Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

KELAINAN
PERTUMBUHAN
RAMBUT
Disusun oleh
Nur Intan Hasanah Assagaf (1102015172)

Pembimbing
dr. Evy Aryanti, Sp.KK
RAMBUT
ANATOMI RAMBUT
Siklus Aktivitas Folikel Rambut

A. Anagen
(fase pertumbuhan)
B. Katagen
(fase degeneratif)
C. Telogen
(fase istirahat)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut

Hormon

Patologik

Peradangan
Vaskularisasi Fisiologik Metabolisme sistemik atau Obat-obatan
setempat

Nutrisi
ALOPESIA

Alopesia merupakan kehilangan


atau penipisan rambut. Sering
disebut juga sebagai kebotakan
1. Alopesia areata
Nonscarring 2. Alopesia Androgenika
Alopecia 3. atelogen effluvium

Scarring
Alopecia
-Alopesia Aerata Etiologi

Hilangnya rambut lokal • Genetik


di daerah bulat atau
oval tanpa terlihat • Imunologi
adanya peradangan
pada kulit di daerah
yang ditumbuhi rambut.
Adanya bercak
dengan kerontokan
rambut pada kulit
kepala, alis, janggut
Gejala Klinis dan bulu mata.
Bercak ini berbentuk
bulat atau lonjong.
Terapi

• Penyuntikan intralesi dengan triamsinolon asetonid


• Topikal kortikosteroid.
• Penyinaran ultraviolet
-Alopesia Androgenika
Etiologi
Alopesia ini timbul pada
pria usia 20-30 tahun • Naiknya konsentrasi
atau lebih, berupa androgen ekstra gonadal
keguguran rambut di kulit kepala
bertahap dari bagian
verteks dan frontal.

Rambut rontok secara


bertahap dimulai dari
Gejala Klinis bagian vertex dan
frontal.
Pembagian Alposeia androgenika
menurut Hamilton-Norwood
Pemeriksaan Penunjang Terapi

• Pemeriksaan Trikogram • Finasteride 1mg/hari


• Spironolactone dosis antara 50-300
• Pemeriksaan
mg perhari
• Pemeriksaan Hormon
• Siproteron asetat dosis 2 mg dan
dikombinasikan dengan 50 mg
etinil estradiol selama 21 hari
• Topikal minoksidil 2-5%
-Scarring Alopecia
Etiologi

• Adanya penyakit kulit yang


Brocq’s Alopecia atau mendasari, seperti lichen
Pseudopelade Brocq planopilaris dan lupus
merupakan alopesia erythematosus kutaneus kronik.
Sikatrisata.

Adanya kebotakan disertai


kerusakan folikel rambut, sehingga
tampak sebagai bercak parut
Gejala Klinis multiple yang bulat, lonjong atau
tak teratur. Ukurannya nummular
dan berwarna merah muda dengan
permukaan yang berkilat.
Terapi

• Jika peradangan aktif hadir, diberikan kortikosteroid topikal


poten, seperti fluosinonida atau klobetasol.
EFLUVIUM (Rambut Rontok)
-Efluvium Telogen Etiologi

Suatu bentuk nonscarring • Stres metabolik


alopecia yang terjadi secara
akut maupun kronis, • Hormonal
ditandai dengan adanya • Obat-obatan.
kerontokan rambut yang
terlalu cepat dan terlalu
banyak pada folikel rambut
yang normal

Rambut rontok terjadi secara difus


pada seluruh kulit kepala dan
Gejala Klinis termasuk bagian sisi dan belakang
kepala.
Terapi

• Tidak ada intervensi yang dibutuhkan atau diperlukan.


-Alopesia Aerata
Etiologi

• Kemoterapi
Terjadi setelah
pengobatan kemoterapi
untuk karsinoma

Ditemukan fraktur
meruncing pada
poros rambut.
Batang rambut
Gejala Klinis menyempit sebagai
akibat dari kerusakan
matriks.
Terapi

• Bila pengobatan dihentikan, maka aktivitas folikel kembali normal


dalam beberapa minggu.
PERTUMBUHAN RAMBUT BERLEBIH
-Hipertrikosis

Penambahan jumlah rambut pada


tempat-tempat yang biasanya juga
ditumbuhi rambut. Dapat
merupakan kelainan bawaan, dapat
juga karena obat-obat seperti
kortikosteroid.
-Alopesia Aerata Etiologi

