Anda di halaman 1dari 31

Alopecia Androgenik


Pembimbing: dr. Suswardana, Sp.KK, M.Kes
Definisi Alopecia Androgenik

 Kelainan yang ditandai penurunan secara progresif
lamanya fase anagen, Peningkatan fase telogen, dan
miniaturisasi folikel rambut di daerah skalp

Sumber: Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7
NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9
Epidemiologi Alopecia
Androgenik

Pada laki-laki :
 Pada alopecia tipe III  50% pria dan wanita diatas usia 40 tahun
 Riwayat keluarga dari ayah, ibu atau kakek dari pihak ibu
 Laki-laki yang mengalami alopecia 2 kali lebih mungkin
mengalami alopecia
 4 kali lebih jarang pada ras Afrika
 3 kali lebih sedikit pada pria Korea
 1,5 kali lebih jarang pada pria berasal dari Cina, Jepang atau
Thailand
Sumber: Saleem MD, Maibach HI, Feldman SR. Principles of Topical Therapy in Kang S, Amagai M,
Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, McMichael AJ, Orringer JS, edeitor. Fitzpatrick’s Dermatology. 9 ed.
Mc Graw Hill. 2019. p.981-2

Pada wanita:
 FPHL (female pattern hair loss) kurang umum
dibandingkan MPHL (male pattern hair loss)
 Peningkatan frekuensi dan keparahan terkait usia
 Lebih jarang pada wanita Asia

Sumber: Saleem MD, Maibach HI, Feldman SR. Principles of Topical Therapy in Kang S, Amagai M,
Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, McMichael AJ, Orringer JS, edeitor. Fitzpatrick’s Dermatology. 9 ed.
Mc Graw Hill. 2019. p.981-2
Etiologi Alopecia Androgenik

 Pada laki-laki, dihubungkan dengan berbagai kondisi
medis yaitu: PJK, hipertrofi dan kanker prostat, kelainan
resistensi insulin (diabetes dan obesitas), dan hipertensi.
 Alopesia androgenetik pada laki-laki berkaitan dengan
androgen.
 Pada wanita  Peningkatan risiko sindrom ovarium
polikistik dan penyakit arteri coroner.

Sumber: Legiawati L. Alopesia androgenetik. Everything about hair. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2014
Patogenesis Alopecia Androgenik

 Penyebab masih belum diketahui secara pasti.
 Pada pria (MPHL) akibat kombinasi hiperaktif
androgen dan faktor predisposisi genetik.
 Pada perempuan (FHPL) diperkirakan akibat etiologi
yang lebih kompleks, namun peranan androgen dan
genetik tetap dominan.
 Alopecia androgen: miniaturisasi folikel rambut dan
perubahan dinamika siklus rambut
Sumber:
• Goldsmith, LA et al. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medition. 8 th Edition. McGraw-Hill
Medical: 2012. Pg 982
• Ellis, JA, Sinclair R, Harrap, SB. Androgenetic alopecia: pathogenesis and potential for therapy.
Expert Reviews in Molecular Medicine. December 2002

Sumber: Ellis, JA, Sinclair R, Harrap, SB. Androgenetic alopecia: pathogenesis and potential for therapy.
Expert Reviews in Molecular Medicine. December 2002

Sumber: Asgarpur, J. Androgenic Alopecia: Pathogenesis and clinical findings. March 2015. available at
https://calgaryguide.ucalgary.ca/androgenic-alopecia/

Penegakkan Diagnosis
Alopecia Androgenik
Anamnesis

1. Keluhan rambut rontok yang progresif
2. Tampak penipisan rambut atau kebotakan pada area frontal ataupun
vertex
3. Rasa gatal atau terbakar
4. Riwayat penyakit sistemik
5. Penggunaan obat-obatan dalam 1 tahun terakhir
6. Riwayat keluarga penipisan rambut atau kebotakan.
7. Gaya hidup seperti menyisir rambut atau mengikat rambut terlalu ketat,
merokok, paparan langsung sinar ultraviolet berisiko terjadinya alopesia

Sumber: Kaliyadan F, Nambiar A, Vijayaraghavan S. Androgenetic alopecia: An update. Indian J


Dermatol Venerol Leprol. 2013;79(5):613-25
Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik
Alopecia Androgenik

• Evaluasi rambut dan kulit kepala
• Menentukan derajat dan pola kerontokan rambut
• Teknik hair-pull test
• Pada pemeriksaan mikroskop terdapat peningkatan jumlah
rambut telogen terutama pada daerah frontal dan mahkota
(crown/ vertex) kepala.

Sumber: PERDOSKI. Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin Di Indonesia. Jakarta:
PERDOSKI. 2017.

 Pada laki-laki pola
kebotakan dimulai pada
daerah dahi. Garis rambut
(hair line) semakin
melebar membentuk
gambaran karakteristik
“M” shape.

Sumber: Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7
NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.

 Pola kerontokan rambut pada
wanita biasanya merupakan
proses yang lebih difus
dibandingkan dengan
kerontokan rambut pada laki-
laki.
 Yang khas adalah berkurangnya
kepadatan rambut pada daerah
puncak kepala dan frontal,
namun garis rambut di daerah
frontal tidak berubah.
Sumber: Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7
NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.
Pemeriksaan Penunjang Alopecia
Androgenik

Pull Test
 Beberapa helai rambut digenggam antara ibu jari dan
telunjuk
 Rambut ditarik secara halus dari bagian proksimal ke arah
distal
 Diulang pada beberapa bagian kulit kepala.
 Hasil : (-) : ≤6 helai rambut atau 10% rambut rontok.
(+) : >6 helai rambut atau 10% rambut rontok. Umumnya
pada AGA pull test negatif, apabila positif perlu
dipertimbangkan penyebab lainnya seperti telogen effluvium.
Sumber: Stephanie A. Alopesia Androgenetik. CDK-267/ vol. 45 no. 8 th. 2018

Pemeriksaan mikroskopik
 Penilaian akar dan batang rambut dilakukan dengan
mikroskop cahaya ataupun mikroskop elektron
 Akar rambut telogen, relatif lebih pendek, tanpa selubung
akar, tidak berpigmen pada bagian proksimal batang rambut.
 Rambut katagen, selubung akar berlekuk dan jarang dijumpai
 rambut anagen, selubung akar dalam dan luar dan berpigmen

Sumber: Stephanie A. Alopesia Androgenetik. CDK-267/ vol. 45 no. 8 th. 2018




Histopatologi
 Bertujuan mencari penyebab/ jenis kerontokan
 Biopsi transversal, ujung duktus sebasea tampak
diameter batang rambut menipis akibat miniaturisasi
folikel rambut
 Biopsi vertikal, didapatkan susunan rambut vellus di
dalam papilla dermis dan rambut terminal di dalam
subkutaneus dan retikular dermis.
Pada AGA, rasio rambut terminal dan vellus umumnya
kurang dari 4:1.
Sumber: Stephanie A. Alopesia Androgenetik. CDK-267/ vol. 45 no. 8 th. 2018

Tatalaksana Alopecia
Androgenik
Tatalaksana Alopecia
Androgenik

 Terapi pada laki-laki dengan alopesia androgenetik
adalah minoksidil topikal dan finasterid.

 Sedangkan pada wanita dengan alopesia


androgenetik ringan sampai sedang dapat diterapi
dengan antiandrogen dan atau minoksidil topikal.

Sumber: . Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz
SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-
7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.

 Minoksidil.
 Minoksidil 2% atau 5% merupakan
obat topikal yang sering
digunakan. Minoksidil mempunyai
efek spesifik terhadap proliferasi
dan diferensiasi keratinosit
folikular yang mengakibatkan
perpanjangan fase anagen rambut.

 Aplikasi dilakukan 2x sehari


selama periode waktu yang lama,
tetapi efek terapeutik bersifat
temporer.
Sumber: . Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz
SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-
7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.

 Finasterid:
 Finasterid merupakan
inhibitor 5α-reduktase
tipe 2. Sediaan oral
dengan dosis 1 mg per
hari mampu mencegah
kebotakan terus
berlangsung pada laki-
laki.
Sumber: . Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA,
Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general
medicine. Edisi ke-7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.
Tatalaksana pada pria

 Bedah
 Berbagai teknik bedah
telah dikembangkan
untuk mengatasi pola
kerontokan rambut pada
laki-laki, di antaranya
yang paling banyak
digunakan adalah
transplantasi rambut.
Sumber: Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7
NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.
Algoritma Tatalaksana pada
Pria

Sumber: . Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7
NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.

 Minoksidil 2% atau 5%
merupakan obat topikal yang
sering digunakan. Minoksidil
mempunyai efek spesifik
terhadap proliferasi dan
diferensiasi keratinosit
folikular yang
mengakibatkan perpanjangan
fase anagen rambut.

Sumber: . Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz
SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi
ke-7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.

 Antiandrogen bekerja dengan
menghambat dehidrotestosteron
untuk berikatan dengan reseptor
di jaringan target, mengurangi
aktivitas enzim 5-alfa reduktase
dan menurunkan produksi
androgen di ovarium.
 Anti androgen paling poten
adalah siproteron asetat.

Sumber: . Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7
NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.

 Estrogen Oral. Terapi
menggunakan estrogen
(estradiol) dapat
memperpanjang fase anagen
dan mencegah kerontokan
rambut secara prematur.
 Biasa dalam bentuk kombinasi
estrogen dan siproteronasetat
(1 mg siproteronasetat + 2 mg
estradiolvalerat)

Sumber: . Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7
NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.

 Kamuflase dan wig.
 Kamuflase adalah cara
yang paling simpel,
mudah dan murah
untuk tatalaksana
alopesia androgenetik.
Terapi kamuflase
dilakukan dengan cara
mewarnai skalp

Sumber: . Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7
NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.
Algoritma penatalaksanaan pada
wanita.

Sumber: . Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz
SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-
7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.
Prognosis
Dapat progress alopesia total 
Wanita sering alopesia hanya di bagian
tengah rambut

Meningkatkan kontak UV langsung ke kulit


kepala

Alopesia pria berhubungan dengan kejadian


BPH, MCI, urolithiasis

Alopesia wanita berhubungan dengan


PCOS.

1. Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting. Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi
ke-7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9
2. Saleem MD, Maibach HI, Feldman SR. Principles of Topical Therapy in Kang S, Amagai M, Bruckner
AL, Enk AH, Margolis DJ, McMichael AJ, Orringer JS, edeitor. Fitzpatrick’s Dermatology. 9 ed. Mc
Graw Hill. 2019. p.981-2
3. Legiawati L. Alopesia Androgenetik. Everything about hair. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2014
4. Goldsmith, LA et al. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medition. 8 th Edition. McGraw-Hill
Medical: 2012. Pg 982
5. Ellis, JA, Sinclair R, Harrap, SB. Androgenetic alopecia: pathogenesis and potential for therapy.
Expert Reviews in Molecular Medicine. December 2002
6. Ellis, JA, Sinclair R, Harrap, SB. Androgenetic alopecia: pathogenesis and potential for therapy.
Expert Reviews in Molecular Medicine. December 2002
7. Asgarpur, J. Androgenic Alopecia: Pathogenesis and clinical findings. March 2015. available at
https://calgaryguide.ucalgary.ca/androgenic-alopecia/
8. Kaliyadan F, Nambiar A, Vijayaraghavan S. Androgenetic alopecia: An update. Indian J Dermatol
Venerol Leprol. 2013;79(5):613-25
9. Stephanie A. Alopesia Androgenetik. CDK-267/ vol. 45 no. 8 th. 2018

Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai