Anda di halaman 1dari 8

Contents

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 5
1.3 Hipotesis....................................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................... 6
1.5.1 Bagi Peneliti.......................................................................................... 6
1.5.2 Bagi Akademik..................................................................................... 6
1.6 Kerangka konsep......................................................................................... 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia, Negara yang

memiliki begitu banyak keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan fauna

yang dimilikinya. Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki banyak

keanekaragaman hayati termasuk juga keanekaragaman tanaman obat tradisional

atau sering dikenal dengan tanaman herbal (1).

Nigella sativa L, yang dikenal dengan nama jintan hitam dan

habbatussauda di Indonesia, adalah tanaman yang banyak tumbuh di Timur

Tengah, Eropa timur dan Asia barat. Nigella sativa L sudah banyak dibahas dalam

literatur ilmiah Arab, dan biji nya sering digunakan oleh masyarakat Arab sebagai

rambut rontok (2)

1
2

Kandungan kimia Nigella Sativa L terdiri Biji dari tanaman Jintan Hitam

(Nigella sativa L.) ini memiliki kandungan kimia berupa steryl glucoside,

tannin, flavinoid, asam askorbat, besi, kalsium, asam linoleat, asam oleat, asam

palmitat, asam stearat, asam laurat, asam miristat serta asam linolenat. Jintan

hitam juga mengandung volatil oil yang komponen utamanya adalah

thymoquinone (5,13).

Biji Nigella sativa L memiliki antimikroba, antioksidan, anti penuaan,

promotor pertumbuhan rambut, perlindungan matahari, aktivitas anti kanker, yang

membuatnya menjadi bahan baru untuk banyak persiapan kosmetik (5).

Rambut merupakan struktur derivat khusus dari kulit dan merupakan salah

satu ciri khas yang mendefinisikan karakteristik dari manusia. Akar rambut

terkubur dalam dibawah lapisan epidermis kulit dan terlingkupi dalam folikel

rambut. Setiap rambut mengalami proses pertumbuhan melalui siklus yang terdiri

dari fase anagen, catagen dan telogen, yaitu fase tumbuh, regresi dan istirahat (2).

Rambut mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Salah satu

peranannya adalah berfungsi sebagai proteksi terhadap lingkungan luar, seperti

suhu dingin dan panas (6). Pada manusia, rambut tidak hanya bersifat sebagai

pelindung tetapi juga berperan menunjang penampilan seseorang, baik pria

maupun wanita (3).

Kehilangan rambut atau kebotakan disebut alopesia. Kerontokan rambut

(hair loss/alopesia) bukan merupakan kondisi kelainan serius tetapi sering dampak

serius pada kesehatan mental dan kualitas hidup seseorang (2).


3

Indonesia, data yang diperoleh mengenai angka kejadian alopesia masih

berjumlah sedikit. Penelitian yang dilakukan oleh Legiawati pada tahun 2013 di

Rumah Sakit Dr. Cipto Mangungkusumo Jakarta menunjukkan data bahwa

alopesia areata merupakan kebotakan jenis kebotakan rambut terbanyak pada

pasien poliklinik kulit dan kelamindari tahun 2009-2011 sebanyak 39,7% (2).

Rambut mengalami siklus pertumbuhan dan kerontokan yang berbeda

pada setiap helainya. Kerontokan merupakan siklus alami dari rambut, namun

terkadang kuantitas dan frekuensi kerontokan menjadi meningkat sehingga terjadi

kebotakan. Hal ini umumnya disebabkan oleh gangguan hormonal, efek samping

obat dan makanan yang dikonsumsi dan stres. Perawatan rambut tidak cukup

hanya dengan menggunakan shampo yang hanya bersifat pembersih, namun perlu

juga dipelihara dan dirawat sehingga lebih sehat dan indah. Salah satu caranya

adalah dengan menggunakan hair tonic (3).

Hair tonic merupakan obat yang digunakan untuk memperkuat akar

rambut, merangsang tumbuhnya rambut, menghilangkan kotoran pada kulit kepala

rambut, serta membantu melumasi rambut. Hair tonic biasanya terbuat dari

ekstrak tumbuh-tumbuhan. Mekanisme kerja hair tonic adalah merangsang

pertumbuhan bagian dasar rambut yang mengandung sel-sel melanosit yang

cukup untuk menghasilkan melanin (zat warna pada rambut/ pigmen) dan sel-sel

yang mensintesiskan keratin keras (hard keratin) sebagai dasar pembentukan

rambut sehingga tampak berkilau, mudah diatur, dan mempunyai akar rambut

yang kuat (31).


4

Produk perawatan rambut sangatlah penting untuk mencegah salah satu

masalah kerusakan rambut seperti kerontokan rambut. Salah satunya yang beredar

di pasaran yang berasal dari sintetis seperti minoxidil. Mekanisme kerja minoxidil

dalam merangsang pertumbuhan rambut yaitu dengan cara pemanjangan fase

anagen dan peningkatan ukuran folikel rambut pada fase telogen. Penggunaan

minoxidil berpotensi menimbulkan efek samping pada penggunaannya seperti

alergi kulit, sakit kepala, vertigo, edema sampai hipotensi. Sejalan dengan hal ini,

perawatan rambut secara tradisional kembali diminati (4).

Menurut Jurnal yang ditulis Sudhir dan kawan-kawan pada tahun 2016,

dalam jurnal Tanaman Herbal Berkhasiat Sebagai Obat Antialopecia dibahas

bahwa telah dilakukan pengujian terhadap 20 pasien yang mengidap Telogen

effluvium. 10 pasien diobati dengan lotion yang mengandung 0,5% Nigella sativa

L secara harian selama 3 bulan, sedangkan 10 pasien lainnya placebo setiap hari

selama 3 bulan. Proses assesment dilakukan menggunakan analisi video

dermatoskopik (Trichoscan Dermoscopi Fotofinder) dan pemeriksaan oleh 3

dermatologis independent pada saat sebelum dilakukan tindakan (T0), setelah 3

bulan tindakan (T3) dan saat follow up di bulan ke 6 (T6). Hasilnya ditemukan

peningkatan pada 70% pasien diobati oleh Nigella sativa L, dimana terdapat

peningkatan yang signifikan pada ketebalan dan kelebatan rambut. Ditemukan

juga bahwa Nigella sativa L dapat mereduksi inflamasi pada mayoritas pasien

yang mengidap telogen effluvium. Melihat komposisi yang kaya dalam biji

Nigella sativa, dapat disimpulkan bahwa berbagai sediaan ekstrak dan pasta dari
5

Nigella sativa dapat bertindak sebagai komposisi dalam kosmetik rambut, kulit

dan oral care (2).

Temuan ini juga memperkuat penelitian yang dilakukan dua tahun

sebelumnya oleh Muhammud dan kawan-kawan, yang sebelumnya sudah dibahas

pada bagian Cocos nucifera dan Aleurites moluccana. Campuran minyak kelapa

dan Nigella sativa L memberikan efek paling baik terhadap pertumbuhan rambut

dibandingkan dengan campuran herbal lainnya (2).

Sediaan hair tonic dipilih karena bentuknya yang berupa larutan sehingga

mudah diaplikasikan dan tidak meninggalkan kerak yang dapat memicu

terbentuknya ketombe. Berdasarkan dari hasil referensi kandungan biji jintan

hitam tersebut peneliti tertarik untuk membuat ekstrak biji jintan hitam dalam

sediaan hair tonic dan menguji aktivitasnya terhadap pertumbuhan rambut

marmut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan, antara lain:

1. Apakah ekstrak etanol biji jintan (Nigella sativa L) dapat diformulasikan

dalam bentuk sediaan hair tonic?

2. Apakah perbedaan konsentrasi ekstrak etanol biji jintan hitam (Nigella sativa

L) memberikan aktivitas yang berbeda dalam memicu pertumbuhan rambut

pada marmut?

1.3 Hipotesis
6

Hipotesis awal dalam penelitian ini antara lain:

1. Ekstrak ettanol biji jintan hitam (Nigella sativa L) dapat diformulasikan

dalam bentuk sediaan hair tonic.

2. Ekstrak etanol biji jintan hitam (Nigella sativa L) dengan konsentrasi yang

berbeda dapat memicu pertumbuhan rambut marmut.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukan penelitian ini antara lain untuk:

1. Mengetahui apakah ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L) dapat

diformulasikan dalam bentuk sediaan hair tonic.

2. Mengetahui apakah perbedaan konsentrasi berapa ekstrak biji jintan hitam

(Nigella sativa L) dapat memicu pertumbuhan rambut pada marmut.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

1. Dapat menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat

selama perkuliahan

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat dalam

pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan bahan baku, khususnya

manfaat ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L).

1.5.2 Bagi Akademik

Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi Mahasiswa dan Mahasiswi

Institut Kesehatan Helvetia Medan.


7

1.6 Kerangka konsep

Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan, maka kerangka pikir penelitian

adalah sebagai berikut:

Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter

Ekstrak etanol biji Formulasi Evaluasi Sediaan


jintan hitam (Nigella Sediaan Hair
sativa L) konsentrasi Tonic
5%, 10% dan 15%
Uji organoleptik Bentuk, warna, bau
dan rasa
Uji nilai pH Harus sesuai dengan
pH 4,5-6,5
Uji homogenitas Tidak ada partikel
kasar/homogen
Uji viskositas Kekentalan sediaan
Kontrol Positif (+): hair tonic
Minoxidil Uji stabilitas Suhu 25±2˚C
Kontrol Negatif (-): Uji efektivitas Efektivitas terhadap
Sediaan tanpa ekstrak pertumbuhan rambut
marmut:
1. Panjang rambut
2. Bobot rambut
8

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian

Anda mungkin juga menyukai