Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI CINA


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban islam
di Kawasan Minoritas Muslim

Dosen pengampu: Dr. Erasiah, S.Hum. MA.

Disusun Oleh:
Galih Prayoga (1811020023)

PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI IMAM BONJOL-PADANG 2021 M
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cina merupakan tempat tinggal bagi peduduk muslim dalam jumlah yang
cukup besar. Menurut CIA World Factbook, kira-kira 1% - 2% dari total penduduk
Cina adalah muslim, sementara the US Department of State's International Religious
Freedom Report menunjukkan bahwa muslim di Cina berjumlah 1,5% dari total
penduduk Cina (atau 19.594.707 orang). Sumber sensus lain menyatakan bahwa
muslim di Cina diperkirakan sampai 20 juta orang. Maka dari itu kehadiran umat
Muslim di Cina tak lepas dari proses sejarah yang panjang pada masa lampau.
Cina merupakan salah satu negara dengan peradaban tertua di Dunia, juga tidak
bisa di pungkiri bahwa agama islam juga telah lama masuk dan berkembang di negara
tersebut sejak lama. Pada masa pemerintahan Dinasti Tang diperkirakan islam masuk
ke negeri tirai bambu tersebut, yaitu sekitar pada abad ke-7 M yang bertepatan pada
masa kepemimpinan Utsman bin Affan. Dalam proses perkembanganya, Islam di
Cina juga tak lepas dari proses dampak perdagangan Internasional yang mereka
bangun.
Cina sebagai negeri yang aktif dalam perdagangan internasional menyebabkan
pedagang-pedagang muslim dari Arab melakukan perdagangan ke Cina sambil
menyebarkan Islam di berbagai wilayah yang disinggahi. Adapun perjalanan yang
dilalui dalam persebaran Islam di Cina adalah dengan melalui perjalanan darat dan
laut. Perjalanan darat dimulai dari daratan Arab sampai ke bagian barat Laut
Tiongkok dengan melewati Persia dan Afganistan. Jalan ini terkenal dengan nama
jalan sutra atau silk road. (Badri, 1993: 55).
Pedagang-pedagang Cina yang berinteraksi dengan pedagang pedagang muslim
sedikit banyaknya menerima kehadiran Islam. Mereka memeluk Islam sebagai agama
mereka. Penyebaran Islam ini kemudian meluas hingga ke masyarakat Cina,
khususnya wilayah wilayah yang digunakan sebagai pusat perdagangan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses Masuknya Islam ke Cina?
2. Bagaimana Perkembangan Peradaban Islam di Cina?

1
PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya Islam ke Cina


Masuknya Islam di Cina karena ekspedisi Arab datang ke Cina pada tahun
kedua pemerintahan Kaisar Yung Way dari Dinasti Tang. Selain itu juga diceritakan
bahwa Islam masuk ke Cina pada akhir masa Dinasti Sui atau menjelang berdirinya
Dinasti Tang (abad ke-7 M). Yang dibawa oleh saudagar- saudagar Arab yang datang
di sekitar Bandar Kanton (Guang Dong) dan Bandar Guangzhou.

1. Akhir Masa Dinasti Sui (Jalur Perdagangan)


Penyebaran Islam pertama ke Asia Timur dianggap sebagai hasil dari
hubungan dagang kuno antara Cina dan Arab melalui jalur laut. Beberapa sumber
lama mengatakan bahwa jauh sebelum Islam muncul, hubungan dagang antara
Cina dengan Arab telah ada dan juga melalui jalur laut. Menurut sumber Arab
seperti dalam kitab (al-Tanbih wa al-Isra, Mashudi) Seorang sejarawan Arab,
mengemukakan bahwa dahulu kapal-kapal Cina sering berlayar dan berlabuh pada
pelabuhan siraf yang terletak di sungai Eufrat dan pelabuhan lain di teluk Arab
sekitar abad ke-5 dan ke-6 M.
Kemudian Islam sampai ke China juga melalui jalur perdagangan.
Pendapat ini di utarakan oleh Ibrahim Tien Ying Ma, ia berpendapat bahwa Islam
masuk ke Cina melalui jalur perdagangan laut yang dibawa oleh sahabat
Rasulullah Saw, Sa’ad Ibn Lubaid. Peristiwa ini terjadi, lantaran pada masa itu
umat Islam hijrah ke Etiophia untuk pertama kali. Akan tetapi Sa’ad kurang cocok
dengan pola kehidupan di Ethopia, dan kemudian ia menumpang berlayar dengan
para pedagang dari Persia yang akhirnya berlabuh di kanton (Bandar
Perdagangan)1 sebagai pusat perdagangan di wilayah cina pada masa itu,
kemudian Sa’ad Ibn Lubaid melalui darat pergi ke ibukota Shang-An (sekarang
Sian) di mana mereka disambut oleh kekaisaran dinasti Sui (581-618).dan
kemudian membangun Masjid di Cina yaitu Masjid Kwang Tah Se di Kanton dan
masjid Chee Linsee yang sampai sekarang masih terlihat berdiri megah.

1
Ibrahim Tien Ying Ma, Perkembangan Islam di Tiongkok (Jakarta : Bulan Bintang 1979)
Hal. 7.
2
2. Pada Masa Dinasti Tang (Ikatan Diplomatik)
Pada periode Dinasti Tang (618-907 M), orang-orang arab dan pedagang
persia datang ke Cina dengan jumlah yang meningkat. Sementara itu, rute Sutera
adalah rute utama untuk hubungan politik antara Cina dan dunia Muslim. Dan
pada pertengahan abad ke-7, tahun dimana dinasti Tang berjaya. Menurut teori ini
agama islam masuk ke daratan Cina yang bertepatan pada masa kepemimpinan
Utsman bin Affan.
Kaisar Dinasti Tang meminta bantuan Kerajaan Persia untuk mengutus
pengajar-pengajar Islam ke Cina. Namun, raja Persia yakni Raja Firus
menolaknya karena daratan Cina terlalu jauh untuk didatangi. Akibat dari
penolakan tersebut, Kaisar Cina lah yang mengutus orang-orang Cina untuk
belajar Islam di Madinah pada masa kekhalifahan Utsman Bin Affan setelah
wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Sebaliknya, pada masa itu Utsman ibn Affan mengirimkan delegasi Islam
ke Cina pada tahun 651 M yakni Saad Ibn Abu Waqqas dalam rangka hubungan
diplomatis dan juga untuk mengajarkan Agama Islam di Cina secara mendalam.
Setelah tiba di Tiongkok, mereka memperkenalkan keadaan negerinya dan Islam
di hadapan Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang, dan Sejak saat itu Islam dikenal
dan mulai tersebar di berbagai wilayah di Cina. Tidak hanya itu, khalifah-khalifah
Islam lainnya juga sering mengirim delegasi ke Cina untuk mengajarkan Agama
Islam kepada orang-orang Islam Cina seperti halnya yang dilakukan Harun Al
Rosyid (A-Lun), Abu Abbas (Abo-Loba) dan Abu Dja’far (A-pu-cha-fo) dalam
riwayat Dinasti Tang.2 dan diantara beberapa Tokoh berpendapat mengenai islam
masuk ke Cina pada masa Khalifah Utsman Ibn Affan antara lain adalah Kong
Yuan Zhi3, Sachiko Murata, dan Marshall Bromhall.4

B. Perkembangan Peradaban Islam di Cina

2
Okky Wisnu Widodo, Sejarah Masuknya Islam di China, Http:// OKKY-WISNU-
WIDODO.benteng-kemerdekaan.martil-perjuangan.html, Diakses pada 09 November 2021.
3
Kon Yuanzhi, Muslim Tionghoa Cheng Ho (Jakarta: Pustaka Populer Obor 2000), Hal. 277.
4
Sachiko Murata, Gemerlap Cahaya Sufi dari Cina (Jakarta : Pustaka Sufi 2003), Hal. 19.
3
Perkembangan Islam di Negeri Cina dapat dikatakan memiliki sejarah dan
periodisasi yang panjang. Hal ini dapat dilihat dengan silih bergantinya kekuasaan-
kekuasaan di Cina, dimulai dari Dinasti Tang, Sung, Yuan, Ming dan Manchu.

1. Masa dinasti Tang (618-907 M)


Pada masa dinasti Tang, pada awalnya hubungan politik antara Cina dan
dunia muslim, ada beberapa hal yang terjadi diantaranya, perang talas pada tahun
(751 M). Peperangan ini terjadi selama lima hari di tepi sungai talas dekat
samarkand dan dimenangkan oleh tentara Arab. Perang talas ini berakibat negatif
bagi hubungan politik antara dunia Islam dan Cina. Meskipun demikian hubungan
persahabatan keduanya tetap eksis dengan kedatangan resmi untusan dari Arab ke
pengadilan Cina (752 M). Dengan normalisasi politik ini, Cina mendapat
keuntungan,Karena pada waktu itu Cina sedang menghadapi pemberontakan yang
dilakukan oleh seorang jenderal Cina (756 M). Dalam situasi ini kaisar Cina
berupaya meminta bantuan kepada Khalifah Abbasiyah. Kekhalifahan Abbasiyah
segera menanggapi permintaan tersebut dengan mengirimkan tentara yang
berjumlah sekitar 4000 tentara yang terdiri dari orang Irak dan persia. Berkat
bantuan tersebut, akhirnya pemberontakan yang terjadi dapat dipulihkan. Dengan
keberhasilan tersebut ke kaisaran Cina mengizinkan tentara muslim menetap di
Chang an dan sebagian kecil Kembali ke tempat mereka. Muslim yang menetap di
Chang an kemudian menikah dengan perempuan Cina. dan disinilah inti dari
Islamisasi dan naturalisasi Islam di Cina yang Kemudian menyebar ke bagian
barat Cina.5

2. Masa Dinasti Sung (960-1279 M)


Masa dinasti Sung (960-1279 M) perdagangan luar negeri tumbuh dengan
subur, Cina mengalami pertumbuhan ekonomi yang spektakuler. Dan ditambah
dengan pembangunan kota-kota di Cina.6 Dan dari proses perdagangan ini para
pedagang dari arab dan Iran juga menyebarkan ajaran agama Islam, oleh karena
itu orang –orang Muslim mengalami perkembangan yang sangat baik.

5
Hee Soo Lee, The Sprea of Islamic Culture to the East Asia Before the Era of Modern
European hegemony, Islam arastimalari Dergisi, (Sayi, Juli 2002), Hal. 60-61.
6
Dawoud C.M.Ting, Kebudayaan Islam di Cina, dalam kenneth W.Morgan, Islam Jalan
Lurus Terj. Abu Salamah dan Chaidir Anwar (Jakarta :Pustaka Jaya, 1980), Hal. 388.
4
3. Masa Dinasti Yuan (1279-1368 M)
Masa Dinasti Mongol-Yuan (1274-1368 M), jumlah umat Islam di Cina
semakin besar. Dinasti Yuan dibangun oleh Mongolia di tiongkok, mahir perang
tetapi kurang mahir dalam adminstrasi Negara. Bangsa China-Han yang
ditaklukan memiliki peradapan lebih maju, maka Dinasti Yuan mengangkat
turunan muslim sebagai pejabat negara karena faktor politik tidak memungkinkan
mengangkat orang non muslim. Sehingga pengaruh umat Islam di Cina semakin
kuat. Ratusan ribu Muslim di wilayah Barat dan Asia Tengah direkrut Dinasti
Mongol untuk membantu perluasan wilayah kekaisaran. Para Ilmuwan Muslim
mengkaji astronomi, menyusun kalender dan mendesain Khanbaluq sebagai ibu
kota Dinasti Yuan. Tetapi umat islam juga mengalami tekanan sebagai akibat
perbedaan budaya dan dikriminasi, sehingga umat muslim mempelopori
berdirinya dinasti ming dengan mengadakan perlawanan terhadap pihak dinasti
Yuan. 7
Pada masa dinasti Yuan, perkampungan awal muslim di Cina disebut
dengan Huihui, yang berarti tengah-tengah, dari sinilah akhirnya muncul etnis Hui
di Cina, etnis yang dominan beragama Islam yang puritan. Peran kaum muslim
semakin besar pada dinasti Yuan, nereka dipekerjakan sebagai pegawai
administrasi negara, perpajakan, astronomi, penanggalan dan arsitektur. Bahkan
pada masa itu peradaban Islam tumbuh pesat dan mewarnai kota-kota yang ada di
Cina, juga mewarnai gaya hidup orang Cina, dalam kungfu pun, di Cina dikenal
kungfu aliran muslim yang hanya diwariskan di pesantren-pesantren dan turun-
temurun. 8

4. Masa Dinasti Ming (1368-1644 M)


Umat islam masih mempunyai pengaruh yang cukup kuat di lingkaran
pemerintahan ketika dinasti Yuan diganti oleh Dinasti Ming pada tahun 1368 M.
Pendiri Dinasti Ming, Zhu Yuanzhang adalah seorang jenderal terkemuka,
termasuk juga Lan Yu Who. Pada tahun 1388 M, Lan Yu Who memimpin
pasukan dinasti ming dan menundukkan Mongolia. Tak lama setelah itu, muncul
laksamana Cheng Ho, seorang pelaut yang handal sebagai penyebar agama Islam

7
Para pencari syafa’at, Sejarah dan Perkembangan Islam China Daratan, Http:///Sejarah-dan-
Perkembangan-Islam-China-Daratan-Para-Pencari-Syafa'at.html
8
Real mimers empower, perkembangan islam di negri tirai bambu, Http:/// Perkembangan-Islam-di-
negeri-Tirai-Bambu-China~REAL-MIMERS-EMPOWER.htm#

5
dari Cina ke berbagai belahan dunia. Pada masa Dinasti ming ini merupakan masa
gemilang orang-orang muslim di Cina, Karena pada masa yang penuh
kemakmuran dan keamanan ini telah memungkinkan berkembangnyakesenian,
kebudayaan dan kedudukan orang-orang muslim.9
Ibrahim Tien Ying Ma menyebutkan bahwa istri kaisar pertama dinasti
Ming adalah seorang Muslimah yang dikenal sebagai Ratu Ma, dan Empat dari
enam panglima yang mendukung proses revolusi yangmelahirkan Dinasti Ming
juga merupakan panglima-panglima Muslim. Ia juga beragumen bahwa kaisar
pertama Dinasti Ming, Chu Yuan Chang, dan kaisar-kaisar Ming berikutnya
menganut agama Islam, walaupun mereka tidak menjadikan Islam sebagai agama
resmi negara.10 Dan yang pasti, masyarakat Cina mencapai puncak kejayaannya
pada masa Dinasti ini dan pada masa ini pula Islam mencapai puncak
pengaruhnya di negeri tersebut.

5. Dinasti Manchu/Qing (1644-1911 M)


Selanjutnya tamouk kekuasaan Cina dipegang oleh Dinasti Manchu (1644-
1911 M). Dinasti Manchu sendiri bukan berasal dari orang-orang han, akan
tetapibersal dari suatu minoritas asing yaitu orang-orang Mancuria. 11 Orang-orang
mancuria memerintah dengan jalan kekerasan, yang memerintahi suatu mayoritas
yang terdiri dari orang-orang Han, Muslim, Mongol dan Tibet. Mereka
menjalankan politik memecah belah yang tidak mengenal belas kasihan dan
mengadu domba, sehingga menimbulkan kesulitan dan penderitaan bagi orang-
orang Muslim di Cina. Mereka merasa iri hati atas pengaruh orang muslim dan
khaawatirakan adanya percobaan kontra revolusi untuk mengembalikan keturunan
Dinasti Ming. Mereka menimbulkan insiden-insiden anti-Muslim. Orang-orang
Muslim Cina, beberapa kali mengadakan reaksi dengan membalas kekerasan yang
dilakukan oleh orang-orang Mancuria. Pada masa ini perkembangan Islam di Cina
mengalami masa surut dan pergerakan muslim di Cina Terbatas. Orang-orang
Mancuria melarang Muslim Cina berada dalam ranah pemerintahan. Melarang
Muslim Cina Mempelajari buku-buku Han.12

9
Dawoud C.M.Ting, Kebudayaan Islam di Cina, Hal. 392.
10
Ibrahim Tien Ying ma, Perkembangan Islam di Tongkok (jakarta : Bulan Bintang, 1987),
hal. 122-135.
11
Mumuh Muhsin, Islam di antara arab, Cina dan Nusantara, Hal. 10.
12
Dawoud C.M.Ting, Kebudayaan Islam di Cina, Hal. 393.
6
Qing memusatkan usaha-usaha anti-Islamnya di daerah-daerah yang
sangat padat Islamnya, seperti Turkistan Timur, Khansu dan Yunnan. Karena itu
disana terjadi sederetan pemberontakan muslim yang tidak berhasil yang dipimpin
oleh Su Sei-San (1758 M) dan oleh Ma Man-Sein (1768 M) di Khansu:
pemberontakan yang dipimpin oleh Gingah di Turkestan Timur (1828-27 M),
peberontakan Sulayman Dwo-Nasyn di Yunnan (1837-55 M) dan pemberontakan
Yaqub di Shau-Si, di Khansu dan Turkistan Timur (1855-75 M).

6. Masa Revolusi Cina 1911 M


Banyaknya pemberontakan dan peperangan yang terjadi, akhirnya Dinasti
Manchu berakhir pada tahun 1911 M. kemudian berdiri Republik Cina
(Nasionalis) yang digagas oleh seorang pejuang nasional Cina yakni, Dr. Sun Yat
Sen, yang kemudian dia berhasil memimpin revolusi Cina di bawah satu
pemerintahan yang demokratis.13
Orang-orang muslim Cina mendukung berdirinya Republik cina agar
mereka terbebas dari penderitaan yang dilakukan oleh bangsa Mancuria. Di bawah
pemerintahan Republik, muslim Cina mendapatkan kembali kedudukanya di
kalangan orang-orang han. Pada masa republik cina ini, terjadi kebangkitan
kembali umat islam di Cina baik secara kultural maupun secara politis, secara
kultural, selama periode ini orang-orang Muslim membangun lebih dari seribu
sekolah dasar, perpustakaan dan sekolah menengah. Mereka juga berhasik
mengenalkan studi bahasa Arab dan Islam di universitas-universitas Cina, seperti
Universitas beijing, Universitas Central dll. Selain itu, mereka juga menerbitkan
literatur-literatur tentang islam yang ditulis dalam bahasa Cina yang dimuat dalam
majalah-majalah Islam.
Secara politis, ada lebih seratus wakil muslim berada di parlemen Cina.
Daerah-daerah yang mayoritas Muslim, gubernurnya adalah orang islam, seperti
Turkestan Timur, Tsingshai, Ningxia dan Khansu. Orang-orang muslim juga
banyak yang sudah ikut bergabung dalam bidang militer di Cina.
Presiden pertama Republik Cina, Dr. Sun Yat Sen, menanggapi dengan
membebaskan orang muslim dari segala penganiayaan. Ia menyatakan bahwa

13
LeoAgung S, Sejarah Asia Timur 2, (Ypgyakarta: Ombak, 2012), Hal. 1.
7
bangsa Cina terdiri dari lima komponen yang sama: Han (orang Budha Cina); Hui
(muslim Cina); Ming (Mongol); Man (Manchu); dan Tsang (orang Tibet).14
Namun penganiayaan Manchu selama tiga abad menyebabkan orang
muslim lebih miskin, jumlahnya berkurang dan terputus hubungan dengan dunia
muslim yang lain. Walaupun kesetiaan mereka terhadap Islam kuat, tetapi
pengamalan Islam mereka memerlukan banyak peningkatan. Setelah tahun 1911,
muslim Cina membangun kembali kontak-kontak dengan dunia muslim,
melakukan upaya perbaikan organisasai dan pendidikan dan membawa kembali
massa muslim kepada garis kejayaan.
Walau demikian, pemerintah Cina tidak berhenti dalam memojokkan umat
Islam di Cina. Pemerintah melakukan transformasi struktural negara Cina dan
menegakkan yuridiksi nasional di seluruh wilayah negara Cina. Yang menekankan
persamaan hak dan kedudukan warga negara tanpa memandang agama dan suku.
Namun dalam prakteknya, transformasi tersebut bertujuan membangun
nasionalisme Cina berbasis nasionalitas Han.15
Sehingga dalam perkembangannya, kaum muslim di Cina yang secara
etnis terkelompokkan ke dalam beberapa etnis minoritas di Cina, mengalami
benturan yang menyangkut identitas budaya, identitas agama maupun hubungan
sosial-ekonomi dengan kelompok lain di Cina. Namun imbas dari persoalan-
persoalan politis pada akhirnya memicu keretakan hubungan antar masyarakat.
Meskipun tidak terlalu muncul dipermukaan. Eskalasi konflik yang memuncak
khususnya di wilayah Xinjiang, lebih dipicu oleh persoalan politik dan
diskriminasi yang tidak tampak nyata. Walaupun pada dasarnya konsitusi negara
Cina mengakui bahwa seluruh kelompok etnis di Cina mempunyai posisi yang
sama, tetapi kenyataannya ada respon dan kecurigaan yang berlebihan dari
pemerintah Cina yang ditujukan kepada kelompok muslim di wilayah Xinjiang.
Konflik etnis Uighur dan Han adalah konsekuensi dari kebijakan nasional
yang ditanamkan oleh komunis Cina. Sejak lama, kebijakan terhadap etnis
minoritas Uighur bukan saja tidak dapat mengekang mereka, namun malah
membangkitkan kemarahan orang Han. Kebijakan Komunis Cina di Xinjiang
sejak dulu adalah untuk mempertahankan kekuasaannya.

14
Dhurorudin Mashad dkk, Minoritas Muslimd di India dan Cina (Jakarta: Pusat Penelitian
Politik LIPI, 2003), Hal. 96.
15
Dhurorudin Mashad dkk, Muslim di Cina (Jakarta: Pensil-324, 2006), Hal. 114.
8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masuknya Agama Islam di Cina tidak lepas dari peran atau proses
perdagangan internasional yang mereka bangun sebelum mengenal Islam, fasilitas
yang mereka bangun menjadi jalur masuknya para pendakwah dan imigran asal arab

9
dan iran yang tak lain dengan tujuan utama berdagang, yang kemudian dampak dari
adanya perdagangan tersebut menjadikan bangsa cina setidaknya mengerti sedikit
atau banyak mengenai Islam.
Kemudian pada periode selanjutnya proses masuk atau perkembangan Agama
islam didasari atas kemauan bangsa Cina sendiri, yang pada masa itu dipimpin oleh
Dinasti Tang, ikatan diplomatik yang mereka bangun dengan bangsa arab selain
dalam menjalin ikatan politik dan kekuasaan juga merupakan proses atau salah satu
langkah dinasti Tang dalam mengenal Agama Islam lebih lanjut. Hubungan ini
berlanjut seiring dengan pergantian utusan yang dikirim oleh khalifah Utsman Ibn
Affan hingga akhirnya umat Islam Cina terus bertambah dan berdirilah masjid
pertama di Cina.
Perkembangan agama Islam terus berlanjut seiring dengan bergantinya
kepemimpinan di Cina, mulai dari Dinasti Tang, Dinasti Sung, Dinasti Yuan, Dinasti
Ming, Dinasti Manchu hingga pada masa Revolusi Cina 1911 M, perkembangan
islam mengalami masa yang stabil dan gemilang hingga mencapai puncaknya pada
masa dinasti Ming, umat islam banyak mengisi Struktur di pemerintahan, dan tak lain
juga dalam bidang kemiliteran. Dan pada masa Dinasti Manchu umat Islam di Cina
mulai dipisahkan Satu-persatu, keperadaan mereka di pemerintahan bahkan di
kehidupan sehari-hari mereka selalu di usik. Orang-orang Muslim Cina, beberapa kali
mengadakan reaksi dengan membalas kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang
Mancuria, akan tetapi tiada hasilnya.
Pada masa ini perkembangan Islam di Cina mengalami masa surut dan
pergerakan muslim di Cina Terbatas. Orang-orang Mancuria melarang Muslim Cina
berada dalam ranah pemerintahan. Melarang Muslim Cina Mempelajari buku-buku
Han.

DAFTAR PUSTAKA

10
Dawoud C.M.Ting, Kebudayaan Islam di Cina, dalam kenneth W.Morgan, Islam
Jalan Lurus Terj. Abu Salamah dan Chaidir Anwar (Jakarta :Pustaka Jaya,
1980)

Dhurorudin Mashad dkk, Minoritas Muslimd di India dan Cina (Jakarta: Pusat
Penelitian Politik LIPI, 2003)

Dhurorudin Mashad dkk, Muslim di Cina (Jakarta: Pensil-324, 2006)

Hee Soo Lee, The Sprea of Islamic Culture to the East Asia Before the Era of
Modern European hegemony, Islam arastimalari Dergisi, (Sayi, Juli 2002)

Ibrahim Tien Ying ma, Perkembangan Islam di Tongkok (jakarta : Bulan Bintang,
1987)

Kon Yuanzhi, Muslim Tionghoa Cheng Ho (Jakarta: Pustaka Populer Obor 2000)

LeoAgung S, Sejarah Asia Timur 2, (Ypgyakarta: Ombak, 2012)

Mumuh Muhsin, Islam di antara arab, Cina dan Nusantara

Okky Wisnu Widodo, Sejarah Masuknya Islam di China, Http:// OKKY-WISNU-


WIDODO.benteng-kemerdekaan.martil-perjuangan.html,

Para pencari syafa’at, Sejarah dan Perkembangan Islam China Daratan,


Http:///Sejarah-dan-Perkembangan-Islam-China-Daratan-Para-Pencari-
Syafa'at.html

Real mimers empower, perkembangan islam di negri tirai bambu, Http:///


Perkembangan-Islam-di-negeri-Tirai-Bambu-China~REAL-MIMERS-
EMPOWER.htm#

Sachiko Murata, Gemerlap Cahaya Sufi dari Cina (Jakarta : Pustaka Sufi 2003)

Ibrahim Tien Ying Ma, Perkembangan Islam di Tiongkok (Jakarta : Bulan Bintang
1979)

11

Anda mungkin juga menyukai