Anda di halaman 1dari 183

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN PERSEPSI RESIKO

TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA PENGGUNAAN KARTU KREDIT


CIMB NIAGA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Administrasi Bisnis (S.Ab)

Peminatan: Bisnis Internasional


ADDELLA
2017 0201 0001

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI BISNIS DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA
JAKARTA
2021
Abstrak

1. Nama : Addella
2. NIM: : 2017-0201-0001
3. Judul Skripsi : “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran dan
Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Konsumen
Pada Penggunaan Kartu Kredit CIMB Niaga”

4. Jumlah Halaman : xi + 165 halaman, 6 gambar, 20 tabel, 33 grafik


5. Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Persepsi Resiko, Keputusan Penggunaan
6. Isi Abstrak :
Persaingan dalam industri keuangan yang dirasakan perusahaan perbankan
tidak hanya antar bank akan tetapi dengan produk keuangan digital yang semakin
bervariasi. Melihat persaingan tersebut bisnis perbankan harus mengambil langkah
dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk
memilih kartu kredit. Penggunaan metode strategi pemasaran yang tepat merupakan
landasan bagi perusahaan perbankan saat ini, dengan demikian para pemasar wajib
dalam mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
dalam memilih kartu kredit. Persepi resiko terhadap penggunaan kartu kredit juga
dapat mempengaruhi dalam keputusan yang dilakukan konsumen terhadap minatnya
dalam menggunakan kartu kredit CIMB Niaga. Data yang terkumpul sebanyak 100
responden dengan pengumpulan data primer melalui penyebaran kuesioner
menggunakan Google Form, data sekunder dilakukan dengan membaca dari beberapa
literatur. Teknik analisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan
aplikasi SPSS versi 25.0. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukan bahwa
persepsi harga, persepsi promosi, dan persepsi resiko berpengaruh resiko dan
signifikan terhadap keputusan penggunaan, sedangkan pada persepsi produk dan
persepsi tempat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan penggunaan.
7. Daftar Acuan :18 buku, 7 jurnal, 2 tesis, 4 website

Pembimbing Skripsi

Rosdiana Sijabat, Ph. D.

i
Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih karunia, berkat dan

penyertaanNya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Strategi Bauran

Pemasaran dan Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Konsumen Pada Penggunaan Kartu

Kredit CIMB Niaga” dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan

pengalaman yang baru dan membangun bagi penulis, terlebih dengan kondisi selama proses

penelitian memiliki keterbatasan dan kekurangan.

Penyusanan skripsi ini dapat berjalan dengan baik atas dukungan, doa dan bantuan

yang diberikan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Ibu Rosdiana Sijabat, Ph. D. selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Wakil Dekan

Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya, yang

telah memimbing saya selama proses penyusunan skripsi. Terima kasih banyak

atas perhatian, dukungan, masukan, bimbingan, nasihat, waktu serta motivasi

yang telah ibu berikan kepada saya, sehingga penulisan skripsi dapat terselesaikan

dengan baik.

2. Bapak Dr. Eko Widodo selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu

Komunikasi Unika Atma Jaya, yang telah mengajar dan membantu saya selama

perkuliahan. Terima kasih atas dukungan yang diberikan bapak kepada saya,

sehingga saya dapat mengikuti pertukaran pelajar di CTBC Business School,

Taiwan selama satu semester.

ii
3. Dr. Vincentius Rachmadi Parmono, M.M. selaku Kepala Program Studi

Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi

Unika Atma Jaya yang telah mengajar dan membantu saya dalam menjalani

perkuliahan selama ini, serta membantu dan perduli kepada saya sehingga

kendala proses transfer nilai dapat diselesaikan dengan baik.

4. Alm. Ibu Prastya Kanya BCM, SE., MM. selaku dosen pembimbing akademik

tahun ajaran 2017-2020 dan Bapak Antonius Widi Hardianto, M.BA. dosen

pembimbing tahun ajaran 2020 hingga saat ini. Terima kasih telah memimbing,

membantu, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada saya sejak awal

perkuliahan hingga penyelesaiaan skripsi.

5. Bapak Dr.rer.pol. A.Y. Agung Nugroho yang telah membantu, mengarahkan serta

mendukung saya selama masa perkuliahan dan memberikan dorongan kegiatan

secara Internasional yang bermanfaat bagi saya salah satunya kegiatan Summer

School di ChungYuan Christian University, Taiwan.

6. Terima kasih banyak kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen dan staf sekretariat

Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya, yang

tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas bantuan yang telah diberikan kepada

saya selama perkuliahan.

7. Terima kasih kepada orang tua yang telah mendukung, mendoakan dan usaha

untuk mendidik dan membesarkan saya hingga saat ini, dan menemani saya

selama penyusunan skripsi hingga selesai. Saya ucapkan terima kasih juga kepada

Matthew dan Mathway yang selalu menemani dan membantu saya selama ini.

iii
8. Kepada sahabat dan teman dekat saya yang telah mendukung saya selama

perkuliahan Felicity, Maria Tracia Dayan, Vinia Lestari, Bayu Pamungkas, Giras

Agnar Khalil, dan seluruh teman-teman Administrasi Bisnis angkatan 2017.

9. Kepada kampus Unika Atma Jaya yang telah menyediakan sarana bagi saya untuk

dapat menuntut ilmu sehingga memperoleh gelar sarjana.

Meskipun adanya kendala dan hambatan penelitian ini diharapkan dapat membantu

dan berguna bagi pihak-pihak yang membaca skripsi ini.

Jakarta, 19 Mei 2021

Addella

iv
DAFTAR ISI

Abstrak .......................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... x

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 10

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 11

1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................... 11

1.5 Batasan Masalah ......................................................................................................... 12

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................... 15

2.1 Bisnis Internasional .................................................................................................... 15

2.1.1 Kaitan Penelitian dengan Bisnis Internasional .................................................. 17

2.2 Pemasaran Internasional ............................................................................................ 17

2.3 Bauran Pemasaran ..................................................................................................... 19

2.3.1 Produk (Product) ................................................................................................. 21

2.3.2 Harga (Price) ....................................................................................................... 23

2.3.3 Tempat (Place) .................................................................................................... 25

v
2.3.4 Promosi (Promotion) ........................................................................................... 28

2.4 Persepsi Resiko ........................................................................................................... 30

2.5 Keputusan Penggunaan .............................................................................................. 32

2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................................................. 36

2.7 Kerangka Pemikiran .................................................................................................. 40

2.8 Hipotesis Penelitian .................................................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................ 44

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................... 44

3.2 Definisi Operasional Penelitian .................................................................................. 45

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................................. 51

3.3.1 Populasi Penelitian .............................................................................................. 51

3.3.2 Sampel Penelitian ................................................................................................ 51

3.4 Pengumpulan Data ..................................................................................................... 52

3.4.1 Sumber Data ....................................................................................................... 52

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 53

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas...................................................................................... 54

3.5.1 Uji Validitas ........................................................................................................ 54

3.5.2 Uji Reliabilitas ..................................................................................................... 56

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................................. 57

3.6.1 Statistik Deskriptif .............................................................................................. 57

3.6.2 Uji Normalitas ..................................................................................................... 58

3.6.3 Regresi Linier Berganda ..................................................................................... 59

BAB IV PROFIL PT. CIMB NIAGA.TBK ............................................................................... 64

4.1 Sejarah Perusahaan .................................................................................................... 64

vi
4.2 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................................... 67

4.3 Budaya Organisasi Perusahaan ................................................................................. 67

4.4 Logo PT. CIMB Niaga Tbk ........................................................................................ 68

4.5 Kartu Kredit CIMB Niaga ......................................................................................... 69

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................................................... 73

5.1 Karakteristik Responden............................................................................................ 73

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili ............................................... 74

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili ............................................... 75

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...................................................... 76

5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................................ 77

5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kartu Kredit .............................. 78

5.2 Analisis Deskriptif ...................................................................................................... 79

5.2.1 Variabel Persepsi Produk ................................................................................... 80

5.2.2 Variabel Persepsi Harga ..................................................................................... 86

5.2.3 Variabel Persepsi Tempat ................................................................................... 91

5.2.4 Variabel Persepsi Promosi .................................................................................. 95

5.2.5 Variabel Persepsi Resiko .................................................................................... 99

5.2.6 Variabel Keputusan Penggunaan ..................................................................... 105

5.3 Mean Score dan Overall Mean Score ........................................................................ 111

5.3.1 Variabel Persepsi Produk ................................................................................. 111

5.3.2 Variabel Persepsi Harga ................................................................................... 112

5.3.3 Variabel Persepsi Tempat ................................................................................. 113

5.3.4 Variabel Persepsi Promosi ................................................................................ 114

5.3.5 Variabel Persepsi Resiko .................................................................................. 115

vii
5.3.6 Variabel Keputusan Penggunaan ..................................................................... 116

5.4 Uji Normalitas........................................................................................................... 118

5.5 Regresi Linier Berganda .......................................................................................... 123

5.5.1 Koefisien Determinasi (R²)................................................................................ 128

5.5.2 Uji F ................................................................................................................... 123

5.5.3 Uji T................................................................................................................... 123

5.5.4 Uji Regresi ......................................................................................................... 123

5.6 Diskusi Hasil Penelitian ............................................................................................ 128

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 134

6.1 Kesimpulan Penelitian ................................................................................................... 134

6.2 Saran ......................................................................................................................... 135

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 137

LAMPIRAN ......................................................................................................................... 140

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Indikator Kinerja Bank Umum Konvensional .............................................4

Gambar 1. 2 Produk Kartu Kredit .....................................................................................7

Gambar 2. 1 Marketing Mix ............................................................................................. 20

Gambar 2. 2 Proses Keputusan Pembelian ...................................................................... 33

Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 42

Gambar 4. 1 Logo CIMB Niaga ....................................................................................... 69

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 38

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 46

Tabel 3. 2 Pengukuran Skala Likert ............................................................................. 54

Tabel 3. 3 Uji Validitas .................................................................................................. 55

Tabel 3. 4 Uji Reliabilitas............................................................................................... 56

Tabel 3. 5 Kategorisasi Beerdasarkan Rata-rata Skor ................................................. 58

Tabel 5. 1 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Produk ............. 111

Tabel 5. 2 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Harga ............... 112

Tabel 5. 3 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Tempat ............. 113

Tabel 5. 4 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Promosi ............ 114

Tabel 5. 5 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Resiko ............... 115

Tabel 5. 6 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Keputusan Penggunaan . 117

Tabel 5. 7 Uji Normalitas Persepsi Produk ................................................................. 118

Tabel 5. 8 Uji Normalitas Persepsi Harga ................................................................... 119

Tabel 5. 9 Uji Normalitas Persepsi Tempat ................................................................ 120

Tabel 5. 10 Uji Normalitas Persepsi Promosi.............................................................. 121

Tabel 5. 11 Uji Normalitas Persepsi Resiko ................................................................ 122

Tabel 5. 12 Tabel Ringkasan Regresi Linier Berganda .............................................. 123

Tabel 5. 13 Uji Regresi Linier Berganda ..................................................................... 123

Tabel 5. 14 Rangkuman Hasil Uji T ............................................................................ 126

Tabel 5. 15 Hasil Koefisien Determinasi ..................................................................... 129

x
DAFTAR GRAFIK

Grafik 5. 1 Domisi Responden .......................................................................................... 74

Grafik 5. 2 Jenis Kelamin Responden .............................................................................. 75

Grafik 5. 3 Usia Responden .............................................................................................. 76

Grafik 5. 4 Pekerjaan Responden..................................................................................... 77

Grafik 5. 5 Produk CIMB Niaga Responden ................................................................... 78

Grafik 5. 6 Indikator P-1 .................................................................................................. 80

Grafik 5. 7 Indikator P-2 .................................................................................................. 81

Grafik 5. 8 Indikator P-3 .................................................................................................. 82

Grafik 5. 9 Indikator P-4 .................................................................................................. 83

Grafik 5. 10 Indikator P-5 ................................................................................................ 85

Grafik 5. 11 Indikator P-6 ................................................................................................ 86

Grafik 5. 12 Indikator H-1 ................................................................................................ 87

Grafik 5. 13 Indikator H-2 ................................................................................................ 88

Grafik 5. 14 Indikator H-3 ................................................................................................ 89

Grafik 5. 15 Indikator H-4 ................................................................................................ 90

Grafik 5. 16 Indikator T-1 ................................................................................................ 91

Grafik 5. 17 Indikator T-2 ................................................................................................ 92

Grafik 5. 18Indikator T-3 ................................................................................................. 93

Grafik 5. 19 Indikator T-4 ................................................................................................ 94

xi
Grafik 5. 20 Indikator A-1 ................................................................................................ 96

Grafik 5. 21 Indikator A-2 ................................................................................................ 97

Grafik 5. 22 Indikator A-3 ................................................................................................ 98

Grafik 5. 23 Indikator A-4 ................................................................................................ 99

Grafik 5. 24 Indikator PR-1............................................................................................ 100

Grafik 5. 25 Indikator PR-2............................................................................................ 101

Grafik 5. 26 Indikator PR-3............................................................................................ 102

Grafik 5. 27 Indikator PR-4............................................................................................ 104

Grafik 5. 28 Indikator PR-5............................................................................................ 105

Grafik 5. 29 Indikator KP-1 ........................................................................................... 106

Grafik 5. 30 Indikator KP-2 ........................................................................................... 107

Grafik 5. 31Indikator KP-3 ............................................................................................ 108

Grafik 5. 32 Indikator KP-4 ........................................................................................... 109

Grafik 5. 33 Indikator KP-5 ........................................................................................... 110

xii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perusahaan dapat berkembang dan bertumbuh dengan baik bergantung pada

lingkungannya secara eksternal maupun internal. Perusahaan dapat tetap bertahan bukan

hanya ditentukan oleh kehandalannya dalam membuat sebuah produk, tetapi perusahaan

perlu memikirkan agar produk yang sudah dihasilkan itu dapat diterima dan digunakan oleh

konsumen sehingga terjadi transaksi terhadap produk tersebut. Perusahaan yang sudah

berhasil dalam menjual produknya kepada konsumen, perlu memikirkan strategi agar

mendapat kepercayaan atau loyalitas konsumen sehingga adanya ketergantungan antara

hubungan konsumen dengan perusahaan ini. Terdapat faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi sebuah perusahaan dalam memperoleh hasil yang maksimal, faktor ini

disebut sebagai lingkungan kegiatan usaha (Rangkuti, 2015).

Lingkungan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan sangat memberikan

pengaruh pada pertubuhan perekonomian negara. Kegiatan dari aktivitas perusahaan

multinasional yang bergerak diberbagai negara juga dapat mengikuti sebagaimana

pertumbuhan ekonomi negara-negara dimana perusahaan itu berdiri. Perusahaan harus

mampu menangani setiap perubahan dari iklim usaha yang tidak menentu, seperti kondisi

sosial, ekonomi dan politik, karena lingkungan kondisi ini berkaitan dengan kegiatan

perusahaan.

1
Pemasaran merupakan rangkaian dari kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor

sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial (Sherly dkk., 2020). Kegiatan wajib yang

harus dilakukan para pelaku usaha yaitu pemasaran, kegiatan ini dilakukan agar usaha

tersebut dapat terus berlanjut, berkembang serta memperoleh hasil yang maksimal. Keahlian

dari pemasar dalam menyusun strategi pemasaran perlu dikombinasikan juga dengan bagian

dari produksi, finance, serta bidang lain yang mendukung kemajuan perusahaan, sehingga

perusahaan dapat mencapai target bisnis yang diharapkan dengan maksimal. Demi

memudahkan dalam memasarkan sebuah produk maka strategi dari divisi pemasar perlu

melakukan pengelompokan dan pembagian konsumen (market segmentation) dengan begitu

lebih mudah untuk memasuki target pasar dan menentukan market position (Kotler &

Amstrong , 2018).

Konsumen dapat menggunakan berbagai macam produk dan dapat menilai produk

mana yang dapat dipercaya dan memberikan kenyamanan ketika digunakan kedepannya.

Decision making merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan kondisi ini, karena

konsumen yang dapat memutuskan dalam mengambil keputusan produk yang hendak

dikonsumsi. Perusahaan diperlukan kecermatan dalam membaca situasi dan kondisi sehingga

penentuan dalam mengambil langkah strategi pemasaran dan mempersiapkan rencana untuk

strategi marketing mix atau bauran pemasaran yang tepat. Kotler dan Amstrong (2018)

menjelaskan bahwa maketing mix atau bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan

agar tercapai tujuan yang diinginkan meliputi produk, harga, promosi, tempat yang dapat

menghasilkan target pasar yang diharapkan.

2
Rencana pemasaran yang baik dapat mengkombinasikan unsur-unsur strategi

pemasaran kedalam teknik yang dirancang dan kemudian dipraktikan agar dapat mencapai

tujuan pemasaran perusahaan, dan memberikan citra kepada konsumen. Keputusan yang

diambil oleh konsumen termasuk dalam bagian perilaku konsumen, dan pada keputusan yang

diambil oleh konsumen ada hubungannya pada variabel dalam marketing mix. Bauran

pemasaran menjadi dasar pondasi yang kuat untuk target market. Schiffman dan Wisenbilt

(2019) menjelaskan berbagai faktor dapat mempengaruhi perilaku konsumen, faktor tersebut

yaitu:

1. Faktor psikologi yang mencakup antara lain motivasi, persepsi, pembelajaran, dan

sikap.

2. Marketing Mix atau bauran pemasaran yang sering disebut dengan 4P antara lain

product, price, promotion dan place.

3. Situasional yaitu lingkungan sosial, lingkungan fisik, dampak sementara dan keadaan

sebelumnya

4. Sosial budaya yang mencakup atas kelompok referensi, keluarga, kelas social dan

budaya.

Tahun 2020 bagi para pelaku usaha merupakan tahun yang berat termaksud pada

perbankan. Pada tahun ini covid-19 yang memberi dampak terpukulnya roda perekonomian

negara tidak hanya di Indonesia. Alasan mengapa pemerintah memperhatikan sektor bank,

dikarenakan peranan penting yang diberikan sektor bank bagi sistem perekonomian, dan

menjalankan fungsinya intermediary service yang diartikan kegiatan dalam pengumpulan

3
dana dari masyarakat dan disalurkan kembali untuk masyarkat. Penyaluran bisa dilakukan

dalam bentuk kredit atau sebagai pusat struktur keuangan yang canggih pada ruang lingkup

nasional maupun internasional, semua itu memiliki tujuan agar menopang pemerataan dan

pembangunan negara serta menumbuhkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Menurut data statistik dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tahun 2020 diketahui

bahwa perusahaan perbankan yang ada di Indonesia berhasil mencatat rasio kecukupan

modal (capital adequacy ratio) yang disingkat CAR dengan persentase sebesar 24,25 %.

Rasio ini menunjukan bahwa tingkat permodalan yang sehat, serta diketahu tingkat rasio

pendapatan terhadap asset (return on asset) berada pada persentase 1,64 %, angka tersebut

menunjukkan bahwa performa di perbankan cukup baik.

Gambar 1. 1 Indikator Kinerja


Bank Umum Konvensional

Sumber: https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
indonesia/Pages/Statistik-Perbankan-Indonesia---November-2020.aspx diakses 25 Febuari 2021

Menurut Rahayu, Irmawati, dan Hermuningsih (2011) masyarakat di era modern ini

sudah banyak memaksimalkan manfaat dari fungsi bank sebagai sarana menabung uang atau

melakukan peminjaman uang (kredit). Semakin berkembangnya zaman, fasilitas untuk

4
kemudahan juga disediakan bagi nasabah dan selalu dihubungkan dengan teknologi karena

dengan adanya industri keuangan digital mulai merajai pasar keuangan saat ini membuat

industri perbankan harus mulai terjun menghubungkan produknya dengan teknologi. Dengan

demikian kemudahan dalam bertransaksi melalui perbankan bisa didapatkan oleh nasabah

dan para nasabah tetap mengandalkan bank dalam setiap melalukan transaksi. Pada zaman

serba teknologi ini industri perbankan harus mampu mengaktifkan fitur-fitur berbau

teknologi sehingga fungsi dari kartu kredit bukan hanya sebagai alat tukar namun sebagai

sarana transaksi bisnis antar orang perorangan, serta antar individu dengan lembaga. Adanya

kartu kredit transaksi antara penjual dan pembeli dapat lebih cepat, mudah dan aman

dibandingkan dengan uang tunai. Memahami fenomena pada masa ini, bank berskala besar

ini membuat layanan kartu kredit dimana bank ini kerjasama dengan pemiliki lisensi untuk

kartu kredit terbesar dunia Visa dan MasterCard (Rahayu, Irmawati, & Hermuningsih, 2011).

Dalam rangka menarik minat konsumen agar mereka ingin memiliki kartu kredit pada

umumnya bank memberikan reward, bekerja sama dengan store merchant yang tersebar

dimana-mana dengan promo discount, dan sebagainya, sehingga konsumen melihat sisi yang

menguntungkan.

Pada awalnya di Indonesia terdapat Bank Lippo, kemudian bank tersebut melakukan

merger dengan CIMB Group yang bercabang pusat di Malaysia, kemudian bank ini

mengganti nama menjadi CIMB Niaga. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh CIMB

Group patut diakui karena mampu memasuki pasar Indonesia dan citra merek pada bank

CIMB Niaga ini semakin dikenal bagi masyarakat khususnya kaum milenial. Pengembangan

5
dan inovasi terbaru secara konsisten dilakukan oleh Bank CIMB Niaga khusus program-

program terbaru dalam produknya termaksuk kartu kredit. Dalam rangka menarik minat para

calon nasabah atau mempertahankan nasabah bank CIMB Niaga memberi fasilitas dalam

memudahkan transaksi seperti mobile banking, memberi potongan harga atau cashback

apabila bertransaksi menggunakan kartu kredit CIMB, hal sederhana ini memberikan

dampak yang berarti dan bernilai bagi nasabah dengan menggunakan produk kartu kredit.

Dalam hal ini pemberian kemudahan fasilitas yang diberikan oleh CIMB Niaga berupa

cashback, poin reward, discount khusus ketika nasabah membeli produk dari outlet yang

bekerjasama dengan bank CIMB Niaga khususnya pembayaran dengan menggunakan kartu

kredit. Kegiatan para telemarketing dalam memasarkan produk-produk untuk menarik minat

nasabah sebanyak mungkin agar mereka menginginkan dalam penggunaan kartu kredit dari

bank CIMB Niaga. Para telemarketing biasanya menawarkan para calon nasabah ini dengan

memberi persepsi bahwa dengan penggunaan kartu kredit ini nasabah mampu membeli

segala kebutuhan atau keinginan dengan limit kartu yang dipilih, serta pemakaian kartu kredit

yang mudah digunakan dan dapat dipakai diberbagai merchant serta dapat digunakan setiap

saat (Sisbintari, 2011).

Tingginya kebutuhan dan keinginan dari para nasabah menjadikan bank CIMB Niaga

memperluas kerjasama dan jaringan ke toko-toko, swalayan, restaurant, hotel, dan

sebagainya agar dapat memenuhi kebutuhan para nasabah dan terjadi ikatan yang kuat antara

nasabah dengan kartu kredit CIMB Niaga. Hubungan kerjasama yang terjalin antara bank

dengan pihak penerbit kartu kredit memberi kemudahan dengan pemberian fasilitas yang

6
sesuai dengan kebutuhan dan kesanggupan pada pendapatan nasabah, sehingga nasabah

dapat menentukan kartu kredit mana yang akan dipilih.

Gambar 1. 2 Produk Kartu Kredit

Sumber: https://www.cimbniaga.co.id/id/personal/kartu-kredit diakses 28 Febuari 2021

Perilaku konsumen sangat menentukan dalam mengambil keputusan, penggunaan

kartu kredit dapat menimbulkan resiko bagi nasabah karena tidak adanya kontrol dalam

pemakaian serta segi pendapatan dan pengeluaran. Apabila perilaku nasabah tidak didasari

oleh penguasaan diri, ini sangat dikhawatirkan dan hal ini dapat menimbulkan efek yang

negatif atau merugikan nasabah. Schiffman dan Wisenbilt (2019) menjelaskan bahwa dengan

resiko yang ditimbulkan dengan penggunaan kartu kredit tak jarang dikalangan masyarakat

memiliki persepsi resiko terhadap produk kartu kredit, sehingga ini dapat menimbulkan efek

7
negatif bagi perusahaan untuk mendapatkan keputusan konsumen memiliki kartu kredit.

Diperlukan kebijaksaan nasabah dalam menggunakan kartu kredit dalam bertransaksi apabila

penggunaan kartu kredit dilakukan tidak bijaksana dapat menimbulkan efek negatif.

Contohnya dapat terjerat utang apabila nasabah tidak mampu memenuhi pembayaran tagihan

serta bunga kartu kredit. Diperlukan perhitungan yang matang bagi nasabah dalam memilih

jenis kartu kredit karena suku bunga yang dikenakan pada setiap jenis kartu itu berbeda.

