Pengertian Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah sekelompok antibiotik bersifat bakterisid yang
antimikroba, farmakologi dan efek toksik yang sama (Jawetz et al., 2008).
Aminoglikosida merupakan senyawa yang terdiri dari dua atau lebih gugus
gula amino yang terikat lewat ikatan glikosidik pada inti heksosa
(Ganiswarna, 1999).
misalnya penyakit pes, tularemia, dan tuberkulosis; obat-obat ini juga sering
1998).
Antibiotik aminoglikosida merupakan bakterisid yang kerjanya cepat.
saluran-saluran encer yang dibentuk oleh protein porin pada membran terluar
dari bakteri gram negatif dan memasuki ruang periplasma. Proses yang
kecepatannya terbatas ini dapat diblok atau dihambat dengan penurunan pada
pH atau kondisi anaerobik, seperti pada bisul. Sekali berada di dalam sel,
kohlea.
Dosis toksik:
2 g sehari selama 60-120 hari kejadian toksik sampai 75%
1 g sehari selama 60-120 harikejadian toksik sampai 25 %
b) Gangguan akustik:
Gangguan tidak langsung di kedua telinga sekaligus ttp bertahap.
menimbulkan efek toksik tidak jauh dari kadar yang dibutuhkan untuk
pernafasan.
E. Interaksi Dengan Obat Lain
Menembus dinding
Aminoglikosida Berikatan dengan Keduanya memiliki
sel bakteri dan
(Amikasin, Antijamur ergosterol pada efek nefrotoksik
mengikatkan diri pada
1. Gentamisin, (Amphoterisin B, membrane sel yang sehingga dapat terjadi Adi
ribosom bakteri
Tobramisin) Imipenem) mempunyai gugus adisi efek nefrotoksik.
sehingga sintesis
sterol. Amphoterisin B
protein terganggu
menurunkan klirens
aminoglikosida.
Ototoksisitas -
diuretik dapat
menyebabkan
kerusakan pada
Menembus dinding
Aminoglikosida telinga dan gangguan
Diuretik sel bakteri dan Menghambat
(Kanamisin, pendengaran, tapak
(Asam etakrinat, mengikatkan diri pada reabsorpsi ion Na, K
2. Streptomisin, kerja aminoglikosida Adi
Bumetanid, ribosom bakteri dan Cl serta air di
Gentamisin, pada jaringan sel
Furosemid) sehingga sintesis lengkung henle
Neomisin) rambut pada telinga
protein terganggu
memudahkan
penetrasi diuretik
pada jaringan
cochlear.
Menembus dinding Memblok otot
sel bakteri dan pernafasan –
Menekan pengeluaran
Aminoglikosida Preeclampsia mengikatkan diri pada aminoglikosida dan
3. asetilkolin pada motor Adi
(Gentamisin) (Magnesium sulfat) ribosom bakteri ion magnesium punya
endplate
sehingga sintesis aktivitas pemblok
protein terganggu neuromuskular.
Menembus dinding Menekan secara
sel bakteri dan langsung sel T helper
Imunosupresan mengikatkan diri pada subsets dan menekan Adi
4. Aminoglikosida Nefrotoksik
(Siklosporin) ribosom bakteri secara umum gis
sehingga sintesis produksi limfokin-
protein terganggu limfokin
5. Aminoglikosida Gallium Menembus dinding - Nefrotoksik Adi
sel bakteri dan
mengikatkan diri pada
ribosom bakteri
sehingga sintesis
protein terganggu
Menembus dinding
sel bakteri dan
mengikatkan diri pada Menghambat kerja Kemungkinan depresi
6. Aminoglikosida Malathion Adi
ribosom bakteri kolinesterase terhadap pernafasan
sehingga sintesis asetilkolin
protein terganggu
Menembus dinding
sel bakteri dan
Menghambat
Agen pemblok mengikatkan diri pada Peningkatan pemblok
7. Aminoglikosida pengikatan dan efek Adi
neuromuskular ribosom bakteri neuromuskular
dari ACh ke reseptor
sehingga sintesis
protein terganggu
Menembus dinding
sel bakteri dan Merusak membran
Nefrotoksisitas;
mengikatkan diri pada dalam dan membran
8. Aminoglikosida Polimiksin peningkatan pemblok Adi
ribosom bakteri luar dari bakteri gram
neuromuskular
sehingga sintesis negatif
protein terganggu
Aktivitas pemblok
9. Gentamisin Pancuronium Relaksan otot Depresi pernafasan Adi
neuromuskular
Menghambat sintesa
Menembus dinding
dinding sel bakteri
sel bakteri dan
dengan mengganggu Nefrotoksik-
mengikatkan diri pada
10. Gentamisin Cephalothin cross-linking akhir mekanisme belum Adi
ribosom bakteri
peptidoglikan dan dapat dipastikan.
sehingga sintesis
mengaktifkan enzim
protein terganggu
otolitik dinding sel.
Menembus dinding Menghambat sintesis
sel bakteri dan DNA virus dengan
mengikatkan diri pada memperlambat
11. Kanamisin Cidofovir Nefrotoksik Adi
ribosom bakteri kemudian
sehingga sintesis menghentikan
protein terganggu perpanjangan rantai
Menembus dinding
sel bakteri dan
Menghambat Depolarisasi dan non-
mengikatkan diri pada
12. Kanamisin Atracurium transmisi depolarisasi relaksan Adi
ribosom bakteri
neuromuskular otot
sehingga sintesis
protein terganggu
Menembus dinding
sel bakteri dan
Mencegah sintesis
Mesalamine/ mengikatkan diri pada
13. Kanamisin histamine seperti Nefrotoksik Adi
apriso ribosom bakteri
prostaglandin dll
sehingga sintesis
protein terganggu
14. Aminoglikosida NSAID Menembus dinding Menghambat enzim Peningkatan kadar Pote
(Amikasin, (Indometasin, sel bakteri dan cyclooxygenase aminoglikosida –
Gentamisin) Ibuprofen) mengikatkan diri pada (COXs) NSAID menghambat
ribosom bakteri
filtrasi glomerulus
sehingga sintesis
aminoglikosida.
protein terganggu
Menembus dinding
sel bakteri dan
Kemungkinan
mengikatkan diri pada Menghambat sintesis
15. Aminoglikosida Vankomisin nefrotoksisitas dan Pote
ribosom bakteri dinding sel
ototoksisitas
sehingga sintesis
protein terganggu
E. Daftar Pustaka
Brunton, L., Parker, K., Blumenthal, D., and Buxton, I. (2008). Goodman & Gilman’s
kedokteran EGC