Anda di halaman 1dari 44

Penyakit Rambut

Dr. Brahm U. Pendit, Sp.KK

Anatomi Rambut

Biologi Folikel Rambut


Rambut tumbuh secara siklis
Anagen lama bervariasi, rerata 3 tahun; peka terhadap obat,
hormon, stres, faktor pertumbuhan, dll; 80-90% rambut
Katagen beberapa minggu
Telogen

Jumlah folikel tetap


Di seluruh tubuh kecuali telapak dan sebagian genitalia
Jenis rambut
Lanugo
Velus rambut halus tak-berpigmen, biasanya tak-bermedula;
tidak dipengaruhi oleh hormon; folikel kecil, di dermis;
Intermediat
Terminal rambut tebal berpigmen; kulit kepala, alis, bulu mata,
janggut, ketiak, pubis; dipengaruhi hormon

Siklus Pertumbuhan Rambut

Kerontokan Rambut
Rontoknya rambut disebut efluvium
(defluvium) dan keadaan yang
ditimbulkannya disebut alopesia
Alopesia
Non-sikatrisial
Sikatrisial

Pattern Hair Loss (Kerontokan Berpola)


Etiologi
Genetik (dominan otosom/poligenik) folikel rambut lebih peka terhadap hormon
Androgen

Usia awitan
Pria: setiap saat pascapubertas
Wanita: 40% pada dekade ke-6

Klasifikasi
Pria : Hamilton
Wanita: Ludwig

Patogenesis
Testosteron diubah menjadi DHT oleh 5-reduktase
5-R tipe I di kel sebasea (wajah, scalp), kulit dada/punggung, adrenal, hati, ginjal
5-R tipe II di folikel rambut kepala, janggut, kulit dada, vesikula seminalis, prostat,
epididimis, skrotum
Peran testosteron pranatal: perkembangan organ seks internal janin laki; pascanatal:
spermatogenesis, libido, massa otot/tulang
Peran DHT pranatal: perkembangan genitalia eksternal janin laki; pascanatal: kerontokan
rambut kepala, pembesaran prostat
Pada orang yang rentan secara genetis, DHT menyebabkan folikel terminal berubah menjadi
folikel velus dan atrofi. Sebaliknya, androgen memicu pembentukan folikel terminal di rambut
seksual sekunder

Pattern Hair Loss

Pemeriksaan
Fisik
Kulit kepala normal
Rambut di daerah terkena menjadi lebih pendek &
ramping dan akhirnya atrofik
Pada wanita muda perlu dicari kemungkinan kelebihan
androgen: akne, hirsutisme, haid tak-teratur, virilisasi

Laboratorium
(wanita): kadar testosteron total & bebas, DHEAS,
prolaktin

Diagnosis
Klinis

Penatalaksanaan
Rambut palsu
Finasterid oral
Inhibitor kompetitif 5 R tipe II
Menurunkan DHT di serum dan kulit kepala
Tidak mempengaruhi kerja testosteron
Dosis 1 mg/hari

Minoksidil topikal (2% atau 5%)


Antiandrogen
Khusus untuk wanita dengan alopesia androgenetik
Spironolakton, flutamid, siproteron asetat, ranitidin berikatan
dengan reseptor androgen dan menghambat efek DHT

Bedah
Tranplantasi rambut
Reduksi kulit kepala atau flap rotasi

Alopesia Areata
Kebotakan (lokal)
berbentuk oval atau
bundar
Umumnya di scalp
Non-sikatriks, folikel
utuh, rambut dpt
tumbuh kembali
Awitan biasanya
pada dewasa muda
Prevalens: 1,5%

Patogenesis
Etiologi
Penyakit otoimun spesifik-organ kronik
Keterkaitan dengan peny otoimun lain
Penyakit tiroid otoimun
Poliendokrinopati otoimun

Sel T otoreaktif terhadap folikel rambut dan kuku


Folikel anagen mengalami transformasi cepat
menjadi katagen lalu telogen
Sel punca folikel tidak terkena. Folikel rambut
utuh
Rambut uban sering tidak terkena

Klinis
Durasi
Timbul bertahap dalam beberapa minggu
Lesi dapat multipel
Lesi kadang menetap dan pulih secara perlahan

Asimtomatik
Kelainan kulit
Bercak alopesia berbatas tegas
Exclamation mark hair di tepi lesi

Lokasi semua daerah yang berambut


Derajat
Alopesia areata
Alopesia areata totalis
Alopesia areata universalis

Kelainan kuku pitting nail, kuku kasar, onikomadesis (pemisahan


kuku dari matriksnya)

Exclamation-mark Hair

Penatalaksanaan
Kortikosteroid
Topikal
Intralesi
Sistemik

Siklosporin (kasus berat)


Induksi dermatitis
kontak alergi (DNCB,
SADBE, difensipron)
Fotokemoterapi (PUVA)
Bantuan psikologi
Penyamaran (rambut
palsu)

Telogen Efluvium
Peningkatan transien kerontokan rambut telogen
Percepatan perubahan fase anagen menjadi telogen
Pola reaksi terhadap berbagai faktor stres fisik atau
mental
Endokrin: pascapartum, hipo/hipertiroid
Gizi: defisiensi (biotin, seng, besi, as lemak esensial),
crash diet
Stres fisik: demam, keadaan katabolik (keganasan, inf
kronik), pembedahan
Stres mental: ansietas, depresi
Intoksikasi: vitamin A, Hg, arsen
Obat: inhibitor ACE, levodopa, penghambat beta,
bromokriptin, isotretinoin, dll

Telogen Efluvium

Efluvium Telogen
Kulit kepala N mengandung rambut anagen 80-90%,
katagen 5%, dan telogen 10-15%
Secara normal setiap hari terjadi kerontokan 50-100
helai rambut
Efluvium telogen: kerontokan >N akibat pergeseran
prematur folikel anagen menjadi folikel telogen
Timbul 2-4 bln setelah faktor pemicu. Pulih dalam
beberapa bulan setelah pemicu hilang
Dapat menjadi kronik tetapi berpotensi pulih. Jarang
>50%
Jika menetap patologi lain? (pattern hair loss,
malfungsi tiroid)

Diagnosis & Tata Laksana


Diagnosis
Anamnesis: faktor pemicu 2-4 bulan
sebelumnya
Pemeriksaan Fisik: kerontokan difus,
kulit kepala N

Lab: bila diperlukan (CBC, kadar besi,


TSH, RPR, ANA, dsb)
Tidak ada terapi spesifik
Reassurance

Efluvium Anagen
Terjadi karena gangguan terhadap folikel rambut yang
mengganggu aktivitas mitotik dan metabolik
Inhibisi atau terhentinya pembelahan sel di matriks
rambut menyebabkan batang rambut menipis &
lemah fraktur oleh trauma minimal & kegagalan
total pembentukan rambut rambut anagen putus di
dalam folikel atau setinggi scalp rontok tanpa akar
Pemicu
Radiasi terhadap kulit kepala
Malnutrisi protein berat
Alkylating agents: busulfan, karboplatin, klorambusil,
karmustin, mekloretamin, nitrogen mustard, prokarbazin,
dsb

Klinis & Tata Laksana

Kulit kepala normal


Rambut rontok secara difus dan luas
Rambut putus setinggi scalp
Dapat mengenai alis, bulu mata, janggut,
rambut tubuh lainnya
Kuku: transverse banding/ridging
Rambut tumbuh stlh pemicu hilang
Belum ada tindakan pencegahan yang efektif
Terapi: rambut palsu

Alopesia Sikatrisial (LE)

Folikulitis Dekalvans Akne


Keloidalis

Hirsutisme
Pertumbuhan berlebihan
rambut pada wanita di
tempat di mana rambut
berada di bawah
pengaruh androgen
Pengaruh faktor
keluarga, etnik, dan ras
Androgen mendorong
perubahan rambut velus
menjadi terminal di
folikel peka-androgen

Etiologi Hirsutisme

Hirsutisme
Gejala virilisasi (kerontokan berpola, akne,
suara berat, massa otot , klitoromegali,
libido
Amenorea atau perubahan haid
Hipertensi awitan baru
Pertumbuhan rambut terminal di wajah,
dada, abdomen, punggung atas, bahu
Gejala sindr. Cushing
Pemeriksaan lab (hormon): testosteron,
DHEA, prolaktin, dsb

Hirsutisme

Tata Laksana
Terapi kosmetik
Bleaching
Penghilangan: mencukur, waxing, elektrolisis, laser

Penurunan berat
Obesitas menyebabkan SHBG dan kadar
testosteron bebas

Konsultasi endokrinologik
Terapi antiandrogen sistemik
Spironolakton, siproteron asetat, finasterid
Kontrasepsi oral
Bromokriptin (untuk prolaktinoma)

Hipertrikosis
Pertumbuhan (kepadatan,
panjang) berlebihan melebihi
batas normal sesuai usia,
ras, jenis kelamin di daerah
non-sensitif androgen
Mungkin
generalisata/universal atau
lokalisata
Mungkin berupa lanugo,
rambut velus, atau rambut
terminal
Tata laksana
Cari etiologi
Kosmetik (spt hirsutisme)

Etiologi Hipertrikosis

TIME IS
UP

Wake up guys!

Anda mungkin juga menyukai