Anda di halaman 1dari 23

Hydrocele

Ruben Aprianto
1215050

Pembimbing : dr. Hengky Ham, Sp.B

Fakultas Kedokteran - Universitas Kristen


Maranatha
SMF Ilmu Bedah - Rumah Sakit Immanuel
Bandung
2017
Keterangan Umum
• Nama : Tn. US
• Umur : 66 tahun
• Tanggal daftar : 30 Desember 2016
• Diagnosis : Hydrocele testis sinistra
Anamnesis
• Keluhan utama: Benjolan pada skrotum kiri
• Benjolan muncul sejak 1 tahun yang lalu, sebelumnya tidak ada,
muncul mendadak dengan ukuran bola ping pong. Benjolan dirasakan
makin nyeri bila diistirahatkan, nyeri berkurang saat beraktivitas
namun ukurannya makin besar (terlebih saat mengayuh becak).
Ukuran benjolan saat ini sebesar genggaman tangan, dan tidak
berubah meski diistirahatkan. Benjolan tidak dipengaruhi oleh proses
mengedan, namun membesar bila berdiri lama.
Anamnesis Lanjutan
• Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien belum pernah memiliki keluhan
serupa sebelumnya
• Riwayat Penyakit Keluarga: keluarga pasien tidak ada yang mengidap
penyakit keturunan
• Riwayat Alergi obat : tidak ada
• Riwayat Operasi: tidak ada
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : Compos mentis
• Kesan sakit : -
• BB/TB : 55 kg/ 158 cm
• TTV :
• TD : 110/70 mmHg
• N : 88x/ menit
• R : 20x/ menit
• S : 37,4
• Saturasi 02: 96%
Pemeriksaan Fisik
• Kepala :
• Mata :
• conjunctiva anemis -/-
• Sklera ikterik -/-

• Leher
• KGB tidak teraba membesar
• Thorax :
• Paru : VBS kanan = kiri, ronchi -, wheezing –
• Jantung : Bunyi Jantung Murni S1 S2
• Abdomen :
• datar, soepel, bising usus + normal, nyeri tekan –
• Ekstremitas : dalam batas normal
• Genitalia:
• Penis: bentuk dan ukuran normal
• Scrotum:
• tampak benjolan di scrotum kiri, tanpa masa di lipatan paha.
• Dari hasil palpasi: massa kenyal intrascrotalis, permukaan rata, mobile, nyeri
tekan, dengan ukuran ± 10x 10 cm.
• Transiluminasi: translusen
• Prehn’s test -
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan penunjang
• USG  kesan: hydrocele testis sinistra dengan cairan minimal di funiculus dextra
Hydrocele
DEFINISI
• Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan
di rongga antara lapisan parietal dan viseral tunika
vaginalis (cavum vaginalis)
Insidensi
• Kelainan ini ditemukan pada 80-90% bayi laki-laki 90 -95% hilang spontan
sebelum usia 2 tahun.
• Hanya sekitar 6% kasus hidrokel memiliki gejala klinis.
• Hidrokel juga ditemukan pada satu dari seratus laki-laki dewasa, biasanya terjadi
setelah dekade kedua kehidupan
Etiologi
• Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis aliran cairan
peritoneum ke cavum vaginalis+ reabsorbsi sistem limfatik kurang
adekuat. (terutama pada anak)
• Penyebab lain hidrokel kelaianan yang didapat pada testis atau
epididimis  akumulasi cairan yang berlebihan pada cavum vaginalis.
• Etiologi hidrokel jenis ini antara lain: tumor, infeksi, atau trauma pada
testis/epididymis (penderita dewasa).
Klasifikasi
• Menurut letak ada 4 :
• Hidrokel testis/ Hidrokel non-communicans (pada orang dewasa dan tidak terdapat
hubungan antara Tunika vaginalis dengan peritoneum)
• Hidrokel funniculus
• Hidrokel communicans (pada bayi dan terdapat hubungan antara Proc. Vaginalis
dengan peritoneum)
Pemeriksaan Penunjang
• Transiluminasi  translusen
• Lab darah dan urine  menentukan apakah penyebabnya infeksi/peradangan
• USG  menyingkirkan DD

DIAGNOSIS BANDING
1. Hernia (bedanya diameter lubang/cincin hidrokel lebih kecil)
2. Tumor Testis
Terapi

• Pada bayi ditunggu hingga usia 12-24 bulan  prosesus vaginalis dapat menutup hidrokel
akan sembuh dengan sendirinya. Jika bertambah besar, disebut juga dengan hidrokel
persisten koreksi
• Prinsip utama  mengatasi penyebab yang mendasarinya.
• Indikasi dilakukannya intervensi:
• ukuran hidrokel yang semakin membesar dan dapat menekan pembuluh darah,
• adanya tanda-tanda infeksi,
• adanya keluhan tidak nyaman/nyeri dan juga indikasi kosmetik.
• Minimal invasif  metode aspirasi-skleroterapi aspirasi cairan hidrokel dan disuntikkan zat
sklerotik (tetrasiklin, natrium tetra desil sulfat atau urea)  mukosa kering dan terjadi
perlengketan. Harus diperhatikan pada pasien dengan usia produktif karena dapat
menyebabkan infertilitas
• Hidrokelektomi  Gold standar terapi
Hidrokelektomi Pada Dewasa
• Pendekatan pembedahan melalui skrotum
• Insisi  di samping Raphae scortalis secara vertikal (pararaphe) atau insisi transversal.
• Teknik-teknik hidrokelektomi tersebut yang populer dilakukan adalah teknik Jaboulay (eksisi) dan
teknik plikasi Lord.
• Jaboulay,
• dilakukan eksisi pada kantong hidrokel secara tipis dengan meninggalkan sisa lapisan kantong yang cukup banyak
sehingga dapat dijahit bersamaan setelah dilakukan eversi kantong kebelakang testis dan funikulus spermatikus.
• Teknik ini sangat berguna untuk kantong hidrokel yang lebar, berat dan tipis.
• Teknik plikasi Lord
• Digunakan pada dinding hidrokel yang tipis, tidak dianjurkan untuk digunakan pada kantong yang lebar, panjang
dan tebal  teknik ini akan meninggalkan ikatan-ikatan lipatan dari jaringan yang diplikasi pada skrotum.
• Prinsip teknik Lord dilakukan dengan membuka kantong hidrokel, mengeluarkan testis dari kantong, menjahit tepi
kantong hidrokel dan dengan menggunakan jahitan interrupted, secara radial dijahit untuk plikasi kantong.
Teknik plikasi Lord

Teknik operasi Jaboulay


Teknik operasi lain dengan
pendekatan scrotal
• Teknik Von Bergmann : tepi luka dinding hidrokele yang telah dieksisi
dijahit bersamaan namun tidak dilakukan penjahitan kebelakang testis
(eversi) seperti teknik Jaboulay
• Teknik Winkelmann : teknik ini sama dengan teknik Jaboulay, istilah ini
biasa dipakai di Jerman
• Teknik Andrew : dikenal dengan bloody technique dikarenakan
dilakukan dengan cara tunika vaginalis digunting, lalu dieversi
mengeliling testis, namun tepi luka tidak dijahit. Kemudian dimasukan
kembali ke skrotum dan ditutup lapis demi lapis.
Pendekatan pembedahan
melalui inguinal
• Pada pasien dengan kecurigaan adanya keganasan  pendekatan
inguinal mengendalikan funikulus spermatikus untuk persiapan
kemungkinan dilakukan orchidectomy
Langkah-langkah Teknik Inguinal
Dewasa:
• Insisi pada kuadran bawah abdomen sepanjang 4-6 cm, ke arah
lateral dari titik tepat di atas tuberkulum pubikum.
• Insisi menembus kutis, subkutis, fascia camper, fascia scarpa.
Aponeurosis musculus obliqus externus terlihat.
• Aponeurosis musculus obliqus externus telah diincisi, tampak
kantung hidrokel dan spermatical cord. Spermatical cord
dipreservasi lalu keluarkan isi kantong hidrokel (cairan) dengan
pungsi menggunakan spuit atau diberikan insisi pada dinding
kantong hidrokel lalu dimasukan suction.
• Kantong hidrokel yang telah dinsisi kemudian dapat dilanjutkan
dengan penjahitan yang digunakan pada teknik Jaboulay atau
teknik Lord.
• Testis dan spermatic cord dikembalikan ke tempat awal.
• Aponeurosis musculus oblique externus dijahit, lapis demi lapis
ditutup.
• Kulit dijahit dengan jahitan subcuticular.
Komplikasi
• Ruptur
• Hernia saccus
• Hematocele
• Kalsifikasi
• Infertilitas
• Atrofi testis

Anda mungkin juga menyukai