Jakarta sebagai ibu kota, tentunya tingkat perekonomian di kota ini tergolong tinggi

dibandingkan kota lain, taraf perekonomian dikalangan masyarakat tentunya berbeda-beda

selain itu struktur sosial, keluarga, kelas sosial, etnis, gender dan gaya hidup merupakan

berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perilaku dari nasabah untuk menjadi semakin

konsumtif. Melalui website CIMB Niaga (2021), terdapat aktivitas atau kegiatan promosi

penjualan yang dilakukan oleh bank CIMB Niaga di Jakarta, seperti ketika sedang

berkeliling sekitaran mall terdapat banner yang menunjukan kerjasama anatra merchant

dengan CIMB Niaga seperti pemberian potongan harga 20% plus poin reward yang dapat

dikumpulkan. Promosi penjualan yang digunakan dapat pembetian tiket pesawat gratis

dengan tujuan tertentu dan pemesanan dilakukan secara pre-order, ketika pembayaran

nasabah hanya perlu membayar pajak bandara, hal itu dapat terjadi bila pembelian tiket

pesawat menggunakan salah satu jenis kartu kredit dari CIMB Niaga dengan jenis produk

AirAsia big. Perbedaan wilayah maka berbeda juga pendekatan strategi pemasaran yang

digunakan, seperti contoh strategi CIMB Group Malaysia menggunakan teknik pemasaran

pemberian service Drive Thru sehingga konsumen lebih cepat bertransaksi, stategi

8
selanjutnya dengan membebaskan biaya administrasi bank pada beberapa jenis transaksi

sehingga membuat konsumen merasa senang dan nyaman. Promosi yang dilakukan tidak

jauh berbeda seperti melakukan fairs and exhibitions, iklan, personal selling dan melakukan

kegiatan sponsor.

Brand image pada bank CIMB Niaga tergolong baik dan pendekatan dengan

masyrakat yang kuat sehingga semakin dikenal oleh masyarakat, dibandingkan sebelum

diakuisisi yaitu bank Lippo yang kurang dikenal oleh masyarakat. Sepanjang berdirinya bank

CIMB Niaga, pelayanan yang diberikan selalu ingin memberikan manfaat bagi para

nasabahnya serta ingin menjaga komitmennya dalam memberikan yang terbaik dalam

memenuhi kebutuhan fasilitas nasabah. CIMB Niaga ingin memberikan program promosi

dengan banyak melakukan kerja sama dengan merchant sehingga persepsi konsumen selalu

diuntungkan dengan menggunakan produk CIMB Niaga serta memberikan pelayanan

terbaik ketika ada masukan kritik atau komplain dari nasabah. Hal tersebut merupakan

strategi yang dilakukan dengan menerapkan bauran pemasaran agar dapat membidik target

pasar yang lebih luas (Sisbintari, 2011).

Persaingan dalam industri keuangan yang dirasakan perusahaan perbankan tidak

hanya antar bank akan tetapi dengan produk keuangan digital yang semakin bervariasi.

Melihat persaingan tersebut bisnis perbankan harus mengambil langkah dalam

mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih kartu kredit.

Penggunaan metode strategi pemasaran yang tepat merupakan landasan bagi perusahaan

perbankan saat ini, dengan demikian para pemasar wajib dalam mengidentifikasi berbagai

9
faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih kartu kredit. Persepi resiko

terhadap penggunaan kartu kredit juga dapat mempengaruhi dalam keputusan yang dilakukan

konsumen terhadap minatnya dalam menggunakan kartu kredit CIMB Niaga.

Dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, membuat peneliti tertarik dalam

meneliti faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memiliki kartu kredit

CIMB Niaga dan merumuskannya dalam judul “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran

dan Persepsi Resiko terhadap Keputusan Konsumen pada Penggunaan Kartu Kredit

CIMB Niaga”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, terdapat masalah yang menjadi

acuan pertanyaan pada penelitian ini, yang menjadi rumusan masalah pada fokus penelitian

ini sebagai berikut:

1. Apakah persepsi atas produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga?

2. Apakah persepsi atas harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga?

3. Apakah persepsi atas tempat berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga?

4. Apakah persepsi atas promosi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga?

10
5. Apakah persepsi resiko terhadap penggunaan kartu kredit mempengaruhi

pengambilan keputusan konsumen?

1.3 Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi tujuan dalam melakukan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persepsi produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga.

2. Untuk mengetahui persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga.

3. Untuk mengetahui persepsi tempat berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga.

4. Untuk mengetahui persepsi promosi berpengaruh terhadap keputusan konsumen

dalam menggunakan kartu kredit CIMB Niaga.

5. Untuk mengetahui persepsi resiko berpengaruh terhadap mengubah keputusan

konsumen dalam menggunakan kartu kredit CIMB Niaga.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis: Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan mengenai strategi pemasaran khususnya marketing

mix dan persepsi resiko dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan

keputusan penggunaan.

2. Manfaat Praktis: Penelitian ini diharapkan dapat membantu industri perbankan agar

mampu memahami perilaku konsumen terhadap kartu kredit, sehingga dengan


11
demikian juga mampu memanfaatkan informasi dalam penelitian ini terkait strategi

pemasaran yang digunakan berpengaruh pada keputusan konsumen dan strategi

beradaptasi dengan kondisi pasar agar dapat terus berkembang.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini membahas bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, promosi

dan tempat sebagai salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh CIMB Niaga.

Variabel-variabel ini dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan yang diambil oleh

konsumen di wilayah Jakarta. Diantara bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga,

promosi dan tempat yang digunakan oleh CIMB Niaga unsur yang paling memberikan

pengaruh yang paling tinggi terhadap pengambilan keputusan konsumen diwilayah Jakarta.

Batasan wilayah pada penelitian ini ada wilayah sekitar Jakarta dan batasan umur pada

responden yaitu usia 21 - 55 tahun dan responden sudah pernah dan sedang memiliki kartu

kredit CIMB Niaga minimal pernah menggunakan dua bulan atau lebih.

1.6 Sistematika Penulisan

Berikut ini merupakan sistematika penulisan dengan tujuan agar mempermudah

dalam memahami isi dari penelitian ini, dan pada penelitian ini terdapat enam bab yang

diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab pendahuluan terdapat latar belakang yang menjadi bahasas mengenai latar

dari permasalahan penelitian ini, kemudian rumusan masalah serta tujuan penelitian, manfaat

12
penelitian dari segi teoritis serta praktis, batasan penelitian agar penelitian tidak menyimpang

dan terakhir sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam Bab ini mencakup dari landasan teori yang menjadi pedoman dari penelitian

ini, teori yang diuraikan pada bab ini menyangkut bisnis internasional, pemasaran

internasional, bauran pemasaran, persepsi resiko, perilaku konsumen, dan keputusan

konsumen. Pada bab ini pula dilanjutkan dengan penelitian terdahulu yang memiliki

persamaan teori pada penelitian ini serta kerangka berpikir dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab ini akan membahas dari jenis penelitian, definisi operasional yang terdapat

pada variabel penelitian, kemudian populasi dan sampel dalam penelitian ini, teknik dalam

mengumpulkan data, uji validitas dan reliabilitas, dan terakhir teknik analisis data yang

dilakukan dalam penelitian ini.

BAB IV PROFIL PT CIMB NIAGA. TBK

Bab ini berisi profil dari perusahaan PT. CIMB Niaga Tbk, yang terdiri atas sejarah

dari CIMB Group dan terbentuknya CIMB Niaga di Indonesia, visi dan misi CIMB Niaga

serta produk dan layanan yang ditawarkan CIMB Niaga.

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN

13
Bab ini membahas data yang sudah dikumpulkan, dikelola, dan dianalisis

menggunakan software SPSS dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang sudah ditulis

sebelumnya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini menarik kesimpulan dari keseluruhan data yang sudah dianalisis dan

diperoleh serta terdapat saran-saran yang diharapkan dapat berguna ke depannya.

14
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bisnis Internasional

Bisnis internasional berperan penting dalam perumbuhan ekonomi suatu negara.

Bisnis internasional dapat diwujudkan melalui unsur kepercayaan yang kemudian timbul

rasa saling menguntungkan antara negara satu dengan negara lainnya. Hubungan dalam

bisnis internasional dilakukan berbagai negara yang meliputi negara-negara maju serta

negara berkembang. Kegiatan yang dapat dilakukan agar terciptanya hubungan bisnis

internasional bisa dengan kegiatan ekspor dan impor barang maupun jasa.

Kegiatan bisnis internasional dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi

masyarakat suatu negara, serta perekonomian yang ada di dalam negeri maupun luar

negeri dapat teciptanya hubungan dimana saling mempengaruhi antara satu negara

dengan negara lainnya. Bisnis internasional dapat terwujud keunggulan absolut apabila

perdagangan yang terjadi saling menguntungkan bagi kedua negara yang melakukan

transaksi dagang. Pada sekarang ini seluruh dunia wajib dalam penguasaan penggunaan

teknologi serta kenginan dalam bekerja keras, karena itu semua merupakan faktor

keberhasilan dari suatu negara. Gerber (2011) mengemukakan negara maju saat ini

sangat diuntungkan karena mereka sudah memiliki pengusaan dalam teknologi diera ini

apalagi didukung dengan perdagang bebas, sedangkan negara yang hanya mengandalkan

kepada kekayaan alam dapat kalah dalam persaingan internasional.

15
Bisnis internasional menurut definisi dari Griffin dan Pustay (2015:8)

“International Business is any business transaction between parties from more than one

country is part of international business”, yang diartikan bahwa bisnis internasional

adalah transaksi dari binis yang meliputi lebih dari satu negara merupakan bagian dari

bisnis internasional. Terdapat faktor pendorong alasan mengapa seluruh negara didunia

melakukan kegiatan bisnis internasional. Faktor- faktor yang menjadi pendorong yaitu

sumber daya alam yang dimiliki berbeda-beda, teknologi, penghematan biaya produksi

serta selera yang bervariasi.

Aktivitas yang menjadi dasar agar terjadinya transaksi bisnis internasional

menurut Griffin dan Pustay (2015) antara lain:

 Merchanise export and import: bisnis yang mencakup barang berwujud atau barang

fisik.

 Service export and import: bisnis yang mencakup barang tidak berwujud atau jasa

seperti bank.

 International investment dibagi menjadi dua, antara lain:

Foreign Direct Investment (FDI): merupakan investasi dengan tujuan

perusahaan melakukan pengawasan terhadap kepemilikan, aset dan perusahaan lain

secara langsung atau aktif.

Portofolio investment: sekumpulan asset yang dibeli atau milik dari sebuah

lembaga, institusi atau perorangan yang biasanya berbentuk saham, reksadana,

property ataupun bentuk investasi lain.

16
2.1.1 Kaitan Penelitian dengan Bisnis Internasional

Berdasarkan teori bisnis internasional di atas, maka diketahui bisnis internasional

dapat berfungsi agar meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat suatu negara,

serta perekonomian yang ada di dalam negeri maupun luar negeri dapat teciptanya

hubungan dimana saling mempengaruhi antara satu negara dengan negara lainnya.

Diketahui pula dalam Griffin dan Pustay (2015), kegiatan yang dapat mendorong

kegiatan bisnis internasional antara lain dengan ekspor, impor dan investrasi

internasional.

Topik penelitian ini memiliki fokus studi kasus pada perusahaan bank yaitu

CIMB Niaga, yang diketahui bahwa CIMB Group melakukan kegiatan dari bisnis

internasional sehingga dapat masuk dan diterima di Indonesia. CIMB Group merupakan

bank raksaksa yang berpusat di Malaysia, dan perusahaan ini melakukan foreign direct

investment dalam memasuki pasar Indonesia, dimana CIMB Group melakukan akuisisi

pada Lippo Bank dan Bank Niaga. Pada produk kartu kredit yang ditawarkan oleh CIMB

Niaga merupakan kerjasama internasional pula dengan Visa dan Mastercard sehingga

ketika konsumen menggunakan produk dari kartu kredit dari CIMB Niaga, mereka dapat

menggunakan untuk bertransaksi didalam negeri maupun luar negeri. Penjelasan di atas

menunjukan terdapat kaitan antara topik penelitian ini dengan bisnis internasional.

2.2 Pemasaran Internasional

Definisi pemasaran internasional menurut Cateora dan Graham (2020:22)

“International marketing is the performance of business activities designed to plan, price,

17
promote, and direct the flow of a company”s goods and services to consumers or users

in more than one nation for a profit.” diartikan bahwa pemasaran internasional

merupakan susunan dari kegiatan bisnis atau perdagangan yang menyusun rencana,

menentukan harga, melakukan promosi, serta memberikan arahan terhadap distribusi

barang dan jasa perusahaan kepada konsumen yang meliputi lebih dari satu negara agar

mendapat keuntungan.

Kegiatan bisnis internasional yang meliputi ekspor, impor, investasi langsung

asing yang dilakukan oleh perusahaan, memerlukan konsep bagi perusahaan agar dapat

memasuki pasar internasional untuk mendapat perhatian masyarakat dan pasar produk

yang dimilikinya dapat bertumbuh lebih unggul dari pasar domestik negara yang ingin

dituju. Konsep market entry berhubungan erat terhadap mudah atau sulit yang dihadapi

perusahaan agar dapat diterima dan dapat bersaing dengan kompetitornya dan dapat

menghasilkan produk subtitusi yang ditawarkan Simamora (2000:342). Pada umumnya

faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dapat diterima dinegara lain bergantung

pada tindakan yang dilakukan oleh perusahan, sebagai berikut:

a. Produk yang ditawarkan oleh pendatang baru mampu menggantikan posisi lapangan

dari pasar lama yang dikarenakan produk dimiliki oleh pendatang baru tidak dapat

ditandingi dengan oleh produk yang ditawarkan pasar lama,

b. Tercapainya ekuilibrium baru yang mampu dilakukan oleh perusahaan baru dengan

tingkat harga lebih tinggi namun dapat menutupi biaya unit yang lebih besar sehingga

dapat mengurangi biaya operasi perusahaan.

18
c. Perusahaan yang sudah mapan mengambil kesempatan sebagai pendatang pasar baru

dengan begini strategi antar perusahaan dapat melibatkan pasar dengan produk yang

lain.

Investasi langsung asing (foreign direct investment) merujuk pada kegiatan

perusahaan dalam mengakuisisi perusahaan-perusahaan berbasis asing serta mengelola

usaha baru diluar negeri. Menurut Sherly (2020) alasan berbagai perusahaan mengambil

langkah akuisisi dikarenakan menjadi jalan yang tepat dan cepat dalam memasuki pasar

asing, diversifikasi produk, serta dapat mengakuisisi keahlian dalam teknologi,

pemasaran, dan manajemen. Perusahaan yang kompetitif tentunya sangat menginginkan

akuisisi sehingga pendatang baru akan mengalami kesulitan dan mengalami hambatan

ketika ingin masuk kedalam pasar.

2.3 Bauran Pemasaran

Dalam menjalankan kegiatannya memasarkan barang atau jasa, diperlukan

seperangkat alat bagi pemasar agar mengetahui tanggapan respon dari target pasar,

dimana alat tersebut membentuk bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Amstrong

(2018:77), menyebutkan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) memiliki definisi

“The set of controllable tactical marketing tools that the firm blends to produce the

response wants in the target markets”, yang diartikan bahwa bauran pemasaran

merupakan seperangkat alat pemasaran yang sudah disusun menjadi kesatuan oleh

perusahaan agar mendapatkan respon dari pasar yang menjadi sasaran. Bauran pemasaran

19
terjadi apabila perusahaan melakukan segala sesuatu demi mempengaruhi permintaan

dari konsumen terhadap produk yang ditawarkannya.

Marketing mix terdiri atas product, price, place, and promotion dan dapat

dijelaskan bahwa bauran pemasaran memiliki masing-masing variabel yang dijelaskan

pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 1 Marketing Mix

Sumber: Kotler dan Amstrong (2018:78)

Pada penelitian ini setiap variabel dari bauran pemasaran akan di tambahkan kata

persepsi, sehingga menjadi persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat, dan persepsi

promosi. Menurut Kotler dan Keller (2016) persepsi adalah proses dimana kita memilih,

mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia

20
yang berarti. Persepsi konsumen mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Pemahaman

terhadap persepsi dan proses yang mempengaruhi sangat penting bagi pemasar dalam

upaya membentuk persepsi yang tepat. Terbentuknya persepsi yang tepat pada konsumen

menyebabkan mereka mempunyai kesan dan memberikan penilaian yang tepat. Jika

konsumen mempersepsikan bahwa produk yang dimiliki oleh perusahaan terdapat

keunggulan yang berbeda dengan produk dari perusahaan pesaingnya lain maka

konsumen akan memilih produk dari perusahaan yang dipersepsikannya baik.

2.3.1 Produk (Product)

Definisi produk menurut Kotler dan Amstrong (2018:244) adalah “Product is

anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption,

and that may satisfy a want or need”. Diartikan bahwa produk merupakan segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau

dikonsumsi, dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Penjelasan di atas menerangkan bahwa produk bernilai lebih dari sebuah barang

yang berwujud. Pada produk terdapat tingkatan level yang sering disebut levels of

product antara lain:

1. Core product merupakan tingkat paling dasar didalam sebuh produk atau sering

disebut inti produk. Pada sebuah produk, core product merupakan manfaat utama

dirasakan bagi konsumen dari produk yang digunakan dengan demikian konsumen

merasakan inti dari produk tersebut.

21
2. Actual product yang merupakan level ke 2 dari tingkatan sebuah produk, karakteristik

dari sebuah produk dapat menambah nilai tambah yang dirasakan oleh konsumen.

Contoh dari karakteristik atau fitur dari actual product seperti tingkat kualitas produk,

desain produk, kemasan produk, dan brand.

3. Augmented product merupakan nilai tambah dari suatu produk yang diberikan oleh

perusahaan. Pemberian nilai tambah ini bertujuan agar konsumen yang membeli

produknya mencapai kepuasan. Beberapa contoh augmented product antara lain: jasa

pemasangan setelah pembelian, pengiriman barang dan pemberian kredit, garansi,

dan pelayanan pasca pembelian (after sales service) suatu produk.

Dalam bukunya menurut Kotler dan Amstrong (2018:249-253) alat pemasaran

dari produk dapat diukur melalui ragam produk, kualitas, desain, ciri, merek, kemasan,

serta pelayanan, sebagai berikut:

1. Ragam produk (variety), adalah segala jenis dan keaneka-ragaman dari sebuah

produk yang dibuat produsen dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masing-

masing konsumen yang berbeda-beda dan beraneka-ragam.

2. Kualitas (quality), adalah karakteristik dari sebuah produk yang memiliki

kemampuan besar untuk memuaskan konsumen. Baik atau tidaknya kualitas suatu

produk sangat penting, karena hal ini menjadi pertimbangan utama dari konsumen

dalam memilih produk.

3. Desain (design), merupakan tambahan dari kekhasan suatu produk. Desain yang baik

akan menmbah manfaat produk, menarik perhatian, serta memperkuat daya saing.

22
4. Ciri (features), merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan

dari produk pesaing.

5. Merek (brand), adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari

semua itu yang mengidentifikasi produk dari seorang atau kelompok penjual untuk

membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan merek adalah bagian dari suatu

merek yang dapat dilafalkan.

6. Kemasan (packaging), adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah-kemas

atau pembungkus suatu produk. Kemasan juga berfungsi untuk melindungi suatu

produk dan dapat menimbulkan image tersendiri.

7. Pelayanan (services), pelayanan kepada konsumen diberikan oleh produsen bisa pada

saat konsumen sedang membeli, sebelum, ataupun setelah membeli suatu produk.

2.3.2 Harga (Price)

Dapat dikatakan bahwa harga merupakan suatu unsur yang dapat memberikan

nilai kepada suatu barang atau jasa yang diperjualbelikan. Dapat dikatakan bahwa sifat

dari harga merupakan sifat yang dapat menyesuaikan perkembangan zaman dan nilai

yang dimiliki oleh produk atau barang tertentu tersebut. Dalam sejarah manusia dapat

dikatakan bahwa harga adalah hal utama yang mempengaruhi pilihan pembeli.

Kotler dan Amstrong (2018:308) harga memiliki definisi “The amount of money

that already charged for a certain product or a certain service, or the total values from

a lot of consumers exchange them in order to get the benefits of getting of the product

they want.”. Berdasarkan dari definisi yang telah disebutkan sehingga dapat disimpulkan

23
bahwa harga memegang peranan yang penting dalam proses pemasaran yang ada di

dalam suatu perusahaan atau usaha tertentu. Hal ini dikarenakan bahwa harga dapat

memberikan value atau nila tersendiri dalam suatu barang, yang dapat memberikan

persepsi tersendiri kepada si konsumen.

Terdapat beberapa aspek penting yang digunakan di dalam marketing mix, yaitu

salah satunya ialah marketing tools. Marketing tool ini berisi beberapa komponen yaitu

seperti potongan harga, jangka waktu pembayaran, dan juga daftar harga yang diberikan.

Proses dalam melakukan penetapan harga tentu merupakan aspek yang penting yang

mana terdiri dari enam aspek antara lain:

1. Memutuskan apa tujuan dari penetapan harga yang dilakukan. Terdapat enam tujuan

diantaranya, yaitu untuk kelangsungan hidup yang terlaksana, laba maksimum yang

ingin didapatkan, kemudian ada pendapatan yang ingin didapatkan, proses dari

skimming pasar secara maksimum, kualitas produk, dan peningkatan dari proses

penjualan yang ada.

2. Memutuskan seberapa jauh tingkat harga yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan

perusahaan memiliki startegi dan tujuan penjualan yang berbeda-beda, yang mana

tentu saja ini juga akan berdampak kepada model tingkat harga yang ingin dicapai.

Biasanya, apabila berada dalam kondisi normal, kurva antara permintaan dan harga

tentu akan berbanding terbalik

3. Menghitung atau melakukan perkiraan biaya yang harus dikeluarkan dan

pengaruhnya terhadap proses produksi dan distribusi yang ingin dilakukan oleh suatu

24
perusahaan. Biasanya, bagaimana kemudiaj strategi yang dilakukan oleh perusahaan

agar biaya yang dikeluarkan dapat minimal namun sekaligus meng-cover seluruh

kebutuhan yang diperlukan.

4. Memutuskan dan menganalisis rencana pembiayaan yang digunakan oleh

perusahaan. Dalam hal ini, sebisa mungkin suatu perusahaan harus melakukan risert

terhadap pesaingnya, dalam hal ini terutama perusahaan yang menjual produk yang

sama (target market yang sama). Intinya, bagaimana agar harga yang yang ditetapkan

atau difixkan oleh perusahaan ini nantinya dapat setara, tidak terlampau jauh, baik

dalam hal lebih murah ataupun juga lebih mahal.

5. Perusahaan harus dengan bijak memilih jenis metode penetapan harga apa yang akan

digunakan dalam merumuskan tingkat penjualan yang dilakukan. Untuk metode

penetapan harga dalam perusahaan itu sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa

jenis. Metode-metode itu ialah penetapan harga dari nilai, kemudian penetapan harga

sesuai barang yang berlaku, kemudian penetapan harga yang dipersepsikan, dan lain

sebagainya.

6. Terakhir ialah perusahaan harus mampu dalam menetapkan harga akhir dari produk

atau jasa mereka. Salah satu faktor penting dalam penetapan harga akhir ini ialah

faktor psikologis dan juga demografi dari target market yang mereka tuju.

2.3.3 Tempat (Place)

Produk dan harga telah ditetapkan dan sudah diinformasikan kepada konsumen,

selanjutnya produsen berusaha menyampaikan atau mendistribusikan produk tersebut

25
kepada konsumen dengan mengunakan saluran-saluran distribusi. Menurut Kotler dan

Amstrong (2018) suatu proses distribusi sendiri memiliki tujuan untuk dapat

menyebarluaskan kuantitas dan juga kualitas yang dimiliki oleh suatu produk yang dibuat

oleh usaha tertentu. Proses distribusi ini juga tentunya dapat memudakan para penjual

yang bersangkutan untuk dapat lebih meraih target market mereka yang spesifik (atau

konsumen yang spefisik). Marketing tools untuk tempat dalam marketing mix adalah

channel distribusi, ruang lingkup distribusi (coverage), macam atau jenis produk yang

tersedia di tempat (assortsments), lokasi tempat atau saluran distribusi, ketersediaan

transportasi, sistem penyimpanan (inventory), dan logistik.

1. Channel merupakan saluran dari distribusi penjualan yang bertugas untuk dapat

memastikan barang atau produk yang dijual dapat sampai dengan tepat dan aman ke

konsumen tujuan.

2. Cakupan pasar (coverage), produsen harus memperhatikan cakupan pasarnya

sehingga produk yang akan mereka tawarkan dapat menjangkau sebanyak mungkin

konsumen.

3. Macam produk (assortsments), salah satu tugas pemasar ialah mentransformasi

macam produk yang dibuat oleh produsen menjadi macam produk yang diinginkan

oleh konsumen. Bagi produsen macam produk yang dibuatnya sedikit tetapi

berjumlah besar, sedangkan konsumen menginginkan macam produk yang beraneka

ragam tetapi membelinya dalam jumlah yang sedikit.

26
4. Lokasi, jauh atau dekatnya tempat perbelanjaan yang dipilih oleh konsumen untuk

mendapatkan sebuah produk yang menurut dirinya akan memenuhi kebutuhan. Pada

umumnya konsumen lebih memilih lokasi yang dekat dengan tempat tinggalnya serta

mudah dijangkau sehingga akan menghemat waktu dan biaya.

5. Persediaan (inventory), untuk pelayanan kepada pelanggan dan demi memuaskan

konsumen, perlu memiliki persediaan yang selalu cukup, sehingga ketika konsumen

hendak membeli produk tersebut selalu tersedia. Mengingat tingginya biaya bila

memiliki persediaan yang besar, produsen harus memikirkan jumlah persediaan

dengan tepat dan waktu yang tepat untuk memesan produk tersebut guna efisiensi

biaya.

