Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

AGAMA ISLAM

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SAHDA
RISNAWATI
KELAS : XII IPA 4
GURU MATA PELAJARAN :
LENIWATI POHAN.S.PD

Tp 2020/2021

BAB I
PEMBUKAAN

Segala puji bagi Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah dari-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Perkembangan Agama
Islam Di Indonesia “
Tidak lupa Shalawat dan salam selalu kita panjatkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua
sebagai umatnya, yang mana beliau menyampaikan Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada guru pembimbing agama islam bu leniwati pohan.S.Pd. Saya mohon
maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya dan
saya sangat berbesar hati dan berlapang dada sekali apabila ibu serta para
pembaca memberi saran dan kritiknya. Demikianlah yang dapat saya
sampaikan, Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat kepada setiap
pembacanya.

BAB II

PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Agama Islam pertama kali lahir di Mekkah, Arab Saudi. Para pemeluknya menyebarkan
agama Islam lewat berbagai jalur. Salah satu teori menyebutkan bahwa agama Islam di
Indonesia masuk lewat jalur perdagangan. Ketika Islam menyebarkan agama dan
kebudayaannya ke Indonesia, prosesnya cenderung berjalan dengan damai. Karena
itu, raja hingga rakyat biasa menerimanya dengan hangat.Selain perdagangan, ada
saluran lain yang menyebabkan agama Islam dapat masuk dan berkembang di
Indonesia. Saluran tersebut di antaranya adalah saluran perkawinan, pendidikan, dan
seni budaya. masuknya Islam ke Indonesia pertama kali pada abad pertama hijriah kira-kira
abad ke-7 M.

Ada teori-teori yang menyebutkan tentang asal penyebar Islam di Indonesia, yaitu
teori Gujarat, teori Arab, dan teori Persia.

Teori Gujarat ini diajukan oleh kalangan sejarawan Belanda, seperti Jan Pijnappel,
Snouck Hurgronje, dan Jean Piere. Menurut teori ini, penyebar Islam di Indonesia
berasal dari Gujarat (India) antara abad ke-7 hingga abad ke-13 M. Kalangan yang
berperan khususnya adalah para pedagang. Sejak abad ke-7, mereka telah memeluk
Islam dan di tengah kegiatannya berdagang, mereka turut mengenalkan agama Islam,
termasuk di Indonesia.

Teori Arab diajukan oleh Jacob Cornelis van Leur dan Buya Hamka. Teori ini
menyebutkan bahwa pengaruh Islam dibawa langsung oleh pedagang Arab sekitar
abad ke-7. Teori Arab didukung dengan adanya pemukiman Islam di Barus, pesisir
barat Sumatera, di abad ke-7. Ada pula nisan pada makam wanita di Gresik, Jawa
Timur, yang ditulis dengan huruf Arab bergaya Kufi.

Teori Persia yang didukung oleh Hoesein Djajadiningrat. Teori ini berpendapat bahwa
pengaruh Islam di Indonesia dibawa masuk oleh orang-orang Persia sekitar abad ke-
13. Argumen yang diajukan oleh teori ini adalah terdapat kesamaan budaya dan
tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia, seperti peringatan
10 Muharram, kesamaan ajaran sufi, kesamaan seni kaligrafi pada nisan makan, dan
terdapat perkampungan Leran yang sempat menjadi perintis penyebaran Islam di
Jawa.

Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur yaitu:

1. Jalur Utara dengan rute: Arab (Mekkah dan Madinah), Damaskus, Bagdad,
Gujarat (Pantai Barat India), Srilanka dan Indonesia.
2. Jalur Selatan dengan rute: Arab (Mekkah dan Madinah), Yaman, Gujarat,
Srilanka, Indonesia.

Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah pantai
Sumatra bagian Utara.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar keseluruh pelosok kepulauan
Indonesia, sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Hal ini disebabkan antara
lain sebagai berikut:
1. Adanya dorongan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah, khususnya para
ulamanya untuk berdakwah menyiarkan Islam.
2. Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah
3. Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah
4. Ajaran Islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem kasta dan
diskriminasi mudah menarik simpati rakyat
5. Banyak raja-raja Islam yang ada diberbagai wilayah Indonesia ikut berperan
aktif melaksanakan kegiatan dakwah Islamiyah

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

1. Sumatra
Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatra bagian Utara
seperti Pasai dan Perlak. Para pedagang dari India yakni bangsa Arab, Persi, dan Gujarat
yang juga mubalig Islam banyak yang menetap dibandar-bandar sepanjang Sumut. Mereka
menikah dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah di Islamkan, sehingga
terbentuklah keluarga-keluarga Muslim.
Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya bedakwah kepada para penduduk biasa tetapi
juga kepada raja-raja kecil hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertama yaitu Samudra
Pasai
2. Jawa
Islam mulai masuk kepulau jawa tidak dapat diketahui dengan pasti. Namun, nisan makam
Siti Fatimah Binti Maemun dapatlah dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di Jawa.
Pertumbuhan masyarakat Muslim disekitar Majapahit sangat erat kaitannya dengan
perkembangan hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan perdagangan Islam
yang telah memiliki kekuatan politik dan ekonomi di kerajaan Samudra Pasai dan Malaka.
Untuk masa-masa selanjutnya perkembangan Islam di tanah jawa dilakukan oleh para ulama
dan mubaligh yang kemudian terkenal dengan sebuatan Wali Sanga atau sembilan wali
yaitu :
1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gersik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Derajat
6. Sunan Gunung Jati
7. Sunan Kudus
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Muria

3. Sulawesi
Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang muslim dari sumatra,
Malaka, dan Jawa. Sebagian Sulawesi terdapat kerjaan-kerajaan yang masih memeluk
kepercayaan animisme dan dinamisme, kerajaan yang paling besar adalah kerajaan Gowa
Talo, Bone, dan Sopang.

4. Kalimantan
Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan pulau Sumatra dan Jawa, ternyata menerima
kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku sebelum Islam masuk ke
Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha dan
Kahuripan yang terletak disungai nagara dan Amuntai Kimi.

5. Maluku dan sekitarnya


Antara tahun 1400 – 1500 M Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Mereka yang
sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk
mempelajari Islam.
Raja-raja Maluku yang masuk Islam diantaranya :

- Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum


- Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin
- Raja Jailolo, yang berganti nama dengan sultan Hasanudin
- Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar Sultan Zaenal
Abidin.

HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

1. MASA PENJAJAHAN

A. Peranan Umat Islam Pada Masa Penjajahan


Dengan dianutnya agama Islam oleh masyarakat Indonesia ajaran Islam telah
banayak mendatangkan perubahan. Antara lain :

- Masyarakta Indonesi dibebaskan dari pemujaan berhala dan pendewaan raja-


raja serta dibimbing agar menghambakan diri hanya kepada Allah YME.

- Rasa persamaan dan keadilan yang diajarkan Islam mampu mengubah


- Masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem kasta dan diskriminasi.

- Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan Islam
dengan semboyan “Hubbul Wathan Minal Iman”
- Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi Islam adalah agama yang cinta damai
tetapi lebih cinta kemerdekaan. Mula-mula dengan cara damai tetapi karena tidak bisa
lalu dengan
menempuh cara peperangan.

Menurut Islam, berperang dalam rangka mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan


bangsa, negara dan negara merupakan jihad pisabilillah yang hukumnya wajib. Umat Islam
yang mati dianggap mati syahid yang imbalannya Surga.
Perjuangan mengusir penjajah terus berlanjut sampai kaum penjajah betul-betul angkat
kaki dari bumi Indonesia.
b. Perlawanan Kerajaan Islam dalam Menentang Penjajahan
1. Perlawanan terhadap penjajah Portugis
2. Perlawanan terhadap penjajah Belanda
2. MASA PERANG KEMERDEKAAN

A. Peranan Ulama Islam pada masa perang kemerdekaan.


Peranan Ulama Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua macam yaitu:

- Membina kader umat Islam, melalui pesantren dan aktif dalam pembinaan
Masyarakat
- Turut berjuang secara fisik sebagai pemimpin perang

B. Peranan Organisasi dan Pondok Pesantren pada masa Kemerdekaan

1. Serikat dagang Islam / Serikat Islam


2. Muhammadiah
3. Nahdlatul Ulama
Pada masa penjajahan Belanda, NU senantiasa berjuang menentang penjajah dan
pernah mengeluarkan pernyataan politik yang isinya :
- Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat
- Menolak rencana ordonansi tentang perkawinan tercatat
- Menolak diadakannya milisi
- Menyokong gapi dalam menuntut indonesia yang memiliki parlemen kepada
pemertintah kolonial belanda.
4. Pondok Pesantren
3. Masa Pembangunan

A. Peranan Umat Islam pada Masa Pembangunan


Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan RI, uamat Islam mayoritas penduduk, tampil
dibarisan terdepan dalam perjuangan, baik perjuangan politik maupun perjuangan diplomasi.

B. Peranan organisasi Islam dalam masa Pembangunan.

Peranan Muhammadiah dalam pembangunan antara lain:


- Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan
tinggi, berbudi luhur dan bertaqwa kepada tuhan YME

- Melakukan usaha-usaha dibidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.


NU, yang pernah berkifrah dibidang politik dalam perkembangan selanjutnya NU
bergerak dibidang agama, sosial dan kemasyaraktan. Usaha-usaha NU antara lain:
- Mendirikan madrasah-madrasah
- Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan pesantren-pesantren
- Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin
- MUI adalah organisasi keilmuan yang bersifat independen tidak beraviliasi kepada
salah
satu aliran politk, mazhab atau aliran keagamaan Islam yang ada di Indonesia
Adapun peranan MUI pada masa pembangunan adalah :
- Memberikan fatwa dan nasihat keagamaan dalam masalah sosial kemasyarakatan
kepada pemerintah dan umat Islam di Indonesia pada umumnya, sebagai amar ma’ruf nahyi
munkar dalam usaha meningkatkan ketahanan sosial.\
- Memperkuat ukhuah Islamiyah dan melaksanakan kerukunan antar umat
beragama dalam mewujudkan persataun dan kesatuan nasional.
- MUI adalah penghubung antara ulama dan umara serta menjadi penerjemah timbal
balik antara pemerintah dan umat Islam Indonesi guna menyukseskan pembangunan
nasional.
Pada masa pembangunan ini terdapat pula organisasi Islam yang menampung pada cendekia
muslim yang di sebut ICMI. ICMI lahir pada Desember 1990 dan berkifrah pada hampir
semua aspek kehidupan bangsa.

C. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Pembangunan

Lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia ada yang didirikan dan dikelola


langsung oleh pemerintah Depag seperti: MIN, MTsN, MAN, IAIN.
Sealin itu, adapaula lemabaga-lembaga pendidikan Islam yang dikelola oleh swasta, tapi
dibawah pengawasan serta pembinaan Depag, seperti: Bustanul Athfal, MI, MTs, MA dan
perguruan tinggi lainnya.
Peranan kelembagaan Islam dalam pembangunan antara lain:

- Melakukan usaha-usaha agar masyarakt Indonesia bertaqwa kepada tuhan


YME

- Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara

- Memupuk persataun dan kesatuan umat

- Mencerdaskan bangsa Indonesia

- Mengadakan pembinaan mental spirit

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Setelah Islam datang ke Indonesia banyak perubahan-perubahan yang terjadi terutama bagi
rakyat yang menengah ke bawah. Mereka lebih di hargai dan tidak tertindas lagi karena Islam
tidak mengenal sistem kasta, karena semua masyarakat memiliki derajat yang sama.Islam
juga membawa perubahan-perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan agama. Islam juga
bisa mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan dan memgusir para
penjajah.

Anda mungkin juga menyukai