Anda di halaman 1dari 8

TIMPANOSKLEROSIS

Ikhya’ Izatus Zahro1, Sarwasri Fajra Nugrahaeni1, Rima Amalia1, Martdwitanti Ajeng
Kumalaningtyas1
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Jl. Ahmad Yani, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia.

ABSTRAK

Timpanosklerosis adalah penyakit umum yang mempengaruhi telinga tengah dan membran
timpani yang mana merupakan komplikasi dari otitis media. Peradangan menyebabkan penebalan di
membrane timpani yang melalui tiga fase berturut-turut, yaitu cedera awal fibril kolagen (hialinisasi),
invasi fibroblastik, dan kalsifikasi atau bisa saja osifikasi. Sebagian besar kasus timpanosklerosis terjadi
di lapisan fibrosa tengah drum. Penyakit telinga kronis diduga merangsang peningkatan jumlah sel di
telinga. Patofisiologi timpanosklerosis dan jaringan parut berhubungan tetapi tidak identik. Beberapa
dokter akan memberi tahu pasiennya bahwa mereka melihat banyak “bekas luka” di gendang telinga
mereka, padahal yang mereka lihat sebenarnya adalah bukti timpanosklerosis. Timpanosklerosis akan
menimbulkan gejala berupa gangguan pendengaran konduktif akibat progresifitas dari proses kalsifikasi
pada membran timpani.

Keyword: Timpanosklerosis, Intratimpani, Gangguan Pendengaran Konduktif

DEFINISI Tympanosclerosis (TS) adalah

Timpanosklerosis adalah hialinisasi penyakit umum yang mempengaruhi telinga

dan kalsifikasi di lapisan fibrosa membran tengah dan membran timpani (TM).

timpani. Tampak sebagai plakat putih Sementara etiologi untuk TS belum

berkapur. Sebagian besar, tetap dijelaskan, diterima secara luas bahwa TS

asimtomatik. Hal ini sering terlihat pada adalah komplikasi sekunder dari otitis

kasus otitis media serosa sebagai media akut dan kronis. Karakteristik

komplikasi dari selang ventilasi. patologis khas TS adalah aseluler hyalin

Timpanosklerosis sebagian besar dan endapan kalsifikasi yang terakumulasi

mempengaruhi membran timpani tetapi di TM dan submukosa telinga tengah

dapat juga melibatkan ligamen, sendi melalui tiga fase berturut-turut, yaitu cedera

ossicles, tendon otot dan lapisan submukosa awal fibril kolagen, invasi fibroblastik, dan

celah telinga tengah, dan mengganggu kalsifikasi sesekali terjadi osifikasi (Yan, et

konduksi suara (Dhingra, et al., 2018). al., 2014).

15 | ISSN: 2721-2882
Penyakit membran timpani dengan sebanyak 24% - 52% pada pasien dengan

suatu proses patologik primer dapat otitis media. (Arslan, et al., 2012).

menimbulkan gambaran fisik. Membran Menurut penelitian yang dilakukan

timpani dapat menebal akibat peradangan. Sinem, et al timpanosklerosis ditemukan

Diapati pula berbercak-bercak putih tebal bilateral pada 48.1 % pasien, tipe terbuka

atau menjadi putih dan tebal seluruhnya sebanyak 94.0 %, berlokasi pada

akibat timbunan kolagen yang terhialinisasi posteroinferior membran timpani 35.2 %

pada lapisan tengahnya sebagai akibat dan epitimpani 53.7 %. Gejala penyerta

peradangan terdahulu (Adams, et al., 2002). termasuk pada semua pasien (konduktif

94.4 %), diikuti tinnitus 27.8 %, dan otalgia

EPIDEMIOLOGI 25.9 % pasien. Ditemukan juga bahwa

Timpanosklerosis telah maleus adalah tulang sering terkena, baik

didokumentasikan sebanyak 11% di terisolasi (29.6 %) maupun melibatkan

Tanzania dan 28% di Ethiopa. Laporan dari incus (33.3 %). (Sinem et al., 2019).

US pada tahun 1970 dan tahun 1980 juga

melaporkan insidensinya sebanyak 30% - PATOFISIOLOGI

40%. Insiden timpanosklerosis Beberapa Sebagian besar kasus

penulis menyampaikan bahwa timpanosklerosis terjadi di lapisan fibrosa

timpanosklerosis merupakan proses yang tengah membran timpani. Penyakit telinga

akan berlangsung setelah tindakan operasi. kronis diduga merangsang peningkatan

Sementara penulis lainnya menyatakan jumlah sel di telinga. Sel yang banyak ini

bahwa timpanosklerosis merupakan produk adalah jenis yang sama yang terlihat pada

akhir dari inflamasi. (Bedri, et al., 2017). jaringan parut. Kekakuan — kurangnya

Insidensi timpanosklerosis gerakan saat telinga dimanipulasi dengan

dilaporkan sebanyak 7% - 33% , otoscopic pneumatik — berasal dari

sementara frekuensi miringosklerosis akumulasi sel-sel ini secara berlebihan.

Patofisiologi timpanosklerosis dan jaringan

16 | ISSN: 2721-2882
parut berhubungan tetapi tidak identik. berbentuk oval yang jauh lebih besar,

Beberapa dokter akan memberi tahu berwarna putih, akan muncul di telinga.

pasiennya bahwa mereka melihat banyak (Rensink, 2012)

"bekas luka" di gendang telinga mereka,

padahal yang mereka lihat sebenarnya MANIFESTASI KLINIS

adalah bukti adanya timpanosklerosis. Timpanosklerosis secara klinis

Gendang telinga yang normal dan ditandai dengan perubahan hialin atau

sehat bersifat tembus cahaya sehingga kalsifikasi pada membran timpani, biasanya

sering dapat mengidentifikasi fitur anatomi dengan bentuk horseshoe atau tapal kuda.

di ruang telinga tengah, seperti sendi Hal ini disebabkan karena adanya

incudostapedial. Timpanosklerosis sering hialinisasi dari fibrous dan serat elastis pada

menghilangkan sifat tembus gendang lamina propia dari membran timpani

telinga. Dalam banyak kasus (gambar 1). Progresifitas dari hialinisasi

timpanosklerosis, jaringan memiliki dan kalsifikasi membran timpani ini sendiri

penampilan kasar seperti kulit, dan semua akan menimbulkan gejala berupa gangguan

aspek yang bersifat tembus cahaya hilang. pendengaran konduktif. (Milojević, et al.,

Jika telinga ini juga mengalami gangguan 2012).

pendengaran konduktif yang signifikan, Selain gangguan pendengaran,

timpanogram datar, dan kekakuan, semua kebanyakan pasien timpanosklerosis juga

indikator mengarah ke timpanosklerosis. mengalami kondisi telinga kering dalam

Pada kasus timpanosklerosis ringan, waktu yang lama dan tidak menyadari

pengerasan telinga tidak terlalu besar, adanya gangguan pendengaran yang

seringkali hanya berupa bercak putih kecil signifikan sampai rantai ossicular

berbentuk oval di kuadran kanan atas terpengaruh.

telinga, dan kemungkinan besar pasien

tidak akan menyadarinya. Pada kasus

timpanosklerosis yang lebih parah, zona

17 | ISSN: 2721-2882
terbatas, namun CT dapat berguna jika

adanya plak yang matur. Pemeriksaan

menggunakan endoskopi pada

timpanosklerosis juga menunjukkan tanda

khas berupa plak putih dalam membran

timpani yang terisi udara (gambar 2). Pada

pemeriksaan histologi dapat ditemukan


Gambar 1. Proses hialinisasi dan kalsifikasi
infiltrat fibrosa, degenerasi hialin dan
dari fibrous dan serat elastis pada lamina
propia dari membran timpani. kalsifikasi serta adanya reaksi giant cell

(gambar 3).
Hal ini dapat disebabkan oleh
Penemuan pada telinga yang tidak
mukosa telinga tengah yang secara
dicurigai juga penting. Miringosklerosis
ekstensif terlibat dalam timpanosklerosis,
biasanya ditemukan secara random, dimana
yang mengakibatkan sekresi lendir tertekan.
plak kalsifikasi terlihat saat pemeriksaan
(Dong, et al., 2019)
otomikroskopik. (Tukaj, et al., 2014).
Manifestasi klinis lain berupa
Pada timpanosklerosis, jika tulang
gejala otorrhea dan ketidakstabilan dalam
pendengaran ikut terkena maka dapat
berjalan yang dapat mengganggu aktivitas
menyebabkan ketulian. Biasanya ketulian
sehari-hari hanya terjadi pada sebagian
yang terlihat adalah tuli konduksi yang
kecil pasien timpanosklerosis. (Milojević,
dapat menghasilkan gap hantaran tulang –
et al., 2012)
udara sekitar 25-45 dB. Kadang dapat tuli

campuran jika terdapat kerusakan pada


DIAGNOSIS
koklea. Juga diasumsikan bawa tipe agresif
Secara umum, anamnesis,
dari timpanosklerosis dapat menyebabkan
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
tuli sensorineural dengan cara melibatkan
audiologi digunakan untuk diagnosis.
kapsul otikum. (Ibrahim, et al.,
Gambaran radiologi mungkin hasilnya

18 | ISSN: 2721-2882
2018). perbesaran 20x menunjukkan adanya reaksi
giant cell.

DIAGNOSIS BANDING

Pada timpanosklerosis, pengerasan

membran timpani terjadi karena adanya

kalsifikasi, yang biasanya muncul sebagai

lesi seperti plak putih, melibatkan daerah

bagian membran timpani atau telinga

tengah. sehingga sering didiagnosis sebagai


Gambar 2. plak putih dalam membran
timpani yang terisi udara pada pemeriksaan kolesteatoma, yaitu kista yang mengandung
endoskopi. keratin, yang seringkali tampak putih dan

bulat, seperti pada lesi ini. Pada beberapa

kasus timpanosklerosis juga bisa

didiagnosis banding dengan Otitis Media

Supuratif Kronis. Perbedaanya dengan

timpanosklerosis yaitu kekakuan yang

terjadi di membran timpani. Pada OMSK


(a)
kekakuan dan tekanan yang meningkat

pada membran foramen rotundum

mengakibatkan kurangnya pendengaran

sensorineural. Untuk kepentingan operasi,

timpanosklerosis harus dibedakan dari

(b) otosklerosis dengan pemeriksaan otoskopi.

Gambar 3. (a) pemeriksaan mikroskop Pada pemeriksaan otoskopi


cahaya (10x) dengan hapusan hematoxylin timpanosklerosis, membran timpani tampak
dan eosin. terlihat infiltrat fibrosa,
degenerasi hialin dan kalsifikasi. (b)
suram seluruhnya dan didapatkan riwayat

19 | ISSN: 2721-2882
OMK berulang. Sedangkan pada pemulihan pendengaran paling buruk. Oleh

pemeriksaan otoskopi otosklerosis akan karena itu, ahli bedah perlu

tampak gambaran Schwartze sign (area mempertimbangkan dengan cermat

kemerahan pada membran timpani). perlunya pembedahan dan

(Munilson, et al., 2015) mengkomunikasikan pro dan kontra

pembedahan dengan pasien. (Dong, et al.,

KOMPLIKASI 2019)

Gangguan pendengaran jarang

terjadi, tetapi dapat terjadi jika plaknya KESIMPULAN

besar atau melekat pada struktur lain. Timpanosklerosis adalah hialinisasi

Gangguan pendengaran konduktif dapat dan kalsifikasi di lapisan fibrosa membran

terjadi dengan penyakit intratimpani. timpani. Tampak sebagai plakat putih

Keparahan tergantung pada keterlibatan berkapur. Insidensi timpanosklerosis

telinga tengah dan bagaimana rantai okular dilaporkan sebanyak 7% - 33% ,

dipengaruhi. (Shim, et al., 2016) sementara frekuensi miringosklerosis

sebanyak 24% - 52% pada pasien dengan

PROGNOSIS otitis media. Sebagian besar kasus

Perawatan bedah timpanosklerosis timpanosklerosis terjadi di lapisan fibrosa

mengarah pada hasil yang baik terlepas dari tengah membran timpani. Timpanosklerosis

lokasi dan sejauh mana proses yang secara klinis ditandai dengan gangguan

mempengaruhi telinga tengah. Namun, pendengaran konduktif akibat progresifitas

hasil yang sangat baik diperoleh pada proses hialiniasai dan kalsifikasi.

sekelompok pasien dengan footplate stapes Pemerikasaan otoskopi biasa digunakan

mobile dan adanya suprastruktur. untuk menegakkan diagnosis

Sedangkan pada pasien timpanosklerosis timpanosklerosis. Komplikasi pada

dengan fiksasi stapes biasanya memiliki timpanosklerosis terjadi bergantung pada

risiko pembedahan tertinggi dan hasil derajat keparahan. Perawatan bedah

20 | ISSN: 2721-2882
memberikan hasil yang baik terlepas dari 2017;26(6):961–966. DOI 10.
17219/acem/68984
lokasi dan sejauh mana proses yang
Dhingra PL., Dhingra S. & Dhingra, D. 2018.
Diseases of Ear, Nose and Throat &
mempengaruhi telinga tengah. Head and Neck Surgery, 7th ed. India:
Elsevier

Dong, Z., Zhou, M., Ye, G. Ye, J., Xiao M.


DAFTAR PUSTAKA Development and Validation of a
Clinical Score for Predicting the Risk
Adams, G. L., Boies, L. R. dan Higler, P. A. of Tympanosclerosis Before Surgery.
2002. Boies: buku ajar penyakit THT Ear, Nose & Throat Journal. 2019: 1 -
(Boeis fundamentals of otolaryngology). 9. DOI: 10.1177/0145561320951676
Edisi ke-6. Jakarta: EGC
Kikkawa S, Kubo K, Kawano H, Komune S.
Ahmad, R., Beigh, Z., Maqbool, T. Revised Efficacy of Pre-Operative Computed
grading system of tympanosclerosis. Tomography Evaluation of the
Egyptian Journal of Ear, Nose, Throat Tympaniccavity for Hearing
and Allied Sciences. 2017: 23-25. Improvement After Stapes Surgery for
doi.org/10.1016/ j. ejenta.2016.12.002 Tympanosclerosis with Stapes Fixation.
J Laryngol & Otology. 2015;
Ahmed, A., Sharma, SC. Middle Ear Risk Index 129(S2):S27-S32. doi:10.1017
[MERI] as Prognostic Factor in /S0022215114002345
Tympanomastoidectomy with
Tympanoplasty. Madridge Journal of Koc S, Kiyici H, Toker A, Soyalic, H., Aslan,
Otorhinolaryngology. 2016; 1(1): 15- H., Kesici H. & Karaca, Z. I. The
22. doi: 10.18689 /mjol-1000103 Effect of Melatonin and Vitamin C
Treatment on the Experimentally
Asarkar A, Gosavi S. Tympanosclerosis – a Induced Tympanosclerosis: Study in
Beginner’s Worry: a Case Series and Rats. Braz J Otorhinolaryngol 2017;
Review of Literature Otolaryngology. 83: 541-545.
2013; 3:133. doi:10.4172/2161 -
119X.1000133 Milojević M, Djerić D, Bijelić D. Prognostic
significance of tympanosclerotic
Aslan H, Katilmis¸ H, Oztu¨rkcan S, Ilknur AE, plaques localization and their
Bas¸og˘lu S. Tympanosclerosis and morphological and histological
Our Surgical Results. Eur Arch characteristics for the outcome of
Otorhinolaryngol. 2010;267(5) :673- surgical treatment. 2012; 69(2): 190–
677. doi:10.1007/s00405 -009-1099-0 194. DOI:10.2298 /VSP100815005M.

Barry, JY., Reghunathan, S., Jacob, A. Rensink, Michael J. MD Through the Otoscope:
Tympanosclerosis Presenting as Mass: The mysterious tympanosclerosis, The
Workup and Differential. Case Reports Hearing Journal: January. 2012 -
in Otolaryngology. 2016: 1-3. Volume 65 - Issue 01 - p 6
dx.doi.org/10.1155/2016/9821493 doi:10.1097/01.HJ.0000410386.88647.
89
Bedri E-H, Teferi N, Redleaf M. Stapes Release
in tympanosclerosis. Otology & Saki, N., Jahani, M., Samarbaf, A., Kaydani, G.
Neurotology. 2018;39(2): 184 -188. A., Nikakhlagh, S., Kenani, M.,
doi:10.1097 Mogehi, S. Correlation Between
Tympanosclerosis and Helicobacter
Burkiewicz, MS., Kuczkowski, J., Przybyła, T., pylori. Jundishapur J Microbiol. 2015;
Grdeń M., Starzyńska A., Pawełczyk T. 8: 16069.
Gene expression profile of collagen
types, osteopontin in the tympanic Watson, R., Preedy, V & Zibadi, S. 2018.
membrane of patients with Polyphenols: Mechanisms of action in
tympanosclerosis. Advances in Clinical Human Health and Disease. 2nd
and Experimental Medicine.

21 | ISSN: 2721-2882
Edition. Academic Press. PLoS ONE. 2014;9(10):e111620 DOI:
ISBN:9780128330070 10.1371/ journal. pone. 0111620

Yan, W., Li, J., Chai, R, Guo, W., Xu, L., Han,
Y., Bai, X. & Wang, H. e. Combining
Use of Captopril and Losartan
Attenuates the Progress of
Streptococcus pneumoniae- Induced
Tympanosclerosis through the
Suppression of TGF-b1 Expression.

22 | ISSN: 2721-2882

Anda mungkin juga menyukai