Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 2

FORMULASI SEDIAAN SABUN PADAT

DEVI ANDIANI PUTRI (1408010072)


LINA YUSRINA NOOR (1408010074)
RIMA ANGGITA PRATIWI (1408010075)
VANIA INEZ ZHAFIRAH (1408010077)
ARINDA NUR CAHYANI (1408010080)
DEFINISI
 Sabun adalah bahan yang digunakan untuk
mencuci dan mengemulsi terdiri dari dua
komponen utama yaitu asam lemak dengan rantai
karbon C16 dan sodium atau potasium.
 Sabun yang dibuat dengan NaOH dikenal dengan
sabun keras (hard soap), sedangkan sabun yang
dibuat dengan KOH dikenal dengan sabun lunak
(soft soap).
SABUN PADAT
 Sabun padat adalah sabun yang
dibuat dari reaksi saponifikasi
dari lemak padat dengan NaOH.
Untuk mendapatkan sediaan
yang konsisten, biasanya
digunakan lemak hewan yang
kaya akan kandungan stearin
dan kandungannya relatif rendah
dalam palmitin dan olein
(American Pharmacy, 307)
FUNGSI SABUN
 Fungsi sabun dalam anekaragam cara adalah
sebagai bahan pembersih. Sabun menurunkan
tegangan permukaan air, sehingga
memungkinkan air itu membasahi bahan yang
dicuci dengan lebih efektif, sabun bertindak
sebagai suatu zat pengemulsi untuk
mendispersikan minyak dan gemuk; dan
sabun teradsorpsi pada butiran kotoran
(Keenan, 1980).
SYARAT SABUN
KOMPOSISI SABUN
 Sabun konvensional yang dibuat dari lemak dan
minyak alami dengan garam alkali serta sabun
deterjen saat ini yang dibuat dari bahan sintetik,
biasanya mengandung surfaktan, pelumas,
antioksidan, deodorant, warna, parfum,
pengontrol pH, dan bahan tambahan khusus.
PROSES PEMBUATAN SABUN
1. Saponifikasi
Saponifikasi melibatkan hidrolisis ikatan ester gliserida yang
menghasilkan pembebesan asam lemak dalam bentuk garam dan
gliserol. Garam dari asam lemak berantai panjang adalah sabun
(Stephen, 2004).
2. Netralisasi
Netralisasi adalah proses untuk memisahkan asam
lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara
mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau
pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (Ketaren,
2008).
FORMULASI
Bahan Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula V
(%) (%) (%) (%) (%)

Ekstrak Kayu 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125


Secang

Minyak Kelapa 10 10 10 10 10
Asam stearate 6 6,2 6,4 6,6 6,8
Minyak Jarak 5 5 5 5 5

NaOH 30% 19 19 19 19 19

Gliserin 15 15 15 15 15

Gula 13 13 13 13 13

Menthol 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

Etanol 96% 15 15 15 15 15

DEA 1 1 1 1 1

(Dietanolamida)

NaCl 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

Aquadest 100 100 100 100 100


FUNGSI BAHAN
 Ekstrak Kayu Secang : antibakteri
 Minyak Kelapa : fase minyak
 Asam stearate : pengeras sabun
 Minyak Jarak : emolien
 NaOH 30% : alkali
 Gliserin : humektan
 Gula : transparasi sabun
 Menthol : bahan tambahan
 Etanol 96% : transparasi sabun
 DEA (Dietanolamida) : penstabil basa
 NaCl : pembentuk busa
 Aquadest : pelarut
CARA KERJA
Asam stearat, dilebur dalam minyak kelapa dan minyak jarak
pada suhu 60˚C

Ditambahkan larutan NaOH 30% sedikit demi sedikit hingga larut pada suhu 60
sampai 80˚C, diaduk sampai terbentuk sabun

Ditambahkan semua bahan (sukrosa, DEA, gliserin dan NaCl) masing -


masing bahan dimasukkan diaduk sampai larut, setelah larut lalu masukkan
lagi bahan berikutnya aduk sampai homogen.

Ditambahkan mentol yang telah dilarutkan bersama etanol pada suhu 60˚C,
kemudian aduk sampai semua bahan-bahan larut.
Lanjutan..
Ditambahkan ekstrak etanol kayu secang yang telah dilarutkan dengan sedikit air
kemudian masukkan ekstrak pada suhu 50 sampai 60˚C, diaduk sampai homogen

Campuran tersebut dituang ke dalam cetakan, diamkan beberapa jam sampai


mengeras

Setelah mengeras sabun dikeluarkan dari cetakan, dan dikemas.

Setelah itu dilakukan uji organoleptik, pH, tinggi busa, kadar air, bobot jenis
dan kadar alkali bebas.
KESIMPULAN

 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan


dapat disimpulkan bahwa sabun ekstrak etanol
kayu secang (C. sappan L.) dengan peningkatan
konsentrasi asam stearat dapat mempengaruhi
tekstur atau kekerasan dari sabun padat
transparan yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai