Anda di halaman 1dari 24

EPIDURAL HEMATOMA

COASS RADIOLOGI
RSUD AMBARAWA

EPIDURAL HEMATOMA
DEFINISI

Epidural hematom : Perdarahan yang terletak antara


durameter dan tulang, biasanya sumber perdarahannya
adalah robeknya Arteri meningea media (paling sering),
Vena diploica (oleh karena adanya fraktur kalvaria), Vena
emmisaria.
dapat berasal dari pembuluh arteri, yaitu akibat fraktur
linier diatas parietal/temporal yang menyilang arteri
meningea media

EPIDURAL HEMATOMA
Perdarahan biasanya terjadi dengan fraktur

tengkorak bagian temporal parietal yang


menyebabkan laserasi pada arteri atau vena
meningea media.
Keadaan ini mengakibatkan terpisahnya
perlekatan antara dura dengan kranium dan
menimbulkan ruang epidural.
Perdarahan yang berlanjut akan memaksa dura
untuk terpisah lebih lanjut, dan menyebabkan
hematoma menjadi massa yang mengisi ruang

EPIDEMIOLOGI
Dap60% <20th
Jarang <2th dan >60th
Laki-laki : perempuan = 4:1
80% berlokasi di regio tempoparietal dimana

fraktur tulang melewati arteri meningea media


10% EH frontal & oksipital
10% EH akibat perdarahan vena di regio
parietal-oksipital atau fossa posterioRenturan,
trauma kepala : pada kecelakaan, terkena oleh
benda yang sangat keras

ETIOLOGI
Trauma merupakan penyebab tipikal dari EDH. Trauma

biasanya merupakan trauma tumpul pada kepala


akibat suatu serangan, jatuh, atau kecelakaan.
Etiologinya dapat suatu penyakit infeksi pada kepala,
malformasi vaskuler dari duramater, dan akibat suatu
metastasis dari tumor ganas tertentu.
berlokasi di daerah temporaparietal, di mana bila
biasanya terjadi fraktur calvaria yang berakibat
robeknya arteri meningea media atau cabangcabangnya
10% EDH berlokasi di frontal maupun oksipital.

Gejala Klinis
Gejala klinis yang khas adalah : Lucid Interval (adanya fase sadar

diantara 2 fase tidak sadar karena bertambahnya volume darah)


Gelaja paling menonjol yaitu penurunan kesadaran secara
progresif

Anamnesis : riwayat cidera kepala dengan penurunan


kesadaran
Tanda Diagnostik Klinik Epidural Hematoma
1. Lucid interval (+)
2. Kesadaran makin menurun
3. Late hemiparese kontralateral lesi
4. Pupil anisokor
5. Babinsky (+) kontralateral lesi
6. Fraktur daerah temporal

GEJALA LAIN :
Bingung
Penglihatan kabur
Susah bicara
Nyeri kepala yang hebat
Keluar cairan darah dari hidung atau telinga
Nampak luka yang dalam atau goresan pada kulit kepala
Mual
Pusing
Berkeringat
Pucat
Pupil anisokor, yaitu pupil ipsilateral menjadi melebar (pupil anisokor

dengan refleks cahaya menurun)


kelemahan respons motorik kontralateral

Patofisiologi
Perdarahan ruang epidural hematoma mendesak durameter
menjauhi tulang kepala jika hematom membesar :
Mendesak di daerah temporal menyebabkan tekanan pada

lobus temporalis otak kearah bawah dan dalam bagian


medial lobus mengalami herniasi di bawah pinggiran tentorium
Tekanan dari herniasi unkus pda sirkulasi arteria yang

mengurus formation retikularis di medulla oblongata


menyebabkan hilangnya kesadaran.

Diagnosis
Didasarkan gejala klinis serta pemeriksaan penunjang

seperti foto Rontgen kepala dan CT scan kepala.


Meskipun foto radiologi skull atau tengkorak sering

dilakukan untuk mengevaluasi sebuah fraktur tengkorak


CT scan merupakan pilihan primer dalam hal

mengevaluasi trauma kepala.

CT-SCAN

A nondisplaced linear fracture


is present in the left

temporoparietal region.

hiperdens (perdarahan)

CT-Scan : lesi bikonveks dengan densitas

tinggi yang homogeny pada CT scan

Right temporal epidural hematoma with midline shift. Patient


should be taken immediately to the operating room for
neurosurgery. This may require emergent transport to a
trauma center or other facility with a neurosurgeon
available.

An epidural hematoma demonstrates the classic lenticular


configuration that overlies the lateral aspect of the left
temporal lobe. Areas of diminished attenuation in the
hematoma suggest ongoing hemorrhage.

MRI : hiperintens bikonveks menggeser durameter, berada

diantara tulang & duramater

Diagnosis Banding
1. Subdural Hematoma
Perdarahan yang terjadi diantara duramater dan

arachnoid, akibat robeknya vena jembatan. Gejala


klinisnya adalah :
- sakit kepala
kesadaran menurun + / Pada pemeriksaan CT scan otak didapati gambaran
hiperdens (perdarahan) diantara duramater dan
arakhnoid, umumnya robekan dari bridging vein dan
tampak seperti bulan sabit.

2. Subarakhnoid hematoma
Gejala klinisnya yaitu :

- kaku kuduk
nyeri kepala
bisa didapati gangguan kesadaran
pada pemeriksaan CT scan otak didapati perdarahan
(hiperdens) di ruang subarakhnoid.

Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa :
dexametason (dengan dosis awal 10 mg kemudian

dilanjutkan 4 mg tiap 6 jam), mannitol 20% (dosis 1-3


mg/kgBB/hari) yang bertujuan untuk mengatasi edema
cerebri yang terjadi
Fenitoin : profilaksis kejang

Terapi operatif :
Operasi di lakukan bila terdapat : Volume hamatom

> 30 ml ( kepustakaan lain > 44 ml), keadaan


pasien memburuk, pendorongan garis tengah > 3
mm

Anda mungkin juga menyukai