,39
2 13/09/2018 07.30 - 09.00 98,65 97,17 31,2 35 3,35 0,022 0,94 1,06 92,08 89,19 77,12
3 13/09/2018 15.30 - 17.00 98,37 96,95 31,2 35,2 3,34 0,022 0,95 1,06 92,22 89,33 76,09
4 14/09/2018 07.15 - 08.15 98,69 97,16 32,5 35,2 3,66 0,024 0,95 1,06 97,83 94,52 83,51
5 14/09/2018 15.45 - 17.15 98,3 97,16 32,2 36,1 3,53 0,024 0,95 1,05 96,72 93,55 77,00
6 15/09/2018 07.30 - 08.30 98,82 97,43 31,2 33,9 3,42 0,023 0,94 1,07 91,97 89,03 83,14
7 15/09/2018 14.00 - 15.15 98,5 97,02 32,7 36 3,66 0,024 0,95 1,05 98,79 95,46 80,30
8 18/09/2018 07.30 - 09.00 98,76 97,39 31,4 34,4 3,43 0,023 0,94 1,06 92,84 89,86 81,51
9 18/09/2018 15.00 - 16.00 98,33 96,94 32,5 35,2 3,66 0,024 0,95 1,05 97,98 94,67 83,51
10 19/09/2018 07.15 - 08.45 98,76 97,43 32,4 34,5 3,68 0,024 0,94 1,06 97,23 93,93 86,89
11 19/09/2018 15.00 - 16.15 98,31 96,92 31,7 35,4 3,45 0,023 0,95 1,06 94,40 91,36 77,85
12 20/09/2018 07.30 - 08.30 98,65 97,33 31,7 34,8 3,48 0,023 0,94 1,06 94,16 91,10 81,05
13 20/09/2018 15.30 - 17.00 98,32 97,01 31,1 35,3 3,31 0,022 0,94 1,06 91,74 88,89 75,01
14 21/09/2018 07.10 - 08.40 98,88 97,62 32,1 34,2 3,62 0,024 0,94 1,07 95,77 92,56 86,81
15 21/09/2018 15.30 - 17.00 98,47 97,03 31,2 34,8 3,48 0,023 0,94 1,06 94,16 91,10 81,05
16 22/09/2018 07.00 - 08.30 98,98 97,52 32,2 35,3 3,58 0,024 0,94 1,06 96,22 93,04 81,20
17 22/09/2018 15.50 - 17.00 98,57 97,11 30,9 35,3 3,26 0,022 0,94 1,06 90,82 88,03 73,90
18 24/09/2018 07.00 - 08.40 98,78 97,31 31,3 35,2 3,36 0,022 0,94 1,06 92,41 89,50 76,63
19 24/09/2018 16.00 - 17.20 98,43 96,91 31,8 35,4 3,47 0,023 0,95 1,06 94,85 91,78 78,41
20 25/09/2018 07.00 - 08.30 98,65 97,33 28,3 35 2,67 0,018 0,94 1,07 80,22 78,14 61,50
21 25/09/2018 15.40 - 17.00 98,35 96,79 31,2 35,7 3,31 0,022 0,95 1,05 92,29 89,42 73,54
113
Lampiran G
AIR POWER DAN EFISIENSI PRIMARY FAN T01
Spesifikasi Scada Monitoring
No Date Time ( WIT)
Air Power (kW) Efisiensi Air Power (kW) Efisiensi
1 12/09/2018 08.30 - 10.00 480,33 43% 628,8 76%
2 13/09/2018 07.30 - 09.00 481,62 43% 633,3 76%
3 13/09/2018 15.30 - 17.00 483,47 43% 646,9 75%
4 14/09/2018 07.15 - 08.15 485,62 43% 676,6 72%
5 14/09/2018 15.45 - 17.15 512,28 46% 662,8 77%
6 15/09/2018 07.30 - 08.30 505,59 45% 684,8 74%
7 15/09/2018 14.00 - 15.15 547,56 49% 711,2 77%
8 18/09/2018 07.30 - 09.00 473,15 42% 634,7 75%
9 18/09/2018 15.00 - 16.00 480,58 43% 626,5 77%
10 19/09/2018 07.15 - 08.45 456,91 41% 617,6 74%
11 19/09/2018 15.00 - 16.15 442,51 40% 607,8 73%
12 20/09/2018 07.30 - 08.30 445,36 40% 580,9 77%
13 20/09/2018 15.30 - 17.00 453,71 41% 611,4 74%
14 21/09/2018 07.10 - 08.40 459,10 41% 616,8 74%
15 21/09/2018 15.30 - 17.00 475,69 42% 621,4 77%
16 22/09/2018 07.00 - 08.30 481,20 43% 622,3 77%
17 22/09/2018 15.50 - 17.00 470,75 42% 598,0 79%
18 24/09/2018 07.00 - 08.40 477,18 43% 620,0 77%
19 24/09/2018 16.00 - 17.20 502,30 45% 658,4 76%
20 25/09/2018 07.00 - 08.30 512,84 46% 671,2 76%
21 25/09/2018 15.40 - 17.00 564,25 50% 764,4 74%
22 26/09/2018 07.00 - 08.30 596,25 53% 772,2 77%
23 26/09/2018 15.40 - 17.20 582,22 52% 755,0 77%
24 27/09/2018 07.00 - 08.30 567,09 51% 745,2 76%
25 27/09/2018 15.40 - 17.00 564,95 50% 742,5 76%
26 28/09/2018 07.20 - 08.45 592,89 53% 746,8 79%
27 29/09/2018 07.00 - 08.30 570,86 51% 753,5 76%
28 29/09/2018 15.30 - 17.00 575,02 51% 747,7 77%
29 30/09/2018 08.50 - 10.10 582,33 52% 751,3 78%
30 30/09/2018 15.20 - 16.30 572,32 51% 754,4 76%
Average 513,20 46% 675,49 76%
(Sumber : Data Primer perhitungan data lapangan)
115
Lampiran H
TEMPERATURE WORK LIMIT
LAMPIRAN - TWL Chart bagi Kecepatan Angin ≥ 4.0 m/s
WET BULB TEMPERATURE
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
44 295 288 281 274 266 258 249 241 232 223 213 201 188 178 168 155 142 131 120 107 94 44
296 289 282 275 267 259 251 242 234 224 215 202 190 180 170 157 144 133 122 109 96
43 297 290 283 276 268 260 252 244 235 226 216 204 191 181 171 158 145 134 123 110 97 43
299 292 285 277 270 262 254 245 237 227 218 205 193 183 173 160 147 136 125 112 99
42 300 293 286 279 271 263 255 247 238 229 219 207 194 184 174 161 148 137 126 113 100 42
301 294 288 280 273 265 257 248 240 230 221 208 196 186 176 163 150 139 128 115 102
41 302 296 289 282 274 266 258 250 241 232 223 210 197 188 177 164 151 140 129 116 103 41
304 297 290 283 276 268 260 251 243 234 225 212 199 189 179 166 153 142 131 118 105
40 305 298 291 284 277 269 261 253 244 235 226 213 200 190 180 167 154 143 132 119 106 40
306 299 293 285 278 270 262 254 246 236 227 214 202 192 182 169 156 145 134 121 108
39 307 301 294 287 279 271 263 255 247 238 228 216 203 193 183 170 157 146 135 122 109 39
308 302 295 288 281 273 265 256 248 239 230 217 205 195 185 173 161 149 137 124 111
38 309 303 296 289 282 274 266 258 249 240 231 219 206 196 186 176 165 152 138 125 112 38
311 304 298 290 283 275 268 259 251 242 233 222 211 199 188 177 167 153 140 128 116
37 312 306 299 292 284 277 269 261 252 243 234 225 215 202 189 179 168 155 141 130 119 37
313 307 300 293 286 278 271 262 254 245 236 226 217 204 191 180 170 156 143 132 121
36 314 308 301 294 287 280 272 264 255 246 237 228 218 205 192 182 171 158 144 133 122 36
315 309 303 296 289 281 273 265 257 248 239 229 220 207 194 183 173 159 146 135 124
35 316 310 304 297 290 282 274 266 258 249 240 231 221 208 195 185 174 161 147 136 125 35
318 311 305 298 291 283 276 267 259 250 242 232 223 209 196 186 176 162 149 137 126
34 319 313 306 299 292 285 277 269 260 252 243 234 224 211 197 187 177 164 150 139 127 34
320 314 307 300 294 286 279 270 262 253 245 235 226 212 199 189 179 165 152 140 129
33 321 315 308 302 295 288 280 272 263 255 246 237 227 214 200 190 180 167 153 142 130 33
DRY BULB
322 316 310 303 296 289 281 273 265 256 247 238 229 215 202 192 182 168 155 143
32 323 317 311 304 297 290 282 274 266 257 248 239 230 217 203 193 183 170 156 32
324 318 312 305 298 291 284 276 268 259 250 240 231 219 208 195 184 173
31 325 319 313 306 299 292 285 277 269 260 251 242 232 222 212 197 185 31
326 320 314 307 301 293 286 278 270 261 253 243 234 224 214 198
30 327 321 315 309 302 295 287 279 271 263 254 245 235 225 215 30
328 322 316 310 303 296 289 281 273 264 255 246 237 227
29 329 323 317 311 304 297 290 282 274 265 256 247 238 29
330 324 318 312 305 298 291 283 275 266 258 249
28 331 325 319 313 306 299 292 284 276 268 259 28
332 326 320 314 308 301 294 286 278 269
27 332 327 321 315 309 302 295 287 279 27
333 328 322 316 310 303 296 288
26 334 329 323 317 311 304 297 26
335 330 324 320 312 305
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
225 217 209 203 198 192 186 180 174 165 157 150 144 137 130 121 112 105 97 89 82
33 226 218 210 205 199 193 187 181 175 167 158 152 145 138 131 122 113 106 98 91 83 33
228 220 212 206 200 194 189 182 176 168 159 153 146 139 132 123 115 107 100 92
32 229 221 213 207 201 196 190 184 177 169 160 154 147 140 133 125 116 109 101 32
230 223 217 210 203 197 191 185 179 170 162 155 149 142 135 127 119 109
31 231 226 220 212 203 198 192 186 180 172 163 157 150 143 136 129 121 31
233 227 222 213 205 199 193 187 181 174 166 159 151 144 137 130
30 234 229 223 215 206 200 194 188 182 176 169 161 152 145 138 30
235 230 224 216 208 202 196 190 184 177 171 162 153 146
29 236 231 225 217 209 203 197 191 185 179 172 163 154 29
238 232 227 218 210 204 198 192 186 180 173 162
28 239 234 228 220 211 205 199 193 187 181 174 28
240 235 229 222 215 208 201 194 188 182
27 241 236 230 224 218 210 202 196 189 27
243 237 232 226 220 211 203 197
26 244 239 233 227 221 213 204 26
245 240 234 228 222 2111
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
276 270 263 256 250 243 236 228 221 210 199 191 183 173 164 154 144 135 126 113
32 277 271 264 258 251 244 237 230 222 211 200 192 184 176 167 156 145 136 127 32
279 272 266 259 252 245 238 231 223 212 202 194 186 177 169 158 147 138
31 280 273 267 260 253 246 239 232 224 214 203 195 187 179 170 159 148 31
