2. Menengah
a. Trakeitis dan trakeobronkitis
b. Erosi trakea dan perdarahan
c. Hiperkapnea
d. Atelektasis
e. Pergeseran pipa trakeostomi
Pasien trakeostomi membutuhkan pengawasan ketat untuk
mencegah terjadinya komplikasi, terutama dalam beberapa hari post-
operasi. Salah satu komplikasi yang paling berbahaya dari trakeostomi
adalah dekanulasi tidak sengaja yang berlangsung sebelum saluran
udara antara kulit dan trakea matang, kira-kira 5 sampai 6 hari setelah
prosedur. jika stoma belum cukup matang, maka jaringan akan saling
tumpang tindih saat tabung trakeostomi dilepaskan. dekanulasi tidak
sengaja sebelum keadaan saluran stabil terbentuk dapat menyebabkan
hilangnya saluran udara. Beberapa yang dapat mempengaruhi pasien
untuk pelepasan tabung secara paksa, termasuk : (a) melonggarkan
tali/ jahitan pengaman tabung trakeostomi. (b) penggunaan tabung
trakeostomi yang panjangnya bisa diatur. (c) batuk yang berlebihan.
(d) seorang pasien yang lebih berat badan dengan saluran memanjang
dari kulit trakea menyebabkan posisi tabung tidak pada semestinya.1,2
f. Obstruksi pipa trakeostomi
g. Emfisema subkutan
h. Aspirasi dan abses paru
3. Lanjut
a. Fistel trakeokutan menetap
b. Stenosis laring atau trakea
c. Granulasi trakea
d. Trakeomalasia
e. Kesukaran dekanulasi
f. Fistel trakeoesofagus
g. Masalah jaringan parut trakeostomi.
h. Infeksi stoma
Trakeostomi dipertimbangkan sebagai luka bersih yang
terkontaminasi. Kejadian infecti yang dilaporkan sangat bergantung
pada kriteria infeksi dalam penelitian individu yang dipertimbangkan.
pada dasarnya, sewaktu tingkat infeksi stomal dilaporkan berkisar
36% oleh Stauffer, Olson, dan Petty (1981), kejadian selulitis dan
purulense secara umum telah dilaporkan sekitar 3% - 8% ( Delayet
dkk, 2006). Infeksi stoma biasaynya muncul sebagai infeksi yang
lambat, sellulitis ringan, atau penggumpalan jaringan. infeksi yang
serius seperti mediastinitis, fasciitis, abscess, dan osteomyelitis
klavikularis jarang terjadi, akan tetapi, ketika itu terjadi, dapat
mengakibatkan hilangnya jaringan trakea, kebororan udara yang
besar, dan pendarahan (Snow, Richardson, and Flint, 1981). 1,2,3
Pelepasan trakeostomi tergantung dari apakah tabung trakeostomi
bersifat sementara atau permanen. Jika bersifat sementara maka trakeostomi dapat
dilepas. Jika tabung trakeostomi bersifat permanen, lubang akan tetap terbuka.
Namun, lubang cenderung menyempit seiring dengan waktu berlanjut. Sehingga
operasi lebih lanjut dibutuhkan untuk memperlebar lubang.1
1.Linda M., Sherif A., Tracheostomies, Springer 2010; Bab 10: 277-299.
2. .Charles G., Durbin Jr., Early Complication of Tracheostomy, Respiratory Care,
Vol. 50, No 4, 2005
3. Scott K., Epstein M.D., Late Compilation of Tracheostomy, Respiratory Care,
Vol. 50, No 4, 2005