Pertumbuhan rambut • Obat yang mengandung


yang berlebihan pada hormon androgen
wanita dan anak-anak • Kelainan endokrin
pada tempat yang
merupakan tanda seks
sekunder, misalnya: Tumbuhan rambut di 11
kumis, janggut, dan daerah sensitif androgen
cambang. (bibir atas, dagu, dada,
punggung atas, punggung
bawah, perut bagian atas,
Gejala Klinis
perut bagian bawah,
lengan, lengan bawah,
paha, kaki)
Terapi

• Perawatan kosmetik, yakni dengan pemutihan oleh hidrogen


peroksida, atau penghapusan sementara dengan mencukur,
ataupun waxing. Menghilangkan rambut secara permanen juga
dapat dilakukan dengan laser.
• Obat antiandrogen seperti Cyproterone Asetat (CPA)
• Spironolactone
-Hipotrikosis dan Atrikosis Kongenital

Bayi lahir dengan rambut velus yang


normal, tetapi setelah rontok ternyata
rambut terminal tidak tumbuh dan tetap
berupa rambut velus. Bila seluruh tubuh
sama sekali tidak ditumbuhi rambut,
memang tidak berbentuk folikel rambut
sejak lahir.
KESIMPULAN
Alopesia merupakan salah satu kelainan rambut yang seringkali dikenal sebagai
kebotakan.

Alopesia dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis utama, yaitu nonscarring


alopecia yang terdapat pada alopesia areata dan alopesia androgenika.

Jenis kedua adalah scarring alopecia, biasanya didapatkan pada


Pseudopelade Brocq.

Kerontokan rambut atau disebut dengan efluvium dibagi berdasarkan dari siklus
aktivitas rambut menjadi efluvium telogen dan efluvium anagen.

Kelainan rambut lainnya adalah kelainan akibat kelebatan rambut, seperti


hipertrikosis, hirsutisme, ataupun hipotrikosis dan atrikosis kongenital.
DAFTAR PUSTAKA
•Lee DJ, Rea TH, Modlin RL. Hair Growth Disorders. Dalam: Wolff K, Godsmith LA, Katz SI, Gilcherest BA, Paller AS, Levell DJ, editor.
Fitzpetrick’s dermatology in General Medicine. 8 ed, vol 2. New York: McGraw-Hill Co; 2012. p:979-1008
•Harrison S, Bergfeld W. Diffuse hair loss : Its triggers and management. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2009; 76 : 361-367
•Harahap, Prof. Dr. Marawali., Ilmu Penyakit Kulit. dr. M. Soedarto. Kelainan Rambut. Jakarta: Penerbit Hipokrates. 2013. Hal: 159-170.
•Pusponegoro E.H.D. Kerontokan rambut. Etiopatogenesis.Dalam: Wasitaatmadja SM,Linuwih S,Alam T.N, WidatyS,Editor. Kesehatan k
eindahan rambut.. Kelompok Studi dermatology kosmetik Indonesia(KSDKI),2002,h.1-13
•Wolff, K,. Johnson, R.A., et all. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. 5th Edition. Part IV: Skin Signs of Hair,
Nail, and Mucosal Disorders. Section 29. Disorders of Hair Follicles and Related Disorders. 2007. United Sates: McGraw-Hill Compani
es
•Djuanda, Prof. Dr. dr. Adhi., Hamzah, dr.Mochtar., Aisah, Prof. Dr. dr. Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Soepardima
n, Lily. Kelainan Rambut. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2008. Hal: 301-311.
•Hair Anatomy. Diakses pada 26 Oktober 2019 https://www.lorealparisusa.com/beauty-magazine/hair-care/all-hair-types/what-is-hair
-made-of-structure-anatomy.aspx
•Lee DJ, Rea TH, Modlin RL. Disorders of Hair Follicles and related Disorders. Dalam: Wolff K, Godsmith LA, Katz SI, Gilcherest BA, Pa
ller AS, Levell DJ, editor. Fitzpetrick’s dermatology in General Medicine. 8 ed, vol 2. New York: McGraw-Hill Co; 2017. p:784
•Hughes, E., Elston, D. et all. Telogen Effluvium. Medscape. 2013. WebMD. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/10715
66-overview#showall
•Fauci, Anthony S., Kasper, Dennis L., et all. Chapter 54. Skin Manifestations of Internal Disease. Alopecia. Harrison's Internal Medicin
e. 17th Edition. 2008. United States: McGraw-Hill Companies.
•Randal, V.A., Molecular Basis of Androgenetic Alopecia. 2010.
•Wardha., Maharashtra.. Pseudopelade of Brocq: clinico-therapeutic challenge. 2013. India.
•Burns, Tony., Breathnach, Stephen, Rook’s Ed 8. Chapter 33. Diseases of the Skin Appendages. p. 749-752

Anda mungkin juga menyukai