TELOGEN EFLUVIUM
Oleh:
04084821921008
Pembimbing:
2019
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Referat
Telogen Efluvium
Oleh
04084821921008
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian/Departemen Dermatologi dan Venereologi
RSUP Dr. Mohammad Hoesin/Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Palembang Periode 15 April – 20 Mei 2019
Pembimbing,
2
TELOGEN EFLUVIUM
PENDAHULUAN
Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh
tubuh. Rambut menjadi gambaran spesifik dari karakter seseorang, aspek diri,
kesehatan, etnik dan status sosial. Kerontokan rambut sering menjadi keluhan
estetik dan psikologik, bahkan kadang-kadang menimbulkan gejala dari kelainan
sistemik.1,2
Telogen efluvium dapat terjadi pada orang dari segala usia, jenis kelamin, dan
latar belakang ras apa pun. Prevalensi pasti dari telogen effluvium tidak diketahui,
tetapi dianggap cukup umum. Sebagian besar orang dewasa mengalami episode
telogen effluvium di beberapa titik. Namun, wanita memiliki kecenderungan yang
untuk mengalami kondisi ini karena perubahan hormon pasca partum.4
3
ANATOMI RAMBUT
Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada semua bagian
tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan bibir. Rambut tumbuh dari
invaginasi tubular pada epidermis yang disebut folikel, dan folikel rambut beserta
kelenjar sebasea disebut sebagai “unit pilosebasea”. Jenis rambut pada manusia
dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu rambut lanugo, rambut velus dan
rambut terminal.1 Berbagai jenis rambut diproduksi oleh berbagai jenis folikel, dan
jenis rambut yang diproduksi dalam folikel tertentu dapat berubah dengan
bertambahnya usia atau pengaruh hormon.5
Saat usia kehamilan 24 minggu, mulai terjadi pembentukan folikel pada kulit
kepala kemudian bagian tubuh lain. Folikel akan membentuk rambut lanugo yang
pendek, halus dan akan rontok pada usia kehamilan 32-36 minggu. Lalu, folikel
akan membentuk rambut velus yang tipis dan halus menutupi sebagian besar tubuh
kecuali pada tempat-tempat dimana rambut terminal tubuh. Rambut terdapat pada
kepala, bulu mata dan alis. Namun, saat masa pubertas folikel rambut velus pada
daerah aksila dan genital berubah menjadi rambut terminal dibawah pengaruh
hormon androgen.1
4
Folikel rambut menjulur kedalam dermis hingga kelapisan subkutan. Otot
arrector pili berjalan dari bagian tengah dinding folikel ke titik papilare dermis
dekat dengan persimpangan dermis dan epidermis. Di atas otot arrector pili terdapat
satu atau beberapa kelenjar sebasea dan di beberapa bagian terdapat kelenjar
apokrin. Serat rambut terdiri dari tiga lapisan sel, yaitu kutikula luar, korteks dan
medula. Ketiga sel ini berasal dari sel- sel yang berproliferasi dalam umbi rambut
di dasar folikel.5
Fase anagen berlangsung selama 1.000 hari. Pada fase ini sel-sel matriks
melalui mitosis membentuk sel-sel baru, mendorong sel yang tua ke atas. Sekitar
85% rambut kepala dalam fase anagen.1
Terakhir adalah fase telogen atau fase istirahat, fase ini dimulai dengan
memendeknya sel epitel dan berbentuk tunas kecil yang membuat rambut baru
sehingga rambut gada akan terdorong keluar. Jumlah rambut dalam fase ini berkisar
10-15%. Lama masa telogen adalah 100, sehingga didapatkan perbandingan antara
rambut anagen dan telogen adalah 9:1
5
Gambar 2. Siklus Pertumbuhan Rambut.1
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Telogen efluvium dapat terjadi pada orang dari segala usia, jenis kelamin apa
pun, dan latar belakang ras apa pun. Prevalensi pasti dari TE tidak diketahui, tetapi
dianggap cukup umum. Sebagian besar orang dewasa mengalami episode TE di
beberapa titik. Telogen efluvium dapat terjadi pada kedua jenis kelamin, meskipun
wanita memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami kondisi ini
6
karena perubahan hormon postpartum. Wanita juga wanita lebih terganggu oleh
kerontokan rambut daripada pria dan karena itu lebih cenderung mencari perhatian
medis.4
ETIOPATOGENESIS
7
Gambar 3. Telogen Efluvium Akut,5,8
Endokrin
Postpartum, keguguran, aborsi
Hipo dan hipertiroid
Penggunaan obat-obatan yang mengandung estrogen
Stress
Febris
8
Penyakit katabolic, seperti keganasan
Major surgery
Major trauma
Stress psikologis akut adtau kronik
Nutrisi
Penurunan berat badan
Deprivasi kalori atau protein
Defisiensi besi kronik
Excessive vitamin A ingestion
Intoksikasi
Thallium
Merkuri
Arsen
Obat-obatan
Antikoagulan (heparin)
Β bloker (propanolol)
Captopril
Obat penurun kolesterol
Colchicine
Tabel 1. Etiologi Telogen Efluvium8
KLASIFIKASI
9
(misalnya febris, penyakit sistemik berat) atau akibat obat-obat yang menginduksi
kerontokan rambut. Prognosisnya baik, dapat resolusi spontan dan densitas rambut
kembali normal.5
2. Delayed anagen release
Folikel rambut tertahan pada fase anagen yang memanjang dan tidak masuk
ke dalam fase telogen. Saat folikel tersebut bersamaan dengan folikel yang normal
memasuki fase telogen dan rontok, terjadi pelepasan rambut dalam jumlah yang
besar. Hal ini dapat terjadi pada kondisi post partum. 5
3. Short anagen
Terjadi pemendekan fase anagen yang signifikan dan mengakibatkan
pelepasan rambut telogen yang meningkat dan memendeknya panjang rambut.
Penyebab kondisi ini biasa idiopatik. 5
4. Immediate telogen release
Fase telogen berakhir lebih cepat diikuti pelepasan rambut telogen yang
kemudian menstimulasi folikel untuk memulai kembali fase anagen. Tipe ini dapat
terjadi pada penggunaan minoksidil topikal, yang dapat menstimulasi folikel segera
masuk pada fase anagen. 5
5. Delayed telogen release
Terjadi fase telogen yang memanjang diikuti proses transisi ke fase anagen,
sehingga mengakibatkan jumlah rambut yang tumbuh dan rontok tampak sinkron.5
GEJALA KLINIS
10
setiap harinya. Dari pemeriksaan kulit kepala secara umum akan terlihat
berkurangnya jumlah rambut terutama pada area temporal. Pada pull test biasanya
didapatkan hasil positif. Pemeriksaan trikogram dapat digunakan untuk menghitung
jumlah dari rambut telogen.8
Gejala klinis yang didapatkan pada TE kronik sama seperti TE akut, namun
pada TE kronik onset terjadinya lebih lama yaitu lebih dari 6 bulan setelah awitan
dan kerontokan rambut saat pasien datang berobat masih terjadi atau terjadi
rekurensi. Pada pemeriksaan kulit kepala akan terlihat jumlah rambut normal atau
berkurang. Terlihat juga pertumbuhan dari rambut anagen. Hasil pemeriksaan pull
test positif. Telogen efluvium kronik lebih banyak terjadi pada wanita.8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
11
3. Pemeriksaan mikroskopik
Secara kasat mata rambut telogen terlihat kering dengan ujung yang
membulat berwarna putih. Secara mikroskopik terlihat seperti gada tanpa pigmen
dan zona keratogenus, sebaliknya rambut anagen terlihat basah dan berpigmen.1
DIAGNOSIS BANDING
12
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Prognosis TE akut maupun kronis adalah baik, biasanya akan kembali normal
jika faktor penyebab TE juga berhasil disembuhkan. Selain itu, TE juga tidak akan
menyebabkan kebotakan permanen, karena 6 bulan setelah dilakukan pengobatan
terhadap faktor yang menyebabkan TE maka rambut akan tumbuh normal kembali.8
KESIMPULAN
13
Telogen efluvium dapat terjadi pada orang dari segala usia, jenis kelamin, dan
latar belakang ras apa pun. Prevalensi pasti dari telogen effluvium tidak diketahui,
tetapi dianggap cukup umum. Namun, wanita memiliki kecenderungan yang untuk
mengalami kondisi ini karena perubahan hormon.
14
DAFTAR PUSTAKA
15