Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH

Oleh:

TIA FITRIA PURNAMASARI

GURU PEMBIMBING: SAMSUDDIN,S.Ag

SMA NEGRI 2 BANTAN

KEC.BANTAN KAB.BENGKALIS

TP 2021/2022
KATA PENGANTAR

Penulis menghaturkan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
bimbingan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SEJARAH
PERKEMBANGAN"dengan baik dan tepat.

Penulis menyadari bahwa sesungguhnya, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu penulis dengan terbuka menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah ini.

Di akhir kata, semoga melalui makalah ini, penulis berharap agar dapat mengingatkan
diri pribadi dan mengajak pembaca untuk tetap memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progratif,
dinamis dan tanpa meninggalkan akar budaya bangsa Indonesia yang tercermin dalam “ Bhineka
Tunggal Ika”. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Teluk Pambang,22 MARET 2021

PENYUSUN
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, berbagai macam agama dan


kepercayaan seperti Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Budha telah dianut oleh
masyarakat Indoesia. Bahkan pada abad 7-12 M di beberapa wilayah Indonesia telah
berdiri kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.

2.Permasalahan

- Menjelaskan tentang begaimana Islam datang ke Indonesia.

- Menjelaskan tentang bagaimana caranya Islam bisa berkembang di Indonesia.

- Menjelaskan tentang apa saja hikmah bagi Indonesia setelah Islam datang.

3. Tujuan

-Untuk mengingat kembali tentang bagaimana Islam masuk ke

Indonesia.

-Supaya kita bisa mencontoh bagaimana cara berdakwah yang baik

-Mengenang kembali jasa-jasa para pejuang terdahulu.


BAB II

PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

A.MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Menurut hasil seminar masuknya Islam ke Indonesia pertama kali pada abad

pertama hijriah kira-kira abad ke-7 M.

Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur yaitu:

1. Jalur Utara dengan rute: Arab (Mekkah dan Madinah), Damaskus, Bagdad,

Gujarat (Pantai Barat India), Srilanka dan Indonesia.

2. Jalur Selatan dengan rute: Arab (Mekkah dan Madinah), Yaman, Gujarat,

Srilanka, Indonesia.

Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah pantai

Sumatra bagian Utara.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar keseluruh pelosok kepulauan
Indonesia, sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Hal ini disebabkan antara lain
sebagai berikut:

1. Adanya dorongan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah, khususnya para

ulamanya untuk berdakwah menyiarkan Islam.

2. Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah

3. Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah

4. Ajaran Islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem kasta dan

diskriminasi mudah menarik simpati rakyat

5. Banyak raja-raja Islam yang ada diberbagai wilayah Indonesia ikut berperan

aktif melaksanakan kegiatan dakwah Islamiyah


B. PERKEMABANGAN ISLAM DI INDONESIA

.1.Sumatra

Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatra bagian Utara
seperti Pasai dan Perlak. Para pedagang dari India yakni bangsa Arab, Persi, dan Gujarat yang
juga mubalig Islam banyak yang menetap dibandar-bandar sepanjang Sumut. Mereka menikah
dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah di Islamkan, sehingga terbentuklah
keluarga-keluarga Muslim.Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya bedakwah kepada
para penduduk biasa tetapi juga kepada raja-raja kecil hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam
pertama yaitu Samudra Pasai

2.Jawa

Islam mulai masuk kepulau jawa tidak dapat diketahui dengan pasti. Namun, nisan makam Siti
Fatimah Binti Maemun dapatlah dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di Jawa.Pertumbuhan
masyarakat Muslim disekitar Majapahit sangat erat kaitannya dengan perkembangan hubungan
pelayaran dan perdagangan yang dilakukan perdagangan Islam yang telah memiliki kekuatan
politik dan ekonomi di kerajaan Samudra Pasai dan Malaka. Untuk masa-masa selanjutnya
perkembangan Islam di tanah jawa dilakukan oleh para ulama dan mubaligh yang kemudian
terkenal dengan sebuatan Wali Sanga atau sembilan wali yaitu :

1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gersik

2. Sunan Ampel

3. Sunan Bonang

4. Sunan Giri

5. Sunan Derajat

6. Sunan Gunung Jati

7. Sunan Kudus

8. Sunan Kalijaga

9. Sunan Muria
3.Sulawesi

Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang muslim dari sumatra,
Malaka, dan Jawa. Sebagian Sulawesi terdapat kerjaan-kerajaan yang masih memeluk
kepercayaan animisme dan dinamisme, kerajaan yang paling besar adalah kerajaan Gowa Talo,
Bone, dan Sopang.

4.Kalimantan

Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan pulau Sumatra dan Jawa, ternyata menerima
kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku sebelum Islam masuk ke
Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha dan Kahuripan
yang terletak disungai nagara dan Amuntai Kimi.

5.Maluku dan sekitarnya

Antara tahun 1400 – 1500 M Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Mereka yang
sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk
mempelajari Islam.

Maluku yang masuk Islam diantaranya:

- Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum

- Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin

- Raja Jailolo, yang berganti nama dengan sultan Hasanudin

- Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar Sultan Zaenal

Abidin.

C. HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

1. Masa Penjajahan

a.Peranan Umat Islam Pada Masa Penjajahan.

Dengan dianutnya agama Islam oleh masyarakat Indonesia ajaran Islam telah

banayak mendatangkan perubahan. Antara lain :

-Masyarakta Indonesi dibebaskan dari pemujaan berhala dan pendewaan raja-


raja serta dibimbing agar menghambakan diri hanya kepada Allah YME.

-Rasa persamaan dan keadilan yang diajarkan Islam mampu mengubah

Masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem kasta dan diskriminasi.

-Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan Islam

dengan semboyan “Hubbul Wathan Minal Iman”

-Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi Islam adalah agama yang cinta damai tetapi
lebih cinta kemerdekaan. Mula-mula dengan cara damai tetapi karena tidak bisa lalu dengan
menempuh cara peperangan.

.Menurut Islam, berperang dalam rangka mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan


bangsa, negara dan negara merupakan jihad pisabilillah yang hukumnya wajib. Umat Islam yang
mati dianggap mati syahid yang imbalannya Surga.

Perjuangan mengusir penjajah terus berlanjut sampai kaum penjajah betul-betul angkat

kaki dari bumi Indonesia.

b. Perlawanan Kerajaan Islam dalam Menentang Penjajahan

1. Perlawanan terhadap penjajah Portugis

2. Perlawanan terhadap penjajah Belanda

2. Masa Perang Kemerdekaan

a.Peranan Ulama Islam pada masa perang kemerdekaan.

Peranan Ulama Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua macam yaitu:

-Membina kader umat Islam, melalui pesantren dan aktif dalam pembinaan

masyarakat

-Turut berjuang secara fisik sebagai pemimpin perang

b. Peranan Organisasi dan Pondok Pesantren pada masa Kemerdekaan

1. Serikat dagang Islam / Serikat Islam


2. Muhammadiah

3. Nahdlatul Ulama

Pada masa penjajahan Belanda, NU senantiasa berjuang menentang penjajah dan

pernah mengeluarkan pernyataan politik yang isinya :

- Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat

- Menolak rencana ordonansi tentang perkawinan tercatat

- Menolak diadakannya milisi

- Menyokong gapi dalam menuntut indonesia yang memiliki parlemen kepada

pemertintah kolonial belanda

4. Pondok Pesantren

3. Masa Pembangunan

a. Perana Umat Islam pada Masa Pembangunan

Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan RI, uamat Islam mayoritas penduduk, tampil
dibarisan terdepan dalam perjuangan, baik perjuangan politik maupun perjuangan diplomasi.

b. Peranan organisasi Islam dalam masa Pembangunan.

Peranan Muhammadiah dalam pembangunan antara lain:

- Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan

tinggi, berbudi luhur dan bertaqwa kepada tuhan YME

- Melakukan usaha-usaha dibidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

NU, yang pernah berkifrah dibidang politik dalam perkembangan selanjutnya NU

bergerak dibidang agama, sosial dan kemasyaraktan. Usaha-usaha NU antara lain:

-Mendirikan madrasah-madrasah.

-Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan pesantren-pesantren.


-Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin.

MUI adalah organisasi keilmuan yang bersifat independen tidak beraviliasi kepada salah

satu aliran politk, mazhab atau aliran keagamaan Islam yang ada di Indonesia

Adapun peranan MUI pada masa pembangunan adalah :

-Memberikan fatwa dan nasihat keagamaan dalam masalah sosial kemasyarakatan kepada
pemerintah dan umat Islam di Indonesia pada umumnya, sebagai amar ma’ruf nahyi munkar
dalam usaha meningkatkan ketahanan sosial.

-Memperkuat ukhuah Islamiyah dan melaksanakan kerukunan antar umat

beragama dalam mewujudkan persataun dan kesatuan nasional.

-MUI adalah penghubung antara ulama dan umara serta menjadi penerjemah timbal balik
antara pemerintah dan umat Islam Indonesi guna menyukseskan pembangunan nasional.

Pada masa pembangunan ini terdapat pula organisasi Islam yang menampung pada cendekia
muslim yang di sebut ICMI. ICMI lahir pada Desember 1990 dan berkifrah pada hampir semua
aspek kehidupan bangsa.

c. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Pembangunan

Lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia ada yang didirikan dan dikelola

langsung oleh pemerintah Depag seperti: MIN, MTsN, MAN, IAIN.

Sealin itu, adapaula lemabaga-lembaga pendidikan Islam yang dikelola oleh swasta, tapi
dibawah pengawasan serta pembinaan Depag, seperti: Bustanul Athfal, MI, MTs, MA dan
perguruan tinggi lainnya.

Peranan kelembagaan Islam dalam pembangunan antara lain:

-Melakukan usaha-usaha agar masyarakt Indonesia bertaqwa kepada tuhan

YME

-Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara


-Memupuk persataun dan kesatuan umat

-Mencerdaskan bangsa Indonesia

-Mengadakan pembinaan mental spiritual

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Islam datang ke Indonesia banyak perubahan-perubahan yang terjadi terutama bagi rakyat
yang menengah ke bawah. Mereka lebih di hargai dan tidak tertindas lagi karena Islam tidak
mengenal sistem kasta, karena semua masyarakat memiliki derajat yang sama.

Islam juga membawa perubahan-perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan agama. Islam
juga bisa mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan dan memgusir para
penjajah.

B. Saran

Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu kami
mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran, kritikan, atau mungkin komentarnya
demi kelancaran tugas ini.
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Masykuri, "Potret Masyarakat Madani di Indonesia", dalam Seminar Nasional

tentang "Menatap Masa Depan Politik Islam di Indonesia", Jakarta:

International Institute of Islamic Thought, Lembaga Studi Agama dan Filsafat UIN Jakarta,

10 Juni 2003

Ali Daud, Muhammad, Asas-Asas Hukum Islam, Jakarta: Rajawali, 1991, Cet . ke-2

Antonio, Muhammad Syafi'I, Bank Syari'ah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema

Insani Press, 2001

Anwar, M. Syafi'i, Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia: Sebuah Kajian Politik tentang

Cendekiawan Muslim Orde Baru, Jakarta: Paramadina, 1995

Azra, Azyumardi, Islam reformis: Dinamika Intelektual dan Gerakan, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1999

Anda mungkin juga menyukai