Anda di halaman 1dari 24

Gangguan Afektif

Bipolar
Definisi
Dulu disebut PMD (Psikosa Manik Depresif)  Gangguan Afektif
Bipolar sekarang : Gangguan Mood Bipolar atau Gangguan Bipolar
* Merupakan suatu gangguan neurotransmitter otak yang
menyebabkan adanya perubahan hebat dari MOOD
(suasana perasaan), ENERGI dan TINGKAH LAKU
* Dicirikan oleh adanya Episode “meningkat” (Manik) dan
Episode “menurun” (Depresi). Dan diantara ke-2 episode, pasien
normal
* Mulai timbul pada remaja / dewasa muda dan biasanya
berlangsung seumur hidup
(Benjamin J. Sadock, 2009)
Epidemiologi
 insiden gangguan bipolar berkisar antara 0,3-1,5%.
Namun, angka itu belum termasuk yang misdiagnosis.

 Risiko bunuh diri meningkat pada penderita bipolar


yang tidak diterapi  5,5 per 1000 pasien. Sementara
yang diterapi  1,3 per 1000 pasien.

 Insidensi lelaki = perempuan, umumnya timbul di usia


remaja atau dewasa.
Tanda dan gejala (Benjamin J. Sadock, 2009)

Tanda/Gejala Mania Depresi


Penampilan Aneh, penampilan dan gaya Tidak peduli terhadap
berpakaian mencolok penampilan, kebersihan dan
higiene
Mood Elasi/euphoria, perasaan Perasaan sedih, ide bunuh
senang dan optimis diri
berlebihan, iritabel

Bicara Cepat dan keras, sulit untuk Lambat, artikulasi monoton,


diinterupsi suku kata sedikit

Aktivitas Aktivitas risiko tinggi, Kesulitan menyelesaikan


impulsive, peningkatan suatu tugas, pengurangan
aktivitas psikomotor minat akan hobi, penurunan
aktivitas psikomotor
Tanda/Gejala Mania Depresi

Tidur Pengurangan Bangun lebih pagi dari


kebutuhan untuk tidur biasanya, insomnia
atau hipersomnia

Kognisi Kesulitan dalam Penurunan


merencanakan sesuatu, kemampuan untuk
membuat alasan dan berkonsentrasi,
memutuskan sesuatu, kesulitan mengingat
distraktabel

Persepsi terhadap diri Berlebihan, terlalu Percaya diri berkurang,


sendiri percaya diri, waham perasaan bersalah dan
kebesaran tidak berharga, pikiran
pesimis dan tidak ada
harapan

(Benjamin J. Sadock, 2009)


Klasifikasi Gangguan Afektif
Bipolar berdasarkan PPDGJ III
 F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini
Hipomanik
 F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik
tanpa Gejala Psikotik
 F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik
dengan Gejala Psikotik
 F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif
ringan atau sedang
 F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif
berat tanpa Gejala Psikotik
F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif
berat dengan Gejala Psikotik

F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran


F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini dalam
Remisi

F31.8 Gangguan Afektif Bipolar lainnya


F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT
Jenis –jenis gangguan Bipolar
1. Gangguan Bipolar I :
Bila ada 1 / > Episode Manik / Campuran dan diikuti Episode-episode
Depresi Berat
2. Gangguan Bipolar II :
Bila ada 1/ > Episode Depresi Berat disertai paling sedikit 1 Episode
Hipomanik, tidak pernah terjadi Episode Manik penuh (sering terjadi pada
pasien dengan riwayat hidup keluarga dengan Gg.Bipolar)
3. Gangguan Bipolar yang tak tergolongkan :
terjadi perubahan sangat cepat (beberapa hari) antara gejala-gejala Manik
dan Depresi yang tidak memenuhi kriteria untuk suatu Episode
Manik/Episode Depresi Berat.
4. Gangguan Bipolar Episode Campuran :
Berlangsung paling sedikit 1 minggu, dimana pada masa itu kriteria kedua
Episode manik dan Depresi terpenuhi, terjadi perubahan Mood yang cepat
(kesedihan, iritabel, euphoria), gejala-gejala sering disertai insomnia, agitasi,
perubahan selera makan, gejala psikotik dan pikiran tentang bunuh diri
5. Gangguan Komorbid / menyertai /terjadi bersama Gg.Bipolar :
- Gg.mental dan perilaku akibat penggunaan zat
- Gg.cemas ( termasuk Gg.Obsesif-kompulsif)
- Gg.Kepribadian
- Gg.Tingkah laku
Gangguan penyerta ini dapat berespon terhadap terapi Gg.Bipolar
atau perlu terapi tersendiri
Predisposisi dan Presipiasi

Penyebab pasti masih belum diketahui

Beberapa peneliti menganggap :

1. Kelainan genetik pada keluarga

2. Adanya ketidakseimbangan neurotransmitter pada beberapa bagian otak.

Faktor pencetus sbb :

- Peristiwa-peristiwa stres berat ( spt Kehilangan pekerjaan, bercerai / putus pacar,


kesulitan keuangan, adanya penyakit kronik)

- Perubahan jadwal kerja / shift kerja, bepergian melewati zona waktu

- Kurang tidur dan gangguan tidur

- Pemakaian obat anti manik

- Penyalahgunaan zat psikoaktif

- Perubahan iklim (Benjamin J. Sadock, 2009)


EPISODE MANIK :

suatu keadaan dimana Mood / suasana perasaan yang meningkat, menetap, ekspansif
atau iritabel dan berlangsung minimal 1 minggu disertai 3 / > gejala- gejala berikut :

1. Harga diri yang meningkat ( grandiosa )

2. Kebutuhan tidur berkurang

3. Bicara > banyak dan cepat ( logorea )

4. Flight of ideas ( ide yang melompat-lompat )

5. Distraktibilitas ( perhatian mudah beralih )

6. Agitasi psikomotor dan aktivitas yang meningkat

7.Peningkatan berlebihan dalam aktivitas-aktivitas menyenangkan tapi


beresiko tinggi

(Benjamin J. Sadock, 2009)


EPISODE HIPOMANIA:
 Ialah derajat yang lebih ringan daripada mania  tidak
menggangu aktivitas sehari-hari
 Gejala manianya ringan-sedang (≥ 3 gejala, 4 gejala bila
Moodnya hanya iritabel )
 berlangsung paling sedikit 4 hari
 bila tak mendapat penanganan yang memadai dapat
menjadi Manik / Depresi

(Benjamin J. Sadock, 2009)


EPISODE DEPRESI :

 Terdiri dari 3 variasi episode : ringan, sedang, berat.

 Terdapat ≥ 5 gejala-gejala berikut dan harus ada paling sedikit 1 dari 2 gejala
pertama dibawah ini :

1. Mood / suasana perasaan Depresi

2. Penurunan minat dan kesenangan dalam semua aktivitas

3. Insomnia / hipersomnia

4. Retardasi / agitasi psikomotor

5. Fatigue / kehilangan energi

6. Merasa tak berguna / bersalah

7. Sulit berpikir / berkonsentrasi dan sulit mengambil keputusan

8. Pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri ( suicide )

(Benjamin J. Sadock, 2009)


Terapi

 Perlu waktu lama (seumur hidup)


 Tujuan terapi :
1. Menstabilkan Mood / suasana perasaan
2. Mengatasi gejala selama dan diantara episode
3. kemampuan untuk mengatasi stress
4. Membangun kembali produktivitas

(Dr. dr. Rusdi Maslim SpKJ, 2013)


Terapi
I. FARMAKOTERAPI :

 OBAT-OBAT Mood stabilizers


Lithium carbonat, Carbamazepin/oxcarbazepin, Asam Valproat /
garamnya, Gabapentin, Topiramat
 OBAT-OBAT Antipsikotik :
 Tipikal : Haloperidol, Trifluoperazin, Flufenazin, Chlorpromazin
 Atipikal : Risperidon, Clozapin, Quetiapin, Zotepin, Aripiprazol,
Olanzapin
 OBAT-OBAT Antidepresan :
 Trisiklik spt Amitryptilin, Imipramin.
 S.S.R.I ( Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor ) : Sertralin,
Fluvoxamin, Paroxetin, Escitalopram, Fluoxetin
 S.N.R.I ( Serotonin Norepinephrine Re-uptake Inhibitor ) :
Venlafaxin, duloxetin

(Dr. dr. Rusdi Maslim SpKJ, 2013)


II. PSIKOTERAPI :
 Termasuk kelompok pendukung
 Konseling dengan Psikiater, Psikolog, Perawat
Psikiatrik, Petugas sosial dll.

III. TERAPI FISIK : E.C.T ( Electro Convulsive Therapy )

(Dr. dr. Rusdi Maslim SpKJ, 2013)


Prognosis
 40 – 50 % pasien  mengalami episode manik kedua dalam 2
tahun setelah episode pertama
 Prognosis buruk: bila status pekerjaan yang buruk,
ketergantungan alkohol, gejala psikotik, gejala depresi, gejala
depresi antar episode, dan pada lelaki
 Prognosis baik: bila durasi episode manik singkat, onset usia lebih
tua, pikiran untuk bunuh diri sedikit sekali, dan sedikit masalah
medis atau psikiatrik lainnya.
 7% pasien  tidak rekuren
 45%  >1 episode
 40 %  kronik
Daftar Pustaka
 Dr. Rusdi Maslim, S. M. (2014). Penggunaan Klinis
Obat Psikotropik. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa FK-Unika Atma Jaya.

 Benjamin J. Sadock, M. (2009). Kaplan & Sadock's


Comprehensive Textbook of Psychiatry (Vol. 9).
Philadelphia, USA: Lippincott Williams & Wilkins.

 Dr.dr.Rusdi Maslim,S.M.(2013).Diagnosis Gangguan


Jiwa,Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan DSM V. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai