2 Tahun 2021
Online: https://ojsfkuisu.com/index.php/ibnusina
Tinjauan Pustaka
Bilkes Harrisa
aDermato Venerology Departement Medical Faculty, Universitas Islam Sumatera Utara
Korespondensi
Telp. 081370622912
Email:
bilkesharris@gmail.com
alopesia dengan atau tanpa disertai dengan Siklus pertumbuhan folikel rambut akan
pembentukan jaringan parut (sikatrikal dan non terjadi terus menerus dan terbagi dalam 3 fase
1-3
sikatrikal). yaitu :
ANATOMI DAN FISIOLOGI 1. Fase Anagen : Sel-sel matriks melalui
PERTUMBUHAN RAMBUT mitosis membentuk sel-sel baru, mendorong
Secara Anatomi folikel rambut matur dari sel-sel yang lebih tua keatas. Aktivitas ini
atas kebawah tersusun atas infundibulum, lamanya 2-6 tahun. Rambut dalam fase
isthmus, stem dan bulbus. Bulbus rambut terdiri anagen berkisar 85%.
atas sel epitel matriks yang tidak berdiferensiasi 2. Fase Katagen : Fase peralihan yang
namun aktivitas metabolisme tinggi dan didahului oleh penebalan jaringan ikat
melanosit. Sel epitel matriks menyusun diri disekitar folikel rambut. Bagian tengah akar
menjadi batang rambut di bagian dalam dan rambut menyempit, bagian bawahnya
inner rooth sheath dibagian luar. Pada saat melebar dan mengalami pertandukan
rambut tumbuh keatas, kedua bagian ini sehingga berbentuk gada (Club shapped)
bersama-sama naik keatas, sedangkan outer root yang relatif tidak berpigmen. Rambut dalam
sheath tetap diam di dalam folikel rambut. Stem fase katagen berkisar 1%
3. Fase Telogen : Fase istirahat dimulai kehilangan rambut berkisar kurang lebih 120
dengan memendeknya sel epitel dan helai perhari, dapat terjadi difus atau lokal
berbentuk tunas kecil yang tunas kecil yang (setempat). Bila kerontokan ini berlanjut maka
membuat rambut baru sehingga rambut gada dapat terjadi kebotakan (alopesia). Jumlah
(Club hair) akan terdorong keluar. Rambut folikel rambut pada orang dewasa sekitar
dalam fase telogen berkisar 10-15%. 100.000. Lama masa anagen berkisar 1000 hari,
Pelepasan rambut yang mati terjadi pada sedangkan masa telogen 100 hari, oleh karena itu
fase telogen akhir atau awal anagen. Dikatakan perbandingan rambut anagen dan telogen
terjadinya kerontokan rambut (Efluvium) jika berkisar antara 9:1.4,6,7
Frontoparietal dan Vertex. Kerontokan rambut ini meningkat pada kebotakan rambut kepala
kepala pada alopesia androgenik tergantung dari karena organ target DHT adalah papila dermis
reseptor androgen dan enzim 5 alfa reduktase. kulit kepala, sedangkan pada wanita dapat terjadi
Enzim 5 alfa reduktase akan mengubah akibat hiperandrogenisme.1,13,14
metabolisme testosteron menjadi
dihidrotestosteron (DHT) dimana kadar DHT
Gambar 5. Hamilton-Norwood membagi pola alopesia androgenik pada pria menjadi 8 tipe
Gambar 6. Ludwig membagi pola alopesia androgenik pada wanita menjadi 3 tipe
Alopesia Areata (AA) AA antara pria dan wanita sama dan dapat
Alopesia areata (AA) merupakan penyakit menyerang semua umur namun 60% penderita
inflamasi kronis yang mengenai rambut dan terjadi pada umur <30 tahun. AA termasuk
kadang kuku. Alopesia Areata merupakan penyakit autoimun terhadap organ spesifik yang
penyebab kerontokan yang paling sering diperantarai limfosit T terhadap folikel rambut.
dijumpai dengan prevalensi sekitar 0,1 sampai enyebab pasti dan patogenesis AA sampai
0,2% dari populasi umum. Frekuensi terjadinya sekarang belum diketahui dengan jelas. Berbagai
Rambut kira-kira 50 helai dijepit dengan 3. Vasodilator : minoxidil 1-5% sekali sehari
penjepit jarum (Needle holder) pada dasar selama 6-12 bulan.
rambut kemudian dicabut secara cepat.