INDONESIA

Emboli yang disebabkan oleh udara, kegemukan, dan air ketuban

Emboli udara

Emboli udara dapat terjadi di dalam vena atau sistem arteri. Pada sistem vena,

kematian yang disebabkan karena emboli udara tergantung dari ukuran bolus dan

kecepatan penghantaran. Pada emboli arteri, faktor-faktor tersebut tidak begitu penting,

karena hanya sejumlah kecil gelembung udara yang menutup arteri koroner atau

pembuluh otak sehingga mengakibatkan kematian. Pada emboli udara vena, sekitar 100

sampai 200 cm3 udara dihantarkan dengan cepat untuk dapat menyebabkan kematian.

Emboli udara vena mungkin terjadi selama prosedur terapi dan / atau

diagnostik, trauma sekunder, saat melahirkan atau aborsi, dan selama oral - genital seks

pada wanita hamil. Emboli udara arteri terjadi sekunder akibat cardiopulmonary bypass

atau cedera pada pembuluh darah paru setelah trauma dada. Salah satu yang dapat

menyebabkan emboli udara paradoximal, yaitu, perpindahan udara dari vena ke

sirkulasi arteri, biasanya disebabkan oleh defek septum atau foramen ovale paten.

Udara yang masuk ke dalam sistem vena dibawa ke jantung dan arteri

pulmonalis dengan oklusi mekanik yang dihasilkan dari pembuluh darah arteri paru

oleh gelembung udara. Hal ini diikuti dengan vasokonstriksi sementara. Obstruksi hasil

aliran darah paru dari kumpulan darah dan udara, menghasilkan penampilan darah yang

berbusa dan terlihat saat di otopsi. Kumpulan darah dan udara ini dapat menghasilkan

gelembung udara kompleks, fibrin, agregat trombosit, eritrosit, dan gelembung-

1
gelembung lemak, sehingga lebih menutup pembuluh darah. Kematian dapat

disebabkan penyumbatan aliran darah paru karena obstruksi sekunder dari sistem arteri

paru oleh gelembung udara, vasokonstriksi paru, dan agregat seluler. Dengan bolus

yang sangat besar dari udara, obstruksi terjadi tidak hanya di pembuluh darah paru

tetapi juga dalam ventrikel kanan.

ENGLISH

Emboli due to air, fat, and amniotic fluid

Air embolism

Air emboli may be present in either the venous or the arterial systema. In the

venous system, death from air embolish depends upom the size of the bolus and the rate

of delivery. In arterial embolism, these factors are not as important, because only a

small number of air bubbles occluding a coronary arterry or a cerebral vessel can result

in death. In venous air embolism, between 100 and 200 cm3 of air delivered rapidly is

necessary to cause death.

Venous air embolism may occur during therapeutic and / or diagnostic

procedures, secndary to trauma, during childbirth or abortion, and during oral - genital

sex in a pregnant woman. Arterial air embolismoccurs secondary to cardiopulmonary

bypass or injury to the pulmonary veins after chest trauma. One may also incur a

2
paradoximal air embolism, that is, air crossing from the venous to the arterial

circulation, usually due to a septal defect or a probe patent foramen ovale.

Air entering the venous system is carried to the heart and pulmonary arteries

with resultant mechanical occlusion of the pulmonary arterial vasculature by air

bubbles. This is followed by a transient vasoconstriction. Obstruction of the pulmonary

blood flow results in churning of the blood and air, producing the frothy appearance of

the blood seen at autopsy. This curning can result in the development of conplexes of

air bubbles, fibrin, platelet aggregates, erythrocytes, and fat globules, thus further

occluding the vasculature. Death is due to obstruction of the pulmonary blood flow

secondary to obstruction of the pulmonary arterial system by the air bubbles, the

pulmonary vasoconstriction, and the celluler aggregates. With a very large bolus of air,

the obstruction occurs not only in the pulmonary vasculature but also in the right

ventricle.