Anda di halaman 1dari 1

ENDAPAN ALUVIAL DAN PANTAI; Kerikil-kerakal, pasir, lanau, lempung dan pecahan koral

PASIR BERKARBON; Pasir karbonan kehitaman bersisipan lempung; tidak padu, berbutir sedang-halus,
mengandung mineral berat dan kepingan lignit. Setempat, dijumpai perlapisan yang mengandung mineral
kasiterit. Satuan ini menindih tak selaras batuan Pra Tersier. Ketebalan lapisan 1 sampai 5 m.

FORMASI TAJAM; Batupasir kuarsa bersisipan batulanau terlipat sedang hingga kuat dan termalihkan rendah.
Batupasir berwarna hijau-putih, padat, berbutir halus-kasar, menyudut tanggung-membundar,
memperlihatkan perlapisan bersusun dan sejajar, terkekarkan. Batulanau berwarna hijau sampai kecokelatan,
termalihkan sedang. Tebal lapisan 2-40 cm. Bijih timah primer dijumpai bersama kuarsa dalam urat rekah dan
jejaring. Formasi ini diduga menjemari dengan Formasi Kelapakampit yang berumur Permo-Karbon.

FORMASI KELAPAKAMPIT; Bauan sedimen flysch yang terlipat lemah hingga sedang, terdiri atas batupasir
malih berselingan dengan batusabak, batulumpur, serpih, batulanau tufan dan rijang. Batupasir malih
berwarna putih-kelabu muda, kompak, berbutir halus-kasar, menyudut tanggung-membundar. Tebal
perlapisan 2-6 m, setempat dijumpai perlapisan bersusun, silang-siur dan gelembur-gelombang. Batusabak dan
serpih berwarnahitam, menunjukkan perlapisan sejajar dan mengandung kasiterit dan galena. Tebal perlapisan
5-20 cm. Batulumpur berwarna hitam, berlembar, tebal perlapisan 4-6 m. Batulanau tufan, kelabu muda,
kompak, tebal perlapisan 1-4 m. Rijang, kelabu muda kemerahan, terkersikkan, mengandung radiolaria, tebal
perlapisan 10-20 cm. Formasi ini mengandung fosil Agathiceras sundaicum HAN; Moscovicrinus (Hosking drr.,
1977), Fusulina schwargerina dan Cathaysia (Gigantopteris) JONGMANS (Van Overeem, 1960). Dari kumpulan
fosil tersebut dapat disimpulkan bahwa formasi ini berumur Permo-Karbon. Formasi ini terendapkan dalam
lingkungan laut dengan ketebalan yang tersingkap lebih dari 500 m.

FORMASI SIANTU; Lava basal dan breksi gunungapi. Lava basal, hijau tua, pejal, kasatmata, setempat
menunjukkan struktur lava bantal; kemas antarbutir, terdiri atas plagioklas, piroksim, dan mineral sekunder
klorit, kalsit. Breksi gunungapi, fragmen umumnya basal berukuran 20-40 cm, menyudut tanggung-
membundar tanggung dengan matriks berukuran pasir kasar. Satuan ini terendapkan dalam lingkungan laut,
dan diduga menjemari dengan Formasi Kelapakampit.

GRANIT TANJUNGPANDAN; Granit, terdaunkan kelabu muda, holokristalin, berbutir. kasar-sangat kasar,
butir hipidiomofik terdiri atas kuarsa, feldspar, plagioklas, biotit, hornblende. Batuan ini termasuk kedalam
granit tipe “S” (Pitfield, 1987). mengandung greisen yang kaya mineral kasiterit primer. Umur mutlaknya
berdasarkan K-Ar berkisar dari 208 sampai 245 juta tahun (Priem et al., 1975).

ADAMELIT BAGINDA; Adamelit, kelabu sampai kehijauan, holokristalin, ekuigranular, berbutir kasar dengan
mineral penyusun terdiri atas kuarsa, feldspar, plagioklas, biotit, hornblende serta mineral sekunder seperti
klorit, karbonat, limonit, dan oksida besi. Berdasarkan hasil analisa kimia maka batuan ini termasuk kedalam
tipe granit “I” (Pitfield, 1987) yang tidak mengandung mineral kasiterit. Umur mutlaknya berdasarkan K-Ar
berkisar dari 208 sampai 245 juta tahun (Priem et. al., 1975).

GRANODIORIT BURUNGMANDI; Granodiorit, kelabu muda sampai kehijauan, holokristalin, equigranular,


hipidiomorfik. Mineral penyusun adalah kuarsa, plagioklas, feldspar, biotit, hornblende dan mineral sekunder
seperti klorit, karbonat dan oksida besi. Berdasarkan hasil analisa kimia, batuan ini termasuk kedalam granit
tipe “I” (Pitfield, 1987). Berumur mutlak 115-160 juta tahun (Priem drr, 1975) atau Kapur.

DIORIT KUARSA BATUBESI; Diorit kuarsa, hijau-kelabu muda, holokristalin berbutir sedang, hipidiomorfik
granular. Mineral penyusunnya adalah kuarsa, plagioklas, K-feldspar, biotit, hornblende, klorit dan oksida besi.
Umur mutlaknya 115-160 juta tahun (Priem drr., 1975) atau Kapur.

Anda mungkin juga menyukai