Anda di halaman 1dari 21

DOKUMENTASI ASISTEN KEPERAWATAN PADA

PASIEN TN.S DENGAN PENYAKIT ASMA

DIRUANG RAWAT INAP TULIP KAMAR 205


RS. GRAHA JUANDA BEKASI

TIM PENYUSUN MAKALAH


1. DILLA ELLO S
2. INTAN MARDIANA
3. RISKA RAHMANTI
4. SARI ARISKA
5. TASYA OLIVIA A

SMK BUNDA AUNI


TAHUN AJARAN 2022/2023
Jl. Bina Asih II No.102 RT01/Rw.09, Kel. Jatiasih,Kec. Jatiasih Kota bekasi
Prov Jawa barat 17423
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………….i
Lembar persetujuan………………………………………………ii
Kata pengantar……………………………………………………..iii
Daftar isi……………………………………………………………….v

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………….1
Tujuan.…………………………………………………….1
Sistematika penulisan……………………………….2

BAB II TINJAUAN
Tinjauan asma……………………………………..1
Penyebab………………………………………….....2
Tanda dan gejala …………………………………3
Komplikasi ………………………………………….4
Potofisiologi………………………………………...5
Pengobatan………………………………………….6
Masalah keperawatan…………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Asma adalah suatu penyakit dengan adanya penyempitan


jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah ubah, baik secara
spontan maupun sebagai hasil pengobatan. WHO tahun 2017 juga
menunjukan data yang serupa bahwa prevalensi asma terus meningkat
dalam 30 tahun terakhir terutama dinegara maju. Pada tahun 2012
sebanyak 300 jiwa penduduk di dunia menderita penyakit asma dan
berbagai golongan umur dan ras. Pada tahun 2013 meningkat menjadi 428
jiwa prevalensi telah meningkat di semua negara dan perkiraan 250.000
orang meninggal karena asma setiap tahunnya. Sedangkan tahun 2015
pravelensi asma meningkat menjadi 500 jiwa.
Asma merupakan penyakit dengan ciri meningkatnya respon
trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsang dan manifestasi adanya
penyempitan jalan nafas yang kuat dan derajatnya dapat berubah- ubah
secara spontan, karena penumpukan secret mengakibatkan jalan nafas
dan bisa terjadi obtruksi jalan nafas, jika tidak segera ditangani pasien
akan kekurangan oksigen dan bisa berakibat gagal nafas bahkan sampai
mengalami kematian.
Gejala orang yang terkena asma sangat khas, yang terdiri atas:
Wheezing, hipersekresi dan bronkospasme. Tiga gejala tersebut mungkin
dapat dijumpai pada seorang penderita asma, tetapi gejala wheezing
merupakan gejala pasti terkena asma. Asma yang berat selalu disertai
dengan hipoksia, meskipun sianosis baru terjadi pada tahap akhir dan
merupakan tanda bahaya. Hipoksia yang hebat jika tidak segera ditangani
dan tidak langsung di berikan oksigen pada penderita asma dapat
menyebabkan kematian.
B. TUJUAN
1.Tujuan Umum
Agar siawa/I dapat mengerti, mengetahui dan memhami tentang asma
2. Tujuan khusus
Diharapkan bagi siswa/I keperawatan agar mampu;
 Mendeskripsikan pengertian asma
 Mendeskripsikan resiko yang timbul akibat asma
 Mendeskripsikan timbulnya penyebab asma

C. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana
gamabaran asuahan keperawatan pada pasien asma dalam pemenuhan
kebetuhan okesigenasi dirumah sakit graha juanda daerah bekasi timur”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Asma
1. Pengertian
Asma adalah penyakit obstruksi yang ditandai oleh spasme akut
otot polos bronkiolus. Hal ini meneybabkan obstruksi aliran
udaradan penurunan ventilasi alveolus. Asma merupakan bentuk
inflamasi sel dengan gejala hiperaktivitas bronkus dalam berbagai
tingkatan, obstruksi jalan nafas, gejala pernafasan yang
lain( mengi dan sesak ).

2. Penyebab
a. Penyebab asma terdiri dari dua yaitu :
1.) Reaksi antigen – antibodi
2.) Inhalasi alergi ( debu, serbuk serbuk, bulu bulu binatang )
b. Faktor intrisik ( asmanon imunologi, asma non alergi )
1.) Infeksi : parainfkueza virus, pneumonia, mycoplasma
2.) Fisik : cuaca dingin, perubahan temperature
3.) Iritan : kimia
4.) Polusi udara : Co, asap rokok, parfum
5.) Emosional : takut, cemas dan tegang
6.) Aktifitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor
pencetus

3. Tanda dan gejala


Tanda gejala yang dialami oleh penderita asma adalah:
a. Batuk, terutama dimalam hari.
b. Pernafasan yang dangkal dan cepat.
c. Mengi yang dapat terdengar pada auskultasi paru. Bisanya mengi
terdengar hanya saat ekspirasi, kecuali kondisi pasien parah.
Peningkatan usaha bernapas, ditandai dengan retraksi dada,
disertai perburukan kondisi, napas cuping hidung
d. Kecemasan, yang berhubungan dengan ketidakmampuan mendapat
udara yang cukup.

4. Komplikasi
Pada kasus ini, kerja pernafasan sangat meningkat apabaila
kerja pernafasan meningkat, kebutuhan oksigen juga meningkat
karna individu yang mengalami serangan asma tidak dapat
memenuhi kebutuhan oksigen normalnya, individu semakin tidak
sanggup memenuhi kebutuhan oksigen yang sangat tinggi yang
dibutuhkan untuk berinspirasi dan berekspirasi melawan sepasme
bronkiolus, pembengkakan bronkiolus , dan mukus yang kental.
Situasi ini dapat menyebabkan pneuma thoraks akibat besarnya
tekanan untuk melakukan ventilasi apabila individu kelelahan,
dapat terjadi asih dosis respiratorik, gagal nafas, dan kematian.

5. Patofisiologi
Serangan awal asma dapat terjadi pada masa kanak kanak
atau dewasa, episode asma akut, yang disebut sebagai serangan
asma dapat dicetuskan oleh setres, olahraga berat, infeksi, atau
pemajanan terhadap allergen atau iritan lain seperti debu dan
sebagainya. Banyak klien asma dalam keluarganya mempunyai
riwayat alergi. Dispnea adalah gejala utama asma, tetapi gejala lain
seperti hiperventilasi, sakit kepala, kebas, dan mual juga dapat
terjadi. Serangan asmatik terjadi akibat beberapa perubahan fisilogi
termasuk perubahan dalam respons imunologi, resistensi jalan
udara yang meningkat, komplians paru paru yang meningkat, fungsi
mukosilaris yang mengalami kerusakan, dan pertukaran oksigen-
karbondioksida yang berubah.

6. Pengobatan
Pengobatan penyakit asma dapat dilakukan dengan terapi
nonfarmakologi seperti:
a. Penyuluhan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan
klien tentang penyakit asma sehingga klien secara sadar
menghindari faktor faktor pencetus, menggunakan obat secara
benar, dan berkonsultasi pada tim kesehatan.
b. Menghindari faktor pencetus, klien perlu dibantu
mengidentifikasi pencetus serangan asma yang ada pada
lingkungannya, diajarkan cara menghindari dan mengurangi
faktor pencetus, termasuk intake cairan yang cukup bagi klien.
Fisioterapi dapat digunakan untuk mempermudah
pengeluaran mukus. Ini dapat dilakukan dengan postural drainase,
perkusi dan fibrasi dada.

Sedangkan pengobatan farmokologi dapat


digunakan :
a. Agonis beta: metaproterenol ( alupent, metrapel ). Bentuknya
aerosol, bekerja sangat cepat, diberikan sebanyak 3-4x semprot,
dan jarak antara semprotan pertama dan kedua adalah 10 menit.
b. Metilxantin, dosis dewasa diberikan 125-200mg 4xsehari.
Golongan metilxantin adalah aminofilin dan teofilin. Obat ini
diberikan bila golongan beta agonis tidak memberikan hasil yang
memuaskan.
c. Kortikosteroid. Jikia agonis beta dan metilxantin tidak
memberikan respons yang baik, harus diberikan kortikosteroid,
steroid dalam bentuk aerosol dengan dosis 4x semprot tiap hari.
Pemberian steroid dalam jangka yang lama mempunyai efek
samping, maka klien yang mendapat steroid dalam jangka lama
harus diawasi dengan ketat.
d. Kromolin dan iprutropioum bromide ( atroven ). Kromolin
merupakan obat pencegah asma khususnya untuk anak anak.
Dosis iprutropium bromide diberikan 1 – 2 kapsul 4x sehari.

7. Masalah keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mucus dalam jumlah
berlebihan, peningkatan produksi mucus, eksudat dalam alveoli
dan bronkospasme.
b. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot pernafasan dan
deformitas dinding dada.
c. Gangguan pertukaran gas b.d retensi karbondioksida.
d. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontakbilitas dan
volume sekuncup jantung.
e. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen( hipoksia) kelemahan.
BAB III
Hasil Studi Kasus Dan Pembahasan
Pada bab ini diuraikan pelaksanaan asuhan keperawatan
pada klien Tn.S usia 56 Tahun dengan diagnosa medis Asma Bronkhial di
ruangan Tulip Rumah sakit Graha juanda Daerah Bekasi timur Provinsi
jawa barat dimulai sejak tanggal 17 september 2022 sampai tanggal 20
september 2022. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan secara
bertahap diawali dengan pengkajian, perumusan masalah keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang disebut sebagai proses
keperawatan, selanjutnya dijabarkan sebagaimana uraian - uraian tersebut
dibawah ini :
A. Hasil Studi Kasus

FORMAT PENGKAJIAN

Tanggal masuk : 16 - 09 - 2022


Ruang/kelas :TULIP/ 205
No. Med. Rec : 1330896
Diagnosa Medis : ASMA BRONCHIAL
Tanggal pengkajian : 17 – 09 - 2022

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : TN. S
Jenis kelamin : LAKI – LAKI
Usia : 56t TAHUN
Status perkawinan : KAWIN
Agama : ISLAM
Suku bangsa : ISLAM
Pendidikan : MADRASAH TSANAWIYAH
Bahasa yang digunakan : INDONESIA
Pekerjaan : KEWIRAUSAHAAN
Alamat : JLN. KEBON KELAPA RT 003/ RW003 TAMBUN SELATAN
Sumber biaya : BPJS

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan utama : Pusing, sesak, bapil, muntah, demam
2. Tanda – tanda vital
a. Tekanan darah : 130/80Mmhg
b. nadi : 78x/menit
c. pernafasan : 23x/menit
d. suhu : 37,5C

3. Pola kebiasaan sehari – hari

N Kebiasaan sehari hari Dirumah Dirumah sakit


o
1. Pola nutrisi
1) Frekuensi makan 3 x/hari 3 x/hari
2) Nafsu makan (√) baik (√) baik
(…) tidak (…) tidak
Alasan: Alasan:
(mual,muntah,sariawan) (mual,muntah,sariawan)

3) Jenis makanan dirumah Nasi ikan ayam tempe Nasi Sayur bayam,
………………………………… pisang
……………………………….
4) Makanan yang tidak ( ) ada ( ) ada
disukai/alergi/pantangan ( √ ) tidak (√ ) tidak
*jika ada yaitu….. *jika ada yaitu…..
5) Kebiasaan sebelum makan nyemil Makan biskuit

6) Tinggi badan 154cm 154cm


2. Pola eliminasi
1) BAK
 Frekuensi 3 x/hari 4x/hari

 Waktu ( ) Pagi ( √ ) Pagi


( ) Siang ( ) Siang
( ) Malam ( √ ) Malam
(√ ) Tidak tentu ( ) Tidak tentu

 Warna ( √ )Kuning jernih ( √ ) Kuning jernih


( )Kuning kecoklatan ( ) Kuning kecoklatan
( )Merah ( ) Merah
( ) Putih ( ) Putih

 Terpasang kateter ( ) Ya ( √ ) Tidak ( ) Ya ( √ ) Tidak

 Jumlah urine bag - Cc - cc

 Keluhan yang ( ) Nyeri pada saat bak ( ) Nyeri pada saat


berhubungan dengan ( √ ) Tidak ada bak
bak ( √ ) Tidak ada
2)BAB
 Frekuensi 2x/hari 1x/hari

( ) Pagi ( ) Pagi
( ) Siang ( ) Siang
 Waktu ( ) Malam ( √ ) Malam
( √ ) Tidak tentu ( ) Tidak tentu

 Warna ( ) kuning jernih ( ) Kuning jernih


( √ ) Coklat ( √ ) Coklat
( ) Hitam ( ) Hitam
 Konsistensi ( ) Setengah padat ( √ ) Setengah padat
( √ ) Padat ( ) Padat
( ) Cair ( ) Cair
( ) Cair disertai lendir ( ) Cair disertai lendir
 Keluhan yang ( ) Nyeri pada saat ( ) Nyeri pada saat BAB
berhubungan dengan BAB ( ) Konstipasi
BAB ( ) Konstipasi ( ) Diare
( ) Diare ( √) Tidak ada
(√ ) Tidak ada
 Penggunaan ( ) Iya ( √ ) Tidak ( ) Iya (√ ) Tidak
laxatif/Pencahar
3. Pola Personal hygiene
 Frekuensi mandi 2x/hari .2 x/hari
 Sabun 2x/hari 2.x/hari
 Oral hygiene ( √ ) Ya ( ) Tidak ( √) Ya ( ) Tidak

4. Pola istirahat tidur ( v) Ya ( ) Tidak ( v ) Ya ( ) Tidak


 Tidur malam hari;
Lama tidur 8 Jam/hari 6 Jam/hari
 Tidur siang hari: ( v ) Ya ( ) Tidak (v ) Ya ( ) Tidak
Lama tidur
2 Jam/hari 3 Jam/hari

5. Pola aktivitas dalam latihan


 Kegiatan dalam
Berkebun
Tidak ada
pekerjaan
 Waktu bekerja ( ) Pagi ( ) Pagi
( v ) Sore ( ) Sore
( ) Malam ( ) Malam
 Olahraga ( v ) Ya ( ) Tidak ( ) Ya ( v ) Tidak

 Jenis olahraga Lari pagi Tidak ada


 Frekuensi 4x/hari …..x/hari
 Kegiatan waktu luang Berkumpul dengan Istirahat
keluarga
 Keluhan dalam ( )Pergerakan tubuh ( )Pergerakan tubuh
beraktifitas ( ) Mengenakan ( ) Mengenakan
pakaian pakaian
( ) mandi ( ) mandi
( v )Sesak nafas ( v )Sesak nafas
setelah beraktifitas setelah beraktifitas
( ) lain lain ( ) lain lain
DAFTAR MASALAH DAN RENCANA
No Masalah Rencana
1. DS :
- Os mengatakan sesak nafas - Anjurkan os istirahat
- Os mengatakan sesak nafas - Anjurkan os untuk
selama seminggu lakukan relaksasi nafas
- os mengatakan batuk, pilek dalam
dan muntah - Anjurkan os untuk
- os mengatakan demam lakukan teknik batuk
efektif
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian
paracetamol
D0 : - Os tampak sesak nafas - Memberikan os kompres
- Terdapat suara wheezing hangat
disemua lapang paru - Obs. ttv
- Batuk tidak efektif
- Os tampak lemas
- Meningkatnya suhu tubuh
dari 37,2-39,0
2. - Ttv = TD 130/90
N 72
RR 21x/menit
DS :

- Os mengatakan sesak nafas - Anjurkan os untuk posisi


- Os mengatakan masih batuk semi fowler
- Os mengatakan dahak sulit - anjurkan os istirahat dan
keluar minum air hangat yang
cukup
- ajarkan os teknik batuk
efektif

DO :

- Os tampak sesak nafas


- Os tampak batuk - kolaborasi dengan dokter
- Terdengar ronchi dan untuk pemberian
wheezing nebulizer
- Terpasang oksigen 2 liter/
menit nasal kanul
- RR 22x/menit
- Spo2 93% dengan bantuan
O2 2 liter/menit

DAFTAR TINDAKAN
N Tanggal Waktu Tindakan
o
1. 17.09.22 11.22 Anjurkan os istirahat yang cukup

13.42 Anjurkan os teknik batuk efektif

14.01 Memberikan os kompres hangat


2.
19.09.22 15.11 Anjurkan os untuk posiskan semi fowler

16.22 Anjurkan os istirahat dan minum air hangat


yang cukup

16.30 Menganjurkan os teknik batuk efektf

3. 17.21 Anjurkan os istirahat dan minum air hangat


20.09.22 17.42 Anjurkan os tentang relaksasi nafas dalam

18.00 Mengobservasi reaksi non verbal dari


ketidaknyamanan
EVALUASI TINDAKAN
No Masalah Evaluasi Paraf
1. DS :

-Os mengatakan - Os mengatakan


kepalanya pusing nafas sudah tidak
nya sesak selama pusing lagi sesak
seminggu nafasnya
-Os mengatakan berkurang
batuk,pilek dan muntah - Os mengatakan
-os mengatakan demam masih batuk,
pilek sudah
berkurang, dan
tidak mulai lagi
- Os mengatakan
sudah tidak
demam
D0 :

-Os tampak sesak nafas


-Batuk tidak efektif - Setelah posisi os
-Os tampak lemas di atur menjadi
-meningkatnya suhu posisi semi
tubuh dari 37,2-39.0 fowler, sesak os
berkurang
2.
- Os tampak batuk
efektif
DS : - Os masih merasa
- Os mengatakan lemas
sesak nafas
- Os mengatakan
- Os mengatakan
sudah tidak sesak
masih batuk
lagi
- Os mengatakan
- Setelah
dahak sulit keluar
dianjurkan
minum air
hangat, os merasa
lebih nyaman
- Setelah dilakukan
kolaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
nebulizer, os
DO : mengatakan
- Os tampak sesak dahak gampang
nafas keluar
- Os tampak batuk
- terdengar ronchi
dan wheezing
- Posisi semi fowler
- Terpasang o2 2
liter/menit nasal
kanul
- RR 22x/menit
- Spo2 93% dengan
bantuan o2 2
liter/menit

BAB IV
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
1. Berdasarkan laporan pembahasan kasus di atas maka dapat di simpulkan

bahwa os/Tn.s mempunyai masalah sebagai berikut :


 Peningkatan suhu tubuh
 Gangguan kebutuhan nutrisi
 Gangguan rasa nyeri ulu hati
 Gangguan rasa nyaman pola personal hygiene
 Keterbatasan aktifitas

1. Untuk peningkatan suhu tubuh, rencana atau intervensi yang dilakukan


adalah :
- Kaji peningkatan suhu tubuh os
- obs.TTV
- Beri kompres hangat
- Obs.TTV ulang
- Anjurkan os banyak minum air putih sedikit tapi sering

2. Untuk gangguan kebutuhan nutrisi, rencana atau intervensi yang di


lakukan :
- kaji pola nutrisi
- Bantu os makan sedikit tapi sering
- Sajikan makanan dalam keadaan hangat
- Sajikan makanan semenarik mungkin
- Kolaborasi dengan dokter dalam proses diit

3. Untuk gangguan personal hygiene, rencana atau intervensi yang di lakukan


adalah :
- kaji pola personal hygine os
- Bantu os untuk mandi
- Bantu os untuk mengenangkan pakaian
- Bantu os membersihkan bagian mulut
- Bantu os untuk mencuci rambut
- Verbed
4. Untuk gangguan rasa nyaman pada personal hygiene, rencana intervensi

yang dilakukan adalah :

- Kaji pola aktivitas os


- Bantu os untuk memenuhi kebutuhan ADLnya ( Seperti BAB dan BAK )

2. Setelah dilakukan tindakan-tindakan tersebut, dapat diketahui bahwa :


- pada masalah peningkatan suhu tubuh tersebut dapat teratasi sebagian,
namun rencana keperawatan dilanjutkan karena suhu tubuh os masih
belum teratasi sepenuhnya.
- pada masalah gangguan pola nutrisi tersebut sudah dapat teratasi
sebagian dan tidakan keperawatan masih tetap dipertahankan karena os
menghabiskan makan 1 porsi dan tidak mengeluh mual
- pada masalah personal hygiene sudah teratasi dan tindakan keperawatan
dihentikan
- pada masalah keterbatasan pola aktivitas sudah dapat teratasi sebagian
namun tindakan keperawatan tetap dilanjutkan karena os tampak
terbaring lemah ditempat tidur

b.Saran
1. anjurkan os untuk banyak minum
2. segera berikanlah kompres bila panas
3. selalu mengobservasi suhu tubuh apabila panas
4. bila panas pakailah pakaian yang contohnya menyerap keringat ( pakaian
yang tipis )

Anda mungkin juga menyukai