Anda di halaman 1dari 44

DIVISI OTOLOGI

SMF. ILMU KESEHATAN THT-KL


FK USU/RSUP. H. ADAM MALIK
MEDAN
INFEKSI TELINGA TENGAH
ANATOMI TELINGA
PERFORASI MEMBRAN TIMPANI
Perforasi membran timpani sering terjadi, kebanyakan tidak
berkomplikasi dan menyebabkan infeksi.
Terutama pada penderita dengan disfungsi tuba eustachius.
Perforasi kecil miringoplasti.
Perforasi lebih besar - timpanoplasti.
PERFORASI MEMBRAN TIMPANI
MIRINGITIS BULLOSA
Miringitis bullosa adalah inflamasi membran timpani dan
kulit liang telinga sekitarnya dengan bulla terisi serum atau
darah.
Bakteri patogen sama seperti otitis media, umumnya
Streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenzae dan
Moraxella catarrhalis.
Pada fase awal, tampak erupsi vesikular atau bullosa pada
membran timpani , kemudian bertambah besar dan terisi
cairan serous atau darah.
Pengobatan: analgetik, eritromisin dan dapat diberikan tetes
telinga antibiotik
MIRINGITIS BULLOSA
OTITIS MEDIA AKUT (OMA)
Otitis media akut (OMA) adalah inflamasi akut pada telinga tengah.
Inflamasi ini berlangsung antara beberapa jam tetapi kurang dari 6
minggu.
Penyebab inflamasi biasanya infeksi (virus, bakteri dan jamur),
etiologi lain seperti autoimun, neoplastik, traumatik, dan metabolik.
Virus paling sering: coronavirus, influenza tipe A, adenovirus, dan
parainfluenza.
Bakteri paling sering: Streptococcus pneumoniae, haemophilus
influenzae, moraxella catarrhalis.
Penyebab jamur: aspergillus dan candida sp.
Manifestasi klinis: otalgia, pendengaran berkurang dan
demam.
Jika membran timpani ruptur, otore purulen dijumpai.
Otoskopi menunjukkan membran timpani eritematosa
yang kadang bulging atau ruptur dengan cairan puluren.
Timpanometri impedance: flat timpanogram dan
hilangnya refleks akustik.
Tes audiometri tuli konduktif.
OMA dibagi atas 4 stadium: HIPEREMIS, EKSUDATIF,
SUPURATIF, dan RESOLUSI, tergantung waktu dan respon
inflamasi.
Respon hiperemis terjadi akibat masuknya antigen dari
nasofaring melalui tuba eustachius ke telinga
tengah/mastoid dan melalui perforasi gendang telinga.
Respon hiperemis dasar oleh antigen ditandai dengan
membran timpani dan mukosa telinga tengah hiperemi dan
oedem, melibatkan tiga lapisan membran timpani.
Jika respon inflamasi awal tidak cukup untuk eradikasi
antigen, proses eksudasi terjadi.
STADIUM HIPEREMIS
Pada stadium supurasi, hanya terjadi pada infeksi bakteri.
Pada proses ini, respon imunologi merusak bakteri yang
masuk oleh makrofag, mengakibatkan kumpulan cairan
purulen di belakang membran timpani.
Ruptur membran timpani terjadi selama proses ini.
Jika proses akut telah sembuh, jika masih ada perfusi steril,
akan terbentuk otitis media efusi.
Riwayat onset akut dari tanda dan gejala: biasanya
tiba-tiba dengan onset gejala dan tanda inflamasi
serta efusi telinga tengah
Tanda-tanda adanya efusi telinga tengah:
Bulging membran timpani
Terbatas atau hilangnya mobilitas membran timpani
Air fluid level pada membran timpani
Otore
Tanda dan gejala inflamasi telinga tengah:
Membran timpani hiperemis
Otalgia
DIAGNOSIS
Medikamentosa
Analgesik dan antipiretik
Nasal dekongestan
Antibiotika:
Ampisilin (50 mg/kg/hari) dibagi dalam 4 dosis
Amoksisislin (40mg/kg/hari) dibagi dalam 3 dosis
Pasien yang alergi dengan ampisilin dapat
diberikan eritromisin (50mg/kg/hari) dibagi
dalam 4 dosis
PENGOBATAN
OPERASI
Miringotomi:
Insisi membran timpani ventilasi telinga tengah, drainase cairan
telinga tengah, ataupun mengambil biakan.
Prosedur ini dilakukan dibawah mikroskop, operasi dapat dengan
anastesi lokal atau umum. Insisi dibuat lurus melengkung 2 mm
dari tepi membran timpani pada kuadran anteroinferior atau
posteroinferior.
OTITIS MEDIA EFUSI (OME)
Otitis media efusi (OME) disebut juga otitis media serosa, adalah
kumpulan cairan serous atau mukoid (nonpurulen) di telinga tengah.
OME tidak dapat dikelompokkan menurut durasi waktu. OME dapat
sembuh dalam beberapa jam.
Mekanisme terkumpulnya cairan akibat inflamasi kronis telinga
tengah dan disfungsi tuba eustachius.
OME terdiri atas cairan steril yang jarang dijumpai infeksi bakteri.
Disfungsi tuba eustachius menyebabkan pertukaran udara tidak
adekuat ke dalam telinga tengah, meningkatnya tekanan negatif
telinga tengah dan transudasi yang gagal bersih.
Disfungsi tuba eustachius akibat gangguan inflamasi,
kelaianan muskular dan faktor anatomis.
Pada anak-anak, tuba eustachius lebih pendek, lebih
fleksibel, dan lebih horizontal dibandingkan dewasa, karena
itu lebih sering terjadi OME pada anak.
Disfungsi bisa diakibatkan palatozkisis atau miopati.
Inflamasi ini menyebabkan edema mukosa dengan produksi
mukus.
Manifestasi klinik: pendengaran berkurang, telinga terasa
penuh dan autofoni.
Pemeriksaan otoskopi: gelembung udara (air bubble).
Pemeriksaan audiometri: tuli konduktif.
Timpanometri: kurva flat dengan volume liang telinga
normal dan tidak ada refleks.
CT Scan atau MRI: opasifikasi telinga tengah dan erosi septa
mastoid.
Manifestasi patologik: kumpulan cairan serous atau mukoid
dengan vikositas berbeda pada telinga tengah dan sel udara
mastoid.
OME yang lama dapat terjadi atrofi membran timpani
disertai fiksasi dan erosi tulang.
OTITIS MEDIA KRONIS (OMK)
Otitis media kronis (OMK) adalah proses inflamasi di telinga
tengah yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
OMK akibat disfungsi tuba eustachius jangka panjang, dengan
aerasi telinga tengah yang sedikit, serangan otitis media akut
berulang, infeksi telinga tengah menetap, atau stimulus
inflamasi kronis lainnya.
OMK dibagi atas aktif, inaktif dan inaktif dengan reaktivasi
frekuen.
Klasifikasi menurut Nadol:
OMK aktif
Dengan kolesteatoma
Tanpa kolesteatoma
OMK inaktif
Dengan perforasi
Dengan kantong retraksi
Otitis media adhesif
Dengan fiksasi tulang atau resorbsi
OMK inaktif dengan reaktivasi frekuen
OMK aktif dengan kolesteatoma
Kolesteatoma adalah proses erosi oleh epithelium skuamosa
yang terperangkap yang menghasilkan deskuamasi debris
keratin.
Insiden 3 per 100.000 pada anak-anak dan 9,2 per 100.000
pada dewasa dimana laki-laki > perempuan.
Kolesteatoma dibagi atas kongenital dan didapat.
Kongenital kolesteatoma Kongenital kolesteatoma yang luas
Retraksi pars flaksida
Retraksi pars tensa
Kolesteatoma didapat
ETIOLOGI
Sumbatan tuba eustachius (misalnya rhinosinusitis, adenoid
hipertrofi, atau KNF)
Infeksi otitis media yang berulang dan orang tua dengan
riwayat otitis media kronis dengan perawatan yang tidak baik
Kuman aerob Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus
aureus dan basil gram negatif seperti Escherichia coli,
Proteus sp., dan Klebsiella sp.
Kuman anaerobik Bacteroides sp. dan Fusobacterium sp.
Jamur Aspergillus sp. dan Candida sp.

Invasi epitel skuamosa dari liang telinga dan membran timpani ke
telinga tengah melalui perforasi marginal atau perforasi atik.
Jika mukosa telinga tengah terganggu karena inflamasi, infeksi atau
trauma karena perforasi membran timpani, mucocutaneus junction
secara teori bergeser ke kavum timpani.
van Blitterswijk dkk : CK 10 merupakan intermediate filament
protein dan marker untuk epitel skuamosa.
PATOGENESIS
Telinga tengah normal dilapisi oleh epitel kolumnar bersilia
di bagian anterior dan inferior kavum timpani serta epitel
kuboidal di bagian tengah dari kavum timpani dan di atik
Kombinasi dari material keratin dan stratified squamous
epithelium merupakan diagnosis patologik untuk
kolesteatoma
Adanya epitel skuamosa di telinga tengah adalah abnormal
HISTOLOGI
GEJALA KLINIS DAN TANDA
GEJALA KLINIS
Telinga berair
Gangguan pendengaran
Perdarahan
TANDA
Perforasi atik atau marginal
Retraction pocket
Kolesteatoma
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan otoskopi
Pemeriksaan audiologi
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan mikrobiologi

1

2
3
4
5

DIAGNOSIS
Foto polos mastoid
DIAGNOSIS BANDING
Granuloma kolesterol lesi kistik berdinding tipis kuning kecoklatan
yang berisi kumpulan kristal kolesterol yang timbul sebagai reaksi
terhadap benda asing di dalam sel mastoid akibat disfungsi tuba
Otitis media tuberkulosis nyeri, sekret yang berbau, perforasi yang
terus membesar, dan berkurangnya pendengaran, terutama pada
penderita TB paru
KOMPLIKASI
INTRATEMPORAL
Mastoiditis
Petrositis
Paralisis fasialis
Labirinitis


INTRAKRANIAL
Abses ekstradural
Abses subdural
Meningitis
Abses otak
Tromboflebilitis sinus lateralis
Hidrosefalus otitis
PENATALAKSANAAN
Prosedur operasi untuk pembedahan kolesteatoma:
1. Atikotomi = epitimpanotomi atau timpanotomi anterior
2. Canal wall down procedures
a. Radical Mastoidectomy
b. Modified Radical Mastoidectomy
PENATALAKSANAAN



MASTOIDITIS
Mastoiditis suatu proses inflamasi dari sel udara mastoid,
disebabkan oleh infeksi bakteri pada prosesus mastoid,
suatu tulang yang menonjol dibelakang telinga dan
merupakan bagian dari tulang temporal.
Biasanya terjadi setelah otitis media akut komplikasi.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
Sel-sel mastoid yang terlibat
Anatomi telinga
Virulensi bakteri dan resistensi terhadap bakteri
tersebut:
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae,
Moraxella catarrhalis, Staphylococcus aureus,
Pseuodomonas aeruginosa, Klebsiella, Escherichia coli,
Proteus, Prevotella, Fusobacterium, Porphyromonas,
Bacteroides, Mycobacterium species
Daya tahan tubuh penderita
Keadaan gizi
Mastoiditis terbagi dua, yaitu :
1. Mastoiditis akut
2. Mastoiditis kronik
KLASIFIKASI
Mastoiditis akut merupakan komplikasi dari otitis media
akut.
Mastoiditis akut dapat berhubungan dengan periostitis,
osteitis, atau dapat menjadi kronik.




GEJALA DAN TANDA KLINIS
Demam dan malaise
Eritema dan edema jaringan lunak mastoid
Nyeri dibelakang telinga
Limfadenopati lokal
Daun telinga terdorong ke depan

ABSES YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASTOID
PENATALAKSANAAN

Antibiotik: amoxicillin atau ampicillin.
Chloramphenicol.
Bakteri anaerob metronidazole dapat diberikan.
Mastoidektomi sederhana.
Mastoiditis kronik terjadi akibat penggunaan antibiotik
spektrum luas yang tidak adekuat untuk mengobati penyakit
telinga tengah.
Pseudomonas dan Staphylococcus aureus ditemukan pada
mastoiditis kronik.
Diagnosis:
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan radiologi
Laboratorium
Operasi eksplorasi


MASTOIDITIS KRONIK
PENATALAKSANAAN
Tirah baring
Antibiotik: ampicillin, gentamycin atau chloramphenicol
dan metronidazole
Mastoidektomi
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai