BisIllahhirrahmannirrahim
Assalaamu’alaikum, wr., wb.,
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
ii
M – XIII
UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)
CBR tes merupakan bagian dari penyelidikan situs dan digunakan untuk
menentukan ketebalan bahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan yang
diusulkan.
MXIII-1
MXIII-2
nilai yang diperoleh dalam tes ini merupakan bagian integral dari beberapa
metode desain perkerasan lentur.
Untuk aplikasi di mana efek dari kadar air pemadatan pada CBR kecil,
seperti kohesi, bahan kasar, atau di mana penyisihan dibuat untuk efek yang
berbeda kadar air pemadatan dalam prosedur desain, CBR dapat ditentukan
pada kadar air optimum dari upaya pemadatan tertentu. Ditentukan kering satuan
berat yang biasanya pemadatan minimum persen diizinkan oleh medan
pemadatan spesifikasi menggunakan klien.
Untuk aplikasi di mana efek dari kadar air pemadatan pada CBR tidak
diketahui atau mana yang diinginkan untuk memperhitungkan efeknya, CBR
ditentukan untuk berbagai isi air, biasanya kisaran kadar air diizinkan untuk
bidang pemadatan dengan menggunakan klien protokol atau spesifikasi untuk
bidang pemadatan.
Kriteria untuk persiapan ujian spesimen bahan diri penyemenan (dan
lainnya) yang memperoleh kekuatan dengan waktu harus didasarkan pada
evaluasi geoteknik. Seperti yang diarahkan oleh klien, bahan diri penyemenan
harus benar sembuh sampai bantalan rasio mewakili kondisi pelayanan jangka
panjang dapat diukur.
untuk massa dalam standar ini adalah baik kilogram (kg) atau gram
(g), atau keduanya. Juga, unit setara inch-pound (slug) tidak
diberikan / disajikan dalam kurung.
o Ini adalah praktek umum dalam profesi rekayasa / konstruksi, di
Amerika Serikat, untuk secara bersamaan menggunakan pound
untuk mewakili kedua satuan massa (LBM) dan kekuatan (lbf). Ini
secara implisit menggabungkan dua sistem yang terpisah dari unit;
yaitu, sistem mutlak dan sistem gravitasi. Hal ini secara ilmiah tidak
diinginkan untuk menggabungkan penggunaan dua set terpisah dari
unit inchpound dalam satu standar. Sebagaimana dinyatakan,
standar ini mencakup sistem gravitasi unit inch-pound dan tidak
menggunakan / menyajikan unit siput untuk massa. Namun,
penggunaan saldo atau skala merekam pon massa (LBM) atau
kepadatan rekaman di lbm / ft3 tidak akan dianggap sebagai
ketidaksesuaian dengan standar ini.
o 1.8.4 Istilah kepadatan dan satuan berat sering digunakan secara
bergantian. Kepadatan adalah massa per satuan volume sedangkan
satuan berat adalah gaya per satuan volume. Dalam standar ini,
kepadatan hanya diberikan dalam satuan SI. Setelah kepadatan telah
ditentukan, unit berat dihitung dalam SI atau unit inch-pound, atau
keduanya.
o 1,9 Semua nilai diamati dan dihitung harus sesuai dengan pedoman
signifikan digit dan pembulatan didirikan pada Praktek D6026.
o 1.9.1 Prosedur yang digunakan untuk menentukan bagaimana data
dikumpulkan / direkam atau dihitung dalam standar ini dianggap
sebagai standar industri. Selain itu mereka adalah wakil dari angka
yang signifikan yang umumnya harus dipertahankan. Prosedur yang
digunakan tidak mempertimbangkan variasi bahan, tujuan untuk
memperoleh data, penelitian tujuan khusus, atau pertimbangan
apapun untuk tujuan pengguna, dan itu adalah praktek umum untuk
menambah atau mengurangi signifikan digit atau melaporkan data
menjadi sepadan dengan pertimbangan ini. Ini adalah di luar lingkup
standar ini mempertimbangkan angka signifikan yang digunakan
dalam metode analisis untuk desain rekayasa.
MXIII-7
12.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan kali ini berupa :
Sample tanah kering berukuran ½ XII diameter.
12.4 Prosedur
Adapun prosedur pengujian sebagai berikut :
a. Siapkan saple tanah kering seperti pada percobaan kompaksi 3 buah
sample masing masing 5 kg.
b. Saring tanah ukuran 20 mm.
c. Tanah tersebut di semprot menggunakan air, dengan toleransi 3 %
d. Diamkan tanah tersebut selama 24 jam tutup dengan rapat.
e. Mold CBR di siapkan diletakan di bawah selanjutnya mold di isi dengan
sample tanah sedemikian banyak setelah di tumbuk mempunyai 1/5 tinggi
mold atau 1/3, penumbukan dilakukan setiap lapis seperti pada
percobaan kompaksi
f. Mold dibalikan spacer dish di keluarkan lalu timbang dengan menimbang
mold kosong bersih dari setiap contoh tanah di hitung.
g. Kedua permukaan tanah diberikan kertas pori dalam keadaan terbalik
bagian bawah diberi perforated based plate di atas minimum 12 lb yang
terdiri dari 2 bagian masing-masing 5 lb/
h. Mold + tanah yang sudah dipadatkan kemudian direndam dalam air
selama 4 XII 24 jam, air harus dapat masuk baik atas maupun dari bawah
ke dalam tanah yang direndam.
i. Selama perendalam setiap hari dibaca besarnya swiling yang terjadi
akhirnya dihitung sweling total dalam % terhadap tinggi tanah semula
syarat weling total 3%.
j. Mold + sample tanah diangkat dari dalam air buang air yang tergenang di
atas sample tanah yang ada di dalam mold.
k. Dengan beban yang sama berat seperti pada perendaman sample tanah
di periksa Cbr penekanan 3” kecepatan penetrasi 0,05’/menit dibaca
setiap setengah menit.
MXIII-9
M = M2 – M1..............................................(12.2)
Md = M3 – M1.............................................(12.3)
Mw = M – Md..............................................(12.4)
W = ( M / Md ) X 100 % ...................................(12.5)
7. Volume (cm3)
¼ x 3,14 x 15,62 x 17,6 = 3362,26176 cm3
8. Massa jenis tanah basah
M / V = 3000 gr / 3362,26 = 0,892 gr/cm3
9. Massa jenis tanah kering
0,892 / (1+0,208) = 0,738 gr/cm3
10. CBR
MXIII-13
7. Volume (cm3)
¼ x 3,14 x 15,72 x 17,8 =3444,2 cm3
8. Massa jenis tanah basah
M / V = 3000 gr / 3444,2 = 0,87 gr/cm3
9. Massa jenis tanah kering
0,87 / (1+0,0256) = 0,89 gr/cm3
10. CBR
Pen 0,1 = (918,66 / 3000) x 100% = 30,62 %
Pen 0,2 = (4133,08 / 4500) x 100% = 97,87 %
Tabel 13.4
Tabel 25 Tumbukan
Penurunan Penurunan Dial Beban
Beban CBR (%)
(cm) (inch) Reading Standar
32 0.0125 1 143,5
64 0.025 2 287,1
127 0.05 4 544,1
191 0.075 6 757,1
254 0.1 8 918,6 3000 30,67
381 0.15 12 1148,3
508 0.2 18 4133,9 4500 97,87
862 0.3 30 6602
1016 0.4 39 10133
1270 0.5 44 11555
Sumber : Data Hasil Prak.Geomek, 2018
MXIII-15
10000
8000
6000 10 tumbukan
4000 25 tumbukan
2000
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Penurunan (inci)
20
15 10 tumbukan
10 25 tumbukan
5
0
0 5 10 15
Density Kering (gr/cm2)
13.8 Analisis
Didapat data dari hasil pengujian seperti contoh nilai penurunan sebesar
0,1 memiliki beban sebesar 229,66 lb, sedangkan nilai penurunan sebesar 0,2
memiliki beban sebesar 514,75 lb. Ini menunjukkan bahwa semakin besar
pembebanan yang dilakukan maka semakin besarpula nilai pengecilan ukuran
tanah atau disebut dengan penetrasi. Nilai CBR yang ditentukan akan lebih
MXIII-16
besar juga antara nilai penetrasi sebesar 0,1 terhadap 0,2 karena pembebanan
yang diterima semakin besar.
Nilai pembebanan antara tumbukan 10 dengan 25 memiliki perbedaan
yang jauh, seperti 10 tumbukan dengan nilai beban 28.7, 57.41, 114.832, dll.
Sedangkan nilai beban tumbukan 25 kali memiliki beban diantara lain 143.5,
287.1, 544.16, dll. Ini menunjukkan bahwa tumbukan yang dilakukan sebanyak
25 kali lebih besar bebannya dibanding dengan 10 tumbukan. Hal ini diakibatkan
tanah yang mengalami penumbukkan 25 kali lebih padat atau lebih kompak
dibanding dengan tumbukan 10 kali.
Ketika nilai CBR penetrasi 0,2 lebih besar dari 0,1 maka dilakukan
pengujan sebanyak 3 kali. Jika setelah dilakukan pengujian sebanyak 3 kali dan
penetrasi terbesar pada 0,2 maka yang diambil nilai CBR adalah penetrasi 0,2.
13.9 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pengujian kali ini sebagai berikut :
1. Nilai beban yang didapat pada 10 tumbukan dengan penetrasi 0,1 dan 0,2
adalah 0,1 sebesar 229,66 lb sedangkan penetrasi 0,2 sebesar 514,74 lb
dengan nilai CBR sebesar 7,65% dan 11,483%.
Nilai beban yang didapat pada 25 tumbukan dengan penetrasi 0,1 dan 0,2
adalah 0,1 sebesar 918,66 lb sedangkan penetrasi 0,2 sebesar 4133,9 lb dengan
nilai CBR sebesar 30,67% dan 97,87%
DAFTAR PUSTAKA
MXIII-17