281 274 268 261 255 247 240 233 226 215 204 196 188 180 171 158
30 283 275 269 263 256 249 241 234 227 216 205 197 189 181 172 30
284 276 270 264 257 250 243 235 228 217 207 199 191 182
29 285 278 271 265 258 251 244 237 229 219 208 200 192 29
286 279 273 266 259 252 245 238 230 221 212 201
28 287 280 274 267 260 253 246 239 231 224 216 28
288 281 275 268 262 255 248 240 233 225
27 289 282 276 270 263 256 249 242 234 27
290 283 277 271 264 257 250 242
26 291 284 278 272 265 258 251 26
292 285 279 273 266 259
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
303 297 290 283 276 269 262 254 244 237 229 217 205 195 186 176 167 154 142 131
32 304 298 291 284 277 270 263 255 246 239 230 218 206 197 187 178 168 156 143 32
305 299 293 286 279 271 264 256 247 240 231 221 210 199 189 179 169 154
31 306 300 294 287 280 273 265 257 249 241 232 223 214 202 190 180 170 31
308 301 295 288 281 274 266 258 251 242 234 225 216 203 191 182
30 309 303 296 289 282 275 267 260 252 244 235 226 217 205 192 30
310 304 297 290 284 276 269 261 253 245 236 227 218 203
29 311 305 298 292 285 278 270 262 254 246 237 228 219 29
312 306 299 293 286 279 271 263 256 247 239 230
28 313 307 300 294 287 280 272 265 257 249 240 28
314 308 302 295 288 281 274 266 258 250
27 315 309 303 296 289 282 275 267 259 27
316 310 304 297 290 283 276 268
26 317 311 305 298 291 284 277 26
318 312 306 299 293 285
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
315 309 303 296 289 281 274 266 258 249 240 231 222 209 196 186 176 163 150 139
32 316 310 304 297 290 283 275 267 259 250 241 232 223 210 197 187 177 164 151 32
317 311 305 298 291 284 276 268 260 251 243 233 224 211 199 189 179 165
31 318 312 306 299 292 285 277 269 261 253 244 235 225 213 200 190 180 31
319 313 307 300 294 286 279 271 263 254 246 236 227 214 201 191
30 320 314 308 302 295 288 280 272 264 256 247 238 228 215 202 30
321 315 309 303 296 289 281 273 265 257 248 239 230 220
29 322 316 310 304 297 290 282 274 266 258 249 240 231 29
323 317 311 305 298 291 284 276 268 259 251 241
28 324 318 312 306 299 292 285 277 269 261 252 28
325 319 313 307 300 293 286 278 270 262
27 326 320 314 308 301 294 287 279 271 27
327 321 316 309 303 295 288 280
26 328 323 317 311 304 297 289 26
329 323 318 311 305 298
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Lampiran I
SCADA MONITORING
Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- FA018 FA018
Pane1- FA018 FA018 Pane1- Pane1- FA018
FA018 FA018 Non- Non-
Time ms FA018 Air Drive End Drive FA018 FA018 Motor
Motor Motor Hours Drive End Drive
Flow Rate Motor Brg End Motor kW Motor RPM Speed
Amps Run Motor Brg End
Temp Vibration Reference
Temp Vibration
Jumat, 14
September 747 132,126493 79,590807 1,5866 428,30726 44066,66786 334,117797 913,009445 913,010952 71,606917 1,440913
2018
Jumat, 14
September 747 135,244533 81,981305 1,643198 431,499959 44074,01635 342,594545 923,956584 923,95786 72,817046 1,495241
2018
Jumat, 14
September 747 137,513942 81,779082 1,735208 427,675679 44081,2149 337,914874 921,73494 921,734924 72,599054 1,509965
2018
Sabtu, 15
September 747 139,440417 79,643646 1,822741 428,334466 44088,50279 338,479991 921,784384 921,784384 71,384931 1,556117
2018
Sabtu, 15
September 747 142,665097 80,535188 1,788868 436,831296 44095,85381 355,344179 937,662802 937,662802 72,257599 1,622758
2018
Sabtu, 15
September 747 154,198485 80,410053 1,738375 425,715155 44103,05506 347,707502 949,101811 951,276066 72,313052 1,580615
2018
Minggu,
16
747 167,022667 79,116434 2,108259 420,127656 44110,31701 346,203956 970,73678 972,606007 71,434194 1,889552
September
2018
Minggu,
16
747 168,958196 80,448271 2,218706 432,136758 44117,66581 365,144709 990 990 72,808618 2,010994
September
2018
124
Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- FA018 FA018
Pane1- FA018 FA018 Pane1- Pane1- FA018
FA018 FA018 Non- Non-
Time ms FA018 Air Drive End Drive FA018 FA018 Motor
Motor Motor Hours Drive End Drive
Flow Rate Motor Brg End Motor kW Motor RPM Speed
Amps Run Motor Brg End
Temp Vibration Reference
Temp Vibration
Minggu,
16
747 153,234891 81,831447 1,786436 429,885829 44124,8845 352,242143 958,672556 958,656366 73,976875 1,635398
September
2018
Minggu,
16
747 136,202975 80,168629 1,5003 421,11659 44132,14873 326,509882 914,66931 914,655384 72,430828 1,394113
September
2018
Senin, 17
September 747 122,106914 76,625937 1,453188 372,18063 44138,82921 281,427933 803,599947 909,842838 68,805424 1,298539
2018
Senin, 17
September 747 113,005891 74,918352 1,30237 333,402979 44145,20639 251,18319 721,593027 911,033857 67,545602 1,177676
2018
Senin, 17
September 747 122,806939 74,566674 1,303728 377,401969 44151,65464 284,391523 817,905521 902,203273 66,995351 1,214499
2018
Selasa, 18
September 747 131,911886 75,22713 1,424787 414,878949 44158,46132 313,045472 900,274836 900,274836 67,051818 1,317701
2018
Selasa, 18
September 747 133,581965 76,788433 1,433088 415,301709 44165,64826 315,847234 905,567625 905,569292 68,737598 1,322022
2018
Selasa, 18
September 747 134,045498 76,982222 1,433693 414,212289 44172,94751 314,174027 904,584391 904,585825 68,933842 1,338091
2018
125
Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- FA018 FA018
Pane1- FA018 FA018 Pane1- Pane1- FA018
FA018 FA018 Non- Non-
Time ms FA018 Air Drive End Drive FA018 FA018 Motor
Motor Motor Hours Drive End Drive
Flow Rate Motor Brg End Motor kW Motor RPM Speed
Amps Run Motor Brg End
Temp Vibration Reference
Temp Vibration
Rabu, 19
September 747 131,48344 76,329701 1,421494 405,337739 44180,23624 304,961018 883,531651 901,158459 68,169865 1,329606
2018
Rabu, 19
September 747 133,984628 76,513658 1,451124 408,311988 44187,31998 310,418746 892,729165 907,881339 68,062752 1,340515
2018
Rabu, 19
September 747 136,827945 77,86909 1,491376 414,162453 44194,50044 315,745539 908,126634 908,115649 69,201392 1,401105
2018
Rabu, 19
September 747 132,162625 76,426838 1,375792 403,5845 44201,85793 295,462635 885,77245 885,759786 68,071813 1,313438
2018
Kamis, 20
September 747 129,640905 74,559905 1,271425 399,584242 44209,11245 286,514521 875,795613 875,795638 66,653186 1,214346
2018
Kamis, 20
September 747 130,828107 75,366296 1,287688 405,119433 44216,337 296,301634 885,737021 885,737043 67,483749 1,22839
2018
Kamis, 20
September 747 131,563857 75,665165 1,319659 408,166518 44223,69502 301,53737 890 890 67,631723 1,256814
2018
Jumat, 21
September 747 132,294692 75,454489 1,35067 409,893 44230,95596 304,232892 891,737205 891,737211 67,421603 1,276776
2018
Jumat, 21
September 747 129,412521 76,433592 1,317147 411,295673 44238,17364 305,873698 891,49429 891,494295 68,354119 1,250794
2018
126
Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- FA018 FA018
Pane1- FA018 FA018 Pane1- Pane1- FA018
FA018 FA018 Non- Non-
Time ms FA018 Air Drive End Drive FA018 FA018 Motor
Motor Motor Hours Drive End Drive
Flow Rate Motor Brg End Motor kW Motor RPM Speed
Amps Run Motor Brg End
Temp Vibration Reference
Temp Vibration
Jumat, 21
September 747 127,363625 77,142709 1,301504 412,028249 44245,53346 306,346568 890 890 69,0582 1,244962
2018
Sabtu, 22
September 747 127,942139 77,016914 1,323041 412,450766 44252,80148 306,855172 889,946658 889,946658 69,038464 1,263125
2018
Sabtu, 22
September 747 130,107094 77,428096 1,369878 415,652346 44260,01036 313,919415 897,931497 897,919363 69,47027 1,281657
2018
Sabtu, 22
September 747 131,564516 77,42337 1,368265 414,541115 44267,37126 313,375548 899,64964 899,639216 69,410967 1,282305
2018
Sabtu, 22
September 747 128,794647 76,797117 1,319329 410,884865 44274,64542 305,114026 889,710459 889,71047 68,788463 1,259519
2018
Minggu,
23
747 126,570097 76,656214 1,297969 410,632365 44281,84577 302,953456 885,006174 885,006155 68,654191 1,238335
September
2018
Minggu,
23
747 126,27243 76,882564 1,284235 410,349708 44289,2103 302,631125 885,005308 885,005291 68,977641 1,226614
September
2018
Minggu,
23
747 126,483697 76,761107 1,291837 410,106278 44296,48997 302,334901 885 885 68,947196 1,233969
September
2018
127
Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- FA018 FA018
Pane1- FA018 FA018 Pane1- Pane1- FA018
FA018 FA018 Non- Non-
Time ms FA018 Air Drive End Drive FA018 FA018 Motor
Motor Motor Hours Drive End Drive
Flow Rate Motor Brg End Motor kW Motor RPM Speed
Amps Run Motor Brg End
Temp Vibration Reference
Temp Vibration
Senin, 24
September 747 127,046571 76,677488 1,317334 412,225465 44303,68089 305,851527 887,907309 887,907316 68,896692 1,251272
2018
Senin, 24
September 747 128,715421 77,540472 1,362426 417,365755 44311,04693 315,635248 898,193226 898,193232 69,605764 1,283734
2018
Senin, 24
September 747 130,658166 78,523631 1,432834 422,088692 44318,33409 324,844514 907,637392 907,637392 70,400661 1,326156
2018
Selasa, 25
September 747 131,649141 78,88253 1,486999 425,580417 44325,51616 331,193341 912,905064 912,905064 70,586607 1,354862
2018
Selasa, 25
September 747 135,109529 80,748709 1,593085 438,379643 44332,88232 355,649978 935,527891 935,527897 72,105444 1,475307
2018
Selasa, 25
September 747 138,847879 83,361297 1,694455 450,262949 44340,179 377,296522 956,686599 956,686605 74,172411 1,571004
2018
Rabu, 26
September 747 139,687104 84,250935 1,733033 452,717206 44347,35442 381,071301 960 960 74,733799 1,586084
2018
Rabu, 26
September 747 140,600566 84,153915 1,729884 452,014795 44354,72008 380,579957 960 960 74,674353 1,589794
2018
Rabu, 26
September 747 142,796536 83,112119 1,675626 445,976321 44362,02332 372,679606 956,011641 956,00964 73,981752 1,549822
2018
128
Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- FA018 FA018
Pane1- FA018 FA018 Pane1- Pane1- FA018
FA018 FA018 Non- Non-
Time ms FA018 Air Drive End Drive FA018 FA018 Motor
Motor Motor Hours Drive End Drive
Flow Rate Motor Brg End Motor kW Motor RPM Speed
Amps Run Motor Brg End
Temp Vibration Reference
Temp Vibration
Rabu, 26
September 747 143,316951 81,551491 1,668394 442,193725 44369,19063 367,025123 951,194204 951,192484 72,812441 1,544506
2018
Kamis, 27
September 747 142,631231 81,019249 1,686858 443,14344 44376,55727 367,818469 950 950 72,364413 1,568542
2018
Kamis, 27
September 747 142,074566 81,411453 1,656825 442,570721 44383,86797 367,266199 950 950 72,671095 1,563766
2018
Kamis, 27
September 747 142,810882 81,085825 1,659636 442,000486 44391,02904 366,444527 950 950 72,3089 1,554596
2018
Jumat, 28
September 747 142,753041 80,555469 1,687571 443,548523 44398,39605 368,393343 950 950 71,718329 1,560105
2018
Jumat, 28
September 747 138,78462 81,996817 1,669739 446,196946 44405,71218 371,467023 950 950 72,882087 1,560247
2018
Jumat, 28
September 747 136,587371 83,395678 1,66781 447,219146 44412,86593 372,420404 950 950 74,086747 1,565642
2018
Sabtu, 29
September 747 137,837323 83,368432 1,690547 446,603012 44420,23447 371,75341 950 950 74,067696 1,576384
2018
Sabtu, 29
September 747 139,825195 82,745659 1,678816 444,869925 44427,55737 369,6526 950 950 73,591058 1,576085
2018
129
Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- Pane1- FA018 FA018
Pane1- FA018 FA018 Pane1- Pane1- FA018
FA018 FA018 Non- Non-
Time ms FA018 Air Drive End Drive FA018 FA018 Motor
Motor Motor Hours Drive End Drive
Flow Rate Motor Brg End Motor kW Motor RPM Speed
Amps Run Motor Brg End
Temp Vibration Reference
Temp Vibration
Sabtu, 29
September 747 140,7132 82,372444 1,657421 444,003794 44434,70119 368,806172 950 950 73,2929 1,556808
2018
Sabtu, 29
September 747 140,534732 82,351926 1,668724 444,480135 44442,07118 369,654009 950 950 73,273074 1,551389
2018
Minggu,
30
747 139,71606 82,688055 1,676328 445,450589 44449,40149 370,68359 950 950 73,604689 1,562333
September
2018
Minggu,
30
747 137,967704 83,279023 1,651 446,361017 44456,53776 371,642039 950 950 74,095383 1,542326
September
2018
Minggu,
30
747 137,404007 83,386668 1,652589 446,923731 44463,91083 372,192662 950 950 74,17255 1,530308
September
2018
(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)
130
Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- FA019
Pane1- FA019 FA019 Pane1- Pane1- Pane1- FA019 FA019
FA019 Non-
Time ms FA019 Air Drive End Drive FA019 FA019 FA019 Motor Drive End
Motor Hours Drive
Flow Rate Motor Brg End VVVF Amps Motor kW Motor RPM Speed Motor Brg
Run End
Temp Vibration Reference Temp
Vibration
Kamis, 13
September 852 99,320786 87,448063 2,246466 428,161214 44503,62111 327,470756 900 900 70,825944 1,994659
2018
Jumat, 14
September 852 100,385302 84,958859 2,247988 436,936503 44510,99122 342,456032 913,129413 913,132933 71,041844 2,326998
2018
Jumat, 14
September 852 103,283114 85,69561 2,572336 408,808484 44517,81812 325,966082 852,212232 923,95562 72,157694 3,124389
2018
Jumat, 14
September 852 108,11232 85,233623 3,493767 409,695671 44524,54996 324,898136 861,270329 921,716011 72,004322 4,135769
2018
Sabtu, 15
September 852 110,599926 82,689008 3,98067 436,608927 44531,71887 346,306366 921,801115 921,801115 70,933606 4,637429
2018
Sabtu, 15
September 852 114,769373 83,181283 3,137709 445,367201 44539,09009 363,526382 937,797305 937,797305 71,876631 4,305337
2018
Sabtu, 15
September 852 71,664374 79,723398 1,416948 245,029468 44544,64561 202,002915 512,968682 951,28803 71,075549 2,193299
2018
Minggu,
16
852 23,363919 64,896435 0,497274 32,345049 44546,42953 25,075632 66,202418 972,795656 60,277489 0,577174
September
2018
Minggu,
852 15,916367 49,074678 0,425663 0 44546,42953 0 0 990 47,141663 0,527714
16
132
September
2018
Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- FA019
Pane1- FA019 FA019 Pane1- Pane1- Pane1- FA019 FA019
FA019 Non-
Time ms FA019 Air Drive End Drive FA019 FA019 FA019 Motor Drive End
Motor Hours Drive
Flow Rate Motor Brg End VVVF Amps Motor kW Motor RPM Speed Motor Brg
Run End
Temp Vibration Reference Temp
Vibration
Minggu,
16
852 n/a 52,201044 0,63039 153,022037 44547,54939 115,459137 317,703334 958,362489 47,73567 n/a
September
2018
Minggu,
16
852 87,035278 75,37643 0,96663 360,493932 44552,3642 273,686843 756,163468 914,495608 61,354233 0,894959
September
2018
Senin, 17
September 852 93,65802 86,312573 1,022915 378,40656 44559,14684 287,263895 800,222873 909,935118 68,027173 1,034086
2018
Senin, 17
September 852 102,770797 86,498119 1,109338 381,291551 44565,63945 288,534809 818,416553 910,96551 68,172236 1,180326
2018
Senin, 17
September 852 122,209457 88,263343 1,183755 420,880206 44572,56024 319,068458 902,175198 902,179255 69,095555 1,127183
2018
Selasa, 18
September 852 131,634791 88,403221 1,184596 423,429321 44579,92147 321,667766 900,277413 900,277413 69,217263 1,115861
2018
Selasa, 18
September 852 131,027261 88,87692 1,297915 407,508493 44587,19331 312,262989 866,769345 905,616723 70,025655 1,349234
2018
133
Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- FA019
Pane1- FA019 FA019 Pane1- Pane1- Pane1- FA019 FA019
FA019 Non-
Time ms FA019 Air Drive End Drive FA019 FA019 FA019 Motor Drive End
Motor Hours Drive
Flow Rate Motor Brg End VVVF Amps Motor kW Motor RPM Speed Motor Brg
Run End
Temp Vibration Reference Temp
Vibration
Selasa, 18
September 852 118,125753 88,968921 1,276295 409,132437 44594,06331 312,347664 871,801648 904,535817 69,826106 1,320349
2018
Rabu, 19
September 852 106,937956 88,840643 1,169201 413,125098 44601,0843 312,628351 881,58102 901,169318 69,258707 1,147345
2018
Rabu, 19
September 852 103,302597 89,017227 1,211962 405,520095 44608,30772 303,50566 861,569971 907,951574 69,446548 1,236185
2018
Rabu, 19
September 852 101,69468 88,319672 1,225779 403,889007 44615,36823 292,09863 861,636682 908,08565 68,40266 1,289875
2018
Rabu, 19
September 852 101,590369 87,263543 1,227831 403,630602 44622,50856 286,843332 867,663097 885,58797 67,365264 1,32837
2018
Kamis, 20
September 852 102,289973 87,366935 1,160809 407,930562 44629,8719 294,401245 875,849948 875,849974 67,525923 1,205092
2018
