Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“Strategi Dakwah Islam di Indonesia”


D

Oleh :

Kelompok 2

 Nur Hasanah
 Risma
 Irma Suriani
 Muhib Budin

SMAN 1 BLANGEKJEREN

KECAMATAN BLANGKEJEREN

KABUPATEN GAYO LUES


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb Puji syukur dengan hati dan pikiran yang tulus atas kehadirat
Allah swt., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat
selesai. Solawat beriring salam senantiasa kita sanjungkan pada junjungan kita yakni
habibana wanabiyana Muhammad SAW, yang memberi dampak perubahan pada
kemaslahatan umat Islam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru dan teman-teman yang
mendukung, mengarahkan, dan memberi motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan tugas
“Strategi Dakwah Islam di Indonesia” Demikian pengantar singkat penulis , semoga apa
yang di sampaikan dalam makalah ini bermanfaat bagi kita semua
yang mempelajarinya. Amiin...Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Blangkejeren, 12 Jauari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAULUAN............................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Awal Masuknya Islam Ke Indonesia.............................................................


B. Strategi Dakwah Islam Di indonesia..............................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah Islam merupakan sebuah aktifitas komunikasi, sehingga keberhasilan dakwah


tergantung pada beberapa komponen yang mempengaruhinya, yakni da’i sebagai orang
yang menyampaikan pesan (komunikator), mad’u sebagai orang yang menerima pesan
(komunikan), materi dakwah sebagai pesan yang akan disampaikan, media dakwah
sebagai sarana yang akan dijadikan saluran dakwah, metode dakwah sebagai cara yang
digunakan untuk berdakwah. Adanya keharmonisan antar unsur-unsur tersebut
diharapkan tujuan dakwah bisa tercapai secara maksimal. Proses dakwah Islamiah akan
menghadapi permasalahan-permasalahan, sejalan dengan perkembangan peradaban
manusia itu sendiri yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya dan ilmu
pengetahuan yang selalu berubah. Sebab didalamnya terkait pula perubahan nilai terhadap
cara pandang manusia terhadap perubahan-perubahan yang terjadi

B. Rumusan Masalah
 Bagai Mana Awal Masuknya Agama Islam Ke Indonesia?
 Bagaimana Strategi Dakwah yang dilakukan di Nusantara?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal Masuknya Islam ke Indonesia Suatu kenyataan bahwa islam datang ke


indonesia dilakukan secara damai. Berbeda dengan penyebatran islam di timur tengah
yang dalam beberapa kasus.
Disertai dengan pendudukan wilayah oleh militer muslim. Islam dalam batas tertentu
disebarkan oleh pedagang, kemudin dilanjutkan oleh para guru agama (da’i) dan pengembara
sufi. Oleh kaena itu, wajar kalau terjadiperbedaan pendapat tentang kpan, dari mana, dan
dimana pertama kali islam datang ke Nusantara. Namun, secara garis besar perbedaan
pendapat itu dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
1. 1.Islam datang keindonesia pada abad ke-13 M dari Gujarat (bukan dari arab
langsung)dengan bukti ditemukannya makam sultan yang beragama islam
pertama malik as-Sholeh, raja pertama kerajaan smudraoleh, raja pertama
kerajaan Smudra pasai yang dikatakan berasal dari Gujarat.
2. .Islam datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah ( abad ke-7 sampai 8)
langsung dari arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai dan bersifat
itetrnasional sudah dimulai jauh sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak
abad ke-7 M) melalui selat Malaka yang menghubungkan Dnasti Tang di Cina ( Asia
Timur), Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat.
3. SarjanaMuslim kontemporer seperti Taufiq Abdullah mengkompromikan kedua
pendapat tersebut. Menurut pendapatnya memang benar Islam sudah datang ke
Indonesia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 atau ke-8 Masehi, tetapi
baru dianut oleh para pedagang Timur Tengah dipelabuhan
-pelabuhan. Barulah islam masuk secara besar
-besaran dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke
-13 dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai.

B. Strategi Dakwah Islam di Indonesia Bersamaan dengan para pedagang datang pula
para da’i-da’i dan musafir-musafir sufi. Melalui jalur pelayaran itu pula mereka
dapat berhubungan dengan pedagang dari negeri-negeri di ketiga bagian
benua asia itu. Hal itu memungkinkanterjadinya hubungan timbale
balik, sehingga terbentuklah perkampungan masyarakat muslim. Pertumbuhan
perkampungan ini makin meluas sehingga perkampungan itu tidak hanya bersifat
ekonomis, tetapi membentuk struktur pemerintahan engan mengangkat Meurah
Silu, kepala suku Gampung Samudra menjadi SultanMalik as-Sholeh.2Dari
keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa tersebarnya Islam keindonesia adalah
melalui salura saluran sebagai berikut:
1. Perdagangan dan Perkawinan Dengan menunggu angin muson (6 bulan), pedagang
mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi
interaksi sosial yang menghantarkan Islam berkembang (masyarakat Islam).
2. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat lapisan bawah,
kemudian berpengaruh ke kaum birokrat.
3. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitu:
a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan
Sinkretisasi/lambang-lambang budaya).
b. Pendidikan pesantren (ngangsu ilmu/perigi/sumur), melalui lembaga/sisitem
pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.3
4. Pendidikan, setelah kedudukan para pedagang menetap, mereka menguasaikekuatan
ekonomi dibandar-bandar seperti Gresik. Selain menjadi pusat-pusat pendidikan, yang
disebut pesantren, di Jawa juga merupakan markas penggemblengan kader-kader
politik. Misalnya, Raden Fatah, Raja Islam pertama Demak, adalah santri pesantren
Ampel Denta; Sunan Gunung Jati, Sultan Cirebon pertama adalah didikan pesantren
Gunung Jati dengan syaikh Dzatu Kahfi; Maulana Hasanuddin yang diasuh ayahnya
Sunan Gunung Jati yang kelak menjadi Sultan Banten pertama.
5. Tasawuf dan Tarekat, sudah diterangkan pula bahwa bersamaan dengan pedagang,
datang pula para ulama, da’I, dan sufi pengembara. Kemudian mereka diangkat
menjadi penasihat dan atau pejabat agama di kerajaan. Sepertidi Aceh ada Syaikh
Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Nurudin ar-Raniri, Abd. Rauf Singkel.
Demikian pula kerajaan-kerajaan di Jawa mempunyai penasuhat yang mempunyai
gelar wali, yang terkenal adalah Wali Songo.6.Kesenian, saluran yang banyak sekali
dipakai untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah seni.Wali Songo, terutama
Sunan Kali Jaga, juga mempergunakan banyak cabang seni untuk Islamisasi, seni
arsitektur, gamelan, wayang, nyanyian, dan seni busana.Penyebaran Islam secara
kasar dapat dibgi dalam tiga tahap:Pertama,dimulai dengan kedatangan Islam,yang
diikuti oleh kemorosotan kemudian keruntuhan Majapahit pada abad ke-14
sampai ke-15.Kedua,sejak datang dan mapannya kekuaaan colonial Belanda di
Indonesia sampai abad ke-19.Ketiga,bermula pada awal abad ke-20 dengan
terjadinya “liberalisasi” kebija ksanaan pemerintah colonial Belanda di Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam masuk ke Indonesia melalui beberapa cara, seperti perdagangan, kultural,
pendidikan dan kekuasaan politik.Islam menyebar di Nusantara diawali dari beberapa
pulau seperti: Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan ProrinsiMaluku.
B. SARAN
Mungkin masih banyak lagi strategi dakwah islam di nusantara yang kita cintai ini
yang tidak kami ketahui, dan masi banyak kekurangan dalam penyusunan Makalah
ini, Maka dari itu kami memohon saran yang membangun dari Bapak/Ibu guru.

Anda mungkin juga menyukai