HAIR TONIK
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS FARMASI
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kosmetologi tentang HAIR TONIK.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari dosen kami dan standar
kompetisi kami sebagai mahasiswa farmasi, dan Insya Allah tugas ini akan kami
pertanggungjawabkan nantinya di depan teman-teman mahasiswa lainnya. Dan semoga isi
dari makalah ini bisa diambil manfaat dan hikmahnya untuk kita semua pada umumnya
dan untuk kami sebagai penyusun khususnya.
Serta Mohon maaf apabila dalam penulisan dan isinya masih banyak sekali
kekurangan, karena kami sebagai mahasiswa masih dalam tahap belajar. Segala kritik dan
saran kami terima dengan senang hati , agar makalah ini menjadi labih baik lagi nantinya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Kerontokan rambut dapat dicegah melalui pengobatan dari luar dan dari
dalam. Pengobatan dari dalam dapat mengkonsumsi suplemen dan makanan yang
mengandung vitamin E yang berfungsi untuk menguatkan akar dan menyuburkan
rambut. Pengobatan dari luar dapat dilakukan dengan perawatan rambut. Perawatan
rambut tidak cukup hanya dengan menggunakan shampoo dan condisioner saja,
karena rambut merupakan sel yang bisa hidup maka perlu dipelihahara, dirawat, dan
diberi pupuk sehingga dapat hidup sehat dan indah. Salah satu caranya adalah
menggunakan hair tonik, karena kandungan ekstrak yang terdapat di dalam hair tonik
lebih efektif dibandingkan pada shampoo atau jenis kosmetik lain, hal ini
dikarenakan waktu kontak dengan kulit kepala yang cukup lama.
Dalam formulasi hair tonik terdapat dua bahan penting yaitu zat pelarut dan
zat berkhasiat. Zat pelarut yang biasa digunakan adalah air, alcohol, dan gliserin.
Sedangkan zat berkhasiat yang digunakan yaitu bahan yang memiliki efek beraneka
ragam antara lain memiliki daya pembersih untuk menghilangkan atau mencegah
ketombe, zat yang bersifat kounteriritan untuk melancarkan sirkulasi darah,
vasodilator untuk memperlebar pembuluh darah, stimulant kelenjar minyak (sebum)
untuk mempengaruhi sekresi kelenjar minyak, zat kondisioner rambut untuk
memperbaiki kondisi rambutt tersebut, merangsang pertumbuhan rambut dan
mencegah kerontokan rambut, antiseptikum untuk membunuh bakteri,
I.2 TUJUAN
Untuk mengetahui tentang hair tonik dan formulasinya
II.1 Pengertian
Sediaan perangsang pertumbuhan rambut adalah sediaan kosmetika yang
digunakan untuk melebatkan pertumbuhan rambut atau merangsang pertumbuhan
rambut pada kebotakan atau rambut rontok.
Hair tonic adalah ramuan "ajaib" rahasia rambut sehat. Gunakan tonik saat
rambut dalam kondisi lembap usai keramas dengan sampo dan memakai kondisioner
sesuai dengan kondisi kepala. Hair tonic adalah cairan perangsang penumbuh rambut
yang biasanya berbahan dasar tumbuh-tumbuhan, seperti ekstrak ginseng, lidah
buaya atau biji-bijian (biji bunga Matahari) dan daun (mint).
II.2 Fungsi
a. Hair tonic digunakan untuk memperkuat akar rambut,
b. Merangsang tumbuhnya rambut baru,
c. Menghilangkan kotoran rambut,
d. Memperlancar peredaran darah,
e. Membantu melumasi rambut.
II.3 Macam-Macam
Berikut ini macam-macam hair tonic yang ada di pasaran :
A. Hair tonic Anti Ketombe
Fungsi : mengontrol ketombe dan merawat kulit kepala dengan menghambat dan
mematikan populasi jamur Malassezia yang merupakan cikal bakal ketombe,
memperlambat prolifera sel kulit kepala, dan mengurangi aktivitas kelenjar sebasea
kulit kepala.
