Anda di halaman 1dari 15

TUGAS - 1

Pembaharuan Pemikiran Islam di Asia Tenggara

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Agama Islam 6


Program Studi Teknik Pertambangan
Universitas Islam Bandung

Disusun oleh :
Deden Manzil F (10070116047)
Azhar Adhitama P (10070116048)
Agung Pratama (10070116049)
M Reza I. (10070116050)
M Reyhand A (10070116051)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
14340 H/2018 M
KATA PENGANTAR

BisIllahhirrahmannirrahim
Assalaamu’alaikum, wr., wb.,

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT.,


karena atas petunjuk dan rahmat-Nya makalah yang berjudul “Pembaharuan
Pemikiran Islam di Asia Tenggara”, Program Studi Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung ini dapat penulis selesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis juga ingin berterima kasih kepada
asisten laboratorium tambang, teman-teman, orang tua serta pihak-pihak lain
yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini baik itu secara
langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
pihak-pihak yang membutuhkan dan khususnya bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih meIliki kesalahan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun bagi penulisan makalah di masa mendatang.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT. selalu
membimbing dan memberikan petunjuk terhadap penulis serta pembaca
makalah ini.

Wassalaamu’alaikum, wr., wb.,

Bandung, 13 Mei 2019


Penulis,

Kelompok Materi 8
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
2.1 Pendahuluan................................................................................ 3
2.2 Cara-cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara 4
BAB III KESIMPULAN........................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam adalah agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh
Benua dan Negara yang ada dipermukaan bumi ini.Karena memang didalam
ajaran Islam itu sendiri menuntut kepada orang yang memeluk agama Islam
untuk menyebarkannya kepada umat-umat yang lainnya yang belum kenal Islam,
di dalam Islam pun ajaranya mudah dimengerti sesuai rasional dan juga banyak
bukti-bukti alam bahwa agama Islam adalah agama yang benar.Maka orang
Islam yang berakhlak baik memudahkan dalam penyebaranya agar penduduk
sekitar yang non Islam mau menerima, mengikuti, dan masuk agama Islam.
Salah satu fakta tentang orang yang paling berpengaruh diseluruh dunia
adalah Nabi kita Rasulullah Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam. Beliau
menyebarkan Islam sendirian diMekkah yang saat itu penduduknya jahiliyah dan
kemudian berubah menjadi masyarakat yang berakhlak baik dengan memeluk
Agama Islam yang dibawa oleh beliau. Dari sinilah sejarah penyebaran Islam
semakin luas ke seluruh dunia hingga sampai ke Asia Tenggara.
Seiring berjalanya waktu dari penyebaran Islam di Mekkah sampai ke
penjuru dunia, maka para pakar sejarah melakukan penelitian dan menceritakan
dalam buku seperti apa perjalanan penyebaran Islam itu hingga bisa mencapai
ke setiap Negara. Sebenarnya para ahli sejarah yang telah menggungkapkan
seperti apa perjalanan penyebaran Islam ada yang berbeda-beda pendapat, dari
masalah penepatan tahun persisnya waktu kejadian tersebut, tapi pada dasarnya
semua saling melengkapi. Karena seiring dengan berkembangya teknologi di
zaman sekarang, buku-buku tentang sejarah direvisi dari kekurangan-
kekurangannya, sehingga menjadi semakin lengkap dan benar.

1.2 Tujuan
1. Cara-cara datang dan berkembangnya Islam di Asia Tenggara
2. Tahap-tahap perkembangan Islam di Asia Tenggara
3. Perkembangan Islam di negara-negara Asia Tenggara
4. Kerajaan Islam di Asia Tenggara
5. Pengaruh Islam di Asia Tenggara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
Dalam historiografi Asia Tenggara, diterima secara luas bahwa sejarah
Asia Tenggara pada umumnya dibagi menjadi dua periode yaitu, Asia Tenggara
yang ter-India-kan dan periode Asia Tenggara yang ter-Islam-kan sebelum
datangnya era Kolonial. Penyebaran Islam ke Kepulauan Asia Tenggara di mulai
sekitar akhir abad ke-13 dan awal abad ke-14. Kedatangan Islam menandai awal
menelusuri lanskap sosio-politik dan kultural indigenos di dunia melayu sebelum
penetrasi budaya hindu serta asal-usul dan proses akulturasi dari pengaruh
Hindu dan Islam di kawasan Asia Tenggara.
Masa prasejarah kepulauan Asia Tenggara tidak terlalu jelas. Orang-
orang dari kepulauan yang menggunakan rumpun bahasa Autronesia itu
mengawali migrasi ke arah selatan dari daratan Asia menuju kepulauan Asia
Tenggara antara 3000 SM hingga 1000 SM. Riset yang dilakukan oleh para
antropolog, arkeolog dan pakar linguistik, menyebutkan bahwa penduduk
kepulauan Malaya ini berpindah tempat dari cina selatan menuju pulau-pulau
sekarang dikenal sebagai Filipina sekitar tahun 2500 SM dan kemudian
menyebar ke Malaysia dan Indonesia. Penduduk awal Asia Tenggara menganut
Animisme sebelum masuknya Hinduisme yang datang dari anak benua india.
Agama-agama asli orang austronesia adalah Shamanisme atau Animisme yang
mengakui bahwa manusia, binatang, pohon, tumbuhan, batuan, arus sungai dan
gunung, mengandung kekuatan spritual yang sangat kuat.
Sejarah Islam dikepulauan Asia Tenggara merupakan sebuah topik
diskusi yang hidup dikalangan sejarawan sejak tahun 1860-an. Islamisasi adalah
sebuah proses akulturasi dimana kontak-kontak berbagai kelompok budaya yang
berbeda mengarah pada penerimaan pola-pola budaya baru oleh satu atau
kedua kelompok dengan mengambil seluruh atau sebagian dari budaya
kelompok yang lain. Perdebatan tersebut terfokus pada dua isu, yakni asal-usul
dan perkembangan Islam di kepulauan Asia Tenggara.Sejarawan pada
umumnya, menerima fakta bahwa pedagang-pedagang Muslim adalah penyebar
pertama budaya Islam ke kepulauan Asia Tenggara. Jadi, para sejarawan
membidik tepat ke arah pedagang Arab Muslim dan pedagang India muslim yang
kemungkinan besar merupakan sumber-sumber penyebar Islam ke kawasan
Asia Tenggara. Karena itu, dua aliran pemikiran utama yang dikembangkan,
yaitu berasal-usul Arab dan berasal-usul India.

2.2 Cara-cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia


Tenggara
Menurut Tjandrasasmita, saluran-saluran Islamisasi yang berkembang
ada beberapa yaitu:
1. Saluran Perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui
perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga
ke-16 membuat pedagangpedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut
ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat,
Tenggara dan Timur Benua Asia.Saluran Islamisasi melaui perdagangan
ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta
dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan
saham.Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-
mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya
anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya.Di beberapa
tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati
Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk
Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang
goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi drengan pedagang-
rpedrarrgarng Muslim. Perkembangan selanjutnya mereka kemudian
mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat
tinggalnya.
2. Saluran Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang
lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi
terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-
saudagar itu.Sebelum dikawin mereka diIslamkan terlebih dahulu. Setelah
mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya
timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim Dalam
perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh
keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih
dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara
saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak
adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut
mempercepat proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden
Rahmat atau sunan Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati
dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang
mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain.
3. Saluran Tasawuf Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan
teosofi yang bercampur dengana jaran yang sudah dikenal luas oleh
masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai
kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang
mengawini puteri-puteri bangsawab setempat. Dengan tasawuf, “bentuk”
Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan
dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu,
sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-
ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan
dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di
Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik
seperti ini masih dikembangkan di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M
ini.
4. Saluran Pendidikan Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik
pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama,
kiai-kiai dan ulama.Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru
agama dan kiai mendapat pendidikan agama.Setelah keluar dari
pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak
ketempat tertentu mengajarkan Islam.Misalnya, pesantren yang didirikan
oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di
Giri.Kleuaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk
mengajarkan Agama Islam.
5. Saluran Kesenian Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling
terkenal adalah pertunjukan wayang.Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah
tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah
meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk
mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita
wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi
dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam.Kesenian-
kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat,
babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.
6. Saluran Politik Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat
masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu.Pengaruh
politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.Di
samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian
Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi
kerajaan-kerajaan non Islam.Kemenangan kerajaan Islam secara politis
banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.
Untuk lebih memperjelas bagaimana proses masuknya agama Islam di
Asia Tenggara ini, ada 3 teori diharapkan dapat membantu memperjelas tentang
penerimaan Islam yang sebenarnya:
1. Menekankan peran kaum pedagang yang telah melembagakan diri
mereka di beberapa wilayah pesisir lndonesia, dan wilayah Asia
Tenggara yang lain yang kemudian melakukan asimilasi dengan jalan
menikah dengan beberapa keluarga penguasa local yang telah
menyumbangkan peran diplomatik, dan pengalaman lnternasional
terhadap perusahaan perdagangan para penguasa pesisir. Kelompok
pertama yang memeluk agama lslam adalah dari penguasa lokal yang
berusaha menarik simpati lalu-lintas Muslim dan menjadi persekutuan
dalam bersaing menghadapi pedagang-pedagang Hindu dari Jawa.
Beberapa tokoh di wilayah pesisir tersebut menjadikan konversi ke
agama lslam untuk melegitimasi perlawanan mereka terhadap otoritas
Majapahit dan untuk melepaskan diri dari pemerintahan beberapa
lmperium wilayah tengah Jawa.
2. Menekankan peran kaum misionari dari Gujarat, Bengal dan Arabia.
Kedatangan para sufi bukan hanya sebagai guru tetapi sekaligus juga
sebagai pedagang dan politisi yang memasuki lingkungan istana para
penguasa, perkampungan kaum pedagang, dan memasuki
perkampungan di wilayah pedalaman. Mereka mampu
mengkomunikasikan visi agama mereka dalam bentuknya, yang sesuai
dengan keyakinan yang telah berkembang di wilayah Asia Tenggara.
Dengan demikian dimungkinkan bahwa masuknya Islam ke Asia
Tenggara agaknya tidak lepas dengan kultur daerah setempat.
3. Lebih menekankan makna lslam bagi masyarakat umum dari pada bagi
kalangan elite pemerintah. Islam telah menyumbang sebuah landasan
ldeologis bagi kebajikan lndividual, bagi solidaritas kaum tani dan
komunitas pedagang, dan bagi lntegrasi kelompok parochial yang lebih
kecil menjadi masyarakat yang lebih besar (Lapidus, 1999:720-721).
Agaknya ketiga teori tersebut bisa jadi semuanya berlaku, sekalipun
dalam kondisi yang berbeda antara satu daerah dengan yang lainnya.
Tidak terdapat proses tunggal atau sumber tunggal bagi penyebaran
lslam di Asia Tenggara, namun para pedagang dan kaum sufi
pengembara, pengaruh para murid, dan penyebaran berbagai sekolah
agaknya merupakan faktor penyebaran lslam yang sangat penting.
2.3 Perkembangan Islam di negara-negara Asia Tenggara
1. Islam di Indonesia
Dalam buku Indonesia karya Mahmud Syakir disebutkan bahwa
Indonesia terdiri dari kumpulan pulau yang jumlahnya terbanyak di
dunia (lebih dari 13.600 pulau) dihubungkan dengan dua samudera,
yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Juga dihubungkan oleh
setengah bola dunia utara dan selatan.Luas wilayah ini mencapai
1.919.440 km2, letaknya di Asia Tenggara.Pulau-pulau terbesar adalah
Sumatera, Jawa, Irian, dan Borneo (Kalilmantan). Dari segi jumlah
penduduk, negeri ini menempati urutan keempat terbanyak di dunia,
setelah China, India dan Amerika Serikat tapi urutan pertama pada
tingkat dunia Islam.Mayoritas mereka berasal dari Melayu dan China.
Presentase kaum muslim di negeri ini mencapai 89 % (sebagian besar
adalah pengikut Sunni), juga terdapat sedikit Nasrani, Hindu dan
Budha[. Sebanyak 12,9 persen dari total Muslim dunia hidup di
Indonesia.
2. Islam di Malaysia
Islam merupakan agama resmi negara federasi Malaysia.Hampir 50%
dari 13 juta penduduknya adalah Muslim dan sebagian besar
diantaranya adalah orang melayu yang tinggal di Semenanjung
Malaysia.Adapun sisanya terdiri dari kelompok-kelompok etnik yang
minoritas yakni diantaranya Cina yang terdiri sekitar 38% dari penduduk
Malaysia dan yang lainnya India dan Arab. Diantara warga Muslim dan
non Muslim dapat hidup rukun tanpa ada permusuhan sehingga
masyarakat di sana tentram dan damai. Perkembangan Islam di
Malaysia telah membawa peradaban-peradaban baru yang diakui Dunia
Islam. Sampai saat ini Muslim Malaysia dikenal sebagai Muslim yang
taat ibadahnya, kuat memegang hukum Islam dan juga kehidupan
beragamanya yang damai serta mencerminkan keIslaman agamanya
baik di perkampungan maupun dalam pemerintahan.
3. Islam di Singapura
Komunitas muslim di Singapura terdiri dari 2 kelompok, yaitu migran
dari wilayah indonesia dan migran dari luar wilayah indonesia (India dan
Arab). Studi islam di Singapura telah lama berkembang. Hal ini dapat
dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti muslim.
Selanjutnya, disebutkan bahwa etnis melayu merupakan komunitas
muslim terbesar di Singapura. Tapi berdasarkan hasil sensus tahun
1980 yang menyatakan bahwa orang-orang muslim Singapura
tertinggal dari etnis lain dalam bidang sosial ekonomi, maka lembaga-
lembaga muslim memberikan motivasi untuk meningkatkan pendidikan
dan berkompetensi secara profesional. Dari gerakan tersebut muncullah
beberapa profesional muslim seperti Maarof Saleh (Presiden Himpunan
Belia Islam), Dr. Muhd. Hussain Muthalib (Direktur Eksekutif MUIS dan
Dosen University of Singapore) dan Ridwan Abdullah (Presiden The
Muslem Convert Assosiation Darul Arqam). Sedangkan dalam bidang
pendidikan, pada tahun 1981 ini didirikan sebuah lembaga yang
bergerak pada permasalahan pendidikan anak muslim (MENDAKI) dan
mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat. Keberadaan
lembaga ini juga mempercepat lahirnya karya-karya yang terkait
dengan pendidikan bagi kaum minoritasmuslim di Singapura.
4. Islam di Thailand
Islam di Muangthai adalah agama minoritas hanya 4 %, selain itu
masyarakat Muangthai menganut agama Budha dan Hindu.Orang
Melayu Muslim merupakan golongan minoritas terbesar ke-dua di
Muangthai, sesudah golongan Cina.Mereka tergolong Muslim Sunni
dari madzab Syafi’I yang merupakan madzab paling besar dikalangan
umat Islam di Muangthai.Ikatan-ikatan budayanya telah membantu
memupuk suatu perasaan keterasingan dikalangan mereka terhadap
lembaga-lembaga sosial, budaya, dan politik Muangthai.Sejak bangsa
Muangthai untuk pertama kali menyatakan daerah itu sebagai wilayah
yang takluk kepada kekuasaannya.Pada akhir abad ke-13 orang
Melayu Muslim terus-menerus memberontak terhadap kekuasaan
Muangthai.Keinginan mereka adalah untuk menjadi bagian dari Dunia
budaya Melayu Muslim dengan pemerintahan otonom.Akhirnya
keinginan yang tak pernah mengendor itu pudar dalam sejarah, dan ciri-
ciri sosial ekonomi dan budaya mereka telah membuat mereka sadar
bahwa mereka hanyalah kelompok kecil yang mempunyai identitas
terpisah dari bagian utama penduduk Negeri Muangthai.Masyarakat
Muslim di Muangthai sebagian besar berlatarbelakang pedesaan. Dan
Perkembangan Islam di Muangthai telah banyak membawa peradaban-
peradaban.
5. Islam di Brunei
Darussalam Brunei Darussalam memperoleh kemerdekaan penuhnya
pada tanggal 1 januari 1984. Penduduk negara ini terdiri dari 65% suku
melayu, 25% keturunan cina dan sisanya kelompok pribumi kalimantan.
Beberapa sumber menyatakan bahwa agama islam masuk ke negara
ini pada abad ke-15, dan sejak itu negara ini berubah menjadi
kesultanan Islam. Agama resminya juga Islam dan tradisi keislaman
juga dijaga sangat baik sampai sekarang.Dari segi politik situasi di
negara ini terbilang tenang dan stabil karena ukuran negara ini kecil.
Dan sebagai agama resmi negara islam mendapatkan perlindungan
dari negara. Dominasi keluarga kerajaan di bidang pemerintahan dan
tidak adanya demokrasi politik memungkinkan pemerintah
memberlakukan kebijakan di bidang agama dan bidang lainnya tanpa
banyak kesulitan.
6. Islam di Filiphina
Islam tersebar di wilayah ini pada abad ke-6 H/12 M. Saat itu penjajah
Portugis telah sampai di wilayah ini. Kemudian disusul oleh Belanda
dan Inggris yang datang pada tahun 1211H/1796 M. Terjadilah
perlawanan dan revolusi di negeri ini sejak tahun 1305 H. Negeri ini
berada dibawah perlindungan Inggris sejak tahun 1367 H/ 1947 M, dan
mengumumkan diri sebagai negara republic yang merdeka pada tahun
1385 H/ 1965 M. Adapun di Filiphina, Islam tersebar hampir mencapai
seluruh kepulauannya, pula telah berdiri pemerintahan Islam. Akan
tetapi, munculah arus pemiliran keagamaan yang dibawa oleh penjajah
Spanyol yang amat dibenci.Pada tahun 928 H/ 1521 M, secara
mendadak Spanyol menyerbu kepulauankepulauan Filipina. Mereka
datang denagn membawa seluruh dendam orang-orang salib terhadap
kaum muslimin,. Maka, situasi di Filipina saat itu hamper sama denagn
situasi yang dialami oleh Islam Andalusia. Penjajah Spanyol berada di
Filiphina ini hingga tahun 1316 H/ 1898 M. Selama masa yang hampir
mencapai 4 abad, telah terjadi upaya penjauhan ajaran Islam dari
generasi kaum muslim secara berturut-turut lewat jalan peperangan
yang menghancurkan kaum muslimin dan memaksa mereka untuk
memeluk agama Nasrani denagn ancaman kekerasan. Sekalipun
demikian, mereka tidak juga mampu mengalahkan pemerintahan-
pemerintahn Muslim, sehingga disana masih tersisa beberapa
pemerintahan.Spanyol belum berhasil sepenuhnya menguasai Filipina
khususnya kepulauan Mindanao dan Sulu. Amerika Serikat kemudian
menguasai kepulauan Filipina pada tahun 1317 H/1899 M. Maka
timbulah perlawanan menentanganya dan berlangsung hingga tahun
1339 H/ 1920 M. Setelah itu kaum Muslimin menyerah, karena mereka
tealh ditimpa penyakit “wahn”(penyakit cinta dunia dan takut mati).
Kemudian tersebarlah berbagai penyakit, kemiskinan, kebodohan, dan
keterbelakangan diantara mereka.Pada saat itulah orang-orang salib
menawarkan berbagai bantuan, hingga akhirnya Islam surut kembali di
negeri itu. Amerika lalu mengumumkan kemerdekaan bagi Filipina pada
tahun 1366 H/ 1946 M. Sekarang ini Islam hanya tinggal ada di 13
wilayah di selatan filipina, yang sampai saat ini masih tetap menuntut
pemerintahan otonomi dengan segala upayanya.
BAB III
KESIMPULAN

Masuknya Islam ke Asia Tenggara Para ahli berbeda pendapat mengenai


dari mana asal penyebaran Islam di Asia Tenggara. Maka ada 3 teori mengenai
dari mana Islam itu dibawa, yaitu: Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari
Arab. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina. Teori kedatangan
Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat. Demikian pula dengan waktu
masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, para ahli sejarah pun berbeda
pendapat. Ada yang mengatakan waktunya itu adalah abad ke-1 H/ke-7 M da
nada pula yang menyebut pada abad ke-13 M. Namun dalam hal ini kami ambil
kesimpulan bahwa agama Islam sudah masuk ke kawasan Asia Tenggara pada
abad ke-1 H/7 M. Kemudian pada abad-13 agama Islam berkembang pesat.
Cara-cara datang dan berkembangnya Islam di Asia Tenggara Menurut
Uka Tjandrasasmita[15], saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada
beberapa yaitu: Saluran Perdagangan, Saluran Perkawinan, Saluran Tasawuf,
Saluran Pendidikan, Saluran Kesenian, Saluran Politik
Tahap-tahap perkembangan Islam di Asia Tenggara Adapun tahap-tahap
perkembangan Islam di Asia Tenggara ada 3 tahapan: Kehadiran para pedagang
Muslim (7 - 12 M), Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M),Pelembagaan Islam,
Perkembangan Islam di negara-negara Asia Tenggara Perkembangan Islam di
Asia Tenggara di setiap Negara ternyata berbeda, hal itu dikarenakan
perbedaaan kountur budaya, adat, pola pikir dan perekonomian masing-masing
Negara.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hairul, Salim H.S. 2010. “Pembaharuan Abdurrahman Wahid : Gagasan


dan Strategi”, haisa.wordpress.com, diakses pada tanggal 24 Maret
2019 pada pukul 20.00 WIB.

2. Kusman, Agus. “Islam di Asia Tenggara”, academia.edu, diakses pada


tanggal 24 Maret 2019 pada pukul 20.35 WIB

3. Surur, Udin.“Peradaban Islam Modern Di Asia Tenggara”,


sururudin.wordpress.com, diakses pada tanggal 24 Maret 2019 pada
pukul 21.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai