Anda di halaman 1dari 34

USULAN PENELITIAN

PEMBERIAN GEL EKSTRAK DAUN MANGKOKAN


(Nothopanax scutellarium L.) 25% MENINGKATKAN
JUMLAH FOLIKEL DAN MEMPERCEPAT
PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI JANTAN YANG
TERPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B

PUTU INDAH SITARESMI

NIM. 1780711038

MAGISTER ILMU BIOMEDIK ANTI AGING MEDICINE

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA


• Menjadi tua merupakan suatu hal yang alamiah yang pasti terjadi pada setiap makhluk hidup termasuk
manusia
• Penuaan merupakan suatu proses kompleks yang dapat disebabkan oleh interaksi dari pengaruh lingkungan
dan berbagai sistem dalam tubuh
• Faktor-faktor penyebab penuaan ini dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal

• Proses penuaan ini terjadi pada seluruh jaringan dan organ di dalam tubuh, termasuk pada rambut

• Selain penuaan secara alamiah, paparan terhadap sinar UV juga dapat menyebabkan penuaan pada rambut
Sinar Ultraviolet (UV) → Faktor Eksternal
Sinar matahari khususnya ultraviolet ( UV )

Kulit Rambut
Sengatan matahari akut hingga kanker kulit Jarang diperhatikan
Untuk mencegah efek penuaan rambut oleh UV :

Menghindari paparan sinar UV


Menggunakan pelindung rambut ( topi, payung )
Menggunakan bahan – bahan yang memiliki efek stimulasi pertumbuhan rambut atau anti oksidan yang
mencegah kerusakan folikel rambut
Sintetic
Contoh : Minoxidil

Bahan

Herbal
Contoh : Mangkokan (Nothopanax scutellarium L.)
MANGKOKAN

Banyak tumbuh di Indonesia, tidak hanya


untuk tanaman hias, tetapi kandungannya bisa
mempercepat proses penyembuhan luka, anti
inflamasi dan membantu pertumbuhan rambut
( Aini, 2017 )

Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium L.)


(Sumber : kompasiana.com)
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pemberian gel ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium L.) 25%

meningkatkan jumlah folikel rambut kelinci jantan yang terpapar sinar ultraviolet B?

2. Apakah pemberian gel ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium L.) 25%

mempercepat pertumbuhan rambut kelinci jantan yang terpapar sinar ultraviolet B?


TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk membuktikan bahwa pemberian gel ekstrak daun mangkokan


(Nothopanax scutellarium L.) meningkatkan jumlah folikel rambut kelinci
jantan yang terpapar sinar ultraviolet B.

2. Untuk membuktikan bahwa pemberian gel ekstrak daun mangkokan


(Nothopanax scutellarium L.) mempercepat pertumbuhan rambut kelinci
jantan yang terpapar sinar ultraviolet B.
MANFAAT PENELITIAN

Dapat dijadikan dasar teoritik mengenai manfaat gel ekstrak daun mangkokan

(Nothopanax scutellarium L.) untuk mencegah timbulnya salah satu gejala penuaan oleh

karena paparan ultraviolet, yaitu rambut rontok dan kebotakan


PENUAAN

• Secara alami berbagai fungsi tubuh akan mengalami penurunan

• Penuaan tidak terjadi begitu saja dengan langsung menampakan perubahan fisik dan

psikis

• Proses penuaan berlangsung melalui 3 tahap sebagai berikut ( Pangkahila, 2011 ) :

1. Tahap sub klinik ( Usia 25 – 35 tahun )

2. Tahap transisi ( Usia 35 – 45 tahun )

3. Tahap klinik ( Usia 45 tahun keatas )


PROSES PENUAAN

• Teori proses penuaan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu teori "pakai dan rusak"
(wear and tear theory) dan teori program. Teori "pakai dan rusak" meliputi kerusakan
DNA, glikosilasi, dan radikal bebas. Sedangkan teori program meliputi teori
terbatasnya replikasi sel, proses imun, dan teori hormon.

• Teori "pakai dan rusak", yang diperkenalkan pada tahun 1882 oleh Dr. August
Weissman, pada prinsipnya menyatakan tubuh menjadi lemah lalu meninggal sebagai
akibat dari penggunaan dan kerusakan yang terus-menerus (overuse and abuse).
(Pangkahila, 2011).
RAMBUT

• Rambut merupakan struktur yang berasal dari epidermis


kulit namun berubah bentuk dan fungsinya (adneksa kulit)
yang tumbuh pada hampir seluruh permukaan kulit
manusia kecuali telapak tangan dan telapak kaki ( Sari dan
Wibowo, 2016 )

• Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat


digolongkan 2 jenis yaitu, rambut terminal dan rambut
velus (Soepardiman, 2010).

• Rambut sehat memiliki ciri-ciri tebal, berwarna hitam,


berkilau, tidak kusut dan tidak rontok ( Sari dan Wibowo,
2016 )
ANATOMI RAMBUT

Rambut tumbuh pada bagian epidermis kulit, berdistribusi


merata pada seluruh bagian tubuh

Komponen :
 Keratin
 Asam Nukleat
 Karbohidrat
 Sistein
 Lemak
 Arginin
 Sitrulin
Anatomi Rambut  Enzim
(Sumber Gambar : dictio.id)

Anatomi Rambut dibagi menjadi 2 yaitu batang rambut


dan akar rambut
ANATOMI RAMBUT

Folikel rambut adalah suatu insersi sel-sel epidermal ke


dalam dermis yang membentuk selubung akar bagian
sebelah luar dari sehelai rambut

Folikel rambut tidak terus-menerus memproduksi rambut

Ada 3 siklus pada folikel rambut, yaitu


Gambaran Histologi Folikel Rambut
 Siklus pertumbuhan (Kazem et al., 2014)

 Degenerasi
 Istirahat

Rata-rata kulit kepala mengandung kurang lebih 100.000


folikel
Siklus Pertumbuhan Rambut (Sari dan Wibowo, 2016)

• Anagen ( Pertumbuhan )
Pada rambut kepala berlangsung selama 2-8 tahun (Cotsarelis
dan Botchkarev, 2008).

• Fase kedua
Katagen ( Terhentinya pertumbuhan )

• Fase Peralihan yang ditandai dengan menurunnya produksi Siklus Pertumbuhan Rambut
(Gestetner, 2013)
melanin di bulbus terjadi selama 2 – 3 minggu

• Fase Telogen ( Periode Istirahat )


Rambut gada akan terdorong keluar
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN RAMBUT

1. Hormon : Androgen, Estrogen, Tiroksin, dan Kortikosteroid.


2. Nutrisi : Malnutrisi protein dan kalori
3. Valkularisasi
4. Usia ( Penuaan )
Sinar Ultra Violet B

• Merupakan spektrum radiasi ultra violet dengan panjang gelombang 280 – 315 nm
• Paling efektif menembus bumi dan mengakibatkan kerusakan pada kulit manusia
• Efek UVB terhadap rambut
Beberapa pengamatan klinis dan morfologis serta pertimbangan teoritis menunjukkan
bahwa radiasi UV memiliki beberapa efek penuaan rambut (Fischer et al., 2012; Trueb, 2015)
DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium L.)

Klasifikasi dari tanaman mangkokan (Sadiah et al., 2015; Aini, 2017) :


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Apiales
Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium L.)
(Sumber : kompasiana.com) Famili : Araliaceae
Genus : Nothopanax
Spesies : Nothopanax scutellarium L
KANDUNGAN DAUN MANGKOKAN

Senyawa flavonoid
- Berfungsi sebagai antimikroba, antivirus dan antioksidan (Panche et al., 2016).
- Flavonoid berkontribusi pada aktivitas pertumbuhan rambut dengan memperkuat dinding kapiler di folikel
rambut, serta meningkatkan sirkulasi darah untuk menyuburkan folikel rambut yang dapat meningkatkan
pertumbuhan rambut (Awe dan Makinde, 2009).
- Flavonoid dapat memperpendek fase telogen dan dapat memperpanjang fase anagen (Rifkia et al., 2017).
- Beberapa faktor pertumbuhan rambut, seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1), vascular endothelial
growth factors (VEGF), keratinocyte growth factors (KGF), dan hepatocyte growth factors (HGF) ada pada
senyawa ini.
KANDUNGAN DAUN MANGKOKAN

• Vitamin A, B1 dan C merupakan faktor nutrisi yang berperan dalam pertumbuhan rambut (Goluch-
Koniuszy et al., 2016).