II.4 Mekanisme
Mekanisme kerja hair tonic adalah merangsang pertumbuhan bagian dasar
rambut yang mengandung sel-sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin
(Zat warna rambut / pigmen) dan sel-sel yang mengsintesakan keratin keras (hard
keratin) sebagai dasar pembentukan rambut sehingga rambut tampak hitam berkilau,
mudah diatur dan mempunyai akar rambut yang kuat.
Hair tonik pada prinsipnya adalah member kesuburan pada akar rambut.
Namun bila akar rambut tidak ada maka menggunakan hair tonik tidak ada gunanya.
Hal ini bukan karena kesalahan dari kulit kepala atau hair toniknya yang tidak
ampuh, melainkan pada hormone testosterone. Hormon pria ini sebenarnya
membantuproses produksi sperma. Tetapi akibat bereaksi dengan enzim 5-alpha-
reductase, hormone ini berubah bentuk menjadi dehydrotertosteron (DHT).
Rangsangan DHT membuat kantung rambut mengecil sehingga rambut menjadi
rontok dan terjadilah kebotakan. Itulah sebabnya pria lebih banyak botak daripada
perempuan.
II.5 Formulasi
Formula hair tonik terdiri dari bahan dasar dan bahan aktif. Bahan dasar
yang digunakan yaitu alcohol dan aquades, bahan dasar yang digunakan yaitu
minyak kedelai, menthol, minyak zaitun, parfum, dan propilen glikol. Menurut
Ditjen POM bahan aktif yang digunakan yaitu bahan yang memiliki efek beraneka
ragam antara lain memiliki daya pembersih untuk menghilangkan atau mencegah
ketombe, zat yang bersifat kounteriritan untuk melancarkan sirkulasi darah,
vasodilator untuk memperlebar pembuluh darah, stimulant kelenjar minyak (sebum)
untuk mempengaruhi sekresi kelenjar minyak, zat kondisioner rambut untuk
memperbaiki kondisi rambutt tersebut, merangsang pertumbuhan rambut dan
mencegah kerontokan rambut, antiseptikum untuk membunuh bakteri, aneka zat
yang berasal dari hewan dan tumbuhan untuk menyuburkan serta menguatkan
rambut.
Bahan utama yang terdapat dalam sediaan hair tonik ada dua yaitu zat peelarut dan
zat berkhasiat:
1. Zat Pelarut, pelarut yang umumnya digunakan untuk sediaan larutan adalah air,
alcohol, dan gliserin. Kadar alcohol harus serendah mungkin, karena bila
kadarnya terlalu tinggi dapat melarutkan kompleks protein-asam lemak rambut,
dapat menyebabkan terputusnya struktur protein. Selain sebagai pelarut, gliserin
juga bermanfaat sebagai pelicin dan emolien dengan kadar 2-5%.
2. Zat Berkhasiat, berfungsi sebagai pembersih, menghilangkan atau mencegah
ketombe, memperbaiki sirkulasi darah kulit kepala, memperbaiki dan
memulihkan sekresi kelenjar sebum dan merangsang pertumbuhan rambut.
Berdasarkan efeknya, zat berkhasiat diklasifikasikan menjadi:
a. Kounteriritan
Penggunaan kounteriritan dalam sediaan perangsang pertumbuhan
rambut didasarkan atas azas bahwa, pada tingkat kemampuannya tubh
umumnya akan selalu berupaya dalam perlindungan dirinya untuk
menghilangkan iritasi yang ditimbulkan oleh kefktifan kounteriritan dengan
meningkatkan aktivitas faalnya pada jaringan yang teriritasi. Akibatnya
sirkulasi darah pada daerah tersebut lancar, metabolism menjadi lebih aktif
dan pembelahan sel dipercepat. Kadar kounteriritan untuk kadarnya tidak
boleh terlalu tinggi karena akan menimbulkan iritasi yang parah. Kounter
iritan yang lazim digunakan meliputi: asamformat, asam salisilat (0,2%),
histamine, kantaridina, kapsikum (1%), kimia-HCl, pirogalol (5%), dan
resorsin (5%).
b. Vasodilator
Vasodilator dapat melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah
meningkat dan faal tubuh menjadi lebih aktif, metabolism meningkat dan
pembelahan sel dipercepat; hal ini bila vasodilator digunakan topical pada
kulit kepala. Pengaruh vasodilator pada sediaan hair tonik untuk merangsang
pertumbuhan rambut. Vasodilator yang lazim digunakan adalah pilokarpina.
c. Stimulan Kelenjar Sebum
Stimulan kelenjar sebum merupakan sekelompok zat alam maupun sintetik,
dengan aneka jenis dan efek farmakologi dalam kosmetika dinyatakan
sebagai zat yang dapat mempengaruhi sekresi kelenjar sebum, dapat
digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut. Kelompok zat ini
meliputi asam salisilat, belerang, etanol, garam kinina, garam pilokarpina,
kolesterol, lesitin, metal linoleat, resorsin, resorsin asetat, tingtur jaborandus,
dan tingtur kina.
d. Zat Konsidioner Rambut
Manfaat zat ini yaitu untuk memperbaiki kondisi rambut, merangsang
pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan rambut. Kelompok zat ini
meliputi, alantoin (≤ 0,2%), asam pantotenat, azulen (≤ 0,01-0,02%), biotin,
kamomil, konfrei, minyak kecambah, pantotenol, polipeptida, vitamin E.
Asam Pantotenat umumnya digunakan dengan kadar hingga lebih kurang 1%
dan pH diatur antara 4-7, untuk menghindari terjadinya hidrolisa yang tidak
diinginkan.
e. Antiseptikum
Antiseptikum yang lazim digunakan dalam sediaan hair tonik adalah derivet
fenol atau senyawa ammonium kwartener. Fenol sendiri tidak pernah
digunakan karena terlalu toksik dan iritasinya nyata. Derivat fenol yang lazim
digunakan meliputi p-amil fenol, asam salisilat, o-fenil fenol, o-kloro-o-fenol,
p-kloro-m-kresol, p-kloro-m-ksilenol, klorotimol. Senyawa ammonium
kwartener umumnya lebih baik dibandingkan derivate fenol, karena spectrum
aktivitasnya lebih luas, yang meilputi bakteri dan jamur. Untuk ammonium
kwartener yang lazim digunakan yaitu alkidimetil benzilamonium klorida,
laurilisokuinolinum bromide, setilpiridimiun klorida, setiltrimetilamonium
bromide, N-soya-Netilmorfolinum etosulfat. Umumnya antiseptikum
digunakan kadar ≤ 1%. Dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan reaksi
iritasi.
Contoh Formulasi
Fungsi bahan
1. Green tea extract sebagai zat akktif
2. Minoxidil sebagai penumbuh rambut
3. Ethanol sebagai pelarut
4. Propyenel glycol sebagai humektan
5. Tween 80 sebagai emuglator
6. Methyl paraben sebagai antibakteri dan anti fungi
7. Menthol sebai penyejuk
8. Sodium metabisulfite sebagai antioksidan
9. Aquadest sebagai pelarut
10. Dinatrium EDTA sebagai compexing agent
Cara kerja
Natrium bisulfit dan dinatrium EDTA dilarutkan dalam 3,5 ml aquadest
Air dan alcohol dicampur dengan bertahap kemudian campurkan propilen glikol dan aduk
hingga homogen
BAB III
KESIMPULAN
Tidak semua orang memiliki rambut yang sehat tanpa mengalami kerontokan.
Dalam mengatasi kerontokan dapat dilakukan 2 cara yaitu pengobatan dari dalam dan
pengobatan dari luar. Pengobatan dari dalam dapat menggunakan suplemen dan makan
makanan yang mengandung vitamin E. Sedangkan puntuk pengobatan dari luar dapat
dilakukan perawatan. Perawatan rambut tidak cukup menggunakan shampoo dan
consisioner tetapi perlu tambahan hair tonik.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Juheini dkk. 2014. Green Tea (Camellia sinensis, L.) Ethanolic Extract as Hair
Tonic in Nutraceutical Physical Stability, Hair Growth Activity on Rats, and
Safety Test. International Journal of pharmacy and pharmaceutical Sciences. Vol
6, Issue5. ISSN-0975-1491.
Aziz, dkk. 1999. Artikel Study Kegunaan Sediaan Rambut. Jakarta: Puslitbang Farmasi,
Badal Litbangkes.
Tranggono, IR, Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu pengetahuan Kosmetika. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.