Kamis, 20
September 852 103,367844 88,347948 1,091896 413,602732 44637,15247 304,51535 885,783501 885,783523 68,328163 1,075658
2018
Kamis, 20
September 852 104,005545 88,639926 1,10111 416,749421 44644,34671 309,866633 890 890 68,718518 1,018031
2018
Jumat, 21
September 852 104,049876 88,335832 1,132174 418,508975 44651,71069 312,591554 891,753493 891,753499 68,478594 1,030942
2018
134
Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- FA019
Pane1- FA019 FA019 Pane1- Pane1- Pane1- FA019 FA019
FA019 Non-
Time ms FA019 Air Drive End Drive FA019 FA019 FA019 Motor Drive End
Motor Hours Drive
Flow Rate Motor Brg End VVVF Amps Motor kW Motor RPM Speed Motor Brg
Run End
Temp Vibration Reference Temp
Vibration
Jumat, 21
September 852 101,042953 88,952032 1,12648 420,07147 44658,99594 314,432204 891,477999 891,478004 69,155139 1,102437
2018
Jumat, 21
September 852 98,536979 89,411357 1,082751 420,861752 44666,1813 315,028826 890 890 69,766134 1,017193
2018
Sabtu, 22
September 852 98,009857 89,23079 1,081261 421,239698 44673,54743 315,458854 889,946158 889,946158 69,665981 0,952265
2018
Sabtu, 22
September 852 95,296066 89,154023 1,175235 411,812026 44680,75462 310,461018 868,502983 897,994534 69,753511 1,138882
2018
Sabtu, 22
September 852 88,091853 87,597094 1,087139 379,625447 44687,23716 284,659914 799,42331 899,590688 69,076319 1,035951
2018
Sabtu, 22
September 852 89,912358 86,595525 1,045975 391,911545 44693,88339 290,827186 826,180084 889,659115 68,669982 0,90052
2018
Minggu,
23
852 93,610585 85,341427 1,096287 419,436964 44701,2072 311,3938 885,006232 885,006212 69,178773 0,997264
September
2018
Minggu,
23
852 91,901438 83,816273 1,066681 419,0889 44708,55207 311,016212 885,00525 885,005234 69,509258 1,00436
September
2018
135
Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- FA019
Pane1- FA019 FA019 Pane1- Pane1- Pane1- FA019 FA019
FA019 Non-
Time ms FA019 Air Drive End Drive FA019 FA019 FA019 Motor Drive End
Motor Hours Drive
Flow Rate Motor Brg End VVVF Amps Motor kW Motor RPM Speed Motor Brg
Run End
Temp Vibration Reference Temp
Vibration
Minggu,
23
852 91,70933 82,234487 1,092113 418,812772 44715,72856 310,627439 885 885 69,205087 0,972735
September
2018
Senin, 24
September 852 93,385628 81,243594 1,155209 420,97279 44723,04323 314,180848 887,934568 887,934575 68,9793 1,045464
2018
Senin, 24
September 852 95,60892 81,426551 1,324367 426,243867 44730,38826 324,209961 898,266228 898,266234 69,725547 1,329799
2018
Senin, 24
September 852 95,304424 81,703817 1,452831 431,065251 44737,57222 333,534102 907,663156 907,663156 70,616202 1,506449
2018
Selasa, 25
September 852 93,297721 81,790617 1,541012 434,669017 44744,87909 339,958289 912,932294 912,932294 70,826958 1,604402
2018
Selasa, 25
September 852 96,539601 83,951108 2,043581 447,895183 44752,22481 365,045083 935,716559 935,716565 72,560428 2,305964
2018
Selasa, 25
September 852 101,107923 86,772156 2,112012 460,090765 44759,41568 387,087355 956,722714 956,722719 74,897892 2,368785
2018
Rabu, 26
September 852 102,83115 87,883432 1,916195 462,78288 44766,71703 391,136546 960 960 75,62286 2,054393
2018
136
Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- FA019
Pane1- FA019 FA019 Pane1- Pane1- Pane1- FA019 FA019
FA019 Non-
Time ms FA019 Air Drive End Drive FA019 FA019 FA019 Motor Drive End
Motor Hours Drive
Flow Rate Motor Brg End VVVF Amps Motor kW Motor RPM Speed Motor Brg
Run End
Temp Vibration Reference Temp
Vibration
Rabu, 26
September 852 102,683128 87,932502 2,063141 462,104046 44774,06447 390,658188 960 960 75,721992 2,312211
2018
Rabu, 26
September 852 102,343569 86,530128 2,098168 455,749519 44781,2599 382,339295 955,974302 955,972238 74,829082 2,402461
2018
Rabu, 26
September 852 102,206274 84,649672 2,107494 451,9015 44788,55249 376,495071 951,181224 951,179485 73,43886 2,355088
2018
Kamis, 27
September 852 102,60753 84,120094 2,38724 452,917318 44795,90101 377,341719 950 950 73,088539 2,723628
2018
Kamis, 27
September 852 102,5078 84,519727 2,472279 452,290224 44803,10475 376,760837 950 950 73,380025 2,902628
2018
Kamis, 27
September 852 101,022339 84,031575 2,228187 451,866095 44810,39019 376,091285 950 950 73,083706 2,52857
2018
Jumat, 28
September 852 99,371651 83,468799 2,255166 453,720388 44817,74066 378,390238 950 950 72,70656 2,514877
2018
Jumat, 28
September 852 96,194699 85,131469 2,480322 456,488459 44824,94921 381,62187 950 950 74,054232 2,868913
2018
Jumat, 28
September 852 95,863519 86,526268 2,35589 457,429179 44832,22451 382,473831 950 950 75,259331 2,69884
2018
137
Pane1-
Pane1- Pane1- Pane1- Pane1-
Pane1- FA019
Pane1- FA019 FA019 Pane1- Pane1- Pane1- FA019 FA019
FA019 Non-
Time ms FA019 Air Drive End Drive FA019 FA019 FA019 Motor Drive End
Motor Hours Drive
Flow Rate Motor Brg End VVVF Amps Motor kW Motor RPM Speed Motor Brg
Run End
Temp Vibration Reference Temp
Vibration
Sabtu, 29
September 852 97,159449 86,351219 2,255859 456,777143 44839,5782 381,779035 950 950 75,046054 2,519973
2018
Sabtu, 29
September 852 97,791744 85,794261 2,512115 455,110685 44846,79513 379,739745 950 950 74,397405 2,942248
2018
Sabtu, 29
September 852 99,915956 85,43257 2,377833 454,291175 44854,06155 378,904215 950 950 74,025122 2,796919
2018
Sabtu, 29
September 852 101,98166 85,314072 2,133261 454,730618 44861,41533 379,684966 950 950 73,943598 2,385236
2018
Minggu,
30
852 100,207028 85,65951 2,385661 455,674167 44868,63926 380,659754 950 950 74,280726 2,740026
September
2018
Minggu,
30
852 98,581326 86,434216 2,407194 456,525964 44875,89807 381,571756 950 950 74,868948 2,838696
September
2018
Minggu,
30
852 101,126792 86,564929 2,183099 457,12332 44883,25268 382,206693 950 950 75,030158 2,493107
September
2018
(Sumber : Data Skunder pengambilan data perusahaan)
13
Lampiran J
KURVA PERFORMANCE
Performance fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva. Kurva performance merupakan kurva
kinerja fan atau juga dapat dirtikan sebagai penggambaran grafik dari fan curve dan system
resistance curve. Perpotongan system resistance curve dan fan curve merupakan titik operasi
(duty point) yang berarrti pertemuan antara jumlah tekanan yang diberikan dengan jumlah
volume udara yang dihisap. Dimana nilai pressure ini didapat dari pengambilan udara pada
tabel collar pressure untuk menentukan kinerja dari primary fan
13
12 September 2018
56
1800
1590
1600
1400
1200
350
166
14
13 September 2018
56
1800
1600
1480
1400
1420
1200
350
348
168 170
14
14 September 2018
56
1800
1600 1569
1400 1531
1200
350
340
167 169
14
15
15September
September2018
2018
56
56
1800
1800
1660
1600
1600 1480
1530
1400
1400 1390
1200
1200
345
3
330
5
5
3
4
0
169 172
14
18
15September
September2018
2018
56
56
1800
1800
1660
1600
1600
1530
1390
1400
1400
1370
1200
1200
330
3
325
5
5
3
4
0
171 173
14
19
15September
September2018
2018
56
56
1800
1800 1660
1660
1600
1600 1530
1530
1400
1400
1200
1200
350
3
345
5
5
3
4
0
171 173
14
20
15September
September2018
2018
56
56
1800
1800
1660
1600
1600
1530
1400
1400 1320
1200 1310
1200
333
3
332
5
5
3
4
0
172172
14
21
15September
September2018
2018
56
56
1800
1800
1660
1600
1600 1440
1530
1400
1400
1200
1200 1260
340
3
320
5
5
3
4
0
171 177
14
22
15September
September2018
2018
56
56
1800
1800
1660
1600
1600 1460
1530
1400
1400 1460
1200
1200
340
3
340
5
5
3
4
0
169 169
14
24
15September
September2018
2018
56
56
1800
1800
1660
1600 1520
1600
1530
1400 1470
1400
1200
1200
345
3
340
5
5
3
4
0
169
168
14
25
15September
September2018
2018
56
56
1800
1800
1660
1560
1600
1600
1530
1520
1400
1400
1200
1200
347
3
345
5
5
3
4
0
168 169
15
26 September 2018
56
1660
1510
390
375
182
178
15
27 September 2018
56
1520
1510
380
375
182
181
15
28 September 2018
56
1670
390
177
15
29 September 2018
56
1600
1560
385
380
182
178
15
30 September 2018
56
1630
1620
390
390
178
178
15
Average
56
1800
1590
1600
1400
1200
350
166
156
Lampiran K
SPESIFIKASI PRIMARY FAN
157
158