6. Transportasi, produsen sangat perlu untuk benar-benar menetapkan pilihan terhadap

alat-alat pengangkutannya hingga produk tersebut sampai kepada konsumen ataupun

saluran distribusinya. Karena hal ini akan mempengaruhi biaya produk, wujud

penyerahan (delivery performance), dan kondisi produk pada saat penyerahan.

7. Logistik, atau sering juga disebut distribusi fisik. Adalah tugas-tugas yang

berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian arus fisik bahan

baku, barang jadi, dan berbagai informasi yang berkaitan dari titik awal hingga

sampai titik konsumsi untuk memenuhi keinginan pelanggan dan memperoleh

keuntungan.

27
2.3.4 Promosi (Promotion)

Promosi merupakan suatu aspek penting dalam suatu proses penjualan

perusahaan yang memiliki nilai krusial dan sebisa mungkin harus dapat dialkukan dengan

baik. Menurut Kotler dan Amstrong (2018) promosi yang salah justru di satu sisi dapat

menjatuhkan produk itu sendiri, apabila tidak dilakukan dengan baik dan tepat sasaran

atau dengan kata lain promosi adalah alat komunikasi pemasaran dari suatu produk untuk

menyampaikan pesan atau mengkomunikasikan produknya ke masyarakat, perusahaan

harus dapat menyusun strategi promosi atau komunikasi pemasaran yang baik.

Strategi promosi atau komunikasi pemasaran ini dikenal dengan istilah bauran

promosi (promotion mix) atau juga biasa disebut dengan bauran komunikasi pemasaran

(marketing communications mix). Bauran promosi atau bauran komunikasi pemasaran

tersebut berisi tentang bagaima perusahaan menggunakan komponen komponen promosi

untuk memasarkan produknya. Menurut Kotler dan Amstrong (2018:424) komponen-

komponen pada bauran promosi tersebut antara lain:

a. Advertising: dapat dikatakan bahwa iklan atau advertising merupakan suatu segmen

bagian dari pemasaran yang berusaha untuk memperlihatkan kepada para target

market, terkait dengan kelebihan yang dimiliki oleh produk yang akan dijual kepada

mereka. Perusahaan menggunakan jasa periklanan untuk mempromosikan produknya

ke masyarakat. Tentunya untuk menggunakan jasa periklanan ada biaya-biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan untuk pemasangan iklan produknya. Dibandingkan

dengan komponen promosi lainnya, advertising mempunyai ruang lingkup yang

28
paling luas. Media yang dapat digunakan sebagai sarana untuk beriklan juga

bervariasi antara lain media elektronik (misalnya: televisi, radio, internet), media

cetak (misalnya: koran, majalah, tabloid), atau media massa seperti papan iklan

(billboard).

b. Personal selling: Cara pemasaran suatu produk dilaksanakan dengan cara

menawarkan produk tersebut yang dilakukan oleh tenaga penjualan dari perusahaan

itu sendiri. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan personal untuk tiap-tiap

konsumen, dengan begitu konsumen akan merasa kebutuhannya diperhatikan oleh

perusahaan

c. Sales Promotion: Pemberian insentif jangka pendek guna menarik konsumen untuk

membeli produk dari suatu perusahaan. Cara ini merupakan alat komunikasi

pemasaran yang sangat efektif dan hampir semua perusahaan menggunakan sales

promotion dalam menjual produknya. Beberapa bentuk sales promotion yang sering

digunakan oleh perusahaan adalah pemberian diskon, mengadakan program promo

(misalnya: program buy 1 get 1), atau pemberian hadiah-hadiah menarik untuk

pembelian produk.

d. Public relation: Perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan konsumen

dan masyarakat secara umum. Untuk itu diperlukan yang namanya Public Relations.

Pada saat ini, umumnya perusahaan-perusahaan memiliki Public Relation-nya

masing-masing untuk mempererat dan menjaga hubungan mereka dengan para

konsumen. Kegiatan ini juga bermanfaat sebagai alat membangun citra baik

perusahaan dimata konsumen.


29
e. Direct marketing: Direct marketing merupakan cara komunikasi pemasaran secara

langsung dan ditujukan kepada target konsumen yang telah ditentukan oleh

perusahaan. Bentuk-bentuk direct marketing yaitu direct mail, telemarketing,

electronic marketing, dan lain-lain.

2.4 Persepsi Resiko

Ketika melakukan suatu pembelian atau sebuah keputusan untuk memilih suatu

produk yang ada konsumen akan mempertimbangkan risiko yang akan terjadi. Menurut

Kotler dan Keller (2016) bahwa persepsi risiko (perceived risk) merupakan

ketidakpastian yang dihadapi konsumen sehingga konsumen tidak dapat melihat

kemungkinan yang akan terjadi dari keputusan pembelian yang dilakukan.

Definisi persespi resiko menurut Schiffman dan Wisenbilt (2019:183) adalah

ketika konsumen dihadapkan pada hal yang tidak pasti maka konsumen tidak dapat

memprediksi akibat dari keputusan pembelian yang diambil. Pada persepsi resiko

terdapat 2 dimensi yang menjadi poin penting yakni ketidakpastian dan konsekuensi,

sehingga persepsi konsumen memberi penekanan dimana konsumen dapat terpengaruh

dari resiko yang sudah dipersepsi, sehingga menjadi tidak perduli terhadap ada atau

tidaknya sebuah resiko, apabila persepsi resiko tidak ada dalam pemikiran dari persepsi

konsumen maka perilaku konsumen tidak akan terpengaruh dalam pengambilan

keputusan sebaliknya semakin tingginya kesadaran akan persepsi resiko akan

mempengaruhi pengambilan keputusan.

30
Tipe resiko yang dapat disimpulkan menurut Schiffman dan Wisenbilt (2019)

sebagai berikut:

a. Physical risk: resiko yang ditimbulkan dari resiko ini menyangkut kondisi fisik dari

konsumen, resiko yang dapat mengancam serta membuat kondisi fisik tidak merasa

aman. Contoh dari resiko ini, kemungkinan terjadinya terror, perampokan atau

pencurian ketika melakukan transaksi menggunakan kartu kredit.

b. Performance risk: resiko yang disebabkan kinerja atau layanan sebuah produk yang

tidak memenuhi harapan konsumen. Contoh resiko yang dapat ditimbulkan dari

performance risk, ketika produk kartu kredit tidak sesuai dengan ekspetasi ketika

produk tersebut ditawarkan, atau pelayanan pihak bank yang tidak memuaskan ketika

menangani komplain yang diajukan pihak nasabah.

c. Psychological risk: resiko yang ditimbulkan dari rasa khawatir dan perasaan negatif

dari konsumen yang dapat berpengaruh pada mentalnya terhadap pembelian sebuah

produk. Contoh resiko yang dapat ditimbulkan dari psychological risk adalah resiko

kekhawatiran akan bocornya keamanan informasi pribadi yang mungkin dapat

menimpa konsumen.

d. Financial risk: resiko yang muncul dapat menimbulkan permasalahan kerugian

financial akibat pembelian dari produk. Contoh resiko yang mungkin dapat terjadi

ketika terjadi gagal bayar tagihan yang dapat menyebabkan nasabah terlilit hutang.

e. Time-loss risk: resiko yang dapat menyebabkan kerugian terhadap waktu yang dapat

membuang waktu secara percuma apabila menggunakan atau membeli sebuah

31
produk. Contoh resiko yang dapat terjadi ketika sedang melalukan transaksi

pembayaran dengan kartu kredit memakan waktu yang lama seperti kesulitan sinyal

pada mesin EDC, dan sebagainya.

f. Social risk: resiko ini dapat menyebabkan konsumen mendapat pandangan negatif

atau buruk oleh lingkungan sosial dan dikhawatirkan dapat mengancam kedudukan

si konsumen. Contoh resiko yang dapat terjadi adalah apabila melakukan pembayaran

menggunakan kartu kredit menjadikan orang sekeliling memiliki pandangan buruk

2.5 Keputusan Pembelian (Penggunaan)

Keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong (2018) bahwa setiap proses

dari sebuah keputusan terdapat konsumen yang secara langsung melakukan pembelian

produk. Dapat dijelaskan bahwa keputusan pembelian adalah kegiatan seseorang yang

secara aktual berperan dalam memperoleh dan menggunakan produk yang ditawarkan.

Penelitian ini mengarah pada bidang jasa perbankan sehingga keputusan pembelian yang

dilakukan konsumen adalah keputusan penggunaan dalam melakukan transaksi

pembayaran, maka dari itu teori keputusan pembelian pada penelitian ini disebut sebagai

keputusan penggunaan.

Keputusan akan diambil oleh konsumen, sebelum konsumen hendak memutuskan

melakukan pembelian, konsumen mengalami beberapa tahap proses keputusan

pembelian Kotler dan Keller, (2016:194-201). Tahap-tahap tersebut dapat digambarkan

lewat Gambar 2.2 di bawah ini.

32
Gambar 2. 2 Proses Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler dan Keller (2016:235)

a. Pengenalan masalah: Masa dimana konsumen mengenali adanya masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau

eksternal. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan

tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar

dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat pada

kategori produk tertentu. Para pemasar kemudian dapat menyusun strategi pemasaran

yang mampu memicu minat konsumen.

b. Pencarian informasi: Konsumen yang terangsang kebutuhannya dapat terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak lagi mengenai produk yang dapat

memenuhi kebutuhannya tersebut. Rangsangan tersebut dapat dibedakan menjadi dua

level. Pertama, situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan

33
perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk.

Kedua, level selanjutnya adalah orang yang masuk ke dalam pencarian informasi

secara aktif. Mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk

mempelajari suatu produk. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat

kelompok:

 Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

 Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan toko.

 Sumber publik: media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.

 Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.

c. Evaluasi alternatif: Konsep dasar dalam memahami proses evaluasi konsumen, yaitu

pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari

manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing

produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. Para

konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut yang

dianggap relevan dan penting. Mereka memberikan perhatian terbesar pada atribut

yang memberikan manfaat yang dicarinya. Pada tahap ini, konsumen menggunakan

informasi yang diperolehnya untuk mengevaluasi alternatif produk atau merek yang

ada.

d. Keputusan pembelian: Setelah mengevaluasi, konsumen memutuskan untuk

melakukan pembelian produk atau merek yang menurutnya dapat memberikan

34
manfaat terbesar baginya. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli

merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat

membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu keputusan merek, keputusan

pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu, dan keputusan metode pembayaran.

Pembelian barang kebutuhan sehari-hari melibatkan lebih sedikit keputusan dan lebih

sedikit pertimbangan

e. Perilaku pasca pembelian: Setelah membeli produk, konsumen memiliki kepuasan

atau ketidakpuasan tertentu. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu

produk yang mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, maka

konsumen akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli

kembali produk tersebut. Sebaliknya rasa tidak puas dapat menyebabkan kosumen

kecewa dan menghentikan pembelian.

Terdapat empat model yang menjelasakan dasar kuat konsumen dalam

pengambilan keputusan menurut Schiffman dan Wisenbilt (2019:510) antara lain:

a. Economic view: ekonomi yang menjadi acuan bagi konsumen dalam mengambil

keputusan pembelian, sehingga terdapat pertimbangan harga yang dikeluarkan dapat

sebanding dengan produk serta keuntungan yang akan didapat.

b. Passive view: pemasar berhasil memotivasi dan memberi dorongan kepada konsumen

sehingga terjadinya keputusan dalam pembelian

c. Cognitive view: layanan dan informasi yang diberikan mampu membuat konsumen

memiliki pengetahuan terhadap produk sehingga konsumen mengambil keputusan.

35
d. Emotional view: emosi serta perasaan dari konsumen berperan dalam pandangannya

terhadap sebuah produk sehingga mempengaruhi keputusannya dalam pengambilan

keputusan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Ariyanti (2018), penelitian

menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik accindental sampling yang

menggunakan analisa regresi linear berganda. Persamaan pada penelitian ini terletak pada

teori yang digunakan yaitu bauran pemasaran serta keputusan konsumen. Secara singkat

hasil dari penelitian adalah membuktikan bahwa produk, lokasi, dan orang berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung, variabel proses

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung sedangkan

variabel harga, promosi dan bukti fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

nasabah menabung keputusan nasabah menabung. Perbedaan dari penelitian ini dengan

penelitian dari Wijaya dan Artanti dari segi lokasi dan produk bank yang diteliti berbeda,

kemudian pada penelitian ini terdapat variabel dari persepsi resiko yang mempengaruhi

keputusan konsumen sedangkan penelitian yang dilakukan Wijaya dan Artanti hanya

terdapat variabel dari bauran pemasaran dan keputusan konsumen.

Penelitian Munir (2014) dilakukan dengan metode penelitian analisis deskriptif,

analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini uji persamaan regresi yang telah

dilakukan menunjukkan bahwa produk, promosi, lokasi, karyawan, sarana fisik dan

proses berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam

36
memilih kartu kredit PT. Bank Panin, Tbk. Perbedaan pada penelitian yang dilakukan

oleh Munir dari variabel yang diteliti antara lain produk, promosi, lokasi, karyawan,

sarana fisik dan proses, sedangkan penelitian ini hanya berfokus pada bauran pemasaran

4P.

Penelitian yang dilakukan oleh Sriwijayanti (2008) menggunakan metode

penelitian kuantitatif dan bersifat studi kasus. Data diperoleh dengan kuesioner dan

wawancara serta analisis data menggunakan regresi linier berganda. Teori yang

digunakan bauran pemasaran jasa yakni 7P sehingga terdapat sedikit perbedaan dari

variabel hendak diteiliti dan tidak terdapat persepsi resiko dari penelitian yang dilakukan

oleh Sriwijayanti. Kemudian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sriwijayanti

masing-masing individu memiliki cara pandang yang berbeda-beda mengenai

motivasinya memiliki kartu kredit, baik berdasarkan atas kriteria produk, harga, tempat,

promosi, personil, proses, maupun pelayanan purna jualnya, maka dapat disimpulkan

berpengaruh secara signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rosalia dan Ellyawati (2016) menggunakan

metode penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif dan analisis regresi linear

berganda. Pada penelitian ini terdapat menunjukan hasil persepsi resiko memiliki

pengaruh negatif terhadap kepercayaan konsumen kepada bisnis online dan dapat

menurunkan keputusan pembelian konsumen melalui belanja online. Persamaan dalam

penelitian ini dari teori yang digunakan dari persepsi resiko dan keputusan pembelian,

akan tetapi penelitian yang dilakukan Rosalia dan Ellyawati tidak menggunakan variabel

37
dari bauran pemasaran. Perbedaan juga dari sisi objek dimana penelitian yang dilakukan

oleh Rosalian dan Ellyawati terhadap konsumen yang menggunakan bisnis online dan

penelitian ini pada kartu kredit CIMB Niaga.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

Judul Nama Metode


No Variabel Kesimpulan
Penelitian Penulis Penelitian
1. Pengaruh Metode penelitian Service Hasil dari
Service (Wijaya & yang akan marketing peneltian ini
Marketing Ariyanti, digunakan pada mix dan membuktikan
Mix 2018) penelitian ini keputusan bahwa
Terhadap adalah deskriptif nasabah produk,
Keputusan kuantitatif dengan
lokasi, dan
Nasabah teknik accindental
Untuk sampling yang orang
Menabung menggunakan berpengaruh
Pada Pt. analisa regresi positif dan
Bank linear berganda. signifikan
Mayapada terhadap
Internasional keputusan
Tbk Cabang nasabah
A.Yani menabung.
Pekanbaru
2. Pengaruh (Munir, Metode kuantitatif Strategi Uji persamaan
Strategi 2014) dengan analisis bauran regresi yang
Bauran deskriptif, analisis pemasaran telah
Pemasaran regresi linear dan dilakukan
Terhadap berganda. keputusan menunjukkan
Keputusan nasabah bahwa
Nasabah produk,
dalam promosi,
Memilih lokasi,
Kartu Kredit karyawan,
PT. Bank sarana fisik
Panin Tbk dan proses
Cab. Utama berpengaruh
Makassar secara positif
dan signifikan
terhadap
keputusan
nasabah dalam
memilih kartu
38
kredit PT.
Bank Panin,
Tbk.
3. Pengaruh (Sriwijayanti, Penelitian ini Bauran Berdasarkan
Bauran 2008) bersifat studi kasus. Pemasaran data yang
Pemasaran Data diperoleh dan diperoleh,
Terhadap dengan kuesioner keputusan terdapat
Keputusan dan konsumen. banyak variasi
Konsumen wawancara.Analisis pada
Memiliki data menggunakan masyarakat
Kartu Kredit regresi linier dalam
BRI cabang berganda mengambil
Kramat Solo keputusan
untuk
memiliki kartu
kredit BRI.
Masing-
masing
individu
memiliki cara
pandang yang
berbeda-beda
mengenai
motivasinya
memiliki kartu
kredit, baik
berdasarkan
atas kriteria
produk, harga,
tempat,
promosi,
personil,
proses,
maupun
pelayanan
purna jualnya,
maka dapat
disimpulkan
berpengaruh
secara
signifikan.
4. Pengaruh (Rosalia & Metode kuantitatif Persepsi Hasil dalam
Persepsi Ellyawati, dengan analisis Resiko, penelitian
Risiko 2016 ) deskriptif, analisis Kepercayaan, menunjukkan
Terhadap regresi linear dan bahwa
Kepercayaan berganda persepsi resiko

39
dan Keputusan memiliki
Keputusan Konsumen pengaruh
Pembelian negatif
Online terhadap
kepercayaan
konsumen
kepada bisnis
online dan
dapat
menurunkan
keputusan
pembelian
konsumen
melalui
belanja online
Sumber: diringkas dari penelitian terdahulu

2.7 Kerangka Pemikiran

Perekonomian terus berkembang, transaksi antar individu maupun lembaga

semakin bervariasi. Pada zaman dahulu sistem pembayaran hanya dilakukan secara tunai

atau barter tetapi saat ini sudah dapat dilakukan secara digital. Perubahaan dalam sistem

pembayaran berkembang begitu pesatnya, sehingga bank perlu untuk terus berinovasi

agar dapat lebih mendorong masyarakat untuk terus mau menggunakan produknya. Tidak

dapat dihindari di tengah kondisi sektor riil yang belum pulih hingga saat ini, kredit

konsumsi masih menjadi andalan bank dalam penyaluran kredit. Potensi pasar kartu

kredit sendiri masih begitu besar dan bisnis untuk kartu kredit masih terbuka peluangnya.

Pihak bank perlu membangun pandangan masyarakat dalam bertransaksi menggunakan

kartu kredit akan memberikan benefit bagi penggunanya, sehingga konsumen selalu

menggunakan kartu kredit dalam bertransaksi. Strategi pemasaran yang digunakan oleh

CIMB Niaga agar dapat diterima oleh pasar Indonesia dengan adaptasi pasar

40
menggunakan bauran pemasaran. Strategi pemasaran yang meliputi bauran pemasaran

(marketing mix) terdiri dari product, price, promotion dan place yang biasa disebut

dengan 4P.

Strategi pemasaran yang sudah dirancang agar tercapainya target penjualan

mendapat tantangan dari persepsi resiko yang bermunculan dilingkungan masyarakat

ataupun pada diri individu itu sendiri. Alasan itu sehingga persepsi resiko dapat menjadi

pengaruh dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen. Sebelum

membeli atau menggunakan sebuah produk pasti konsumen akan mencari informasi

terkait dari sebab akibat yang disebabkan oleh produk tersebut. Adapun persepsi resiko

yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan produk yang

ditawarkan perusahaan.

Pada penelitian ini produk yang hendak diteliti adalah produk kartu kredit CIMB

Niaga. Pada bagan kerangka pemikiran di bawah ini, dapat dilihat bahwa terdapat

variabel independen dari penelitian ini yaitu produk (X1), harga (X2), tempat (X3),

promosi (X4) dan persepsi resiko (X5). Diketahui bahwa variabel independen sebagai

pengukur dalam pengaruh keputusan penggunaan (Y) yang merupakan variabel

dependen pada penelitian ini.

41
Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran

Sumber: diringkas dari beberapa literatur

2.8 Hipotesis Penelitian

H1= Variabel persepsi produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

konsumen dalam menggunakan kartu kredit CIMB Niaga wilayah Jakarta.

H2= Variabel persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

konsumen dalam menggunakan kartu kredit CIMB Niaga wilayah Jakarta.

H3= Variabel persepsi tempat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

konsumen dalam menggunakan kartu kredit CIMB Niaga wilayah Jakarta.

H4= Variabel persepsi promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

konsumen dalam menggunakan kartu kredit CIMB Niaga wilayah Jakarta.

42
H5= Variabel persepsi resiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

konsumen dalam menggunakan kartu kredit CIMB Niaga wilayah Jakarta.

43
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2019:16), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandasakan pada

filsafaf positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data instrument penelitian; analisis bersifat statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Prasetyo dan Jannah

(2012:27) penelitian yang dilakukan secara kuantatif tentunya akan menghasilkan data

kuantitatif dan pada penelitian ini akan menggambarkan dan menginterpretasikan sesuai

dengan pada objek penelitian.

Menurut Prasetyo dan Jannah (2012:49) teknik survei merupakan penelitian yang

instrument penelitiannya akan menggunakan kuesioner, dimana kuesioner berisi

pertanyaan dengan struktur baku. Penggunaan teknik survey dalam sebuah penelitian

umumnya akan dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan yang berupa formulir

atau kuesioner dalam bentuk tertulis untuk subjek penelitian dan menunggu jawaban

yang akan menjadi data penelitian. Alasan menggunakan penelitian dengan teknik survei

karena teknik ini sesuai untuk mendapatkan data yang luas dari sekelompok atau

masyarakat yang memiliki populasi dalam jumlah yang besar dan tempat yang menyebar.

Penyebaran daftar pertanyaan atau kuesioner akan dilakukan secara online dengan

menggunakan Googleform dengan begitu memudahkan penelitian ini dalam

44
mengumpulkan data, penggunaan Gform membantu peneliti dalam mengumpulkan data

dimasa pandemic covid 19, yang dimana kondisi ini berlangsung pada saat penelitian ini

sedang berjalan.

Menurut Sugiyono (2019:147) metode deskriptif merupakan metode yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian kuantitatif deskriptif memiliki

definisi penelitian yang memberikan gambaran, penjelasan serrta meringkas kondisi-

kondisi atau suatu fenomena dari variabel penelitian yang terjadi dan diperoleh melalui

gambar, data wawancara, observasi dan berbagai data lainnya. Dengan menggunakan

analisis deskriptif akan mempermudah penelitian dalam menarik kesimpulan dari hasil

data-data yang sudah dikumpulkan melalui teknik survei yang dilakukan oleh penelitian.

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat variabel dependen dan variabel independen, diketahui

dalam Sugiyono (2019) variabel dependen merupakan variabel yang bergantung pada

variabel independen yang dapat diartikan bahwa variabel dependen dapat dipengaruhi

oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan

konsumen. Menurut Prasetyo dan Jannah (2012) variabel independen yaitu variabel yang

memengaruhi variabel dependen baik secara positif ataupun negatif. Variabel independen

dalam penelitian ini terdiri dari bauran pemasaran dan persepsi resiko. Definisi indikator

45
dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen yang diukur dalam

penelitian ini diringkas pada Tabel 3.1.

Batasan agar terhindar dari penyimpangan dalam kegiatan pengukuran variabel

dan pengumpulan data maka dibutuhkan definisi operasional variabel pada sebuah

penelitian. Menurut Sugiyono (2015) definisi operasional merupakan suatu atribut atau

sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Kode Pernyataan Skala Simbol Referensi


Operasional
Keputusan Konsumen Keputusan Skala KP
Penggunaan memutuskan untuk penggunaan Likert (Variabel
melakukan karena manfaat Depende
pembelian produk yang ditawarkan n)
atau merek yang CIMB Niaga
menurutnya dapat KP-1
memberikan
manfaat terbesar
baginya
(Schiffman
& Wisenbilt,
Keputusan 2019)
penggunaan
karena
kemudahan
KP-2
dalam
melakukan
transaksi dengan
kartu kredit
CIMB Niaga

46
Keputusan
penggunaan
karena promosi
yang dilakukan
KP-3 CIMB Niaga
menarik minat

Keputusan
penggunaan
karena beban
biaya dari CIMB
KP-4 Niaga lebih
ringan

Keputusan
penggunaan
reputasi yang
dimiliki oleh
KP-5
CIMB Niaga

Persepsi Segala sesuatu Tingkat bunga Skala P


Produk yang dapat yang ditawarkan Likert (Variabel
ditawarkan kepasar P-1 oleh CIMB Independ
untuk Niaga menarik en)
mendapatkan (Kotler &
perhatian dibeli Amstrong ,
atau dikonsumsi
Kartu kredit
CIMB Niaga 2018)
yang dapat
memuaskan P-2
membantu
keinginan atau memenuhi
kebutuhan. kebutuhan dalam
bertransaksi

47
Pandangan pada
citra dan reputasi
P-3 yang dimiliki
oleh CIMB
Niaga
Point Reward
yang ditawarkan
P-4 pada kartu kredit
CIMB Niaga
Variasi program
yang ditawarkan
P-5 pada produk
kartu kredit
CIMB Niaga
Fitur-fitur pada
penggunaan
P-6 kartu kredit
CIMB Niaga

Persepsi Harga Sejumlah uang Biaya Skala H


yang dibebankan administrasi Likert (Variabel
atas suatu produk pengambilan Independ
atau jasa, atau H-1 en)
tunai melalui
jumlah dari nilai kartu kredit
yang ditukar CIMB Niaga
konsumen atas
Biaya
manfaat-manfaat
H-2
penggantian
karena memiliki
kartu kredit
atau menggunakan (Kotler &
produk atau jasa
CIMB Niaga Amstrong ,
tersebut. Biaya 2018)
keterlambatan
H-3 pembayaran
kartu kredit
CIMB Niaga
Biaya
pengambilan
H-4 overlimit kartu
kredit CIMB
Niaga

48
Persepsi kegiatan yang Durasi waktu Skala T
Tempat dilakukan oleh yang dibutuhkan Likert (Variabel
perusahaan yang T-1 menuju kantor Independ
dapat cabang CIMB en)
dilakukan dengan Niaga terdekat
melakukan Loket yang
pemilihan yang
tersedia pada
tepat sehingga T-2
kantor cabang
konsumen (Kotler &
CIMB Niaga
dapat dengan Amstrong ,
mudah Aplikasi bukti 2018)
memperoleh dan transaksi pada
T-3
selalu tersedia bagi kartu kredit
konsumen. CIMB Niaga
Lokasi ATM
CIMB Niaga
T-4 yang tersebar
sehingga mudah
dijangkau
Persepsi Alat komunikasi Penawaran iklan Skala A
Promosi pemasaran dari yang dilakukan Likert (Variabel
suatu produk untuk A-1 Independ
oleh CIMB
menyampaikan Niaga menarik en)
pesan atau
Penawaran iklan
mengkomunikasik
membantu
an produknya ke
masyarakat, A-2
konsumen
perusahaan harus
mengenal produk
dapat menyusun kartu kredit
strategi promosi CIMB Niaga
atau komunikasi Promosi yang (Kotler &
pemasaran yang dilakukan oleh Amstrong ,
baik. CIMB Niaga 2018)
A-3
menciptakan
kesan bagi
nasabah
Layanan dan
bantuan yang
diberikan dari
A-4 sales
representative
CIMB Niaga
terhadap nasabah

49
Persepsi Ketidakpastian Resiko yang Skala PR
Resiko yang dihadapi menyangkut fisik Likert (Variabel
konsumen PR-1 akibat Independ
sehingga menggunakan en)
konsumen tidak CIMB Niaga
dapat melihat
kemungkinan yang Resiko yang
akan terjadi dari menyangkut dari
keputusan layanan yang
pembelian yang diberikan tidak
dilakukan.
PR-2
sesuai dengan
ekspetasi
nasabah dalam
menggunakan
kartu kredit
CIMB Niaga
Resiko yang
ditimbulkan
menyangkut (Schiffman
terhadap & Wisenbilt,
PR-3 financial nasabah 2019)
apabila
menggunakan
kartu kredit
401CIMB Niaga
Resiko yang
ditimbulkan
menyangkut
PR-4 waktu apabila
menggunakan
kartu kredit
CIMB Niaga
Resiko yang
ditimbulkan
menyangkut
PR-5 sosial apabila
menggunakan
kartu kredit
CIMB Niaga
Sumber: diringkas dari beberapa literatur

50
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2019:126) populasi sebagai wilayah yang terdiri dari obyek atau

subyek penelitian yang sama-sama memiliki kualitas atau karakteristik tertentu yang

telah ditentukan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang

menjadi populasi pada penelitian ini adalah konsumen atau nasabah kartu kredit CIMB

Niaga.

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2019) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Sehingga sampel merupakan bagian dari populasi yang

ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang

didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada.

Akdon dan Riduwan (2013) menjelaskan bahwa terdapat rumus yang dapat

digunakan dalam menghitung sampel apabila populasi yang hendak diteliti yang tidak

diketahui jumlahnya secara pasti. Adapun rumusnya sebagai berikut:

2 2
𝑍𝛼 / 𝜎
𝑛=( )
𝑒

2
(1,96)(0,25)
𝑛=( )
0.05

𝑛 = 96.04

51
Keterangan:
n = jumlah sampel
z = skor z pada kepercayaan 95% yaitu 1,96
σ = standar deviasi sampel
e = error sebesar 5%

Hasil dari jumlah minimum sampel setelah dihitung, membutuhkan minimal

sebanyak 96,04 responden, adapun banyaknya sampel yang berpartisipasi melebihi

dari perhitungan ini maka hasil yang didapat akan lebih baik.

Teknik sampling yang hendak digunakan dalam penelitian ini dengan teknik

sampling jenis non-probability sampling yang menggunakan purposive sampling.

Purposive sampling merupakan teknik sampling yang digunakan untuk menentukan

sampel penelitian dengan mencari kesamaan karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki

oleh sampel yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih baik

(Sugiyono, 2019). Alasan pemilihan sampel dengan menggunkan purposive sampling

adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah penulis

tentukan.

3.4 Pengumpulan dan Sumber Data

3.4.1 Sumber Data

Data Primer
Menurut Bahri (2018) data primer merupakan data yang didapatkan secara

langsung dari sumbernya sehingga data ini tidak memerlukan perantara. Pada penelitian

52
ini sumber yang dibutuhkan adalah nasabah pengguna kartu kredit CIMB Niaga, dan data

yang diperoleh dari nasabah akan diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang berisi

pertanyaan yang akan dijawab oleh sumber.

Data Sekunder

Data sekunder merupakan perolehan sumber data dengan melakukan membaca,

menelaah dan menganalisis suatu hal melalui berbagai media literatur seperti buku-buku,

serta dokumen yang ada (Sugiyono, 2019). Data sekunder yang menjadi sumber data

pada penelitian ini yaitu dari berbagai jurnal yang mencakup teori-teori yang terkait dan

digunakan oleh penulis, referensi dari penelitian terdahulu serta buku.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang dilakukan dalam mengumpulkan data dengan penyebaran

kuesioner, dimana kuesioner berisi pertanyaan yang akan dijawab oleh narasumber

terkait yaitu pengguna kartu kredit CIMB Niaga. Kuesioner tersebut akan dibagikan

secara online, dan alat pengukur yang digunakan dalam penelitian ini dengan skala

Likert. Skala likert ini bersifat interval karena setiap pilihan jawaban memiliki nilai yang

jelas dan jarak antara pilihan jawaban memiliki nilai yang sama. Menurut Sugiyono

(2019:146) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Berikut merupakan tabel dari

pengukuran skala likert.

53
Tabel 3. 2 Pengukuran Skala Likert

Skor Keterangan

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Cukup Setuju

2 Tidak Setuu

1 Sangat Tidak Setuju

Sumber : Sugiyono (2019:146).

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji instrumen yang valid berarti berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2019).

Alat yang digunakan untuk melakukan uji valditas dalam penelitian ini dengan

menggunakan software dari IBM SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi

25. Teknik dalam melakukan uji validitas pada penelitian ini dengan pengujian korelasi

Bivariate Pearson. Fungsi dari pengujian validitas agar dapat diketahui bahwa kuesioner

yang akan dibagikan valid atau layak digunakan untuk penelitian ini.

Uji validitas menggunakan rumus uji signifikasi dalam penelitian yaitu df (degree

of freedom) = n-2 (30-2=28) yang diketahui responden yang akan diuji yaitu 30 orang

dan signifikansi 5%, maka r tabel 0,361. Hasil akan ditentukan validitas sebuah kuesioner

apabila sebagai berikut:

54
 r-hitung > r-tabel maka item dinyatakan valid

 r-hitung < r-tabel maka item dinyatakan tidak valid

Hasil dari R hitung dapat diketahui melalui perhitungan menggunakan SPSS.

Pengujian validitas yang dilakukan dengan mengambil total skor setiap jawaban dari

sampel sejumlah 30 orang pertama. R tabel (N = 30) dengan signifikasi sebesar 5%

merupakan 0,361, sehingga hasil r hitung dari setiap item yang bernilai ≥ 0,361

dinyatakan valid. Sebaliknya, jika r hitung yang didapatkan bernilai ≤ 0,361 maka

item dinyatakan tidak valid.

Tabel 3. 3 Uji Validitas

Variabel Kode r-hitung Keterangan

P1 0,581 Valid
P2 0,768 Valid
Persepsi Produk P3 0.876 Valid
(X1) P4 0,735 Valid
P5 0,826 Valid
P6 0,710 Valid
H1 0,882 Valid
Persepsi Harga H2 0,872 Valid
(X2) H3 0,924 Valid
H4 0,893 Valid
T1 0,879 Valid
Persepsi Tempat T2 0,901 Valid
(X3) T3 0,839 Valid
T4 0,852 Valid
A1 0,803 Valid
Persepsi A2 0,885 Valid
Promosi (X4) A3 0,818 Valid
A4 0,812 Valid
PR1 0,775 Valid
Persepsi Resiko
PR2 0,745 Valid
(X5)
PR3 0,755 Valid
55
PR4 0,862 Valid
PR5 0,825 Valid
KP1 0,938 Valid
KP2 0,798 Valid
Keputusan
KP3 0,884 Valid
Penggunaan (Y)
KP4 0,903 Valid
KP5 0,914 Valid
Sumber: hasil olah data dengan SPSS 25.0

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2016) uji reliabilitas merupakan sebuah uji dengan melakukan

sebuah pengukuran kuesioner yang menjadi indikator dalam variabel. Kuesioner dapat

dikatakan realibel atau tepat apabila jawaban yang diberikan oleh narasumber secara

konsisten dan stabil. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus

Cronbach Alpha karena instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

kuesioner yang diukur menggunakan skala likert. Menurut Nurmally (1978) dalam

Ghozali (2016), instrumen penelitian dapat dikatakan reliable apabila Cronbach Alpha>

0,60.

Tabel 3. 4 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Persepsi Produk (X1) 0,814 Reliable


Persepsi Harga (X2) 0,912 Reliable
Persepsi Tempat (X3) 0,887 Reliable
persepsi Promosi 0,846 Reliable
(X4)
Persepsi Resiko (X5) 0,851 Reliable
Keputusan 0,932 Reliable
Penggunaan (Y)
Sumber: hasil olah SPSS 25.0

56
3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Statistik Deskriptif

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik

deskriptif. Sugiyono (2019) mengatakan bahwa statistik deskriptif digunakan untuk

menganalisis data dengan cara memberikan deskripsi mendetail atau gambaran data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi. Teknik statistik deskriptif yang akan digunakan dengan

mengukur nilai rata-rata dari masing-masing setiap variabel (mean score) dan

keseluruhan variabel (overall mean score).

a. Mean Score

Statistik mean score berfungsi dalam melihat tinggi atau rendahnya penilaian

responden terhadap masing-masing indikator variabel dalam penelitian, berikut ini

rumus perhitungan mean score:

Σ𝑥
𝑀𝑋 =
𝑛

Keterangan:

𝑀𝑋= Mean Score

Σ𝑥 = jumlah nilai masing-masing indikator

N= jumlah responden

b. Overall Mean Score

Statistik over mean score berfungsi dalam melihat penilaian responden terhadap

setiap variabel independen maupun dependen dalam penelitian antara lain persepsi
57
produk, persepsi harga, persepsi tempat, persepsi promosi, persepsi resiko dan

keputusan penggunaan, berikut ini rumus perhitungan over mean score:

Σ𝑀𝑋
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 =
𝑛

Keterangan:

Σ𝑀𝑋 = jumlah Mean Score

N= jumlah responden

Tabel 3. 5 Kategorisasi Beerdasarkan Rata-rata Skor

Kategori Skor

Sangat Bagus >4,2 – 5,0

Bagus >3,4 – 4,2

Netral >2,6 – 3,4

Jelek >1,8 – 2,6

Sangat Jelek 1,0 - 1,8

Sumber: Qadri (2009)

3.6.2 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian data variabel independen dan data variabel

dependen pada persamaan regresi yang dihasilkan, untuk mengetahui apakah

berdistribusi secara normal atau berdistribusi secara tidak normal. Persamaan regresi

dikatakan baik jika mempunyai data variabel independen dan data variabel dependen

berdistribusi secara normal (Sunyoto, 2016:92).

58
Uji normalitas penelitian ini menggunakan tes kolmogrov smirnov dengan menu

exact. Menurut Mehta dan Patel (2012:24) “Ideally you would use exact p values all of

the time. They are, after all, the gold standard.” yang artinya bahwa idealnya dalam uji

normalitas menggunakan p-values (exact). Data dapat dikatakan berdistribusi secara

normal apabila hasil uji normalitas exact >0,05, sebalikanya apabila hasil uji normalitas

exact <0,05 maka data tidak berdistribusi secara normal.

3.6.3 Regresi Linier Berganda

Regresi linear menurut Prasetyo dan Jannah (2012) adalah ukuran statistik yang

digunakan untuk menguji hubungan antara sebuah variabel dependen (Y) dengan satu

atau beberapa variabel independen (X). Dalam analisis regresi berganda, variabel

independen digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen. Rumus

persamaan regresi linear berganda dalam Ghozali (2016) adalah sebagai berikut:

𝒚 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏 𝒙𝟏 + 𝜷𝟐 𝒙𝟐 + 𝜷𝟑 𝒙𝟑 + 𝜷 𝟒 𝒙𝟒 + 𝜷𝟓 𝒙𝟓 + 𝒆

Keterangan:
Y= Keputusan Penggunaan
β₀= konstanta
β₁, β₂, β₃, 𝛽4 , 𝛽5 = koefisien regresi berganda
X1 = Persepsi Produk
X2= persepsi harga
X3= persepsi tempat
X4= persepsi promosi
X5= persepsi resiko
e= variabel penganggu (error)
59
a. Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji T)

Uji statistik T merupakan hasil dari jawaban sementara terhadap rumusan

masalah, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

2019). Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi dari

kedua variabel yang diteliti. Uji statistik t digunakan untuk mengetahui sejauh mana

masing-masing variabel persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat, persepsi

promosi dan persepsi resiko memberikan pengaruh variabel keputusan penggunaan.

Nilai t-hitung didapat dengan menggunakan analisis regresi menggunakan

software SPSS.

Sugiyono (2017:195) menyebutkan bahwa t-tabel dengan taraf kesalahan 5%

(uji dua pihak) atau 1%, dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut:

df = n-k-1

df = 100-5-1

df = 94

Keterangan:

df = degree of freedom

k = jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

Berdasarkan dari perhitungan diatas maka nilai t tabel dengan tingkat kesalahan

5% sebesar 1.661.

60
 Jika nilai t-hitung > t-tabel, berarti variabel independen (X) berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen (Y), berarti hipotesis

diterima.

 Jika t-hitung < t-tabel, berarti variabel independen (X) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen (Y), berarti hipotesis

ditolak.

b. Uji Signifikansi Keseluruhan dan Regresi Sampel (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen dalam

model regresi secara signifikan memengaruhi variabel dependen. Uji F dilakukan

dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan statistik dengan nilai F menurut

tabel. Tabel F merupakan tabel statistik yang memuat keterangan mengenai nilai

probabilitas dari tabel yang disajikan. Dalam masing-masing kolom pada tabel F,

terdapat derajat kebebasan (degree of freedom) untuk pembilang (dk pembilang),

sementara dalam masing-masing baris tabel F terdapat derajat kebebasan untuk

penyebut (dk penyebut).

Sugiyono (2017:192) menyebutkan, untuk mencari nilai F tabel, harus

diketahui lebih dulu nilai dk pembilang dan dk penyebut yang bisa dicari dengan

menggunakan rumus dibawah ini. Penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda dengan lima variabel independen dan satu variabel dependen serta jumlah

sampel sebanyak 100 responden.

dk pembilang = k = 5

61
dk penyebut = n - k – 1

= 100- 5 – 1 = 94

Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level

0,05 (α=5%). Setelah mendapatkan nilai dk pembilang dan penyebut, nilai F tabel

dicari melalui tabel distribusi nilai F dengan tingkat signifikansi 5%, F-tabel

memperoleh hasil 2,311. Teknik perhitungan dari f-hitung menggunakan program

software SPSS.

 Jika nilai f-hitung > f-tabel, berarti variabel independen (X) berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y), berarti hipotesis secara keseluruhan

diterima.

 Jika f-hitung < f-tabel, berarti variabel independen (X) tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y), berarti hipotesis secara keseluruhan

ditolak.

c. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) merupakan fungsi yang mengukur seberapa jauh

variabel independen mampu menjelaskan variasi nilai variabel dependen (Ghozali,

2016). Regresi berganda akan menunjukkan persentase variabel dependen kemudian

akan dijelaskan dari kombinasi semua variabel independen, kemudian hasil dari

koefisien determinasi R² dapat digunakan sebagai persentase untuk menjelaskan

varian dalam variabel dependen oleh variabel independen.

62
Menurut Rieuf (2017) bahwa R-squared selalu berada antara 0 hingga 100%,

yang diketahui apabila:

 0% menunjukan bahwa model tersebut tidak menjelaskan variabilitas

data.

 100% menunjukan bahwa dapat menjelaskan secara keseluruhan

variabilitas data.

Rumus perhitungan sebagai berikut:

KD = R2 × 100%

Keterangan:

KD= Koefisien Determinasi

R= koefisien korelasi

Penjelasan tersebut menunjukan apabila nilai R² yang dihasilkan kecil, berarti

kemampuan variabel persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat, persepsi

promosi dan persepsi resiko dalam menjelaskan variabel dari keputusan penggunaan

pada konsumen amat terbatas. Diketahui pula apabila nilai R² besar, berarti

kemampuan variabel persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat, persepsi

promosi dan persepsi resiko dapat memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel keputusan penggunaan.

63
BAB IV

PROFIL PT. CIMB NIAGA.TBK


4.1 Sejarah Perusahaan

Menurut CIMB Niaga Investor (2021) Bank Niaga adalah perusahaan yang bergerak

dibidang perbankan dengan pelayanan nasabah di Indonesia sejak 1955 hingga kini

dinamakan sebagai Bank CIMB Niaga. Bank lokal dengan penawaran pelayanan perbankan

menggunakan mesin Automatic Teller Machine (ATM) pertama kali di Indonesai tahun 1987.

Perolehan saham yang mengatasnamakan PT Bursa Efek Indonesia pada 29 November 1989

untuk menjadi perusahaan terbuka yang mana sebelumnya bernama PT Bursa Efek Jakarta

dan PT Bursa Efek Surabaya. Terkenal pertama kali dengan pelayanan perbankan secara

online, kepemimpinan dan inovasi CIMB Niaga menerapkan teknologi modern ditahun 1991.

CIMB Niaga memiliki visi kemajuan yang lebih baik ke depan, sehingga pada tanggal 16

September 2004 kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syari'ah mulai dijalankan

karena telah mendapatkan izin dengan berdirinya Unit Usaha Syari'ah.

Akibat krisis keuangan Asia pada tahun 1998, Pemerintah Republik Indonesia

mengakuisisi mayoritas saham bank melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Bank tersebut kemudian diakuisisi oleh CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group),

sebelumnya Commerce Asset Holding Berhad, pada tahun 2002. dari BPPN. Pada tanggal

30 September 2005, Khazanah, pemegang saham mayoritas CIMB Group, mengakuisisi

kepemilikan mayoritas Lippo Bank dalam transaksi terpisah. Sebagai bagian dari

reorganisasi internal untuk mengkonsolidasikan aktivitas seluruh anak perusahaan CIMB

64
Group dengan platform perbankan universal, seluruh kepemilikan saham telah dialihkan

kepada CIMB Group pada tahun 2007. CIMB Group Sdn. Bhd. 92,5 persen dari saham Bank,

baik secara langsung maupun tidak langsung. CIMB Group Sdn. Bhd. Adalah grup

perbankan universal terbesar kelima di ASEAN, yang beroperasi di Indonesia, Malaysia,

Thailand, Singapura, Kamboja, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Filipina

(CIMB Niaga Investor, 2021).

Sejak tahun 2007, Khazanah menjadi pemegang saham pengendali Bank Niaga dan

Lippo Bank (melalui CIMB Group) yang telah melakukan langkah merger untuk memenuhi

Single Presence Policy (SPP) Bank Indonesia. Nama PT Bank Niaga Tbk diubah menjadi

PT Bank CIMB Niaga Tbk (re-branding) pada tahun 2008, sebelum dilakukan

penggabungan, berdasarkan Akta No. 38 tanggal 28 Mei 2008, yang dibuat di hadapan Dr.

Amrul Partomuan Pohan, SH, LL.M, Notaris di Jakarta yang merupakan merger pertama di

Indonesia (CIMB Niaga Investor, 2021).

Gubernur Bank Indonesia menerbitkan surat keputusan pada tanggal 15 Oktober

2008, berjudul "Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Lippo Tbk menjadi PT Bank CIMB

Niaga Tbk.” Bank menyelesaikan merger Bank Lippo menjadi CIMB Niaga yang berlaku

efektif pada tanggal 1 November 2008 melalui penerimaan surat dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada 22 Oktober 2008, surat pemberitahuan efektif

diperoleh dari pernyataan penggabungan usaha Bapepam-LK di dalam surat S-

4217/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008. Koneksi CIMB ke jaringan regional ASEAN melalui

CIMB Group merupakan keuntungan yang diperoleh dari penggabungan usaha sebagai

65
lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Bermodal inti minimum Rp30 trilliun

CIMB Niaga berhasil masuk ke jajaran Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU).

Beragam produk dan layanan yang ditawarkan CIMB Niaga dalam bidang perbankan

yang komprehensif di Indonesia mulai dari perbankan konsumer, usaha kecil dan menengah

(UKM), komersial, hingga korporasi dengan dukungan kapabilitas tresuri serta transaksi

bank dan terpenuhi oleh jaringan branchless banking. Melalui Unit Usaha Syariah, CIMB

niaga memiliki produk serta layanan komersial dan syariah yang dinamakan CIMB Niaga

Syariah.

Keunggulan CIMB Niaga salah satunya dapat menawarkan ragam produk dan

layanan serta solusi yang komprehensif dalam transaksi banking bagi pihak bank untuk

mengelola operasional keuangan domestik dan cross border. Pengelolaan produk cash

management, remittance, trade finance dan value chain merupakan solusi yang telah

disediakan oleh Bank CIMB Niaga. Menggunakan BizChannel@CIMB sebagai fitur internet

banking yang digunakan untuk segmenkorporasi, memudahkan berbagai macam transaksi

pembayaran dan juga jual beli valuta asing tanpa harus datang kekantor cabang CIMB Niaga

terlebih dahulu karena dapat dilakukan secara online. Keahlian tersebut menjadikan CIMB

Niaga mendapatkan penghargaan di bidang transaction banking yang bergengsi, FX sebagai

Best Cash Management Bank, Best Trade Finance Bank dan The Leading FX Provider in

Indonesia.

CIMB Niaga didukung oleh 451 kantor cabang, 4.316 unit ATM, 133 unit Mesin

Setor Tunai (CDM) dan 801 unit Cash Recycle Machine (CRM), serta 12.064 karyawan yang
66
tersebar di seluruh Indonesia per 31 Desember 2020. CIMB Niaga akan terus menggunakan

seluruh sumber dayanya untuk menciptakan sinergi antara unit bisnis dan CIMB Group

dengan berkomitmen pada integritas, ketekunan dalam mengutamakan nasabah, dan

semangat untuk berprestasi. Hal-hal tersebut ialah nilai-nilai inti CIMB Niaga, dan kewajiban

yang harus dipenuhi agar perusahaan memiliki masa depan yang cerah. Mampu berkembang

dan tumbuh menjadi yang terdepan untuk seterusnya ialah harapan CIMB Niaga yang mana

hal tersebut diyakini dapat memberikan layanan perbankan untuk masyarakat (CIMB Niaga

Investor, 2021).

4.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. CIMB Niaga. Tbk.

“Menjadi Perusahaan ASEAN yang termuka”- (CIMB Niaga, 2021)

Misi PT. CIMB Niaga. Tbk.

“Menyediakan layanan perbankan universal di Indonesia secara terpadu sabagai

perusahaan dengan kinerja unggul di kawasan ASEAN dan kawasan utama lainnya,

serta mendukung percepatan integrasi ASEAN dan menghubungkannya dengan

kawasan lain” - (CIMB Niaga, 2021)

4.3 Budaya Organisasi Perusahaan

Budaya organisasi PT CIMB Niaga Tbk seperti yang dijelaskan pada website adalah

sebagai berikut:

C: Customer Obsessed

67
CIMB Niaga hadir dan memiliki upaya untuk memastikan para nasabah dapat merasakan

kepuasan dan kebahagian bersama CIMB Niaga

H: High Performance

CIMB Niaga akan selalu menantang diri agar tercapainya hasil yang lebih baik dengan

setiap tindakan yang dilakukan

I: Integrity

CIMB Niaga akan selalu menekankan pada kejujuran, tanggung jawab, siap siaga,

waspada, cermat serta dapat diandalkan dalam segala hal

D: Diversity and Inclusion

CIMB Niaga memiliki keyakinan bahwa individu dapat berkontribusi positif agar dapat

memajukan perusahaan tanpa membedakan perbedaan suku, ras, agama, jenis kelamin,

pendapat serta latar belakang lainnya.

A: Agility

CIMB Niaga memiliki kemampuan untuk cepat tanggap terhadap perubahan dan

memiliki solusi dari tantangan yang dihadapi.

4.4 Logo PT. CIMB Niaga Tbk

Logo pada PT. CIMB Niaga Tbk menggunakan warna merah yang disertakan dengan

lambang tanda kepala panah mengarah ke kanan yang terlihat ciri khas dari Bank CIMB

Niaga.

68
Gambar 4. 1 Logo CIMB Niaga

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:CIMB_Niaga_logo.svg diakses 16 April 2021

Kombinasi warna merah dan putih pada logo CIMB Niaga menjadi warna khas pada

Bank ini. Pada gambar diatas juga menjelaskan bahwa panah mengarah kekanan

melambangkan forward yang artinya maju kedepan, kemudian apabila dilihat dari tiga

dimensi akan terlihat bahwa logo dari CIMB Niaga seperti buku tabungan.

4.5 Kartu Kredit CIMB Niaga

CIMB Niaga memiliki beberapa jenis dari produknya pada kartu kredit, yang tujuannya

untuk membantu masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran dengan mudah dan

dapat digunakan ketika darurat. Kartu kredit yang dimiliki oleh CIMB Niaga tentunya

bebas biaya tahunan. Syarat dan ketentuan umum yang wajib dipenuhi oleh nasabah

untuk mendapatkan kartu kredit milik CIMB Niaga.

 Personal

- Usia pemegang kartu - Usia pemegang kartu

utama minimal 21 tahun tambahan minimal 17

dan maksimal 65 tahun tahun hingga 70 tahun

69
- Mengisi formulir aplikasi - Lampiran Surat

untuk pembuatan kartu Keterangan Penghasilan

kredit - Lampiran fotokopi SPT

- Lampiran identitas diri PPh 21 terbaru

(KTP, SIM, atau Paspor) - Lampiran fotokopi NPWP

- Lampiran fotokopi slip gaji

 Pengusaha/Bisnis

- Lampiran fotokopi rekening koran 3 bulan terakhir

- Lampiran fotokopi Akta Perusahaan atau SIUP

Berikut ini akan dijelaskan produk kartu kredit yang dimiliki oleh CIMB Niaga:

1. CIMB Niaga Classic Credit Card

Kartu kredit Classic ini dikeluarkan oleh MasterCard yang mendapatkan keuntungan

dalam gratis biaya iuran tahunan, sedangkan yang dikeluarkan oleh VISA akan

diberikan gratis biaya iuran selama dua tahun pertama. Apabila ingin mengajukan

kartu tambahan akan dikenakan biaya tahunan sebesar Rp 75 ribu Setiap melakukan

transaksi menggunakan kartu kredit ini akan mendapatkan poin Xtra yang dihitung

setiap transaksi lima ribu rupiah (Rp.5000) akan mendapatkan 1 pon Xtra berlaku

kelipatan. Biaya penarikan tunai dengan menggunakan kartu kredit ini dikenakan

sebesar 60 ribu Rupiah atau 5% dari jumlah uang yang ditarik. Minimal pendapatan

untuk memiliki kartu kredit ini lebih dari Rp 3 juta setiap bulannya.

2. CIMB Niaga Gold Credit Card

70
Kartu kredit Gold ini dikeluarkan oleh MasterCard yang mendapatkan keuntungan

dalam gratis biaya iuran tahunan, sedangkan yang dikeluarkan oleh VISA akan

diberikan gratis biaya iuran selama dua tahun pertama. Apabila ingin mengajukan

kartu tambahan akan dikenakan biaya tahunan sebesar Rp 150 ribu. Setiap melakukan

transaksi menggunakan kartu kredit ini akan mendapatkan poin Xtra yang dihitung

setiap transaksi lima ribu rupiah (Rp.5000) akan mendapatkan 1 pon Xtra berlaku

kelipatan. Biaya penarikan tunai dengan menggunakan kartu kredit ini dikenakan

sebesar 75 ribu Rupiah atau 5% dari jumlah uang yang ditarik. Minimal pendapatan

untuk memiliki kartu kredit ini lebih dari Rp 5 juta setiap bulannya.

3. CIMB Niaga MasterCard Platinum

Kartu kredit MasterCard Platinum ini dikeluarkan oleh MasterCard yang

mendapatkan keuntungan dalam gratis biaya iuran tahunan, serta pada kartu

tambahan akan tetap mendapat biaya gratis tahunan dengan komunitas CIMB Niaga

(ACA, Juke, AUSCI). Setiap melakukan transaksi menggunakan kartu kredit ini akan

mendapatkan poin Xtra yang dihitung setiap transaksi lima ribu rupiah (Rp.5000)

akan mendapatkan 1 pon Xtra berlaku kelipatan, bunga ringan lama waktu cicilan

3,6, dan 12 bulan. Minimal pendapatan untuk memiliki kartu kredit ini lebih dari Rp

7,5 juta setiap bulannya atau Rp 90 juta/tahun.

4. Syariah Gold

Nasabah yang memiliki gaya hidup syariah, maka solusi terbaik yang ditawarkan oleh

CIMB Niaga adalah Syariah Gold. Kartu utama pemilik syariah akan tetap

mendapatkan biaya gratis tahunan, dan fasilitas cicilan ketika transaksi retail dengan
71
minimum Rp 500 ribu serta pemberian fasilitas QuickPay dan OtoPay. Perbedaan

fasilitas QuickPay dan OtoPay, pada QuickPay akan mempermudah dalam

pembayaran tagihan bulanan dalam satu lembar tagihan, OtoPay membantu

pembayaran kartu kredit dengan memotong secara otomatis dalam satu lembar

tagihan.

72
BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


5.1 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini data yang sudah diperoleh dari responden kemudian diolah dan

menghasilkan data yang memuat karakteristik masing-masing karakteristik dari responden.

Mengikuti perhitungan jumlah ukuran sampel yang sudah ditentukan oleh Akdon dan

Riduwan (2013) melakukan penyebaran kuesioner dan mengambil sampel sebanyak 100

responden.

Proses dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini dengan software Google

Formulir yang sudah tersusun pernyataan-pernyataan terkait yang sesuai pada tujuan

penelitian ini. Kumpulan dari pernyataan ini dituangkan pada lembar kuesioner online yang

berbentuk link sehingga penyebaran kuesioner dapat lebih mudah untuk dilakukan.

Penyebaran link kuesioner akan disalin dan disebarluaskan melalui sosial media seperti

Whatsapp, Instagram, Line, dan Facebook.

Pengisian kuesioner yang diisi oleh responden yang sesuai dengan kriteria yang

diberikan oleh peneliti, kriteria yang dihitung dalam pengisian kuesioner antara lain: (1) Pria

maupun wanita Indonesia yang memiliki kartu kredit CIMB Niaga wilayah DKI Jakarta (2)

Pernah melakukan transaksi dan melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit CIMB

Niaga lebih dari 2 bulan. Hasil dari pengumpulan data total keseluruhan dari pengisian

kuesioner yang diisi oleh responden berjumlah 103 orang, tetapi 3 orang diantaranya tidak

73
memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh penelitian ini, maka dari itu hasil dari pengolahan

data penelitian ini 100 responden yang memenuhi kriteria.

Karakteristik responden yang diperlukan dalam pengisian kuesioner ini yaitu jenis

kelamin, domisili, usia, pekerjaan, dan produk kartu kredit CIMB Niaga yang dimiliki.

Apabila responden tidak mengisi bagian pada produk kartu kredit CIMB Niaga yang dimiliki

maka tidak dapat mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, sehingga mempermudah

dalam pengolahan data dan meminimalisir responden yang tidak memenuhi kriteria.

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili

Domisili responden yang mengisi kuesioner terbagi dalam lima bagian kawasan DKI

Jakarta, antara lain Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta

Pusat dapat dilihat pada Grafik 5.1

Grafik 5. 1 Domisi Responden

13% Jakarta Barat

39% Jakarta Pusat


15%
Jakarta Utara
Jakarta Selatan
18%
15% Jakarta Timur

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan Grafik 5.1 dapat diketahui bahwa dari keseluruhan 100 responden,

domisili yang mendominasi pada wilayah Jakarta Barat, yaitu sebesar 39% sebanyak 39
74
orang, kemudian Jakarta Utara sebesar 18% sebanyak 18 orang. Selanjutnya Jakarta Pusat

dengan persentase sebesar 15% sebanyak 15 orang dan Jakarta Selatan memiliki persentase

yang sama sebesar 15% sebanyak 15 orang. Persentase paling sedikit diperoleh pada wilayah

Jakarta Timur sebesar 13% sebanyak 13 orang

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili

Jenis kelamin responden dilihat pada melalui Grafik 5.2 berikut pada dibawah ini:

Grafik 5. 2 Jenis Kelamin Responden

Laki-Laki
44%
Perempuan
56%

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan Grafik 5.2 dapat diketahui bahwa 56% dari 100 responden berjenis

kelamin perempuan, yaitu sebesar 56 orang, sedangkan persentase laki-laki sebesar 44%

yakni 44 orang. Dari profil responden berdasarkan jenis kelamin masih cukup seimbang

dalam perolehan data dari perempuan dan laki-laki.

75
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik berdasarkan usia dibagi menjadi beberapa kelompok rentang usia

sehingga dapat lebih ringkas. Kelompok dari rentang usia responden dapat dilihat melalui

Grafik 5.3 berikut ini.

Grafik 5. 3 Usia Responden

7%
21%

18-25 tahun

32% 26-35 tahun


36-45 tahun
46-55 tahun

40%

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan Grafik 5.3 diketahui bahwa responden dengan rentang usia 26-35 tahun

merupakan persentase terbesar dalam penelitian ini yaitu sebesar 40% sebanyak 40 orang.

Selanjutnya persentase 32% diperoleh oleh rentang usia 36-45 tahun sebesar 32 orang,

kemudian persentase 21% diperoleh oleh rentang usia 18-25 tahun sebesar 21 orang.

Perolehan persentase terkecil pada penelitian ini oleh rentang usia 46-55 tahun sebesar 7%

76
yaitu 7 orang. Profil usia responden cukup bervariasi akan tetapi rentang usia 46-55 tahun

kurang mewakili dalam penelitian ini.

5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan responden makan dibagi ke dalam beberapa jenis profesi

melalui Grafik 5.4 di bawah ini.

Grafik 5. 4 Pekerjaan Responden

6%
10% Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
40%
Wirausaha
16%
Ibu Rumah Tangga
Mahasiswa

21% Lainnya
7%

Sumber: hasil olah data mentah

Pada Grafik 5.4 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

yang memiliki persentase terbesar diperoleh dari pegawai swasta sebesar 40% atau 40 orang,

kemudian disusul oleh wirausaha dengan persentase sebesar 21% atau 21 orang. Persentase

sebesar 16% diperoleh dari ibu rumah tangga atau sebanyak 16 orang, kemudian 10% oleh

mahasiswa sebanyak 10 orang, 7% oleh pegawai negeri sebanyak 7 orang dan persentase

terkecil oleh pekerjaan lainnya sebesar 6% atau 6 orang. Pekerjaan lainnya dapat diketahui

77
terdapat guru, freelancer, web-writter, dan dokter gigi. Perwakilan dari pegawai swasta dan

wirausaha cukup mendominasi pada penelitian ini.

5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kartu Kredit

Jenis atau Produk dari Kartu Kredit CIMB Niaga yang dimiliki oleh responden dibagi

menjadi beberapa dapat dilihat melalui Grafik 5.5 berikut ini.

Grafik 5. 5 Produk CIMB Niaga Responden

4%
Platinum
12%

Gold: Free anual fee for


life
15% 49% Classic: Ease your daily
life
Travel Card

Syariah Gold
20%

Sumber: hasil olah data mentah

Grafik 5.5 menunjukan bahwa jenis kartu kredit yang dimiliki oleh responden

dengan persentase terbesar pada jenis kartu Platinum sebesar 49% atau 49 orang. Jenis

kartu Gold memiliki persentase sebesar 20% atau 20 orang, kemudian pada kartu Classic

sebesar 15% atau 15 orang, pada kartu TravelCard sebesar 12% atau 12 orang, dan

78
persentase terkecil sebesar 4% atau 4 orang oleh Syariah Gold. Perwakilan responden

yang memiliki jenis kartu Platinum lebih mendominasi dalam penelitian ini.

5.2 Analisis Deskriptif

Pada penelitian ini terdapat lima variabel independen yaitu variabel persepsi produk,

variabel persepsi harga, variabel persepsi tempat, variabel persepsi promosi, dan variabel

persepsi resiko, kemudian terdapat variabel keputusan konsumen sebagai variabel dependen.

Setiap variabel-variabel terdapat beberapa pertanyaan yang perlu dan wajib diisi oleh

responden. Jawaban dari setiap responden kemudian mendapat hasil dengan pengukuran

skala Likert. Menurut Sekaran dan Bougie (2016:215) dalam pengukuran skala likert, setiap

jawaban terdapat poin atau nilai yang diberikan kepada setiap pertanyaan yang terdapat pada

masing-masing variabel, antara lain:

1. Sangat Tidak Setuju memperoleh nilai 1

2. Tidak Setuju memperoleh nilai 2

3. Cukup Setuju memperoleh nilai 3

4. Setuju memperoleh nilai 4

5. Sangat Setuju memperoleh nilai 5

Variabel-variabel tersebut tentunya memiliki pertanyaan atau indicator yang dibahas

dengan disertai jawaban yang diperloleh melalui penyebaran kuesioner secara online yang

telah diisi oleh responden yang telah diringkas ke dalam bentuk grafik dibawah ini.

79
5.2.1 Variabel Persepsi Produk

Variabel independen pertama yaitu variabel persepsi produk, dimana menurut Kotler

dan Amstrong (2018:224) bahwa produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan

ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi, dan yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan. Definisi dari produk memunculkan enam pertanyaan

atau indikator yang dimuat pada lembar kuesioner pada variabel produk.

5.2.1.1 Tingkat Bunga yang di tawarkan

Indikator pada variabel produk yang pertama yaitu tingkat bunga yang

ditawarkan oleh CIMB Niaga dengan kode P-1 memberikan keterangan apakah

tingkat bunga yang ditawarkan oleh kartu kredit CIMB Niaga memiliki daya tarik

bagi konsumen. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.6 di bawah ini.

Grafik 5. 6 Indikator P-1

60 57

40
23
18
20
0 2
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju


Cukup Setuju Setuju
Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

80
Berdasarkan data dari Grafik 5.6 dapat diketahui bahwa 57% atau 57

responden telah menyatakan setuju terhadap pertanyaan “tingkat bunga yang

ditawarkan merupakan daya tarik bagi anda untuk memutuskan memilih kartu kredit

CIMB Niaga”. Sisa responden lainnya memiliki persentase sebesar 23% atau 23

orang memilih sangat setuju, 18% (18 orang) cukup setuju, 2% (2 orang) tidak setuju,

dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan

bahwa responden cukup besar setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.1.2 Memenuhi Kebutuhan dalam Transaksi

Pada variabel produk indikator kedua yaitu Memenuhi kebutuhan dalam

bertransaksi atau P-2. Indikator ini berisi pertanyaan “kartu kredit CIMB Niaga dapat

membantu anda dalam hal pemenuhan kebutuhan ketika melakukan pembayaran”.

Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.7 di bawah ini.

Grafik 5. 7 Indikator P-2

70 63
60
50
40
30 26
20 11
10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

81
Berdasarkan Grafik 5.7 dapat diketahui bahwa persentase terbesar yaitu 63%

(63 orang) telah memilih opsi setuju. Pada indikator ini tidak ada responden yang

memilih opsi sangat tidak setuju dan tidak setuju, sementara 26% memilih opsi sangat

setuju dan 11% memilih opsi cukup setuju. Perolehan data telah menunjukan bahwa

responden cukup besar yang setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.1.3 Citra dan Reputasi

Pada variabel produk indikator ketiga yaitu citra dan reputasi atau P-3.

Indikator ini berisi pertanyaan “kartu kredit CIMB Niaga merupakan produk dari

bank yang mempunyai citra dan reputasi yang baik”. Perolehan hasil dapat dilihat

pada Grafik 5.8 di bawah ini.

Grafik 5. 8 Indikator P-3

70
60
60
50
40
28
30
20 12
10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan Grafik 5.8 dapat diketahui bahwa persentase terbesar yaitu 60%

(60 orang) telah memilih opsi setuju. Pada indikator ini tidak ada responden yang

82
memilih opsi sangat tidak setuju dan tidak setuju, sementara 28% (28 orang) memilih

opsi sangat setuju dan 12% (12 orang) memilih opsi cukup setuju. Perolehan data

telah menunjukan bahwa responden cukup besar yang setuju dengan pernyataan

tersebut.

5.2.1.4 Point Reward yang ditawarkan

Indikator pada variabel produk yang ke-empat yaitu point reward atau hadiah

yang ditawarkan oleh CIMB Niaga dengan kode P-4 memberikan keterangan apakah

point reward atau hadiah yang ditawarkan oleh kartu kredit CIMB Niaga memiliki

daya tarik bagi konsumen. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.9 di bawah ini.

Grafik 5. 9 Indikator P-4

70 61
60
50
40
30 24
20 14
10 1
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

83
Berdasarkan data dari Grafik 5.9 dapat diketahui bahwa 61% atau 61

responden telah menyatakan setuju terhadap pertanyaan “point reward atau hadiah

yang ditawarkan kartu kredit CIMB Niaga merupakan daya tarik tersendiri bagi anda

dibandingkan point reward yang ditawarkan bank lain”. Sisa responden lainnya

memiliki persentase sebesar 23% atau 23 orang memilih sangat setuju, 18% (18

orang) cukup setuju, 2% (2 orang) tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk

sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan bahwa responden cukup besar

setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.1.5 Program-program CIMB Niaga

Indikator pada variabel produk yang ke-lima yaitu dalam memiliki kartu

kredit CIMB Niaga maka dapat mengikuti program-program pada periode tertentu

dengan kode P-5memberikan keterangan apakah program-program yang ditawarkan

oleh kartu kredit CIMB Niaga memiliki daya tarik bagi konsumen. Perolehan hasil

dapat dilihat pada Grafik 5.10 di bawah ini.

84
Grafik 5. 10 Indikator P-5

70 63
60
50
40
30 24
20 13
10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan Grafik 5.10 dapat diketahui bahwa persentase terbesar yaitu 63%

(63 orang) telah memilih opsi setuju. Pada indikator ini tidak ada responden yang

memilih opsi sangat tidak setuju dan tidak setuju, sementara 24% (24 orang) memilih

opsi sangat setuju dan 13% (13 orang) memilih opsi cukup setuju. Perolehan data

telah menunjukan bahwa responden cukup besar yang setuju dengan pernyataan

tersebut.

5.2.1.6 Fitur-fitur CIMB Niaga

Pada variabel produk indikator keenam yaitu fitur-fitur CIMB Niaga atau P-

6. Indikator ini berisi pertanyaan “fitur-fitur yang ditawarkan kartu kredit CIMB

Niaga seperti Octo-Mobile, pembayaran tagihan-tagihan, pembayaran telepon,

transfer saldo dan sebagainya mempelancar kebutuhan anda”. Perolehan hasil dapat

dilihat pada Grafik 5.11 di bawah ini.

85
Grafik 5. 11 Indikator P-6

60 56

50
40
28
30
20 16

10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan Grafik 5.11 dapat diketahui bahwa persentase terbesar yaitu 56%

(56 orang) telah memilih opsi setuju. Pada indikator ini tidak ada responden yang

memilih opsi sangat tidak setuju dan tidak setuju, sementara 28% (28 orang) memilih

opsi sangat setuju dan 16% (16 orang) memilih opsi cukup setuju. Perolehan data

telah menunjukan bahwa responden cukup besar yang setuju dengan pernyataan

tersebut.

5.2.2 Variabel Persepsi Harga

Penelitian pada variabel independen kedua yaitu variabel persepsi harga, dimana

menurut Kotler dan Amstrong (2018:308) harga memegang peranan yang penting dalam

proses marketing yang ada di dalam suatu perusahaan atau usaha tertentu. Hal ini

dikarenakan bahwa harga dapat memberikan value tersendiri dalam suatu barang, yang dapat

memberikan persepsi tersendiri kepada si konsumen. Berdasarkan dari definisi harga

86
memunculkan empat pertanyaan atau indikator yang dimuat pada lembar kuesioner pada

variabel harga.

5.2.2.1 Biaya Administrasi Pengambilan Tunai

Indikator pada variabel harga yang pertama yaitu biaya administrasi

pengambilan tunai melalui kartu kredit CIMB Niaga dengan kode H-1. Perolehan

hasil dapat dilihat pada Grafik 5.12 di bawah ini.

Grafik 5. 12 Indikator H-1

60
48
50
40
28
30 22
20
10 2
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.12 dapat diketahui bahwa 48% atau 48

responden telah menyatakan setuju terhadap pertanyaan “Biaya administrasi untuk

pengambilan tunai melalui kartu kredit CIMB Niaga bagi anda masih terjangkau”.

Sisa responden lainnya memiliki persentase sebesar 28% atau 28 orang memilih

cukup setuju, 22% (22 orang) sangat setuju, 2% (2 orang) tidak setuju, dan tidak ada

87
yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan bahwa

responden cukup besar setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.2.2 Biaya Penggantian Kartu Kredit

Indikator pada variabel harga yang kedua yaitu biaya penggantian kartu kredit

CIMB Niaga dengan kode H-2. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.13 di

bawah ini.

Grafik 5. 13 Indikator H-2

60 57

50
40
30 24
20 15
10 4
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.13 dapat diketahui bahwa 57% atau 57

responden telah menyatakan setuju terhadap pertanyaan “Biaya penggantian kartu

kredit CIMB Niaga bagi (misalnya terjadi kehilangan, rusak, dll) tidak memberatkan

anda”. Sisa responden lainnya memiliki persentase sebesar 24% atau 24 orang

memilih sangat setuju, 15% (15 orang) cukup setuju, 4% (4 orang) tidak setuju, dan

88
tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan

bahwa responden cukup besar setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.2.3 Biaya Keterlambatan Pembayaran Kartu Kredit

Indikator pada variabel harga yang ketiga yaitu biaya keterlambatan

pembayaran kartu kredit CIMB Niaga dengan kode H-3. Perolehan hasil dapat dilihat

pada Grafik 5.14 di bawah ini.

Grafik 5. 14 Indikator H-3

70
59
60
50
40
30 21
19
20
10 1
0
0
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju
Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.14 dapat diketahui bahwa 59% atau 59

responden telah menyatakan setuju terhadap pertanyaan “Biaya keterlambatan

pembayaran kartu kredit CIMB Niaga memiliki tarif lebih ringan dibandingkan bank

lainnya”. Sisa responden lainnya memiliki persentase sebesar 21% atau 21 orang

memilih sangat setuju, 19% (19 orang) cukup setuju, 1% (1 orang) tidak setuju, dan
89
tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan

bahwa responden cukup besar setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.2.4 Biaya Pengambilan Overlimit

Indikator pada variabel harga yang keempat yaitu biaya pengambilan

overlimit kartu kredit CIMB Niaga dengan kode H-4. Perolehan hasil dapat dilihat

pada Grafik 5.15 di bawah ini.

Grafik 5. 15 Indikator H-4

50 47

40

30 27
23
20

10
3
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.15 dapat diketahui bahwa 47% atau 47

responden telah menyatakan setuju terhadap pertanyaan “Biaya pengambilan

overlimit dari batas kredit untuk kartu kredit CIMB Niaga memiliki tarif lebih ringan

dibandingkan bank lainnya”. Sisa responden lainnya memiliki persentase sebesar

27% atau 27 orang memilih cukup setuju, 23% (23 orang) sangat setuju, 3% (3 orang)

90
tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data tersebut telah

menunjukan bahwa responden cukup besar setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.3 Variabel Persepsi Tempat

Variabel independen ketiga yaitu variabel persepsi tempat, dimana menurut Kotler

dan Amstrong (2018) proses distribusi sendiri memiliki tujuan untuk dapat menyebarluaskan

kuantitas dan juga kualitas yang dimiliki oleh suatu produk yang dibuat oleh usaha tertentu.

Berdasarkan dari definisi tempat dalam bauran pemasaran memunculkan empat pertanyaan

atau indikator yang dimuat pada lembar kuesioner pada variabel tempat.

5.2.3.1 Durasi Waktu menuju Kantor Cabang CIMB Niaga

Indikator pada variabel tempat yang pertama yaitu durasi waktu menuju

kantor cabang CIMB Niaga dengan kode T-1. Indikator ini berisi pertanyaan “Anda

membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama untuk dating ke kantor cabang CIMB

Niaga”. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.16 di bawah ini.

Grafik 5. 16 Indikator T-1

60 57

50
40
30 25
20 16

10 2
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

91
Berdasarkan data dari Grafik 5.16 dapat diketahui bahwa 57% atau 57

responden telah menyatakan setuju. Sisa responden lainnya memiliki persentase

sebesar 25% atau 25 orang memilih sangat setuju, 16% (16 orang) cukup setuju, 2%

(2 orang) tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data

tersebut telah menunjukan bahwa responden cukup besar setuju dengan pernyataan

tersebut.

5.2.3.2 Loket pada Kantor Cabang CIMB Niaga

Indikator pada variabel tempat yang kedua yaitu loket pada kantor cabang

CIMB Niaga dengan kode T-2. Indikator ini berisi pertanyaan “setiap kantor cabang

CIMB Niaga yang pernah anda kunjungi memiliki jumlah loket yang memadai untuk

mendukung kecepatan pelayanan”. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.17 di

bawah ini.

Grafik 5. 17 Indikator T-2

70 62
60
50
40
30 23
20 12
10 3
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

92
Berdasarkan data dari Grafik 5.17 dapat diketahui bahwa 62% atau 62

responden telah menyatakan setuju. Sisa responden lainnya memiliki persentase

sebesar 23% atau 23 orang memilih sangat setuju, 12% (12 orang) cukup setuju, 3%

(3 orang) tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data

tersebut telah menunjukan bahwa responden cukup besar setuju dengan pernyataan

tersebut.

5.2.3.3 Aplikasi Bukti Transaksi

Indikator pada variabel tempat yang ketiga yaitu aplikasi bukti transaksi

dengan kode T-3. Indikator ini berisi pertanyaan “Bank CIMB Niaga menggunakan

aplikasi bukti transaksi atau Octo-Mobile (setoran atau angsuran tagihan) yang sangat

mudah dipahami dan tidak membingungkan cara penggunaannya”. Perolehan hasil

dapat dilihat pada Grafik 5.18 di bawah ini.

Grafik 5. 18Indikator T-3

70
59
60
50
40
30 23
18
20
10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

93
Berdasarkan data dari Grafik 5.18 dapat diketahui bahwa 59% atau 59

responden telah menyatakan setuju. Sisa responden lainnya memiliki persentase

sebesar 23% atau 23 orang memilih sangat setuju, 18% (18 orang) cukup setuju, dan

tidak ada yang memilih untuk opsi tidak setuju dan sangat tidak setuju. Data tersebut

telah menunjukan bahwa mayoritas dari responden setuju dengan pernyataan

tersebut.

5.2.3.4 Lokasi ATM yang Tersebar

Indikator pada variabel tempat yang keempat yaitu lokasi ATM yang tersebar

dengan kode T-4. Indikator ini berisi pertanyaan “Bank CIMB Niaga menyediakan

dan memiliki lokasi ATM yang tersebar luas, sehingga mudah untuk menemukannya

Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.19 di bawah ini.

Grafik 5. 19 Indikator T-4

60 56

50
40
30
30
20 13
10
0 1
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

94
Berdasarkan data dari Grafik 5.19 dapat diketahui bahwa 56% atau 56

responden telah menyatakan setuju. Sisa responden lainnya memiliki persentase

sebesar 30% atau 30 orang memilih sangat setuju, 13% (13 orang) cukup setuju, 1%

(1 orang) tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data

tersebut telah menunjukan bahwa mayoritas dari responden setuju dengan pernyataan

tersebut.

5.2.4 Variabel Persepsi Promosi

Variabel independen keempat yaitu variabel persepsi promosi, dimana menurut

Kotler dan Amstrong (2018) alat komunikasi pemasaran dari suatu produk untuk

menyampaikan pesan atau mengkomunikasikan produknya ke masyarakat, perusahaan harus

dapat menyusun strategi promosi atau komunikasi pemasaran yang baik. Berdasarkan dari

definisi promosi memunculkan empat pertanyaan atau indikator yang dimuat pada lembar

kuesioner pada variabel promosi.

5.2.4.1 Penawaran Iklan yang Menarik

Variabel promosi indikator pertama yaitu penawaran iklan yang menarik

CIMB Niaga atau A-1. Indikator ini berisi pertanyaan “Iklan tentang produk kartu

kredit yang ditampilkan Bank CIMB Niaga sangat menarik bagi anda”. Perolehan

hasil dapat dilihat pada Grafik 5.10 di bawah ini.

95
Grafik 5. 20 Indikator A-1

70
59
60
50
40
30 21
20
20
10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.20 dapat diketahui bahwa 59% atau 59

responden telah menyatakan setuju terhadap pertanyaan “Iklan tentang produk kartu

kredit yang ditampilkan Bank CIMB Niaga sangat menarik bagi anda”. Sisa

responden lainnya memiliki persentase sebesar 21% atau 21 orang memilih sangat

setuju, 20% (20 orang) cukup setuju, dan tidak ada yang memilih opsi tidak setuju

dan sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan bahwa responden cukup

besar setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.4.2 Iklan Membantu Mengenal Produk Kartu Kredit CIMB Niaga

Variabel promosi indikator kedua yaitu penawaran iklan membantu

konsumen mengenal produk kartu kredit CIMB Niaga atau A-2. Indikator ini berisi

pertanyaan “iklan pada kartu kredit CIMB Niaga membantu anda mengenal produk

yang ditawarkan”. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.21 di bawah ini.

96
Grafik 5. 21 Indikator A-2

60 55
50
40
30 26
18
20
10
0 1
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.21 dapat diketahui bahwa 55% atau 55

responden telah menyatakan setuju pada pertanyaan “iklan pada kartu kredit CIMB

Niaga membantu anda mengenal produk yang ditawarkan”. Sisa responden lainnya

memiliki persentase sebesar 26% atau 26 orang memilih sangat setuju, 18% (18

orang) cukup setuju, 1% (1 orang) tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk

sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan bahwa mayoritas dari responden

setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.4.3 Promosi CIMB Niaga Menciptakan Kesan

Variabel promosi indikator ketiga yaitu promosi yang dilakukan oleh CIMB

Niaga menciptakan kesan bagi nasabah atau A-3. Indikator ini berisi pertanyaan

“promosi tentang kartu kredit yang dilakukan oleh CIMB Niaga menciptakan kesan

tersendiri bagi anda untuk ikut bergabung sebagai nasabah”. Perolehan hasil dapat

dilihat pada Grafik 5.22 di bawah ini.


97
Grafik 5. 22 Indikator A-3

60 57

50
40
30 25
20 17

10
0 1
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.22 dapat diketahui bahwa 57% atau 57

responden telah menyatakan setuju dengan pertanyaan “promosi tentang kartu kredit

yang dilakukan oleh CIMB Niaga menciptakan kesan tersendiri bagi anda untuk ikut

bergabung sebagai nasabah”. Hasil responden lainnya menunjukan persentase sebesar

25% atau 25 orang memilih sangat setuju, 17% (17 orang) cukup setuju, 1% (1 orang)

tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data tersebut telah

menunjukan bahwa mayoritas dari responden setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.4.4 Pelayanan Sales Representative

Variabel promosi indikator keempat yaitu layanan yang diberikan dari sales

representative CIMB Niaga terhadap nasabah atau A-4. Indikator ini berisi

pertanyaan “sales representative dari CIMB Niaga membantu dalam pengajuan

98
aplikasi pembuatan kartu kredit CIMB Niaga dan memberikan informasi yang jelas”.

Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.23 di bawah ini.

Grafik 5. 23 Indikator A-4

70 61
60
50
40
30 24
20 13
10 2
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data Grafik 5.23 dengan pertanyaan “sales representative dari

CIMB Niaga membantu dalam pengajuan aplikasi pembuatan kartu kredit CIMB

Niaga dan memberikan informasi yang jelas” memperoleh hasil 61% atau 61

responden telah menyatakan setuju. Sisa responden lainnya memiliki persentase

sebesar 24% atau 24 orang memilih sangat setuju, 13% (13 orang) cukup setuju, 2%

(2 orang) tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data

tersebut telah menunjukan bahwa mayoritas dari responden setuju dengan pernyataan

tersebut.

5.2.5 Variabel Persepsi Resiko

Variabel independen kelima yaitu variabel persepsi resiko, dimana menurut

Schiffman dan Wisenbilt (2019) persepsi resiko adalah ketika konsumen dihadapkan pada
99
hal yang tidak pasti maka konsumen tidak dapat memprediksi akibat dari keputusan

penggunaan yang diambil. Berdasarkan dari definisi persepsi resiko memunculkan lima

pertanyaan atau indikator yang dimuat pada lembar kuesioner pada variabel persepsi resiko.

5.2.5.1 Resiko Menyangkut Fisik

Variabel persepsi resiko indikator pertama yaitu resiko yang menyangkut fisik

nasabah pengguna kartu kredit CIMB Niaga atau PR-1. Perolehan hasil dapat dilihat

pada Grafik 5.24 di bawah ini

Grafik 5. 24 Indikator PR-1

60 54
50
40
30 27

20 16

10 3
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Indikator pada PR-1 berisi pertanyaan “apabila dalam penggunaan kartu

kredit CIMB Niaga terjadi tindakan kejahatan secara fisik seperti pencurian atau

perampokan, dapat mempengaruhi keputusan anda dalam menggunakan kartu

kredit”. Berdasarkan data dari Grafik 5.24 dapat diketahui bahwa 54% atau 54

responden telah menyatakan setuju. Sisa responden lainnya memiliki persentase

100
sebesar 27% atau 27 orang memilih sangat setuju, 16% (16 orang) cukup setuju, 3%

(3 orang) tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data

tersebut telah menunjukan bahwa mayoritas dari responden dapat mempengaruhi

keputusan dalam menggunakan kartu kredit dengan pernyataan tersebut.

5.2.5.2 Resiko Menyangkut Layanan

Variabel persepsi resiko indikator kedua yaitu resiko yang menyangkut dari

layanan yang diberikan tidak sesuai dengan ekspetasi nasabah dalam menggunakan

kartu kredit CIMB Niaga atau PR-2. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.25 di

bawah ini.

Grafik 5. 25 Indikator PR-2

60 53
50
40
30 27
19
20
10
0 1
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.25 berisi pertanyaan “apabila promo yang

sudah ditawarkan oleh pihak kartu kredit CIMB Niaga tidak diwujudkan, dapat

membuat anda kecewa dan dapat mempengaruhi keputusan anda dalam

101
menggunakan kartu kredit CIMB Niaga”, memperoleh hasil 53% atau 53 responden

telah menyatakan setuju. Sisa responden lainnya memiliki persentase sebesar 27%

atau 27 orang memilih sangat setuju, 19% (19 orang) cukup setuju, 1% (1 orang) tidak

setuju, dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data tersebut telah

menunjukan bahwa mayoritas dari responden dapat mempengaruhi keputusan dalam

menggunakan kartu kredit dengan pernyataan tersebut.

5.2.5.3 Resiko Menyangkut Keuangan

Pada variabel persepsi resiko indikator ketiga yaitu resiko yang ditimbulkan

menyangkut terhadap financial nasabah apabila menggunakan kartu kredit CIMB

Niaga atau PR-3. Indikator ini berisi pertanyaan “apabila terdapat biaya tambahan

yang tidak terduga harus ditanggung oleh anda dengan penggunaan kartu kredit, dapat

mempengaruhi keputusan anda dalam menggunakan kartu kredit”. Perolehan hasil

dapat dilihat pada Grafik 5.26 di bawah ini.

Grafik 5. 26 Indikator PR-3

60 56

50
40
30 23
20
20
10
0 1
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: hasil olah data mentah

102
Berdasarkan data dari Grafik 5.26 dapat diketahui bahwa 56% atau 56

responden telah menyatakan setuju dengan indikator pertanyaan “apabila terdapat

biaya tambahan yang tidak terduga harus ditanggung oleh anda dengan penggunaan

kartu kredit, dapat mempengaruhi keputusan anda dalam menggunakan kartu kredit”.

Sisa responden lainnya memiliki persentase sebesar 23% atau 23 orang memilih

sangat setuju, 20% (20 orang) cukup setuju, 1% (1 orang) tidak setuju, dan tidak ada

yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan bahwa

mayoritas dari responden dapat mempengaruhi keputusan dalam menggunakan kartu

kredit dengan pernyataan tersebut.

5.2.5.4 Resiko Menyangkut Waktu

Pada variabel persepsi resiko indikator keempat yaitu resiko yang ditimbulkan

menyangkut waktu apabila menggunakan kartu kredit CIMB Niaga atau PR-4.

Indikator ini berisi pertanyaan “apabila terjadi gangguan ketika melakukan

pembayaran dengan kartu kredit yang menyebabkan memakan waktu ketika

bertransaksi dapat mempengaruhi keputusan anda dalam menggunakan kartu kredit

CIMB Niaga”. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.27 di bawah ini.

103
Grafik 5. 27 Indikator PR-4

60 52
50
40
30 23 24
20
10
0 1
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: hasil olah data mentah

Berdasarkan data dari Grafik 5.27 dapat diketahui bahwa 52% atau 52

responden telah menyatakan setuju. Sisa responden lainnya memiliki persentase

sebesar 24% atau 24 orang memilih sangat setuju, 23% (23 orang) cukup setuju, 1%

(1 orang) tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data

tersebut telah menunjukan bahwa mayoritas dari responden dapat mempengaruhi

keputusan dalam menggunakan kartu kredit dengan pernyataan tersebut.

5.2.5.5 Resiko Menyangkut Sosial

Pada variabel persepsi resiko indikator kelima yaitu resiko yang ditimbulkan

menyangkut sosial apabila menggunakan kartu kredit CIMB Niaga atau PR-5.

Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.28 di bawah ini.

104
Grafik 5. 28 Indikator PR-5

60 56

50
40
30 22
20 16

10 6
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: hasil olah data mentah

Berdasarkan data dari Grafik 5.28 dapat diketahui bahwa 56% atau 56

responden telah menyatakan setuju dengan indikator pertanyaan “apabila ketika

melakukan pembayaran dengan kartu kredit membuat orang lain kehilangam respect

kepada saya, dapat mengubah keputusan saya dalam menggunakan kartu kredit

CIMB Niaga”. Sisa responden lainnya memiliki persentase sebesar 22% atau 22

orang memilih sangat setuju, 16% (16 orang) cukup setuju, 6% (6 orang) tidak setuju,

dan tidak ada yang memilih untuk sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan

bahwa mayoritas dari responden dapat mempengaruhi keputusan dalam

menggunakan kartu kredit dengan pernyataan tersebut.

5.2.6 Variabel Keputusan Penggunaan

Variabel dependen pada penelitian ini yaitu variabel keputusan penggunaan, dimana

menurut Schiffman dan Wisenbilt (2019) konsumen memutuskan untuk melakukan

pembelian produk atau merek yang menurutnya dapat memberikan manfaat terbesar baginya.

105
Berdasarkan dari definisi keputusan penggunaan maka memunculkan lima pertanyaan atau

indikator yang dimuat pada lembar kuesioner pada variabel keputusan penggunaan.

5.2.6.1 Keputusan Penggunaan karena manfaat yang ditawarkan

Pada variabel keputusan penggunaan, terdapat indikator yang pertama yaitu

keputusan penggunaan karena manfaat yang ditawarkan atau KP-1. Perolehan hasil

dapat dilihat pada Grafik 5.29 di bawah ini.

Grafik 5. 29 Indikator KP-1

70 61
60
50
40
30 22
17
20
10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.29 dapat diketahui bahwa 61% atau 61

responden telah menyatakan setuju dengan indikator pertanyaan “Anda memutuskan

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga karena manfaat diberikan lebih

menguntungkan dibandingkan kartu kredit dari bank lainnya”. Sisa responden

lainnya memiliki persentase sebesar 22% atau 22 orang memilih sangat setuju, 17%

(17 orang) cukup setuju, dan tidak ada yang memilih untuk opsi tidak setuju dan

106
sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan bahwa mayoritas dari responden

setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.6.2 Keputusan Penggunaan karena Kemudahan dalam Transaksi

Pada variabel keputusan penggunaan, terdapat indikator kedua yaitu

keputusan penggunaan karena kemudahan dalam melakukan transaksi dengan kartu

kredit CIMB Niaga atau KP-2. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.30 di

bawah ini.

Grafik 5. 30 Indikator KP-2

70 65
60
50
40
30
17 18
20
10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Indikator KP-2 ini berisi pertanyaan “Anda memutuskan menggunakan kartu

kredit CIMB Niaga karena ATM yang sudah tersebar luas sehingga mudah dijumpai

dan terdapat banyak merchant yang menerima pembayaran menggunakan kartu kredit

CIMB Niaga”. Berdasarkan data dari Grafik 5.30 dapat diketahui bahwa 65% atau 65

responden telah menyatakan setuju. Sisa responden lainnya memiliki persentase

sebesar 18% atau 18 orang memilih sangat setuju, 17% (17 orang) cukup setuju, dan
107
tidak ada yang memilih untuk opsi tidak setuju dan sangat tidak setuju. Data tersebut

telah menunjukan bahwa mayoritas dari responden setuju dengan pernyataan

tersebut.

5.2.6.3 Keputusan Penggunaan karena Promosi CIMB Niaga

Pada variabel keputusan penggunaan, terdapat indikator ketiga yaitu

keputusan penggunaan karena promosi yang dilakukan CIMB Niaga menarik minat

atau KP-3. Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.31 di bawah ini.

Grafik 5. 31 Indikator KP-3

60 57

50
40
30 23
20
20
10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.31 dapat diketahui bahwa 57% atau 57

responden telah menyatakan setuju dengan indikator pertanyaan “Anda memutuskan

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga karena promosi yang dilakukan CIMB Niaga

menarik perhatian anda”. Sisa responden lainnya memiliki persentase sebesar 23%

atau 23 orang memilih cukup setuju, 20% (20 orang) sangat setuju, dan tidak ada

108
yang memilih untuk opsi tidak setuju dan sangat tidak setuju. Data tersebut telah

menunjukan bahwa mayoritas dari responden setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.6.4 Keputusan Penggunaan karena Beban Biaya Lebih Ringan

Pada variabel keputusan penggunaan, terdapat indikator keempat yaitu

keputusan penggunaan karena beban biaya dari CIMB Niaga lebih ringan atau KP-4.

Perolehan hasil dapat dilihat pada Grafik 5.32 di bawah ini.

Grafik 5. 32 Indikator KP-4

70
59
60
50
40
30 21
19
20
10 1
0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.32 dapat diketahui bahwa 59% atau 59

responden telah menyatakan setuju dengan indikator pertanyaan “Anda memutuskan

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga karena biaya administrasi dan biaya lainnya

yang dibebankan kepada nasabah tidak seberat bank lannya”. Sisa responden lainnya

memiliki persentase sebesar 21% atau 21 orang memilih sangat setuju, 19% (19

orang) cukup setuju, 1% (1 orang) tidak setuju, dan tidak ada yang memilih untuk

109
opsi sangat tidak setuju. Data tersebut telah menunjukan bahwa mayoritas dari

responden setuju dengan pernyataan tersebut.

5.2.6.5 Keputusan Penggunaan karena Reputasi CIMB Niaga

Pada variabel keputusan penggunaan, terdapat indikator kelima yaitu

keputusan penggunaan reputasi yang dimiliki oleh CIMB Niaga atau KP-5. Perolehan

hasil dapat dilihat pada Grafik 5.33 di bawah ini.

Grafik 5. 33 Indikator KP-5

70
60
60
50
40
30
20 20
20
10
0 0
0

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju


Setuju Sangat Setuju

Sumber: data mentah dianalisis

Berdasarkan data dari Grafik 5.33 dapat diketahui bahwa 60% atau 60

responden telah menyatakan setuju dengan indikator pertanyaan “Anda memutuskan

menggunakan kartu kredit CIMB Niaga karena merupakan produk dari bank yang

mempunyai citra dan reputasi yang baik”. Sisa responden lainnya memiliki

persentase sebesar 20% atau 20 orang memilih sangat setuju, 20% (20 orang) cukup

setuju, dan tidak ada yang memilih untuk opsi tidak setuju dan sangat tidak setuju.

110
Data tersebut telah menunjukan bahwa mayoritas dari responden setuju dengan

pernyataan tersebut.

5.3 Mean Score dan Overall Mean Score

5.3.1 Variabel Persepsi Produk

Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai terbesar dimiliki oleh indikator P2

dengan perolehan nilai sebesar 4,15 dan nilai terendah diperoleh pada indikator P1 dengan

nilai sebesar 4,01. Pada variabel persepsi produk nilai dari Overall Mean Score berada pada

kategori “bagus”, sehingga dapat dikatakan bahwa pengguna dari kartu kredit CIMB Niaga

menilai produk kartu kredit CIMB Niaga dapat diterima.

Tabel 5. 1 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Produk

Kode Indikator Total Score Mean Score Keterangan


Indikator
P1 Tingkat bunga
yang ditawarkan 401 4,01 Bagus
oleh CIMB Niaga
menarik
P2 Kartu kredit
CIMB Niaga
membantu 415 4,15 Bagus
memenuhi
kebutuhan dalam
bertransaksi
P3 Pandangan pada
citra dan reputasi 414 4,14 Bagus
yang dimiliki
oleh CIMB Niaga
P4 Point Reward
yang ditawarkan 408 4,08 Bagus
pada kartu kredit
CIMB Niaga

111
P5 Variasi program
yang ditawarkan
pada produk 413 4,13 Bagus
kartu kredit
CIMB Niaga
P6 Fitur-fitur pada
penggunaan kartu 412 4,12 Bagus
kredit CIMB
Niaga
Overall Mean Score 4,11 Bagus
Sumber: hasil pengolahan data excel

5.3.2 Variabel Persepsi Harga

Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui bahwa nilai terbesar dimiliki oleh indikator H2

dengan perolehan nilai sebesar 4,01 dan nilai terendah diperoleh pada indikator H1 dengan

nilai sebesar 3,90. Pada variabel persepsi harga nilai dari Overall Mean Score berada pada

kategori “bagus”, sehingga dapat dikatakan bahwa pengguna dari kartu kredit CIMB Niaga

menilai persepsi harga pada kartu kredit CIMB Niaga dapat diterima.

Tabel 5. 2 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Harga

Kode Indikator Total Score Mean Score Keterangan


Indikator
H1 Biaya
administrasi
pengambilan 390 3,90 Bagus
tunai melalui
kartu kredit
CIMB Niaga
H2 Biaya
penggantian 401 4,01 Bagus
kartu kredit
CIMB Niaga
H3 Biaya
keterlambatan 400 4,00 Bagus
pembayaran kartu
112
kredit CIMB
Niaga
H4 Biaya
pengambilan
overlimit kartu 391 3,91 Bagus
kredit CIMB
Niaga
Overall Mean Score 3,95 Bagus
Sumber: hasil pengolahan data excel

5.3.3 Variabel Persepsi Tempat

Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa nilai terbesar dimiliki oleh indikator T4

dengan perolehan nilai sebesar 4,13 dan nilai terendah diperoleh pada indikator T1 dengan

nilai sebesar 4,03. Pada variabel persepsi tempat nilai dari Overall Mean Score berada pada

kategori “bagus”, sehingga dapat dikatakan bahwa pengguna dari kartu kredit CIMB Niaga

menilai persepsi tempat pada kartu kredit CIMB Niaga dapat diterima.

Tabel 5. 3 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Tempat

Indikator Total Score Mean Score Keterangan


Kode
Indikator
T1 Durasi waktu
yang dibutuhkan
menuju kantor 403 4,03 Bagus
cabang CIMB
Niaga terdekat
T2 Loket yang
tersedia pada 405 4,05 Bagus
kantor cabang
CIMB Niaga
T3 Aplikasi bukti
transaksi pada 404 4,04 Bagus
kartu kredit
CIMB Niaga

113
T4 Lokasi ATM
CIMB Niaga
yang tersebar 413 4,13 Bagus
sehingga mudah
dijangkau
Overall Mean Score 4,06 Bagus
Sumber: hasil pengolahan data excel

5.3.4 Variabel Persepsi Promosi

Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui bahwa nilai terbesar dimiliki oleh indikator A4

dengan perolehan nilai sebesar 4,06 dan nilai terendah diperoleh pada indikator A1 dengan

nilai sebesar 4,02. Pada variabel persepsi promosi nilai dari Overall Mean Score berada pada

kategori “bagus”, sehingga dapat dikatakan bahwa pengguna dari kartu kredit CIMB Niaga

menilai persepsi promosi pada kartu kredit CIMB Niaga dapat diterima.

Tabel 5. 4 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Promosi

Kode Indikator Total Score Mean Score Keterangan


Indikator
A1 Penawaran iklan
yang dilakukan 402 4,02 Bagus
oleh CIMB Niaga
menarik
A2 Penawaran iklan
membantu
konsumen 404 4,04 Bagus
mengenal produk
kartu kredit
CIMB Niaga
A3 Promosi yang
dilakukan oleh
CIMB Niaga 405 4,05 Bagus
menciptakan
kesan bagi
nasabah

114
A4 Layanan dan
bantuan yang
diberikan dari
sales 406 4,06 Bagus
representative
CIMB Niaga
terhadap nasabah
Overall Mean Score 4,04 Bagus
Sumber: hasil pengolahan data excel

5.3.5 Variabel Persepsi Resiko

Berdasarkan Tabel 5.5 diketahui bahwa nilai terbesar dimiliki oleh indikator PR2

dengan perolehan nilai sebesar 4,09 dan nilai terendah diperoleh pada indikator PR3 dan PR4

dengan nilai sebesar 4,01. Pada variabel persepsi resiko nilai dari Overall Mean Score berada

pada kategori “bagus”, sehingga dapat dikatakan bahwa pengguna dari kartu kredit CIMB

Niaga menilai persepsi resiko pada kartu kredit CIMB Niaga tidak dapat diterima.

Tabel 5. 5 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Persepsi Resiko

Kode Indikator Total Score Mean Score Keterangan


Indikator
PR1 Resiko yang
menyangkut fisik
akibat 407 4,07 Bagus
menggunakan
CIMB Niaga
PR2 Resiko yang
menyangkut dari
layanan yang
diberikan tidak
sesuai dengan 409 4,09 Bagus
ekspetasi nasabah
dalam
menggunakan
kartu kredit
CIMB Niaga

115
PR3 Resiko yang
ditimbulkan
menyangkut
terhadap
financial nasabah 401 4,01 Bagus
apabila
menggunakan
kartu kredit
401CIMB Niaga
PR4 Resiko yang
ditimbulkan
menyangkut
waktu apabila 401 4,01 Bagus
menggunakan
kartu kredit
CIMB Niaga
PR5 Resiko yang
ditimbulkan
menyangkut
sosial apabila 402 4,02
menggunakan
kartu kredit
CIMB Niaga
Overall Mean Score 4,04 Bagus
Sumber: hasil pengolahan data excel

5.3.6 Variabel Keputusan Penggunaan

Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa nilai terbesar dimiliki oleh indikator KP1 dengan

perolehan nilai sebesar 4,02 dan nilai terendah diperoleh pada indikator KP3 dengan nilai

sebesar 3,95. Pada variabel persepsi resiko nilai dari Overall Mean Score berada pada

kategori “bagus”, sehingga dapat dikatakan bahwa nasabah sebagai pengguna dari kartu

kredit CIMB Niaga menilai bahwa keputusannya dalam menggunakan kartu kredit CIMB

Niaga pilihan yang tepat

116
Tabel 5. 6 Mean Score dan Overall Mean Score Variabel Keputusan Penggunaan

Kode Indikator Total Score Mean Score Keterangan


Indikator
KP1 Keputusan
penggunaan
karena manfaat 402 4,02 Bagus
yang ditawarkan
CIMB Niaga
KP2 Keputusan
penggunaan
karena
kemudahan 400 4,00 Bagus
dalam melakukan
transaksi dengan
kartu kredit
CIMB Niaga
KP3 Keputusan
penggunaan
karena promosi 395 3,95 Bagus
yang dilakukan
CIMB Niaga
menarik minat
KP4 Keputusan
penggunaan
karena beban 401 4,01 Bagus
biaya dari CIMB
Niaga lebih
ringan
KP5 Keputusan
penggunaan
reputasi yang 400 4,00
dimiliki oleh
CIMB Niaga
Overall Mean Score 3,99 Bagus
Sumber: hasil pengolahan data excel

117
5.4 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian data variabel independen dan data variabel

dependen pada persamaan regresi yang dihasilkan, untuk mengetahui apakah berdistribusi

secara normal atau berdistribusi secara tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika

mempunyai data variabel independen dan data variabel dependen berdistribusi secara normal

(Sunyoto, 2016:92).

Uji normalitas penelitian ini menggunakan tes kolmogrov smirnov dengan menu exact.

Menurut Mehta dan Patel (2012:24) “Ideally you would use exact p values all of the time.

They are, after all, the gold standard.” yang artinya bahwa idealnya dalam uji normalitas

menggunakan p-values (exact). Penelitian ini melakukan perhitungan untuk mendapatkan

hasil uji normalitas dengan menggunakan software SPSS yang menguji seluruh sampel

sebanyak 100 orang. Data dapat dikatakan berdistribusi secara normal apabila hasil uji

normalitas exact >0,05, sebalikanya apabila hasil uji normalitas exact <0,05 maka data tidak

berdistribusi secara normal. Pengujian dilakukan kepada masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependennya. Berikut merupakan hasil dari perhitungan uji normalitas

pada penelitian ini:

Tabel 5. 7 Uji Normalitas Persepsi Produk

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000

118
Std. Deviation 2.01255856
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .076
Negative -.120
Test Statistic .120
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c
Exact Sig. (2-tailed) .105
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: hasil olah data SPSS

Pada Tabel 5.7 diketahui bahwa uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

menggunakan SPSS memperoleh exact signifikansi sebesar 0,105 sehingga menunjukan

bahwa variabel independen yang pertama, yaitu variabel persepsi produk terhadap variabel

keputusan penggunaan memiliki data yang berdistribusi secara normal.

Tabel 5. 8 Uji Normalitas Persepsi Harga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 1.98865454
Most Extreme Differences Absolute .117
Positive .078
Negative -.117
Test Statistic .117
Asymp. Sig. (2-tailed) .002c

119
Exact Sig. (2-tailed) .118
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: hasil olah data SPSS


Pada Tabel 5.8 diketahui bahwa uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

menggunakan SPSS memperoleh exact signifikansi sebesar 0,118 sehingga menunjukan

bahwa variabel independen kedua, yaitu variabel persepsi harga terhadap variabel keputusan

penggunaan memiliki data yang berdistribusi secara normal.

Tabel 5. 9 Uji Normalitas Persepsi Tempat

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.00876861
Most Extreme Differences Absolute .114
Positive .086
Negative -.114
Test Statistic .114
Asymp. Sig. (2-tailed) .003c
Exact Sig. (2-tailed) .140
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: hasil olah data SPSS

120
Pada Tabel 5.9 diketahui bahwa uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

menggunakan SPSS memperoleh exact signifikansi sebesar 0,140 sehingga menunjukan

bahwa variabel independen ketiga, yaitu variabel persepsi tempat terhadap variabel

keputusan penggunaan memiliki data yang berdistribusi secara normal.

Tabel 5. 10 Uji Normalitas Persepsi Promosi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.01255856
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .076
Negative -.120
Test Statistic .120
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c
Exact Sig. (2-tailed) .105
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: hasil olah data SPSS

Pada Tabel 5.10 diketahui bahwa uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

menggunakan SPSS memperoleh exact signifikansi sebesar 0,105 sehingga menunjukan

121
bahwa variabel independen keempat, yaitu variabel persepsi promosi terhadap variabel

keputusan penggunaan memiliki data yang berdistribusi secara normal.

Tabel 5. 11 Uji Normalitas Persepsi Resiko

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.09199560
Most Extreme Differences Absolute .106
Positive .082
Negative -.106
Test Statistic .106
Asymp. Sig. (2-tailed) .008c
Exact Sig. (2-tailed) .201
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: hasil olah data SPSS

Pada Tabel 5.11 diketahui bahwa uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

menggunakan SPSS memperoleh exact signifikansi sebesar 0,201 sehingga menunjukan

bahwa variabel independen kelima, yaitu variabel persepsi resiko terhadap variabel

keputusan penggunaan memiliki data yang berdistribusi secara normal.

122
5.5 Regresi Linier Berganda

Perolehan hasil dari olah data melalui penyebaran kuesioner secara online dan telah

diisi oleh 100 orang responden yang memenuhi kriteria kemudian melalui perhitungan

dengan penggunaan software SPSS versi 25. Analisis linier berganda akan digunakan oleh

teknik penelitian ini, yang diketahui teknik ini digunakan apabila terdapat lebih dari satu

variabel independen yaitu variabel persepsi produk, variabel persepsi harga, variabel persepsi

tempat, variabel persepsi promosi dan variabel persepsi resiko yang diprediksi memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen keputusan penggunaan. Hasil perolehan data dapat

dilihat pada tabel 5.12 di bawah ini:

Tabel 5. 12 Tabel Ringkasan Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien Regresi t-hitung


Konstanta 2.173 1.419
Persepsi Produk 0.094 1.018
Persepsi Harga 0.279 2.609
Persepsi Tempat 0.086 0.661
Persepsi Promosi 0.343 2.885
Persepsi Resiko 0.206 3.034
Sumber: hasil olah data dengan SPSS

5.5.1 Uji Regresi

Hasil regresi linear berganda didapatkan melalui perhitungan menggunakan SPSS.

Berikut ini adalah tabel hasil regresi linear berganda:

Tabel 5. 13 Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients T Sig.

123
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.173 1.458 1.491 .139
P .094 .093 .103 1.018 .311
H .279 .107 .255 2.609 .011
T .086 .130 .072 .661 .510
A .343 .119 .281 2.885 .005
PR .206 .068 .245 3.034 .003
a. Dependent Variable: KP

Sumber: hasil olah data dengan SPSS

Rumus persamaan regresi linear berganda dalam Ghozali (2016) adalah sebagai

berikut:

𝒚 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏 𝒙𝟏 + 𝜷𝟐 𝒙𝟐 + 𝜷𝟑 𝒙𝟑 + 𝜷 𝟒 𝒙𝟒 + 𝜷𝟓 𝒙𝟓 + 𝒆

Y: 2.173+0.094 P+0.279 H+ 0.086 T+0.343 A+0.206 PR

Persamaan di atas memiliki arti yang akan dijelaskan pada penjelasan dibawah ini:

 Nilai konstanta (β₀) pada penelitian ini memperoleh sebesar 2.173 yang berarti

variabel independen yang terdiri atas persepsi produk, persepsi harga, persepsi

tempat, persepsi promosi dan persepsi resiko memiliki nilai nol, maka variabel

dependen keputusan penggunaan memiliki nilai sebesar 2.173, apabila hasil nilai

yang positif menunjukan dari seluruh variabel independen yang meningkat dapat

meningkatkan keputusan konsumen dalam menggunakan kartu kredit.

124
 Nilai koefisien regresi (P) yaitu variabel produk bernilai positif dan signifikan dengan

nilai sebesar 0.094, yang berarti bahwa variabel persepsi produk memiliki pengaruh

positif terhadap keputusan penggunaan kartu kredit.

 Nilai koefisien regresi (H) yaitu variabel harga bernilai positif dan signifikan dengan

nilai sebesar 0.279, yang berarti bahwa variabel persepsi harga memiliki pengaruh

positif terhadap keputusan penggunaan kartu kredit.

 Nilai koefisien regresi (T) yaitu variabel tempat bernilai positif dan signifikan dengan

nilai sebesar 0.086, yang berarti bahwa variabel persepsi tempat memiliki pengaruh

positif terhadap keputusan penggunaan kartu kredit.

 Nilai koefisien regresi (A) yaitu variabel persepsi promosi bernilai positif dan

signifikan dengan nilai sebesar 0.343, yang berarti bahwa variabel persepsi promosi

memiliki pengaruh positif terhadap keputusan penggunaan kartu kredit.

 Nilai koefisien regresi (PR) yaitu variabel persepsi resiko bernilai positif dan

signifikan dengan nilai sebesar 0.206, yang berarti bahwa variabel persepsi resiko

memiliki pengaruh positif terhadap mengubah keputusan penggunaan kartu kredit.

5.5.2 Uji T

Nilai t-hitung didapat dengan menggunakan analisis regresi menggunakan

software SPSS. Sedangkan menurut Sugiyono (2017:195), t tabel dengan taraf kesalahan 5%

(uji dua pihak) atau 1%, dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut:

125
df = n-k-1

df = 94

Berdasarkan dari perhitungan di atas maka nilai t-tabel dengan tingkat kesalahan

5% sebesar 1.661.

 Apabila diketahui nilai t-hitung > t-tabel, berarti variabel independen (X)

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y), berarti hipotesis diterima.

 Apabila diketahui t-hitung < t-tabel, berarti variabel independen (X) tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y), berarti hipotesis ditolak.

Berikut hasil dari uji statistik t yang telah dirangkum pada Tabel 5.15 dibawah ini:

Tabel 5. 14 Rangkuman Hasil Uji T

Variabel T-hitung T-tabel Kesimpulan


Independen
Persepsi Produk 1.018 1.661 Tidak
Signifikan
Persepsi Harga 2.609 1.661 Signifikan
Persepsi Tempat 0.661 1.661 Tidak
Signifikan
Persepsi 2.885 1.661 Signifikan
Promosi
Persepsi Resiko 3.034 1.661 Signifikan
Sumber: hasil olah data dengan SPSS

Berdasarkan perolehan hasil t-hitung dan t-tabel pada Tabel 5.14 maka dapat

diketahui hipotesis diterima atau ditolak, hasil dari Tabel 5.1 menunjukan:

126
 T-hitung dari variabel persepsi produk diketahui sebesar 1.018, yang

mengakibatkan t-hitung < t-tabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel

persepsi produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan

penggunaa, maka dari itu H0 diterima dan H1 ditolak .

 T-hitung dari variabel persepsi harga diketahui sebesar 2.609, yang


mengakibatkan t-hitung > t-tabel sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel

persepsi harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel

keputusan penggunaan, dengan begitu H0 ditolak dan H2 diterima.

 T-hitung dari variabel persepsi tempat diketahui sebesar 0.661, yang


mengakibatkan t-hitung < t-tabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel

persepsi tempat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan

penggunaa, maka dari itu H0 diterima dan H3 ditolak.

 T-hitung dari variabel persepsi promosi diketahui sebesar 2.885, yang


mengakibatkan t-hitung > t-tabel sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel

persepsi promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel

keputusan penggunaan, dengan begitu H0 ditolak dan H4 diterima.

 T-hitung dari variabel persepsi resiko diketahui sebesar 3.034, yang

mengakibatkan t-hitung > t-tabel sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel

persepsi resiko berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan

penggunaan, dengan begitu H0 ditolak dan H5 diterima.

127
5.5.3 Uji F

Pada penelitian ini perhitungan uji f dilakukan dengan melakukan perbandingan f-

hitung dengan f-tabel. Diketahui apabila f-hitung > dari f-tabel maka variabel independen

terdapat pengaruh terhadap variabel dependen yang diuji. Uji F pada penelitian ini

menggunakan sampel sebanyak 100 orang dari data yang terkumpul, dan F-hitung dalam

penelitian ini menggunakan teknik perhitungan menggunakan SPSS, dengan menggunakan

total skor jawaban dari seluruh sampel yang ada. F-tabel dengan signifikasi sebesar 5%.

dalam penelitian ini adalah 2,311.

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 464.933 5 92.987 33.744 .000b
Residual 259.027 94 2.756
Total 723.960 99
a. Dependent Variable: KP
b. Predictors: (Constant), PR, H, A, P, T

Sumber: hasil olah data dengan SPSS

Pada perhitungan di atas telah menunjukkan bahwa f-hitung yang didapat melalui

hasil dari perhitungan menggunakan SPSS adalah sebesar 33,744. Hal tersebut menunjukkan

perolehan data yaitu 33,744 > 2,311, dengan begitu f-hitung > f-tabel dapat dinyatakan bahwa

variabel independen yang terdiri atas persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat,

persepsi promosi dan persepsi resiko secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

keputusan penggunaan.

128
5.5.4 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan sejauh mana variabel

independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variasi nilai pada variabel dependen

(Ghozali, 2016). Semakin besar nilai R² yang ada berarti semakin besar juga variabel

independen secara bersamaan mampu menjelaskan variasi nilai variabel dependen .

Koefisien determinasi (R²) dalam penelitian ini menggunakan terknik perhitungan dengan

menggunakan SPSS, hasil perhitungan sebagai berikut:

Tabel 5. 15 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .801 .642 .623 1.660
a. Predictors: (Constant), PR, H, A, P, T

Sumber: hasil olah data dengan SPSS

Berdasarkan dari data di atas diketahui koefisien determinasi (R²) memiliki nilai

sebesar 0.642. Hal tersebut berarti bahwa variabel independen persepsi produk, persepsi

harga, persepsi tempat, persepsi promosi dan persepsi resiko secara bersamaan mampu

menjelaskan variasi nilai variabel dependen keputusan penggunaan sebesar 64,2%, dapat

dijelaskan sisa persentase sebesar 35,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk ke

dalam penelitian ini.

129
5.6 Diskusi Hasil Penelitian

Perolehan data pada penelitian ini dilakukan dengan penyebaran lembar kuesioner

secara online yang mendapatkan hasil 100 responden yang telah memenuhi kriteria

berdomisili DKI Jakarta dengan pembagian lima wilayah, dan memiliki kartu kredit CIMB

Niaga serta pernah menggunakannya untuk bertransaksi minimal 2 bulan terakhir. Perolehan

responden berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak pada penilitian ini dengan jenis kelamin

perempuan, dan rentang usia yang mendominasi 26-35 tahun. Berdasarkan domisili

responden yang berdomisili Jakarta Barat menjadi yang paling unggul di antara Jakarta

bagian lainnya dan pekerjaan yang paling mendominasi di antara seluruh responden ialah

pegawai swasta. Lembar kuesioner online yang diisi oleh responden berisi indikator-

indikator berupa pernyataan mengenai tiap variabel yang terkandung dalam penelitian ini,

yaitu variabel independen persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat, persepsi promosi

dan persepsi resiko, serta variabel dependen keputusan penggunaan.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wijaya dan Ariyanti (2018)

yang membahas mengenai pengaruh bauran pemasaran (7P) terhadap keputusan nasabah, diketahu

bahwa dari ketujuh variabel tersebut mendapat hasil positif berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan penggunaan pada uji secara simultan (uji f), akan tetapi hasil tidak

signifikan pada uji parsial (uji t) pada variabel persepsi produk dan persepsi tempat. Dapat

dilihat pula penelitian ini memiliki kejadian pola yang serupa dengan penelitian terdahulu,

dimana pada uji f hasil dari variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

130
variabel dependen, akan tetapi pada uji t terdapat variabel independen yang tidak

berpengaruh secara signifikan pada variabel dependen.

Berdasarkan hasil rata-rata variabel persepsi produk secara keseluruhan

dipersepsikan bagus oleh responden dengan nilai terbesar dibandingkan variabel lainnya,

dengan nilai overall mean score sebesar 4,11. Nilai overall mean score variabel persepsi

harga, dapat dipersepsikan bagus dengan nilai sebesar 3,95. Nilai overall mean score variabel

persepsi tempat, dapat dipersepsikan bagus dengan nilai sebesar 4,06. Nilai overall mean

score variabel persepsi promosi, dapat dipersepsikan bagus dengan nilai sebesar 4,04. Nilai

overall mean score variabel persepsi resiko, dapat dipersepsikan bagus dengan nilai sebesar

4,04. Kemudian yang terakhir adalah variabel keputusan penggunaan yang dipersepsikan

bagus oleh responden dengan nilai overall mean score sebesar 3,99.

Hasil pada penelitian dapat disimpulkan secara deskriptif bahwa variabel-variabel

yang memperoleh rata-rata nilai “setuju” paling banyak dan tidak adanya menunjukan hasil

sangat tidak setuju pada responden penelitian ini. Responden secara umum menyatakan

kesetujuan yang lebih besar terhadap indikator-indikator yang terkandung pada variabel

persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat, pesepsi promosi dan persepsi resiko dalam

memutuskan untuk menggunakan kartu kredit CIMB Niaga dalam melakukan segala

transaksi. Berdasarkan hasil uji normalitas dalam penelitian ini menunjukan bahwa

keseluruhan dari variabel independen persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat, dan

persepsi resiko berdistribusi secara normal terhadap variabel dependen keputusan

penggunaan.

131
Berdasarkan dari data koefisien determinasi (R²) pada penelitian ini memiliki nilai

sebesar 0.642. Hal tersebut berarti bahwa variabel independen persepsi produk, persepsi

harga, persepsi tempat, persepsi promosi dan persepsi resiko secara bersamaan mampu

menjelaskan variasi atau mempengaruhi nilai variabel dependen keputusan penggunaan

sebesar 64,2%, dapat dijelaskan sisa persentase sebesar 35,8% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak masuk ke dalam penelitian ini.

Penelitian melihat bahwa f-hitung yang didapatkan melalui hasil dari perhitungan

menggunakan SPSS adalah sebesar 33.744. Hal tersebut menunjukkan perolehan data yaitu

33.744 > 2.311, dengan begitu f-hitung > f-tabel dapat dinyatakan bahwa variabel independen

yang terdiri atas persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat, persepsi promosi dan

persepsi resiko secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen keputusan

penggunaan.

Berdasarkan hasil uji t pada penelitian ini, diketahui tidak semua hipotesis dapat

diterima. Variabel independen yang terdiri dari persepsi harga, persepsi promosi, dan

persepsi resiko memiliki pengaruh pada keputusan penggunaan berdasarkan dari hasil uji t

yang melalui perhitungan menggunakan SPSS. Variabel presepsi harga mendapat nilai t-

hitung sebesar 2,609 > 1,661, variabel persepsi promosi mendapat nilai t-hitung sebesar

2,885 > 1,661, dan persepsi resiko mendapat nilai t-hitung sebesar 3,034 > 1,661. Hal tersebut

dikarenakan harga yang dibebankan kepada pengguna kartu CIMB Niaga lebih rendah

dibandingkan bank pesaingnya serta kartu kredit CIMB Niaga membebaskan biaya tahunan

(annual fee), promosi yang dilakukan oleh CIMB Niaga menarik dan kekinian, persepsi

132
resiko yang mungkin akan terjadi dapat mengubah keputusan nasabah dalam menggunakan

kartu kredit. Variabel persepsi produk dan persepsi tempat tidak signifikan, dikarenakan

produk kartu CIMB Niaga masih tergolong sama dengan bank pesaingnya karena memiliki

fungsi pada produk sama sehingga tidak adanya perbedaan keunggulan segi produk, pada

persepsi tempat dikarenakan era saat ini mendominasi dengan teknologi sehingga nasabah

tidak mengalami kesulitan menuju kantor cabang dan dapat dilakukan secara digital.

Berdasarkan Tabel 5.15 nilai B Standardized Coefficients, nilai koefisien regresi pada

variabel persepsi promosi bernilai positif dengan nilai sebesar 0.343 menunjukan bahwa

promosi yang telah dilakukan Bank CIMB Niaga pada produk kartu kredit memiliki

pengaruh yang paling tinggi terhadap keputusan penggunaan. Variabel pesepsi resiko

memiliki nilai kedua terbesar dengan nilai sebesar 0,206 yang dapat diartikan apabila

terjadinya persepsi resiko pada nasabah maka nasabah dapat mengubah keputusannya dalam

penggunaan kartu kredit CIMB Niaga, dengan begitu Bank CIMB Niaga perlu waspada

dengan timbulnya resiko pada nasabah pengguna kartu kredit CIMB Niaga.

133
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup pada penelitian ini, yang berisi mengenai kesimpulan

penelitian dan saran. Kesimpulan dibuat untuk mengetahui secara ringkas yang dapat ditarik

pada penelitian ini, sementara saran bertujuan agar adanya penelitian ini dapat membantu

dan memberikan manfaat bagi perusahaan Bank CIMB Niaga.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis dan olah data melalui penelitian ini, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi produk tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan

penggunaan kartu kredit CIMB Niaga oleh nasabah.

2. Persepsi harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

penggunaan kartu kredit CIMB Niaga oleh nasabah, serta hasil dari nilai uji

parsial dan uji koefisien regresi menunjukan bahwa persepsi harga memiliki

pengaruh positif dalam keputusan nasabah dalam penggunaan kartu kredit CIMB

Niaga.

3. Persepsi tempat tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan

penggunaan kartu kredit CIMB Niaga oleh nasabah.

4. Persepsi promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

penggunaan kartu kredit CIMB Niaga oleh nasabah, serta hasil dari nilai uji

134
parsial dan uji koefisien regresi menunjukan bahwa persepsi promosi memiliki

pengaruh positif dalam keputusan nasabah dalam penggunaan kartu kredit CIMB

Niaga

5. Persepsi resiko memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap mengubah

keputusan penggunaan kartu kredit CIMB Niaga oleh nasabah, serta hasil dari

nilai uji parsial dan uji koefisien regresi menunjukan bahwa persepsi resiko

memiliki pengaruh positif dalam mengubah keputusan penggunaan kartu kredit

CIMB Niaga

6. Variabel persepsi produk, persepsi harga, persepsi tempat, persepsi promosi dan

persepsi resiko memiliki kontribusi nilai sebesar 64,2% dalam menjelaskan

keputusan penggunaan kartu kredit CIMB Niaga dan dapat dijelaskan sisa

persentase sebesar 35,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk ke

dalam penelitian ini.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas, terdapat beberapa saran sebagai

berikut:

- Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan promosi memainkan peranan yang cukup

penting bagi Bank CIMB Niaga sehingga brand image pada CIMB Niaga dapat dikenal oleh

masyarakat khusunya ASEAN, akan tetapi tidak cukup dalam memenangkan pasar yang ada

135
hanya mengandalkan promosi. Berdasarkan hasil penelitian pada penulisan ini, Bank CIMB

Niaga disarankan untuk tidak hanya berfokus pada promosi tetapi pada beberapa variabel

lain seperti pada produk dan tempat, karena hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi

produk tidak berpengaruh secara signifikan karena variasi produk dari kartu kredit CIMB

Niaga tidak ada perbedaan secara khusus dengan kartu kredit dari bank pesaing. Pada

persepsi tempat tidak signifikan karena masyarakat pada era digital merasa tidak perlu repot

menuju kantor cabang dan CIMB Niaga perlu memperkenalkan produk keuangan atau

layanan digital pada masyarakat sehingga persepsi tempat menurut masyarakat dapat

berubah. CIMB Niaga juga perlu meningkatkan keamanan sehingga meminimalisir

terjadinya resiko yang dihadapi oleh nasabah, karena pada penelitian ini menunjukan variabel

persepsi resiko berpengaruh mengubah keputusan konsumen dalam menggunakan kartu

kredit CIMB Niaga.

- Saran Akademis

Penelitian selanjutnya diharapkan para peneliti dapat merasa penelitian ini bermanfaat dan

memberikan pengetahuan serta informasi bagi penelitian yang memiliki kaitan pada

marketing mix, persepsi resiko, dan keputusan penggunaan. Penelitian selanjutnya dapat

menambahkan variabel- variabel diluar dari penelitian ini.

136
DAFTAR PUSTAKA

Akdon, & Riduwan. (2013). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.

Amstrong , G., & Kotler, P. (2007). Marketing : an introduction. 8th Edition. Pearson

Education.

Bahri. (2018). Metode Penelitian Bisnis . Yogyakarta: Penerbit Andi.

Cateora , P. R., & Graham , J. L. (2020). International Marketing. 18th Edition, Pearson

India.

CIMB Niaga. (2021). Retrieved from: https://www.cimbniaga.co.id/id/personal/kartu-kredit

diakses 28 Febuari 2021.

CIMB Niaga Investor. (2021). Retrived from:

https://investor.cimbniaga.co.id/gcg/history.html?lang=id&source=corporate

diakses tanggal 16 April 2021.

Gerber , J. (2011). International Economics . USA: Pearson Addison Wesley.

Ghozali , I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Griffin , R. W., & Pustay , M. W. (2015). International Business: A Managerial Perspective.

USA: 11th Edition, Pearson Education.

Kotler, P., & Amstrong , G. (2018). Principles of Marketing 17th edition. USA: Pearson

Education.
137
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management . USA: Global Edition 15, Pearson

Education.

Mehta, C., & Patel, N. (2012). IBM SPSS Exact Test. United States: IBM Corp.

Munir, A. R. (2014). Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah

dalam Memilih Kartu Kredit Pada PT. Bank Panin Tbk Cab Makkasar.

Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Retrieved from:

https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-perbankan-

indonesia/Pages/Statistik-Perbankan-Indonesia---November-2020.aspx diakses 25

Febuari 2021.

Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif (Teori&Aplikasi).

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Qadri, Z. M. (2009). Mengurai Variabel Hingga Instrumensasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahayu, F., Irmawati, & Hermuningsih, S. (2011). Perkembangan Kartu Kredit Indonesia.

Jurnal Manajemen Vol 1.

Rangkuti, F. (2015). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Riduwan, & Akdon. (2013). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta.

138
Rieuf, E. (2017, Febuari 11). How to Interpret R-Squared and Goodness-of-Fit in Regression

Analysis. https://www.datasciencecentral.com/profiles/blogs/regression-analysis-

how-do-i-interpret-r-squared-and-assess-the diakses 16 Mei 2021.

Rosalia, D., & Ellyawati, J. (2016 ). Pengaruh Persepsi Risiko Terhadap Kepercayaan dan

Keputusan Pembelian Online Shopee Indonesia. e-journal UAJY.

Schiffman, L. G., & Wisenbilt, J. L. (2019). Consumer Behavior. USA: 11th edition, Pearson

Education.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business: A Skill-Building

Approach. John Wiley & Sons Ltd.

Sherly, Halim, F., Butabutar, M., SN, A., Purba, S. B., Ferinia , R., . . . Purba , E. (2020).

Pemasaran Internasional. Yayasan Kita Menulis.

Simamora, H. (2000). Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta: Salemba Empat.

Sisbintari, E. (2011). Analisis Kompararif CAR, LDR, ROA dan ROE Sebelum dan Sesudah

Merger Pada PT. BANK CIMB Niaga Tbk. Jurnal Profit Volume 6 No. 2, 163-171.

Sriwijayanti, T. N. (2008). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen

Memiliki Kartu Kredit BRI Cabang Kramat Solo.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, D. (2016). Metode Penelitian Akuntansi . Bandung: PT. Refika Aditama.


139
Wijaya, E., & Ariyanti, P. M. (2018). Pengaruh Service Marketing Mix Terhadap Keputusan

Nasabah untuk Menabung pada PT. Bank Mayapada Internasional TBK Cabang

A.Yani Pekanbaru.

LAMPIRAN

LAMPIRAN

140
LAMPIRAN I: KUESIONER

Identitas Responden
Nama
Usia 18 - 25 26 – 35 36 – 45 46 - 55
Jenis Laki-laki Perempuan
Kelamin
Pekerjaan Pegawai Pegawai Wirausaha Ibu Mahasiswa Lainnya:
Negeri Swasta Rumah
Tangga
Domisili Jakarta Barat Jakarta Jakarta Pusat Jakarta Jakarta
Utara Selatan Timur
Jenis Kartu Platinum Gold: Travel Card Classic Syariah
Kredit Gold
CIMB
Niaga

Berikut ini daftar pertanyaan yang perlu dijawab berdasarkan pilihan anda, pilih lah

salah satu yang sesuai dengan pendapat anda. Pernyataan terdiri dari:

- Sangat Setuju (SS)

- Setuju (S)

- Cukup Setuju (CS)

- Tidak Setuju (TS)

- Sangat Tidak Setuju (STS)

No Pertanyaan STS TS CS S SS

Produk
1. Tingkat bunga yang ditawarkan
merupakan daya tarik bagi anda
untuk memutuskan memilih kartu
kredit CIMB Niaga

141
2. Kartu kredit CIMB Niaga dapat
membantu anda dalam hal
pemenuhan kebutuhan ketika
melakukan pembayaran.
3. Kartu kredit CIMB Niaga
merupakan produk dari bank
yang mempunyai citra dan
reputasi baik
4. Hadiah/point reward yang
ditawarkan kartu kredit CIMB
Niaga merupakan daya tarik
tersendiri bagi anda dibandingkan
dengan hadiah/point reward yang
ditawarkan bank lain
5. Dengan memiliki kartu kredit
CIMB Niaga anda dapat
mengikuti program-program
marketing yang ditawarkan kartu
kredit CIMB Niaga pada periode
tertentu
6. Fitur-fitur yang ditawarkan kartu
kredit CIMB Niaga seperti Octo-
Mobile, pembayaran tagihan-
tagihan, pembayaran telepon,
transfer saldo dan sebagainya
mempelancar kebutuhan anda
Harga
7. Biaya administrasi untuk
pengambilan tunai melalui kartu
kredit CIMB Niaga bagi anda
masih terjangkau
8. Biaya penggantian kartu kredit
CIMB Niaga (misalnya terjadi
kehilangan, rusak dll) tidak
memberatkan anda
9. Biaya keterlambatan pembayaran
kartu kredit CIMB Niaga
memiliki tarif yang lebih ringan
dibandingkan dengan bank
lainnya tarifnya lebih ringan
10. Biaya pengambilan overlimit dari
batas kredit untuk kartu kredit

142
CIMB Niaga masih lebih murah
dibandingkan dengan produk
yang sejenis di bank lain
Tempat
11. Anda membutuhkan waktu yang
tidak terlalu lama untuk datang ke
Kantor Cabang CIMB Niaga
12. Setiap kantor cabang CIMB
Niaga yang pernah anda kunjungi
memiliki jumlah loket yang
memadai untuk mendukung
kecepatan pelayanan
13. Bank CIMB Niaga menggunakan
aplikasi bukti transaksi atau Octo-
Mobile (setoran atau angsuran
tagihan) yang sangat mudah
dipahami dan tidak
membingungkan cara
penggunaannya
14. Bank CIMB Niaga menyediakan
dan memiliki lokasi ATM yang
banyak, sehingga mudah untuk
menemukannya
Promosi
15. Iklan tentang produk kartu kredit
yang ditampilkan Bank CIMB
Niaga sangat menarik bagi anda
16. Iklan pada kartu kredit CIMB
Niaga membantu anda mengenal
produk yang ditawarkan
17. Promosi tentang kartu kredit yang
dilakukan CIMB Niaga
menciptakan kesan tersendiri bagi
anda untuk ikut bergabung
sebagai nasabah
18. Sales representative dari CIMB
Niaga membantu dalam
pengajuan aplikasi pembuatan
kartu kredit CIMB Niaga dan
memberikan informasi yang jelas
Persepsi Resiko

143
19. Apabila dalam penggunaan kartu
kredit terjadi tindakan kejahatan
secara fisik seperti pencurian atau
perampokan, dapat
mempengaruhi keputusan anda
dalam menggunakan kartu kredit
20. Apabila promo yang sudah
ditawarkan oleh pihak kartu
kredit tidak diwujudkan, dapat
membuat anda kecewa dan dapat
mempengaruhi keputusan anda
dalam menggunakan kartu kredit
CIMB Niaga
21. Apabila terdapat biaya tambahan
yang harus ditanggung oleh anda
dengan penggunaan kartu kredit,
dapat mempengaruhi keputusan
saya dalam memggunakan kartu
kredit CIMB Niaga
22. Apabila terjadi gangguan ketika
melakukan pembayaran dengan
kartu kredit yang menyebabkan
memakan waktu ketika
bertransaksi, dapat mengubah
keputusan saya dalam
menggunakan kartu kredit
23. Apabila ketikan melakukan
pembayaran dengan kartu kredit
membuat orang lain kehilangan
respect kepada saya, dapat
mengubah keputusan saya dalam
menggunakan kartu kredit
Keputusan Penggunaan
24. Anda memutuskan menggunakan
kartu kredit CIMB Niaga karena
benefit yang diberikan lebih
menguntungkan dibandingkan
kartu kredit dari bank lainnya
25. Anda memutuskan menggunakan
kartu CIMB Niaga karena ATM
yang tersebar luas sehingga
mudah dijumpai dan terdapat

144
banyak merchant yang menerima
pembayaran menggunakan kartu
kredit CIMB Niaga

26. Anda memutuskan menggunakan


kartu kredit CIMB Niaga karena
promosi yang dilakukan CIMB
Niaga menarik perhatian kepada
anda
27. Anda memutuskan menggunakan
kartu kredit CIMB Niaga karena
biaya administrasi dan biaya yang
dibebankan kepada nasabah tidak
seberat yang ditawarkan bank
lainnya
28. Anda memutuskan menggunakan
kartu kredit CIMB Niaga karena
merupakan produk dari bank
yang mempunyai citra dan
reputasi baik

145
LAMPIRAN 3: Tabel Perolehan Responden
Keputusan
Produk (P) Harga (H) Lokasi (T) Promosi (A) Persepsi Resiko Konsumen (KP)
T T T T T T
o o o o P P P P P o K K K K K o
N P P P P P P ta H H H H ta T T T T ta A A A A ta R R R R R ta P P P P P ta
o 1 2 3 4 5 6 l 1 2 3 4 l 1 2 3 4 l 1 2 3 4 l 1 2 3 4 5 l 1 2 3 4 5 l
2 1 1 1 2 2
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
2 1 1 1 2 2
2 4 4 4 4 5 5 6 5 5 5 4 9 4 5 5 5 9 4 5 5 4 8 5 4 4 3 5 1 4 4 4 5 4 1
2 1 1 1 1 2
3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 6 5 5 4 3 7 3 4 4 3 3 7 4 4 5 3 4 0
2 1 1 1 2 2
4 3 4 4 4 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 5 5 8 5 5 3 4 7 4 5 4 3 4 0 4 5 4 4 4 1
2 1 1 1 2 1
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 0 3 4 3 3 3 6
2 1 1 1 1 1
6 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 7 4 4 4 4 6 4 4 4 5 7 4 3 3 2 3 5 3 3 3 3 4 6
3 2 2 2 2 2
7 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 2 2 2 2 2
8 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 1 1 1 2 2
9 5 4 4 2 3 5 3 4 5 5 4 8 4 5 3 5 7 4 5 3 5 7 5 5 3 3 4 0 5 4 4 5 5 3
1 2 2 1 2 2 2
0 4 4 4 4 5 5 6 5 5 5 5 0 5 4 4 4 7 5 5 5 5 0 5 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 0
1 2 1 1 1 2 2
1 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 6 4 5 4 4 7 4 4 5 4 7 5 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 1
1 2 1 1 1 1 2
2 2 5 4 4 4 5 4 4 2 3 3 2 4 4 4 5 7 4 4 4 5 7 3 5 5 3 2 8 4 5 4 4 5 2

146
1 2 1 2 2 2 2
3 2 5 5 5 5 5 7 5 4 5 5 9 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 3 2 2 1 2 2
4 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 4 4 4 4 6 4 3 5 4 4 0 4 4 4 4 4 0
1 2 1 1 1 2 2
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
1 2 1 1 1 2 2
6 5 5 5 5 4 5 9 4 4 4 5 7 5 4 4 5 8 4 4 4 5 7 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5
1 2 2 1 1 2 2
7 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 0 4 5 4 5 8 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 0
1 2 1 1 1 2 2
8 5 4 4 4 5 5 7 5 4 4 5 8 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
1 2 1 1 1 2 2
9 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
2 2 1 1 1 2 2
0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
2 2 1 1 1 1 2
1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 1 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 8 4 4 4 4 4 0
2 2 1 1 1 2 2
2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 2 3 2 1 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
2 2 1 1 1 2 2
3 4 4 5 4 4 5 6 4 4 4 4 6 4 4 5 5 8 5 4 5 5 9 5 5 4 4 4 2 5 4 4 5 5 3
2 3 2 2 2 2 2
4 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 1 1 1 2 2
5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
2 3 2 1 2 2 2
6 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 4 4 5 5 8 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 1 1 1 1 2
7 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 0
2 3 2 2 2 2 2
8 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

147
2 2 1 1 1 2 2
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 5 7 4 5 5 4 8 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 0
3 2 2 1 2 2 2
0 5 5 5 5 5 4 9 5 5 5 5 0 4 5 5 4 8 5 5 5 5 0 5 4 4 5 3 1 5 4 5 5 5 4
3 2 1 1 1 2 2
1 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 5 4 7 4 2 5 2 3 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
3 2 1 1 1 1 2
2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 8 4 4 4 4 4 0
3 1 1 1 1 1 1
3 3 3 3 3 4 3 9 4 2 3 2 1 2 3 3 3 1 4 4 3 4 5 4 3 3 3 3 6 3 3 3 3 4 6
3 2 1 1 1 2 1
4 4 4 4 5 5 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 3 3 2 4 2 4 3 4 4 5 0 4 3 4 4 4 9
3 2 1 1 1 2 1
5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 0 4 4 3 4 3 8
3 2 1 1 1 2 2
6 4 3 3 4 3 4 1 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
3 2 1 1 1 2 1
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 3 4 4 4 4 9
3 2 1 1 1 1 1
8 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 4 3 4 5 2 4 4 3 2 5 4 3 4 3 4 8
3 2 1 1 1 2 1
9 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 3 4 3 4 3 7
4 1 1 1 1 1 1
0 3 3 3 3 3 3 8 3 3 3 3 2 4 4 4 4 6 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 9 5 3 3 4 4 9
4 2 1 1 1 1 2
1 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 6 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 7 4 4 4 4 4 0
4 2 1 1 1 1 1
2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 7 3 3 3 4 4 7
4 2 1 1 1 2 1
3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 0 3 4 4 4 3 8
4 2 1 1 1 2 1
4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 5 4 5 3 4 6 4 4 4 4 4 0 3 4 3 3 4 7

148
4 2 1 1 1 2 2
5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 3 4 4 4 5 5 5 5 5 2 2 4 4 5 4 4 1
4 2 1 1 1 1
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 8
4 2 1 1 2 2 1
7 4 5 5 5 5 5 9 2 2 4 4 2 4 4 4 5 7 5 5 5 5 0 5 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 8
4 2 1 1 1 2 1
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 0 4 4 4 2 4 8
4 2 1 2 1 1 1
9 4 4 5 5 5 4 7 4 5 4 5 8 5 5 5 5 0 4 5 5 5 9 3 4 3 3 3 6 4 3 3 3 3 6
5 2 1 1 1 1 1
0 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 3 3 7 4 3 3 4 4 8
5 2 1 1 1 1 1
1 4 3 3 4 4 3 1 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 6 3 4 4 3 4 8
5 2 1 1 1 1 1
2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 8 3 4 4 4 3 8
5 2 1 1 1 1 1
3 3 3 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 8 4 4 3 3 3 7
5 2 1 1 1 1 1
4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 8 4 3 4 3 4 8
5 2 1 1 1 2 2
5 5 5 5 4 4 3 6 5 4 5 3 7 4 5 3 5 7 3 5 5 5 8 4 5 3 3 5 0 5 3 3 5 5 1
5 2 1 1 1 1 2
6 4 4 5 3 3 5 4 3 4 3 5 5 5 5 3 4 7 4 3 4 4 5 3 4 3 5 4 9 3 5 4 5 3 0
5 2 1 1 1 1 2
7 4 5 3 3 4 4 3 3 4 5 3 5 3 4 5 4 6 4 5 3 3 5 3 3 4 5 4 9 4 5 4 4 3 0
5 2 1 1 1 1 1
8 3 4 4 3 3 5 2 4 3 4 3 4 5 4 4 5 8 3 3 3 2 1 3 3 3 3 4 6 3 3 3 3 3 5
5 3 2 2 2 2 2
9 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 2 1 1 1 1 1
0 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 6 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 9 4 3 4 4 4 9

149
6 2 1 1 2 1
1 5 5 5 4 5 5 9 2 2 2 2 8 2 4 3 3 2 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 5
6 2 1 1 1 1 2
2 4 4 3 4 3 3 1 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 8 4 4 4 4 4 0
6 2 1 1 1 1 2
3 3 3 4 4 4 3 1 3 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 8 4 4 4 4 4 0
6 2 1 1 1 2 1
4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 0 3 4 4 3 4 8
6 2 1 1 1 1 1
5 5 5 5 4 4 3 6 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 9 4 4 3 4 4 9
6 2 1 1 1 1 1
6 4 5 4 4 5 4 6 3 4 4 4 5 5 4 4 5 8 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 9 5 4 3 3 3 8
6 2 1 1 1 2 2
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
6 2 1 1 1 1 1
8 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 6 4 4 3 4 3 8 3 3 3 3 3 5
6 2 1 1 1 2 1
9 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 6 3 4 3 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 3 4 4 9
7 2 1 1 1 2 2
0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
7 2 1 1 1 1 2
1 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 5 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 3 4 4 4 9 4 4 4 4 4 0
7 2 1 1 1 1 1
2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 3 4 4 4 4 9 3 4 4 4 4 9
7 2 1 1 1 2 1
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 3 4 3 8
7 2 1 1 1 1 1
4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 5 4 4 4 4 6 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 6 4 4 3 3 3 7
7 2 1 1 1 2 1
5 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 8 4 4 4 4 6 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 0 3 3 3 3 3 5
7 2 1 1 1 1 2
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 6 4 4 4 4 4 0

150
7 2 1 1 1 2 2
7 3 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
7 2 1 1 1 2 2
8 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 7 5 4 4 4 7 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 5 4 1
7 2 1 1 1 1 2
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 3 3 3 3 6 4 4 4 4 4 0
8 2 1 1 1 2 2
0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
8 2 1 1 1 2 2
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
8 2 1 1 1 1 1
2 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 4 4 4 4 6 3 3 3 4 4 7 4 4 4 4 3 9
8 2 1 1 1 2 2
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
8 2 1 1 1 2 1
4 4 3 4 3 3 3 0 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 0 3 3 4 4 4 8
8 2 1 1 1 1 1
5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 6 4 4 3 3 3 7 4 4 3 3 3 7
8 3 2 2 2 2 2
6 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 3 1 1 1 2 2
7 5 5 5 5 5 5 0 4 5 4 4 7 5 4 4 5 8 5 5 4 4 8 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 2
8 2 1 2 1 2 2
8 5 5 5 5 5 4 9 4 4 5 5 8 5 5 5 5 0 5 4 5 5 9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 3 2 2 2 2 2
9 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 3 2 2 2 2 2
0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 2 1 1 1 2 2
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
9 3 2 2 2 2 2
2 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

151
9 2 1 2 2 2 2
3 5 5 5 5 4 5 9 4 4 4 5 7 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 2 1 1 1 2 2
4 4 4 5 5 4 5 7 5 5 4 4 8 5 5 5 4 9 4 4 5 4 7 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 0
9 2 1 1 1 2 2
5 4 4 4 4 5 5 6 4 5 4 4 7 5 4 4 4 7 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0
9 3 2 2 2 2 2
6 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 2 1 1 1 2 1
7 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 0 4 4 3 3 3 7
9 2 1 1 1 2 1
8 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 6 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 9
9 2 1 1 1 2 1
9 3 3 3 4 4 3 0 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 0 3 3 4 4 3 7
1
0 2 1 1 1 1 2
0 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 9 4 4 4 4 4 0

152
LAMPIRAN 3: UJI VALIDITAS

Uji Validitas Persepsi Produk

Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p
p1 Pearson Correlation 1 .196 .390* .122 .323 .301 .585**
Sig. (2-tailed) .300 .033 .521 .082 .106 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
p2 Pearson Correlation .196 1 .745 .619 .529 .518 .768**
Sig. (2-tailed) .300 .000 .000 .003 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
* ** ** ** **
p3 Pearson Correlation .390 .745 1 .706 .603 .591 .876**
Sig. (2-tailed) .033 .000 .000 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
p4 Pearson Correlation .122 .619** .706** 1 .673** .265 .735**
Sig. (2-tailed) .521 .000 .000 .000 .157 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
p5 Pearson Correlation .323 .529** .603** .673** 1 .621** .826**
Sig. (2-tailed) .082 .003 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
p6 Pearson Correlation .301 .518 .591 .265 .621 1 .710**
Sig. (2-tailed) .106 .003 .001 .157 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
P Pearson Correlation .585 .768 .876 .735 .826 .710 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Persepsi Harga

Correlations

153
h1 h2 h3 h4 h
h1 Pearson Correlation 1 .609** .756** .812** .882**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
h2 Pearson Correlation .609** 1 .814** .653** .872**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
** ** **
h3 Pearson Correlation .756 .814 1 .735 .924**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
** ** **
h4 Pearson Correlation .812 .653 .735 1 .893**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
H Pearson Correlation .882** .872** .924** .893** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Tempat

Correlations
t1 t2 t3 t4 T
t1 Pearson Correlation 1 .745** .652** .683** .879**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
t2 Pearson Correlation .745** 1 .660** .674** .901**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
** ** **
t3 Pearson Correlation .652 .660 1 .617 .839**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
** ** **
t4 Pearson Correlation .683 .674 .617 1 .852**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
T Pearson Correlation .879** .901** .839** .852** 1

154
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Persepsi Promosi

Correlations
a1 a2 a3 a4 a
** ** **
a1 Pearson Correlation 1 .708 .548 .487 .803**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .006 .000
N 30 30 30 30 30
** ** **
a2 Pearson Correlation .708 1 .612 .608 .885**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
a3 Pearson Correlation .548** .612** 1 .551** .818**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .002 .000
N 30 30 30 30 30
a4 Pearson Correlation .487** .608** .551** 1 .812**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .002 .000
N 30 30 30 30 30
** ** ** **
A Pearson Correlation .803 .885 .818 .812 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Persepsi Resiko

Correlations
pr1 pr2 pr3 pr4 pr5 pr
** ** **
pr1 Pearson Correlation 1 .499 .320 .537 .646 .775**
Sig. (2-tailed) .005 .084 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30

155
pr2 Pearson Correlation .499** 1 .556** .525** .448* .745**
Sig. (2-tailed) .005 .001 .003 .013 .000
N 30 30 30 30 30 30
pr3 Pearson Correlation .320 .556** 1 .701** .502** .755**
Sig. (2-tailed) .084 .001 .000 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
pr4 Pearson Correlation .537 .525 .701 1 .630 .862**
Sig. (2-tailed) .002 .003 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** * ** **
pr5 Pearson Correlation .646 .448 .502 .630 1 .825**
Sig. (2-tailed) .000 .013 .005 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Pr Pearson Correlation .775** .745** .755** .862** .825** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Validitas Keputusan Konsumen

Correlations
kp1 kp2 kp3 kp4 kp5 kp
kp1 Pearson Correlation 1 .622** .804** .868** .847** .938**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
kp2 Pearson Correlation .622 1 .715 .607 .646 .798**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
kp3 Pearson Correlation .804 .715 1 .677 .740 .884**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
kp4 Pearson Correlation .868** .607** .677** 1 .822** .903**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

156
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
kp5 Pearson Correlation .847 .646 .740 .822 1 .914**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Kp Pearson Correlation .938** .798** .884** .903** .914** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

157
LAMPIRAN 4: UJI RELIABILITAS

Uji Reliabilitas Persepsi Produk

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.814 6

Uji Reliabilitas Persepsi Harga

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.912 4

Uji Reliabilitas Persepsi Tempat

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.887 4

Uji Reliabilitas Persepsi Promosi

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.846 4

158
Uji Reliabilitas Persepsi Resiko

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.851 5

Uji Reliabilitas Keputusan Penggunaan

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.932 5

159
LAMPIRAN V: UJI NORMALITAS

Uji Normalitas Persepsi Produk

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.01255856
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .076
Negative -.120
Test Statistic .120
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c
Exact Sig. (2-tailed) .105
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Uji Normalitas Persepsi Harga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 1.98865454
Most Extreme Differences Absolute .117
Positive .078
Negative -.117
Test Statistic .117

160
Asymp. Sig. (2-tailed) .002c
Exact Sig. (2-tailed) .118
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Uji Normalitas Persepsi Tempat

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.00876861
Most Extreme Differences Absolute .114
Positive .086
Negative -.114
Test Statistic .114
Asymp. Sig. (2-tailed) .003c
Exact Sig. (2-tailed) .140
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Uji Normalitas Persepsi Promosi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000

161
Std. Deviation 2.01255856
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .076
Negative -.120
Test Statistic .120
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c
Exact Sig. (2-tailed) .105
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Uji Normalitas Persepsi Resiko

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.09199560
Most Extreme Differences Absolute .106
Positive .082
Negative -.106
Test Statistic .106
Asymp. Sig. (2-tailed) .008c
Exact Sig. (2-tailed) .201
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

162
LAMPIRAN 6: HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA

Uji Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .801 .642 .623 1.660
a. Predictors: (Constant), PR, H, A, P, T

Uji T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.173 1.458 1.491 .139
P .094 .093 .103 1.018 .311
H .279 .107 .255 2.609 .011
T .086 .130 .072 .661 .510
A .343 .119 .281 2.885 .005
PR .206 .068 .245 3.034 .003
a. Dependent Variable: KP

Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 464.933 5 92.987 33.744 .000b
Residual 259.027 94 2.756
Total 723.960 99
a. Dependent Variable: KP
b. Predictors: (Constant), PR, H, A, P, T

163
BUKTI PENELITIAN

Link akses Google Form Kusioner yang Disebarkan: https://forms.gle/Hbr3ka1ePJdgViiq6

164
Daftar Tatap Muka

165
Riwayat Hidup

166

Anda mungkin juga menyukai