LARING
Disusun oleh:
Langlang Bawono A.W. (G1A219012)
Sinar Ayomi Y.M. (G1A218041)
Pembimbing:
dr. Lusiana Herawati Yammin, Sp.THT-KL
ANATOMI LARING
PEMERIKSAAN LARING
• INDIKASI:
• Batuk kronis, dispnea, distonia, stridor,
perubahan suara, sakit tenggorokan kronis,
otalgia persisten, distagia, epistaksis,
merokok dan alkoholis lama, skrining
karsinoma nasofaring.
• INDIRECT LARINGOSKOPI
• Melihat laring secara tidak langsung menggunakan cermin
dengan cahaya.
• DIRECT LARINGOSKOPI
• Melihat laring menggunakan alat endoskopi (Nasoendoskopi).
INDIRECT LARINGOSKOPI
• ALAT DAN BAHAN:
• Posisi Tegak
• Posisi Killian Komisura posterior
• Posisi tuerck’s Komisura anterior
• Memberikan salam dan Informkonsen kepada pasien
• Terangkan prosedur pemeriksaan kepada pasien
• Meminta kesediaan pasien untuk dilakukan pemeriksaan
• Memasang alat non steril (headlamp dan mengatur posisi
headlamp)
• Cuci tangan pakai sabun sebelum melakukan tindakan.
• Pasien duduk berhadapan dengan dokter
• Posisi pasien sedikit lebih tinggi dari dokter
• Pada faring yang sensitif semprotkan xylocaine terlebih
dahulu dan tunggu 10 menit.
• Hangatkan cermin 37ºC menggunakan lampu spritus
• Meminta pasien menjulurkan lidah sepanjang mungkin
• Pegang ujung lidah pasien dengan kasa steril dengan
menggunakan tangan kiri, Jari I diatas lidah, Jari III
dibawah lidah, dan jari II menekan pipi, Jari IV diatas
dagu dan jari ke V dibawah dagu.
• Pegang cermin dengan tangan kanan
• Masukkan cermin kedalam faring dan ditempatkan di
depan uvula.
• Sinari cermin dengan cahaya lampu kepala.
• Perhatikan radiks lingua, epiglotis, plikaglosoepiglotika,
valekula epiglotika kanan dan kiri.
• Minta pasien mengucapkan huruf “ii…” untuk melihat
lumen laring.
DIRECT LARINGOSKOPI
• ALAT DAN BAHAN
Trakea
• Simetris / tidak?
• Hiperemis / tidak?
• Terdapat edema / tidak?
• Terdapat nodul / tidak?
• Terdapat massa tumor / tidak ?
DAFTAR PUSTAKA
• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan
Kepala Leher Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FK
UI; 2007.