Anda di halaman 1dari 13

Karya Tulis Ilmiah tentang

PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA


NEGARA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan

Disusun oleh :
Jeanneta Sekar Amaria
(1718.10.091/0030339452)
SMAN 2 Cikarang Utara
Jl. Cibarusah Kp. Cibeber No.114, RT.2/RW.4, Simpangan, Kec. Cikarang
Utara, Bekasi.
Jawa Barat 17530
Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara. Karya tulis ilmiah ini disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam menyusun
karya tulis ilmiah ini Penulis memperoleh bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada Lilimiwirdi, S.S., M.Hum. selaku
dosen pembimbing dan pihak lain yang telah membantu. Penulis menyadari tidak ada manusia
yang sempurna, begitu juga dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Apabila nantinya terdapat
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan karya tulis ilmah ini, penulis berharap kepada
seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan saran. Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bekasi, 5 Maret 2020


Penulis,

Jeanneta S.A

DAFTAR ISI
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA
NEGARA................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah............................................................................................ 2
1.4 Metode Penelitian.......................................................................................... 2
1.5 Tujuan penelitian........................................................................................... 2
1.6 Manfaat Penelitian......................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
2.1 Kajian Teori................................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Hak Warga Negara ............................................................... 4
2.1.2 Pengertian Kewajiban Warga Negara..................................................... 4
2.2 Analisis Hubungan Hak dan Kewajiban Warga Negara ............................... 5
2.3 Analisis Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban ............................. 7
2.3.1 Faktor Penyebab .................................................................................... 7
2.3.2 Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban ........................ 9
2.4.3 Cara Menanggulangi............................................................................. 10
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP............................................................................................................. 13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan rakyatnya.
Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang
berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan
aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila
masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah
merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan
bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak
rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, banyak kita dengar istilah korupsi
yang tidak asing terdengar di telinga kita.

Ada tiga puluh jenis tindakan yang bisa dikategorikan sebagai tindak korupsi. Salah
satunya yaitu tindakan suap-menyuap yang dilakukan oleh dua orang atau 1 Undang-
Undang No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 2 lebih untuk
mendapatkan suatu kepentingan tertentu. Dari permasalahan itulah, saya akan membahas
lebih lanjut mengenai uraian hak dan kewajiban warga negara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:


1. Apa itu hak dan kewajiban warga negara?
2. Apa saja hak dan kewajiban warga negara di Indonesia?
3. Apa saja contoh pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara Indonesia?
4. Mengapa terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara Indonesia?
5. Bagaimana cara mengatasi dan menanggulangi pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara Indonesia?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan identifikasi rumusan masalah, batasan masalah penulisan ini adalah
hubungan hak dan kewajiban warga negara dengan pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban serta cara mengatasi dan menanggulanginya.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah studi literatur dan metode
simak. Metode studi literatur merupakan metode yang digunakan dalam penulisan karya
tulis ilmiah dengan mengandalkan buku-buku referensi dan artikel dari internet yang
terpercaya dan akurat. Sedangkan metode simak dilakukan dengan penyimakkan berita dan
artikel. Dari bukti-bukti tersebut, maka akan muncul pandangan kritis pada penelitian yang
telah dilakukan.

1.5 Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:


1. Pengertian hak, kewajiban, dan warga negara.
2. Hak dan kewajiban warga negara dan negara di Indonesia.
3. Contoh pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara Indonesia.
4. Sebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
5. Cara mengatasi dan menanggulangi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi bagi pihak universitas untuk mengetahui hak dan kewajiban warga
negara dan negara di Indonesia.
2. Sebagai informasi bagi pihak universitas untuk menghindari pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban.
3. Sebagagai informasi bagi pihak universitas mengenai cara mengatasi dan menanggulangi
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.
4. Bagi mahasiswa, dapat menjadi peringatan untuk tidak melakukan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban.
5. Sebagai acuan bagi pemerintah untuk mengatasi dan menaggulangi pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Hak Warga Negara

Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karen telah ditentukan oleh undang-
undang, aturan, dan sebagainya), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk
menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu
dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya. (Prof. Dr. Notonegoro,2010:30). Hak warga negara adalah suatu
kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan sesuatu sesuai peraturan
perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga negara merupakan suatu
keistimewaan yang menghendaki agar warga negara diperlakukan sesuai keistimewaan
tersebut.

2.1.2 Pengertian Kewajiban Warga Negara

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang
harus dilaksanakan). Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak
lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. (Prof. Dr. Notonegoro,
2010:31) Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh
ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan
bernegara.Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau 2 KBBI
daring. 3 KBBI daring. 5 tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara
sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.

2.2 Analisis Hubungan Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak warga negara Indonesia terhadap negara telah diatur dalam Undang-undang Dasar
1945 dan aturan hukum lainnya. Hak warga negara ini adalah sesuatu yang dapat dimiliki
oleh warga negara dari negaranya. Hak-hak warga negara yang diperoleh dari negara
seperti hak untuk hidup secara layak, dan aman, pelayanan, dan hal lain yang diatur dalam
undang-undang.

Selain hak, warga negara juga mempunyai kewajiban terhadap negara selain kewajiban
terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang ditetapkan dengan undang- undang. Kewajiban warga negara ditentukan
oleh undang-undang seperti kewajiban untuk membela negara, menaati undang-undang,
dan sebagainya.
Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah terlibatnya
warga negara baik secara langsung maupun perwakilan dalam setiap perumusan hak dan
kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban tersebut
sebagai bagian dari kesepakatan mereka. Berikut hak dan kewajiban warga negara
Indonesia dalam UUD 1945.

a. Hak Warga Negara Indonesia


1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” (Pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “Setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.” (Pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (Pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas kelangsungan hidup: “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan berkembang”
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia (Pasal 28C ayat 1).
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya (Pasal 28C ayat 2).
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum (Pasal 28D ayat 1).
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun (Pasal 28I ayat 1).

b. Kewajiban Warga Negara Indonesia


1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan: “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.” (Pasal 27 ayat 1).
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara: “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.” (Pasal 27 ayat 3).
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain: “Setiap orang wajib menghormati
hak asasi manusia orang lain.” (Pasal 28J ayat 1).
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang: “Dalam
menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.” (Pasal 28J ayat 2).
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara: “Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
(Pasal 30 ayat 1).

2.3 Analisis Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban


2.3.1 Faktor Penyebab

1. Faktor internal
Yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara yang berasal dari diri pelaku, di antaranya adalah:
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap egois dapat memicu
terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Contohnya,
pengendara mobil yang memacu kendaraannya di atas batas yang sudah ditentukan
sehingga pengguna jalan lain merasa terganggu. Tindakan tersebut dipicu oleh rasa
egois pengendara mobil yang menggunakan jalan sesuka hatinya. Padahal, jalan
merupakan fasilitas umum. Setiap orang berhak menggunakannya.

b. Rendahnya kesadaran hukum warga negara. Rendahnya kesadaran warga terhadap


peraturan dapat memicu pelanggaran hak sekaligus pengingkaran kewajiban.
Ketidakpatuhan terhadap peraturan dapat memicu kerugian kepada diri sendiri maupun
orang lain. Contohnya, pedagang asongan berjualan di lampu merah. Terkadang mereka
tahu adanya peraturan, tetapi mereka tidak mengindahkan peraturan tersebut
didasarkan atas pemenuhan kebutuhan hidup.

c. Sikap tidak toleran. Sikap tidak toleran adalah sebuah sikap tidak menghargai
kebiasaan, kelakuan, atau kepercayaan yang berbeda dengan diri sendiri. Contohnya,
sikap tidak toleran kepada sesama umat beragama dapat memicu terjadinya
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Orang yang sedang beribadah
mempunyai hak mendapatkan ketenangan, sedangkan orang lain berkewajiban tidak
mengganggunya. Apabila satu sama lain bersikap tidak toleran, akan menimbulkan
konflik sosial antar umat beragama.

2. Faktor Eksternal
Yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau
sekelompok orang melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara, diantaranya sebagai berikut:
a. Penyalahgunaan kekuasaan Penyalahgunaan kekuasaan dapat dilakukan pemerintah
selaku pemegang otoritas kekuasaan.Pemerintah kadang mengabaikan kepentingan
publik demi kepentingan sebagian golongan. Contohnya, para pejabat melakukan
korupsi. Mereka telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan dirinya
sendiri dan mengabaikan hak rakyat.

b. Ketidaktegasan aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang tidak bertindak
tegas terhadap setiap jenis pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu saja
akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang
tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak 9
akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas
perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-
wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan menjadi contoh
yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh
masyarakat pada umumnya.

c. Penyalahgunaan teknologi. Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang


positif, tetapi dapat juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu
timbulnya kejahatan. Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan
yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti,
apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu
saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu juga,
kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak
negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia.

2.3.2 Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

a. Pengertian Pelanggaran Hak


Pelanggaran hak adalah suatu penyalahan aturan apa yang harus didapat dan
hak itu diambil tanpa sepengetahuan pemilik hak. Contoh:
1. Tidak mendapatkan persamaan hukum.
2. Dilarang Mengeluarkan pendapat.
3. Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih.
4. Tidak mendapatkan pengajaran.
5. Tidak mendapatkan pendidikan.
6. Ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku.
7. Tidak mendapatkan perlindungan hukum.
8. Tidak mendapatkan layanan hukum.
9. Pembatasan hak politik.
10. Pembungkaman Pers.

b. Pengertian Pengingkaran Kewajiban


Pengingkaran kewajiban adalah penyalahan aturan yang harus dikerjakan tetapi
menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakannya atau tidak ikut serta dalam
pelaksanaan suatu kewajiban. Contoh:
1. Tidak membayar pajak.
2. Melawan hukum.
3. Tidak menjaga ketertiban.
4. Melanggar aturan yang berlaku.
5. Tidak ikut mempertahankan NKRI.
6. Berprilaku anarkis.
7. Tidak menjaga kesatuan dan persatuan.
8. Menghianati Negara.
9. Tawuran antar pelajar.
10. Melanggar HAM.

2.4.3 Cara Menanggulangi

Untuk menanggulangi agar tidak terjadi pelanggran hak dan pengingkaran kewajiban
maka dilakukan upaya pencegahan sebagai berikut:

1. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.


Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis wajib dikemukakan dalam rangka
melibatkan partisipasi seluruh masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para
pejabat penegak hukum wajib memenuhi kewajibannya dengan memberikan pelayanan yang
baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari tindakan
melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka
menegakan hukum.

2. Mengoptimalkan peran seluruh lembaga selain lembaga tinggi negara.


Yang berwenang dalam rangka penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), serta
Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.


Untuk menghindari terjadinya berbagai bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban seorang warga negara oleh pemerintah.

4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat.


Tidak hanya masyarakat tetapi seluruh lembaga politik terhadap setiap upaya
penegakan hak dan kewajiban warga negara.

5. Meningkatkan persebarluasan berbagai prinsip mengenai kesadaran bernegara.


Kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah atau perguruan tinggi)
maupun non–formal (berbagai kegiatan keagamaan dan kursus).

6. Meningakatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.

7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis dan rukun antar kelompok masyarakat atau
golongan dalam masyarakat agar bisa saling menghormati keyakinan dan pendapat masing -
masing pihak.

Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga melakukan penanganan


terhadap berbagai kasus yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh berbagai
lembaga negara yang memiliki fungsi utama untuk menegakan hukum, contohnya seperti
berikut:

1. Kepolisian melakukan penanganan kasus yang berkaitan degan pelanggaran terhadap hak
warga negara untuk memperoleh rasa aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum
(pembunuhan, perampokan, penganiayaan, dan sebagainya) serta tindak pidana pelaku
terorisme. Tidak hanya itu, kepolisian juga melakukan penanganan kasus yang berkaitan
dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.

2. Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan penanganan kasus yang berkaitan dengan
gerakan Separatisme, ancaman keamanan dari luar dan lain-lain.

3. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melakukan penanganan terhadap kasus korupsi dan
penyalahgunaan keuangan negara.

4. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis berdasarkan kasus


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan, sedangkan kewajiban
merupakan suatu keharusan atau kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai
anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut . Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. Sebagai warga negara yang baik kita
harus mengetahui dan memahami hak dan kewajiban warga negara agar tidak terjadi
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Negara juga harus mengetahui hak dan
kewajibannya agar sejalan dengan pelaksanaan yang dilakukan warga negara. Walaupun begitu
tetap saja pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban terjadi, hal ini karena adanya faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi. Oleh karena itu di perlukan kerja sama dari seluruh
pihak untuk mengatasi dan menanggulanginya.

3.2 Saran

1. Hendaknya warga negara meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan hak dan kewajibannya
dengan mengacu pada seluruh peraturan perundangundangan yang bersifat responsif.

2. Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab aparat pemerintah terhadap penghormatan,


perlindungan, pemajuan dan penegakkan hak serta kewajiban warga negara perlu menempuh
langkah-langkah berikut:
a. Menyebarluaskan pemahaman hak dan warga negara kepada masyarakat.
b. Penciptaan suasana kondusif.
c. Secara kontinu melakukan pengkajian, penelitian erat menyempurnakan peraturan
perundangan-undangan dengan melibatkan masyarakat.
d. Peningkatan kualitas kemampuan aparatur pemerintah atau penegak hukum.
e. Menggalang partisipasi/ dukungan masyarakat

Daftar Pusaka
 Buku Paket PPKN Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi

 https://www.researchgate.net/publication/330279541_Pelanggaran
_Hak_dan_Pengingkaran_Kewajiban_Warga_Negara
 https://www.kompasiana.com/nirwanaelisabeth/588d9a5e4f7a6150
1c92e074/pelanggaran-hak-dan-kewajiban-warga-negara-serta-cara-
penanggulangan

Anda mungkin juga menyukai