Anda di halaman 1dari 35

KELAINAN RAMBUT

PENDAHULUAN

Rambut merupakan adneksa kulit yang terdapat di


seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki,
kuku dan bibir.
Rambut digolongkan dua jenis yaitu :
1. Rambut terminal, merupakan rambut kasar
mengandung banyak pigmen. Terdapat di kepala,
alis, bulu mata, ketiak dan genitalia eksterna.
2. Rambut velus, rambut halus, mengandung
sedikit pigmen, terdapat hampir di seluruh
tubuh
Penampang rambut mulai dari luar ke dalam :
1. Kutikula
2. Korteks
3. Medula
Siklus pertumbuhan rambut normal:
1. Masa anagen : sel-sel matrix mitosis sel-sel
baru lamanya 2-6 tahun
lama masa 1000 hari
1. Masa katagen : masa peralihan gada (club) 2-3
minggu
2. Masa telogen : masa istirahat, lamanya 100 hari.

Jumlah folikel rambut pada kepala manusia sekitar


100.000 helai rambut.
Jumlah rambut rontok perhari 100 helai.
Pada umur 50 tahunan ada pengurangan/kerusakan
beberapa folikel sehingga jumlahnya menjadi 485/cm2
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
rambut
Keadaan fisiologi
1. Hormon : hormon yang berperan antara lain adalah
hormon androgen, estrogen, tiroksin dan
kortikosteroid.
2. Metabolisme
3. Nutrisi
4. Vaskularisasi
Keadaan patologik
1. Peradangan sistemik atau setempat
2. Obat
1. ALOPESIA

Type alopesia
1. Alopesia universalis, yaitu kebotakan yang mengenai
seluruh rambut yang ada pada tubuh
2. Alopesia totalis, yaitu kebotakan yang mengenai
seluruh rambut kepala
3. Alopesia areata, kebotakan yang terjadi setempat
dan berbatas tegas
Alopesia Areata
Etiologi
Belum diketahui, sering dihubungkan dengan infeksi
fokal, kelainan endokrin dan stress emosional.
Gejala klinis
Bercak (bulat/lonjong) dengan kerontokan rambut
pada kulit kepala, alis, janggut dan bulu mata
Rambut tanda seru ( exclamation mark hair)
(Ikeda) 4 tipe :
1. Tipe umum : umur 20-40 tahun
2. Tipe atipik : dimulai masa anak-anak, 75% alopesia
totalis
3. Tipe prehipertensif : dimulai usia dewasa muda
4. Tipe kombinasi : setelah usia 40 tahun alopesia
totalis
Patogenesis
Masa telogen menjadi lebih pendek, diganti
dengan pertumbuhan rambut anagen yang
distrofik.
Faktor yang berpengaruh antara lain :
1. Genetik
2. Imunologi
3. Faktor lain
Histopatologi
Rambut kebanyakan dalam fase anagen, folikel rambut
berbagai ukuran, lebih kecil dan tidak matang. Bulbus rambut
dikelilingi infiltrasi limfosit

Diagnosis banding
- Tinea kapitis
- Lupus eritematosus
- Trikotilomania

Pengobatan
1. Penyuntikan triamsinolon intralesi
2. Kortikosteroid topikal
3. Penutulan fenol 95 % yang di netralisasikan dengan
alkohol setiap minggunya.
Male Pattern Alopecia
(Alopesia Androgenika)
Etiologi :

Gejala klinis :
1. Timbul pada akhir umur 20 tahun atau awal umur
30 tahunan.
2. Rambut rontok bertahap (mulai vertex dan
frontal) botak
Hamilton membagi 8 tipe :
Tipe I : Rambut masih penuh
Tipe II : Tampak pengurangan rambut pada kedua
bagian temporal, pada tipe 1 dan 2 belum terlihat alopesia
Tipe III : Border line
Tipe IV :Pengurangan rambut daerah frontotemporal,
disertai pengurangan rambut bagian midfrontal
Tipe V : Tipe 4 yang menjadi lebih berat
Tipe VI : Seluruh kelainan menjadi satu
Tipe VII : Alopesia luas dibatasi pita rambut jarang
Tipe VIII : Alopesia frontotemporal menjadi satu bagian
dengan verteks.
Alopesia Prematur

Sering pada laki-laki muda, sering disertai dermatitis


seboroika berat

Etiologi :
Tidak diketahui umumnya keturunan dan hormonal,
sering bergantung hormon androgen
Patogenesis:
Terpusat pada fase telogen yang bertambah panjang
dan fase anagen memendek. Makin pendek fase anagen
makin pendek pertumbuhan rambut
Pengobatan :
Belum ada pengobatan untuk mempertahankan
pertumbuhan rambut. Transplantasi rambut dari
bagian oksipital s/d garis rambut anteror pernah
dilakukan dan memberikan penyembuhan sementara.
Umumnya prognosa buruk
Male Pattern Alopecia pada wanita

Perjalan penyakitnya sama dengan pada pria, lebih


banyak di vertex
Diduga merupakan kelainan yang disebabkan karena
faktor keturunan dan meningkatnya jumlah hormon
androgen
Gejala klinis : Kerontokan rambut secara difus, rambut
menjadi tipis dan suram, disertai rasa terbakar dan
gatal
Pengobatan : Pemberian estrogen-ekuin (premarin)
bentuk lotio, lotio yang mengandung kortikosteroid,
perbaiki KU
Pseudopelade Brocq

Alopesia sikatriks

Etiologi : belum diketahui,karena radang

Gejala klinis :
Kebotakan + kerusakan folikel rambut bercak parut
multipel bulat, lonjong, atau tak teratur.
Ukuran numular, berwarna merah muda, permukaan
mengkilat seperti permukaan kulit bawah.
Menetap dan progersif
Histopatologi :
- Reaksi inflamasi sekitar folikel dan
perivascular
- Atrofi epidermis
- Fibrosis pada dermis

Diagnosa banding
- Alopesia karena folikulitis supuratif
- Lupus eritematosus
- Skleroderma
Pengobatan
Infiltrasi triamsinolon asetonid 2,5 mg/ml
dengan interval 6-8 minggu
Bentuk Alopesia Lain
Alopesia liminaris/marginalis : kerontokan rambut di
sekeliling tepi kulit kepala berambut. Sering pada
wanita negro yang mengikat rambut erat-erat

Trikotilomania : alopesia neurosis. Rambut ditarik


berulang kali sehingga putus. Sering pada gadis yang
depresi

Alopesia karena faktor fisis : radiasi berlebiahan


(radiodermatitis kronik)/ epilasi dedngan sinar x pada
pengobatan tinea kapitis, alopesia karen tekanan misal
pada bayi yang berbaring satu sikap
Alopesia karena sisir panas
Alopesia karena tarikan (alopesia traksi)
Ofiasis : alopesia areata yang berkonfluensi,
kebotakan pada pelipis, oksipital, dan parietal
Alopesia perinevi : alopesia di sekitar nevus
pigmentosus di kepala
Alopesia sifilitika : pd sifilis st. II, kerontokan
setempat, seperti digigit ngengat
Alopesia seboroika: kerontokan rambut
disertai ketombe, kulit kepala berminyak,
dan dermatitis seboroik
Alopesia musinosa : terdapat pada kulit
kepala dan dagu, karena perubahan musin sel
epitel folikel sebasea. Sering disertai
limfoma
Alopesia karena obat : penggunaan
kemoterapi pada penderita kanker,
antimetabolit (metotreksat0), zat-zat alkil
(siklofospamid, klorambusil), dan obat
penghambat mitosis
Alopesia akibat radang
Alopesia karena kelainan endokrin : misal pada
hipotiroid
Alopesia karena stress
Alopesia kongengital
Tinea kapitis : pada anak-anak, berupa bercak
alopesia multipel, rambut putus tepat di atas kulit
kepala.
II. KERONTOKAN RAMBUT
(EFLUVIUM)
Definisi
Kehilangan rambut yang berkisar kurang lebih 120
helai perhari. Dapat difus atau local

Gejala klinis
Dikaji atas adanya kerusakan dari folikel rambut
(permanen) atau karena gangguan pertumbuhan rambut
sementara (nonpermanen)
1. Difus :
Efluvium telogen
Efluvium anagen
Alopesia androgenika pada wanita
Kelainan batang rambut
2. Setempat (fokal)
Karena infeksi
Karena trauma
Kerusakan batang rambut
Alopesia androgenika pada pria
Efluvium Telogen

Kerontokan rambut terlalu cepat dan banyak pada


folikel rambut yang normal
Umumnya ada rangsangan yang mempercepat fase
anagen menjadi fase telogen
Untuk mendiagnosa kelainan ini maka hitung talogen
harus di atas 25 %
Efluvium telogen pascapartum
2-5 bulan setelah lahir, 1/3 anterior kulit kepala, hitung
telogen 24-46%, berlangsung 2-6 bulan, dan akan kembali
normal

Efluvium telogen pascanatal


Biasanya pada bayi sejak lahir berusia 4 bulan

Efluvium telogen psikik


Tiba-tiba setalah syok psikis/stress mental

Efluvium pascafebris akut


Biasanya pada penyakit yang disertai panas yang tinggi
(pneumonia, tifoid), hitung telogen > 50%
Efluvium Anagen

Terjadi setelah pengobatan kemoterapi karsinoma,


misalnya antimetabolik, alkylating agents, dan obat
penghambat mitosis

Histopatologok : memperlihatkan folikel yang menipis


dan berkerut sehingga rambut terpisah

Pengobatan stop aktivitas folikel rambut kembali


normal beberapa minggu
III. Kelainan Bentuk dan
Warna Rambut
1. Trikoreksis Nodosa (Penyakit Mutiara)
Etiologi : Mekanis, termis
Gejala klinis : Terdapat bintik-bintik putih,
korteks rambut hancur dan terbelah, pada
pemeriksaan mikroskopis terlihat seperti dua
ujung sapu bersambung. Rambut pada tempat
tersebut mudah putus.
Pengobatan : Dengan menggunting rambut dan
menghilangkan kausanya.
2. Moniletriks ( Beaded hair, moniliform hair)
Etiologi : herediter, dominan autosomal
Gejala klinis :
Tampak pada anak berusia beberapa bulan
Terdapat bagian yang melebar dan bagian yang menipis seperti
kumparan yang diselingi segmen-segmen yang atrofi
Rambut mudah patah
Biasanya disertai keratosis pilaris
3. Trikolasia
Rambut mudah patah karena zat tanduk mengalami
kemunduran dalam kualitas
4. Pili anulati (Ringed hair, leukotria anularis)
Etiologi : Herediter
Gejala Klinis : Rambut berwarna gelap dan pucat
yang berselang-seling, pertumbuhan rambut
normal.
5. Trikoptilosis (Fragitus cianum)
Ujung rambut terbelah memanjang karena gangguan
gizi, akibat, suhu panas, bahan kimia atau rangsang
mekanis.
6. Pili torti (twisted hair)
Rambut terpilin, batang rambut dapat berputar 90, 180
dan 360 seperti spiral
Bayi dan anak-anak.
Batang rambut terlihat menipis dan menebal berwarna
pucat dan tua, diturunkan dominan autosomal
7. Trikoreksis invaginata
Bamboo hair. Ditandai dengan intusepsi batang rambut
8. Kinking hair
Kinking (berlekuk) dan twisting (berputar), terutama
daerah temporal dan meluas ke parietal dan frontal,
rambut seperti wol
9. Trokonodosis (Hair knots)
Simpul-simpul terutama rambut keriting. Diduga karena
gesekan kepala dengan bantal.
10. Kanitis (Gray hair, poliosis)
Perubahan warna rambut menjadi putih (uban)
Etiologi : Berkurang atau hilang pigmen melanin korteks
rambut, penyakit yang mempercepat tumbuhnya
uban
Bentuk Kanitis :
1. Kanitis bawaan : Timbul sejak lahir, sering hanya
meliputi seikat rambut saja, sering menyertai
penyakit vitiligo.
2. Kanitis didapat, terbagi 3 yaitu kanitis senilis,
kanitis prematur, kanitis areata
IV. Kelainan Kelebatan Rambut

1. Hipertrikosis
Penambahan jumlah rambut pada tempat-tempat
yang biasanya ditumbuhi rambut, dapat kelainan
bawaan atau obat-obatan.
2. Hipotrikosis dan atrikosis kongengital
Bayi lahir dengan rambut velus normal, tetapi
setelah rontok ternyata rambut terminal tidak
tumbuh dan tetap berupa rambut velus.
3. Hirsutisme
Pertumbuhan rambut berlebihan pada wanita dan
anak-anak di tempat yang merupakan tanda seks
sekunder. Dapat disebabkan oleh obat yang
mengandung hormon dan kelainan endokrin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai