Anda di halaman 1dari 211

PENGARUH DIGITAL MARKETING, PERSEPSI HARGA,

DAN SERVICE EXCELLENT TERHADAP LOYALITAS


PELANGGAN APLIKASI ALFAGIFT
DI ALFAMART MEDANG LESTARI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

Kevin Nasua

NIM. 1861201205

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2022
PENGARUH DIGITAL MARKETING, PERSEPSI HARGA,
DAN SERVICE EXCELLENT TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN APLIKASI ALFAGIFT
DI ALFAMART MEDANG LESTARI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

Kevin Nasua

NIM. 1861201205

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

Pengaruh Digital Marketing, Persepsi Harga, dan Service Excellent


terhadap Loyalitas Pelanggan Aplikasi Alfagift di Alfamart Medang
Lestari.

Yang disusun oleh:

Nama : Kevin Nasua

NIM : 1861201205

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : S1 Manajemen

Bidang Kajian : Pemasaran

Disetujui untuk digunakan dalam siding skripsi.

Mengetahui, Tangerang, 26 Mei 2022

(Abdul Rauf, SE., MM) (Rabitha Fazira, SH.,MM)


Ketua Program Studi Manajemen Dosen Pembimbing

i
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :


Pengaruh Digital Marketing, Persepsi Harga, dan Service Excellent
terhadap Loyalitas Pelanggan Aplikasi Alfagift di Alfamart Medang
Lestari Franchise.

Yang disusun oleh:


Nama : Kevin Nasua
NIM : 1861201205
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : S1 Manajemen
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal ……….

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :


1. Hendi Eka Sumarga, S.Pd., MM ………………………….
(Ketua Penguji)
2. Kusdianto, SE., MM ………………………….
(Penguji I)
3. Rabitha Fazira, SH.,MM ………………………….
(Penguji II)

Tangerang, ………..
Ketua Program Studi Manajemen,

Abdul Rauf, SE., MM

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ambil resiko, Bermimpi Lebih Besar Dan Berharap Lebih besar”

(Penulis)

●●●

“Pengalam Menyakitkan bukan untuk dikenang tetapi untuk dipelajari agar


kamu memahami dan bangkit dari keterpurukan”
(Penulis)

●●●

“Tidak semua orang baik itu baik tidak semua orang jahat itu jahat maka
bijaklah dalam bersikap”
(Penulis)

●●●

“Hidup yang tidak dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenangkan”


(Sutan Sjahrir)

Persembahan.

Dengan mengucap Alhamdulillahirobbil’alamin,

skripsi ini saya persembahkan untuk:

 Orang tua tercinta.

 Kakak tersayang, dan keponakan tersayang.

 Sahabat tercinta seperjuangan di FEB UMT.

 Semua keluarga besar.

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Kevin Nasua

NIM : 1861201205

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : S1 Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:

Pengaruh Digital Marketing, Persepsi Harga, dan Service Excellent

terhadap Loyalitas Pelanggan Aplikasi Alfagift di Alfamart Medang

Lestari Franchise

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari

Skripsi orang lain. Apabila di kemudian hari pernyataan Saya tidak benar, maka

Saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat

kelulusan dan gelar kesarjanaannya). Demikian pernyataan ini Saya buat dengan

sebenarnya, untuk dapat dipergunakan bilamana diperlukan.

Tangerang, 18 Agustus 2022

Pembuat Pernyataan,

Materai 10.000

(Kevin Nasua)

iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Muhammadiyah Tangerang, saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Kevin Nasua


NIM : 1861201205
Program Studi : S1 Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang Hak Bebas
Royalti Noneksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah
saya yang berjudul:

Pengaruh Digital Marketing, Persepsi Harga, dan Service Excellent


terhadap Loyalitas Pelanggan Aplikasi Alfagift di Alfamart Medang
Lestari Franchise.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tangerang
Pada Tanggal : 18 Agustus 2022
Yang Menyatakan,

Materai 10.000

(Kevin Nasua)

v
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui melalui digital


marketing, persepsi harga, dan service excellent terhadap loyalitas pelanggan pada
aplikasi Alfagift di Alfamart Medang Lestari Franchise. Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 96 responden konsumen di
Alfamart Medang Lestari Franchise menggunakan rumus Lemeshow.
Pengumpulan data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial variabel digital marketing berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan
thitung > ttabel yakni 2,064 > 1,985. Persepsi harga berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan thitung > ttabel
yakni 4,206 > 1,985. Service excellent berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan thitung > ttabel yakni 3,822 >
1,985. Dan secara simultan variable digital marketing, persepsi harga, dan service
excellent berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
yakni Fhitung > Ftabel sebesar 66,431 > 2,704. Dengan koefisien determinasi sebesar
67,4% yang sisanya dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.

Kata Kunci : Loyalitas Pelanggan, Digital marketing, Persepsi Harga, Service


Excellent.

vi
ABSTARCT

The purpose of this study was to determine the digital marketing, price
perception, and service excellent on customer loyalty alfagift application at
Alfamart Medang Lestari Franchise. This research is a quantitative research. The
sample of this study was 96 consumer respondents at Alfamart Medang Lestari
Franchise using the Lemeshow formula. Primary data collection is obtained from
distributing questionnaires. The results showed that the partial digital marketing
variable had a positive and significant effect on customer loyalty. This is
indicated by tcount> ttable, namely 2,064 > 1,985. Price perception has a positive
and significant effect on customer loyalty. This is indicated by tcount> ttable, namely
4,206 > 1,985. Service excellent has a positive and significant effect on customer
loyalty. This is indicated by tcount> ttable, namely 3,822 > 1,985, And simultaneously
the digital marketing, price perception, and service excellent on customer loyalty
have a positive and significant effect on customer loyalty. namely Fcount> Ftable of
66,431 > 2,704. With a determination coefficient of 67,4%, the rest is influenced
by factors not examined.

Keywords : Customer Loyalty, Digital marketing, Price Perception, Service


Excellent.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang maha esa

yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh Digital Marketing, Persepsi

Harga dan Service Excellent terhadap Loyalitas Pelanggan Aplikasi Alfagift

di Alfamart Medang Lestari Franchise. Adapun tujuan dari penyusunan skripsi

ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis sudah banyak sekali menerima

bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat

menyelesaikan dengan baik skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir, terutama kepada

yang terhormat :

1. Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Tangerang.

2. Dr. Hamdani, SE., MM., M.Pd., M.Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang.

3. Dr. Mikrad, MM., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

viii
4. Dr. Hj. Siti Chanifah, SE., MM., M.Akt selaku Wakil Dekan II Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang.

5. Abdul Rauf, SE., MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang.

6. Rabitha Fazira, SH.,MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing

kami dalam menyelesaikan proposal skripsi ini dengan penuh kasih dan

kesabaran.

7. Para dosen dan seluruh staf pengajar prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang yang telah memberikan bekal

ilmu yang bermanfaat.

8. Orang tua yang tak kenal lelah memberikan kasih sayang serta dukungannya

berupa doa, moril maupun materil dan motivasi yang tiada henti-hentinya.

9. Sahabat seperjuangan di FEB Universitas Muhammadiyah Tangerang yang

tidak bisa disebutkan satu-persatu, saling memotivasi untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan

baik materi, isi, maupun teknik penyajiannya, mengingat kemampuan yang

peneliti miliki masih terbatas. Sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun

senantiasa dengan senang hati peneliti harapkan demi kesempurnaan penyusunan

skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang

berkepentingan serta rekan-rekan mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Tangerang.

ix
Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khairat
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.

Tangerang, 18 Agustus 2022

Penulis

Kevin Nasua

x
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..................................................iv

ABSTRAK..............................................................................................................vi

ABSTARCT.................................................................................................................

.............................................................................................................vii

KATA PENGANTAR..........................................................................................viii

DAFTAR ISI...........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................1


B. Identifikasi Masalah..............................................................................7
C. Batasan Masalah....................................................................................8
D. Rumusan Masalah.................................................................................8
E. Tujuan Penelitian..................................................................................8
F. Manfaat Penelitian................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori....................................................................................11

xi
1. Teori Manajemen...........................................................................11
2. Pengertian Pemasaran.....................................................................19
3. Manajemen Pemasaran...................................................................22
B. Penelitian Terdahulu...........................................................................62
C. Kerangka Konseptual..........................................................................65
D. Perumusan Hipotesis...........................................................................67

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian.........................................................................72
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................72
1. Tempat Penelitian...........................................................................72
2. Waktu Penelitian............................................................................73
C. Definisi Variabel dan Pengukuran Variabel Penelitian......................73
D. Metode Pengambilan Sampel..............................................................77
1. Populasi..........................................................................................77
2. Sampel............................................................................................77
E. Metode Pengumpulan Data.................................................................79

F. Metode Analisis Data..........................................................................80


1. Uji Instrumen Penelitian.................................................................81
2. Uji Asumsi Klasik...........................................................................83
3. Analisis Statistik.............................................................................85
4. Uji Hipotesis...................................................................................90

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian....................................................94


1. Profil Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk........................94
2. Visi Dan Misi.................................................................................98
B. Penyajian Data....................................................................................99
1. Gambaran Umum Responden........................................................99

xii
C. Perhitungan Data...............................................................................104
D. Analisis Data.....................................................................................112
1. Uji Instrumen Data.......................................................................112
2. Uji Asumsi Klasik........................................................................117
E. Hasil Analisis Data............................................................................122
1. Analisis Regresi Sederhana..........................................................122
2. Analisis Regresi Berganda...........................................................125
3. Analisis Korelasi Sederhana.........................................................126
4. Analisis Korelasi Berganda..........................................................129
5. Uji Koefisien Determinasi (R2)....................................................130
6. Uji Statistik t ( Uji t )....................................................................130
7. Uji Signifikan Simultan ( Uji F )..................................................135
F. Interpretasi Hasil Penelitian..............................................................136

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.......................................................................................143
B. Saran..................................................................................................144
C. Keterbatasan......................................................................................145
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

1. Penelitian Terdahulu.......................................................................................62
2.
Pengukuran Variabel 75
3. Operasional Variabel......................................................................................75
4. Cronbach’s Alpha...........................................................................................83
5. Tingkat Hubungan Nilai r...............................................................................88
6. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi.......................89
7.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 100
8. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..................................................102
9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan................................103
10. Hasil Skor Kuesioner Digital marketing (X1)..............................................105
11. Hasil Skor Kuesioner Persepsi Harga (X2)..................................................106
12. Hasil Skor Kuesioner Service Excellent (X3)...............................................108
13. Hasil Skor Kuesioner Loyalitas Pelanggan (Y)............................................110
14. Hasil Pengujian Validitas Variabel Digital marketing (X1).........................113
15. Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi Harga (X2).............................113
16. Hasil Pengujian Validitas Variabel Service Excellent (X3)..........................114
17. Hasil Pengujian Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan (Y).......................115
18. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Digital marketing (X1)................................116
19. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Harga (X2)....................................116
20. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Service Excellent (X3).................................117
21. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)..............................117
22. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov..........................................................119
23. Hasil Uji Multikolinieritas............................................................................120
24. Hasil Uji Glejser...........................................................................................122
25. Hasil Regresi Sederhana Variabel (X1) terhadap (Y)...................................123
26. Hasil Regresi Sederhana Variabel (X2) terhadap (Y)...................................124
27. Hasil Regresi Sederhana Variabel (X3) terhadap (Y)...................................125

xiv
28. Hasil Regresi Berganda Variabel (X1), (X2), dan (X3) terhadap (Y)..........126
29. Hasil Uji Korelasi Sederhana (X1) terhadap (Y)..........................................127
30. Hasil Uji Korelasi Sederhana (X2) terhadap (Y)..........................................128
31. Hasil Uji Korelasi Sederhana (X3) terhadap (Y)..........................................128
32. Hasil Korelasi Berganda Variabel (X1), (X2), dan (X3) terhadap (Y).........129
33. Hasil Koefisien Determinasi Variabel (X1), (X2), dan (X3) terhadap (Y). .130
34. Hasil Uji t (parsial) Variabel (X1) terhadap (Y)...........................................131
35. Hasil Uji t (parsial) Variabel (X2) terhadap (Y)...........................................133
36. Hasil Uji t (parsial) Variabel (X3) terhadap (Y)...........................................134
37. Hasil Uji F Simultan Variabel (X1), (X2), dan (X3) terhadap (Y)...............135

xv
DAFTAR GAMBAR

1. Aplikasi Pemesanan Online Alfagift Alfamart Medang Lestari.......................3


2. Perbandingan Jumlah Transaksi Pengguna Aplikasi Alfagift Periode Q1-2021
vs Q1-2022 di Store Alfamart Medang Lestari.................................................4
3.

Bagan Kerangka Pemikiran 66


4. Kerangka Konseptual......................................................................................67
5.

Piagam Penghargaan Service Quality Alfamart Medang Lestari 73


6.
Logo Alfamart94
7. Logo Aplikasi Alfagift...................................................................................96
8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..................................101
9. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..................................................102
10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan................................103
11. Hasil Uji Normalitas P-P Plot.......................................................................118
12. Hasil Uji Heteroskedastisitas........................................................................121

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup

2. Kartu Bimbingan Skripsi

3. Absensi Seminar Proposal Skripsi

4. Surat Keterangan Riset

5. Surat Keterangan Bebas Pinjam Perpustakaan

6. Kuesioner Penelitian

7. Tabulasi Data Responden

8. Olahan SPSS

9. Tabel F

10. Tabel t

11. Tabel R

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi di Indonesia saat ini mengalami

kemajuan yang sangat pesat. Senada dengan perkembangan revolusi industri

4.0 yang membuat semua serba berubah dari yang manual menjadi otomatis

serta serba digitalisasi. Dalam hal ini para pelaku usaha dalam segala sektor

dituntut harus mampu mengikuti perubahan tersebut guna keberlangsungan

usahanya.

Tidak hanya para pelaku usaha ataupun perusahaan yang dituntut

harus mengikuti perubahan teknologi tersebut, dengan adanya pandemi Covid-

19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia tak terkecuali di Indonesia,

perilaku manusia pun dituntut untuk ikut serta berubah. Perubahan perilaku

manusia tersebut membuat para pelaku usaha berlomba-lomba untuk menyusun

dan menjalankan strategi yang tepat untuk menggaet konsumen ataupun

pelanggannya.

Salah satu strategi pemasaran yang saat ini sedang berkembang serta

banyak dijalankan oleh perusahaan-perusahaan guna memasarkan produknya,

yaitu melalui internet marketing atau pemasaran dengan menggunakan media

internet. Dikarenakan jangkauannya yang sangat tak terbatas, strategi

pemasaran melalui media internet tersebut diharapkan mampu menjaring

konsumen atau masyarakat luas yang akan berdampak baik terhadap penjualan

produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

1
2

Dengan berkembangnya teknologi informasi dan perubahan perilaku

konsumen yang ada saat ini, munculah fenomena baru khususnya pada sektor

usaha niaga atau jual beli, yaitu banyak bermunculan aplikasi online shop atau

marketplace di Indonesia. Munculnya aplikasi online shop tersebut bertujuan

memberikan kemudahan untuk para konsumen dalam berbelanja memenuhi

kebutuhanya baik kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan yang sifatnya

sekunder. Dengan menggunakan handphone ataupun komputer yang terhubung

dengan internet, konsumen tidak perlu keluar rumah untuk berbelanja akan

kebutuhanya.

Hal tersebut juga merupakan strategi menciptakan loyalitas dari

konsumen, sehingga tercipta keterikatan antara pelanggan dan perusahaan.

Program menciptakan loyalitas konsumen merupakan suatu cara untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui pemberian diskon, hadiah,

kupon, atau penawaran khusus. Program loyalitas merupakan salah satu cara

paling yang efektif untuk mempertahankan pelanggan sekaligus menarik

pelanggan baru.

Salah satu perusahaan yang ikut meluncurkan aplikasi online shop di

Indonesia ialah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), dengan aplikasinya

yang bernama Alfagift. Alfagift sendiri diluncurkan dengan harapan

memberikan kemudahan serta meningkatkan jumlah konsumen yang loyal

terhadap Alfamart yang akan berdampak pada peningkatan penjualan. Sejak

pertama kali diluncurkan, berdasarkan data unduhan dari playstore, pengguna

atau pengunduh Alfagift saat ini sudah diunduh sebanyak 10 juta unduhan,

dengan nilai rating 3+.


3

Namun seiring dengan semakin banyaknya kompetitor, persaingan di

dunia jual beli pada online shop tidak dapat dielakkan lagi. Hal tersebut

membuat para konsumen semakin banyak pilihan dalam menentukan aplikasi

online shop apa yang akan mereka gunakan. Membuat para pelanggan Alfagitf

tidak loyal dan berpindah ke aplikasi lain yang memberikan value lebih.

Berikut adalah gambar pesanan yang ada pada aplikasi pemesanan online:

Sumber : Alfamart Medang Lestari/Diolah


4

Gambar 1. 1
Aplikasi Pemesanan Online Alfagift Alfamart Medang Lestari
Menurut Durianto et, al dalam (Wulandari, 2021) Loyalitas pelanggan

merupakan suatu ukuran keterikatan konsumen terhadap sebuah merek. Ukuran

ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya pelanggan beralih

ke merek produk yang lain, apabila merek tersebut didapati adanya perubahan

baik menyangkut harga maupun atribut lain. Dari pra survey yang peneliti

lakukan pada store Alfamart Medang Lestari, peneliti mendapati permasalahan

yang terjadi terkait dengan loyalitas pelanggan Alfagift. Berikut ini data

perbandingan jumlah transaksi pengguna aplikasi Alfagift.

Sumber : Alfamart Medang Lestari/Diolah


Gambar 1. 2
Perbandingan Jumlah Transaksi Pengguna Aplikasi Alfagift Periode Q1-
2021 vs Q1-2022 di Store Alfamart Medang Lestari

Berdasarkan grafik pada gambar 1.2 dapat dilihat bahwa perbandingan

jumlah transaksi konsumen pengguna Alfagift periode Q1-2022 mengalami

penurunan dari jumlah transaksi jika dibandingkan dengan transaksi yang


5

terjadi pada Q1-2021. Penurunan jumlah transaksi tersebut didasari dari

semakin berkurangnya loyalitas pelanggan Alfagift yang pindah haluan

menggunakan aplikasi lain.

Berdasarkan interview yang peneliti lakukan kepada 10 konsumen

Alfamart Medang Lestari yang memiliki aplikasi Alfagift, dari 10 konsumen,

hanya 2 konsumen saja yang masih aktif menggunakan aplikasi tersebut, 8

konsumen lain menyatakan beralih kepada aplikasi lain yang menurut mereka

lebih mudah dalam pemakaiannya serta kelengkapan fiturnya.

Terjadinya permasalahan penurunan pada loyalitas pelanggan Alfagift

tersebut tentunya banyak faktor-faktor yang mempengaruhi. Berdasarkan

analisa peneliti pada saat pra survey, disebabkan oleh penerapan digital

marketing Alfagift yang kurang baik dan efektif. Hal tersebut mengakibatkan

banyak konsumen yang tidak mendapatkan informasi tentang Alfagift, seperti

promo yang sedang berjalan, fitur dan informasi lain sehingga membuat

konsumen lebih tertarik menggunakan aplikasi lain. Menurut Sanjaya dan

Tarigan dalam (Sidi, 2018) menyatakan bahwa digital marketing adalah

kegiatan pemasaran termasuk branding yang menggunakan berbagai media

berbasis web seperti blog, website, e-mail, adwords, ataupun jejaring sosial.

Faktor selanjutnya ialah persepsi harga dari para konsumen yang

menganggap belanja di Alfamart dengan menggunakan aplikasi Alfagift lebih

mahal dibandingkan dengan menggunakan aplikasi lain atau berbelanja di

tempat lainya. Hal tersebut tentunya dapat menyebabkan konsumen tidak loyal

terhadap Alfagift yang mengakibatkan menurunya keputusan pembelian

Alfamart dengan menggunakan aplikasi online shop Alfagift. Menurut Peter


6

dan Olson dalam (Rivai, 2017) persepsi harga yaitu bagaimana informasi harga

dapat dipahami oleh pelanggan dan membuat berarti bagi pelanggan. Dapat

disimpulkan bahwa persepsi harga merupakan asumsi personal konsumen

dalam rentang atau jumlah dalam mengeluarkan besarnya biaya untuk membeli

atau menggunakan sebuah produk atau layanan jasa.

Faktor ketiga penyebab terjadinya penurunan loyalitas pelanggan

Alfagift disebabkan oleh service excellent. Hal tersebut disebabkan pelayanan

yang diberikan oleh para karyawan kepada para konsumen masih belum

maksimal atau masih belum prima sehingga konsumen merasa kapok dan

enggan untuk menggunakan aplikasi tersebut. Contoh seperti respon dari para

karyawan yang kurang cepat, pengiriman terlambat kepada konsumen dan

keluhan-keluhan pelanggan tidak ditanggapi secara serius, sehingga membuat

para konsumen enggan untuk loyal. Menurut Zaenal dan Laksana, dalam

(Fatimah 2022) pelayanan prima merupakan terjemahan istilah “excellent

service” yang secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut

sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku

atau dimiliki instansi pemberi layanan.

Selain tiga faktor diatas, tentunya masih banyak faktor-faktor lain

yang ikut menyebabkan terjadinya penurunan pada loyalitas pelanggan Alfagift

seperti persepsi kemudahan pemakaian, konsumen masih terdapat konsumen

yang menganggap bahwa aplikasi Alfagift tidak mudah digunakan. Faktor

selanjutnya yaitu relationship marketing yang masih belum berjalan dengan

baik.
7

Dari uraian permasalahan yang yang telah disampaikan, peneliti

berusaha untuk mengetahui dan menganalisis faktor apa saja yang

mempengaruhi permasalahan loyalitas pelanggan. Maka penulis tertarik

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Digital marketing, Persepsi

Harga dan Service Excellent Terhadap Loyalitas pelanggan Alfagift di

Alfamart Medang Lestari Franchise”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka peneliti

mengidentifikasi masalah yang timbul. Hal ini digunakan untuk mengurangi

masalah yang ada, dan memperjelas arah dari judul yang peneliti tentukan.

Adapun masalah–masalah yang akan diidentifikasi oleh peneliti adalah sebagai

berikut :

1. Adanya penurunan transaksi pengguna Alfagift di store Alfamart Medang

Lestari.

2. Adanya permasalahan Loyalitas pelanggan Alfagift dilihat dari transaksi

pengguna Alfagift di store Alfamart Medang Lestari.

3. Adanya permasalahan pada loyalitas pelanggan Alfagift disebabkan oleh

penerapan digital marketing yang kurang baik.

4. Persepsi harga mengakibatkan terjadinya permasalahan pada loyalitas

pelanggan Alfagift.

5. Adanya permasalahan pada loyalitas pelanggan Alfagift disebabkan oleh

service excellent yang kurang memuaskan.

6. Persepsi kemudahan pemakaian mengakibatkan terjadinya masalah pada

loyalitas pelanggan Alfagift.


8

7. Kurangnya relationship marketing mengakibatkan terjadinya masalah pada

loyalitas pelanggan Alfagift.

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan ini, pembatasan masalah dilakukan agar pembahasan

masalah yang diteliti tidak terlalu luas maka ruang lingkup penelitian dibatasi

pada :

1. Variabel yang akan diteliti lebih memfokuskan pada pengaruh digital

marketing, persepsi harga, service excellent dan loyalitas pelanggan pada

aplikasi Alfagift.

2. Responden ini adalah pelanggan Alfagift di store Alfamart Medang Lestari.

3. Waktu penelitian Mei – September 2022.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah digital marketing berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan

Alfagift?

2. Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Alfagift?

3. Apakah service excellent berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan

Alfagift?

4. Apakah digital marketing, persepsi harga dan service excellent secara

bersama-sama berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Alfagift?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum berupaya untuk mengetahui dan meneliti

seberapa besar Pengaruh digital marketing, persepsi harga, dan service


9

excellent secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Alfagift di

Alfamart Medang Lestari.

1. Untuk mengetahui pengaruh digital marketing terhadap loyalitas pelanggan

Alfagift.

2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan

Alfagift.

3. Untuk mengetahui pengaruh service excellent terhadap loyalitas pelanggan

Alfagift.

4. Untuk mengetahui pengaruh digital marketing, persepsi harga dan service

excellent secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan Alfagift.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian langsung kelapangan yang dilakukan peneliti,

diharapkan penelitian ini mendapat manfaat sebagai berikut :

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pemahaman serta

wawasan peneliti dalam ilmu manajemen pemasaran, khususnya tentang

digital marketing, persepsi harga dan service excellent, serta dapat

memberikan masukan kepada pihak perusahaan yang diteliti agar

perusahaannya makin berkembang sesuai harapan.

2. Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa menjadi bahan

pertimbangan atau informasi dalam mengambil keputusan di masa yang

akan datang, terutama dalam masalah tentang digital marketing, persepsi


10

harga dan service excellent yang berpengaruh loyalitas pelanggan

Alfagift.

b. Bagi Pihak Luar

Untuk menambah wawasan dan pemahaman di bidang

manajemen pemasaran, khususnya dalam masalah yang berkaitan dengan

pemasaran dalam perusahaan, khususnya yang meliputi tentang digital

marketing, persepsi harga dan service excellent.

c. Bagi Pihak Akademik

Untuk menambah referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari

fungsi-fungsi manajemen. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses

untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya

mengenai pengertian manajemen, berikut adalah beberapa definisi dari

para ahli yaitu :

Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang

bersifat masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan

manajemen. Kotler dan Amstrong (2018) mendefinisikan Manajemen

adalah proses merancang dan memelihara lingkungan di mana

individualis, bekerja sama dalam kelompok, secara efisien dan mencapai

tujuan yang dipilih. Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan

bersama oleh sebab itu manajemen memerlukan konsep dasar

pengetahuan, kemampuan untuk menganalisis situasi, kondisi, sumber

daya manusia yang ada dan memikirkan cara yang tepat untuk

melaksanakan kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.

Pengertian manajemen yang lainnya menurut Sudaryono (2017)

Manajemen adalah ilmu dan seni, yang terdiri atas perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap kinerja

11
12

organisasi dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk

mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Manajemen merupakan seni

dalam menyelesaikan pekerjaan melalui kerja sama dengan orang lain.

Seni manajemen terdiri dari kemampuan untuk melihat totalitas di

bagian-bagian yang terpisah dari suatu kesatuan gambaran tentang visi.

Seni manajemen mencakup kemampuan komunikasi visi tersebut.

Sama halnya pengertian manajemen menurut Handoko (2019)

Manajemen merupakan pengelolaan berbagai sumber daya yang dimiliki

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berbagai sumber daya yang

ada harus direncanakan dengan baik, diorganisasikan, digerakkan, dan

diawasi sehingga penggunaannya tepat sebagaimana rencana yang

ditetapkan bersama di perusahaan. Manajemen dibutuhkan oleh semua

orang, karena tanpa manajemen yang baik, segala usaha yang dilakukan

kurang berhasil. Dalam perkembangannya proses manajemen adalah

langkah-langkah strategis yang juga adalah manfaat dari manajemen

tersebut.

Manajemen merupakan pencapaian tujuan dengan cara yang

efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan sumber daya yang artinya bahwa seorang manajer

bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai suatu

tujuan organisasi (Kasnadi & Rina Indrayani, 2019). Manajemen sebagai

suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan

diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara

memerintahkan kepada orang lain agar mau bekerja sama.


13

Pendapat lain dari salah satu pakar menurut Hasibuan (2019)

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sebagai upaya

pemanfaatan sumber daya organisasi atau kelompok secara efektif dan

efisien dalam organisasi lainnya untuk tercapainya tujuan organisasi yang

telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan organisasi, oleh karena itu

manajer perlu menjaga keseimbangan yang berbeda yaitu tuntutan

stakeholders dan tuntutan pekerja.

Berdasarkan pengertian menurut beberapa para ahli diatas,

penulis menyimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni.

Manajemen ini disebut ilmu karena manajemen mengandung ilmu

pengetahuan dan disebut sebagai seni karena seorang manajer dalam

pengambilan keputusan untuk menggerakkan bawahannya harus dapat

menciptakan suasana yang harmonis dan penuh semangat, proses

koordinasi ini pun meliputi proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan dan pengendalian dalam suatu organisasi untuk mencapai

suatu tujuan yang telah ditetapkan.

b. Tujuan Manajemen

Manajemen merupakan ilmu dan seni yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap orang dan

mekanisme kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga

bermanfaat bagi manusia.

Tujuan manajemen menurut Sumarwan (2019) adalah sesuatu

yang ingin direalisasikan, yang menggambarkan cakupan tertentu dan


14

menyarankan pengarahan kepada usaha seorang manajer. Tujuan

manajemen juga dapat diartikan untuk mengefektifkan dan

mengefisiensikan pendayagunaan segala sumber daya yang tersedia guna

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

c. Manfaat Manajemen

Manajemen memiliki manfaat dalam pengembangan berbagai

organisasi/instansi, baik swasta maupun pemerintah. Menurut T. Hani

Handoko (2019) ada tiga manfaat utama mengapa manajemen

dibutuhkan:

1) Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya, baik oleh pribadi maupun perusahaan.

2) Manajemen membantu keseimbangan diantara tujuan- tujuan yang

telah ditetapkan.

3) Adanya manajemen akan berguna untuk mencapai efisiensi dan

efektivitas serta menjaga keseimbanagan dari berbagai tujuan.

d. Fungsi Manajemen

Menurut Hasibuan (2019), fungsi manajemen dapat dibagi

menjadi empat bagian, yakni planning (perencanaan), organizing

(pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlling

(pengawasan):

1) Planning (Perencanaan)

Planning (Perencanaan) ialah penetapan pekerjaan yang harus

dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.

Planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena


15

termasuk dalam pemilihan alternatif-alternatif keputusan. Diperlukan

kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna

merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa

mendatang.

2) Organizing (Pengorganisasian)

Organizing berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani

yang berarti alat, yaitu proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk

mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada

seorang manajer. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan

mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia,

sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan

berhasil.

3) Actuating (Pelaksanaan)

Pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota

kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha

untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama.

4) Controlling (Pengawasan)

Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan

cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

e. Unsur-Unsur Manajemen

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Manusia yang memiliki sumber daya yang baik akan

memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.


16

Menurut Hasibuan (2019) manajemen terdiri dari enam unsur

(6M) yaitu men, money, method, materials, machines, dan market.

Berikut penjelasannya:

1) Man (Manusia)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling

menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang

melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak

ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

2) Money (Uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.

Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya

hasil kegiatan dapat diukur dengan jumlah uang yang beredar dalam

perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting

untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan

secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang

harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang

dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari

suatu organisasi.

3) Materials (Bahan-bahan)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan

bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik,

selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat

menggunakan bahan/materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi


17

dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai

hasil yang dikehendaki.

4) Machines (Mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan.

Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan

keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

5) Methods (Metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja.

Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya

pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara

pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai

pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang

tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu

diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang

melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman

maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan

utama dalam manajemen tetap manusia itu sendiri.

6) Market (Pasar)

Memasarkan produk barang sudah tentu sangat penting, sebab

bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang

akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh

karena itu, penguasaan pasar dalam arti menyebar hasil produksi

merupakan faktor penentu di dalam perusahaan. Agar pasar dapat


18

dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera

konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

f. Prinsip Manajemen

Prinsip manajemen menjadi pedoman kerja dalam melaksanakan

manajemen. Prinsip manajemen yang diterapkan dengan tepat dapat

memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan. Handoko (2019)

sendiri merumuskan prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut:

1) Pembagian kerja (Division of Work). Pembagian kerja harus sesuai

dengan kemampuan dan keahlian tenaga kerja agar efektivitas dan

efisiensi.

2) Wewenang dan tanggung jawab (Authority and Responsibility).

Setiap pekerjaan harus memberikan tanggung jawab sesuai

wewenangnya.

3) Disiplin (Discipline). Disiplin merupakan kepatuhan dan ketaatan

pada pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

4) Kesatuan Perintah (Unity of Command). Karyawan perlu mengetahui

pihak yang harus bertanggung jawab sesuai wewenangnya.

5) Kesatuan Arah (Unity of Direction). Kegiatan dalam organisasi

sebaiknya diarahkan oleh satu orang saja dengan menggunakan satu

perencanaan.

6) Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi

(Subordination of Individual Interest to the Common Good).

Kepentingan organisasi secara keseluruhan harus berada di atas

kepentingan pribadi.
19

7) Pemberian Upah (Remuneration). Gaji atau upah bagi karyawan

merupakan kompensasi atas keterlibatannya dalam pekerjaan.

8) Pemusatan (Centralization). Suatu wewenang dapat dipusatkan dapat

pula didelegasikan untuk memperlancar kegiatan.

9) Jenjang jabatan (The Hierarchy). Jenjang jabatan dalam suatu

organisasi sering digambarkan dengan garis-garis rapi dalam bagan

organisasi.

10) Tata Tertib (Order). Ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan untuk

memperlancar kegiatan guna mencapai tujuan.

11) Keadilan (Equity). Keadilan akan menimbulkan loyalitas karyawan.

12) Stabilitas pegawai (Stability of Staff). Kestabilan karyawan perlu

dijaga agar pekerjaan dapat berjalan lancar.

13) Inisiatif (Initiative). Setiap karyawan diberi kebebasan untuk

mengemukakan inisiatif serta menjalankannya.

14) Semangat Kerja (Esprit de corps). Dalam setiap kegiatan harus

ditumbuhkan rasa semangat persatuan, sehingga dapat bekerja sama

untuk mencapai tujuan.

2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk

memajukan perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang

barang dan jasa. Kesuksesan perusahaan banyak ditentukan oleh prestasi di

bidang pemasaran. Pemasaran merupakan proses mempelajari kebutuhan

dan keinginan konsumen dan memuaskan konsumen dengan produk dan

pelayanan yang baik. Aktivitas pemasaran sering diartikan sebagai aktivitas


20

menawarkan produk dan menjual produk, tapi bila ditinjau lebih lanjut

ternyata makna pemasaran bukan hanya sekedar menawarkan atau menjual

produk saja, melainkan kegiatan yang menganalisis dan mengevaluasi

kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring berjalannya waktu, masyarakat

ikut berkembang, tidak hanya berkembang dalam tingkatan pendidikan,

teknologi, dan gaya hidup, masyarakat pun ikut berkembang. Dengan

demikian perusahaan harus bisa mengikuti perkembangan tersebut.

Dalam sebuah pemasaran tentunya dapat mengetahui dan

memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran, karena

kebutuhan merupakan tuntunan dasar manusia. Sesuai dengan definisi

menurut Kotler dan Keller, (2018) Pemasaran adalah kegiatan manusia yang

diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan (wants) dan kebutuhan

(needs) melalui proses pertukaran. Proses masyarakat di mana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas bertukar produk dan layanan

bernilai dengan orang lain.

Pemasaran ialah salah satu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan

oleh perusahaan untuk mempertahankan suatu kelangsungan hidup dalam

aktivitas perusahaan itu sendiri, dapat berkembang dan untuk mendapatkan

laba. Sofjan Assauri (2017) mengemukakan Pemasaran adalah kegiatan

manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui

proses pertukaran. Pemasaran sebagai usaha untuk menyediakan dan

menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat
21

pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dan promosi dan komunikasi

yang tepat.

Sedangkan menurut Malau (2017) Pemasaran adalah kegiatan

transaksi pertukaran nilai yang dimiliki oleh masing-masing pihak, misalnya

pertukaran produk yang dimiliki oleh perusahaan terhadap uang yang

dimiliki oleh pelanggan dengan produk yang dimiliki oleh perusahaan yang

dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Jadi kita kembali pada definisi

mengenai pemasaran sebagai sebuah proses, yang dengannya seseorang atau

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, dengan

menciptakan dan saling menukarkan produk dan nilai dengan orang lain.

Kemudian menurut Kotler dan Amstrong (2018) Pemasaran adalah

proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan

membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan

menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Logika pemasaran

dimana perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi customer dan

dapat mencapai hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.

Dari beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas,

penulis menyimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses pertukaran

nilai yang dilakukan oleh perusahaan dan pelanggan sehingga menghasilkan

hubungan yang kuat untuk perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan.
22

3. Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran terjadi ketika satu pihak dalam sebuah

pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara untuk mencapai respon

yang diinginkan oleh pihak lain. Tujuan perusahaan akan tercapai apabila

dalam menjalankan usahanya dijalani bersamaan dengan pelaksanaan

pemasaran yang baik. Karena dengan kita melakukan dan melaksanakan

manajemen pemasaran dengan baik maka kita akan dapat

memaksimalkan potensi yang dimiliki perusahaan sehingga dapat

mencapai tujuan perusahaan. Berikut adalah pengertian pemasaran

menurut para ahli.

Aktivitas pemasaran dalam perusahaan tentunya dipengaruhi oleh

manajemen pemasarannya. Oleh karena itu, maka manajemen pemasaran

merupakan hal penting yang memiliki peranan yang kuat dalam

mencapai tujuan. Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan

Amstrong (2018) adalah seni dan ilmu memilih target pasar dan

membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar yang

ditentukan. Sebuah usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan

organisasi yaitu menimbulkan pertukaran dengan konsumen atau pasar

sasaran dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen. Tidak hanya

menimbulkan pertukaran saja, melainkan mempertahankan hubungan

dengan konsumen atau pasar sasaran tersebut.

Selain itu, manajemen pemasaran mengimplementasikan rencana

tersebut dengan cara melaksanakan strategi-strategi pemasaran untuk


23

menciptakan dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan

dengan konsumen demi tercapainya tujuan perusahaan. Sesuai dengan

apa yang dikutip oleh Nandan (2017) Manajemen Pemasaran adalah

proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung

pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak

terkait. Pemasaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang

berbagai konsep dan praktik dalam pemasaran, komunikasi, dan

keterampilan analitis dan kemampuan untuk mempertahankan hubungan

yang efektif dengan pelanggan, yang akan memungkinkan mereka untuk

merencanakan dan melaksanakan rencana pemasaran.

Manajemen pemasaran adalah melakukan rangkaian proses untuk

menciptakan suatu nilai guna membantu pencapaian tujuan organisasi

atau perusahaan. Kotler dan Keller (2018) mengemukakan manajemen

pemasaran adalah sebagai seni ilmu untuk memilih target pasar dan

mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan melalui

penciptaan, pengiriman, dan komunikasi nilai pelanggan yang unggul.

Manajemen pemasaran terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak

dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan

dari pihak lain sesuai dengan yang dikehendaki.

Priansa (2017) mengemukakan manajemen pemasaran adalah

ilmu dan seni dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang terdiri

atas perencanaan, pengorganisasian, pengaktualisasian, serta

pengendalian dalam rangka menyampaikan produk dan nilai-nilai yang


24

terkandung di dalamnya dari pihak produsen kepada konsumen. Berhasil

tidaknya mencapai tujuan tergantung dari keahlian mereka dibidang

pemasaran, produksi, dan bidang-bidang lain yang menunjang tujuan

tersebut. Pemasaran suatu perusahaan atau organisasi dapat ditempuh

dengan berbagai macam cara.

Sama halnya pengertian manajemen pemasaran menurut Sofjan

Assauri (2018) Manajemen pemasaran adalah proses sosial melalui

individu dan kelompok untuk mencapai apa yang mereka butuhkan dan

inginkan, melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran secara bebas

akan produk berupa barang atau jasa atas nilai dari satu individu dan

kelompok lainnya.

Dari beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas,

penulis menyimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah seni dan

ilmu memilih target pasar yang dilakukan oleh individu dan kelompok

sehingga melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

dengan tujuan menghasilkan kepuasan untuk pihak terkait.

b. Strategi Pemasaran

Menurut Sumarwan (2017), strategi adalah sasaran dan tujuan

jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi

sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.

Pemasaran menurut Philip Kotler (2019) memberikan pengertian

marketing dapat dilihat dan dinilai dari dua sudut pandang yaitu dari

socielaty (masyarakat) yang artinya marketing adalah proses dimana

seorang konsumen atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan


25

keinginannya melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran atas barang

dan jasa yang dibutuhkan. Sedang dari sudut pandang manajerial,

marketing adalah suatu proses merencanakan konsep, harga, promosi,

dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan untuk individu

dan sesuai dengan tujuan dari organisasi perusahaan tersebut.

Sedangkan menurut Malau (2017) menyatakan bahwa pemasaran

adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

pemasaran adalah ujung tombak dari serangkaian kegiatan usaha yang

baik bergerak dalam bidang jasa ataupun barang. Dikatakan sebagai

ujung tombak karena pemasaran adalah barometer atau standarisasi dari

keberhasilan suatu usaha dalam meraih pangsa pasar yang seluas-

luasnya. Tujuan dari para produsen adalah kemampuan meracuni

imajinasi konsumen dengan segala macam produk yang ditawarkan,

pengemasan barang (packing design product), sampai mempromosikan

barang. Dengan adanya pemasaran diharapkan dapat mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan, berkembang dalam usaha, pada

akhirnya dapat mencapai laba semaksimal mungkin.

Strategi pemasaran menurut Philip Kotler (2019) adalah pola pikir

pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya.

Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan


26

posisi, bauran pemasaran, dan besarnya pengeluaran pemasaran.

Sedangkan menurut Kurtz, Strategi pemasaran adalah keseluruhan

program perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan

konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran

pemasaran; produk, distribusi, promosi, dan harga.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran

dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan

atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan

dan lingkungan yang selalu berubah agar mencapai tujuan yang

diharapkan. Jadi dalam penetapan strategi pemasaran yang akan

dijalankan perusahaan haruslah terlebih dahulu melihat situasi dan

kondisi pasar serta menilai posisinya di pasar agar dapat menentukan

kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan.

c. Fungsi-fungsi Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2019) mengatakan bahwa fungsi pemasaran :

1) Mengumpulkan informasi mengenai pelanggan, pesaing serta pelaku

dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam

lingkungan pemasaran.

2) Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasif untuk

merangsang pembelian.

3) Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga

transfer kepemilikan dapat dilakukan.

4) Menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi

saluran pemasaran.
27

5) Mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk

sampai ke pelanggan akhir.

d. Tujuan Pemasaran

Menurut Kotler and Amstrong (2018), tujuan pemasaran

merupakan proses manajerial orang dalam mendapatkan apa yang

mereka inginkan dan butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran produk

yang ditawarkan dan nilai produk mereka kepada orang lain. Berikut ini

beberapa tujuan pemasaran:

1) Paham Pasar

Untuk melakukan pemasaran yang tepat sasaran dan berdaya

guna, maka seorang manajer pemasaran haruslah memahami kondisi

pasar dan konsumen. Hal ini karena keduanya merupakan target

potensial yang harus dicapai oleh suatu perusahaan. Kondisi pasar

disini tidak hanya tren yang sedang berkembang di kalangan

konsumen, namun juga pesaing-pesaing terhadap produk yang

dihasilkan. Selain itu, harus memahami kebutuhan yang sedang

meningkat, keinginan dan selera dari pasar itu sendiri, daya beli

seorang konsumen terhadap produk. Serta keunggulan dan kelemahan

suatu produk sehingga mempengaruhi keputusan pembeli dalam

mendapatkan produk tersebut.

2) Menciptakan Produk sesuai Kebutuhan

Produk yang sesuai dengan kebutuhan dapat menjamin

kelangsungan dari perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi seorang

manajer pemasaran mengetahui produk yang sedang


28

berkembang.Sehingga, ketika perusahaan melakukan inovasi terhadap

suatu produk dapat sesuai dengan kebutuhan konsumen. Untuk dapat

menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan ini tidak lepas dari

pemahaman terhadap pasar dan konsumen. Sehingga, pihak

perancangan dan pengembangan produk dapat menyesuaikan

produknya sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

3) Membangun Citra Produk

Tujuan pemasaran yang berikutnya adalah membangun citra

produk agar memiliki nama yang baik dan mudah dikenal oleh

konsumen. Sehingga, ketika produk telah populer dan mudah

ditemukan secara tidak langsung akan meningkatkan penjualan dan

laba perusahaan. Membangun citra produk dapat dilakukan melalui

promosi, baik dengan pengiklanan, promosi secara langsung maupun

tidak langsung. Umumnya, pengiklanan memiliki pengaruh yang

besar terhadap citra produk. Selain itu, produk dapat diperkenalkan

melalui acara-acara khusus yang memiliki tema yang sama atau

hampir sama dengan produk atau jasa yang akan dipasarkan.

Sehingga, para pembeli akan berkumpul dalam satu kegiatan tersebut.

Secara tidak langsung, produk yang ditawarkan akan mulai dikenal

oleh masyarakat.

4) Mencapai Citra yang Dibangun

Citra dari suatu produk amat penting untuk dibangun dan

melekat sebagai kekhasan dari produk tersebut. Misalnya produk-

produk perawatan wajah haruslah memiliki citra kecantikan seorang


29

wanita. Produk elektronik haruslah memiliki citra yang menonjolkan

kecanggihan suatu teknologi dan simbol modernisasi suatu zaman.

Untuk dapat mencapai citra yang diinginkan dari suatu produk dapat

menggunakan berbagai cara. Salah satunya menggunakan seorang

selebriti yang mampu mewakili citra dari produk tersebut. Selain itu,

dapat pula dibangun melalui iklan atau acara-acara tertentu yang

mewakili citra dari produk tersebut. Sehingga, produk atau jasa yang

diproduksi memiliki suatu kekhasan dan citra yang mudah diingat

oleh konsumen.

5) Penjualan

Penjualan merupakan tujuan utama dari suatu pemasaran

dilakukan. Untuk dapat mencapai suatu target penjualan yang telah

ditetapkan oleh manajer pemasaran, maka suatu strategi pemasaran

dirancang dan dilakukan oleh tim. Seorang manajer pemasaran

haruslah mampu melakukan peramalan permintaan dan target

penjualan setiap periode. Sehingga, perusahaan tetap mampu berjalan

dan memenuhi target.

6) Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan target utama yang harus

tercapai dari tujuan pemasaran. Seorang konsumen yang telah puas

terhadap suatu produk tersebut, bahkan setia menggunakannya dan

tidak berpindah pada produk lainnya merupakan target yang harus

terpenuhi. Adanya kesetiaan konsumen ini, secara tidak langsung


30

dapat meningkatkan jumlah konsumen baru dan pada akhirnya

penjualan meningkat.

e. Manfaat Strategi Pemasaran

Menurut Kotler and Amstrong (2018), Dalam sebuah perusahaan

atau bisnis, pembentukan strategi pemasaran memiliki manfaat atau

fungsi yaitu sebagai berikut:

1) Meningkatkan Motivasi

Pembentukan strategi pemasaran ini bermanfaat untuk

meningkatkan motivasi manajemen perusahaan dalam upaya melihat

masa depan. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga dan memastikan

keberlangsungan perusahaan pada masa yang akan datang.

2) Mengkoordinasi Pemasaran

Strategi pemasaran ini bermanfaat untuk mengkoordinir

jalannya pemasaran dalam perusahaan sehingga lebih efektif dan

efisien. Jadi pemasaran dalam perusahaan hanya menjalankan sesuai

dengan strategi perusahaan yang sudah dibuat.

3) Merumuskan Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan juga dapat ditentukan melalui strategy

marketing. Terlebih  lagi bagi perusahaan yang sektor utamanya

adalah penjualan. Adanya strategi perusahaan maka pelaku usaha akan

didorong untuk membuat detail tujuan yang hendak dicapai, baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

4) Pengawasan Kegiatan Pemasaran


31

Bukan hanya mengkoordinir, akan tetapi juga berfungsi

sebagai pengawas dalam jalannya kegiatan pemasaran perusahaan.

Sehingga, pelaku pemasaran dapat lebih mudah dan bekerja sesuai

kualitas yang efektif.

f. Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan-

kegiatan marketing agar dicari kombinasi maksimal sehingga

mendatangkan hasil yang paling memuaskan. Yang dimaksud bauran

pemasaran yaitu variabel-variabel dalam kendali perusahaan yang

digunakan perusahaan secara bersama-sama untuk memuasi kelompok

sasaran ini. Menurut Malau (2017) Bauran pemasaran adalah integrasi

perencanaan kegiatan pemasaran melalui empat komponen, yaitu produk,

harga, promosi dan penyalur yang digabungkan bersama-sama. Berikut

ini adalah unsur-unsur bauran pemasaran :

1) Product (Produk) adalah barang nyata atau tidak nyata yang dapat

dijual kepada orang lain. Aspek produk yang diciptakan itu dapat

dispesifikasi dengan benda atau jasa.

2) Price (Harga) Ini mengacu pada jumlah uang yang harus dibayar oleh

pembeli agar mendapat produk yang kita jual. Hal ini merupakan

proses menetapkan nilai produk dalam bentuk harga moneter.

3) Promotion (Promosi) merupakan aspek informasi produk kepada

konsumen. Ini termasuk periklanan, promosi penjualan, publisitas,

hubungan masyarakat, sponsorship, yang mengacu pada berbagai

metode untuk mempromosikan produk, merek, atau perusahaan.


32

4) Place (Tempat) Penyalur atau distribusi Mengacu pada penyaluran

produk agar sampai ke pelanggan. Misalnya, orang yang menjual

langsung kepada pembeli atau ritel. Penyalur ini kadang-kadang

disebut juga tempat jualan, mengacu pada saluran dimana suatu

produk atau jasa dapat diperoleh oleh konsumen.

5) Process (Proses) Aspek proses merupakan gabungan dari keseluruhan

aktivitas. Mulai dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas, mekanisme,

serta hal-hal rutin lainnya. Seluruh aktivitas tersebut berhubungan

dengan produk yang dihasilkan serta disampaikan kepada konsumen.

6) People (Orang) Termasuk juga dalam konsep 7P adalah people atau

aspek orang. Yang dimaksud people disini tentu bukan hanya

konsumen saja. Namun seluruh SDM yang terlibat, termasuk pekerja

hingga tim bisnis. Khusus untuk aspek ini sangat penting untuk

diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan setiap orang tentunya punya

kecenderungan yang berbeda dalam mengelola bisnis.

7) Physical Evidence (Bukti Fisik) Terakhir yang masuk dalam konsep

7P adalah bukti fisik/physical evidence yaitu semua perangkat yang

digunakan sebagai pendukung berjalannya sebuah bisnis. Untuk bisnis

skala besar, sudah pasti semakin banyak membutuhkan perangkat.

Selain itu akan semakin kompleks pula fungsi serta penggunaannya.

4. Prilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Keragaman yang dimiliki oleh konsumen sangatlah menarik

untuk dipelajari, karena meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar
33

belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh

karena itu sangatlah penting untuk mempelajari serta mengetahui

bagaimana konsumen berperilaku serta faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi perilaku konsumen tersebut.

Menurut Kotler dan Keller (2019), menyatakan bahwa perilaku

konsumen ialah studi yang mempelajari bagaimana individu, kelompok

dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan

barang, jasa, ide ataupun pengalaman untuk memuaskan keinginan serta

kebutuhan mereka.

Dari dua pengertian di atas dapat diperoleh dua hal yang penting

yaitu sebagai kegiatan fisik dan sebagai proses pengambilan keputusan.

Dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan,

tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada

saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

produk atau jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan

mengevaluasi.

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2019) Umumnya, perilaku konsumen

dipengaruhi tiga faktor yaitu, sebagai berikut:

1) Faktor pribadi

Faktor pribadi merupakan minat dan pendapat seseorang

sebagai konsumen. Secara khusus, faktor ini juga dipengaruhi oleh

demografi seperti:

a) usia
34

b) jenis kelamin

c) budaya

d) profesi

e) latar belakang

f) dan lain-lain

2) Faktor psikologis

Faktor psikologis merupakan respons dan sikap individu

terhadap:

a) campaign pemasaran

b) kebutuhan pribadi sebagai seorang konsumen

3) Faktor sosial Faktor ini meliputi:

a) pengaruh lingkungan

b) pengaruh media social

c) kelas sosial

d) pendapatan

e) tingkat pendidikan

f) dan lain-lain

4) Faktor budaya

Faktor ini menunjukkan bahwa minat pelanggan dibentuk oleh

beberapa hal, seperti:

a) nilai-nilai dan ideologi komunitas mereka

b) kepercayaan komunitas

c) kebutuhan keluarga dan komunitas

d) kelas social
35

5. Loyalitas Pelanggan

a. Pengertian Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai komitmen yang

dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali

produk atau jasa yang disukai (Kotler dan Keller, 2018).

Loyalitas pelanggan merupakan konsistensi pembelian ulang

secara periodik dan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama karena

adanya ketertarikan konsumen terhadap sebuah produk ataupun merek

(Priansa, 2017).

Menurut Malau (2017) pelanggan yang loyal terhadap sebuah

produk ataupun merek juga akan memiliki kemauan untuk

merekomendasikannya kepada orang lain.

Menurut Oliver (2019) loyalitas adalah komitmen pelanggan

bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan

pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten pada masa

yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran

mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Loyalitas

pelanggan tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses

pengalaman pembelian secara konsisten sepanjang waktu. Bila sudah

sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini akan terus berulang.
36

b. Tingkatan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan bentuknya beragam dan tidak bisa

disamaratakan. Oliver (2019) membagi loyalitas pelanggan menjadi

beberapa tingkatan sebagai berikut:

1) Cognitive Loyalty (Aktivitas Setia)

Pelanggan yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini

menggunakan informasi keunggulan suatu produk atas produk

lainnya. Loyalitas kognitif lebih didasarkan pada karakteristik

fungsional, terutama biaya, manfaat dan kualitas. Jika ketiga faktor

tersebut tidak baik, pelanggan akan mudah pindah ke produk lain.

Pelanggan yang hanya mengaktifkan tahap kognitifnya dapat

dihipotesiskan sebagai pelanggan yang paling rentan terhadap

perpindahan karena adanya rangsangan pemasaran.

2) Affective Loyalty (Sikap Setia)

Sikap merupakan fungsi dari kognisi pada periode awal

pembelian (masa sebelum konsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap

sebelumnya ditambah dengan kepuasan di periode berikutnya (masa

setelah konsumsi). Munculnya loyalitas afektif ini didorong oleh

faktor kepuasan yang menimbulkan kesukaan dan menjadikan objek

sebagai preferensi. Kepuasan pelanggan berkorelasi tinggi dengan niat

pembelian ulang di waktu mendatang. Pada loyalitas afektif,

kerentanan pelanggan lebih banyak berfokus pada tiga faktor, yaitu


37

ketidakpuasan dengan merek yang ada, persuasi dari pemasar maupun

pelanggan merek lain, dan upaya mencoba produk lain.

3) Conative Loyalty (Niat setia)

Konasi menunjukkan suatu niat atau komitmen untuk

melakukan sesuatu. Niat merupakan fungsi dari niat sebelumnya (pada

masa sebelum konsumsi) dan sikap pada masa setelah konsumsi.

Maka loyalitas konatif merupakan suatu loyalitas yang mencakup

komitmen mendalam untuk melakukan pembelian. memperlihatkan

komitmen untuk melakukan (niat) menyebabkan preferensi pemilih

tetap stabil selama 3 tahun. Jenis komitmen ini sudah melampaui afek.

Afek hanya menunjukkan kecenderungan motivasional, sedangkan

komitmen untuk melakukan menunjukkan suatu keinginan untuk

melaksanakan tindakan. Keinginan untuk membeli ulang atau menjadi

loyal itu hanya merupakan tindakan yang terantisipasi tetapi belum

terlaksana. Untuk melengkapi runtutan loyalitas, satu tahap lagi

ditambahkan pada model kognitif-afektif-konatif, yaitu loyalitas

tindakan.

4) Action Loyalty (Tindakan Setia)

Aspek konatif atau niat untuk melaku-kan berkembang

menjadi perilaku dan tindakan. Niat yang diikuti oleh motivasi,

merupakan kondisi yang mengarah pada kesiapan bertindak dan

keinginan untuk mengatasi hambatan dalam melakukan tindakan

tersebut. Jadi loyalitas itu dapat menjadi kenyataan melalui beberapa

tahapan, yaitu pertama sebagai loyalitas kognitif, kemudian loyalitas


38

afektif, dan loyalitas konatif, dan akhirnya sebagai loyalitas tindakan.

Pelanggan yang terintegrasi penuh pada tahap loyalitas tindakan dapat

dihipotesiskan sebagai pelanggan yang rendah tingkat kerentanannya

untuk berpindah ke produk lain. Dengan kata lain, loyalitas tindakan

ini hanya sedikit bahkan sama sekali tidak memberi peluang pada

pelanggan untuk berpindah ke produk lain. Pada loyalitas konasi dan

tindakan, kerentanan pelanggan lebih terfokus pada faktor persuasi

dan keinginan untuk mencoba produk lain.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan

Marconi (2018) juga memberikan penjelasan mengenai faktor

yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, faktor-faktor tersebut sebagai

berikut:

1) Nilai (harga dan kualitas)

Setiap pelanggan akan melihat kualitas dan harga sebagai salah

satu ukuran dalam menilai sebuah produk ataupun jasa. Pengurangan

kualitas dari suatu merek akan menimbulkan kekecewaan bagi

konsumen, begitu pula dengan pengabaiannya pada harga. Karenanya

perlu adanya keseimbangan nilai, dalam hal ini berfokus pada kualitas

dan harga yang seimbang.

2) Citra

Citra menunjukkan persepsi positif terhadap sebuah merek.

Setiap produk maupun jasa yang memiliki citra yang baik, baik dari

segi karakternya maupun reputasinya akan dapat menimbulkan

loyalitas pelanggan.
39

3) Kenyamanan dan Kemudahan

Dalam kondisi permintaan yang padat maupun kondisi-kondisi

yang lainnya. Perusahaan diminta untuk tetap bisa memberikan

kenyamanan dan kemudahan kepada konsumen, Kenyaman dan

kemudahan dalam mendapatkan barang maupun produk akan mampu

menjadi pendorong pelanggan untuk bisa loyal.

4) Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen

Setiap konsumen memiliki harapan-harapan terhadap

perusahaan. Perusahaan yang dapat memenuhi harapan konsumennya

akan membuat konsumen menjadi loyal terhadap perusahaan.

5) Pelayanan

Kualitas pelayanan yang diberikan oleh setiap perusahaan,

akan memicu adanya loyalitas pelanggan.

6) Garansi

Perusahaan yang dapat menjamin produk ataupun layanannya,

akan dapat menimbulkan loyalitas terhadap pelanggannya.

d. Manfaat Loyalitas Pelanggan

Loyalitas memiliki peran yang cukup penting dalam perusahaan.

Peran dan manfaat loyalitas pelanggan oleh Nanda (2017) dibagi menjadi

4 hal, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Mengurangi biaya pemasaran

Biaya terbesar yang dikeluarkan oleh perusahaan salah satunya

adalah usaha perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru. Adanya

pelanggan yang loyal akan mengurangi biaya pemasaran secara


40

otomatis. Karena biaya untuk menarik pelanggan baru lebih besar

daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan lama.

2) Mengurangi biaya transaksi

Perusahaan yang memiliki pelanggan yang loyal akan

cenderung berada di posisi aman, sehingga usaha untuk mendapatkan

pelanggan tidak terlalu susah. Hal ini berimplikasi pada biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi kontrak,

perjanjian kerjasama dan sebagainya

3) Mengurangi biaya turn over (perputaran) pelanggan

Turn over pergantian pelanggan membuat perusahaan harus

mengeluarkan biaya tersendiri. Sehingga, dengan adanya pelanggan

yang loyal, perusahaan dapat menekan biaya untuk turnover

pelanggan.

4) Meningkatkan penjualan silang

Pelanggan yang loyal terhadap perusahaan ataupun merek

tertentu akan cenderung memilih merek yang sama pada jenis kategori

produk yang lain. Sehingga dengan adanya pelanggan yang loyal

dapat meningkatkan pangsa pasar perusahaan.

5) Word of mouth (Kekuatan Mulut)

Diasumsikan pelanggan yang loyal pasti sudah merasa puas

dengan produk perusahaan. Mereka akan menceritakan

pengalamannya dengan produk tertentu kepada orang-orang


41

disekitarnya. Sehingga penyebaran informasi positif mengenai produk

tersebut akan jauh lebih cepat.

e. Dimensi dan Indikator Loyalitas Pelanggan

Menurut Kotler & Keller (2018) loyalitas pelanggan secara

indikator loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh empat dimensi yaitu:

1) Repeatation (Pengulangan) Kesetiaan terhadap pembelian produk,

melakukan pembelian ulang secara teratur.

2) Purchase accros product line (Membeli sekelompok produk)

Membeli sekelompok produk barang atau jasa.

3) Retention (Penyimpanan) Tidak terpengaruh daya tarik pesaing atau

menolak produk pesaing.

4) Recommendation (Rekomendasi) Mereferensikan produk atau jasa

kepada orang lain.

6. Digital marketing

a. Pengertian Digital marketing

Dengan adanya media digital membuat perusahaan lebih mudah

menyampaikan suatu informasi produk kepada para konsumen, dan

dengan media digital, perusahaan juga dapat menjangkau setiap

konsumen yang ada, hal ini disebabkan karena media digital memiliki

ruang lingkup yang sangat luas. Pada saat ini media digital sudah banyak

perusahaan yang memakai media ini karena para masyarakat sekarang

sudah banyak menjadi pengguna media digital, maka dari itu pemasaran

yang dilakukan secara tradisional seperti mempromosikan barang atau

jasa melalui media cetak, dan media televisi sudah mulai ditinggalkan
42

oleh para perusahaan, karena digital marketing sudah lebih efisien dan

efektif dari segi waktu, dan jangkauannya pun lebih luas daripada media

cetak dan media televisi.

Dalam dunia pemasaran saat ini hampir semua perusahaan –

perusahaan memakai konsep digital marketing, di mana pemasar kini

tidak lagi terbatas dengan bentuk- bentuk iklan dengan menggunakan

media konvensional, seperti media cetak dan elektronik, tetapi telah

dapat memanfaatkan media digital. Melalui saluran digital ini, pemasar

menawarkan kesempatan untuk mengefisiensikan pengeluaran untuk

dapat menjalin hubungan dengan konsumen dan meningkatkan loyalitas

konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2018) “menjelaskan bahwa teori

AIDA (Attention, Interst, Desire, Action) merupakan suatu pesan yang

harus mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan menjadi minat, dan

mengambil tindakan. Teori yang menyampaikan akan kualitas dari pesan

yang baik”. Teori ini merupakan alat penyampaian suatu pesan yang

ideal kepada konsumen dimana melalui suatu tahapan dari perhatian

(Attention), ketertarikan (Interst), keinginan/nilai sugesti (Desire) dan

mengambil tindakan (Action). Model ini dikenal sebagaimana seorang

pemasar merancang pesan yang disampaikan dengan kata yang tepat

sehingga terjadinya pengambilan keputusan akan pembelian produk. Dan

itu semua dilakukan dengan aplikasi internet, teknologi-teknologi digital,

dan media-media internet yang dapat menghubungkan seseorang dengan

orang lain dimanapun secara langsung saat itu juga.


43

Menurut Kotler & Amstrong, (2018) digital marketing adalah

suatu bentuk pemasaran langsung yang menghubungkan konsumen

dengan perusahaan melalui teknologi elektronik.Teknologi elektronik

dapat berupa e-mail, website, media sosial, televisi, dan sebagainya.

Sementara Jason Miletsky dalam Febri et al., (2018) mengatakan bahwa

website menjadi salah satu tahap awal dari proses pembelian. Masyarakat

kerap kali mencari mengenai informasi produk yang akan dibeli terlebih

melalui internet (website, media sosial, dsb) sebelum melakukan

pembelian.

Digital marketing menggunakan internet dan teknologi informasi

untuk memperluas dan meningkatkan fungsi marketing tradisional

menurut Glen Urban, dalam Purwana et al., (2017). Pendapat lain

menyatakan bahwa digital marketing adalah penggunaan internet dan

penggunaan teknologi interaktif lain untuk membuat dan

menghubungkan dialog antara perusahaan dan konsumen yang telah

teridentifikasi. Coviello, Milley and Marcolin, dalam Purwana et al.,

(2017). Pendapat ini mengaitkan bahwa Digital marketing e-commerce

dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan performansi marketing

dan keuntungan. Saluran digital menawarkan kesempatan untuk efisiensi

pengeluaran untuk dapat menjalin hubungan dengan konsumen dan

meningkatkan loyalitas konsumen.

Maka dari beberapa pendapat diatas mengenai digital marketing,

dapat disimpulkan bahwa digital marketing adalah suatu usaha

perusahaan untuk mempromosikan suatu barang atau saja lewat media


44

digital, yang disebut dengan istilah e-marketing, digital marketing atau

jaringan digital dianggap mempunyai ruang lingkup yang sangat luas

dibandingkan dengan jaringan lainnya, dengan menggunakan media

digital maka perusahaan akan cepat untuk memberikan 18 informasi

terkait barang atau jasa yang dipromosikan, hal ini sangat mempermudah

untuk mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan oleh perusahaan.

b. Keuntungan Digital marketing

Menurut Witdya Pangestika dalam jurnal Enterpreneur (2020).

Banyaknya digital marketing yang dipakai oleh perusahaan-perusahaan,

membuktikan bahwa digital marketing memiliki banyak kelebihan dan

manfaat yang dapat diperoleh. Berikut beberapa kelebihan dari digital

marketing dibandingkan dengan pemasaran konvensional.

1) Kecepatan Penyebaran

Strategi pemasaran dengan menggunakan media digital dapat

dilakukan dengan sangat cepat, bahkan dalam hitungan detik. Selain

itu, digital marketing juga dapat diukur secara realtime dan tepat.

2) Kemudahan Evaluasi

Dengan menggunakan media online, hasil dari kegiatan

pemasaran dapat langsung diketahui. Informasi seperti berapa lama

produk Anda ditonton, berapa banyak orang yang melihat produk

Anda, berapa persen konversi penjualan dari setiap iklan dan

sebagainya. Setelah mengetahui informasi-informasi macam itu,

selanjutnya Anda dapat melakukan evaluasi mana iklan yang baik dan

buruk. Sehingga Anda dapat memperbaiki untuk periode berikutnya.


45

3) Jangkauan Lebih Luas

Kelebihan berikutnya yaitu jangkauan geografis dari

digital marketing yang luas. Anda dapat menyebarkan brand atau

produk ke seluruh dunia hanya dengan beberapa langkah mudah

dengan memanfaatkan internet.

4) Murah dan Efektif

Dibandingkan dengan pemasaran tradisional, tentu saja digital

marketing jauh lebih murah dan efektif. Biaya anggaran yang yang

dihemat dapat mencapai 40%, hal tersebut menurut Gartner’s Digital

marketing Spend Report. Selain itu, survey juga menunjukkan bahwa

28% pengusaha kecil akan berpindah ke digital karena terbukti lebih

efektif.

5) Membangun Nama Brand

Digital marketing membantu Anda membangun nama brand

dengan baik. Eksistensi dunia maya dengan keberadaan brand Anda

sangat penting karena orang akan melakukan pencarian online

sebelum membeli produk Anda. Menurut Priansa (2017) digital

marketing memiliki lima keuntungan bagi perusahaan yang

menggunakannya dan bagi para konsumen adalah sebagai berikut:

a) Baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar dapat

melakukannya.

b) Tidak terdapat batas nyata dalam ruang beriklan jika dibandingkan

dengan media cetak dan media penyiaran.


46

c) Akses dan pencarian keterangan sangat cepat jika dibandingkan

dengan surat kilat atau bahkan fax. Iklan Online Pemasaran Afiliasi

Pesan Teks SEO Media Sosial Digital marketing Email Marketing

PPC.

d) Situsnya dapat dikunjungi oleh siapapun, dimanapun didalam dunia

ini, kapanpun.

e) Belanja dapat dilakukan secara lebih cepat dan sendirian.

c. Dimensi dan Indikator Digital marketing

Adapun dimensi dan indikator dari digital marketing dari sisi

promosi sebagai bagian dari bauran pemasaran (4Ps) menurut Purwana,

(2017) adalah sebagai berikut:

1) Iklan online

Iklan online adalah bagian yang sangat penting dari digital

marketing. Hal ini juga disebut iklan internet melalui mana

perusahaan dapat menyampaikan pesan tentang produk atau jasa.

Iklan yang berbasis internet menyediakan konten dan iklan yang

paling cocok untuk kepentingan konsumen. Penerbit menempatkan

tentang produk atau jasa mereka di situs Web mereka sehingga

konsumen atau pengguna mendapatkan informasi secara gratis.

Pengiklan harus menempatkan iklan yang lebih efektif dan relevan

pada iklan online. Melalui iklan online, perusahaan yang akan

mengontrol anggaran dan memiliki kontrol penuh pada setiap waktu.

2) Email Marketing
47

Ketika pesan tentang produk atau jasa yang dikirim melalui

email kepada konsumen yang ada, maka kegiatan itu dapat

didefinisikan sebagai pemasaran email. Digital marketing langsung

digunakan untuk mengirimkan iklan, untuk membangun merek,

loyalitas pelanggan, untuk membangun kepercayaan pelanggan, dan

untuk membuat brand awareness pada suatu produk. Perusahaan dapat

mempromosikan produk dan jasa dengan menggunakan elemen

digital marketing dengan mudah. Hal ini relatif murah dibandingkan

dengan iklan atau bentuk lain dari eksposur media. Perusahaan dapat

membawa perhatian penuh dari pelanggan, dengan menciptakan

campuran yang menarik dari grafis, teks, dan link pada produk dan

layanan.

3) Media Sosial

Pemasaran melalui sosial media adalah salah satu saluran yang

paling penting dari digital marketing. Pemasaran ini menggunakan

komputer berbasis alat yang memungkinkan orang untuk membuat,

bertukar ide, informasi, dan gambar tentang produk perusahaan atau

jasa. Menurut Nielsen, pengguna internet terus menghabiskan lebih

banyak waktu dengan situs media sosial daripada Jenis lainnya.

Sosial media jaringan pemasarannya meliputi Facebook,

Twitter, LinkedIn, dan Google+. Melalui Facebook, perusahaan dapat

mempromosikan acara mengenai produk dan jasa, menjalankan

promosi yang sesuai dengan pedoman Facebook dan mencari peluang

baru. Melalui Twitter, perusahaan dapat meningkatkan kesadaran dan


48

visibilitas merek mereka. Di LinkedIn, profesional menulis profil

mereka dan berbagi informasi dengan orang lain.

Perusahaan dapat mengembangkan profil mereka di LinkedIn

sehingga profesional dapat melihat dan bisa mendapatkan informasi

lebih lanjut tentang products. Melalui Google + media sosial ini lebih

efektif daripada sosial media lainnya seperti Facebook, Twitter. Hal

ini tidak hanya jaringan media sosial yang sederhana tetapi juga

merupakan alat kepenulisan yang link web-kontennya secara langsung

dengan pemiliknya.

4) Pesan Teks

Pesan teks adalah cara untuk mengirim informasi tentang

produk dan layanan dari perangkat telepon seluler atau disebut dengan

smartphone. Dengan menggunakan perangkat telepon, perusahaan

dapat mengirimkan informasi dalam bentuk teks (SMS), gambar,

video atau audio (MMS). Pemasaran melalui SMS ponsel (Short

Message Service) menjadi semakin populer pada awal 2000-an di

Eropa dan beberapa bagian Asia.

Melalui pesan teks perusahaan dapat mengirim konfirmasi

pesanan, peringatan pengiriman menggunakan pesan teks.

Menggunakan SMS untuk kampanye mendapatkan hasil yang lebih

cepat dan lebih besar. Di bawah teknik ini, perusahaan dapat

mengirim pesan pemasaran untuk pelanggan mereka secara real-time.

Perusahaan dapat membuat kuesioner dan mendapatkan umpan balik


49

dari pelanggan untuk mengembangkan produk atau jasa mereka di

masa yang akan datang.

5) Pemasaran Afiliasi

Afiliasi pemasaran adalah jenis pemasaran berbasis kinerja.

Dalam jenis pemasaran, perusahaan memberikan imbalan afiliasi

untuk setiap pengunjung atau pelanggan yang mereka bawa, dengan

upaya mereka menciptakan atas nama perusahaan pemasaran. Industri

memiliki empat pemain inti: pedagang (juga dikenal sebagai

"pengecer" atau "merek"), jaringan, penerbit (juga dikenal sebagai

"afiliasi") dan pelanggan.

Pasar telah berkembang dalam kompleksitas seperti yang

mengakibatkan munculnya tingkat sekunder pemain termasuk

lembaga manajemen afiliasi, super-afiliasi dan vendor pihak ketiga

khusus. Ada dua cara untuk pendekatan pemasaran afiliasi:

Perusahaan dapat menawarkan program afiliasi untuk orang lain atau

dapat mendaftar menjadi affiliate lain bisnis. Jika perusahaan ingin

mendorong program afiliasi, maka, pemilik perusahaan harus

membayar afiliasi biaya komisi untuk setiap lead atau penjualan

mereka pergi ke situs perusahaan.

Tujuan utama perusahaan di sini adalah untuk menemukan

afiliasi yang dapat menjangkau pasar yang belum dimanfaatkan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan e-zine dapat menjadi

afiliasi yang baik karena pelanggannya lapar untuk sumber daya. Jadi,
50

memperkenalkan tawaran seseorang melalui "dunia" perusahaan dapat

menarik perhatian prospek yang tidak mungkin jika tercapai.

6) Search Engine Optimization (Optimisasi Mesin Pencari)

Search engine optimization (SEO) adalah proses

mempengaruhi visibilitas situs web atau halaman web di "alam" atau

un-bayar ("organik") hasil pencarian mesin pencari. Secara umum,

sebelumnya (atau lebih tinggi peringkat pada halaman hasil

pencarian), dan lebih sering situs muncul dalam daftar hasil pencarian,

semakin banyak pengunjung itu akan menerima dari pengguna mesin

pencari. SEO dapat menargetkan berbagai jenis pencarian, termasuk

pencarian gambar, pencarian lokal, pencarian video, pencarian

akademik, pencarian berita dan mesin pencari vertikal industri-

spesifik.

7) Pay Per Click (Bayar Per Klik)

Pay Per Click pemasaran adalah cara menggunakan iklan

dengan mesin pencari untuk menghasilkan klik ke situs web Anda

daripada "produktif" klik tersebut organik. Bayar per klik adalah baik

untuk pencari dan pengiklan. Ini adalah cara terbaik untuk iklan

perusahaan karena membawa biaya rendah dan keterlibatan lebih

besar dengan produk dan layanan.

7. Persepsi Harga

a. Pengertian Persepsi

Walgito (2019) mendefinisikan persepsi sebagai

pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima


51

oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti

dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Persepsi

tersebut tidak hanya didasarkan pada ingatan tentang pengalaman masa

lalu dan kemampuan menghubungkan pengalaman sekarang dengan

pengalaman masa lalu (kognisi) saja, akan tetapi juga melibatkan unsur

perasaan (afeksi) (Schiffman, 2019).

Menurut Sarwono dan Meinarno (2019), persepsi merupakan

proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi

indrawi. Informasi indrawi meliputi apa yang kita lihat, kita dengar dan

yang kita rasakan.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah

tanggapan (penerimaan) atau rangsangan (stimulus) seseorang dari

mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

b. Pengertian Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2018) mengatakan bahwa harga

(price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh produk. Variabel ini merupakan hal yang dapat dikendalikan

dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen.

Menurut Sarwono (2019) Harga semata-mata tergantung pada

kebijakan perusahaan tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan

berbagai hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif

sifatnya. Oleh karena itu, perlu dibandingkan terlebih dahulu dengan

harga produk serupa yang diproduksi atau dijual oleh perusahaan lain.

Dengan kata lain, perusahaan harus selalu memonitor harga yang


52

ditetapkan oleh para pesaing, agar harga yang ditentukan oleh perusahaan

tersebut tidak terlalu tinggi atau sebaliknya. Sedangkan menurut Kotler

(2018) harga adalah salah satu bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan, unsur lainnya menghasilkan biaya.

Dari pengertian itu, dijelaskan bahwa harga merupakan sesuatu

kesepakatan mengenai transaksi jual beli barang atau jasa dimana

kesepakatan tersebut diridhai oleh kedua belah pihak. Harga harus

diserahkan oleh kedua belah pihak dalam akad, baik lebih sedikit, lebih

besar, atau sama dengan nilai barang atau jasa yang ditawarkan oleh

pihak penjual kepada pihak pembeli.

c. Pengertian Persepsi Harga

Peter dan Olson (2020) menyatakan: persepsi harga berkaitan

dengan bagaimana informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen

dan memberikan makna yang dalam bagi mereka. Pada saat konsumen

melakukan evaluasi dan penelitian terhadap harga dari suatu produk

sangat dipengaruhi oleh perilaku dari konsumen itu sendiri.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2019), persepsi harga adalah

pandangan atau persepsi mengenai harga bagaimana pelanggan

memandang harga tertentu (tinggi, rendah, wajar) mempengaruhi

pengaruh yang kuat terhadap maksud membeli dan kepuasan membeli.

Sarwono (2019) menjelaskan bahwa persepsi harga berkaitan

dengan bagaimana informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen

dan memberikan makna yang dalam bagi mereka. Pada saat konsumen
53

melakukan evaluasi dan penelitian terhadap harga dari suatu produk

sangat dipengaruhi oleh perilaku dari konsumen itu sendiri.

Dapat disimpulkan persepsi harga adalah suatu pemikiran /

penafsiran konsumen / pelanggan terhadap jumlah uang yang akan

digunakan untuk mendapatkan suatu produk atau jasa yang diinginkan

dengan nilai pengorbanan yang sesuai dengan apa yang didapatkan dari

produk atau jasa.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Harga

Menurut Schiffman (2019), persepsi harga sering diidentikan

dengan persepsi kualitas dan persepsi biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh produk. Persepsi harga dibentuk oleh persepsi kualitas dan

persepsi biaya yang dikeluarkan:

1) Perceived Quality (persepsi kualitas)

Konsumen cenderung lebih menyukai produk yang harganya

mahal ketika informasi yang didapat hanya harga produknya. Persepsi

konsumen terhadap kualitas suatu produk dipengaruhi oleh persepsi

mereka terhadap nama merek, nama toko, garansi yang diberikan

(after sale services), dan negara yang menghasilkan produk tersebut.

2) Perceived Monetary Sacrifice (persepsi biaya yang dikeluarkan)

Secara umum konsumen menganggap bahwa harga merupakan

biaya yang dikeluarkan atau dikorbankan untuk mendapatkan produk.

Akan tetapi konsumen mempunyai persepsi yang berbeda-beda

terhadap biaya yang dikeluarkan meskipun untuk produk yang sama.

Hal ini tergantung situasi dan kondisi yang dialami oleh konsumen,
54

dalam hal ini terdapat tiga kondisi yang mempengaruhi persepsi

konsumen terhadap biaya yang dikeluarkan, yaitu persepsi terhadap

pajak, persepsi terhadap kewajaran harga dan efek ekuitas merek.

e. Dimensi dan Indikator Persepsi Harga

Tjiptono (2019) menambahkan bahwa persepsi harga dapat

diukur melalui 5 aspek yang meliputi:

1) Perceived Monetary Sacrifice (persepsi biaya yang dikeluarkan)

Secara umum konsumen menganggap bahwa harga merupakan

biaya yang dikeluarkan atau dikorbankan untuk mendapatkan produk.

a) Daya Beli

Daya beli adalah kemampuan konsumen membeli

banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu,

dengan tingkat harga tertentu, pada pendapatan tertentu, dan dalam

periode tertentu.

b) Kemampuan untuk Membeli

Kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang

mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen,

kecenderungan permintaan masa lalu.

c) Harga Produk Lain

Dari sudut pandang pemasaran, harga adalah satuan

moneter atau ukuran lain yang dipertukarkan untuk memperoleh

kepemilikan atau hak penggunaan suatu barang atau jasa.


55

Pemahaman ini sejalan dengan konsep pertukaran (exchange)

dalam pemasaran.

2) Perceived Quality (persepsi kualitas)

Konsumen cenderung lebih menyukai produk yang harganya

mahal ketika informasi yang didapat hanya harga produknya.

Persepsi konsumen terhadap kualitas suatu produk dipengaruhi oleh

persepsi mereka terhadap nama merek, nama toko, garansi yang

diberikan (after sale services), dan negara yang menghasilkan

produk tersebut.

a) Gaya Hidup Pelanggan

Gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku konsumen.

Perilaku konsumen dibagi menjadi dua, yaitu perilaku pembelian

dan perilaku konsumsi. Keduanya dipengaruhi oleh gaya hidup

dan juga faktor-faktor yang mendukung gaya hidup. Pada

perilaku konsumen pembelian, gaya hidup akan mempengaruhi

bagaimana konsumen melakukan pembelian, kapan konsumen

melakukan pembelian, dimana konsumen melakukan pembelian,

apa yang dibeli oleh konsumen, dan dengan siapa konsumen

melakukan pembelian. Pada perilaku konsumsi, gaya hidup

mempengaruhi dimana konsumsi dilakukan, bagaimana konsumsi

dilakukan, kapan konsumsi dilakukan, dan apakah yang

dikonsumsi. Tentunya hal-hal yang dilakukan oleh konsumen

tersebut adalah hal-hal yang menunjang, mendukung, maupun

meningkatkan konsep diri dan gaya hidup yang mereka punyai,


56

sehingga dari perilaku konsumsi maupun pembeliannya,

seseorang dapat dinilai seperti apakah pola hidup yang dijalankan

dan konsep diri macam apa yang dimiliki.

b) Manfaat Produk

Manfaat produk adalah manfaat yang langsung dapat

dinikmati setelah melakukan pembelian terhadap produk tersebut.

8. Servive Excellent (Pelayanan Prima)

a. Pengertian Service Excellent

Pelayanan prima atau layanan unggulan pada konsumen itu

sendiri adalah bagaimana memberikan pelayanan maksimal kepada

nasabah dan kesiapan dalam mengatasi permasalahan yang muncul

secara profesional. Pelayanan ini kemudian akan meningkatkan kesan

kepada nasabah sehingga mereka akan seterusnya datang kembali untuk

menjadi rekan bisnis dengan baik. Pelayanan prima mencerminkan

pendekatan seluruhnya dari seorang karyawan bank kepada nasabahnya.

Menurut Amstrong & Philip Kotler (2018) mengemukakan

pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat

diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak

terwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya

dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Menurut Kasmir (2020) pelayanan yang baik adalah kemampuan

perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan

standar yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut ditunjukkan oleh

sumber daya manusia (SDM) dan sarana serta pelaksana yang dimiliki.
57

Dalam penerapan konsep mengutamakan kepentingan pelanggan atau

nasabah bank memerlukan pelayanan prima.

Menurut Philip Kotler (2019) mengemukakan pelayanan atau

service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu

pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidak

pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat

dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Dalam persaingan yang semakin ketat ini pelayanan menjadi

salah satu komoditas yang berpotensi menjadi keunggulan kompetitif

suatu bank. Meskipun dalam operasionalnya pelayanan memiliki standar

pelayanan tertentu untuk mengukur mutu pelayanan. Pelayanan prima

atau layanan unggul itu sendiri adalah bagaimana memberikan pelayanan

maksimal kepada pelanggan dan kesigapan dalam mengatasi

permasalahan yang muncul secara profesional. (Kasmir, 2020).

Pelayanan ini kemudian akan meninggalkan kesan kepada nasabah

sehingga mereka akan seterusnya datang kembali untuk berbisnis dengan

bank itu. Pelayanan prima mencerminkan pendekatan seutuhnya dari

seorang karyawan bank kepada nasabah. Setiap perusahaan memerlukan

pelayanan prima, yang dimaksud dengan pelayanan prima adalah, suatu

sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan.

b. Bentuk-bentuk Service Exellent

Menurut Kasmir (2020), bentuk-bentuk pelayanan prima yang

baik adalah pelayanan yang dilakukan dengan ramah, cepat, tepat, dan

nyaman:
58

1) Kecepatan, pelanggan sangat menginginkan pelayanan yang serba

cepat dan tidak memakan waktu yang lama.

2) Keramahan untuk menciptakan kerjasama yang baik keramahan

merupakan kunci keberhasilan suatu pelayanan.

3) Ketepatan, pelayanan yang cepat harus disertai dengan ketetapan

sesuai dengan keinginan nasabah.

4) Kenyamanan, suasana yang nyaman sangat berpengaruh dalam

membangun kinerja karyawan serta menerapkan nasabah yang loyal.

c. Faktor-faktor Service Excellent

Kasmir (2020) mengembangkan budaya pelayanan prima

berdasarkan pasal A 6 (enam) yaitu dengan menyelaraskan faktor-faktor

antara lain:

1) Kemampuan (ability)

Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu

yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan prima

yang dapat meliputi kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni

untuk melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan

motivasi dan menggunakan public relation sebagai instrumen dalam

membawa hubungan kedalam dan keluar organisasi/perusahaan.

2) Sikap (attitude)
59

Setiap insan mempunyai perilaku yang harus ditonjolkan

ketika menghadapi pelanggan yang dapat disesuaikan dengan kondisi

dan kemauan nasabah.

3) Penampilan (appearance)

Penampilan adalah kemampuan seseorang baik yang bersifat

fisik maupun non fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan

deviden Kreadibilitas dari pihak lain.

4) Perhatian (attention)

Curahan perhatian seseorang adalah kepedulian penuh

terhadap pelanggan baik yang berkaitan dengan perhatian kebutuhan

dan keinginan pelanggan maupun perumahan atas saran dan kritikan

seorang nasabah.

5) Tindakan (action)

Melakukan sesuatu harus memerlukan tindakan. Tindakan

adalah suatu perbuatan dalam berbagai kegiatan yang nyata yang

harus dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

6) Tanggung Jawab (responsibility)

Melaksanakan kegiatan tentu mempunyai tanggung jawab

yaitu suatu sikap berpihak kepada pelanggan sebagai wujud

kepedulian menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau

ketidakpuasan pelanggan.

d. Manfaat Service Excellent

Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang

dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta


60

memberikan focus pelayanan kepada pelanggan. Menurut Kasmir

(2020) Beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam

melaksanakan pelayanan prima yaitu:

1) Meningkatkan citra perusahaan

Berawal dari tingkat persaingan yang semakin tajam di

antara para pesaing. Maka perusahaan harus meningkatkan

pelayanan terhadap nasabah dengan cara mengadakan pendidikan

mengenai pelayanan prima.

2) Merupakan promosi bagi perusahaan

Dengan memberikan pelayanan prima kepada nasabah dan

merasa terpuaskan kebutuhannya, maka nasabah akan

menceritakan kepada orang lain. Penyampaian informasi itu

merupakan promosi gratis bagi perusahaan.

3) Menciptakan kesan pertama yang baik

Apabila kita terbiasa dengan pelayanan prima yang kita

berikan pada setiap nasabah, terutama calon nasabah akan

mendapatkan kesan pertama yang lebih mendalam, karena

pelayanan yang kita berikan sesuai dengan kebutuhan yang

diinginkan.

4) Meningkatkan daya saing perusahaan

Semakin tajamnya persaingan, biasanya perusahaan

berlomba-lomba memberikan hadiah. Ada nasabah yang senang

dengan hadiah, tetapi tidak semua nasabah akan tertarik dengan hal
61

itu. Ada nasabah yang akan lebih senang lagi apabila memperoleh

pelayanan yang prima.

5) Meningkatkan laba dalam jangka panjang

Pelayanan prima yang telah diberikan kepada para nasabah

dan calon nasabah akan memberikan dampak kepuasan nasabah

yang berkesinambungan. Artinya nasabah akan menjadi loyal

sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam jangka

panjang. Keuntungan jangka panjang tersebut akan memberikan

posisi perusahaan semakin kuat dalam persaingan bank mencari

nasabah. Banyak bank selalu ingin dianggap yang terbaik di mata

pelanggan atau nasabahnya karena nasabahnya akan menjadi

pelanggan setia terhadap produk yang ditawarkan. Di samping itu,

bank juga berharap pelayanan yang diberikan kepada pelanggan

akan dapat ditularkan kepada calon pelanggan lainnya.

e. Dimensi dan Indikator Service Excellent

Menurut Kasmir (2020), indikator Service Excelence yang

terletak pada lima dimensi, yaitu:

1) Berwujud (Tangibles) : kualitas pelayanan berupa sarana fisik

perkantoran, komputerisasi administrasi, ruang tunggu, tempat

informasi. Indikatornya adalah:

a) Penampilan petugas dalam melayani pelanggan.

b) Kenyamanan tempat melakukan pelayanan.

2) Kehandalan (Realibility): kemampuan dan keandalan untuk

menyediakan pelayanan yang terpercaya. Indikatornya adalah:


62

a) Kecermatan petugas dalam melayani.

b) Kemampuan petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proses

pelayanan.

3) Ketanggapan (Responsivess): kesanggupan untuk membantu dan

menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap

keinginan konsumen. Indikatornya adalah:

a) Petugas melakukan pelayanan dengan waktu yang tepat.

b) Semua keluhan pelanggan direspon oleh petugas

4) Jaminan (Assurance): kemampuan dan keramahan serta sopan santun

pegawai dalam meyakinkan kepercayaan konsumen. Indikatornya

adalah:

a) Petugas memberikan jaminan biaya dalam pelayanan.

b) Petugas memberikan jaminan legalitas dalam pelayanan.

5) Empati (Emphaty): sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai

terhadap konsumen. Indikatornya adalah:

a) Petugas melayani dengan sikap ramah.

b) Petugas melayani dengan tidak diskriminatif (membeda-bedakan).

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan penelitian digital

marketing, persepsi harga, dan service excellent terhadap loyalitas pelanggan

kemudian menjadi referensi dengan penelitian ini disajikan dalam tabel sebagai

berikut :

Tabel 2. 1
Daftar Penelitian Terdahlu
63

Nama Penulis (tahun)


Variabel
No & Hasil Penelitian
Yang Sama
Judul Penelitian
1. Yuni Maxi Putri, et all.,  Digital Berdasarkan pada
(2020) marketing penelitian tersebut
 Loyalitas ditemukan bahwa
Pengaruh Kualitas Konsumen digital marketing
Pelayanan, Lokasi, berpengaruh terhadap
Harga Dan Digital loyalitas konsumen.
marketing Terhadap Hal ini dibuktikan
Loyalitas Konsumen Di dengan hasil uji regresi
Grand Wahid Hotel (uji t) digital marketing
Salatiga thitung > ttabel = 1,986 >
1,835, atau sig,<α
STIE AMA Salatiga (0,000 < 0,05) maka
dapat disimpulkan
Jurnal Among Makarti
bahwa H0 di tolak dan
Vol. 14 No. 1 – Tahun
Ha diterima yang
2021
berarti digital
ISSN : 1979-7400
marketing mampu
E-ISSN: 2774-5163 meningkatkan loyalitas
konsumen.
2. Doni Setiawan, &  Digital Berdasarkan pada
Fullchis Nurtjahjani, marketing penelitian tersebut
(2021)  Loyalitas ditemukan bahwa
Konsumen digital marketing
Pengaruh Digital berpengaruh terhadap
marketing (Digital loyalitas konsumen.
marketing) Dan Brand Hal ini dibuktikan
Image (Citra Merek) dengan hasil uji regresi
Terhadap Loyalitas (uji t) digital marketing
Pelanggan Di Awesam thitung > ttabel =
Store Kota Malang 1,918>1.660), atau
(Pada Masa Pandemi sig,<α (0,048 < 0,05)
Covid-19) maka dapat
disimpulkan bahwa H0
Politeknik Negeri di tolak dan H1
Malang diterima yang berarti
digital marketing
J A B Jurnal Aplikasi
mampu mempengaruhi
Bisnis Vol.7 Nomor.2,
loyalitas konsumen.
Desember 2021
E-ISSN: 2407-5523
ISSN :2407-3741
3. Rabiatul Adawiah, &  Persepsi Harga Berdasarkan pada
Syamsul Bahri Dg.  Loyalitas penelitian tersebut
Parani Farid, (2017) Konsumen ditemukan bahwa
64

Nama Penulis (tahun)


Variabel
No & Hasil Penelitian
Yang Sama
Judul Penelitian
persepsi harga
Pengaruh Persepsi berpengaruh terhadap
Harga Dan Citra Merek loyalitas konsumen.
Terhadap Loyalitas Hal ini dibuktikan
Pelanggan dengan hasil uji regresi
Menggunakan Produk (uji t) persepsi harga
Kosmetik (Studi Pada thitung > ttabel = 3.317
Swalayan Grand Hero >1.980), atau sig,<α
di Kota Palu) (0,001< 0,05) maka
dapat disimpulkan
Universitas Tadulako bahwa H0 di tolak dan
Ha diterima yang
Jurnal Ilmu Manajemen
berarti persepsi harga
Vol. 1, No. 3,
mampu mempengaruhi
September 2017
loyalitas konsumen.
E-ISSN: 2443-3578
ISSN : 2443-1850
4. Faizi Radinal Muhtar,  Persepsi Harga Berdasarkan pada
(2017)  Loyalitas penelitian tersebut
Konsumen ditemukan bahwa
Pengaruh Kualitas persepsi harga
Produk, Harga Dan berpengaruh terhadap
Pelayanan Terhadap loyalitas konsumen.
Loyalitas Pelanggan Hal ini dibuktikan
(Studi Kasus Pada dengan hasil uji regresi
Studio Foto Dienz (uji t) persepsi harga
Photography) sig,<α (0,000< 0,05)
maka dapat
disimpulkan bahwa H0
Program Studi
di tolak dan Ha
Manajemen, Fakultas
diterima yang berarti
Ekonomi Universitas
persepsi harga mampu
Muhammadiyah
mempengaruhi loyalitas
Jember
konsumen.
5. Jesika Melina  Service Excellent Berdasarkan pada
Simamora, &  Loyalitas penelitian tersebut
Yusmalinda, (2021) Konsumen ditemukan bahwa
service excellent
Pengaruh Service berpengaruh terhadap
Excellence Dan loyalitas konsumen.
Relationship Hal ini dibuktikan
Marketing Terhadap dengan hasil uji regresi
Loyalitas Konsumen (uji t) service excellent
Pada Cv Bersinar thitung > ttabel = (4,404) >
65

Nama Penulis (tahun)


Variabel
No & Hasil Penelitian
Yang Sama
Judul Penelitian
Pematangsiantar 2,006), atau sig,<α
(0,000 < 0,05) maka
Sekolah Tinggi Ilmu dapat disimpulkan
Ekonomi Mars bahwa H0 di tolak dan
H1 diterima yang
Strategic: Journal of
berarti service excellent
Management Sciences.
mampu mempengaruhi
All rights reserved
loyalitas konsumen.
April 2021

6. Bilgah, (2019)  Pelayanan Prima Berdasarkan pada


 Loyalitas penelitian tersebut
Pengaruh Pelayanan Konsumen ditemukan bahwa
Prima Terhadap pelayanan prima
Loyalitas Pelanggan berpengaruh terhadap
Pada PT Fast Food loyalitas konsumen.
Indonesia Tbk KFC Hal ini dibuktikan
Cabang Ramayana dengan hasil uji regresi
cibubur Jakarta Timur (uji t) pelayanan prima
thitung > ttabel =
Universitas Bina 3,567>1.675), atau
Sarana Informatika sig,<α (0,000 < 0,05)
maka dapat
Cakrawala-Jurnal
disimpulkan bahwa H0
Humaniora, Vol 19 No.
di tolak dan Ha
2 September 2019
diterima yang berarti
E-ISSN: 2579-3314
pelayanan prima
ISSN : 1411-8629 mampu mempengaruhi
loyalitas konsumen.

C. Kerangka Konseptual

Penelitian ini dilakukan mulai dari pengidentifikasikan masalah di

lapangan, pembatasan masalah, dan merumuskan masalah penelitian, yang

kemudian mengambil beberapa teori atau konsep terkait variabel yang relevan

dan dioperasionalisasikan untuk instrumen penarikan data dari responden

melalui kuesioner. Metode penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan
66

tergantung dari perumusan dan tujuan penelitian yang hendak diinginkan. Hasil

dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris terdapat atau

tidaknya pengaruh secara individual atau simultan dari variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). Di bawah ini merupakan kerangka pemikiran

dalam penelitian ini:

Process Analysis
Input Analysis
Digital Metode analisis yang digunakan adalah uji validitas, uji
marketing realibilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda,
Persepsi Harga analisis koefisien determinasi (KD), dan uji hipotesis (
Service uji t dan uji F ).
Excellent
Loyalitas
Pelanggan

HIPOTESIS Output Analysis

Digital
marketing (X1)
JUDUL
PENELITIAN
Digital Loyalitas
Persepsi Harga Kesimpulan dan
marketing, Pelanggan
(X2) Saran
Persepsi Harga, (Y)
Berdasarkan data
dan Service
yang di dapat
Excellent Service dari pembahasan
terhadap Excellent (X3) hasil penelitian
Loyalitas
Pelanggan

Rekomendasi
Fenomena
Loyalitas pelanggan yang Disusun berdasarkan
rendah sehingga kesimpulan dan saran
OUTCOME
terjadinya penurunan untuk disampaikan
ANALYSIS
transaksi pengguna pada kepada pihak yang
aplikasi Alfagift di berkempentingan
Alfamart Medang Lestari
67

Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran

Maka berdasarkan gambar 2.1 kerangka berpikir di atas, peneliti

mencoba menguraikan garis besarnya dalam kerangka konseptual sebagai

berikut:

Digital marketing
H1
X1

H2 Loyalitas
Persepsi Harga Pelanggan
X2 Y
H3

Service Excellent
X3

H4

Gambar 2. 2
Kerangka Konseptual

Keterangan:
X1 = Digital marketing
X2 = Persepsi Harga
X3 = Service Excellent
H1 = Pengaruh X1 Terhadap Y
H2 = Pengaruh X2 Terhadap Y
H3 = Pengaruh X3 Terhadap Y
H4 = Pengaruh X1, X2 dan X3 Terhadap Y
68

D. Perumusan Hipotesis

Menurut Edi Riadi (2018) dalam penelitian kuantitatif hipotesis

merupakan elemen penting sebagai piranti kerja teori peneliti. Hipotesis

adalah jawaban atau dugaan ilmiah sementara terhadap suatu fenomena yang

perlu dibuktikan atau diuji kebenarannya secara empirik. Ghozali (2018)

menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pernyataan.

Dikatakan sementara, karena Digital marketing (X1) Persepsi harga

(X2) Service Excellent (X3) Loyalitas Pelanggan (Y) jawaban yang diberikan

baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data atau kuesioner. Jadi

hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan

masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran, maka diajukan

hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Pengaruh digital marketing terhadap loyalitas pelanggan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Doni dan Fullchis, 2021)

dengan judul penelitian “Pengaruh Digital marketing dan Brand Image

Terhadap Loyalitas Pelanggan di Awesam Store Kota Malang (Pada Masa

Pandemi Covid-19). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Digital

marketing secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan dimasa covid 19 pada Awesam

Store Kota Malang. Nilai koefisien determinasi menunjukkan besarnya


69

pengaruh digital marketing terhadap loyalitas pelanggan di Awesam Store

Kota Malang sebesar 82,1%.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka disusun hipotesis yang akan

dijadikan dugaan sementara dalam penelitian ini. Maka penulis berasumsi

bahwa:

H1: Terdapat pengaruh digital marketing terhadap loyalitas

pelanggan pada aplikasi Alfagift di Alfamart Medang Lestari.

2. Pengaruh persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Irawan dan Parulian,

2020) dengan judul penelitian “Pengaruh Persepsi Harga dan Kualitas

Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan Dimediasi Kepuasan Konsumen”.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi harga berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan nilai t-hitung variabel

persepsi harga sebesar 2,098 dengan Sig.t sebesar 0,039. Jadi semakin baik

penetapan harga maka akan semakin baik pula loyalitas pelanggannya.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka disusun hipotesis yang akan

dijadikan dugaan sementara dalam penelitian ini. Maka penulis berasumsi

bahwa:

H2: Terdapat pengaruh persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan

pada aplikasi Alfagift di Alfamart Medang Lestari.

3. Pengaruh Service Excellent Terhadap Loyalitas Pelanggan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jesika dan Yusmalinda,

2021) dengan judul penelitian “Pengaruh Service Excellence dan

Relationship Marketing terhadap Loyalitas Konsumen Pada Cv Bersinar


70

Pematangsiantar”. Hasil penelitian ini bahwa menunjukkan nilai t-hitung

(4,404) > t-tabel (2,006). Nilai signifikasi adalah 0,000 kurang dari 0,050

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel Service

Excellence terhadap Variabel Loyalitas Konsumen secara parsial.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka disusun hipotesis yang akan

dijadikan dugaan sementara dalam penelitian ini. Maka penulis berasumsi

bahwa:

H3: Terdapat pengaruh service excellent terhadap loyalitas

pelanggan pada aplikasi Alfagift di Alfamart Medang Lestari.

4. Pengaruh digital marketing, persepsi harga dan service excellent

terhadap loyalitas pelanggan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Doni dan Fullchis, 2021)

dengan judul penelitian “Pengaruh Digital marketing dan Brand Image

Terhadap Loyalitas Pelanggan di Awesam Store Kota Malang (Pada Masa

Pandemi Covid-19). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Digital

marketing secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan dimasa covid 19 pada Awesam

Store Kota Malang.

Dan penelitian yang dilakukan oleh (Irawan dan Parulian, 2020)

dengan judul penelitian “Pengaruh Persepsi Harga dan Kualitas Pelayanan

terhadap Loyalitas Pelanggan Dimediasi Kepuasan Konsumen”. Dengan

hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi harga berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas pelanggan.


71

Serta dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jesika dan

Yusmalinda, 2021) dengan judul penelitian “Pengaruh Service Excellence

dan Relationship Marketing terhadap Loyalitas Konsumen Pada Cv

Bersinar Pematangsiantar”. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara Service Excellence terhadap Loyalitas

Konsumen.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka disusun hipotesis yang akan

dijadikan dugaan sementara dalam penelitian ini. Maka penulis berasumsi

bahwa:

H3: Terdapat pengaruh digital marketing, persepsi harga, dan service

excellent secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan

pada aplikasi Alfagift di Alfamart Medang Lestari.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Menurut Nanang (2019). Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal

tersebut terdapat empat kata kunci yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan

kegunaan.

Menurut Nanang (2019), pendekatan penelitian terbagi menjadi dua,

yaitu pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif

merupakan penelitian yang digunakan pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. (Arikunto, 2018).

Sedangkan penelitian kualitatif menurut Nanang (2019), merupakan penelitian

yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti

sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel dilakukan secara purposive dan

snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat

induktif dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna dari pada

generalisasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Alfamart Medang Lestari, Alfamart

Medang Lestari terletak di Perumahan Medang Lestari blok C7 No. 5-6,

Kec.Pagedangan, Kab.Tangerang, Banten. Alfamart ini beranggotakan 5

72
73

peronil pegawai toko dengan 1 kepala toko 2 wakil kepala toko 1

pramuniaga serta 1 kasir. Alfamart Medang Lestari pernah merai

penghargaan pada tahun 2014 yaitu toko service quality sebagai toko

percontohan pelayanan Cabang Alfamart Balaraja.

Sumber: Alfamart Medang Lestari, 2022

Gambar 3. 1
Piagam Penghargaan Service Quality Alfamart Medang Lestari

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 5 bulan, yakni April-

Agustus 2022.

C. Definisi Variabel dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Nanang (2019), “variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.

Pembagian variabel menurut Nanang (2019) terdiri dari:


74

a. Variabel Dependen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian

ini variabel independen atau bebas terdiri dari digital marketing (x1),

persepsi harga (x2) , dan service excellent (x3).

b. Variabel Independen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas). Dalam

penelitian ini. Variabel dependen atau terikat adalah loyalitas pelanggan

(Y).

2. Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan untuk mengukur digital marketing (x1),

persepsi harga (x2), service excellent (x3) dan variabel dependen yaitu

loyalitas pelanggan (Y) menggunakan skala likert. Menurut Nanang (2019)

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala

likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Skala likert memiliki lima kategori dan nilai atau skor yang

dapat diberikan kepada responden diantaranya yaitu :


75

Tabel 3. 1
Pengukuran Variabel

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif


Skor Keterangan Skor Keterangan
1 Sangat Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju 4 Tidak Setuju
3 Ragu-ragu 3 Ragu-ragu
4 Setuju 2 Setuju
5 Sangat Setuju 1 Sangat Setuju
Sumber: Martono (2019)

3. Operasional Variabel

Berdasarkan pengertian ketiga variabel-variabel yang akan diteliti

lebih lanjut yaitu digital marketing marketing (x1), persepsi harga (x2) , dan

service excellent (x3) dan variabel dependen yaitu loyalitas pelanggan (Y),

maka dapat dilihat di tabel berikut ini:

Tabel 3. 2
Operasional Variabel

I
t
NoVariabel Definisi Indikator Skala
e
m
1 Digital Digital marketing
1. Iklan Online Likert 1,2
. marketing adalah suatu
(X1) bentuk pemasaran 2. Email Likert 3
langsung yang Marketing
menghubungkan
konsumen dengan 3. Sosial Media Likert 4,5
perusahaan
4. Pesan Teks Likert 6,7
melalui teknologi
elektronik.Teknol
5. Pemasaran Likert
ogi elektronik 8
Afiliasi
dapat berupa e-
6. Search Likert 9
76

I
t
NoVariabel Definisi Indikator Skala
e
m
mail, website, Engine
media sosial, Optimization
televisi, dan (SEO)
sebagainya.
7. Pay Per Click Likert
(Kotler & 10
(PPC)
Amstrong, 2018)
2 Persepsi Persepsi Harga 1,2
. Harga adalah pandangan 1. Daya Beli Likert
(X2) atau persepsi
mengenai harga
2. Kemampuan
bagaimana Likert 3,4
untuk
pelanggan
Membeli
memandang harga
tertentu (tinggi,
rendah, wajar) 3. Harga Likert 5,6
mempengaruhi Produk Lain
pengaruh yang
kuat terhadap
4. Gaya Hidup Likert
maksud membeli 7,8
Pelanggan
dan kepuasan
membeli.
(Schiffman dan 5. Manfaat Likert 9,10
Kanuk, 2019) Produk

3 Service Service Excellent 1. Berwujud


1,2
. Excellent atau Pelayanan (Tangibles) Likert
(X3) prima itu sendiri
adalah bagaimana 2. Kehandalan Likert 3,4
memberikan (Realibility)
pelayanan
3. Ketanggapan
maksimal kepada Likert
(Responsives 5,6
pelanggan dan
s)
kesigapan dalam
mengatasi 4. Jaminan Likert 7,8
permasalahan (Assurance)
yang muncul
secara 5. Empati Likert
profesional. 9,10
(Emphaty)
(Kasmir, 2020).
3 Loyalitas Loyalitas 1. Kesetiaan 1,2
Likert
. Pelanggan pelanggan terhadap
77

I
t
NoVariabel Definisi Indikator Skala
e
m
(Y) didefinisikan pembelian
sebagai komitmen produk.
yang dipegang
secara mendalam 2. Melakukan
untuk membeli pembelian Likert 3,4
atau mendukung ulang secara
kembali produk teratur.
atau jasa yang
3. Membeli di
disukai (Kotler
luar lini Likert
dan Keller, 2018) 5,6
produk atau
jasa.
4. Tidak
terpengaruh
daya Tarik
pesaing atau Likert 7,8
menolak
produk
pesaing.
5. Mereferensik
an produk
atau jasa Likert 9,10
kepada orang
lain.

D. Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Nanang (2019) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah Para

Pelanggan Alfamart Medang Lestari. Karena jumlah populasi yang terlalu


78

banyak sehingga tidak memungkinkan untuk diteliti seluruhnya, maka

penelitian ini diteliti dengan sampel.

2. Sampel

Menurut Nanang (2019) Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini tidak seluruh

anggota populasi dijadikan sampel, melainkan terbatas hanya sebagian

populasi saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang dimiliki penulis dari

segi biaya, waktu, tenaga dan jumlah populasi yang terlalu banyak. Dalam

penelitian ini, peneliti akan memberikan kuesioner pada Pelanggan Alfamart

Medang Lestari.

Metode pengambilan sampel yang diambil menggunakan non

probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana tidak semua

anggota populasi dalam posisi yang sama-sama memiliki peluang untuk

dipilih menjadi sampel. Metode pengambilan sampelnya menggunakan

accidental sampling, yaitu bentuk pengambilan sampel ini berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan

dianggap cocok menjadi sumber data akan menjadi sampel penelitian ini

Nanang (2019).

Sampel dalam penelitian ini akan digunakan sebagai pertimbangan

efisiensi dan mengarah pada sentralisasi permasalahan dengan

memfokuskan pada sebagian dari populasinya. Karena jumlah populasi

tidak diketahui berapa jumlahnya, sehingga untuk menentukan ukuran

sampel menggunakan rumus Lemeshow menurut Ghozali, I. (2016) dalam


79

Riyanto & Hatmawan, (2020:13) untuk mengetahui jumlah sampel, maka

besar sampel dihitung yaitu :

2
Za . P .(1−P)
n=

Sumber: Nanang (2019)
Dimana :

Za = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penelitian

sampel

n = Besarnya sampel

p = Maksimal estimasi

d = Tingkat kesalahan

Alasan menggunakan rumus tersebut adalah karena jumlah populasi

yang tidak diketahui secara pasti. Tingkat keyakinan yang digunakan adalah

95% atau Z = 1,96, p = 50% (0,5) dan d = 10% (0,1). Maka jumlah ukuran

sampel dalam penelitian ini sebagai berikut.

n=¿ ¿

Sumber: Nanang (2019)


Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diatas, maka jumlah sampel

yang diteliti adalah sebesar 96,04 responden. Untuk mempermudah dalam

melakukan penelitian, maka ditetapkan jumlah sebanyak 96 responden yang

digunakan sebagai sampel.

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan pemasalahan penelitian,

maka terdapat beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Sumber Data
80

a. Data Primer

Menurut Nanang (2019) data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dapat

diperoleh melalui beberapa cara, yaitu :

1) Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.

2) Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden.

3) Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara dan kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan

observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku


81

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang

diperoleh sekaligus untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif, menurut Nanang (2019)

adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran

terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku umum. Adapun alat statistik yang digunakan dalam menganalisis data

tersebut adalah :

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Validitas menurut Ghozali (2018) menunjukan derajat ketepatan

antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang

dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari validitas sebuah item, kita

mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Uji validitas

dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (pada kolom Corrected

Item-Total Correlation) dengan r tabel (degree of freedom) dan nilai

signifikansi lebih rendah dari 0,05 (df) = n – 2, n = jumlah sampel.

Dalam menentukan validitas suatu kuesioner yaitu bila koefisien

korelasi sama dengan 0,36 atau lebih dari 0,36. Maka butir instrumen

dinyatakan valid.”. Namun, untuk menyelesaikan perhitungan uji

validitas pada penelitian ini peneliti dibantu dengan menggunakan


82

program komputer SPSS 25. Adapun rumus product moment adalah

sebagai berikut :

( n . Σxy )−( Σx . Σy )
r xy=
√(( n . Σ x ) −( Σx ) )((n . Σy ²¿)−(Σy) ²)¿
2 2

Sumber: Ghozali (2018)


Keterangan :

rxy = Hubungan variabel X (digital marketing,

persepsi harga, dan service excellent) dengan

variabel Y (loyalitas pelanggan)

x = Variabel independent (digital marketing,

persepsi harga, dan service excellent)

y = Variabel dependent (loyalitas pelanggan)

n = Jumlah sampel

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2018), Mengatakan reliabilitas sebenarnya

adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Untuk menguji data dalam penelitian ini maka digunakan rumus

Alpha Cronbach yaitu:

[ ]
2
k Ʃ σb
r= 1− 2
k−1 σt
Sumber: Ghozali (2018)
Keterangan:
83

r = Koefisien Reliabilitas

k = Jumlah butir pertanyaan

σb = Jumlah Varians butir

σt = Jumlah Varians total

Tabel 3. 3
Cronbach’s Alpha

Koefisien Reliabilitas α Kriteria

>0.80 Sangat Realibel


0.60-0.80 Realibel
0.40-0.60 Cukup Realibel
0.20-0.40 Kurang Realibel
<0.20 Tidak Reliabel
Sumber: Ghozali (2018)

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini, untuk mendeteksinya

menggunakan analisis grafik normal Probability Plot (P-Plot) dan uji

normalitas berdasarkan Kolmogorov-Smirnov Test.


84

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik). Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal itu menunjukkan suatu pola berdistribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya

jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal itu menunjukkan pola tidak berdistribusi normal. Ghozali,

(2018).

Sedangkan uji normalitas berdasarkan Kolmogorov-Smirnov Test

yaitu uji yang dapat dilihat dari hasil Asym.Sig (2-tailed). Uji normalitas

berdasarkan Kolmogorov-Smirnov Test.

Jika nilai Asym.Sig > 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal.

Jika nilai Asym.Sig < 0,05, maka nilai residual berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan

membandingkan nilai toleransi (tolerance value) dan nilai Variance

Inflation Factor Uji multikolonieritas dilakukan dengan membandingkan

nilai toleransi (tolerance value) dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)

dengan nilai yang disyaratkan. Nilai toleransi yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/toleransi). Nilai yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai toleransi ≥ 0.10

atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 Ghozali, (2018).


85

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas

atau tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, (2018).

Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang

telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali, 2018).

Selain itu uji heteroskedastisitas dapat diuji kembali dengan Uji

Glejser, uji ini digunakan untuk memberikan angka yang lebih detail

untuk menguatkan apakah data yang akan diolah mengalami

Heteroskedastisitas atau tidak. Jika variabel independen signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas. Data tidak mengandung heteroskedastisitas jika

signifikansinya kurang dari atau sama dengan 0.05 (Ghozali, 2018).

3. Analisis Statistik

a. Analisis Regresi Sederhana


Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah dengan Analisis Regresi Sederhana. Analisis regresi

sederhana (Simple Regression Analysis) digunakan untuk memprediksi


86

nilai suatu variabel dependen (loyalitas pelanggan) berdasarkan nilai

variabel X (bebas). Analisis regresi juga dapat digunakan untuk melihat

pengaruh variabel independen (digital marketing, persepsi harga, dan

service excellent) terhadap dependen (loyalitas pelanggan). Variabel

independen (digital marketing, persepsi harga, dan service excellent)

sering disebut sebagai variabel prediktor, sedangkan variabel dependen

(loyalitas pelanggan) sering disebut sebagai variabel respon. Berfungsi

untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel bebas

(independen) yang dipilih dalam penelitian ini (Determinasi Regulasi)

terhadap variabel terikatnya (dependen) yakni loyalitas pelanggan (Y).

Regresi Sederhana dinyatakan dalam persamaan, sebagai berikut :

Y = α + bX

Sumber : Nanang (2019)

Keterangan :

Y = Dugaan nilai Y

Α = Nilai Konstanta

b = Koefisien Regresi (X)

X = Nilai Variabel Independen (X)

b. Analisis Regresi Berganda

Menurut Nanang (2019) analisis regresi berganda digunakan oleh

peneliti, bila peneliti meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor

predictor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya. Jadi analisis regresi

berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independen nya minimal 2.


87

Oleh karena variabel independen dalam penelitian ini mempunyai

variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut

regresi berganda. Untuk menghitung regresi berganda menurut Nanang

(2019) dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Sumber : Nanang (2019)
Keterangan :

Y = Variabel dependen
A = Konstanta
bıb2 = Koefisien garis regresi
Xı, X₂ = Variabel independen

c. Analisis Korelasi Sederhana

Kegunaan analisis korelasi sederhana untuk mengetahui derajat

hubungan antara Digital marketing, persepsi harga, dan service excellent

dengan loyalitas pelanggan.

Rumus Korelasi Sederhana adalah :

( n . Σxy ) −( Σx . Σy )
r xy=
√(( n . Σ x ) −( Σx ) )((n . Σy ² ¿)−( Σy)²)¿
2 2

Sumber: Nanang (2019)

Keterangan :

rxy = Hubungan variabel (X) Digital marketing, persepsi

harga, dan service excellent dengan variabel (Y)

loyalitas pelanggan

x = Variabel independen (Digital marketing, persepsi

harga, dan service excellent)


88

y = Variabel dependen (loyalitas Pelanggan)

n = Jumlah sampel

Koefisien korelasi yang dilakukan dengan menggunakan data dari

sampel, dinotasikan sebagai r. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien

korelasi berada antara -1 dan 1. Secara singkat dapat ditunjukan sebagai

berikut :

1) Jika r = 0 atau mendekati, korelasi variabel lemah atau tidak ada

korelasi.

2) Jika r = -1 atau mendekati, korelasi variabel sangat kuat dan arah

negatif.

3) Jika r = 1 atau mendekati, korelasi variabel sangat kuat dan arah

positif.

Kemudian untuk mengetahui suatu pengaruh kuat atau tidaknya

maka akan dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. 4
Tingkat Hubungan Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0.199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Nanang (2019)

d. Analisis Korelasi Berganda


89

Menurut Nanang (2019) analisis korelasi berganda digunakan

untuk menguji ada atau tidaknya hubungan dari variabel independen (X)

dan dependen (Y). Maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

1
ry x x
2
x 3=
√ 2 1 2 2 2 3 1 2 3 1 2
r yx +r y x +r y x −2 rx y . rx y . rx y . r x . r x .r x
3

2 1 2 3
1−r x x x
Sumber: Nanang (2019)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi ganda antara variabel X1, X2, X3

r2yx1 = Koefisien korelasi antara X1 dan Y

r2yx² = Koefisien korelasi antara X2 dan Y

r2yx3 = Koefisien korelasi antara X3 dan Y

rx1x2x3 = Koefisien korelasi antara X1, X2 dan X3

Tabel 3. 5
Pedoman Untuk Memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

e. Koefisien Determinasi

Menurut Abdurahman (2017:218) koefisien determinasi

digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan variabel dependen

yang disebabkan oleh perubahan variabel independen. Untuk melakukan


90

uji koefisien determinasi tersebut menggunakan program SPSS 25 for

windows dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Kd = r² × 100%

Sumber: Abdurahman (2017)


Keterangan :

KD = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi

4. Uji Hipotesis

Menurut Nanang (2019) uji hipotesis digunakan untuk mengetahui

kebenaran dari dugaan sementara. Hipotesis pada dasarnya diartikan sebagai

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Menurut Nanang (2019)secara statistik hipotesis diartikan sebagai

pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji

kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian

(statistik). Oleh karena itu, dalam statistik yang diuji adalah hipotesis nol.

Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara

parameter dengan statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah

hipotesis alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan

statistik. Hipotesis nol diberi notasi Ho dan hipotesis alternatif diberi notasi

Ha.

a. Uji F (Simultan)

1) Berdasarkan perbandingan F-statistic dengan F tabel

H0 : Jika nilai F-statistic < F tabel

H1 : Jika nilai F-statistic > F tabel


91

Jika F-statistik < F tabel, maka gagal menolak H0 yang artinya

variabel independen (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y). Namun sebaliknya, jika Jika F-

statistik > F tabel, maka H0 ditolak yang artinya variabel independen

(X) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen

(Y).

2) Berdasarkan probabilitas

H0 : Jika nilai Sig. > α 0,05

H1 : Jika nilai Sig. < α 0,05

Jika Sig. > α 0,05, maka gagal menolak H0 yang artinya

variabel independen (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y). Namun sebaliknya, jika Sig. < α 0,05,

maka H0 ditolak yang artinya variabel independen (X) secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

b. Uji t (Parsial)

Hasil Uji t menjelaskan signifikansi pengaruh variabel bebas

secara parsial terhadap variabel terikat (Eksandy, 2018). Hipotesis dalam

uji t dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) H0 : β = 0 Variabel independen (X) secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y).

2) Ha : β ≠ 0 Variabel independen (X) secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y).

Kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan Perbandingan statistik dengan ttabel H0 :


92

H0 : Jika nilai tstatistic < ttabel

Ha : Jika nilai tstatistic > ttabel

Jika nilai tstatistic < ttabel, maka H0 diterima yang artinya

variabel independen (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen (Y). Namun sebaliknya, jika nilai tstatistic > ttabel,

maka Ha diterima artinya variabel independen (X) secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

2) Berdasarkan Probabilitas

H0 : Jika nilai Prob. > α 0,05

Ha : Jika nilai Prob. < α 0,05

Jika nilai Prob. > α 0,05, maka H0 diterima yang artinya

variabel independen (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen (Y). Namun sebaliknya, jika nilai Prob. < α 0,05,

maka Ha diterima yang artinya variabel independen (X) secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. atau biasa disebut sebagai

Alfamart merupakan sebuah perusahaan ritel yang memiliki kantor pusat di

Tangerang. Seperti yang sudah disebutkan, bahwa Alfamart bergerak di

sektor industri ritel dan distribusi eceran produk konsumen, melalui jaringan

minimarketnya.

Hingga saat ini, Alfamart sudah memiliki beberapa anak

perusahaan, seperti PT Midi Utama Indonesia Tbk, PT Sumber Indah

Lestari, Alfamart Retail Asia Pte, Ltd., PT Sumber Trijaya Lestari, PT

Sumber Wahana Sejahtera, PT Global Loyalti Indonesia. Selain itu, PT

Sumber Alfaria Trijaya Tbk. sudah melantai di bursa efek sejak 15 Januari

2009, dengan saham penawaran sebanyak 343.177.000.

Gambar 4. 1
Logo Alfamart

94
95

Berikut adalah beberapa jajaran komisaris dan direksi dari Alfamart:

a. Presiden Komisaris: Fenny Djoko Susanto.

b. Komisaris: Budiyanto Djoko Susanto.

c. Komisaris Independen: Imam Santoso Hadiwidjaja, Setyo Wasisto.

d. Presiden Direktur: Anggara Hans Prawira.

e. Direktur: Bambang Setyawan Djojo, Soeng Peter Suryadi, Harryanto

Susanto, Tomin Widian, Solihin.

f. Komite Audit: Setyo Wasisto (Ketua), Juninho Widjaja (Anggota),

Edwin Sutanto (Anggota).

Pada kala itu, bisnis utama dari Alfamart bukanlah minimarket,

melainkan sebagai distributor dari produk-produk rokok Sampoerna.

Pendirian ini diprakarsai oleh Djoko Susanto dan keluarga. Pada 2002,

dilakukan proses akuisisi terhadap 141 gerai Alfa minimart, dan sejak saat

itu namanya berubah menjadi Alfamart. Lalu, pada 14 Juni 2006, PT

Sigmantara Alfindo yang merupakan perusahaan milik Djoko, mengambil

alih PT Sumber Alfaria Trijaya dari HM Sampoerna dengan membeli

sahamnya sebesar 70%. Sejak saat itu, Ia menjadi pengendali dari ribuan

gerai minimarket di Indonesia.

Perusahaan ini kemudian juga mengakuisisi mayoritas saham Midi

Utama Indonesia. Pada tahun 2015, perusahaan ini mendirikan Sumber

Trijaya Lestari agar dapat menyediakan layanan e-commerce dengan nama

"Alfacart". Pada tahun 2016, perusahaan ini meluncurkan AlfaMind, gerai

virtual pertama di Indonesia dengan teknologi augmented reality. Alfamart


96

Trading Philippines kemudian juga membuka gerai pertamanya di Filipina,

tepatnya di Trece Martires. Pada tahun 2017, perusahaan ini mendirikan

Sumber Wahana Sejahtera agar dapat menyediakan layanan pengiriman

paket. Pada tahun 2019, perusahaan ini meluncurkan aplikasi Alfagift untuk

memudahkan pengguna dalam mengetahui promosi yang sedang diadakan.

Gambar 4. 2
Logo Aplikasi Alfagift

Alfagift merupakan aplikasi belanja online dari Alfamart yang

memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda dengan manfaat

keanggotaan yang terintegrasi (online dan offline). Alfagift terhubung

dengan lebih dari 15.000 toko Alfamart yang tersebar di seluruh pelosok

Indonesia sehingga memungkinkan pengiriman yang cepat dan gratis

ongkir. Menjadikan toko kesayangan Anda kini lebih dekat dalam

genggaman dengan beberapa fitur dan manfaat, yaitu:


97

a. Same Day Delivery & Gratis Ongkir

Dengan berbelanja di Alfagift, produk dapat dikirim dari toko

Alfamart SAPA (Siap Antar Pesanan Anda) terdekat di hari yang sama

(untuk order yang masuk sebelum pukul 21.00). Selain itu, gratis ongkir

tanpa syarat dan batas juga dapat Anda nikmati setiap hari. Selama

periode PPKM, pengiriman di hari yang sama berlaku untuk order yang

masuk sebelum pukul 19.00. Order yang masuk setelah pukul 19.00 akan

dikirim H+1.

b. Membership Terintegrasi

Sistem yang terintegrasi dengan offline activity (pembelanjaan

langsung di gerai). Sahabat hanya perlu menyebutkan nomor member /

nomor handphone yang terdaftar pada akun Alfagift atau men-scan

barcode member yang ada di aplikasi saat melakukan pembayaran di

kasir. Secara otomatis, poin pembelanjaan akan langsung terintergrasi ke

aplikasi.

c. Pencarian Toko

Fitur rekomendasi toko Alfamart terdekat sesuai dengan lokasi

Anda dengan radius maksimal 2 km yang diurutkan sesuai dengan radius

terdekat.

d. Official Store

Berbagai akun resmi dari brand-brand terkenal yang dapat Anda

ikuti untuk mempermudah pencarian barang favorit dan mendapatkan


98

informasi terbaru mengenai program yang sedang berlangsung melalui

push notifications di aplikasi Alfagift.

e. Produk & Promo Khusus Alfagift

Selain belanja groceries online, beli pulsa, dan produk Alfamart

lainnya, Anda juga bisa membeli produk-produk khusus yang tidak

tersedia di toko Alfamart, seperti susu premium, popok bayi jenis/merk

tertentu, fresh food, dan produk-produk kesehatan yang dikirim langsung

dari gudang Alfamart.

f. Katalog Promo Alfamart

Kumpulan katalog promosi yang sedang berlangsung di toko

Alfamart dan dapat membantu Anda untuk menembukan produk yang

dibutuhkan dengan harga terjangkau.

g. Metode Pembayaran Lengkap & Mudah

Berbagai metode pembayaran dapat Anda pilih untuk melakukan

pembayaran. Saat ini, Anda dapat menggunakan dompet digital (GoPay

dan ShopeePay), bank transfer (virtual account), kartu kredit (Visa,

Mastercard, dan JCB), Virgo, dan tunai (COD).

h. Recommendation Engine

Sistem pencarian yang dipersonalisasi sesuai dengan barang yang

biasa dicari dan dibeli oleh Sahabat untuk pembelanjaan berikutnya.

Selain itu, juga dapat merekomendasikan quantity yang biasa dibeli oleh

Sahabat.
99

2. Visi Dan Misi

Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi yang ingin dicapai,

maka dari itu tidak terlepas juga dengan PT Sumber Alfaria Tritajaya Tbk

yang memiliki visi dan misi yang akan dijalankannya sebagai pedoman

mereka. Berikut penulis lampirkan visi misi PT Sumber Alfaria Tritajaya

Tbk, sebagai berikut :

a. Visi

Menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh

masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,

pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing

secara global.

b. Misi

1) Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus

pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.

2) Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan

selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tinggi.

3) Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-

kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.

4) Membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus

bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan,

pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.


100

B. Penyajian Data

1. Gambaran Umum Responden

Karakteristik identitas responden adalah profile terhadap obyek

penelitian yang dapat memberikan interprestasi terhadap hasil penelitian

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat menggunakan. Dimana

untuk mengimplementasikan hal tersebut, maka responden dalam penelitian

ini adalah pelanggan yang berada di Alfamart Medang Lestari Franchise

yang telah ditetapkan yakni sebanyak 96 responden dengan melakukan

penyebaran kuesioner secara probability sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Untuk menentukan sampel ini, responden dikelompokan menurut

deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan jenis pekerjaan.

Oleh karena itu untuk lebih jelasnya dapat disajikan uraian mengenai

deskripsi identitas responden sebagai berikut:

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengelompokkan responden dalam penelitian ini dimaksudkan

untuk mengetahui besarnya tingkat proporsi responden jenis kelamin

laki-laki dan perempuan, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4. 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase (%)
1 Laki-laki 68 71%
2 Perempuan 28 29%
Total 96 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2022
101

Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Gambar 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan dari data diatas karakteristik identitas responden

berdasarkan jenis kelamin di atas yang berjumlah 96 orang dapat

diketahui bahwa jenis kelamin responden yang paling dominan adalah

laki-laki sebanyak 68 orang atau (71%) dan untuk perempuan sebanyak

28 orang atau (29%). sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar

responden di Alfamart Medang Lestari Franchise adalah laki-laki lebih

dominan dibandingkan dengan perempuan.

b. Berdasarkan Usia
102

Karakteristik responden dalam penelitian ini dikelompokkan atas


responden yang berusia dibawah 20 tahun, 21-25 tahun, 26-30 tahun, dan
usia diatas 30 tahun, untuk hasil selengkapnya dapat disajikan melalui
tabel berikut ini :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Orang Persentase (%)
1 < 20 Tahun 12 13%
2 21 - 25 Tahun 26 27%
3 26 - 30 Tahun 45 47%
4 > 30 Tahun 13 14%
Total 96 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Gambar 4. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Data di atas merupakan deskripsi responden berdasarkan usia,

dimana kelompok usia responden yang terbesar dalam penelitian ini

adalah responden yang berusia 26-30 tahun yaitu sebanyak 45 orang

(47%), disusul responden yang berusia 21-25 tahun dengan jumlah

responden sebanyak 26 orang (27%), kemudian disusul responden yang


103

berusia diatas 30 tahun dengan jumlah responden sebanyak 13 orang

(14%), dan yang terakhir responden yang berusia dibawah 20 tahun

dengan jumlah responden sebanyak 12 orang (13%) sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata responden di Alfamart Medang Lestari

Franchise berusia 26-30 tahun.

c. Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Jumlah Orang Persentase (%)
1 Karyawan Swasta 63 66%
2 Mahasiswa atau Pelajar 21 22%
3 PNS 4 4%
4 Wirausaha 8 8%
Total 96 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Gambar 4. 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
104

Data di atas merupakan deskripsi responden berdasarkan jenis

pekerjaan, dimana kelompok jenis pekerjaan responden yang terbesar

dalam penelitian ini adalah responden yang status pekerjaannya

karyawan swasta yaitu sebanyak 63 orang (66%), disusul responden yang

status pekerjaannya mahasiswa atau pelajar dengan jumlah responden

sebanyak 21 orang (22%), kemudian disusul responden yang status

pekerjaannya wirausaha dengan jumlah responden sebanyak 8 orang

(8%), dan yang terakhir responden status pekerjaannya PNS dengan

jumlah responden sebanyak 4 orang (4%) sehingga dapat disimpulkan

bahwa rata-rata responden di Alfamart Medang Lestari Franchise status

pekerjaannya karyawan swasta.

C. Perhitungan Data

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas digital marketing, persepsi

harga, dan service excellent sebagai variabel bebas (independen) dan loyalitas

pelanggan sebagai variabel terikat (dependen). Gambaran mengenai hasil

penelitian ini akan diinterpretasikan dengan menggambarkan data objektif dari

hasil penyebaran kuesioner yang telah diolah secara manual dibantu dengan

software SPSS 26 sebagai evaluasinya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini:


105

Tabel 4. 4
Hasil Skor Kuesioner Digital marketing (X1)
Digital marketing
Frekuensi Responden
Indikator Digital (Orang) Mea Std.
No
marketing STS TS N S SS n Dev
(1) (2) (3) (4) (5)
Iklan Online
Saya sering
1 menemukan iklan 3 0 10 44 39 4.21 0.87
Alfagift instagram
Alfagift memberikan
informasi terbaru
2 mengenai promosi di 3 3 6 45 39 4.19 0.92
instagram menarik
perhatian saya
Email Marketing
Saya sering
mendapatkan beraneka 2 2 19 46 27 3.98 0.87
3
ragam pesan promosi
dalam bentuk email
Sosial Media
Alfagift memberikan
informasi promosi
4 pesan antar melalui 2 4 10 47 33 4.09 0.90
broadcast message
whasttapp
Alfagift memberikan
berbagai macam
5 promosi yang berjalan 2 0 26 46 22 3.90 0.83
melalui akun instagram
official
Pesan Teks
Alfagift memberikan
layanan informasi 1 5 26 35 29 3.90 0.93
6 melalui pesan teks
melalui via whasttapp
Alfagift memberikan
layanan informasi 2 2 11 47 34 4.14 0.85
7
melalui pesan teks
melalui via email
Pemasaran Afiliasi
106

Digital marketing
Frekuensi Responden
Indikator Digital (Orang) Mea Std.
No
marketing STS TS N S SS n Dev
(1) (2) (3) (4) (5)
Alfagift memberikan
tampilan informasi 0 6 24 34 32 3.96 0.92
8 promosi yang unik dan
menarik perhatian saya
Search Engine Optimization (SEO)
Pelayanan pesan antar
Alfagift menghemat
9 waktu saya berbelanja 1 5 18 49 23 3.92 0.85
dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
Pay Per Click (PPC)
Proses pembayaran di
Alfagift sangat mudah
karena melalui 1 6 10 52 27 4.02 0.86
10 pembayaran elektronik
dan layanan keuangan
digital.
Rata-rata 4.029 0.880
Sumber : Hasil Kuesioner yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa rata-rata responden

tentang variabel digital marketing menyatakan setuju hal ini terbukti dengan

nilai rata-rata sebesar 4,029.

Tabel 4. 5
Hasil Skor Kuesioner Persepsi Harga (X2)
Persepsi Harga
Frekuensi Responden
Indikator Persepsi (Orang) Mea Std.
No
Harga STS TS N S SS n Dev
(1) (2) (3) (4) (5)
Daya Beli
1 Harga yang ditawarkan 2 0 11 59 24 4.07 0.74
dalam promosi di
Alfagift bervariasi
sesuai dengan promosi
107

Persepsi Harga
Frekuensi Responden
Indikator Persepsi (Orang) Mea Std.
No
Harga STS TS N S SS n Dev
(1) (2) (3) (4) (5)
yang berjalan
Harga yang ditawarkan
dalam promosi di 1 4 20 51 20 3.89 0.82
2
Alfagift membuat saya
tertarik untuk membeli
Kemampuan untuk Membeli
Harga yang ditawarkan
di Alfagift lebih murah
3 dari pada harga yang 2 0 9 51 34 4.20 0.78
ditawarkan di toko
Alfamart
Harga yang ditawarkan
di Alfagift sangat 1 4 23 39 29 3.95 0.90
4
terjangkau oleh
konsumen
Harga Produk Lain
Harga yang ditawarkan
di Alfagift memiliki
5 daya saing dengan 2 7 22 38 27 3.84 0.99
harga yang ditawarkan
oleh pesaing
Harga yang ditawarkan
di Alfagift lebih murah
6 daripada harga yang 1 6 13 48 28 4.00 0.88
ditawarkan oleh
pesaing
Gaya Hidup Pelanggan
Alfagift
mempermudah saya
7 dalam mengetahui 2 1 11 53 29 4.10 0.80
harga promosi yang
sedang berjalan
Alfagift
mempermudah saya
dalam mencari
informasi harga 1 5 14 46 30 4.03 0.88
8
promosi yang sedang
berjalan

Manfaat Produk
108

Persepsi Harga
Frekuensi Responden
Indikator Persepsi (Orang) Mea Std.
No
Harga STS TS N S SS n Dev
(1) (2) (3) (4) (5)
Harga yang ditawarkan
Alfagift sesuai dengan
9 manfaat yang 1 4 9 41 41 4.22 0.86
diberikan oleh
produknya
Harga yang ditawarkan
Alfagift sesuai dengan 1 10 14 44 27 3.90 0.97
10
kualitas produk yang
diberikan
Rata-rata 4.020 0.861
Sumber : Hasil Kuesioner yang diolah, 2022
Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa rata-rata responden

tentang variabel persepsi harga menyatakan setuju hal ini terbukti dengan nilai

rata-rata sebesar 4,020.

Tabel 4. 6
Hasil Skor Kuesioner Service Excellent (X3)
Service Excellent
Frekuensi Responden
Indikator Service (Orang) Mea Std.
No
Excellent STS TS N S SS n Dev
(1) (2) (3) (4) (5)
Berwujud (Tangibles)
Penampilan tim
pengantar yang
1 bertugas dalam 2 0 8 44 42 4.29 0.79
melayani pelanggan
berpenampilan rapih
Tim pengantar yang
bertugas dalam
melayani pelanggan
2 menggunakan antribut 2 1 7 52 34 4.20 0.79
sesuai dengan SOP
(standard operating
procedure) perusahaan
Kehandalan (Realibility)
3 Produk yang 1 2 20 39 34 4.07 0.86
109

Service Excellent
Frekuensi Responden
Indikator Service (Orang) Mea Std.
No
Excellent STS TS N S SS n Dev
(1) (2) (3) (4) (5)
diantarkan oleh tim
pengantar sesuai
dengan pesanan
Tim pengantar mampu
mengoprasikan
4 aplikasi pelayanan 1 4 20 45 26 3.95 0.86
pesan antar online
dengan cepat
Ketanggapan (Responsivess)
Tim pengantar mampu
mengantarkan pesanan 1 3 13 46 33 4.11 0.83
5
sesuai estimasi waktu
yang ditentukan
Semua keluhan
pelanggan direspon 1 1 25 46 23 3.93 0.80
6 dengan baik oleh tim
pengantar
Jaminan (Assurance)
Tim pengantar
memberikan jaminan 2 5 21 35 33 3.96 0.98
7 keamanan pada produk
yang diantarkan
Tim Pengantar
memberikan jaminan
8 pengembalian uang 1 1 9 52 33 4.20 0.73
pada produk yang
tidak tersedia di toko
Empati (Emphaty)
Tim pengantar yang
bertugas dalam
9 melayani pelanggan 2 5 26 32 31 3.89 0.99
bersikap ramah, sopan
dan santun
Tim pengantar
10 melayani dengan 2 4 20 45 25 3.91 0.91
sepenuh hati
Rata-rata 4.050 0.856
Sumber : Hasil Kuesioner yang diolah, 2022
110

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa rata-rata responden

tentang variabel service excellent menyatakan setuju hal ini terbukti dengan

nilai rata-rata sebesar 4,050.

Tabel 4. 7
Hasil Skor Kuesioner Loyalitas Pelanggan (Y)
Loyalitas Pelanggan
Frekuensi Responden
Indikator Loyalitas (Orang) Mea Std.
No
Pelanggan STS TS N S SS n Dev
(1) (2) (3) (4) (5)
Kesetiaan terhadap pembelian produk
Saya akan terus
1 menggunakan produk 2 0 8 44 42 4.29 0.79
layanan Alfagift
Saya tidak ingin
berpindah ke aplikasi 2 1 7 52 34 4.20 0.79
2
belanja online yang
lain selain alfagift
Melakukan pembelian ulang secara teratur
Saya menggunakan
produk layanan
3 Alfagift untuk 1 2 20 39 34 4.07 0.86
membeli kebutuhan
sehari-hari
Saya melakukan
transaksi di aplikasi
Alfagift secara terus 1 4 20 45 26 3.95 0.86
4 menerus dikarenakan
saya telah menjadi
member Alfagift
Membeli diluar lini produk atau jasa
Saya tetap berbelanja
di Alfamart untuk 1 3 13 46 33 4.11 0.83
5 membeli produk
kebutuhan sehari-hari
Saya tetap berbelanja
di Alfamart karena
6 banyak promosi yang 1 1 25 46 23 3.93 0.80
ditawarkan secara terus
menerus
111

Loyalitas Pelanggan
Frekuensi Responden
Indikator Loyalitas (Orang) Mea Std.
No
Pelanggan STS TS N S SS n Dev
(1) (2) (3) (4) (5)
Tidak terpengaruh daya tarik pesaing atau menolak produk pesaing
Produk yang
ditawarkan di Alfagift
sangat lengkap dan
beraneka ragam 2 5 21 35 33 3.96 0.98
7
sehingga saya tidak
tertarik menggunakan
aplikasi belanja online
yang lain
Saya tidak tertarik
dalam menggunakan
aplikasi belanja online 1 1 9 52 33 4.20 0.73
8
yang lain selain
Alfagift karena gratis
ongkir
Mereferensikan produk atau jasa kepada orang lain
Saya
merekomendasikan
9 Alfagift sebagai 2 5 26 32 31 3.89 0.99
aplikasi belanja online
kepada orang lain
Saya mempromosikan
dan rekomendasikan
kepada orang lain agar
menginstal dan 2 4 20 45 25 3.91 0.91
10
menggunakan aplikasi
alfagift dikarenakan
banyak keuntutungan
yang didapat
Rata-rata 4.023 0.872
Sumber : Hasil Kuesioner yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa rata-rata responden

tentang variabel loyalitas pelanggan menyatakan setuju hal ini terbukti dengan

nilai rata-rata sebesar 4,023.


112

D. Analisis Data

1. Uji Instrumen Data

Dalam pengujian instrumen data dilakukan perhitungan statistik

diantaranya uji validitas dan reliabilitas. Untuk menguji validitas dan

reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS 26.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut Ghozali, (2018:51)

Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu

alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas

dilakukan dengan perangkat lunak (SPSS) versi 26 dengan dasar Product

Moment dari pearson untuk setiap item pertanyaan dan totalnya,

Pengujian validitas melalui program IBM Statistics SPSS versi 26

dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung (Correlated Item Total

Correlation) dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, sehingga

mendapatkan hasil rtable 0,361 menurut Ghozali, (2018:51). Untuk

mendapatkan data primer peneliti melakukan penyebaran kuesioner

kepada responden aplikasi Alfagift yang memenuhi kriteria sebagai

sampel pada Alfamart Medang Lestari Franchise. Penulis menyebar

kuesioner kepada responden yang berjumlah 30 orang sebagai uji

instrumen dengan memberikan 40 item pernyataan untuk menguji


113

validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut. Untuk hasil

lengkap dari uji validitas dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4. 8
Hasil Pengujian Validitas Variabel Digital marketing (X1)
Kode Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Iklan Online
X1.P1 0,629 0,361 Valid
X1.P2 0,859 0,361 Valid
Email Marketing
X1.P3 0,606 0,361 Valid
Sosial Media
X1.P4 0,787 0,361 Valid
X1.P5 0,733 0,361 Valid
Pesan Teks
X1.P6 0,840 0,361 Valid
X1.P7 0,869 0,361 Valid
Pemasaran Afliasi
X1.P8 0,680 0,361 Valid
Search Engine Optimization (SEO)
X1.P9 0,725 0,361 Valid
Pay Per Click (PPC)
X1.P10 0,535 0,361 Valid
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa rhitung dari

setiap butir pernyataan yang diberikan kepada responden lebih besar dari

nilai rtabel yaitu 0,361 yang berarti semua butir pernyataan untuk variabel

digital marketing dinyatakan valid.

Tabel 4. 9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi Harga (X2)
Kode Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Daya Beli
X2.P1 0,656 0,361 Valid
X2.P2 0,623 0,361 Valid
Kemampuan untuk Membeli
X2.P3 0,659 0,361 Valid
114

Kode Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

X2.P4 0,628 0,361 Valid


Harga Produk Lain
X2.P5 0,706 0,361 Valid
X2.P6 0,762 0,361 Valid
Gaya Hidup Pelanggan
X2.P7 0,760 0,361 Valid
X2.P8 0,626 0,361 Valid
Manfaat Produk
X2.P9 0,651 0,361 Valid
X2.P10 0,813 0,361 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa rhitung dari

setiap butir pernyataan yang diberikan kepada responden lebih besar dari

nilai rtabel yaitu 0,361 yang berarti semua butir pernyataan untuk variabel

persepsi harga dinyatakan valid.

Tabel 4. 10
Hasil Pengujian Validitas Variabel Service Excellent (X3)
Kode Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Berwujud (Tangibles)
X3.P1 0,573 0,361 Valid
X3.P2 0,622 0,361 Valid
Kehandalan (Realibility)
X3.P3 0,680 0,361 Valid
X3.P4 0,789 0,361 Valid
Ketanggapan (Responsivess)
X3.P5 0,709 0,361 Valid
X3.P6 0,868 0,361 Valid
Jaminan (Assurance)
X3.P7 0,726 0,361 Valid
X3.P8 0,751 0,361 Valid
Empati (Emphaty)
X3.P9 0,686 0,361 Valid
X3.P10 0,602 0,361 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa r hitung dari

setiap butir pernyataan yang diberikan kepada responden lebih besar dari
115

nilai rtabel yaitu 0,361 yang berarti semua butir pernyataan untuk variabel

service excellent dinyatakan valid.

Tabel 4. 11
Hasil Pengujian Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)
Kode Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Kesetiaan Terhadap Pembelian Produk
Y.P1 0,831 0,361 Valid
Y.P2 0,726 0,361 Valid
Melakukan Pembelian Ulang Secara Teratur
Y.P3 0,720 0,361 Valid
Y.P4 0,665 0,361 Valid
Membeli diluar Lini Produk atau Jasa
Y.P5 0,741 0,361 Valid
Y.P6 0,779 0,361 Valid
Tidak terpengaruh Daya Tarik Pesaing atau Menolak Produk
Pesaing
Y.P7 0,751 0,361 Valid
Y.P8 0,756 0,361 Valid
Mereferensikan Produk atau Jasa Kepada Orang Lain
Y.P9 0,562 0,361 Valid
Y.P10 0,657 0,361 Valid
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa r hitung dari

setiap butir pernyataan yang diberikan kepada responden lebih besar dari

nilai rtabel yaitu 0,361 yang berarti semua butir pernyataan untuk variabel

loyalitas pelanggan dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

suatu kuesioneer yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2018). Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau


116

pernyataan yang dipergunakan dalam penelitian ini akan menggunakan

uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60 (Ghozali,

2016:75). Hasil lengkap uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.12

berikut:

Tabel 4. 12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Digital marketing (X1)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.907 10
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 26, 2022

Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji reliabilitas dapat diketahui

bahwa variabel digital marketing memiliki Cronbach’s Alpha sebesar

0,907 nilai tersebut lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel digital marketing (X1) dinyatakan sangat reliabel.

Tabel 4. 13
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Harga (X2)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.877 10
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 26, 2022

Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji reliabilitas dapat diketahui

bahwa variabel persepsi harga memiliki Cronbach’s Alpha sebesar 0,877

nilai tersebut lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel persepsi harga (X2) dinyatakan reliabel.


117

Tabel 4. 14
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Service Excellent (X3)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.886 10
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 26, 2022

Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji reliabilitas dapat diketahui

bahwa variabel service excellent memiliki Cronbach’s Alpha sebesar

0,886 nilai tersebut lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel service excellent (X3) dinyatakan reliabel.

Tabel 4. 15
Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Pelaanggan (Y)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.894 10
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 26, 2022

Berdasarkan tabel 4.15 hasil uji reliabilitas dapat diketahui

bahwa variabel loyalitas pelanggan memiliki Cronbach’s Alpha sebesar

0,894 nilai tersebut lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel loyalitas pelanggan (Y) dinyatakan reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model

regresi, variabel pengganggu atau variabel residual memiliki distribusi

normal. Model data yang baik adalah berdistribusi normal atau


118

mendeteksi normal Ghozali, (2016:81). Untuk melihat data berdistribusi

normal dapat dilakukan dengan memperhatikan normal probability plot

pada scatter plot berdistribusi normal.

Sumber: Hasil output SPPS 26 data primer yang diolah, 2022

Gambar 4. 6
Hasil Uji Normalitas P-P Plot

Berdasarkan Gambar 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

grafik normal p-plot terlihat titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan

penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Berarti grafik ini

menunjukkan bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas dan layak

digunakan.
119

Selain dengan melihat grafik, normalitas data juga dapat dilihat

melalui uji statistik yaitu dengan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%.

Jika nilai Asym.Sig > 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal.

Jika nilai Asym.Sig < 0,05, maka nilai residual berdistribusi tidak normal.

Tabel 4. 16
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parameters
a,b Mean 0.0000000
Std. Deviation 2.85103147

Most Extreme Differences Absolute 0.074


Positive 0.051
Negative -0.074
Test Statistic 0.074
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel 4.16 di atas Asymp.

Sig (2-tailed) 0,200 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakaah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel bebas (independent). Uji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai


120

tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF). Nilai tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance).

Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai tolerance ≥ 0,1 atau sama dengan nilai VIF

≤ 10. Tingkat kolinieritas dapat ditolerir adalah nilai tolerance 0,1 atau

sama dengan tingkat multikolinieritas 0,95 Ghozali, (2016:306). Hasil uji

multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4. 17
Hasil Uji Multikolinieritas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Digital Marketing 0.293 3.409
Persepsi Harga 0.634 1.577
Service Excellent 0.304 3.288
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwa

syarat untuk lolos dalam uji multikolinieritas sudah terpenuhi oleh

seluruh variabel independen yang ada, yaitu nilai tolerance yang lebih >

0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10. Pada tabel nilai

tolerance variabel bebas digital marketing 0,293, persepsi harga 0,634,

dan service excellent 0,304. Sedangkan nilai VIF variabel bebas digital

marketing 3,409, persepsi harga 1,577, dan service excellent 3,288. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini tidak berkorelasi antara variabel

independen satu dengan variabel independen yang lainnya.


121

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas Ghozali, (2016:308).

Gambar di bawah ini merupakan hasil dari uji heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil output SPPS 26 data primer yang diolah, 2022

Gambar 4. 7
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Untuk memperkuat bahwa data bebas dari Heteroskedastisitas,

data akan diuji kembali dengan Uji Glejser, uji ini digunakan untuk

memberikan angka-angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah

data yang akan diolah mengalami Heteroskedastisitas atau tidak. Ada

atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai signifikansi


122

variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila hasil dari uji Glejser <

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data mengalami Heteroskedastisitas

dan sebaliknya. Ghozali, (2016:308).

Tabel 4. 18

Hasil Uji Glejser


a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant)
6.384 1.851 3.450 0.001
Digital Marketing
-0.073 0.063 -0.214 -1.155 0.251

Persepsi Harga -0.090 0.055 -0.205 -1.626 0.107

Service Excellent 0.058 0.063 0.168 0.920 0.360

a. Dependent Variable: RES_2


Sumber: Hasil output SPPS 26 data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan Tabel 4.18 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

Heteroskedastisitas pada persamaan regresi tersebut. Hal ini terlihat dari

tidak adanya variabel bebas yang memiliki signifikansi di bawah 0,05.

Variabel bebas digita marketing signifikansi sebesar 0,251, persepsi

harga signifikan sebesar 0,107 dan service excellent signifikansi sebesar

0,360. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi

dengan menggunakan uji glejser tidak terjadi Heteroskedastisitas.

E. Hasil Analisis Data

1. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh antara variabel independent digital marketing (X1),


123

persepsi harga (X2) atau variabel service excellent (X2) dengan variabel

dependen loyalitas pelanggan (Y). Untuk hasil perhitungannya adalah

sebagai berikut:

Tabel 4. 19
Hasil Regresi Sederhana Variabel Digital marketing (X1) terhadap
Loyalitas Pelanggan (Y)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.021 2.657 4.525 0.000
Digital Marketing 0.700 0.065 0.741 10.711 0.000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Dari tabel diatas coefficients dapat diperoleh model persamaan

regresi sederhana sebagai berikut. Sehingga dapat dibuat persamaan regresi

sebagai berikut :

Y = 12,021+ 0,700 X1 e

Dari persamaan regresi linier sederhana diatas dapat disimpulkan

bahwa :

a. Nilai konstanta sebesar 12,021 berarti jika seluruh variabel independen

dianggap konstanta (nol) digital marketing maka nilai variabel dependen

yaitu loyalitas pelanggan sebesar 12,021.

b. Nilai koefisien regresi digital marketing sebesar 0,700 berarti jika terjadi

kenaikan 1 poin pada variabel digital marketing

c. , maka nilai loyalitas pelanggan akan naik sebesar 0,700.


124

Tabel 4. 20
Hasil Regresi Sederhana Variabel Persepsi Harga (X2) terhadap
Loyalitas Pelanggan (Y)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.422 2.602 1.973 0.051
Persepsi Harga 0.816 0.093 0.671 8.767 0.000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Dari tabel diatas coefficients dapat diperoleh model persamaan

regresi sederhana sebagai berikut. Sehingga dapat dibuat persamaan regresi

sebagai berikut :

Y = 7,422 + 0,816 X2 e

Dari persamaan regresi linier sederhana diatas dapat disimpulkan

bahwa :

a. Nilai konstanta sebesar 7,422 berarti jika seluruh variabel independen

dianggap konstanta (nol) persepsi harga maka nilai variabel dependen

yaitu loyalitas pelanggan sebesar 7,422.

b. Nilai koefisien regresi persepsi harga sebesar 0,816 berarti jika terjadi

kenaikan 1 poin pada variabel persepsi harga, maka nilai minat loyalitas

pelanggan akan naik sebesar 0,816.


125

Tabel 4. 21
Hasil Regresi Sederhana Variabel Service Excellent (X2) terhadap
Loyalitas Pelanggan (Y)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.398 2.602 3.997 0.000
Service Excellent 0.737 0.064 0.766 11.563 0.000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Dari tabel diatas coefficients dapat diperoleh model persamaan

regresi sederhana sebagai berikut. Sehingga dapat dibuat persamaan regresi

sebagai berikut :

Y = 10,398 + 0,737 X3 e

Dari persamaan regresi linier sederhana diatas dapat disimpulkan

bahwa :

a. Nilai konstanta sebesar 10,398 berarti jika seluruh variabel independen

dianggap konstanta (nol) service excellent maka nilai variabel dependen

yaitu loyalitas pelanggan sebesar 10,398.

b. Nilai koefisien regresi service excellent sebesar 0,737 berarti jika terjadi

kenaikan 1 poin pada variabel service excellent, maka nilai minat

loyalitas pelanggan akan naik sebesar 0,737.

2. Analisis Regresi Berganda

Regresi berganda adalah model regresi atau prediksi yang

melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Berikut hasil

Output SPSS untuk regresi berganda:


126

Tabel 4. 22
Hasil Regresi Berganda Variabel Digital marketing (X1), Persepsi
Harga (X2), dan Service Excellent (X3) terhadap Loyalitas Pelanggan
(Y)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant)
0.793 2.992 0.265 0.792
Digital Marketing
0.211 0.102 0.223 2.064 0.042

Persepsi Harga 0.377 0.090 0.309 4.206 0.000

Service Excellent 0.390 0.102 0.406 3.822 0.000

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan


Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Pada tabel 4.20 Coefficients, Unstandardized Coefficients kolom B

pada Constant (a) adalah 0,793, skor digital marketing (b) adalah 0,211,

skor persepsi harga (b) adalah 0,377, dan skor service excellent (b) adalah

0,390. Berdasarkan data tersebut, diperoleh persamaan regresi :

Y = 0,793 + 0,211 X1 + 0,377 X2 + 0,390 X3 + e

Dari persamaan di atas, nilai koefisien digital marketing, persepsi

harga, dan service excellent bernilai positif, sehingga menaikan nilai

loyalitas pelanggan, semakin tinggi nilai digital marketing, persepsi harga,

dan service excellent maka semakin tinggi pula loyalitas pelanggan pada

aplikasi Alfagift.

3. Analisis Korelasi Sederhana

Korelasi Sederhana merupakan suatu teknik statistik yang

dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara 2 variabel dan


127

juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan keduanya dengan hasil yang

bersifat kuantitatif. Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dimaksud

adalah apakah hubungan tersebut erat, lemah, ataupun tidak erat.

Sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya linear

positif ataupun linear negatif. Dapat dilihat dari skala interpretasi terhadap

koefisien korelasi menurut Sugiyono (2018) sebagai berikut :

a. Nilai Interval Koefisien 0,00 s/d 0,199 = sangat rendah.

b. Nilai Interval Koefisien 0,20 s/d 0,399 = rendah.

c. Nilai Interval Koefisien 0,40 s/d 0,599 = sedang.

d. Nilai Interval Koefisien 0,60 s/d 0,799 = kuat.

e. Nilai Interval Koefisien 0,80 s/d 1,000 = sangat kuat.

Penulis menggunakan software SPSS versi 26 untuk mengolah data

ini. Adapun hasil uji koefisien korelasi sederhana dalam penelitian ini dapat

dilihat dalam tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 4. 23
Hasil Uji Korelasi Sederhana Digital marketing (X1) terhadap Loyalitas
Pelanggan (Y)

Correlations
Loyalitas
Digital Marketing
Pelanggan
Pearson Correlation 1 .741**
Digital Marketing Sig. (2-tailed) 0.000
N 96 96
Pearson Correlation .741** 1
Loyalitas
Sig. (2-tailed) 0.000
Pelanggan
N 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022
128

Berdasarkan tabel 4.23 diatas, diperoleh nilai pearson correlation

sebesar 0,741 karena hasil tersebut berada diantara 0,60 – 0,799, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan/korelasi yang kuat antara variabel

digital marketing (X1) terhadap loyalitas pelanggan (Y).

Tabel 4. 24
Hasil Uji Korelasi Sederhana Persepsi Harga (X1) terhadap Loyalitas
Pelanggan (Y)

Correlations
Loyalitas
Persepsi Harga
Pelanggan
Pearson Correlation 1 .671**
Persepsi Harga Sig. (2-tailed) 0.000
N 96 96
Pearson Correlation .671** 1
Loyalitas
Sig. (2-tailed) 0.000
Pelanggan
N 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.24 diatas, diperoleh nilai pearson correlation

sebesar 0,671 karena hasil tersebut berada diantara 0,60 – 0,799, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan/korelasi yang kuat antara variabel

persepsi harga (X2) terhadap loyalitas pelanggan (Y).

Tabel 4. 25
129

Hasil Uji Korelasi Sederhana Service Excellent (X1) terhadap Loyalitas


Pelanggan (Y)

Correlations
Loyalitas
Service Excellent
Pelanggan
Pearson Correlation 1 .766**
Service Excellent Sig. (2-tailed) 0.000
N 96 96
Pearson Correlation .766** 1
Loyalitas
Sig. (2-tailed) 0.000
Pelanggan
N 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.25 diatas, diperoleh nilai pearson correlation

sebesar 0,766 karena hasil tersebut berada diantara 0,60 – 0,799, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan/korelasi yang kuat antara variabel

service excellent (X3) terhadap loyalitas pelanggan (Y).

4. Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda adalah untuk mengetahui derajat atau

kekuatan hubungan antara variabel digital marketing (X1), persepsi harga

(X2), dan service excellent (X3) terhadap loyalitas pelanggan (Y) secara

bersamaan. Untuk mengetahui hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 26
Hasil Korelasi Berganda Variabel Digital marketing (X1), Persepsi
Harga (X2), dan Service Excellent (X3) terhadap Loyalitas Pelanggan
(Y)

Model Summary
Adjusted R
Model R R Square Std. Error of the Estimate
Square
1 .827
a 0.684 0.674 2.89714
a. Predictors: (Constant), Service Excellent, Persepsi Harga, Digital Marketing
b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
130

Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.26 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan

yang positif bersama-sama antara variabel digital marketing (X1), persepsi

harga (X2), dan service excellent (X3) terhadap loyalitas pelanggan (Y).

Dan memiliki nilai sebesar 0,827 yang termasuk pada kategori sangat kuat

karena pada interval 0,80-1,000 sesuai dengan derajat hubungan.

5. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

Abdurahman, (2017:218).

Tabel 4. 27
Hasil Uji Koefisien Determinasi Variabel Digital marketing (X1),
Persepsi Harga (X2), dan Service Excellent (X3) terhadap Loyalitas
Pelanggan (Y)

Model Summary
Adjusted R
Model R R Square Std. Error of the Estimate
Square
1 .827
a 0.684 0.674 2.89714
a. Predictors: (Constant), Service Excellent, Persepsi Harga, Digital Marketing
b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.27 dapat disimpulkan bahwa koefisien

determinasi yang telah disesuaikan R Square (R2) adalah sebesar 0,674 atau

67,4% semakin besar angka (R2) maka akan semakin kuat hubungan dari

kedua variabel dalam model regresi. Dapat disimpulkan bahwa 67,4%

variabel loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel digital

marketing, persepsi harga, dan service excellent. Sedangkan selisihnya


131

32,6% lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

masuk dalam penelitian ini.

6. Uji Statistik t ( Uji t )

Untuk menguji hipotesis secara parsial dilakukan analisis uji t, Uji t

digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan

dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Nilai thitung dapat

dilihat dari hasil pengolahan data koefisien. Jika thitung lebih besar dari ttabel ,

maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel

maka Ha ditolak dan Ho diterima. Untuk mengetahui hasil perhitungan

adalah sebagai berikut:

a. Uji t digital marketing (X1) terhadap loyalitas pelanggan (Y)

Hasil perhitungan nilai t hitung dapat dilihat pada tabel output SPSS di
bawah ini :
Tabel 4. 28
Hasil Uji t (parsial) Variabel Digital marketing (X1) terhadap
Loyalitas Pelanggan (Y)

Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Menentukan tingkat signifikan sebesar α = 5% atau 0,05 df = n – k


132

df = 96 – 3

df = 93

t tabel = (93;0,05) = 1,985

Melihat output SPSS hasil coefficients pada uji-t diatas dan

membandingkan thitung dengan ttabel sebesar 1,985 yang diperoleh dari tabel

t dengan df= n-k (96-3) yaitu 93 dan alpha 0,05. Berikut pembahasan uji

parsial antara digital marketing (X1) terhadap loyalitas pelanggan (Y)

pada aplikasi Alfagift.

Dari tabel koefisien diperoleh nilai thitung sebesar 2,064 dan nilai

t tabel diketahui sebesar 1,985 dengan membandingkan antara t hitung dan t

tabel maka ditemukan bahwa thitung > ttabel = 2,064 > 1,985, karena nilai thitung

lebih besar dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi

variabel digital marketing signifikan. Dari hasil yang diperoleh dari

perbandingan nilai sig, dengan taraf signifikansi: sig. α = 0,042 < 0,05

karena sig. < α, maka dapat disimpulkan bahwa Ha 1 diterima dan Ho1

ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel digital marketing secara

parsial (individu) berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.

b. Uji t persepsi harga (X2) terhadap loyalitas pelanggan (Y)

Hasil perhitungan nilai t hitung dapat dilihat pada tabel output SPSS di
bawah ini :
133

Tabel 4. 29
Hasil Uji t (parsial) Variabel Persepsi Harga (X2) terhadap Loyalitas
Pelanggan (Y)

Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Menentukan tingkat signifikan sebesar α = 5% atau 0,05 df = n – k

df = 96 – 3

df = 93

t tabel = (93;0,05) = 1,985

Melihat output SPSS hasil coefficients pada uji-t diatas dan

membandingkan thitung dengan ttabel sebesar 1,985 yang diperoleh dari tabel

t dengan df= n-k (96-3) yaitu 93 dan alpha 0,05. Berikut pembahasan uji

parsial antara persepsi harga (X2) terhadap loyalitas pelanggan (Y) pada

aplikasi Alfagift.

Dari tabel koefisien diperoleh nilai thitung sebesar 4,206 dan nilai

t tabel diketahui sebesar 1,985 dengan membandingkan antara t hitung dan t

tabel maka ditemukan bahwa thitung > ttabel = 4,206 > 1,985, karena nilai thitung

lebih besar dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi

variabel persepsi harga signifikan. Dari hasil yang diperoleh dari


134

perbandingan nilai sig, dengan taraf signifikansi: sig. α = 0,000 < 0,05

karena sig. < α, maka dapat disimpulkan bahwa Ha 2 diterima dan Ho1

ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel persepsi harga secara

parsial (individu) berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.

c. Uji t service excellent (X3) terhadap loyalitas pelanggan (Y)

Hasil perhitungan nilai t hitung dapat dilihat pada tabel output SPSS di
bawah ini :
Tabel 4. 30
Hasil Uji t (parsial) Variabel Service Excellent (X3) terhadap
Loyalitas Pelanggan (Y)

Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022

Menentukan tingkat signifikan sebesar α = 5% atau 0,05 df = n – k

df = 96 – 3

df = 93

t tabel = (93;0,05) = 1,985

Melihat output SPSS hasil coefficients pada uji-t diatas dan

membandingkan thitung dengan ttabel sebesar 1,985 yang diperoleh dari tabel

t dengan df= n-k (96-3) yaitu 93 dan alpha 0,05. Berikut pembahasan uji
135

parsial antara service excellent (X3) terhadap loyalitas pelanggan (Y)

pada aplikasi Alfagift.

Dari tabel koefisien diperoleh nilai thitung sebesar 4,206 dan nilai

t tabel diketahui sebesar 1,985 dengan membandingkan antara t hitung dan t

tabel maka ditemukan bahwa thitung > ttabel = 3,822 > 1,985, karena nilai thitung

lebih besar dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi

variabel service excellent signifikan. Dari hasil yang diperoleh dari

perbandingan nilai sig, dengan taraf signifikansi: sig. α = 0,000 < 0,05

karena sig. < α, maka dapat disimpulkan bahwa Ha 3 diterima dan Ho1

ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel service excellent secara

parsial (individu) berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.

7. Uji Signifikan Simultan ( Uji F )

Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh

variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Uji F

dilaksanakan dengan langkah membandingkan Fhitung > Ftabel. Fhitung dapat

dilihat dari hasil pengolahan data SPSS 26 bagian ANOVA, sebagai berikut:

Tabel 4. 31
Hasil Uji F Simultan Variabel Digital marketing (X1), Persepsi Harga
(X2), dan Service Excellent (X3) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)
a
ANOVA
Sum of
df Mean Square F Sig.
Model Squares
1 Regression 1672.762 3 557.587 66.431 .000b
Residual 772.196 92 8.393
Total 2444.958 95
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
b. Predictors: (Constant), Service Excellent, Persepsi Harga, Digital Marketing
Sumber: Hasil output SPSS 26 data primer yang diolah, 2022
136

Menentukan tingkat signifikansi sebesar α = 5% atau 0,05 df = n – k – 1

df = 96 – 3 – 1

df = 92

F tabel = (92;3;0,05) = 2,704

Berdasarkan Tabel 4.27 di atas dapat disimpulkan bahwa Variabel

digital marketing (X1), persepsi harga (X2), dan service excellent (X3)

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan

(Y). Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F hitung diatas sebesar 66,431 lebih

besar dari Ftabel 2,704 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan

diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yang diperoleh dengan melihat tabel F untuk

derajat df1 = k (3) dan df2 = n-k-1 (96-3-1) pada alpha 0,05 (0,05:3:92).

Dengan demikian diperoleh Fhitung > Ftabel (66,431 > 2,704), hal tersebut

menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya digital marketing

(X1), persepsi harga (X2), dan service excellent (X3) berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y).

F. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas

bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas berpengaruh terhadap

variable terikat begitupun secara simultan (bersama-sama) variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengaruh yang diberikan ketiga variabel

bebas tersebut bersifat positif artinya semakin efektif penerapan digital

marketing, persepsi harga, dan service excellent maka akan mengakibatkan

meningkatnya loyalitas pelanggan, hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang

telah diajukan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian
137

sebelumnya. Penjelasan dari masing-masing pengaruh variabel dijelaskan

sebagai berikut:

1. Digital marketing (X1) berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan (Y).

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (Uji t) dengan hasil

variabel digital marketing menunjukan thitung > ttabel = = 2,064 > 1,985, atau

sig,<α (0.042 < 0.05), berarti variabel digital marketing berpengaruh positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada aplikasi Alfagift Di

Alfamart Medang Lestari Franchise.

Dari hasil penelitian ini sesuai dengan kenyataan yang terjadi

ditempat penelitian, menunjukan salah satu alasan mengapa aplikasi Alfagift

Di Alfamart Medang Lestari Franchise banyak digunakan oleh penggunanya

dikarenakan para responden sering menemukan iklan Alfagift di Instagram

ads, serta aplikasi Alfagift memberikan informasi terbaru mengenai promosi

di instagram menarik perhatian para penggunanya. Menurut Menurut Kotler

& Amstrong, (2018) digital marketing adalah suatu bentuk pemasaran

langsung yang menghubungkan konsumen dengan perusahaan melalui

teknologi elektronik. Teknologi elektronik dapat berupa e-mail, website,

media sosial, televisi, dan sebagainya.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian dari yang dilakukan oleh

Putri, et all., pada tahun 2020 dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan,

Lokasi, Harga dan Digital marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Di

Grand Wahid Hotel Salatiga” dimana berdasarkan hasil penelitian tersebut,

dapat diketahui bahwa dari hasil uji regresi (uji t) digital marketing thitung >

ttabel = 1,986 > 1,835, atau sig,<α (0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa
138

digital marketing mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan, dan sesuai juga dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Setiawan, & Nurtjahjani, pada tahun 2021 dengan judul

“Pengaruh Digital marketing (Digital marketing) dan Brand Image (Citra

Merek) Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Awesam Store Kota Malang

(Pada Masa Pandemi Covid-19)” dimana berdasarkan hasil penelitian

tersebut, dapat diketahui bahwa dari hasil uji regresi (uji t) digital marketing

thitung > ttabel = 1,918>1.660), atau sig,<α (0,048 < 0,05). Dapat disimpulkan

bahwa digital marketing mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan. menguatkan teori yang menyatakan bahwa

digital marketing (X1) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap loyalitas

pelanggan (Y).

2. Persepsi Harga (X2) berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan (Y).

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (Uji t) dengan hasil

variabel persepsi harga menunjukan thitung > ttabel = 4,206 > 1,985, atau sig,<α

(0.000 < 0.05), berarti variabel persepsi harga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada aplikasi Alfagift di Alfamart

Medang Lestari Franchise, dengan demikian hipotesis kedua diterima.

Dapat diartikan bahwa rata-rata responden dalam penelitian ini

memberikan tanggapan setuju paling tertinggi dalam penentuan dan

mempertimbangkan faktor persepsi harga yaitu meningkatkan manfaat

produk dan kemampuan untuk membeli. Sebagian besar pengguna aplikasi

Alfagift di Alfamart Medang Lestari Franchise yang berada ditempat

penelitian ini menunjukan salah satu alasan mengapa sering menggunakan


139

aplikasi Alfagift disetiap transaksinya. Karena Harga yang ditawarkan

Alfagift sesuai dengan manfaat yang diberikan oleh produknya dan harga

yang ditawarkan di Alfagift lebih murah dari pada harga yang ditawarkan di

toko Alfamart. Sikap positif untuk menggunakan aplikasi Alfagift terjadi,

karena para pengguna telah merasakan bermanfaat dalam segi waktu dan

kinerja. Persepsi harga tersebut tidak hanya didasarkan pada ingatan tentang

pengalaman masa lalu dan kemampuan menghubungkan pengalaman

sekarang dengan pengalaman masa lalu (kognisi) saja, akan tetapi juga

melibatkan unsur perasaan (afeksi), Schiffman, (2019).

Hal ini juga sesuai dengan penelitian dari yang dilakukan oleh

Adawiah, pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Persepsi Harga Dan

Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Menggunakan Produk Kosmetik

(Studi Pada Swalayan Grand Hero di Kota Palu)” dimana berdasarkan hasil

penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa dari hasil uji regresi (uji t)

persepsi harga thitung > ttabel = 3.317>1.980), atau sig,<α (0,001 < 0,05). Dapat

disimpulkan bahwa persepsi harga mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dan sesuai juga dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Muhtar pada tahun 2017 dengan judul

“Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Pelayanan Terhadap Loyalitas

Pelanggan (Studi Kasus Pada Studio Foto Dienz Photography)” dimana

berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa dari hasil uji

regresi (uji t) persepsi harga sig,<α (0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan

bahwa persepsi harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan. Dapat disimpulkan bahwa persepsi harga mempunyai


140

pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. sesuai juga

menguatkan teori yang menyatakan bahwa persepsi harga (X2) mempunyai

pengaruh yang kuat terhadap loyalitas pelanggan (Y).

3. Service Excellent (X3) berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan (Y).

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (Uji t) dengan hasil

variabel service excellent menunjukan thitung > ttabel = 3,822 > 1,985, atau

sig,<α (0.000 < 0.05), berarti variabel service excellent berpengaruh positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada aplikasi Alfagift di

Alfamart Medang Lestari Franchise, dengan demikian hipotesis ketiga

diterima.

Dapat diartikan bahwa rata-rata responden dalam penelitian ini

memberikan tanggapan setuju paling tertinggi dalam penentuan dan

mempertimbangkan faktor service excellent yaitu meningkatkan indikator

berwujud (tangibles). Sebagian besar pengguna aplikasi Alfagift di Alfamart

Medang Lestari Franchise yang berada ditempat penelitian ini menunjukan

salah satu alasan mengapa sering menggunakan aplikasi Alfagift disetiap

transaksinya. Karena penampilan tim pengantar yang bertugas dalam

melayani pelanggan berpenampilan rapih, dan tim pengantar yang bertugas

dalam melayani pelanggan menggunakan antribut sesuai dengan SOP

(standard operating procedure) perusahaan. Menurut Amstrong & Philip

Kotler (2018) mengemukakan pelayanan atau service adalah setiap kegiatan

atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang

pada dasarnya tidak terwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu

dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
141

Hal ini juga sesuai dengan penelitian dari yang dilakukan oleh

Simamora, & Yusmalinda, pada tahun 2021 dengan judul “Pengaruh

Service Excellence Dan Relationship Marketing Terhadap Loyalitas

Konsumen Pada Cv Bersinar Pematangsiantar” dimana berdasarkan hasil

penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa dari hasil uji regresi (uji t)

service excellent thitung > ttabel = 4,404 > 2,006), atau sig,<α (0,000 < 0,05).

Dapat disimpulkan bahwa service excellent mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dan sesuai juga dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bilgah pada tahun 2019 dengan

judul “Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT

Fast Food Indonesia Tbk KFC Cabang Ramayana cibubur Jakarta Timur”

dimana berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa dari

hasil uji regresi (uji t) service excellent thitung > ttabel = 3,567>1.675), atau

sig,<α (0,000 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa service excellent

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Dapat disimpulkan bahwa service excellent mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. sesuai juga menguatkan teori

yang menyatakan bahwa service excellent (X3) mempunyai pengaruh yang

kuat terhadap loyalitas pelanggan (Y).

4. Digital marketing (X1), Persepsi Harga (X2), dan Service Excellent (X3)

secara Simultan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan (Y).

Penelitian ini menghasilkan adanya pengaruh digital marketing,

persepsi harga, dan service excellent terhadap loyalitas pelanggan

berdasarkan nilai koefisien determinasi (R) sebesar 67,4% , perhitungan


142

hipotesis F sebesar sig 0,000 < 0,05 Fhitung > Ftabel yakni 66,431 > 2,704, ini

menunjukkan bahwa digital marketing, persepsi harga, dan service excellent

secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada aplikasi

Alfagift.

Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa ketika suatu

teknologi, yang dalam penelitian ini yaitu aplikasi Alfagift dapat dengan

mudah dipahami dan digunakan maka konsumen akan terus menggunakan

produk layanan Alfagift. Sehingga akan berpengaruh terhadap kesetian

terhadap aplikasi Alfagift. Digital marketing yang dirasakan dalam

penggunaan aplikasi Alfagift seperti iklan online akan mendorong seseorang

untuk menggunakan aplikasi tersebut guna mendukung kegiatan sehari-hari.

Persepsi harga yang dirasakan dalam menggunakan aplikasi Alfagift juga

menjadi faktor yang mendukung seseorang untuk menggunakan aplikasi

tersebut. Kemudia service excellent yang sudah mulai berjalan cukup baik

sejauh ini, karyawan yang bertugas dalam melayani pelanggan

menggunakan antribut sesuai dengan SOP (standard operating procedure)

perusahaan.

Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Priansa, (2017)

loyalitas pelanggan merupakan konsistensi pembelian ulang secara periodik

dan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama karena adanya

ketertarikan konsumen terhadap sebuah produk ataupun merek.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh digital marketing,

persepsi harga, dan service excellent terhadap loyalitas pelanggan aplikasi

Alfagift di Alfamart Medang Lestari Franchise serta untuk mengetahui variabel

mana yang paling berpengaruh. Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan

pada bab sebelumnya maka akan ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil hipotesis membuktikan digital marketing memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan aplikasi Alfagift di

Alfamart Medang Lestari Franchise berdasarkan thitung > ttabel = 2,064 >

1,985, atau sig,<α (0.042 < 0.05), berarti variabel digital marketing

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan aplikasi

Alfagift di Alfamart Medang Lestari Franchise.

2. Hasil hipotesis membuktikan persepsi harga memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan aplikasi Alfagift di Alfamart

Medang Lestari Franchise berdasarkan thitung > ttabel = 4,206 > 1,985, atau

sig,<α (0.000 < 0.05), berarti variabel persepsi harga berpengaruh positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan aplikasi Alfagift di Alfamart

Medang Lestari Franchise.

3. Hasil hipotesis membuktikan service excellent memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan aplikasi Alfagift di

Alfamart Medang Lestari Franchise berdasarkan thitung > ttabel = 3,822 >

1,985, atau sig,<α (0.000 < 0.05), berarti variabel service excellent

143
144

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan aplikasi

Alfagift di Alfamart Medang Lestari Franchise.

4. Secara simultan digital marketing, persepsi harga, dan service excellent

memiliki pengaruh yang postif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan

aplikasi Alfagift di Alfamart Medang Lestari Franchise yang dibuktikan

dengan hasil perhitungan hipotesis F sebesar sig 0,000 < 0,05 F hitung > Ftabel

yakni 66,431 > 2,704, ini menunjukkan bahwa digital marketing, persepsi

harga, dan service excellent secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan aplikasi Alfagift di Alfamart

Medang Lestari Franchise.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut

merupakan beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis yang ditujukan

kepada perusahaan dan penulis selanjutnya:

1. Bagi Perusahaan

a. Diharapkan untuk selalu meningkatkan promosi-promosi yang menarik

untuk sistem aplikasi Alfagift sehingga konsumen tetap berbelanja di

aplikasi Alfagift karena banyak promosi yang ditawarkan secara terus

menerus terhadap aplikasi Alfagift dan akan meningkatkan loyalitas

pelanggan pada aplikasi Alfagift.

b. Berdasarkan hasil perhitungan terkait variabel digital marketing yang

memiliki pengaruh positif dan signifikan, saran yang dapat diberikan

kepada pihak aplikasi Alfagift di Alfamart Medang Lestari Franchise

mengevaluasi lagi dalam memberikan layanan informasi melalui pesan


145

teks terutama melalui via whasttapp guna mempermudah pengguna untuk

bertransaksi dan berbelanja dengan aplikasi Alfagift yang akhirnya akan

memberikan dampak positif bagi perusahaan.

c. Untuk variabel persepsi harga yang memiliki pengaruh positif dan

signifikan, saran yang dapat diberikan pihak aplikasi Alfagift untuk

selalu memperhatikan harga produk lain karena menurut responden

harga yang ditawarkan di Alfagift memiliki daya saing dengan harga

yang ditawarkan oleh pesaing.

d. Untuk variabel service excellent yang memiliki pengaruh positif dan

signifikan, saran yang dapat diberikan pihak aplikasi Alfagift untuk

selalu memperhatikan empati (emphaty) karena menurut responden

sebagian karyawan sebagai tim pengantar yang bertugas dalam melayani

pelanggan belum optimal dalam bersikap ramah, sopan, dan santun.

2. Bagi Penulis Selanjutnya

Penulis berharap pada penelitian selanjutnya disarankan untuk

menambah atau diperluas kembali dengan variabel – variabel bebas yang

lain seperti online customer rating, store atmosper, persepsi resiko, dan

sebagainya. Kemudian diharapkan hasil penelitian selanjutnya memberikan

hasil penelitian yang lebih baik.

C. Keterbatasan

1. Waktu penelitian yang hanya dilakukan 5 bulan dari April – Agustus 2022

2. Penulis memiliki keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan dalam

penyusunan skripsi ini.


146

3. Penyebaran kuesioner secara online melalui Google Form dikarenakan

adanya Pandemi Covid-19.

4. Penelitian ini hanya dilakukan dengan pengambilan sampel responden

yang berada Alfamart Medang Lestari Franchise.

5. Variabel yang diteliti hanya sedikit, untuk penelitian selanjutnya dapat

menambahkan variabel – variabel bebas lain.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2018. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Assauri Sofjan. 2017. Manajemen Pemasaran. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Bilgah (2019). Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT


Fast Food Indonesia Tbk KFC Cabang Ramayana cibubur Jakarta Timur
Universitas Bina Sarana Informatika. Volume 19 No.2 September 2019 P-
ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 Akreditasi Ristekdikti, No:
21/E/KPT/2018

Doni Setiawan dan Fullchis Nurtjahjani (2021). Pengaruh Digital marketing


(Digital marketing) Dan Brand Image (Citra Merek) Terhadap Loyalitas
Pelanggan Di Awesam Store Kota Malang (Pada Masa Pandemi Covid-
19). Politeknik Negeri Malang. E-ISSN: 2407-5523 Volume:7 Nomor:2,
Desember 2021 ISSN :2407-3741

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, Hani T. 2019. Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia.


Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu Sp. 2019. Manajemen. Edisi Revisi, Cetakan Ke Tigabelas.


Jakarta : Bumi Aksara.

Irawan, Sugoto Sulistyono, dan S.M. Parulian Tanjung (2019). Pengaruh Persepsi
Harga, Kualitas Produk, Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas
Pelanggan Pada Pt. Schneider Electric–Cikarang Plant. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta. ISSN 1858-1048 -ISSN 2654-9247 Vol. 16
No. 02 - Desember 2019

Jesika Melina Simamora dan Yusmalinda (2021), Pengaruh Service Excellence


Dan Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Cv
Bersinar Pematangsiantar. STIE Sultan Agung, Strategic: Journal of
Management Sciences, Volume 1, Nomor 1.
Kasmir. 2020. Customer Service Excellent: Teori dan Praktik. PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta.

Kotler dan Amstrong. 2018. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12.
Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Amstrong. 2018. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12.
Jakarta: Erlangga.

Kotler, Keller. 2018. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin L. (2019). Marketing Management Edisi 15. New
Jersey: Global Edition, Pearson Prentice Hall.

Malau, H. (2017). Manajemen Pemasaran. Bandung : Alfabeta.

Marconi, Joe. (2018). Beyond Branding. Chicago: Probus Publishing Company.

Mariana Puspa Dewi (2020). Pengaruh Persepsi Harga dan Kualitas Pelayanan
terhadap Loyalitas Pelanggan Dimediasi Kepuasan Konsumen Pada RM.
Wongsolo Malang. STIE Asia Malang, Indonesia. Vol. 16 (2), 2020 P-
ISSN: 1829-524X, E-ISSN: 2614-3437.

Martono, Nanang. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raya


Grafindo Persada.

Nandan, L. (2017). Manajemen Pemasaran Teori dan Aplikasi dalam Bisnis (2


ed.). Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Oliver, Riscrd L, (2019), Satisfaction A Behavioral Perspective On The


Consumer. McGraw-Hill Education, Singapore.

Peter, J Paul dan Olson, Jerry C. (2020), Consumer Behavior: Perilaku Konsumen
dan Strategi Pemasaran, Edisi keempat, Erlangga.

Priansah, J. D. (2017). Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media Sosial (1


ed.). Bandung: Pustaka Setia.
Purwana, D., Rahmi, R., & Aditya, S. (2017). Pemanfaatan Digital marketing
Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka
Sari, Duren Sawit. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM),
1(1), 1–17. https://doi.org/10.21009/jpmm.001.1.01.

Sarwono, Sarlito W & Meinarno, Eko A. 2019. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika.

Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. (2019). Consumer Behaviour (10th ed). New
Jersey, Pearson Prentice Hall.

Sudaryono. (2017). Pengantar Manajemen Teori dan Kasus (1 ed.). Yogyakarta:


Center for Academic and Psycological Services (CAPS).

Sumarwan, Ujang dan Tjiptono, Fandy. (2019). Strategi Pemasaran Dalam


Perspektif Perilaku Konsumen. Bogor : PT Penerbit IPB Press.

Tjiptono. 2019. Service, Quality, Dan Satisfaction. Yogyakarta.

Walgito, Bimo. 2019. Teori-teori Psikologi Sosial. Yogyakarta : ANDI


LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURICULUM VITAE)

DATA PRIBADI

Nama : Kevin Nasua


Tempat Tanggal lahir : Tangerang, 08 Maret 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Lajang
Berkewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Legok Indah Blok B17 No 6 Rt 04 Rw 11, Kelurahan Babakan, Kecamatan
Legok, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 15820.
No. Hp : 0877-7293-1878

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

 SD Negeri 1 Panunggangan 2 Tangerang Tahun : 2004 / 2010 Berijazah


 SMP Negeri 1 Legok Tangerang Tahun : 2010 / 2013 Berijazah
 SMA Negeri 17 Kab. Tangerang Tahun : 2013 / 2016 Berijazah
 Saat ini sedang mejalani kuliah semester VIII di Univ. Muhammadiyah Tangerang

 Mampu berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama dalam tim dengan baik.
 Memiliki kreatifitas yang tinggi dan dapat memberikan inovasi atau gagasan untuk keperluan tim.
 Mampu mengoperasikan Ms.Office ( Word, Excel, Power Point )
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH DIGITAL MARKETING, PERSEPSI HARGA, DAN SERVICE EXCELLENT TERHADAP


LOYALITAS PELANGGAN APLIKASI ALFAGIFT
DI ALFAMART MEDANG LESTARI FRANCHISE

Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden di-

tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi tugas akhir (skripsi) saya pada Strata 1 Universitas Muhammdyah

Tangerang Fakultas Ekonomi dan Bisnis, maka dengan segala kerendahan hati saya sangat menghargai

tanggapan Bapak/Ibu, Saudara/Saudari terhadap beberapa pernyataan ataupun pertaanyaan yang

tersedia dalam kuesioner ini mengenai Pengaruh Digital marketing, Persepsi Harga, Dan Service

Excellent Terhadap Loyalitas Pelanggan Aplikasi Alfagift Di Alfamart Medang Lestari

Franchise. Pengumpulan data ini semata-mata hanya akan digunakan untuk maksud penyusunan

skripsi dan akan dijamin kerahasiaannya.

Kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/Saudari berikan dalam bentuk informasi yang benar dan lengkap

akan sangat mendukung keberhasilan penelitian ini. Selain itu jawaban yang diberikan juga akan

menjadi masukan yang sangat berharga bagi saya.

Akhir kata saya mengucapakan terimaksih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan kesediaan

Bapak/Ibu. Saudara/Saudari yang telah meluangkan waktunya dalam pengisian kuesione ini.

Hormat Saya,

Kevin Nasua
A. Data Umum Responden :

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Usia : < 20 21-25 26-30 > 30

4. Pekerjaan : Karyawan Swasta Mahasiswa/Pelajar

Wirausaha PNS

B. Petunjuk Mengisi Kuesioner

Berilah tanda (√) pada jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan Saudara.

Keterangan :

1) STS = Sangat Tidak Setuju

2) TS = Tidak Setuju

3) RR = Ragu-ragu

4) S = Setuju

5) SS = Sangat Setuju

1. Digital marketing (X1)

STS TS RR S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5
1 Saya sering menemukan iklan
Alfagift Instagram

2 Alfagift memberikan informasi


terbaru mengenai promosi di
instagram menarik perhatian saya
3 Saya sering mendapatkan beraneka
ragam pesan promosi dalam bentuk
email
4 Alfagift memberikan informasi
promosi pesan antar melalui
broadcast message whasttapp
5 Alfagift memberikan berbagai
macam promosi yang berjalan
melalui akun instagram official
6 Alfagift memberikan layanan
informasi melalui pesan teks
melalui via whasttapp
STS TS RR S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5
7 Alfagift memberikan layanan
informasi melalui pesan teks
melalui via email
8 Alfagift memberikan tampilan
informasi promosi yang unik dan
menarik perhatian saya
9 Pelayanan pesan antar Alfagift
menghemat waktu saya berbelanja
dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari
10 Proses pembayaran di Alfagift
sangat mudah karena melalui
pembayaran elektronik dan layanan
keuangan digital.

2. Persepsi Harga (X2)

STS TS RR S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Harga yang ditawarkan dalam
promosi di Alfagift bervariasi sesuai
dengan promosi yang berjalan
2. Harga yang ditawarkan dalam
promosi di Alfagift membuat saya
tertarik untuk membeli
3. Harga yang ditawarkan di Alfagift
lebih murah dari pada harga yang
ditawarkan di toko Alfamart
4. Harga yang ditawarkan di Alfagift
sangat terjangkau oleh konsumen

5. Harga yang ditawarkan di Alfagift


memiliki daya saing dengan harga
yang ditawarkan oleh pesaing
6. Harga yang ditawarkan di Alfagift
lebih murah daripada harga yang
ditawarkan oleh pesaing
7. Alfagift mempermudah saya dalam
mengetahui harga promosi yang
sedang berjalan
8. Alfagift mempermudah saya dalam
mencari informasi harga promosi
yang sedang berjalan
STS TS RR S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5
9. Harga yang ditawarkan Alfagift
sesuai dengan manfaat yang
diberikan oleh produknya
10. Harga yang ditawarkan Alfagift
sesuai dengan kualitas produk yang
diberikan

3. Service Excellent (X3)

T
No Pernyataan STS S RR S SS
1 2 3 4 5
1. Penampilan tim pengantar yang
bertugas dalam melayani pelanggan
berpenampilan rapih
2. Tim pengantar yang bertugas dalam
melayani pelanggan menggunakan
antribut sesuai dengan SOP
(standard operating procedure)
perusahaan
3. Produk yang diantarkan oleh tim
pengantar sesuai dengan pesanan

4. Tim pengantar mampu


mengoprasikan aplikasi pelayanan
pesan antar online dengan cepat
5. Tim pengantar mampu
mengantarkan pesanan sesuai
estimasi waktu yang ditentukan
6. Semua keluhan pelanggan direspon
dengan baik oleh tim pengantar

7. Tim pengantar memberikan jaminan


keamanan pada produk yang
diantarkan
8. Tim Pengantar memberikan jaminan
pengembalian uang pada produk
yang tidak tersedia di toko
9. Tim pengantar yang bertugas dalam
melayani pelanggan bersikap ramah,
sopan dan santun
10. Tim pengantar melayani dengan
sepenuh hati
4. Loyalitas Pelanggan (Y)

T
No Pernyataan STS S RR S SS
1 2 3 4 5
1. Saya akan terus menggunakan
produk layanan Alfagift

2. Saya tidak ingin berpindah ke


aplikasi belanja online yang lain
selain alfagift
3. Saya menggunakan produk layanan
Alfagift untuk membeli kebutuhan
sehari-hari
4. Saya melakukan transaksi di aplikasi
Alfagift secara terus menerus
dikarenakan saya telah menjadi
member Alfagift
5. Saya tetap berbelanja di Alfamart
untuk membeli produk kebutuhan
sehari-hari
6. Saya tetap berbelanja di Alfamart
karena banyak promosi yang
ditawarkan secara terus menerus
7. Produk yang ditawarkan di Alfagift
sangat lengkap dan beraneka ragam
sehingga saya tidak tertarik
menggunakan aplikasi belanja
online yang lain
8. Saya tidak tertarik dalam
menggunakan aplikasi belanja
online yang lain selain Alfagift
karena gratis ongkir
9. Saya merekomendasikan Alfagift
sebagai aplikasi belanja online
kepada orang lain
10. Saya mempromosikan dan
rekomendasikan kepada orang lain
agar menginstal dan menggunakan
aplikasi alfagift dikarenakan banyak
keuntutungan yang didapat
TABULASI DATA RESPONDEN
Digital marketing (X1)
Digital Marketing (X1)
No. Res Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 5 4 4 3 5 4 3 4 4 2 38
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 46
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
6 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 45
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 47
11 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 43
12 3 2 3 3 3 2 2 2 2 4 26
13 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 35
14 4 4 4 4 3 3 5 5 3 4 39
15 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 47
16 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 30
17 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 42
18 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 42
19 5 4 3 5 5 4 4 5 4 3 42
20 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 38
21 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 44
22 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 41
23 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 45
24 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44
25 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 39
26 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 44
27 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4 43
28 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 46
29 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 41
30 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 41
31 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 41
32 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
33 5 5 4 4 3 3 4 3 3 4 38
34 5 5 4 5 4 3 5 5 4 3 43
35 5 5 4 4 4 3 4 3 4 5 41
36 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 34
37 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
38 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 34
39 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 41
40 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 48
41 4 5 3 4 5 3 5 5 4 5 43
42 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38
43 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 39
44 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 44
45 5 5 3 3 3 3 3 3 3 2 33
46 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 45
47 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 34
48 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 46
49 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 39
50 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 45
51 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
52 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 47
53 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 30
54 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 36
55 4 5 4 3 4 4 4 2 3 4 37
56 5 5 5 4 3 4 4 3 3 4 40
57 4 4 5 5 3 3 5 3 2 4 38
58 4 3 3 2 4 4 5 3 2 5 35
59 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 38
60 4 5 3 4 3 2 4 3 3 3 34
61 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 45
62 4 4 3 3 5 3 5 3 3 5 38
63 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 39
64 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 40
65 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 35
66 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47
67 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 41
68 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 37
69 4 5 4 4 3 2 3 3 3 4 35
70 5 5 4 5 3 4 3 5 5 4 43
71 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 37
72 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 46
73 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 44
74 4 4 4 5 3 5 4 4 4 3 40
75 4 3 2 4 4 5 4 4 3 4 37
76 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 43
77 4 4 2 3 5 4 5 5 4 5 41
78 4 4 5 3 5 5 5 2 3 3 39
79 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 43
80 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 38
81 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47
82 1 5 4 4 4 4 1 4 4 4 35
83 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 37
84 5 1 4 5 4 3 5 5 4 3 39
85 1 4 4 4 4 3 4 3 4 5 36
86 4 5 3 4 4 1 4 4 2 2 33
87 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 34
88 4 1 4 2 1 2 4 2 4 4 28
89 5 5 4 1 4 4 4 3 3 4 37
90 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
91 5 5 3 4 5 3 5 5 4 5 44
92 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 36
93 4 1 1 4 3 4 1 5 4 1 28
94 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 43
95 3 4 1 3 3 3 3 3 3 2 28
96 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 45
Persepsi Harga (X2)
Persepsi Harga (X2)
No. Res Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 3 3 3 5 4 4 3 5 5 3 38
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 44
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47
6 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 44
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
9 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 43
10 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 44
11 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 43
12 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 27
13 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 38
14 5 5 4 4 5 3 5 5 4 4 44
15 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 48
16 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 32
17 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48
18 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 40
19 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 41
20 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 41
21 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 43
22 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 43
23 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 40
24 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 39
25 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 45
26 5 3 4 5 5 4 4 3 4 4 41
27 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 44
28 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 43
29 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 40
30 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 42
31 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 42
32 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
33 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
34 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 45
35 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 43
36 4 4 4 4 5 2 3 3 3 3 35
37 4 4 4 4 4 2 5 2 2 4 35
38 4 4 5 4 2 5 5 5 4 5 43
39 4 4 4 4 3 3 5 5 2 2 36
40 5 5 5 5 5 3 5 5 2 4 44
41 4 5 3 5 3 5 5 3 5 4 42
42 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 36
43 4 3 4 4 2 5 5 5 5 5 42
44 3 3 4 4 3 5 5 5 3 3 38
45 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 34
46 4 4 5 4 5 3 4 4 4 2 39
47 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 35
48 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 44
49 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45
50 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
51 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 39
52 5 4 5 5 4 3 4 3 4 5 42
53 4 2 4 3 4 5 4 4 4 4 38
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
55 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
56 4 3 4 2 4 4 4 4 5 4 38
57 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 42
58 3 2 5 5 5 5 5 5 5 4 44
59 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 43
60 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 39
61 5 4 5 5 4 4 4 3 4 3 41
62 5 5 5 3 4 5 3 3 4 5 42
63 4 4 5 3 3 2 3 2 3 4 33
64 4 4 5 1 5 3 4 4 5 4 39
65 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 34
66 1 4 3 5 5 4 4 5 4 5 40
67 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38
68 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 43
69 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 41
70 4 5 1 4 5 4 5 4 5 3 40
71 4 4 4 3 3 3 4 2 4 2 33
72 5 5 5 4 4 2 1 4 4 5 39
73 4 4 5 2 3 4 4 3 4 4 37
74 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 37
75 3 4 4 3 2 4 5 4 5 3 37
76 4 4 5 3 1 5 3 2 5 2 34
77 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42
78 5 5 5 3 3 1 4 4 5 5 40
79 4 3 5 3 5 5 5 4 5 2 41
80 5 5 5 3 3 5 5 1 5 4 41
81 3 3 5 4 4 4 4 4 5 4 40
82 4 1 4 4 4 4 4 4 5 3 37
83 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 36
84 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 40
85 1 4 4 2 4 4 3 3 4 4 33
86 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 40
87 4 3 4 3 3 4 4 3 5 4 37
88 4 4 5 5 1 4 4 5 5 4 41
89 5 4 4 3 3 4 4 4 1 4 36
90 5 5 1 5 3 4 5 5 5 1 39
91 4 5 3 4 5 4 1 4 5 4 39
92 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38
93 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 35
94 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 38
95 3 2 3 5 4 5 4 4 5 2 37
96 4 4 5 2 3 3 5 5 5 2 38
Service Excellent (X3)
Service Excellent (X3)
No. Res Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 3 3 3 2 4 4 4 3 5 5 36
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 46
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 45
6 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 44
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
9 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 44
10 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 47
11 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 42
12 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 26
13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 40
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
15 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 47
16 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 34
17 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 45
18 4 4 4 3 4 3 5 5 4 3 39
19 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 39
20 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 42
21 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 42
22 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 41
23 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 40
24 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 40
25 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 42
26 5 5 3 4 4 4 4 4 3 4 40
27 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 41
28 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 41
29 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 42
30 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 45
31 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 45
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
33 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 35
34 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 43
35 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 38
36 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
37 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 40
38 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 34
39 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
41 4 4 3 3 4 5 3 5 5 4 40
42 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38
43 5 4 5 3 4 3 4 4 5 4 41
44 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 44
45 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
46 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
47 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 31
48 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 48
49 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
50 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 46
51 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
52 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 47
53 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 32
54 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38
55 3 2 4 4 3 4 4 4 2 3 33
56 4 4 3 5 4 3 4 4 3 3 37
57 5 4 5 5 5 3 3 5 3 2 40
58 5 4 2 3 2 4 4 5 3 2 34
59 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37
60 5 4 4 3 4 3 2 4 3 3 35
61 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 47
62 5 5 5 3 3 5 3 5 3 3 40
63 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 39
64 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 39
65 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37
66 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 46
67 4 5 5 5 4 4 4 4 1 4 40
68 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 36
69 1 4 4 4 4 3 2 3 3 3 31
70 3 5 4 4 5 3 4 3 5 1 37
71 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 36
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 48
73 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48
74 5 5 5 4 5 3 5 4 1 4 41
75 4 4 5 2 4 4 5 4 4 3 39
76 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 43
77 4 5 5 2 3 5 4 5 5 4 42
78 4 5 5 5 3 5 5 5 2 3 42
79 1 5 5 4 5 4 5 4 5 5 43
80 4 4 5 3 5 3 4 4 3 4 39
81 5 1 5 5 5 5 5 5 4 4 44
82 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 34
83 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 35
84 5 1 4 4 5 4 3 1 5 4 36
85 5 4 3 4 4 4 1 4 3 4 36
86 4 4 3 3 1 4 4 4 4 1 32
87 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 39
88 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 34
89 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 34
90 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
91 4 4 1 3 4 5 3 5 5 4 38
92 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 39
93 5 4 5 3 4 3 4 4 5 4 41
94 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 44
95 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
96 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 48
Loyalitas Pelanggan (Y)

Loyalitas Pelanggan (Y)


No. Res Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 4 3 3 4 3 3 3 3 5 4 35
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 48
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
6 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
9 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 45
10 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 46
11 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 44
12 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 27
13 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 37
14 4 3 3 5 5 4 4 5 5 4 42
15 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47
16 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 31
17 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 44
18 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 40
19 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 42
20 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 45
21 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 43
22 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 45
23 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 40
24 4 4 4 3 3 5 5 4 3 4 39
25 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 41
26 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 43
27 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 43
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
29 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 43
30 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43
31 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43
32 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
33 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
34 3 4 3 4 4 5 4 5 4 5 41
35 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 41
36 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 43
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
38 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 37
39 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 37
40 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 47
41 5 4 5 3 5 3 3 5 5 5 43
42 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 36
43 4 4 3 4 4 2 5 5 4 4 39
44 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 39
45 2 3 2 3 4 2 3 3 4 3 29
46 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 45
47 4 4 3 4 3 2 4 4 5 4 37
48 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 47
49 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
50 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 47
51 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 42
52 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 43
53 3 4 2 4 3 2 2 4 3 3 30
54 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 32
55 4 4 3 4 4 2 3 3 5 4 36
56 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 39
57 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 42
58 5 3 2 5 5 5 3 5 4 5 42
59 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 40
60 3 4 4 5 3 3 2 5 4 4 37
61 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 46
62 5 5 5 5 5 1 3 5 5 5 44
63 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 42
64 4 4 4 5 4 1 4 1 4 4 35
65 2 3 3 4 2 2 2 4 2 4 28
66 4 5 4 3 4 3 2 4 3 4 36
67 4 3 3 4 4 4 5 4 2 4 37
68 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 39
69 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 39
70 4 4 5 5 5 2 3 4 4 4 40
71 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 40
72 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 45
73 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42
74 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 35
75 4 3 4 4 3 5 3 4 4 5 39
76 4 4 4 5 4 5 1 4 5 5 41
77 5 4 4 5 4 1 4 2 4 5 38
78 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 46
79 4 4 3 5 3 4 3 5 1 4 36
80 4 5 5 5 3 3 3 5 3 5 41
81 5 3 3 5 4 3 5 4 5 4 41
82 4 4 4 4 4 4 3 4 2 1 34
83 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 36
84 3 1 1 4 4 5 4 5 3 1 31
85 5 4 4 4 1 3 5 4 4 1 35
86 2 4 4 1 4 5 5 4 3 5 37
87 4 1 3 4 4 2 5 4 3 5 35
88 4 4 4 5 4 2 2 4 5 4 38
89 4 5 4 4 4 3 3 4 2 5 38
90 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
91 5 4 5 3 5 3 3 5 5 3 41
92 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 36
93 4 4 3 4 4 2 5 5 5 2 38
94 5 3 3 4 4 3 4 5 4 3 38
95 2 3 2 3 4 2 3 3 5 2 29
96 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 43
OLAHAN SPSS
Uji Validitas Digital marketing (X1)
Corre latio ns
X1.P1 X1.P2 X1.P3 X1.P4 X1.P5 X1.P6 X1.P7 X1.P8 X1.P9 X1.P10 Total.X1
X1.P1 Pearson 1 .611** 0.3276 .461* .560** .502** .526** .479** 0.2581 -0.094 .629**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000 0.077 0.010 0.001 0.005 0.003 0.007 0.168 0.622 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.P2 Pearson .611** 1 .578** .576** .604** .708** .682** .611** .585** .370* .859**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000 0.001 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.044 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.P3 Pearson 0.3276 .578** 1 .583** .474** .483** .486** 0.192 .463** .511** .686**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.077 0.001 0.001 0.008 0.007 0.007 0.309 0.010 0.004 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.P4 Pearson .461* .576** .583** 1 .607** .543** .636** .461* .535** .392* .787**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.010 0.001 0.001 0.000 0.002 0.000 0.010 0.002 0.032 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.P5 Pearson .560** .604** .474** .607** 1 .674** .506** 0.3067 .497** 0.1665 .733**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.001 0.000 0.008 0.000 0.000 0.004 0.099 0.005 0.379 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.P6 Pearson .502** .708** .483** .543** .674** 1 .729** .502** .559** .429* .840**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.005 0.000 0.007 0.002 0.000 0.000 0.005 0.001 0.018 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.P7 Pearson .526** .682** .486** .636** .506** .729** 1 .737** .494** .526** .869**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.003 0.000 0.007 0.000 0.004 0.000 0.000 0.005 0.003 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.P8 Pearson .479** .611** 0.192 .461* 0.3067 .502** .737** 1 .518** 0.1622 .680**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.007 0.000 0.309 0.010 0.099 0.005 0.000 0.003 0.392 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.P9 Pearson 0.2581 .585** .463** .535** .497** .559** .494** .518** 1 .457* .725**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.168 0.001 0.010 0.002 0.005 0.001 0.005 0.003 0.011 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.P10 Pearson -0.094 .370* .511** .392* 0.1665 .429* .526** 0.1622 .457* 1 .535**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.622 0.044 0.004 0.032 0.379 0.018 0.003 0.392 0.011 0.002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total.X1 Pearson .629** .859** .686** .787** .733** .840** .869** .680** .725** .535** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Persepsi Harga (X2)
Corre latio ns
X2.P1 X2.P2 X2.P3 X2.P4 X2.P5 X2.P6 X2.P7 X2.P8 X2.P9 X2.P10 Total.X2
X2.P1 Pearson 1 .476 ** .468 ** 0.290 .587** .455 * .529 ** 0.098 0.168 .588 ** .656 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.008 0.009 0.121 0.001 0.012 0.003 0.607 0.376 0.001 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2.P2 Pearson .476 ** 1 .446 * 0.056 .424 * 0.306 .403 * 0.342 0.342 .563 **
.623 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.008 0.014 0.767 0.020 0.100 0.027 0.065 0.065 0.001 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2.P3 Pearson .468 **
.446 * 1 .385 *
.564 **
.438 *
.415 * 0.340 0.144 .443 *
.659 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.009 0.014 0.036 0.001 0.015 0.023 0.066 0.449 0.014 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2.P4 Pearson 0.290 0.056 .385 * 1 .675 **
.671 ** 0.321 0.304 .364 * 0.243 .628 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.121 0.767 0.036 0.000 0.000 0.083 0.102 0.048 0.196 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2.P5 Pearson .587 **
.424 *
.564 **
.675 ** 1 .584 **
.404 * 0.163 0.163 .399 *
.706 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.001 0.020 0.001 0.000 0.001 0.027 0.389 0.389 0.029 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2.P6 Pearson .455 * 0.306 .438 *
.671 **
.584 ** 1 .453 *
.388 *
.442 *
.476 **
.762 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.012 0.100 0.015 0.000 0.001 0.012 0.034 0.014 0.008 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2.P7 Pearson .529 **
.403 *
.415 * 0.321 .404 *
.453 * 1 .436 *
.548 **
.693 **
.760 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.003 0.027 0.023 0.083 0.027 0.012 0.016 0.002 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2.P8 Pearson 0.098 0.342 0.340 0.304 0.163 .388 * .436 * 1 .563 ** .555 ** .626 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.607 0.065 0.066 0.102 0.389 0.034 0.016 0.001 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2.P9 Pearson 0.168 0.342 0.144 .364 * 0.163 .442 *
.548 **
.563 ** 1 .611 **
.651 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.376 0.065 0.449 0.048 0.389 0.014 0.002 0.001 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2.P10 Pearson .588 **
.563 **
.443 * 0.243 .399 *
.476 **
.693 **
.555 **
.611 ** 1 .813 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.001 0.001 0.014 0.196 0.029 0.008 0.000 0.001 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total.X2 Pearson .656 ** .623 ** .659 ** .628 ** .706** .762** .760 ** .626 ** .651 ** .813 ** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Service Excellent (X3)
Corre latio ns
X3.P1 X3.P2 X3.P3 X3.P4 X3.P5 X3.P6 X3.P7 X3.P8 X3.P9 X3.P10 Total.X3
X3.P1 Pearson 1 .592 ** .439 * .517 ** 0.293 0.337 0.297 0.359 0.219 0.090 .573 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.001 0.015 0.003 0.117 0.069 0.112 0.051 0.245 0.636 0.001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.P2 Pearson .592 ** 1 .476 **
.626 ** 0.318 .433 *
.399 *
.390 * 0.098 0.168 .622 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.001 0.008 0.000 0.087 0.017 0.029 0.033 0.607 0.376 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.P3 Pearson .439 *
.476 ** 1 .629 ** 0.294 .442 *
.409 *
.439 * 0.342 0.342 .680 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.015 0.008 0.000 0.115 0.015 0.025 0.015 0.065 0.065 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.P4 Pearson .517 **
.626 **
.629 ** 1 .455 *
.686 ** 0.314 .551 **
.495 ** 0.240 .789 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.003 0.000 0.000 0.012 0.000 0.091 0.002 0.005 0.202 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.P5 Pearson 0.293 0.318 0.294 .455 * 1 .682 **
.613 **
.578 **
.404 * 0.342 .709 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.117 0.087 0.115 0.012 0.000 0.000 0.001 0.027 0.065 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.P6 Pearson 0.337 .433 *
.442 *
.686 **
.682 ** 1 .605 **
.572 **
.678 **
.572 **
.868 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.069 0.017 0.015 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.P7 Pearson 0.297 .399 *
.409 * 0.314 .613 **
.605 ** 1 .603 **
.384 *
.504 **
.726 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.112 0.029 0.025 0.091 0.000 0.000 0.000 0.036 0.005 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.P8 Pearson 0.359 .390 * .439 * .551 ** .578** .572** .603 ** 1 .488 ** 0.305 .751 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.051 0.033 0.015 0.002 0.001 0.001 0.000 0.006 0.101 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.P9 Pearson 0.219 0.098 0.342 .495 **
.404 *
.678 **
.384 *
.488 ** 1 .563 **
.686 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.245 0.607 0.065 0.005 0.027 0.000 0.036 0.006 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.P10 Pearson 0.090 0.168 0.342 0.240 0.342 .572 **
.504 ** 0.305 .563 ** 1 .602 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.636 0.376 0.065 0.202 0.065 0.001 0.005 0.101 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total.X3 Pearson .573 ** .622 ** .680 ** .789 ** .709** .868** .726 ** .751 ** .686 ** .602 ** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Loyalitas Pelanggan (Y)
Corre latio ns
Y.P1 Y.P2 Y.P3 Y.P4 Y.P5 Y.P6 Y.P7 Y.P8 Y.P9 Y.P10 Total.Y
Y.P1 Pearson 1 .682 **
.592 **
.372 *
.457 *
.588 **
.451 *
.566 **
.618 **
.598 **
.831 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000 0.001 0.043 0.011 0.001 0.012 0.001 0.000 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.P2 Pearson .682 ** 1 .708 ** 0.254 .397 *
.560 **
.511 **
.431 * 0.230 .395 *
.726 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.176 0.030 0.001 0.004 0.018 0.222 0.031 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.P3 Pearson .592 **
.708 ** 1 .561 **
.451 *
.539 **
.597 ** 0.329 0.170 0.255 .720 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.001 0.000 0.001 0.012 0.002 0.001 0.076 0.368 0.174 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.P4 Pearson .372 * 0.254 .561 ** 1 .702 **
.392 *
.457 *
.527 **
.388 * 0.233 .665 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.043 0.176 0.001 0.000 0.032 0.011 0.003 0.034 0.216 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.P5 Pearson .457 *
.397 *
.451 *
.702 ** 1 .539 **
.512 **
.667 ** 0.251 .395 *
.741 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.011 0.030 0.012 0.000 0.002 0.004 0.000 0.181 0.031 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.P6 Pearson .588 **
.560 **
.539 **
.392 *
.539 ** 1 .705 **
.576 ** 0.247 .482 **
.779 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.001 0.001 0.002 0.032 0.002 0.000 0.001 0.187 0.007 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.P7 Pearson .451 *
.511 **
.597 **
.457 *
.512 **
.705 ** 1 .482 ** 0.206 .498 **
.751 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.012 0.004 0.001 0.011 0.004 0.000 0.007 0.275 0.005 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.P8 Pearson .566 ** .431 * 0.329 .527 ** .667** .576** .482 ** 1 .491 ** .388* .756 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.001 0.018 0.076 0.003 0.000 0.001 0.007 0.006 0.034 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.P9 Pearson .618 ** 0.230 0.170 .388 * 0.251 0.247 0.206 .491 ** 1 .404 *
.562 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000 0.222 0.368 0.034 0.181 0.187 0.275 0.006 0.027 0.001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y.P10 Pearson .598 **
.395 * 0.255 0.233 .395 *
.482 **
.498 **
.388 *
.404 * 1 .657 **
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000 0.031 0.174 0.216 0.031 0.007 0.005 0.034 0.027 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total.Y Pearson .831 ** .726 ** .720 ** .665 ** .741** .779** .751 ** .756 ** .562 ** .657 ** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Digital marketing (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 10

Uji Reliabilitas Persepsi Harga (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.877 10

Uji Reliabilitas Service Excellent (X3)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.886 10

Uji Reliabilitas Loyalitas Pelanggan (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.894 10
UJI ASUMSI KLASIK

Uji Normalitas P-P Plot

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.85103147
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .051
Negative -.074
Test Statistic .074
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Digital .293 3.409
marketing
Persepsi Harga .634 1.577
Service Excellent .304 3.288
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.384 1.851 3.450 .001
Digital -.073 .063 -.214 -1.155 .251
marketing
Persepsi Harga -.090 .055 -.205 -1.626 .107
Service Excellent .058 .063 .168 .920 .360
a. Dependent Variable: RES_2
UJI REGRESI LINIEAR SEDERHANA

Hasil Regresi Linier Sederhana Variabel Digital marketing (X1) terhadap Loyalitas

Pelanggan (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 12.021 2.657 4.525 .000
Digital .700 .065 .741 10.711 .000
marketing
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Hasil Regresi Linier Sederhana Variabel Persepsi Harga (X2) terhadap Loyalitas

Pelanggan (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.422 3.762 1.973 .051
Persepsi Harga .816 .093 .671 8.767 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Hasil Regresi Linier Sederhana Variabel Service Excellent (X3) terhadap Loyalitas

Pelanggan (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.398 2.602 3.997 .000
Service Excellent .737 .064 .766 11.563 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
UJI REGRESI LINIEAR BERGANDA

Hasil Regresi Linier Berganda Variabel Digital marketing (X1), Persepsi Harga (X2),
dan Service Excellent (X3) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .793 2.992 .265 .792
Digital .211 .102 .223 2.064 .042
marketing
Persepsi Harga .377 .090 .309 4.206 .000
Service Excellent .390 .102 .406 3.822 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Hasil Korelasi Sederhana Variabel Digital marketing (X1) terhadap Loyalitas


Pelanggan (Y)
Correlations
Digital Loyalitas
marketing Pelanggan
Digital marketing Pearson Correlation 1 .741**
Sig. (2-tailed) .000
N 96 96
Loyalitas Pelanggan Pearson Correlation .741 **
1
Sig. (2-tailed) .000
N 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Korelasi Sederhana Variabel Persepsi Harga (X2) terhadap Loyalitas


Pelanggan (Y)

Correlations
Loyalitas
Persepsi Harga Pelanggan
Persepsi Harga Pearson Correlation 1 .671**
Sig. (2-tailed) .000
N 96 96
Loyalitas Pelanggan Pearson Correlation .671** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Korelasi Sederhana Variabel Service Excellent (X3) terhadap Loyalitas


Pelanggan (Y)

Correlations
Service Loyalitas
Excellent Pelanggan
Service Excellent Pearson Correlation 1 .766**
Sig. (2-tailed) .000
N 96 96
Loyalitas Pelanggan Pearson Correlation .766 **
1
Sig. (2-tailed) .000
N 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Korelasi Berganda Variabel Digital marketing (X1), Persepsi Harga (X2),
dan Service Excellent (X3) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .827 a
.684 .674 2.89714
a. Predictors: (Constant), Service Excellent, Persepsi Harga, Digital
marketing
b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .827 a
.684 .674 2.89714
a. Predictors: (Constant), Service Excellent, Persepsi Harga, Digital
marketing
b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .793 2.992 .265 .792
Digital .211 .102 .223 2.064 .042
marketing
Persepsi Harga .377 .090 .309 4.206 .000
Service Excellent .390 .102 .406 3.822 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Hasil Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1672.762 3 557.587 66.431 .000b
Residual 772.196 92 8.393
Total 2444.958 95
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
b. Predictors: (Constant), Service Excellent, Persepsi Harga, Digital marketing
Titik Persentase Distribusi F

Probabilita = 0.05

Diproduksi oleh: Junaidi

http://junaidichaniago.wordpress.com
Titik Persentase Distribusi t

d.f. = 1 – 200

Diproduksi oleh: Junaidi

http://junaidichaniago.wordpress.com
Tabel r (Koefisien Korelasi

Sederhana)

df = 1 – 200

Diproduksi oleh: Junaidi

http://junaidichaniago.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai