DAN
DETERJEN
Anggota : 1. Jeanneta Sekar Amaria
2. Lisda Kurnia
4. Tariza Hazna
PEMBUATAN SABUN
Bahan baku:
• Minyak kelapa
• Minyak sawit
PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN DARI MINYAK KELAPA MURNI
(VIRGIN COCONUT OIL)
SABUN
Sabun adalah reaksi kimia yang dibuat antara basa
Sabun Transparan
03
Metodepembuatan sabun teransparan dengan
pelelehan fase lemak dan menyiapkan air untuk
melakukan sukrosa, gliserin dan pengawet.
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
02
a) Minyak kelapa murni
a) Labu leher tiga 500 01 atau virgin coconut
ml
oil (VCO)
b) Pemanas Stirer
b) NaOH
c) Termometer 100 oC
c) Asam stearat
d) Gelas beaker 100 ml
d) Alkohol 96%
e) Pendingin Bola 03 04e) Asam sitrat
f) Klem + Statif + Buret
f) Gliserin
g) Erlenmeyer
g) Propilen glikol
h) Labu takar
h) Gula pasir
i) Pewarna sabun
j) Pewangi sabun
PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN DARI MINYAK KELAPA MURNI
(VIRGIN COCONUT OIL)
ALAT BAHAN
07
Tambahkan pewarna
dan pewangi aduk
09
sampai menjadi
homogen Setelah mengeras
keluarkan dari cetakan.
08
Pencetakan
Campuran dituang ke dalam
cetakan sabun, diamkan
pada suhu kamar selama
2minggu sampai mengeras
Hasil Analisa Produk Sabun Transparan Minyak Kelapa Murni
No Bahan Bobot
(1) A B C Ab Ac Bc Abc
1 Minyak inti sawit (g) 30 30 30 30 30 30 30 30
2 Asam sterat (g) 12 12 12 12 12 12 12 12
3 NaOH 30% (mL) 33 33 33 33 33 33 33 33
4 NaCl (g) 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
5 Gliserin (g) 19,5 22 19,5 19,5 22 22 19,5 22
6 Sukrosa (g) 16,5 16,5 19 16,5 19 16,5 19 19
7 Etanol 96% (ml) 22,5 22,5 22,5 25 22,5 25 25 25
8 Aquadest (ml) 7 7 7 7 7 7 7 7
9 Asam sitrat (g) 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5
10 BHT (g) 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
11 Metil paraben (g) 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
12 Propil paraben (g) 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
13 Kokoamide DEA (g) 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5
14 Dinatrium EDTA (g) 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
15 Pewarna (g) 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
16 Pewangi (mL) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Hasil Analisa Produk Sabun Transparan Minyak Kelapa Sawit
Tabel 1. Formula Sabun Padat Transparan dari Minyak Inti Sawit
02
Persiapan bahan baku minyak jelantah
Penetralisasian
Pemucatan (bleaching)
Gambar 2.1 Diagram Alir Pembuatan Sabun Berbahan Dasar Minyak Jelantah
Pembuatan Pembersih Lantai Berbahan Dasar Minyak Jelantah
Penyaringan Penghalusan
02
Penghalusan
Pengayakan
Pencampuran sampai
homogen
Packing
02
Gambar 2.2 Diagram Alir Pembuatan Pembersih Lantai Berbahan Dasar Minyak Jelantah
04
Metode Proses
Pembuatan Sabun
Macam-Macam Metode Proses Pembuatan Sabun
01 COLD PROSES
03 HOT PROSES
Metode proses pembuatan sabun
Metode cool proses merupakan teknik pembuatan sabun yang tidak membutuhkan suhu
tinggi atau tanpa proses pemanasan. Metode ini memerlukan proses pengadukan dengan
kecepatan tinggi dan memerlukan waktu curing lebih lama dari pada metode yang lainnya
Semi hot proses merupakan teknik pembuatan sabun modifikasi dari metode cold
proses. Pada metode ini pemanasan hanya digunakan untuk mencairkan lemak yang
memiliki titik leleh tinggi seperti lemak hewani.
Metode hot proses merupakan teknik pembuatan sabun dengan menggunakan proses
pemanasan yang berfungsi untuk mempercepat reaksi saponifikasi (pematangan sabun)
sehingga waktu curing pada metode ini lebih cepat dari pada metode yang lain.
Metode Cold Proses
01 Pencampuran 04 Curing
pencampuran bahan bahan Campuran bahan di diamkan di
dilakukan apabila minyak dan udara terbuka selama 2-4 minggu
alkali bersuhu 32C-35C untuk dihilangkan kadar alkali
bebasnya serta untuk menguapkan
air sehingga sabun menjadi lebih
02 Pengadukan
padat
Campuran bahan diaduk
pH 7 dengan kecepatan 500 -1500
rpm hingga tercampur 05 Pengecekan pH
sempurna (trace) dan
Pengecekan pH dilakukan
mengalami pengentalan
seminggu sekali, sabun dapat
digunakan apabila telah mencapai
03 Pencetakan
pH 7 atau kandungan alkali bebas
Campuran bahan yang dalam sabun sudah tidak ada. Tes
mulai mengental di pH dilakukan dengan cara
masukan kedalam menggunakan pH strip atau larutan
cetakan untuk di cetak phenolptalein
Metode Semi Hot Proses
Pelarutan dan
Pengadukan Sabun dasar
pencampuran
Pencampuran
Pengadukan
Pemanasan
Pencetakan
Curing
Sabun
Contoh sabun
Sabun transparan,
02 sabun opaque primium
Semi hot proses
Contoh sabun
Soap Gliceryn
The closest planet to the Sun and the
02 smallest one in the Solar System—it’s
only a bit larger than our Moon
Limbah Cair
It’s a gas giant and it’s the biggest
03 planet in the Solar System. Jupiter is
the fourth-brightest object in the sky
Pengolahan Limbah Industri Sabun dan Deterjen
01
Pengolahan Secara
Fisik
Pengolahan fisik merupakan jenis pengolahan limbah dengan
memanfaatkan aktivitas fisik. Pengolahan fisik bertujuan untuk
menghilangkan partikel-partikel yang berukuran besar.
02
Pengolahan Secara Kimia
Pengolahan limbah dengan menggunakan bahan kimia untuk
menurunkan konsentrasi polutan
03
Pengolahan Secara Biologi
Menghilangkan zat padat koloid yang tidak dapat mengendap,
serta menyetabilkan zat-zat organik dan dilaksanakan oleh
aktivitas jasad renik. Jasad renik dapat berupa bakteri, kapang,
algae, protozoa, kadang-kadang metazoa dan lain-lain.
Pengolahan Limbah
Sabun dan Deterjen
Pengolahan Secara Fisik
Grease Trap
Flotasi
Grease Trap merupakan pengolahan Flotasi merupakan salah satu metode
limbah secara fisik yang berguna untuk memisahkan atau menghilangkan
memisahkan minyak dan lemak dengan minyak teremulsikan pada air limbah.
kecepatan lambat. Kecepatan yang Tekanan udara dan reaksi dengan
lambat akan memberikan waktu untuk oksigen akan membuat minyak terflotasi
minyak dan lemak terpisah dari air
dengan gaya gravitasi.
Flokulasi
Adsorpsi
Proses penggabungan
Adsorpsi merupakan proses fisika
partikel –partikel besar
dan proses kimia dimana dengan memanfaatkan
substansi terakumulasi pada tenaga hidrodinamik.
suatu lapisan permukaan zat yang
menyerap (adsorben)
Pengolahan Secara Kimia
Dalam studi tentang penguraian deterjen secara biolo- Penguraian biologis sampai tahap dapat
gis, dibagi dalam 3 kategori, diterima lingkungan didefinisikan sebagai
yaitu : penguraian oleh aktivitas mikroorganisma di-
a) penguraian biologis primer (primary biodegradation), mana senyawa kimia telah dipecah secara biologis
b) penguraian biologis sampai tahap dapat sampai tahap dapat diterima oleh lingkungan atau
diterima lingkungan (environmentally sampai tahap tidak menunjukkan sitat-sitat yang tidak
acceptable biodegradation), diinginkan, misalnya sitat menimbulkan busa, sitat
c) penguraian biologis sempurna (ultimate racun.
biodegradation)