Anda di halaman 1dari 41

KELAINAN RAMBUT

DR. ROINTAN SIMANUNGKALIT, SPKK


ANATOMI RAMBUT
Mulai dari sebelah luar, penampang rambut
dapat dibagi atas :
1. Kutikula :
- terdiri atas lapisan keratin.
- untuk perlindungan terhadap kekeringan
dan pengaruh lain dari luar.
2. Korteks :
- terdiri atas serabut polipeptida.
- mengandung pigmen.
3. Medula :
- terdiri atas 3-4 lapis sel kubus (berisi
keratohialin, badan lemak, rongga udara).
- tidak dijumpai pada rambut velus.
SIKLUS PERTUMBUHAN RAMBUT
1. Masa Anagen :
- sel-sel matriks (mitosis) → mendorong
sel- sel yang lebih tua ke atas → sel-sel baru.
- berlangsung ± 3 tahun (100 hari),
dengan batasan 2-6 tahun.
2. Masa Katagen :
- masa peralihan dari pertumbuhan ke
fase istirahat.
- penebalan jar. ikat di sekitar folikel
rambut → bagian tengah akar rambut
menyempit dan bagian bawah melebar
→ terbentuk gada (club).
- berlangsung 1-2 minggu.
3. Masa Telogen :
- masa istirahat.
- sel epitel memendek → membuat rambut
baru (bentuk tunas kecil) → rambut gada
terdorong ke luar.
- berlangsung 3-5 bulan (rata-rata 100 hari).

Pada kepala normal :


 85-90 % terdiri atas rambut anagen.
 10-15 % terdiri atas rambut telogen.
 1 % terdiri atas rambut katagen.
 terdiri dari 100.000 rambut.
 pertumbuhan rambut terminal ± 0,37 mm / hari.
JENIS-JENIS RAMBUT
1. Rambut Lanugo :
Rambut halus yang dijumpai pada badan fetus,
kemudian digantikan oleh rambut velus dan
rambut terminal.
2. Rambut Velus :
Rambut halus, sedikit mengandung pigmen,
berwarna terang, terdapat hampir di seluruh
tubuh.
3. Rambut Terminal :
- Rambut yang kasar, tebal dan gelap
(mengandung banyak pigmen).
- Terdapat di kepala, alis dan bulu mata,
ketiak dan genetalia eksterna.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN RAMBUT
1. Faktor Fisiologi :
1.1. Hormon :
- Androgen :
Mempercepat pertumbuhan dan
menebalkan rambut di daerah
janggut (pada pria).
Pada wanita, dapat menyebabkan
hirsutisme.
Pada penderita alopesia androgenik,
dapat memperkecil diameter
batang rambut dan memperkecil
waktu pertumbuhan rambut
anagen.
- Estrogen :
Dapat memperlambat pertumbuhan
rambut, tetapi memperpanjang anagen.
- Tiroksin.
- Kortikosteroid.
1.2. Metabolisme.
1.3. Vaskularisasi.
1.4. Nutrisi :
- Malnutrisi (protein dan kalori) → rambut
menjadi kering, suram dan kehilangan
pigmen setempat.
- Kekurangan vit. B12, asam folat, zat besi
→ rambut rontok.
2. Faktor Patologi :
2.1. Peradangan sistemik / setempat :
- Kuman lepra → kulit atropi dan folikel
rambut rusak → kerontokan alis mata dan
bulu mata (madarosis).
- S II → rambut menipis secara merata atau
setempat secara tidak rata, disebut
moth eaten appearance.
- Tinea Capitis → kerusakan btg rambut,
kerontokan rambut.
2.2. Obat :
- Antineoplasma (bleomisin, endoksan,
vinkristin, antimitotik (kolkisin)) →
menghalangi pembentukan btg rambut →
rambut rontok.
- Logam berat (thalium, merkuri dan arsen) →
terikat pada grup sulfhidril dlm keratin
JENIS-JENIS KELAINAN PADA
RAMBUT

 Efluvium telogen.
 Alopesia aerata.
 Alopesia androgenik.
 Trikotilomania.
PATOGENESIS UNTUK
PENDEKATAN DIAGNOSIS
PRINSIP PATOGENESIS EFEK KLINIS (CONTOH)
1. Gangguan Siklus Folikel - Efluvium telogen
Rambut - Alopesia aerata
- Alopesia androgenik
- Alopesia yang diinduksi
kemoterapi
2. Perubahan Folikel - Alopesia androgenik
Rambut yang Tidak - Hirsutism
Dikehendaki - Hipertrikosis
3. Regenerasi Folikel - Alopesia sikatrikal (liken
Rambut yang Tidak planopilaris)
Sempurna
- Alopesia karena traksi
- Alopesia karena radiasi
- Folikulitis decal vanas
- SLE kronis
4. Defek pada Struktur Gangguan batang rambut
Batang Rambut (Moniletrix, Pilitorti,
Trikotiodistrofi)
5. Kesalahan - “Aplasia cutis congenital”
Pertumbuhan Folikel - Displasia ektodermal
Rambut
6. Kombinasi dari Semua
EFFLUVIUM TELOGEN
DEFINISI:
Keadaan di mana rambut dalam fase telogen
(istirahat) terlepas lebih banyak dari normal (dari
150 jadi 400 helai sehari).
Rambut rontok ini terjadi karena adanya
rangsangan yang mempercepat fase anagen
menjadi fase telogen.

ETIOLOGI:
Endokrin : - sesudah melahirkan, abortus
- hipo- dan hipertiroid
- penghentian obat yang mengandung
estrogen
Stress : - sesudah demam, keganasan, infeksi
- operasi dan trauma berat
- stress psikologi akut dan kronis
Nutrisi : - penurunan BB yang cepat
- kehilangan kalori/protein
- defisiensi Fe kronis
- kelebihan vitamin A
Intoksikasi : thalium, merkuri, arsen
Obat-obat : antikobalamin (heparin, β bloker
(propanolol)), captopril, obat penurun
kolesterol, colchicine, obat sitostatik,
interferon, litium, penicilamide, retinoid
Penyakit inflamasi di kepala:
Dermatitis seborroik, Erithroderma
PATOGENESIS:
- Fase anagen menjadi pendek.
- Gagalnya rasio anagen to telogen (normal = 10:1)
→ jumlah rambut pada masa telogen >> (hitung
telogen di atas 25%).
- Terbentuk rambut baru dalam fase anagen yang
mendorong rambut lama.

HISTOPATOLOGI:
- Tidak ada kelainan histopatologi.
- Folikel kebanyakan dalam fase anagen.
TERAPI:
- Tidak ada terapi yang spesifik.
- Bila faktor penyebabnya dihilangkan
→ kerontokan rambut akan berhenti secara
spontan dan rambut tumbuh kembali.

PROGNOSIS:
Baik
EFFLUVIUM TELOGEN
ALOPESIA AREATA
DEFINISI:
Kehilangan rambut yang cepat dan komplit
sehingga terbentuk bercak satu atau lebih, berupa
bulatan atau oval, biasanya di kepala dan tempat
berambut lain (alis mata, kumis, badan).

EPIDEMIOLOGI:
 0,2 % dari populasi.
 Pria = Wanita.
 Onset pertama pada dekade III.
 Prevalensi dan insidensi dipengaruhi
imunogenetik.
ETIOLOGI:
- Penyakit autoimun: tiroid.
- Trigger faktor:
infeksi, trauma, obat-obat, stress.
PATOGENESIS:
- Fase telogen lebih pendek, diganti rambut anagen
yang distrofik.
- Kelainan ini diduga dipengaruhi oleh:
a. Genetik → 25% penderita autosomal dominan.
b. Imunologi → dipengaruhi imunitas humoral.
Dengan imunoflouresensi dijumpai endapan C3,
IgG, dan IgM sepanjang membrana basalis.
c. Faktor lain: keadaan atipikal.
KLASIFIKASI:
Ikeda membagi menjadi 4 tipe:
- TIPE UMUM
→ pada umur 20-40 tahun.
→ 6 % berkembang menjadi alopesia totalis.
- TIPE ATIPIK
→ mulai masa anak-anak.
→ 75 % berkembang menjadi alopesia totalis.
- TIPE PREHIPERTENSIF
→ mulai usia dewasa muda.
→ 39 % berkembang menjadi alopesia totalis.
- TIPE KOMBINASI
→ mulai setelah usia 40 tahun.
→ 10 % berkembang menjadi alopesia totalis.
GAMBARAN KLINIS:
- Bercak oval/bulat Ø 1-5 cm dijumpai beberapa rambut yang
terputus di bagian tepi.
- Bila rambut dicabut → bulbus atropi.
- Sisa rambut seperti tanda seru (exclamation mark hair).
- Pada kuku dijumpai:
• “Pits” transvers atau longitudinal.
• Trachnonychia, Onychomadesis.
• Bercak kemerahan.
HISTOPATOLOGI:
- Rambut → fase anagen >>.
- Folikel rambut lebih kecil dan tidak matang.
- Bulbus rambut di dalam dermis, dikelilingi infiltrasi limfosit.
DIAGNOSIS BANDING:
- Tinea kapitis.
- Lupus eritematosus.
- Trikotilomania.

PENGOBATAN:
- Injeksi kortikosteroid intralesi (2ml/inj./sesi).
- Poten steroid topikal (1-2 x per hari).
- Antralin (0,1-2% per hari).
- Minoxidil lot. (5 %-2 x sehari)
PROGNOSIS:
- Beberapa kasus dapat sembuh spontan.
- Prognosis buruk bila onset pada masa anak-
anak, kehilangan badan rambut, terlibatnya
kuku, riwayat atopi, dan adanya keluarga yang
menderita Alopesia areata.
ALOPESIA AREATA
ALOPESIA AREATA
ALOPESIA AREATA
ALOPESIA AREATA
ALOPESIA AREATA
ALOPESIA ANDROGENIK
Ada dua:
1. Pada laki-laki.
2. Pada wanita.

MALE PATTERN ALOPECIA


SINONIM:
Male pattern baldness = common baldness.
ETIOLOGI:
- Faktor herediter dominan.
- Konsentrasi androgen ekstragonadal
meningkat di kulit kepala.
KLASIFIKASI:
Hamilton membaginya menjadi 8 tipe:
TIPE I : rambut masih penuh.
TIPE II : - tampak pengurangan rambut pada
kedua bagian temporal.
- pada TIPE I dan II belum terlihat
alopesia.
TIPE III : border line
TIPE IV : pengurangan rambut daerah
frontotemporal dan midfrontal.
TIPE V : TIPE IV yang menjadi lebih berat.
TIPE VI : seluruh kelainan menjadi satu.
TIPE VII : alopesia luas dibatasi pita rambut jarang.
TIPE VIII : alopesia frontotemporal menjadi satu
dengan bagian verteks.
MALE PATTERN ALOPECIA
MALE PATTERN ALOPECIA
GEJALA KLINIS:
- Timbul pada akhir umur 20-an atau awal umur 30-
an.
- Rambut rontok secara bertahap, mulai dari bagian
verteks ke frontal.
- Garis rambut anterior menjadi mundur dan dahi
terlihat lebar.
- Puncak kepala menjadi botak.
- Folikel rambut menjadi lebih halus dan berwarna
lebih muda.
- Rambut terminal digantikan oleh rambut velus.
- Bagian parietal dan oksipital menipis.
PENGOBATAN:
- Sol. Minoxidil 5 % - 2 X per hari.
- Oral Finasteride 1mg per hari.
- Kombinasi keduanya (min. 6 bulan hingga ada
respon).
- Transplantasi rambut.

ALOPESIA ANDROGENIK PADA WANITA


SINONIM:
Female pattern baldness.
KLASIFIKASI:
Menurut Hamilton, pada wanita dijumpai TIPE I – V.
ETIOLOGI:
- Kelebihan androgen, namun kadar testosteron tidak
meninggi.
- Serum ferritin < 40 μg/l.
- Def. TSH.
- Menurut SMITH dan WELIS, keadaan ini dapat
terjadi pada wanita homozigot dan pria heterozigot.
GEJALA KLINIS:
- Kerontokan rambut lebih banyak pada daerah
verteks, temporal lebih sedikit.
- Rambut menjadi tipis dan suram.
- Sering disertai rasa gatal dan terbakar.
- Berlangsung dalam jangka lama.
- Bila kedua orang tua menderita AA → semua anak
laki-laki AA, sebagian anak perempuan AA.
PENGOBATAN:
- Sol. Minoxidil 2-5 % - 2 X per hari.
- 17 β-estradiol topikal (estradiol benzoat 20-25
mg/ml isopropanol)
- Antiandrogen oral (spironolacton 100-200 mg/hari).
- Kombanasi ketiganya (min. 4 bulan hingga ada
respon).
- Mempertahankan serum ferritin di atas 40 μg/l.
- Transplantasi rambut.
FEMALE PATTERN ALOPECIA
TRIKOTILOMANIA
SINONIM:
Hair pulling maldness (Greek).
DEFINISI:
Keinginan atau kebiasaan untuk menarik rambut
secara konvulsif.
EPIDEMIOLOGI:
- Terjadi 0,6-3,4 % pada orang dewasa,
wanita : pria = 7:1.
- Pada anak-anak, lebih sering pada laki-laki.

ETIOLOGI:
Adanya problem psikiatrik (stress/depresi).
GAMBARAN KLINIS:
- Pada anak-anak, trikotilomania sering dengan
kebiasaan mengisap jari.
- Dijumpai kumpulan rambut yang pendek dengan
rambut normal di sekitarnya.
HISTOPATOLOGI:
- Dijumpai jumlah rambut katagen bertambah.
- Dijumpai trichomalacia dan melanin dengan
sekunder kanal folikuler akibat trauma pencabutan
rambut.
- Tidak dijumpai infiltrat inflamasi folikuler.
- Pada potongan vertikal rambut, dijumpai massa
proteinaceous dan eritrosit (hamburger sign)
PENGOBATAN:
- Sulit.
- Umumnya harus disertai konseling psikiatri.
- Dapat diberikan obat-obat psikotropik,
seperti: sertralin atau klomipramin.
- Kombinasi terapi sikap dan obat-obatan lebih
efektif.
TRIKOTILOMANIA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai