ALLOPECIA
ANDROGENIK
Oleh: Pembimbing:
Kelompok 2 dr. Ritha S Tanamal, Sp.KK
DEFINISI
Kelainan pertumbuhan rambut yang paling banyak
Kamuflase Pembedahan
Memakai rambut transplantasi
palsu / wig rambut & reduksi
scalp
MEDIKAMENTOSA
1) ↓ efek hormon androgen
• Finasteride
- 5a reductase inhibitor
- dosis: 1mg/hari PO
• Spirinolakton
- anti androgen
- dosis: 50-300 mg/hari PO
MEDIKAMENTOSA
Pada Alopesia androgenik efek spesifik terhadap proliferasi & diferensiasi keratinosit
folikular yang menyebabkan perpanjangan fase anagen rambut
TERAPI
PROGNOSIS
• 30 % - 60 % - perbaikan setelah terapi topikal &
sistemik
• Tidak sepemuhnya mengembalikan kondisi rambut seperti
semula
• Keberhasilan terapi bergantung secara subjektif pada
kepuasan penderita dgn hasil yg dicapai
CONTOH
KASUS
Nama : Tn. HT
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
Alamat : Pabelan, Salatiga.
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Pasien mengeluhkan rambut rontok dan gatal di kepala.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang laki-laki berusia 68 tahun datang ke Poli Kulit dan
Kelamin RSUD Kota Salatiga dengan keluhan rambut rontok sejak 1
bulan lalu. Keluhan rambut rontok juga disertai rasa gatal di kepala.
Pasien juga menuturkan sering muncul ketombe. Frekuensi kerontokan
yang terlalu sering membuat resah pasien. Pasien menuturkan rutin
membersihkan kepalanya dengan shampoo 1x dalam sehari. Keluhan
nyeri disangkal, dan gejala lain juga disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat HT dan Stroke Non-Hemoragik 2x
Riwayat DM (-), Alergi (-).
• Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga dengan riwayat keluhan serupa.
• Riwayat Sosial
Pasien merupakan seorang pensiunan dan memiliki dua orang anak.
Pasien tidak merokok dan mengkonsumsi alcohol dan obat-obatan.
PEMERIKSAAN FISIK
Head to toe: DBN
STATUS DERMATOLOGIS
- Ketombe (+)
- Pull Test (+)
Diagnosis:
Alopecia Androgenika
Tatalaksana:
Minoxidil 2% 1mL 2x sehari
Dalfarol 200 UI
TERIMA
KASIH