Anda di halaman 1dari 29

Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Januari 2021


Universitas Pattimura

ALLOPECIA
ANDROGENIK
Oleh: Pembimbing:
Kelompok 2 dr. Ritha S Tanamal, Sp.KK
DEFINISI
 Kelainan pertumbuhan rambut yang paling banyak

 ♀: Peranan androgen kurang jelas

 ♂: Kelainan androgen dependent & ditentukan


secara genetik
EPIDEMIOLOGI

Kaukasia > asia



Onset: remaja dan
♂>♀ + menopause
♂ Keparahan:
Onset: remaja meningkat seiring
Keparahan: usia
meningkat seiring
usia
ETIOLOGI ♂
• Berkaitan dengan hormon androgen & predisposisi genetik
• Proses kebotakan dipengaruhi oleh dihidrotestosteron  memiliki afinitas
terhadap reseptor androgen
• Pelepasan faktor penghambat pertubuhan rambut (transforming growth faktor-β)
oleh androgen-stimulated fibroblast dari folikular papila dermis
—SOMEONE
FAMOUS
• Dihubungkan dengan : penyakit jantung koroner, hipertrofi & kanker prostat,
kelainan resistensi insulin (dm & obesitas), hipertensi
ETIOLOGI
♀ • Peranan androgen belum jelas
• Sampai sekarang belum di identifikasi adanya lokus genetik yg berhubungan
dgn female pattern hair loss
• Studi  ↑ kadar androgen & ↑ frekuensi sindrom polikistik ovarium pada
female pattern hair loss yg berkembang lambat
• Pada banyak ♀  ≠ keadaan hiperandrogen baik secara laboratoris maupun
klinis & ≠ berespons terhadap terapi androgen
• Dihubungkan dengan : ↑ risiko sindrom polikistik ovarium penyakit arteri
koroner
PATOGENESIS
enzim 5α-reduktase 
Reseptor androgen di Gen SRD5A1 & SRD5A2
merubah androgen
folikel rambut masuk memproduksi enzim 5α-
ke papila dermal reduktase menjadi
dehidrotestosteron
(DHD)

↑ DHD  durasi proses


Proses mitosis yg mitosis ari sel epitel epitel
terganggu dermal papila jadi lebih DHD berikatan dgn
singkat  waktu bagi sel reseptor androgen &
dermal papila untuk masuk dlm nukleus dari
berdeferensiasi jd lebih sel dermal papila 
sedikit terjadi proses transkripsi
Dermal papila
semakin mengecil
pada tiap siklus
pertumbuhan Dermal papila mengontrol
ukuran & teebal dari Rambut yg tumbuh
rambut semakin memendek &
batang rambut yg tumbuh
menipis
GAMBARAN KLINIS
Scalp tampak licin tampa
Rambut terminal akan berubah rambut & pori2 rambut tdk
Rambut menipis  menjadi rambut velus terlihat tanpa menggunakan
miniaturisasi pada papil& & loop
matriks rambut
produksi pigmen berkurang kasus berat  lesi
kulit : dermatitis seboroik

♂ Bila pasangan suami-istri sama2


rambut rontok bertahap menderita alopesia androgenik,maka :

mulai dari verteks & frontal anak laki2  semua akan
kerontokan tampak diffuse kena
Garis rambut anterior menjadi dimulai dari puncak kepala
mundur & dahi jadi semakin anak perempuan  setengah jumlah
luas anak perempuan akan kena
KLASIFIKASI
HAMILTON-NORWOOD
Gambar: Male pattern hair loss grade III
berdasarkan kalsifikasi Hamilton-Norwood
KLASIFIKASI LUDWIG
Gambar: Female pattern hair loss grade III
berdasarkan kalsifikasi Ludwig
DIAGNOSIS
riwayat perjalanan penyakit  kebotakan
berlangsung lama & progresif

temuan klinis  anamnesa & PF ditemukan


pola kebotakan yg khas sesuai klasifikkasi
Norwood-Hamilton & Ludwig

Adanya riwayat kebotakan dalam


keluarga
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
HISTOPATOLOGI MIKROSKOPIK

Diameter rambut mengecil


Potongan vertikal scalp  berkurangnya
rambut anagen terminal yg normalnya
terletak melintasi dermis hingga subkutis. Pigmen rambut berkurang
Rambut ini digantikan rambut pseudo-
vellus dgn sisa traktus angiofibrotik
Rambut velus bertambah

Potongan horisontal scalp  folikel Hitungan rambut telogen


rambut pseudo-vellus di dermis pars meningkat
papilaris. Hal ini menunjukkan folikel
rambut mengalami miniaturisasi atau
bahkan rusak Folikel rambut atrofi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
L
A Thyroid Stymulating hormone (TSH)  kerontokan difus &
B bukan pada lokasi yg khas
O
R Kadar serum besi dalam darah  org yg diet/
riwayat perdarahan
A
T
O Androgen serum  ♀ dgn hirsutisme, akne dewasa deraajat
R sedang-berat,akantosis nigrikans,had tdk teratur,galaktorea
I
U
M
DIAGNOSIS BANDING
1. Tinea Capitis
2. Trikotilomania
3. Alopecia areata
4. Telogen Effluvium
5. Anemia Defisiensi Besi
6. SLE
TATALAKSANA

NON- MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA


Non-Medikamentosa
NON-MEDIKAMENTOSA

Kamuflase Pembedahan
Memakai rambut transplantasi
palsu / wig rambut & reduksi
scalp
MEDIKAMENTOSA
1) ↓ efek hormon androgen
• Finasteride
- 5a reductase inhibitor
- dosis: 1mg/hari PO
• Spirinolakton
- anti androgen
- dosis: 50-300 mg/hari PO
MEDIKAMENTOSA

2) Hair Growth Stimulant


• Minoksidil ( 2,4-diamino-6-piperidinopyrimide-3-oxide )
- topikal: 2 kali oles per hari
- oral: 10 mg/hari

Pada Alopesia androgenik  efek spesifik terhadap proliferasi & diferensiasi keratinosit
folikular yang menyebabkan perpanjangan fase anagen rambut
TERAPI
PROGNOSIS
• 30 % - 60 % - perbaikan setelah terapi topikal &
sistemik
• Tidak sepemuhnya mengembalikan kondisi rambut seperti
semula
• Keberhasilan terapi bergantung secara subjektif pada
kepuasan penderita dgn hasil yg dicapai
CONTOH
KASUS
Nama : Tn. HT
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
Alamat : Pabelan, Salatiga.
ANAMNESIS

Keluhan Utama:
Pasien mengeluhkan rambut rontok dan gatal di kepala.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang laki-laki berusia 68 tahun datang ke Poli Kulit dan
Kelamin RSUD Kota Salatiga dengan keluhan rambut rontok sejak 1
bulan lalu. Keluhan rambut rontok juga disertai rasa gatal di kepala.
Pasien juga menuturkan sering muncul ketombe. Frekuensi kerontokan
yang terlalu sering membuat resah pasien. Pasien menuturkan rutin
membersihkan kepalanya dengan shampoo 1x dalam sehari. Keluhan
nyeri disangkal, dan gejala lain juga disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat HT dan Stroke Non-Hemoragik 2x
Riwayat DM (-), Alergi (-).
• Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga dengan riwayat keluhan serupa.
• Riwayat Sosial
Pasien merupakan seorang pensiunan dan memiliki dua orang anak.
Pasien tidak merokok dan mengkonsumsi alcohol dan obat-obatan.
PEMERIKSAAN FISIK
Head to toe: DBN

STATUS DERMATOLOGIS
- Ketombe (+)
- Pull Test (+)
Diagnosis:
Alopecia Androgenika

Tatalaksana:
Minoxidil 2% 1mL 2x sehari
Dalfarol 200 UI
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai