Anda di halaman 1dari 22

Otitis Media Supuratif Akut

(OMSA)

OLEH:
Dyah Paramudita Raharjo
NPM Profesi:
16710018

PEMBIBING:
dr. Abdul Muis, Sp. THT-KL

SMF ILMU TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN KEPALA LAHER


RSUD DR. MOH. SALEH PROBOLINGGO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2016
1
I. PENDAHULUAN
OMSA merupakan kasus di bidang THT-KL
yang banyak dijumpai di Indonesia.
Kebanyakan kasus ini dialami anak-anak
dengan puncak kejadian terbanyak di usia 3
tahun. (1)

2
II. ANATOMI

Gambar 1. Anatomi Telinga. (6)


3
III. PATOFISIOLOGIS
A. Fisiologis (3)
Fungsi abnormal tuba Eustachius merupakan
faktor yang penting pada otitis media. Tuba
Eustachius adalah saluran yang
menghubungkan rongga telinga tengah
dengan nasofaring.

4
B. Patologis (5)
ISPA kongesti dan edema mukosa saluran
napas atas, nasofaring dan tuba Eustachius
sumbatan tekanan negatif telinga tengah
masuknya bakteri ke telinga tegah melalui tuba
Eustachius inflamasi kompleks efusi
cairan ke telinga tengah drainase terganggu
karena tuba tersumbat adanya infeksi
menyebabkan penumpukan sekret di telinga
tengah 5
Video 1. Patologis OMSA.
Sumber YouTube 6
C. Penyebab Anak Mudah Terkena OMSA (3)

Gambar 3. Perbedaan Antara Tuba Eustachius pada Anak-anak


dan Orang Dewasa. (6)
7
D. Stadium OMSA (3)

Gambar 4. Membran Timpani Normal. (2)


8
1. Stadium Oklusi Tuba Eustachius

Gambar 5. Stadium Oklusi Tuba Eustachius. (2)


9
2. Stadium Hiperemis (Stadium Pre-supurasi)

Gambar 6. Stadium Hiperemis (Stadium Pre-supurasi). (2)

10
3. Stadium Supurasi

Gambar 7. Stadium Supurasi. (2)


11
4. Stadium Perforasi

Gambar 8. Stadium Perforasi. (2)


12
5. Stadium Resolusi

Gambar 9. Stadium Resolusi. (2)


13
IV. DIAGNOSIS BANDING
A. Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) (9)

Gambar 10. Perforasi OMSK. (2)


14
B. Otitis Eksterna Maligna (7)

Gambar 11. OEM. (2)

15
V. KOMPLIKASI
Sebelum adanya antibiotik, OMSA dapat
menimbulkan komplikasi, mulai dari abses
subperiosteal sampai abses otak dan
meningitis. Sekarang semua jenis komplikasi
tersebut biasanya didapat pada Otitis Media
Supuratif Kronik (OMSK). (3) (10)

16
VI. PENATALAKSANAAN
A. Prinsip Terapi OMSA (8)
OMSA adalah penyakit Self Limited Disease
artinya dapat sembuh sendiri setelah melalui
5 stadium. Tugas dokter adalah mempercepat
penyembuhan dari OMSA tersebut.

17
B. Terapi sesuai Stadium OMSA
Stadium Manifestasi Klinis Tata Laksana
1. Retraksi membran timpani Membuka kembali tuba untuk
Membran timpani menghilangkan tekanan negatif
normal/keruh pucat Dekongestan
Telinga terasa penuh -Usia < 12 tahun obat tetes hidung
Otalgia HCL efedrin 0,5% dalam larutan
Pendengaran menurun fisiologik
-Usia > 12 tahun obat tetes hidung
HCL efedrin 0,5% dalam larutan
fisiologik
Antibiotik
apabila penyebabnya adalah
bakteri

2. Membran timpani hiperemis Dekongestan


sebagian/total Antibiotik
Edema membran timpani dianjurkan minimal 7 hari
Telinga terasa penuh Analgesik
Otalgia
Pendengaran menurun
18
3. Membran timpani Antibiotik
bombans Analgesik
Otalgia berat Antipiretik
Demam tinggi Dekongestan
Gelisah Miringotomi
Muntah dan kejang tidak dilakukan jika
pada bayi antibiotik sudah
adekuat

4. Otore secara Obat cuci telinga


berdenyut (pulsasi) H2O2 3% selama 3-5
Demam turun hari
Keadaan umum Antibiotik
tenang

5. Otore berkurang Antibiotik sampai 3


kering minggu
19
Video 2. Proses Miringotomi.
Sumber YouTube 20
VII. ANJURAN
Pasien diingatkan supaya mengkonsumsi obat
secara tepat dan teratur
Selain itu pasien disarankan untuk tidak boleh
kemasukan air atau dikorek-korek guna
menghindari kekambuhan
Hindari minum es dan makanan yang
memperberat riwayat penyakit dahulu (HT,
DM, dst)

21
IX. KEPUSTAKAAN
Terlampir di Makalah.

22

Anda mungkin juga menyukai