Anda di halaman 1dari 20

 Alopesia androgenik  tipe non sikatriks

 Onset pada laki-laki (50%), perempuan (50%)


dekade ketiga dan keempat
 onset penyakit mulai masa pubertas dan
merupakan suatu kelainan genetik autosomal
dominan
 Alopesia androgenik  perubahan secara
progresif dari folikel rambut terminal yang
berubah ke dalam bentuk folikel rambut vellus
seperti suatu proses pembentukan
miniature(miniaturization) yang pindah tempat
 Alopesia androgenik  tidak diketahui
secara primer dihubungkan dengan
metabolisme androgen pada kulit, folikel dan
lobus-lobus sebaseus
 Faktor predisposisi ras dan keluarga yang

secara umum diasumsikan bahwa itu faktor


genetik, meskipun masih tidak dikenali.
 Genetik
 Riwayat keluarga, dapat dikenal berdasarkan

pada aktivitas 17 hidroksisteroid, bila


kadarnya rendah rambut tetap terpelihara
 Riwayat keluarga pada ibu biasanya suatu

faktor prognosis yang buruk, merupakan


predisposisi perkembangan dini dari alopesia
dan cepatnya perjalanan progresif alopesia.
 Umur

 Bukanpenyebab pasti namun secara


normal penipisan rambut pada
dihubungkan dengan umur
 Peranan Hormon Androgen
 Tidak diketahui apakah disebabkan

kelebihan hormon dihidrotestosteron


 Androgen lebih poten yang mempengaruhi

siklus pertumbuhan rambut


 Androgen yang lebih poten dan 17 hidroksisteroid
diperlukan untuk penggabungan pada reseptor
androgen afinitas tinggi sehingga terbentuk
kompleks reseptor androgen-androgen
bergabung ke elemen DNA dan mempengaruhi
kerja RNA polymerase selanjutnya sintesis
protein bagi pertumbuhan ataupun kehilangan
rambut
 Memanjangnya fase telogen dan
memendeknya fase anagen dari pertumbuhan
rambut
 Pemendekan dari fase anagen ini dengan

sendirinya akan memendekkan pertumbuhan


rambut
 3 faktor yang terlibat :
1. Penentuan genetik
2. Umur
3. Hormon androgen
Ketiga faktor ini saling berkaitan satu sama
lain dengan kecenderumgan terbesar 
penurunan gen autosomal dominan baik
homozigot maupun heterozigot
 Pengantian dari rambut-rambut terminal menjadi
rambut yang lebih halus secara progresif yang
mana pada akhirnya tampak lebih halus, pendek
dan tidak berpigmen
 Laki-laki
Penggantian rambut terminal menjadi yang lebih
kecil terjadi secara khusus dalampola tersendiri
 mengecualikan pinggir kepala posterior dan
lateral, terutama pada kasus lanjut dan umur
lebih tua
Pola  tipe Hamilton yang mengklasifikasikan
kebotakan didasarkan pada reseksi frontal dan
frontoparietal serta penipisan pada verteks
 Pola  tipe Hamilton yang
mengklasifikasikan kebotakan didasarkan
pada reseksi frontal dan frontoparietal serta
penipisan pada verteks
 Wanita

Folikel yang pertama pada daerah


frontovertikal, sebagian pada daerah verteks
Alopesia difus dengan gambaran khas berupa
penggantian rambut terminal menyerupai
vellus tersebar di beberapa tempat
permukaan kepala yang tetap masih diselingi
dengan rambut yang masih normal
 Diameter rambut menjadi lebih halus kurang
ketebalannya tampak sebagai kebotakan
yang dikenal dengan Ludwig tipe.
Pola ini membedakan atas alopesia ringan,
sedang dan berat
 Histopatologi
Paling dini pada  degenerasi basofilik
perivaskuler daerah tertentu pada 1/3 lebih
rendah dari pembungkus jaringan konektif
folikel anagen normal Sklerosis basofilik 
streamers disertai infiltrasi limfohistiositik
perifolikuler pada daerah setingkat duktus
sebaseus
 Sel raksasa berinti banyak di sekitar fragmen
rambut m.erector pili menurun ukurannya
folikel pendek dan kecil dengan beberapa
folikel terminal
 Ukuran folikel berkurang ,diameter batang

rambut 0,04 dan 0,06 mm sedangkan


diameter normal 0,08 mm
 Trichogram
Selembar rambut yang dicabut  dinilai
siklus pertumbuhan rambut, diameter rambut
dan ada tidaknya trichodystrophy
Umumnya ditemukan rasio anagen-telogen
terbalik, di mana terdapat peningkatan
rambut telogen 20-35% dari rambut kepala
sedangkan normal <20 %
tampak ukuran rambut bervariasi dan
pigmentasi rambut.
 Biopsi kepala potongan horizontal
Rasio anagen-telogen terbalik
 Pemeriksaan Laboratorium

androgen dehidriepiandrosterone
sulfate(DHEAS), testosterone dan
androsteredion ditemukan suatu
peningkatan kadar(hiperandrogenemia)
 Gambaran klinis khas  kehilangan dan
kerontokan rambut di mana terjadi
perubahan dari rambut terminal menjadi
rambut yang menyerupai vellus sehingga
rambut tampak lebih halus dan membentuk
pola-pola tersendiri yang berbeda
 Anamnesis riwayat penyakit dan anamnesis

keluarga serta onset terjadinya penyakit 


mendukung diagnosis
 Prinsip medik  obat-obatan anti androgen
yang ditujukan pada diidotestosteron untuk:
 menurunkan produksi androgen pada

sumbernya dengan pemberian obat


glukokortikoid(prednison)atau dengan
estrogen
 Menghambat pengikatan dihidrotestosterone

pada tempat-tempat reseptor androgen


finasteride dan spironolakton
 Rambut Artifisia dengan mempergunakan
wig/rambut palsu, hair image
 Pembedahan dengan jalan transplantasi

rambut

Anda mungkin juga menyukai