Anda di halaman 1dari 21

R E F E R A T

TYMPANOSCLEROSIS
DEFINISI

- Timpanosklerosis merupakan suatu kondisi yang mana didapatkan hialinisasi


dan kalsifikasi atau deposit kalsium pada membran timpani, cavum timpani
atau keduanya.
- Deposit hialin terlihat sebagai material aselular sebagai plak putih pada
membran timpani dan nodul putih di lapisan submucosa telinga tengah.
- Bersifat ireversibel.
- Merupakan akibat dari infeksi atau inflamasi cavum timpani.
KLASIFIKASI

a. Myringosclerosis, hanya mengenai membran timpani


b. Intratympanic tympanosclerosis, mengenai bagian telinga tengah lain,
seperti osikular, mukosa telinga tengah, dan cavum mastoid.

Berdasarkan membrane timpaninya


c. membran timpani perforasi
d. membrane timpani intak.
INSIDENSI

- Insidensi timpanosklerosis ditemukan mencapai 35,6% dengan otitis media


supuratif kronis, dengan 77,8% merupakan otitis media supuratif kronis inaktif.
ANATOMI
ANATOMI
ANATOMI

- Batas lateral : membrane timpani


- Batas medial : kanalis semisirukularis,
kanalis fasialis, foramen oval, foramen
bundar, dan promontorium
- Batas superior : tegmen timpani
(meningen/otak)
- Batas inferior : vena jugularis
- Batas anterior : tuba eustachius
- Batas posterior : aditus ad antrum, kanalis
fasialis pars vertikalis
ETIOLOGI

- Otitis media supurativa kronis (OMSK) dan otitis media dengan efusi.
- Insersi Grommet (timpanostomi tuba) meningkatkan resiko terjadinya timpanosklerosis
- Sklerosis sitemik
- Kemungkinan berhubungan dengan atheroma karotis atau aterosklerosis
- Hubungan dengan cholesteatoma masih diperdebatkan, meskipun dua keadaan ini dapat muncul bersamaan.
GAMBARAN KLINIS

• GEJALA TANDA

- Asimptomatik - Plak putih pada membran timpani


- Gangguan pendengaran/tuli - Tanda/gejala otitis media kronis
- Tinnitus - Tuli konduktif
(A) Membran timpani pada timpanosklerosis
(B) Telinga kiri, perforasi anateroinferior kering
(C) Perforasi anteroinferior dengan plak
timpanosklerotik
(D) Telinga kiri, perforasi subtotal karna
timpanosklerosis

(A) Telinga kanan, plak timpanosklerosis pada


rantai osiikular
(B) Telinga kiri, perforasi total dengan timpano
sklerosis
PATOLOGI

Timpanosklerosis merupakan hasil dari proses penyembuhan yang secara histologi tampak
sebagai hialinisasi jaringan fibrosa, dan menjadi sebuah masa yang homogen.
Kalsifikasi dan osteogenesis juga dapat muncul bersamaan dengan lesi yang terjadi.
PATOLOGI

Perubahan seara mikroskopik


- Tipe lunak dengan tekstur kartilago
- Tipe plak putih, keras, dan padat

Perubahan histologi
- Plak ditutupi oleh epitel pipih dan terdiri dari massa kolagen dan aseluler.
- Endapan kalsium umum dijumpai dan dapat mencapai tulang  porotik dan rapuh  diskontinuitas
osikular. (invasif).
PATOLOGI
Perubahan seara mikroskopik
- Tipe lunak dengan tekstur kartilago
- Tipe plak putih, keras, dan padat

Perubahan histologi
- Fase aktif : tampak aktivitas fibroblastik, deposisi kolagen, hialinisasi, dan kalsifikasi dengan
inflamasi submukosa. Plak ditutupi oleh epitel pipih dan terdiri dari massa kolagen dan aseluler.
- Fase pasif : kolagen matang dan hialin avascular  iskemia jaringan  nekrosis tulang.
- Endapan kalsium umum dijumpai dan dapat mencapai tulang  porotik dan rapuh  diskontinuitas
osikular. (invasif).
DERAJAT
DIAGNOSIS

1. Terdapat gambaran semisirkuler plak putih pada membran timpani


2. Tampak skar pada membran timpani
3. Riwayat penyakit keluarga dengan otosklerosis
4. Riwayat penyakit otitis media yang diikuti dengan penurunan pendengaran atau tuli konduktif
yang nonprogresif
5. Gambaran radiologi yang aseluler pada tulang mastoid
DIAGNOSIS

- Otoskopi : timpanosklerosis memberikan gambaran semisirkuler atau seperti sepatu kuda yang
berwarna putih pada membrane timpani.
- Audiometri : dapat menentukan derajat dan tipe gangguan pendengaran
- Timpanometri : hasil timpanogram dapat dipengaruhi oleh adanya timpanosklerosis
- CT Scan : membantu menegakkan diagnosis terutama bila disertai dengan kelainan pada kavitas
telinga tengah.
KOMPLIKASI

Tuli konduktif : gangguan fungsi pendengaran akibat berkurangnya mobilitas dari struktur
membrane timpani dan telinga tengah, hilangnya kontinuitas, dan berkurangnya ruang
udara dari cavum timpani.
TATALAKSANA

Tatalaksana timpanosklerosis bertujuan untuk mengurangi gangguan pendengaran dan


plak yang mengganggu konduksi getaran suara.

Prinsip tatalaksana :
1. Mengembalikan mobilitas struktur telinga tengah yang telah kaku atau terfiksir
2. Memperbaiki defek pada struktur yang mentransmisikan suara
3. Menghilangkan area yang mengalami sklerosis.
TATALAKSANA

- Plak sklerosis yang kecil dapat dibiarkan saja.


- Plak sklerosis yang luas/besar harus dihilangkan karena dapat memberikan dampak
pada rantai osikular dan jaringan sekitarnya.
- Bedah : timpanoplasti, rekonstruksi osikular, dan pengambilan jaringan sclerosis
R S U D Y O G Y A 2 0 1 9

Thank you

Anda mungkin juga menyukai