Anda di halaman 1dari 15

NAMA ; DWI ANA TUTI HASANAH

KELAS : SEMESTER 9/A


NIM : 836241397
MATKUL : PDGK4503/MATERI DAN PEMBELAJARAN IPA SD

1.Secara etimologi kata sains berasal dari bahasa latin, yaitu scientia yang berarti pengetahuan
atau knowlegde (Fisher, 1975). Sains merupakan rangkaian konsep dan skema konseptual
yang saling berhubungan yang dikembangkan dari hasil eksperimen dan observasi, serta
sesuai dengan eksperimen dan observasi berikutnya (Jenkins, 1974), merupakan struktur
bangunan dari fakta-fakta (Chalmer, 1980), merupakan tubuh dari pengetahuan (body of
knowledge) yang dibentuk melalui proses inkuiri yang terus menerus (Fisher, 1975; Zuhdan
dalam Istiyono, 2010). Sains pada hakikatnya merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum,
dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri secara terus-
menerus yang melibatkan operasi mental, keterampilan dan strategi dengan dilandasi sikap ingin
tahu, keteguhan hati, dan ketekunan yang dilakukan untuk menyingkap alam semesta, serta
dapat diuji kembali kebenarannya. Dengan demikian paling tidak ada tiga komponen yang
terkandung pada hakikat sains, yaitu (a) kumpulan konsep, prinsip, hukum dan teori, (b) proses
ilmiah baik secara fisik maupun mental dalam mencermati gejala alam termasuk juga
penerapannya, dan (c) sikap keteguhan hati, keingintahuan dan ketekunan dalam menyingkap
rahasia alam.

Proses yang ditempuh para ilmuwan dalam mengembangkan sains dikenal sebagai metode ilmiah
(scientific method). Langkah-langkah dalam metode ilmiah yaitu perumusan masalah, penyusunan
kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan
penarikan kesimpulan. Untuk melakukan metode ilmiah diperlukan sejumlah keterampilan sains
yang disebut keterampilan proses sains (science process skills). Proses sains meliputi kegiatan
mengamati, mengklasifikasi, menginfersi, memprediksi, menemukan hubungan, mengukur,
mengomunikasikan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, mengontrol variabel,
menginterpretasi data, dan menyimpulkan.

2.a. keterampilan proses sains merupakan keterampilan atau kemampuan yang dipelajari oleh
siswa saat mereka melakukan penemuan ilmiah, dimana diantaranya mencakup pengamatan
(observasi), mengklasifikasikan, menafsirkan, meramalkan, berkomunikasi, mengajukan
pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat/bahan serta
menerapkan konsep.

b. 1. Mengamati

Suatu proses untuk mengenal sesuatu dengan jalan memperhatikan atau menyadari
obyek/peristiwa, untuk hal ini siswa harus menggunakan semua alat inderanya seperti
penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, dan penciuman. Dalam kegiatan ilmiah
mengamati berarti menyeleksi fakta-fakta yang relevan dan memadai dari hal-hal yang diamati.
Dengan membandingkan hal-hal yang diamati siwa mengembangkan kemampuan mencari
persamaan dan perbedaan suatu benda/peristiwa.
2. Mengelompokkan/Klasifikasi

Mengelompokkan adalah suatu sistematika yang digunakan untuk menggolongkan sesuatu


berdasarkan syarat-syarat tertentu. Proses mengklasifikasikan tercakup beberapa kegiatan seperti
mencari kesamaan, mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, membandingkan, dan mencari
dasar penggolongan.

3. Menafsirkan

Menafsirkan hasil pengamatan ialah menarik kesimpulan tentatif dari data yang dicatatnya.
Hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna bila tidak ditafsirkan. Karena itu, dari mengamati
langsung, lalu mencatat setiap pengamatan secara terpisah, kemudian menghubung-
hubungkan hasil-hasil pengamatan itu. Selanjutnya siswa mencoba menemukan pola dalam
suatu seri pegamatan, dan akhirnya membuat kesimpulan.

4. Meramalkan

Keterampilan meramalkan atau mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi
berdasarkan suatu pola yang sudah ada, menggunakan pola-pola atau hubungan
informasi/ukuran/hasil observasi dan mengantisipasi suatu peristiwa berdasarkan pola atau
kecenderungan. Apabila siswa dapat mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi
berdasarkan fakta yang menunjukkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada.

5. Mengajukan pertanyaan

Kemampuan mengajukan pertanyaan baik pertanyaan yang meminta penjelasan tentang apa,
mengapa dan bagaimana ataupun menanyakan sesuatu hal yang berlatar belakang hipotesis.
Keterampilan proses mengajukan pertanyaan memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya, baik yang bersifat penyelidikan maupun yang tidak
secara langsung bersifat penyelidikan, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencerminkan cara
berpikir siswa dan dapat pula dikatakan bahwa kualitas pertanyaan yang diajukan menunjukkan
tinggi rendahnya tingkat berpikir siswa.

6. Merumuskan hipotesis

Keterampilan proses menggunakan informasi dengan mengemukakan dugaan atau generalisasi


sementara yang dapat menjelaskan atau menghubungkan sifat-sifat benda peristiwa, berhipotesis
melibatkan keterampilan menduga sesuatu, menguraikan sesuatu yang menunjukkan hubungan
sebab akibat antara dua variabel pengetahuan yang telah dimilikinya.

7. Merencanakan percobaan

Agar siswa dapat memiliki keterampilan merencanakan percobaan maka siswa tersebut harus
dapat menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan. Selanjutnya, siswa
harus dapat menentukan variabel-variabel, menentukan variabel yang harus dibuat tetap, dan
variabel mana yang berubah.

Demikian pula siswa perlu untuk menentukan apa yang akan diamati, diukur, atau ditulis,
menentukan cara dan langkah-langkah kerja. Selanjutnya siswa dapat pula menentukan bagaimana
mengolah hasil-hasil pengamatan.

8. Menggunakan alat/bahan

Untuk dapat memiliki keterampilan menggunakan alat dan bahan, dengan sendirinya siswa harus
menggunakan secara langsung alat dan bahan agar dapat memperoleh pengalaman langsung.
Selain itu, siswa harus mengetahui mengapa dan bagaimana cara menggunakan alat dan bahan.

9. Menerapkan konsep

Mampu menjelaskan peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki dan mampu
menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru atau menemukan penjelasan
(konsep) tentang suatu peristiwa yang sedang terjadi. Keterampilan menerapkan konsep/prinsip
menjadi penunjang dalam memantapkan dan mengembangkan konsep/prinsip yang telah dimiiki
siswa, mengembangkan kemampuan intelektual siswa dan merangsang siswa untuk lebih banyak
mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam.

10. Berkomunikasi

Keterampilan berkomunikasi mengandung arti mencatat hasil pengamatan yang relevan dengan
penyelidikan, mentransfer suatu bentuk penyajian ke bentuk penyajian yang lainnya atau
menggunakan kriteria untuk menyajikan data ke bentuk yang dapat dipahami dan dimengerti oleh
orang lain. Untuk mencapai keterampilan berkomunikasi siswa harus dapat menyusun dan
menyampaikan laporan kegiatan yang telah dikerjakan dengan sistematis dan jelas, selain itu
diharapkan siswa mampu menjelaskan hasil kegiatan, mendiskusikan dan menggambarkan data
yang diperoleh ke bentuk diagram, grafik atau tabel.

3. Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu
mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah,
serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran
bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan, alam, intelektual, dan budaya serta
kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains.
4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SD IT AR-RAHMAH

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : IV / 1

Alokasi Waktu : 4 jp x 35 menit (2 pertemuan)

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan
dimakan” antarmakhluk hidup (rantai makanan).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan hubungan khas antarmakhluk hidup (simbiosis).

2. Mengidentifikasi pasangan makhluk hidup berdasarkan jenis simbiosisnya.

3. Memberi contoh pasangan makhluk hidup berdasarkan jenis simbiosisnya.

4. Menjelaskan hubungan makan dan dimakan antarmakhluk hidup (rantai makanan).

5. Menyusun rantai makanan.

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan pertama

Melalui pengamatan dan diskusi, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menjelaskan hubungan khas antarmakhluk hidup (simbiosis).

2. Mengidentifikasi pasangan makhluk hidup berdasarkan jenis simbiosisnya.

3. Memberi contoh pasangan makhluk hidup berdasarkan jenis simbiosisnya.


Pertemuan kedua

Melalui pengamatan dan diskusi, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menjelaskan hubungan makan dan dimakan antarmakhluk hidup (rantai makanan).

2. Menyusun rantai makanan.

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, kerja sama, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat, peduli
lingkungan, tanggung jawab, dan saling menghargai.

E. Materi Ajar

Saling Kebergantungan Antarmakhluk Hidup

1. Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan khas antara dua makhluk hidup yang hidup bersama-sama.

a. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang saling menguntungkan.

b. Simbiosis Komensalisme

Hubungan antara dua makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak
merugikan pihak lain disebut simbiosis komensalisme.

c. Simbiosis Parasitisme

Hubungan antara dua makhluk hidup yang salah satunya dirugikan sedang yang satunya
diuntungkan disebut simbiosis parasitisme.

2. Rantai Makanan

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan
tertentu. Rantai makanan ini terjadi pada sebuah ekosistem. Misalnya pada ekosistem sawah
terdapat padi, tikus, ular dan elang. Urutan rantai makanan yang terjadi yaitu
padi tikus ular elang.

F. Metode Pembelajaran

1. Metode : Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, kerja kelompok dan diskusi.

2. Pendekatan : Konstruktivis
3. Model : Interaktif
G. Kegiatan Belajar Mengajar

Pertemuan pertama : 2 jp x 35 menit

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengabsen kehadiran siswa, berdoa, membuka pelajaran dan memotivasi siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Peserta didik mengamati gambar salah satu jenis simbiosis (kupu-kupu hinggap di bunga).

b. Guru bertanya: “Apakah kamu pernah melihat kupu-kupu hinggap di bunga?”. “Apa yang
terjadi dari peristiwa tersebut?”, “Apakah yang dilakukan kupu-kupu merugikan
bunga?”,”Mengapa?”.

c. Siswa diminta untuk mencatat jawaban masing-masing pada buku catatan masing-
masing.

Elaborasi

a. Guru bertanya: “Apa saja yang ingin kamu ketahui, kemukakanlah!”.

b. Guru menuliskan pertanyaan-pertanyaan siswa pada papan tulis. Guru dan siswa memilih
pertanyaan-pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya melalui penyelidikan.

c. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.

d. Guru meminta siswa untuk menentukan urutan pertanyaan yang ingin diketahui
jawabannya melalui penyelidikan dengan panduan LKS secara berkelompok.

e. Peserta didik mengerjakan LKS secara berkelompok.

f. Peserta didik dipandu oleh guru mendiskusikan hasil penyelidikannya dan


membandingkannya dengan jawaban pada pengetahuan awal mereka.

Konfirmasi

a. Setelah menyelesaikan diskusi kelas, guru meluruskan kesalahan pemahaman.

b. Peserta didik diajak untuk menyimpulkan pembelajaran menjadi suatu konsep baru.

c. Guru memberikan penguatan.


d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.
3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberikan pekerjaan rumah.

b. Guru menutup pelajaran dan berdoa.

Pertemuan kedua : 2 jp x 35 menit

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengabsen kehadiran siswa, berdoa, membuka pelajaran dan memotivasi siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Guru melakukan apersepsi.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Peserta didik mengamati gambar ekosistem sawah.

b. Guru bertanya: “Makhluk hidup apa saja yang ada di gambar ini?”, “Antara makhluk hidup
yang satu dengan yang lain adakah proses makan-memakan?”, “Sebutkan contohnya!”.

c. Siswa diminta untuk mencatat jawaban masing-masing pada buku catatan masing-
masing.

Elaborasi

a. Guru bertanya: “Apa saja yang ingin kamu ketahui, kemukakanlah!”.

b. Guru menuliskan pertanyaan-pertanyaan siswa pada papan tulis. Guru dan siswa memilih
pertanyaan-pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya melalui penyelidikan.

c. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.

d. Guru meminta siswa untuk menentukan urutan pertanyaan yang ingin diketahui
jawabannya melalui penyelidikan dengan panduan LKS secara berkelompok.

e. Peserta didik mengerjakan LKS secara berkelompok.

f. Peserta didik dipandu oleh guru mendiskusikan hasil penyelidikannya dan


membandingkannya dengan jawaban pada pengetahuan awal mereka.

Konfirmasi
a. Setelah menyelesaikan diskusi kelas, guru meluruskan kesalahan pemahaman.
b. Peserta didik diajak untuk menyimpulkan pembelajaran menjadi suatu konsep baru.

c. Guru memberikan penguatan.

d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberikan pekerjaan rumah.

b. Guru menutup pelajaran dan berdoa.

H. Sumber dan Alat Pembelajaran

1. Sumber : Buku Mata Pelajaran IPA untuk Kelas IV

2. Alat dan bahan : Gambar, LKS, kertas karton, gunting, lem kertas, penggaris, dan spidol
warna atau pensil warna.

I. Penilaian

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan akhir pembelajaran.

1. Teknik :

a. Tertulis

b. Kinerja

c. Lisan

2. Jenis :

a. Pilihan Ganda

b. Uraian

3. Instrumen :

a. LKS

b. Daftar pertanyaan
Bekasi, 29 Oktober 2021

Mengetahui, Guru kelas IV,


Kepala Sekolah

------------------------------------- ( Dwi Ana )

Anda mungkin juga menyukai