• Saponin
mempunyai kemampuan untuk membentuk busa yang berarti mampu membersihkan kulit dari kotoran
serta sifatnya sebagai counter iritan,

• Alkanoid
merupakan metabolit sekunder yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan memperbesar
tangkai rambut karena suplai zat makanan bertambah (Purwantini et al., 2008; Jubaidah et al., 2018).
Hewan Coba: Kelinci Putih

Secara umum taksonomi kelinci (Oryctolagus cuniculus) adalah


sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Order : Lagomorpha
Family : Leporidae
Genus : Oryctolagus
Kelinci Putih (Oryctolagus cuniculus)
( Sumber : www.sciencedirect.com)
Species : Oryctolagus cuniculus
KONSEP PENELITIAN

Gel Ekstrak Etanol Daun


Mangkokan

Faktor Internal Faktor Eksternal


Hormon Nutrisi
Usia Lingkungan
Jenis Kelamin Stres Sosial
Genetik

Kelinci Jantan yang Terpapar Sinar


Ultraviolet B

Jumlah Folikel Rambut


Pertumbuhan Rambut

Diteliti
Tidak diteliti
HIPOTESIS PENELITIAN

• Pemberian gel ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium L.) 25% meningkatkan jumlah folikel
rambut kelinci jantan yang terpapar sinar ultraviolet B.
• Pemberian gel ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium L.) 25% mempercepat pertumbuhan
rambut kelinci jantan yang terpapar sinar ultraviolet B.
RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian yang digunakan Keterangan :

pada penelitian ini adalah eksperimental P = Populasi


S = Sampel
dengan posttest only control group design
R = Randomisasi
(Federer, 2008) P0 = Perlakuan pada kelompok kontrol
dengan radiasi sinar UVB dan
gel
P1 placebo. = Perlakuan pada kelompok perlakuan
dengan radiasi sinar UVB dan
diberikan gel ekstrak daun mangkokan 25%.
O1 = Pemeriksaan jumlah folikel rambut dan
pertumbuhan rambut pada kelompok P0.
O2 = Pemeriksaan jumlah folikel rambut dan
pertumbuhan rambut pada kelompok P1.
TEMPAT PENELITIAN Waktu Penelitian
• Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu dengan rincian
Terpadu, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
• Pemeliharaan, perlakuan hewan coba dan pemeriksaan sebagai berikut :

pertumbuhan rambut dilakukan di Laboratory Animal Minggu I : persiapan, pemilihan dan adaptasi
Unit, Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Udayana hewan coba.
• Pemeriksaan jumlah folikel rambut dilakukan di Minggu II- V : perlakuan sesuai dengan kelompok
Laboratorium Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan,
Universitas Udayana masing-masing selama 4 minggu.
• Pembuatan ekstrak daun mangkokan, pemeriksaan
Minggu VI-VII : pemeriksaan jumlah folikel rambut dan
fitokimia dan pembuatan gel konsentrasi 25%
dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknologi pertumbuhan rambut.
Minggu VIII : analisis data
Pertanian, Universitas Udayana
POPULASI PENELITIAN

• Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh kelinci yang


dipelihara dan menerima perlakuan di kandang hewan Laboratorium
Biomedik Terpadu, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.

• Populasi terjangkau adalah kelinci putih jantan yang berumur 3-4


bulan dengan berat badan rata-rata 1.8– 2.5 kg (Aini, 2017).

• Kriteria inklusi :
a. Kelinci sehat (aktif dan tidak menunjukkan kelainan anatomi)
b. Jenis kelamin jantan
c. Umur 3-4 bulan (Aini, 2017)
d. Berat badan rata-rata 1.8– 2.5 kg (Aini, 2017).
e. Mau makan dan minum
• Kriteria drop out : apabila kelinci mati pada saat penelitian.
JUMLAH SAMPLE PADA PENELITIAN INI DIHITUNG DENGAN RUMUS FEDERER (2018)

Rumus : (t-1)(n-1) ≥ 15

( 2-1 ) (n-1) ≥ 15
n-1 ≥ 15
n ≥ 15 + 1
n ≥ 16
t = banyaknya perlakuan

n = banyaknya ulangan

Dari jumlah sampel akan ditambah 10% untuk menjaga kemungkinan drop out kelinci mati selama
penelitian. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

 Dari populasi kelinci diadakan pemilihan sampel


berdasarkan kriteria inklusi.

 Dari jumlah sampel yang telah memenuhi syarat, diambil


secara random sesuai dengan jumlah sampel.

 Dari sampel yang telah dipilih kemudian dibagi menjadi 2


kelompok secara random yaitu kelompok kontrol dengan
radiasi sinar UVB dan gel placebo; dan kelompok perlakuan
dengan radiasi sinar UVB dan diberikan gel ekstrak daun
mangkokan 25% masing-masing berjumlah 18 ekor.
Variabel Prakondisi
Radiasi sinar UVB

Variabel Bebas Variabel Tergantung

 Gel placebo Jumlah Folikel Rambut


Kelinci Jantan
 Gel ekstrak etanol daun
Pertumbuhan Rambut
mangkokan 25%

Variabel Kendali
Jenis kelinci, umur, berat badan, jenis
kelamin, nutrisi, kondisi lingkungan,
kesehatan, makanan dan minuman.

Hubungan antar Variabel


Alat Penelitian Bahan Penelitian

1. Kandang kelinci. 1. Reagen Haematoxilin Eosin.


2. Tempat minum. 2. Gel plasebo.
3. Alat cukur. 3. Gel ekstrak etanol daun mangkokan 25%.
4. Timbangan digital. 4. Rumput lapang dan Konsentrat (Herbafeed®)
5. Lampu UVB merk Phillips. 5. Aquabidest
6. Alat cukur silet merk Goal.
7. Timbangan digital merk Tanita.
8. Peralatan bedah seperti gunting anatomis untuk bedah,
skalpel merk B Braun.
9. Peralatan untuk membuat sediaan histopatologi seperti
mikrotom, gelas objek dan gelas penutup merk Yena.
10. Mikroskop merk Olympus Cx40.
11. Kamera merk Optilab Pro.
12. Penggaris besi merk Joyko.
HEWAN PERCOBAAN

Hewan percobaan yang digunakan dalam percobaan ini adalah


kelinci putih jantan yang berumur 3-4 bulan dengan berat
badan rata-rata 1.8– 2.5 kg
36 ekor kelinci jantan, umur 3-4 bulan, berat badan 1.8– 2.5 kg, diadaptasi selama 7 hari.

Dibagi menjadi 2 kelompok secara random

Kelompok P0 Kelompok P1
18 ekor kelinci 18 ekor kelinci

Pemberian gel plasebo 20 menit Pemberian gel ekstrak daun


sebelum paparan sinar UVB. mangkokan 25%, 20 menit
Dan 2 kali setiap hari pada saat sebelum paparan sinar UVB.
tidak mendapat paparan Dan 2 kali setiap hari pada saat
tidak mendapat paparan

ALUR PENELITIAN
Paparan sinar UVB 3x seminggu Paparan sinar UVB 3x seminggu
dosis 65 mJ/cm2 selama 65 detik dosis 65 mJ/cm2 selama 65 detik

Pemberian gel placebo, 4 jam Pemberian gel ekstrak daun


sesudah paparan sinar UVB mangkokan 25%, 4 jam sesudah
paparan sinar UVB

Setelah 2 minggu Setelah 2 minggu


perlakuan perlakuan

Pemeriksaan panjang rambut Pemeriksaan panjang rambut

Punch Biopsi Jaringan Kulit dan Punch Biopsi Jaringan Kulit dan
Pemeriksaan jumlah folikel rambut Pemeriksaan jumlah folikel rambut

Analisis Data
ANALISIS DATA

Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis menggunakan program SPSS Version 23.0 for Windows, sebagai
berikut :

1. Analisis deskriptif meliputi rerata, simpangan baku, nilai maksimum dan nilai minimum.
2. Uji normalitas data dengan Shapiro-wilk Test karena jumlah sampel masing-masing kelompok <50. Data hasil
penelitian dikatakan berdistribusi normal bila (p>0,05).
3. Uji homogenitas data dengan Lavene’s Test. Varian data hasil disebut homogen bila (p>0,05).
4. Uji komparasi dilakukan dengan independent T test bila data berdistribusi normal. Bila tidak normal akan dilakukan
transformasi dengan square root, dan bila masih tidak normal akan dianalisis dengan Mann Whitney test.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai